LATAR BELAKANG PEMBERONTAKAN DI/TII DI ACEH


TRESHA LENDIA PRATIWI/ SI V

Negara Islam Indonesia (NII),  Tentara Islam Indonesia (TII) atau biasa disebut dengan DI (Darul Islam) adalah sebuah gerakan politik yang didirikan pada tanggal 7 Agustus 1949 (12 syawal 1368 Hijriah) oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo di sebuah desa yang berada di kota Tasikmalaya, Jawa Barat. NII tersebut diproklamasikan pada saat Negara Pasundan yang dibuat oleh Belanda mengangkat seorang Raden yang bernama Raden Aria Adipati Wiranatakoesoema sebagai pemimpin/presiden di Negara Pasundan tersebut.[1]

PERAN FRANS KAISIEPO DALAM PENGEMBALIAN IRIAN BARAT


GUSWITA PUTRI/ SI V

            Frans Kaisiepo (10 Oktober 1921-10 April 1979) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang bergelar pahlawan nasional Indonesia. Frans Kaisiepo jarang dikenal oleh banyak orang. Termasuk di sekolah-sekolah peran Frans Kaisiepo dalam pengembalian Irian Barat tidak di ketahui oleh orang banyak termasuk pelajar-pelajar maupun masyarakat. Frans Kaisiepo di Papua sangat di hargai dan disegani karena Ia sangat berperan bagi masyarakat Papua. Karena peran beliau lah Irian Barat masih merupakan salah satu dari 33 Provinsi yang ada di Indonesia pada saat ini. Peran Frans Kaisiepo tidak kalah pentingnya dengan pahlawan-pahlawan lainya yang berasal dari kepulaun Jawa maupun Sumatra. Sebagai wakil dari Papua ia terlibat dalam Konferensi Malino yang berlangsung pada tanggal 16-25 Juli 1946, dimana pembentukan Republik Indonesia telah dibahas. Beberapa jasa kenegaraan Gubernur Papua ke-4 ini termasuk pengusulan nama Irian Barat, yang berarti daerah panas dalam bahasa Biak. Untuk menyebutkan wilayah paling Timur Republik Indonesia ini, serta partisipasinya dalam Konferensi Malino yang membahas pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS)

Perjuangan Pendirian Koloni Inggris di Australia Dibawah Pimpinan Arthur Philip 1788-1792


Armeswari Haris/PIS/B

Arthur Philip lahir di Fullham Inggris pada tahun 1739, anak dari Jacob Philip seorang berkebangsaan Jerman dan Elisabeth Breach. Philip bersekolah di Greenwich Hospital dan pada usia 13 tahun magang di Angkatan Laut. Ia bergabung dengan Angkatan Laut Inggris secara resmi pada usia 15 tahun dan menyaksikan pecahnya Perang Tujuh Tahun di Mediterania pada 1756. Pada tahun 1762 dia dipromosikan menjadi letnan. Selama periode ini ia menikah dan memutuskan untuk tinggal di Lyndhurst, Hamsphire dan bertani disana. Philip pernah memimpin kapal milik Portugis dan Spanyol. Akhirnya ia dipilih oleh parlemen Inggris untuk memimpin pembentukan koloni di wilayah Australia. Arthur Philip adalah orang yang dipercaya oleh raja George III. Hanya sedikit orang yang diberi kepercayaan sebesar Philip. Ia adalah pembangun

SEJARAH AUSTRALIA DAN OCEANIA AUSTRALIA MENUJU DEMOKRASI


ARMESWARI HARIS/PIS/B

A.  Pembentukan Koloni Pertama di Australia
  Revolusi Industri, yang terjadi di Inggris pada tahun 1850 yang mengakibatkan banyak masalah yang terjadi di Inggris seperti kemiskinan, pengangguran, dan kejahatan menjadi motif utama pemerintah Inggris membentuk koloni di New South Wales. Faktor lain yang timbul adalah kebutuhan tempat pembungan para pelaku kriminal atau narapidana di Inggris yang tidak di sukai oleh pemerintah Inggris itu sendiri. Seorang angkatan laut yang bernama Arthur Philip menjadi pemimpin koloni New South Wales dari mulai berdiri sampai tahun 1809. Pada era kepemimpinan William Bligh di koloni New South Wales terjadi sebuah perselisihan yang hebat atau lebih dikenal sebagai Rum Rebellion. Rum Rebellion adalah sebuah peristiwa pemberontakan di Bounty. Rum Rebellion merupakan pemberontakan yang dilakukan oleh Rum Corps terhadap Gubernur New South Wales pada saat itu, karena tindakan keras Bligh yang melahirkan reaksi

PERKEMBANGAN EKONOMI PADA PEMERINTAHAN DEMOKRASI TERPIMPIN

Marlogam Purba/ SI V

Demokrasi terpimpin adalah sebuah sistem demokrasi dimana seluruh keputusan dan pemikiran berpusat pada pemimpin negara. Konsep sistem Demokrasi Terpimpin pertama kali diumumkan oleh Presiden Soekarno dalam pembukaan sidang konstituante pada tanggal 10 November 1956. Masa demokrasi terpimpin (1957-1965) dimulai dengan tumbangnya demokrasi parlementer atau demokrasi liberal yang ditandai pengunduran Ali Sastroamidjojo sebagai perdana menteri.