Sejarah Negara Kamboja

Abdullah / SAT
 
Letak geografis negara kamboja
            Negara kemboja ialah negara yang terletak di semenanjung indocina, yang berbatasan dengan tailand dan laos di utara dan vietnam di timur dan selatan. Dan teluk tailand terletak di lepas pantai barat. Negara ini terdiri dari daratan aluvial yang besar di kelilingin oleh penggunungan dengan sungai mekong di bagian timur yang berpusat di sekitar danau tonle sap, yang merupakan cekungan peyimpanan mekong.
Sejarah negara kamboja
            Daerah yang ada di kamboja di kuasai oleh pemerintahan khamer sekitar 600, karena wilayah itu di jadikan sebagai pusat kerajaan yang luas yang mementang di sebagian asia tenggara, di bawah khamer yang membawa agama hindu di bagunlah sebuah candi yang megah yang di bagun oleh angkor yang di perkenalkan oleh jayavaram VII pada abad 12, kemudian di kenal dengan sebutan kambuja kalau kita lihat kepenurunan selatan emerintahan jayavaram hampir dimusnahkan oleh penjajah dari thailand dan vietnam. Daya kurang yang terjadi di kambuja sampai 1863 ketika prancis di jajah wilayah tersebut bergabung dengan kamboja,vietnam,dan laos yang di kenal dengan sebutan indocina prancis.
            The french cepat merebut semua akan tetapi kekuatannya dari raja norodom. Ketika ia meninggal pada tahun 1904 prancis melewati anak anaknya dan meyerahkan tahta pada saudarannya shisowhat. Dan ia memerintah pada tahun 1941. Setelah perang dunia ke dua kamboja menuntut kemerdekaan akan tetapi prancis tidak mau pisah dari jajahannya, sehingga uniprancis memberikan kemerdekaan kepada kamboja pada tahun 1949. Akan tetapi perperangan antara prancis dan indocina memberikan kesempatan narondom untuk menambah kekuatan militernya, kemudian narondom turun tahta pada tahun 1955 dalam mendukung orangtuanya setelah ayahnya meninggal dunia ia diakngkat menjadi kepala pemerintahannya tampa harus perang dengan negara vietnam.
            Namun vietnam utara dan vietkong tentara mulai menggunakan tentara timur sebagai tempat yang aman untuk melakukan serangan ke negara vietnam selatan sehingga semagkin sulit untuk menghindar dari peperangan, sebuah gerakan grilya yang di lakukan khamer merah juga memberikan tekanan pada pemerintah phome penh. Dan pada tanggal 18 maret 1970 kerusuhan anti vietnam pecah sehingga shihanouk di taklukan oleh jendral lon nol, sehinggab vietnam damai pada tahun 1973 di tetapkan penarikan pasukan asing dari kamboja namun pertempuran terus berjalan dan terus terjadi antara geriya dengan tentara amerika serikat [1]
Merdeka dari prancis
Negara kamboja adalah negara yang di jajah oleh prancis dan pada tahun 1953 prancis mengahiri jajahannya dengan negara kamboja yang berlangsung sejak tahun 1863 dan kamboja pun menjadi negara yang berdaulat. Setahun kemudian raja norondom keluar dari pengasingannya di thailand ia membenntuk partai politik dan ikut dalam pemilihan umum. Dan setelah ia naik ia berhasil mengusir orang orang komunis dan mampu duduk di kursi pemerintahan, pada tahun 1955 untuk melepas diri dari segala pelanggaran yang di buat untuk raja oleh perundang undangan negara kamboja norondom memberikan tahta kembali kepada ayahnya ia kemudia masuk kedunia politik dan dari tahun ketahiun partai norondom selalu berhasil menduduki kursi pemerintahan.
            Pada bulan maret 1968 pusawat amerika serikat mulai mengebom negara kamboja untuk menghilangkan jejak dari tentara vietkong pengeboman tersebut berakhir pada tahun 1973[2]
Munculnya khmer merah
            Memrangi pencapaian puncaknya khmer merah pada bulan april 1975 ketika rezin lon nol di kalahkan oleh pol pot dimana pol pot ini ialah pemimpin dari khmer merah yang meyebabkan permusuhan yang di dasari dari warga untuk pemrintah itu sendiri, antara 1 juta sampai 2 juta yang tewas dalam pembantaian ini yaitu di dalam pembunuhan pembantaian kamboja bekerja keras melalui kerja paksa sehingga keluarlah visi dari pemimpin khmer merah untuk membentuk pemerintah atau masyarakat agraris sehingga ada pemusnahan di kalangan pemerintahan negara. Kemudia pol pot tidak lama berjaya karena pol pot di guligkan oleh pemerintah atau negara vietnam pada 8 januari 1979 ketika pemerintah pro hanoi, pol pot dan 35 000 pejuang khmer melarikan diri kebukit bukit barat kamboja di sana mereka bergabung dengan pasukah yang setia pada shonouk di gulingkan dalam perang geriliya dengan tujuan agar pemerintahan samrin hen dapat di jatuhkan. Vietnam melakukan penarikan pada awal 1990 dan peyelesaian politik negosiasi sehingga pembicaraan berlarut larut sehingga harus di hubungkan dengan PBB dan perjanjian PBB tidak di tandatagani sampai 1992 ketika sihanouk di angkat menjadi pemimpin sebuah dewan nasional Agung interim berkumpul untuk menjalankan negara sampai pemilihan umum dapat di gelar 1993.
            Pemilihan umum yang bebas mei 1993 melihat kekalahan penerus heng samrin itu, hun sen yang menolak penghitungan suara sehingga pada awalan  juli hun sen mengambil keuntungan dari kekacauan politik di negara itu untuk menggulingkan pangeran norondom pemimpin yang terpilih di negara itu hun sen kemudian membersihkan kebrutalan yang ada di sana melakukan perlawanan politik sebanyak 40 kali perlawanan tak lama juli pemimpin khmer merah sudah menampakkan pemimpinya yang terkenal pol pot yang tak pernah di lihat oleh barat selama dua dekade dia di jatuhi hukuman penjara rumah atas kejahatan kekacauan manusia. Kemudia ia meninggal pada tahun 15 april 1998 hun sen mengalahkan pemimpin pemimpin lain namun ada kecurangan dalam pemilihan umum ini dan sehingga kursi PBB dapat di kembalikab ke kamboja.
Kamboja bergabung dengan organisasi perdagangan dunia
            Pada pemilu yang terjadi pada tahun 2003 menghasilkan jalan buntu tidak ada pihak yang dapat memenangkan dua per tiga yang di perintahkan setahun kemudian di adakan kesepakatan antara ranaridh dan hun sen  yaitu pada tahun 2004 yang membentuk kualisi dengan hun sen yang menjadi pedana mentri sehingga negri ini dapat masuk kedalam perdagangan dunia, pada bulan maret 2003 PBB dan kamboja mengumumkan bahwa setelah selama 5 tahun baru menyepakati pemgadilan khusus pengadilan khusus untuk mencoba pejabat senior Khmer Merah atas tuduhan genosida. Di antara mereka yang diharapkan untuk diadili yang Kaing Guek Eav, alias Duch, yang berlari terkenal penjara Tuol Sleng, dan Ta Mok, alias Jagal, yang meninggal pada tahun 2006 sebelum sidang berlangsung. Pada April 2005, PBB sepakat untuk pengaturan pendanaan untuk pengadilan. Raja Norodom Sihanouk mengumumkan pada Oktober 2004 bahwa ia telah turun tahta dan memilih putranya, Pangeran Norodom Sihamoni, untuk menggantikannya. Pangeran Sihamoni, seorang penari balet dan koreografer, tinggal di Prancis dan telah menyimpan jarak dari politik Kamboja. Tidak seperti ayahnya, Sihamoni menahan diri dari intervensi dalam politik negara, memilih untuk memerintah sebagai tokoh spiritual dan seremonial. Pada Februari 2005, pemimpin oposisi Sam Rainsy dilucuti kekebalan parlemen. Ia melarikan diri ke Perancis dan dihukum pada bulan Desember in absentia memfitnah Perdana Menteri Hun Sen Dia menerima pengampunan raja pada tahun 2006. Hun Sen telah menggunakan undang-undang pencemaran nama baik untuk menindak lawan politik dan kelompok-kelompok hak asasi manusia, memiliki setidaknya tujuh aktivis dan kritikus ditangkap pada tahun 2005 dan 2006. Menghadapi kritik dari dalam dan luar negeri, Hun Sen menarik tuduhan terhadap empat aktivis.
Khamer merah menghadapi sidang
Jaksa mencoba pejabat senior Khmer Merah membuat dakwaan pertama mereka pada bulan Juli 2007, pengisian Kaing Guek Eav, yang dikenal sebagai Duch, yang berlari terkenal penjara Tuol Sleng di mana sekitar 14.000 orang disiksa dan dibunuh, dengan kejahatan terhadap kemanusiaan. Pada bulan September 2007, Nuon Chea, yang kedua -in – perintah untuk Pol Pot, ditangkap dan didakwa dengan kejahatan perang. Sidang pertama dimulai pada bulan Februari 2009 di Phnom Penh, dengan Kaing Guek Eav sebagai terdakwa. Dia menghukumnya karena kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan pada bulan Juli 2010 dan dijatuhi hukuman 35 tahun penjara. Ia hanya akan menghabiskan 19 tahun penjara, karena telah menjabat 16 tahun[3]
Pada bulan Juli 2008, Unesco, lengan budaya PBB, ditunjuk Preah Vihear, yang duduk di sisi Kamboja di perbatasan Kamboja – Thailand, sebagai Situs Warisan Dunia PBB. Langkah ini menggugah emosi nasionalis di kedua sisi dan memicu ketegangan antara negara-negara. Kedua negara dipindahkan pasukan ke daerah yang disengketakan dekat kuil. Bertempur pecah antara tentara Kamboja dan Thailand pada Oktober 2008, dan dua tentara Kamboja tewas. Pertumpahan darah di perbatasan antara Kamboja dan Thailand dekat lokasi abad ke – 11 Khmer kompleks Candi dilanjutkan pada tahun 2010, mendorong perdana menteri untuk memanggil pertukaran artileri dan senapan mesin " perang nyata. " Pada bulan September 2010, pengadilan yang didukung PBB mendakwa empat pemimpin senior Khmer Merah atas tuduhan genosida, kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan pembunuhan. Para terdakwa yang Ieng Sary, mantan menteri luar negeri, Ieng Thirith, mantan menteri kesejahteraan sosial dan istri Ieng Sary, Khieu Samphan, mantan kepala negara, dan Nuon Chea, yang ditangkap pada tahun 2007. Sementara keyakinan Duch dianggap sebagai tonggak sejarah bagi pengadilan, dakwaan angka-angka ini dianggap lebih signifikan mengingat peringkat dari terdakwa. Sidang dimulai pada bulan November 2011. Ieng Sary meninggal Maret 2013 selama persidangan. Kasus terhadap istrinya, Ieng Thirith, sebelumnya telah ditangguhkan. Raja Norodom Sihanouk, yang turun tahta pada tahun 2004, meninggal pada bulan Oktober 2012 di Beijing pada usia 89. Negara ini mengamati seminggu berkabung setelah kematiannya. Pengamat mempertanyakan apakah penggantinya, Sihamoni, akan mulai membenamkan dirinya dalam politik negara atau terus menjaga jarak dari hal-hal tersebut.
Masa empat tahun Pol Pot dan Khmer Merahnya berkuasa di Kamboja, adalah masa yang membuat seluruh dunia geger. Khmer Merah berupaya mentransformasi Kamboja menjadi sebuah negara Maois dengan konsep agrarianisme. Rezim Khmer juga menyatakan, tahun kedatangan mereka sebagai "Tahun Nol" (Year Zero). Mata uang, dihapuskan. Pelayanan pos, dihentikan. Kamboja diputus hubungannya dengan luar negeri. Hukum Kamboja juga dihapuskan.
campur tangan spanyol di kamboja
            negara kamboja merupakan negara yang memiliki politik yang sangat kecil pada abad ke enam belas yang terletak di jauh dari jalan laut sehingga tidak memiliki hasil perdagangan yang banyak dari negara eropa di bandingkan dengan negara negara yang ada di asia tenggara lainnya[4]
 
[1]sejarah SMP/MTS Dr. Nana Nurlina soeyono MA, Grasindo, 2006.hal. 23.
[4]sejarah Asia Tenggara, ASRIL, FKIP UNIVERSITAS RIAU,2008
  

SEJARAH NEGARA MALAYSIA DAN SISTEM PEMERINTAHANNYA


EKO ADI PUTRA / SAT

Malaysia adalah sebuah Negara federasi yang terdiri dari tiga belas Negara bagian dan tiga Negara persekutuan yang termasuk kedalam kawasan Asia Tenggara, dengan luas wilayahnya 329.847 km2.  Dan ibukotanya adalah kuala lumpur, sedangkan putrajaya menjadi pusat pemerintahan persekutuan. Jumlah penduduk Negara Malaysia ini lebih dari 27 juta jiwa. Negara ini dipisahkan kedalam dua kawasan yaitu Malaysia Barat dan Malaysia Timur oleh kepulauan Natuna, wilayah Indonesia di laut China Selatan. Dan Negara Malaysia ini berbatasan langsung dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunai, dan Filiphina. Negara ini terletak di dekat Khatulistiwa dan beriklim Tropika. Kepala Negara Malaysia adalah yang di Pertuan Agung dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri.
Model sistem pemerintahan Negara Malaysia ini mirip dengan sisitem Parlementer Westminster. Malaysia sebagai Negara persekutuan tidak pernah ada sampai pada tahun 1963. Sebelumnya, sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Raya pada akhir abad ke-18, dan separoh Barat Malaysia modern terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah-pisah. Kumpulan dari wilayah jajahan itu dikenal dengan Malaya Britania hingga pembubarannya pada tahun 1949, ketika kumpulan itu di susun kembali sebagai Uni Malaya. Karena semakin meluasnya pertentangan, kumpulan itu lagi-lagi disusun kembali sebagai Federasi Malaya pada tahun 1948 dan kemudian meraih kemerdekaan pada tahun 31 Agustus 1957.
Pada tahan 16 September 1963 sesuai dengan Resolusi Majelis Umum PBB 1514  dalam proses dekolonialisasi, Singapura, Sarawak, Borneo Utara atau yang sekarang lebih dikenal sebagai Sabah berubah menjadi negara bagian dari federasi bentukan baru yang bernama Malaysia. Termasuk dengan Federasi Malaya dan pada 9 Agustus 1965 Singapura kemudian dikeluarkan dari Malaysia dan menjadi negara merdeka yang bernama Republik Singapura saat tahun-tahun awal pembentukan federasi baru terdapat pula tentangan dari Filipina dan konflik militer dari Indonesia. Bangsa-bangsa di Asia Tenggara mengalami ledakan ekonomi dan menjalani perkembangan yang cepat di penghujung abad ke-20.
Pertumbuhan yang cepat pada dasawarsa 1980-an dan 1990-an, rata-rata 8% dari tahun 1991 hingga 1997, telah mengubah Malaysia menjadi Negara industri baru Karena Malaysia adalah salah satu dari tiga negara yang menguasai Selat Malaka, perdagangan internasional berperan penting di dalam ekonominya. Pada suatu ketika, Malaysia pernah menjadi penghasil timah, karet dan minyak kelapa sawit di dunia. Industri manufaktur memiliki pengaruh besar bagi ekonomi negara ini. Malaysia juga dipandang sebagai salah satu dari 18 negara berkeanekaragaman hayati terbesar di dunia. Suku melayu menjadi bagian terbesar dari populasi Malaysia. Terdapat pula komunitas Tionghoa-Malaysia dan India-Malaysia yang cukup besar. Bahasa Melayu dan Islam masing-masing menjadi bahasa dan agama resmi Negara Malaysia ini. Dan Malaysia adalah anggota perintis ASEAN dan turut serta di berbagai organisasi internasional, seperti PBB Sebagai bekas jajahan Inggris, Malaysia juga menjadi anggota Negara-negara Persemakmuran. [1] 
Sejarah Berdirinya Malaysia
Sebenarnya sejarah Malaysia ada keterkaitan juga dengan sejarah Indonesia, malaysia berdiri dengan kerajaan induk yang tertuanya Malaka, sedangkan pendiri Malaka adalah seorang pangeran dari Sumatera Sriwijaya. Semenanjung Malaysia berkembang sebagai pusat perdagangan utama di Asia Tenggara, karena berkembangnya perdagangan antara China dan India dan negara lainnya melalui Selat Malaka. Awal abad ke-15, kesultanan Malaka didirikan oleh dinasti yang dimulai oleh pangeran dari Palembang. Dengan Malaka sebagai ibukota Kesulatanan ini mengontrol wilayah yang sekarang ini Semenanjung Malaysia. Kerajaan ini berlangsung selama lebih dari satu abad, dan dalam periode tersebut menyebarkan Islam ke seluruh Kepulauan Melayu. Malaka sebagai pelabuhan perdagangan penting yang terletak hampir di tengah-tengah rute perdagangan China dan India.
Portugal membuat Malaka menjadi koloni pada tahun 1511 dengan kekuatan militer dan mengakhiri Kesultanan Malaka. Tetapi, Sultan terakhir melarikan diri ke Kampar di Sumatra dan meninggal di sana. Salah satu anaknya pergi ke bagian utara Semenanjung Malaysia dan mendirikan Kesultanan Perak dan anak lainnya pergi ke selatan semenanjung dan membuat ibu kotanya di sana. Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kesultanan Malaka tua, tapi sekarang dikenal dengan nama Kesultanan Johor yang masih ada sampai sekarang. Setelah jatuhnya Malaka, tiga negara berebut untuk mengambil kontrol Selat Malaka diantaranya yaitu: Portugis (di Malaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh. Dan peperangan berakhir pada 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) mengambil alih Malaka. Dan Inggris mengambil alih Malaka pada 1824, ketika sebuah perjanjian ditandatangani oleh Belanda. [2]
Kronologi Perjuangan Kemerdekaan Malaysia
            Malaya pernah dijajah oleh penjajah barat selama 346 tahun. Sepanjang masa tersebut rakyat negeri tersebut telah melancarkan berbagai bentuk perjuangan terutamanya melancarkan perang ke atas kekuasaan penjajah barat. Kenyataan menunjukkan bahwa perjuangan-perjuangan ini disirami dengan darah dan jiwa raga pejuang-pejuang mengikut zaman masing-masing.
1511 – 1641 Perang menentang Portugis
1782 – 1784 Perang menentang Belanda
1786 – 1928 Perang kaum tani menentang British
1941 – 1945 Perjuangan bersenjata revolusioner menentang Jepang
1946 – 1948 Perjuangan berpelembagaan menentang British
1948 – 1957 Perjuangan bersenjata revolusioner menetang British
1951 UMNO menukar semboyan hidup Melayu kepada Merdeka
1957 Penjajah British terpaksa mengiktiraf kemerdekaan persekutuan Tanah Melayu
1957 – 1989 perjuangan bersenjata revolusioner menuntut kerajaan BN / perikatan menamatkan perang warisan penjajah, menuntut kemerdekaan diisi dengan corak rakyat dan mempertahankan diri
1959 – 2012 Rakyat semua kaum berbagai golongan bersama parti-parti pembangkang dan lain-lain kekuatan yang patriotic-demokratik berjuang secara berparlemen untuk menjatuhkan rezim BN / perikatan bagi membangun kemerdekaan sejati mengikuti corak rakyat. [3]
Faktanya
Kondisinya tak seperti yang kita bayangkan sebelumnya, sampai saat ini sedikit orang saja yang tahu bahwa mereka (Malaysia) pernah dijajah oleh negara Inggris. Siasat penjajahan Inggris saat tiba di Malaysia menjadi kunci dari segala kondisi Malaysia saat ini. Inggris tidak secara langsung menjajah Malaysia seperti Belanda menjajah Indonesia. Mereka lebih picik, mereka mengontrol para pemimpin daerah (Sultan / Raja) Malaysia kemudian Raja-raja tersebut mengontrol rakyatnya seolah mereka hanya menjalankan perintah sang Raja. Hingga tiba saat para Pahlawan Bangsa Indonesia menginvasi daerah Malaysia 10 tahun sebelum Malaysia merdeka (1937) membawa semangat perjuangan untuk Merdeka (sejak sumpah pemuda 1928). Disanalah segelintir bangsa Malaysia tersadar dan mulai melakukan perlawanan terhadap kolonialisme. Banyak hal yang membuat kita patut bangga sebagai Warga Negara Indonesia, selain semangat solidaritas 1 rumpun untuk merdeka, bendera yang digunakan bangsa Malaysia saat memberontak saat itu adalah Sangsaka Merah Putih.
Tepatnya 20 Oktober 1947 bangsa Malaysia mendapatkan kemerdekaan dari Inggris sejak 10 tahun perlawanan. Namun Inggris tidak berhenti sampai disana saja, mereka membentuk partai pemerintah yg diberi nama UMNO, yang merupakan pemerintahan boneka Inggris dan hingga saat ini masih mendomiansi parlemen di Malaysia dominasi partai UMNO salahsatunya menbutakan data sejarah dan informasi pers lewat divisi kontrol informasi pemerintahan dan info yang disebar ke rakyat malaysia selalu dibuat dalam 3 bentuk, bahasa Arab untuk melayu, bahasa Cina dan bahasa Inggris dengan maksud tetap memecah 3 kubu ras tersebut agar tidak bersatu menggulingkan pemerintahan UMNO. Jadi walaupun sudah merdeka, malaysia masih dalam kontrol Inggris. Penjajahan berlanjut sampai saat ini, dimana salah satu bentuk penjajahannya adalah dibutakannya bangsa Malaysia dari sejarah.[4]
Sistem Pemerintahan  Negara Malaysia
Malaysia merupakan negara Asia Tenggara yang berbatasan dengan Indonesia, Thailand, Brunei, dan Singapura. Malaysia merupakan negara Monarki Konstitusional. Sistem ketatanegaraan Malaysia adalah warisan Jajahan Inggris. Sistem Pemerintahannya yang dianut oleh Malaysia adalah Parlementer (Parlimen Westminster Inggris). Ketua Kerajaan atau Kepala Pemerintahan dipegang oleh perdana menteri sedangkan Ketua Negara atau Kepala Negara dijabat oleh Yang di Pertuan Agung.
Pembagian Sistem Kekuasaan
Terdapat tiga badan/lembaga negara utama dalam pelaksanaan pemerintahan yaitu:
  • Badan Perundangan (Legislatif)
  • Badan Pemerintah(Eksekutif)
  • Badan Kehakiman(Yudikatif)

Badan Perundangan (Legislatif)
Badan Perundangan/Legislatif memiliki kewenangan mengubah undang-undang parlemen terdiri dari pada Seri Paduka Baginda Yang di Pertuan Agong dan dua Dewan, yaitu Dewan Negara dan Dewan Rakyat
Yang di Pertuan Agung
Seri Paduka Baginda Yang di Pertuan Agung adalah Ketua Negara/Kepala Negara yang mengambil keutamaan mengatasi semua orang dalam persekutuan dan tidak boleh dikenakan dakwaan dalam apa-apa juga perbicaraan dalam mana-mana mahkamah. 
Dewan Negara

Dewan Negara adalah Majelis Tertinggi yang berperanan membahaskan sesuatu yang undang-undang dengan lebih detail. Ia juga bertanggung jawab membincangkan perkara-perkara yang menjadi kepentingan publik. 
Dewan Rakyat

Dewan Rakyat adalah majelis khusus untuk rakyat membawa aspirasi rakyat melalui wakil-wakil mereka di parlemen. Anggota Dewan Rakyat dipilih secara langsung oleh rakyat dalam pilihan raya umum. 

Badan Pemerintahan (Eksekutif)
Badan pemerintah atau eksekutif adalah badan yang menjalankan melaksanakan roda pemerintahan dengan sejalan konstitusi.
Jemaah Menteri
Jemaah Menteri adalah badan yang melaksanakan kuasa eksekutif yang dipegang oleh Seri Paduka Baginda Yang di Pertuan Agung. 
Majelis Raja-Raja

Majelis Raja-Raja mengandungi semua Raja Melayu & Yang di-Pertuan Agung. 
Badan Kehakiman 

Badan Kehakiman merupakan badan ketiga dalam sistem kerajaan Malaysia. Kekuasaan kehakiman ini dipengang oleh Mahkamah Tinggi & Mahkamah Rendah. 
Badan Kehakiman (Yudikatif)
Pada masa-masa ini hingga sebelum kemerdekaan Malaysia tahun 1957, sistem
kekuasaan kehakiman di Malaysia terdiri dari :
1. Mahkamah Agung (Supreme Court/Courts of Judicial Commissioner)
2. Mahkamah Majistret Kelas I (Courts of Magistreet of the First Class)
3. Mahkamah Majistret Kelas II (Courts of Magistreet of the Second Class)
4. Mahkamah Kadi dan Pembantu Kadi (Courth of Kadhi and Assistant Kadhi)
5. Mahkamah Penghulu (Court of Penghulu). [5]
DAFTAR PUSTAKA
[3] http://matamin02.blogspot.com/2012/08/kronologi-perjuangan-kemerdekaan.html
[5] http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-malaysia.html

GERAKAN NASIONALISME U AUNG SAN DALAM MERAIH KEMERDEKAAN MYANMAR



MARZANIZAM/SAT
U Aung San lahir di Natmauk kota kecil di daerah kering di Myanmar Tengah pada tanggal 13 Februari 1915, setelah tiga puluh tahun setelah perang Inggris dengan Myanmar yang ketiga yang mengakhiri kerajaan Mandalay. Peristiwa ini menyebabkan seluruh Myanmar berada di bawah pemerintahan Inggris.
U Aung San telah memperkirakan bahwa suatu saat diperlukan perjuangan senjata, namun ia tidak selalu mengesampingkan kemungkinan mendapatkan kemerdekaan melalaui cara konstitusional. Pada Agustus 1940, U Aung San bersama seorang Thakin lain, Hla Nyaring (Yang aung) meninggalkan Myanmar dengan kapal Hai Lee dan tiba di Kulangsu, daerah pemukiman internasional di Amoy, Cina. Selama beberapa bulan keduanya terdampar disana tanpa mencapai hubungan dengan komunis Cina. Namun keduanya didekati oleh agen Jepang, kemudian pergi ke Tokyo untuk menemui kolonel Kenji Suzuki, seorang opsir militer Jepang yang terkenal sebagai kepala Minami Kikan, sebuah organisasi rahasia yang bertugas membantu kemerdekaan Myanmar.
Di Tikyo, U Aung San dan Suzuki membina sejenis pengertian bersama, namun keduanya masih terdapat pemikiran yang berbeda. Meskipun Suzuki menghargai U Aung San atas kejujuran dan patriotismenya, ia juga mengeluarkan kritikan keras yang berpendapat bahwa pemikiran politik U Aung San kurang matang. Dalam mendekati Jepang U Aung San merasa khawatir dan was-was. Karena meskipun ia mengagumi patriotisme, kebersihan, dan pengorbanan diri masyarakat Jepang, ia merasa berkeberatan terhadap kekasaran beberapa pandangan kemiliterannya dan agak terkejut oleh sikap mereka terhadap wanita.[1]
Tentara Kemerdekaan Myanmar (TKM) secara resmi dibentuk di Bangkok pada bulan Desember 1941. TKM merupakan pasukan yang terdiri atas para pemuda yang dilatih di Hainan, orang-orang Thai dari Myanmar, dan para anggota Minami Kikan. Para anggota pasukan tersebut mengangkat sumpah setia, dan opsirnya menggunakan nama Suzuki menjadi Moegyo (halilintar) dan U Aung San menjadi Teza (api). Penyerbuan TKM ke Myanmar bersama bala tentara Jepang menjadi kebanggaan tersendiri dan menimbulkan kegembiraan bagi orang Myanmar, mereka merasa bahwa pada akhirnya kehormatan bangsa dapat ditegakkan. Namun U Aung San dan beberapa kawan seperjuangannya segera menyadari bahwa kesulitan akan timbul nanti.
Para anggota Minami Kikan, yang menyadari kehormatan dan janji untuk memberikan kemerdekaan kepada Myanmar merasa kecewa dengan perkembangan situasi. Sesungguhnya Suzuki telah menyusun pemerintahan pusat dengan Tun Ok sebagai kepala pemerintahan segera setelah Yangoon jatuh ke tangan Jepang pada Maret 1942. Pemerintahan itu hanya berlangsung singkat karena setelah pendudukan itu dilanjutkan, pemerintah militer Jepang mengambil alih pemerintahan tersebut. Myanmar diperlakukan terus sebagai wilayah taklukan. U Aung San tidak mambayangkan hal ini sebelumnya, ia memusatkan perhatian untuk memperkuat dan mendisiplinkan tentara, karena sadar bahwa usaha untuk mencapai kemerdekaan masih sangat panjang.
U Aung San dinaikkan pangkatnya menjadi mayor jenderal dan diundang ke Jepang untuk diberi bintang jasa oleh kaisar pada bulan maret 1943. Perutusan ke Tokyo dipimpin oleh Ba Maw, di disamping U Aung San juga terdapat dua negarawan terkemuka yaitu Thein Maung dan Mya, perdana menteri Jepang. Jenderal Tojo mengumumkan bahwa dalam bulan Januari Myanmar akan segera mendapatkan kemerdekaan. Pada 1 Agustus 1943, Myanmar dinyatakan sebagai negara merdeka yang berdaulat dan menjadi anggota yang sederajat dalam lingkungan kemakmuran bersama Asia Timur Raya. Kemudian Ba Maw diangkat menjadi kepala negara dengan gelar adipati yang merangkap sebagai perdana menteri, sedangkan U Aung San menjadi perdana menteri urusan perang.[2]
Permusuhan yang muncul antara kaum komunis dan kaum sosialis dari partai revolusioner Myanmar menjadi masalah berat yang harus diatasi oleh U Aung San. Para pemimpin komunis itu ialah Soe, Than tun dan Ba Hein, sedangkan Kyaw nyein dan Ba Swe adalah dua orang diantara kaum sosialis yang pailng utama dan giat. U Aung San berusaha keras agar kedua belah pihak dapat bersatu. Pada bulan Agustus 1944, U Aung San mengadakan pertemuan rahasia selama beberapa hari dengan Soe, Than Tun dan Ba Hein. U Aung San mengusulkan mengenai pembentukkan organisasi serta rencana aksi bersama, usul ini disetujui.
Setelah kekuatan dalam tubuh sendiri dapat disatukan, tinggalah mencari jalan untuk dapat berhubungan dengan pasukan sekutu sebelum memutuskan rencana perlawanan. Pada tanggal 27 Maret 1945, ketika pasukan Myanmar di seluruh pelosok negeri bangkit melawan Jepang, sepuluh hari sebelumnya U Aung San ikut serta dalam pawai upacara di Yangoon. Setelah pawai berakhir, ia dan kawan-kawannya bersama-sama keluar dari ibukota untuk melakukan manuver. Pada tanggal 15 Mei, U Aung San bersama seorang perwira staf pergi menemui Slim di markasnya. Dalam pembicaraan selanjutnya, U Aung San menegaskan dirinya sebagai wakil pemerintahan sementara sekutu. Ia berusaha memperoleh konsesi yang seluas-luasnya dari opsir Inggris itu, ia membawa diri secara lebih realistis, kooperatif dan memperlihatkan kejujuran sehingga Slim menyukai dan menghargainya.
Setelah pembicaraan antara U Aung San dan Slim, pasukan Myanmar dan sekutu bergabung muntuk menyerang bala tentara Jepang. Serangan ini berakhir kekalahan pada pihak Jepang. Pada tanggal 15 Juni, angkatan bersenjata Myanmar bersama-sama dengan satuan-satuan yang mewakili kerajaan Inggris dan pasukan sekutu mengadakan pawai kemenangan di Yangoon. Pada bulan agustus 1945, organisasi antifasis diperluas dengan mencakup organisasi-organisasi dan perorangan yang mewakili berbagai kepentingan sosial dan politik dan manggunakan nama Liga Kemerdekaan Rakyat Antifasis (LKRA).
Tahun 1945-1947 memperlihatkan kemunculan U Aung San sebagai pemimpin yang kuat dan negarawan yang cakap serta memperoleh kepercayaan dan kecintaan rakyatnya, ia mengecam oarang yang menginginkannya tetap berada dalam angkatan bersenjata. Pada bulan Mei 1945, pemerintah Inggris telah menjelaskan politiknya mengenai masa depan Myanmar dalam Buku Putih. Bagaimanapun pelaksanaannya, selama tiga tahun akan diperintah oleh gubernur secara langsung, dan pada saatnya kemudian pemilihan dan pembentukkan kembali Dewan serta pembuat Undang-undang Myanmar tahun 1935. Persyaratan yang terdapat dalam Buku Putih ini seluruhnya tidak dapat diterima oleh LKRA. Para pemimpin LKRA menjelaskan bahwa LKRA merupakan partai yang mewakili negara dan oleh karena itu harus diperbolehkan untuk membentuk pemerintahan sementara nasional guna menggantikan pemerintahan militer.[3]
Meskipun penggantian gubernur tidak mengubah kebijakan politik LKRA, namun ada juga perubahan dalam hal pendekatan pemerintah Inggris, sehingga politik kemerdekaan memasuki tahap baru. Dewan gubernur yang lama dibubarkan. Kemudian pada bulan September 1946, U Aung San diangkat menjadi wakil ketua Dewan Eksekutif tersebut dalam bidang pertahanan dan urusan luar. Rakyat memang kukuh berdiri dibelakangnya tetapi ia tidak bebas dari masalah. Lebih keras daripada tantangan yang datang dari partai politik yang mencoba menantang kedudukan LKRA adalah masalah dari dalam organisasi sendiri.
Pada bulan Desember, LKRA menerima undangan dari Pemerintah Inggris untuk berkunjung ke London guna membahas langkah-langkah yang diperlukan dalam membentuk Myanmar menjadi negara merdeka yang berdaulat. Dalam kunjungan dan pembicaraannya di Inggris tersebut menghasilkan "Persetujuan U Aung San-Attlee". Dua orang anggota delegasi Myanmar menolak menandatangani persetujuan itu, Kedua orang itu adalah Saw, perdana menteri terdahulu dan Ba Shein dari Dohbama Asi-ayone yang bersama Tun Ok memimpin faksi minoritas Thakin pasca perpecahan pada tahun 1938. Setelah tiba kembali di Myanmar, Saw dan Ba Shein bergabung dengan Ba Maw dan Paw Tun yang juga seorang mantan perdana menteri. Mereka membentuk oposisi nasional, dengan menuduh U Aung San telah menyerang pihak imperialis agar memegang jabatan.
U Aung San tidak terlalu terganggu dengan tuduhan lawan politiknya. Ia segera mengadakan perundingan dengan kelompok minoritas dalam negeri. Persetujuan yang dicapai dengan Inggris masih menetapkan batas-batas negara bakal akan ditentukan oleh penduduk. Konferensi untuk menyelesaikan masalah itu direncanakan akan diadakan di Panglong pada bulan Februari. Konferensi Panglong menghasilkan persetujuan yang mengakui bahwa kemerdekaan akan lebih cepat diperoleh suku bangsa Shan, Kachin dan Chin melalui kerja sama dengan Pemerintah Myanmar Sementara, merupakan puncak misi U Aung San untuk menyatukan suku bangsa yang beraneka ragam di Myanmar. Beberapa waktu setelah konferensi Panglong, U Aung San mengadakan perjalanan keliling yang meletihkan ke seluruh pelosok negeri, ia mengkampanyekan LKRA dalam pemilihan bulan April kemudian. Hubungan khusus tubuh antara masyarakat Myanmar dan pemimpin muda yang baru menginjak usia 32 tahun itu.
LKRA mengemukakan politik kemerdekaan dalam rapat bulan Mei, sebuah dewan dibnetuk untuk merencanakan konstitusi republik yang berdaulat dan bebas, yang disebut Uni Myanmar. Kemudian setelah kemerdekaan tercapai ia akan meninggalkan politik untuk mengabdikan diri pada keluarga dan peda kegiatan menulis. Namun hal itu tidak terlaksana. Dalam suatu rapat Dewan Eksekutif tanggal 19 Juli, U Aung San bersama enam anggota dewan termasuk Ba Win (kakak sulungnya) seorang anggota senior pemerintahan, serta seorang ajudan muda dibunuh oleh orang-orang berseragam yang mendobrak masuk ke dalam ruang yang tidak mendapat penjagaan dengan bersenjatakan senapan mesin. Setelah diselidiki ternyata mereka adalah suruhan Saw, mantan perdana menteri yang mempunyai ambisi besar dan tidak rela terhadap menanjaknya kepemimpinan nasional U Aung San. Saw terbukti bersalah dan mendapat hukuman mati.
Meskipun U Aung San telah meninggal dunia, kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan jiwa raganya menjadi kenyataan di negerinya. Nu, anggota LKRA yang paling senior dapat lolos dari maut, merampungkan perundingan terakhir dan pada tanggal 4 Januari 1949, lahirlah Uni Myanmar yang merdeka.[4]

Notes
[1] Reviewer: Ivan Sujatmoko - ItemReviewed: Peran U Aung San Dalam Perang Kemerdekaan Myanmar Rating: 5
[2]http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2011/04/peran-u-aung-san-dalam-perang.html
[3]http://tarampapam.blogspot.com/2011/03/peranan-u-aung-san-dalam-perjuangan.html
[4]http://arnaldi-nasrum.blogspot.com/2011/11/menelusuri-gerakan-nasionalisme-myanmar.html