KONGRES PEMUDA PADA KEBANGKITAN NASIOANAL

DARMAWAN/A/SI IV

A.    KONGRES PEMUDA I
         Pada tahun 1925, Perhimpunan Indonesia menerbitkan majalah, yang diberi nama "Indonesia Merdeka". Perhimpunan Indonesia, adalah suatu organisasi masyarakat Indonesia yang berada di negeri Belanda.Para pemimpin Perhimpunan Indonesia, adalah para mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di negeri Belanda.Dalam nomer perdana majalah "Indonesia Merdeka", yang terbit bulan Februari 1925, dimuat tulisan tentang tujuan gerakan Perhimpunan Indonesia. Pengurus Perhimpunan Indonesia,mengirimkan sejumlah majalah "Indonesia Merdeka" ke tanah air. Dikirim ke alamat-alamat berbagi organisasi pemuda di tanah air.Pada masa itu, di Indonesia sudah ada berbagi organisasi pemuda.Kegiatan-kegiatan mereka, mengutamakan kepentingan daerah atau suku masing-masing.Namun, di antara para pemimpin berbagai organisasi pemuda itu, sudah ada yang telah mempunyai gagasan mulia.Yakni, gagasan untuk merintis persatuan nasional di kalangan Angkatan Muda Indonesia.Untuk selanjutnya, merintis persatuan nasional di kalangan seluruh masyarakat.
            Rupanya isi majalah "Indonesia Merdeka", makin mendorong semangat mereka, untuk bersama-sama berusaha mewujudkan gagasan yang mulia itu.Maka, mereka lalu melakukan pertemua-pertemuan.Akhirnya mereka mufakat, untuk menyelenggarakan semacam muktamar pemuda Indonesia. Dalam muktamar itu, akan dibahas pelbagai segi untuk merintis usaha ke arah persatuan nasional. Dimufakati pula, muktamar pemuda Indonesia yang akan mereka selenggarakan itu, disebut Kongres Pemuda Indonesia Pertama.
  1. KONGRES PEMUDA I
            Pada tanggal 15 November 1925, mereka berhasil membentuk Panitia Kongres Pemuda Indonesia Pertama. Susunannya adala sebagai berikut :
Ketua              : M. Tabrani
Wakil Ketua    : Sumarto
Sekretaris        : Jamaludin
Bendahara       : Suwarso
Pembantu        : Bahder Johan, Yan Toule Soulehuwiy, Paul Pinantoan, Hamami, Sarabini,
Sanusi Pane.
Tujuan Kongres Pemuda Indonesia Pertama adalah Menggugah semangat kerja sama antar organisasi-organisasi pemuda di tanah air, untuk meletakkan dasar persatuan Indonesia. Panitia Kongres Pemuda Indonesia Pertama itu, mandiri.Artinya, semua kegiatannya dilakukan atas prakarsa dan atas tanggung jawab Panitia Kongres.Tidak atas prakarsa dan tidak atas tanggung jawab sesuatu organisasi penmuda. Meraka yang duduk dalam Panitia Kongres pun, bekerja secara sukarela. Satu sen pun, mereka tidak menerima imbalan. Selama berbulan-bulan, merka bekerja keras tanpa mengenal waktu pagi, siang, sore, dan malam hari.Semangat pengabdian tanpa pamrih dan semangat gotong royong itulah yang memungkinkan diselenggarakannya Kongres Pemuda Indonesia Pertama.
            Pada awal tahun 1926, Panitia Kongres sudah berhasil menyusun jadwal acara.Rangkaian ceramah-ceramah merupakan acara pokok siding-sidang umum Kongres Pemuda Indonesia Pertama. Enam orang pemuda pemudi akan tampil sebagai penceramah. Mereka itu ialah : Sumarto,Bahder Johan, Muh. Yamin, Jaksodipura, Paul Pinontoan, dan Nona Stien Adam.
Rangkaian ceramah-ceramah terdiri atas tiga pokok pembicaraan :
1.    Tentang persatuan bangsa Indonesia
2.    Tentang kedudukan dan peranan wanita dalam masyarakat Indonesia.
3.    Tentang peranan agama dalam gerakan persatuan bangsa Indonesia.
Panitia Kongres juga membentuk suatu Panitia Perumus. Tugas Panitia Perumus, ialah mempersiapkan naskah rumusan putusan Kongres Pemuda Indonesia Pertama.
            Jadwal pelaksanaan Kongres Pemuda Indonesia Pertama ditetapkan, mulai dari tanggal 30 April 1992 sampai dengan tanggal 2 Mei 1926. Berkat kerja sama dan kerja keras Panitia Kongres, dalam bulan maret 1926, hamper semua masalah teknis dan administrative untuk pelaksanaan Kongres Pemuda Indonesia Pertama, telah diatasi. Namun, masih ada satu masalah yang belum sempat diselesaikan. Yakni, surat izin kepolisian Hindia Belanda. Pada masa itu, semua kegiatan yang diselenggarakan oleh pemuda Indonesia di ibu kota Hindia Belanda, harus memperoleh izin lebih dulu dari pembesar Kepolisian Hindia Belanda
            Tepat pada tanggal 30 April 1926, dilaksanakan pembukaan Kongres Pemuda Indonesia Pertama. Semua organisasi pemuda mengirimkan wakil-wakil merekauntuk menghadirinya. Karena para tamu dan para peserta yang diundang sangat terbatas, maka jumlah hadirin pada pembukaan Kongres Pemuda Indonesia Pertama tidaklah banyak.
                     Seusai Ketua Panitia mengucapkan pidatonya, para hadirin serempak menyambut dengan tepuk tangan riuh.Banyak di antara hadirin yang saling berbisik-bisik.Mereka memuji isi pidato Ketua Panitia. Apalagi pidato itu diucapkan di depan hidung Komisaris Kepala Polisi Hindia Belanda.
            Pada acara persidangan berikutnya, Sumarto tampil untuk menguraikan "Gagasan tentang Indonesia Bersatu". Intisari pidato Sumarto sama dengan yang dikemukakan oleh M. Tabrani. Yaitu, merintis atau menggugah semangat persatuan bangsa Indonesia. M. Tabrani menutup pidatonya dengan seruan agar bangsa Indonesia di seluruh Nusantara bersatu, 1
            Persidangan terakhir Kongres Pemuda Indonesia Pertama, dilangsungkan pada pagi dan siang hari tanggal 2 Mei 1926.Persidangan terakhir itu, terdiri atas beberapa acara.Adapun acara pertama berupa sidang terbuka yang diisi dengan ceramah.''Pokok nasional".Acara kedua, berupa sidang tertutup, yang hanya mempersiapkan naskah rumusan putusan Kongres Pemuda Indonesia Pertama.Acara ketiga, berupa sidang terbuka. Dalam siding terbuka itu akan dikeluarkan pengumuman-pengumuman. Diakhiri dengan pidato penutupan Kongres Pemuda Indonesia Pertama, oleh Ketua Panitia Kongres.
            Acara pertama dimulai tepat pada pukul 07.30.Yang tampil sebagai penceramah, ialah Paul Pinontoan.Paul Pinantoan mengemukakan, bahwa bangsa Indonesia yang terdiri atas ratusan suku itu, pada hakekatnya mempunyai ikatan kekerabatan.Itulah sebabnya, mereka memperlihatkan tenggang rasa dalam kehidupan beragama.Oleh karenanya perbedaan agama bukanlah penghalang gerakan persatuan nasional. Mengenai peranan agama dalam gerakan persatuan nasional Paul Pinantoan berkata sebagai berikut:
            "Tugas agama ialah membentuk tenaga-tenaga tangguh dan tampa pamrih, untuk gerakan persatuan Indonesia kita."
            Persidangan yang ditunda, dimulai lagi pada tengah hari tanggal 2 Mei 1926.Persidangan itu merupakan kegiatan terakhir Kongres Pemuda Indonesia Pertama. Persidangan terakhir itu akan diisi dengan pengumuman dan pidato penutupan oleh Ketua Panitia Kongres Pemuda Indonesia Pertama. Tak lama kemudian,Jamaluddin selaku Sekretaris Panitia Kongres membacakan pengumuman. Diumumkan bahwa Kongres Pemuda Indonesia Pertama merupakan cetusan kebulatan tekad angkatan muda dalam merintis terwujudnya persatuan bangsa Indonesia. Bahwa Kongres Pemuda Indonesia Pertama menjadi titik tolak untuk mengadakan Kongres Pemuda Indonesia berikutnya pada tahun-tahun yang akan datang. Dalam tahun 1926 itu juga akan diterbitkan Laporan Kongres Pemuda Indonesia Pertama.
            Setelah Kongres Pemuda Indonesia Pertama dinyatakan telah berakhir oleh Ketua Panitia Kongres, ternyata banyak hadirin yang tidak segera beranjak pergi.Mereka menyempatkan diri untuk menyalami, berjabat tangan dengan M. Tabrani dan rekan-rekannya.
  1. PEMUDA INDONESIA II
          Dalam bulan September 1926, para mahasiswa Indonesia di Batavia (sekarang Jakarta), mendirikan suatu organisasi kemahasiswaan.Nama organisasi kemahasiswaan itu adalah Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia. Disingkat PPPI. Pada masa itu istilah pelajar berarti mahasiswa.PPPI berusaha membina jiwa kebangsaan para mahasiswa, agar kelak menjadi pemimpin-pemimpin rakyat dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.Oleh karena itu, PPPI berupaya mempelopori kegiatan dalam masyarakat yang mendorong persatuan bangsa untuk makin menumbuhkan semangat perjuangan kemerdekaan.
            Dalam tahun 1927 Sugondo Joyopuspito, pemimpin PPPI, berhasrat untuk melanjutkan kegiatan yang telah dirintis ole M. Tabrani dan kawan-kawan.Apabila M. Tabrani dan kawan-kawan telah berhasil menyelenggarakan Kongres Pemuda Indonesia Pertama, Sugondo Joyopuspito berhasrat untuk dapat menyelenggarakan Kongres Pemuda Indonesia ke-2.Sugondo Joyopuspito adalah seorang mahasiswa di Sekolah Tinggi Hukum. Dalam tahun 1927 ia berumur dua puluh tahun. Untuk dapat mewujudkan hasrat itu, ia bekerja sama dengan beberapa orang sahabatnya. Mereka itu ialah: Sigit, Suwiryo, Gularso, Darwis.2
            Setelah berulang kali mengadakan pertemuan-pertemuan selama beberapa bulan, kelompok Sugondo Joyopuspito itu mencapai kata sepakat.Mereka sepakat untuk berusaha mengadakan Kongres Pemuda Indonesia ke-2 dalam tahun 1928.Disepakati pula, Kongres Pemuda Indonesia ke-2 diselenggarakan oleh suatu Panitia yang mewakili berbagai organisasi pemuda.
            Untuk memperoleh dukungan lebih luas, Sugondo Joyopuspito segera menghubungi tokoh-tokoh sarjana Indonesia yang pernah mempin organisasi Perhimpunan Indonesia d Negeri Belanda. Tokoh-tokoh sarana itu, antara lain ialah Sartono dan Sunario. Kedua orang itu sesudah memperoleh gelar Sarjana Hukum kembali ke tanah air.Di tanah air mereka ikut memimpin pergerakan kebangsaan.Sunario juga giat memimpin organisasi kepanduan yang berasaskan kebangsaan.Ia telah berhasil mempersatukan sejumlah organisasi kepanduan yang berasaskan kebangsaan. Persatuan organisasi-organisasi kepanduan yang dipimpin oleh Sunario itu bernama"Persaudaraan Antar Pandu Indonesia".Disingkat PAPI. Pada masa kini istilah pandu telah diganti dengan istilah pramuka.
            Sartono dan Sunario memberi dukungan penuh kepada gagasan kelompok Sugondo Joyopuspito.Kedua tokoh itu bahkan menyatakan kesediaannay untuk menjadi Penasehat Hukum kelompok Sugondo Joyopuspito.
            Sesudah memperoleh dukungn dari kedua Sarjana Hukum itu, Sugondo Joyopuspito bergegas pergi menghubungi Sumarto.Tokoh yang menjadi Wakil Ketua Panitia Kongres Pemuda Indonesia yang Pertama pada tahun 1926.Sumarto menyambut gembira niat Sugondo Joyopuspito dan kawan-kawan untuk mengadakan Kongres Pemuda Indonesia ke-2.Ia memberitahukan bahwa M. Tabrani dan Jamaluddin sejak akhir tahun 1926 telah pergi meninggalkan tanah air. Kedua tokoh itu melanjutkan studi kewarawanan di Berlin, Jerman. Ia menceritakan pengalamannya tatkala Kongres Pemuda Indonesia yang Pertama dilangsungkan pada tahun 1926. Ia membentangkan siasat cerdik M. Tabrani yang telah berhasil mengelabui Komisaris Kepala Visbeen.
            Usaha kelompok Sugondo Joyopuspito yang tak kenal lelah selama berbulan-bulan itu membuahkan hasil nyata pada pertengahan tahun 1928.Dalam bulan Juni 1928 mereka berhasil menghimpun delapan organisasi pemuda dan satu organisasi pelajar untuk bermusyawarah. Kedelapan organisasi pemuda itu ialah : Jong Java, Jong Celebes, Jong Ambon, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Jong Islamieten Bond, pemuda Kaum Betawi, Pemuda Indonesia. Dan satu organisasi mahasiswa, yakni PPPI.
            Musyawarah itu mufakat untuk membentuk Panitia Kongres Pemuda ke-2.Tugas panitia itu ialah mempersiapkan dan melaksanakan penyelenggaraan Kongres Pemuda Indonesia yang ke-2 dalam tahun 1928. Susunan Panitia Kongres Pemuda Indonesia yang ke-2 adalah sebagai berikut :
Ketua              : Sugondo Joyopuspito mewakili PPPI
Wakil Ketua   : Joko Marsaid mewakili Jong Java
Sekretaris      : Muhammad Yamin mewakili Jong Sumatranen Bond
Bendahara     : Amir Syarifudin mewakili Jong Bataks Bond
Pembantu I     : Johan M. Cai mewakili Jong Islamieten Bond
Pembantu II    : Kocosungkono mewakili Pemuda Indonesia 
Pembantu III   : Senduk mewakili jong Celebes
Pembantu IV   : J. Leimena mewakili Jong AmbonPembantu V   : Rohyani mewakili Pemuda Kaum Betawi
            Musyawarah juga mufakat untuk menunjukkan beberapa orang tokh menjadi penasehat-penasehat Panitia Kongres Pemuda Indonesia yang ke-2. Mereka itu ialah: Sunario, S.H., Surtono, S.H., M. Nasif, S.H., dan Arnold Mononutu.
                "Kongres Pemuda Indonesia yang ke-2 akan dilaksanakan mulai dari tanggal 27 Oktober 1928 sampai dengan 28 Oktober 1928. Selama dua hari itu akan dilakukan tiga kali rapat umum. Yang dimaksudkan dengan rapat umum, ialah rapat yang diikuti oleh segenap peserta Kongres.Rapat umum itu berupa ceramah-ceramah, disusul oleh pandangan umum dari peserta kongres."
            Sejak awal bulan Oktober 1928, kegiatan Panitia Kongres kian meningkat.Berkali-kali mereka bermusyawarah selama berjam-jam.Tak jarang, persidangan Panitia Kongres berlangsung sampai larut malam.Persoalan demi persoalan berhasil diatasi dengan mufakatan.Soal jadwal pelaksanaan Kongres Pemuda Indonesia ke-2, dimufakati tanggalnya 28 Oktober 1928.Soal ceramah-ceramah dimufakati untuk dibagi menjadi empat pembicaraan.
1.    Tentang persatuan dan kebangsaan Indonesia
2.    Tentang pendidikan dan kebangsaan Indonesia
3.    Tentang pergerakan pandu Indonesia
4.    Tentang pergerakan pemuda Indonesia dan pergerakan pemuda di luar negeri.
Tepat pada jam 17.30, Ketua Panitia Kongres dengan resmi membuka Kongres Pemuda Indonesia yang ke-2. Kemudian dibacakan beberapa sambutan tertulis, antara lain amanat dari Perhimpunan Indonesia yang berkedudukan di negeri Belanda. Acara dilanjutkan dengan pidato pembukaan oleh Sugondo Joyopuspito selaku Ketua Panitia Kongres.Ia menghargai M. Tabrani dan kawan-kawan yang telah berhasil menyelenggarakan kongres Pemuda Indonesia yang Pertama pada tahun 1926.
Dalam rapat umum Kongres Pemuda Indonesia ke-2 tanggal 27 Oktober 1928, Muhammad Yamin memberi ceramah Tentang Persatuan dan kebangsaan Indonesia.
Hari kedua Kongres Pemuda Indonesia yang ke-2, diisi dengan rapat umum yang berbeda-beda pokok pembicaraannya.Rapat umum pada pagi dan siang hari pokok pembicaraannya adalah tentang pendidikan dan kebangsaan Indonesia.Para penceramah berjumlah empat orang.Yakni Nona Purnomowulan, S. Mangunsarkoro, Joyosarwono dan Ki Hajar Dewantara.
Sugondo Joyopuspito membuka persidangan.Kesembilan orang anggota panitia kongres duduk berdampingan di ujung aula.Sugondo Joyopuspito duduk di tengah rekan-rekannya. Sugondo Joyopuspito mempersilahkan T. Ramelan untuk menguraikan tujuan-tujuan yang hendak dicapai oleh panduduk Indonesia. Tujuannya ialah mencapai keluhuran budi,membina watak satria, berbakti kepada orang tua, masyarakat, serta berbakti kepada nusa dan bangsa.
Waktu telah menunjukkan menjelang tengah malam ketika Ketua Panitia Kongres mengetukkan palu pimpinan sidang. Tanda bahwa Kongres Pemuda Indonesia yang ke-2 resmi ditutup.
            Soegoondo Joyopuspito berdiri, dan dengan perasaan terharu menyalami rekan-rekannya satu demi satu.Terharu sebab Kongres Pemuda Indonesia yang ke-2 telah berakhir dengan selamat.Lebih dari itu, Kongres Pemuda Indonesia yang ke-2 berhasil mencapai sasarannya yaitu meletakkan dasar persatuan nasional.
            Hal itu tercermin dalam ketiga baris kalimat Putusan Kongres Pemuda-Pemuda Indonesia ke 2 :
Pertama         : KAMI PUTERA DAN PUTERI INDONESIA MENGAKU BERTUMPAH DARAH SATU, TANAH INDONESIA
Kedoea          : KAMI PUTERA DAN PUTERI INDONESIA MENGAKU BERBANGSA SATU, BANGSA INDONESIA
Ketiga             : KAMI PUTERA DAN PUTERI INDONESIA MENJUNJUNG BAHASA PERSATUAN, BAHASA INDONESIA
Ketiga baris kalimat Putusan Kongres Pemuda-Pemuda Indonesia ini dalam sejarah Indonesia lebih dikenal sebagai SUMPAH PEMUDA
Notes
[1]  Gagasan pergerakan.1926.14
[2]  Joyopuspito 1927.17
DAFTAR PUSTAKA
1.      Prof. Dr. Suhartono.1994. Sejarah Pergerakan Nasional dari Budi Utomo Sampai Proklamasi,Yogyakarta; Pustaka Pelajar
2.      Foulcher.Keith.2000.Sumpah Pemuda: Makna Penciptaan Kebangsaan Indonesia .Jakarta:Komunitas bamboo
3.      Sudiyo, Drs. 2000. Pergerakan Nasional Mencapai dan Mempertahankan Kemerdekaan. Jakarta : Rineka Cipta

PERHIMPUNAN INDONESIA


Coscasiani/SI VI/A

Berdirinya PI berawal dari didirikannya Indosche Vereniging tahun 1908 di Belanda, iorganisasi ini bersifat moderat (selalu menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang ekstrem) sebagai perkumpulan sosial mahasiswa Indonesia di Belanda untuk memperbincangkan masalah dan persoalan tanah air. Pada awalnya Perhimpunan Indonesia merupakan organisasi sosial.Memasuki tahun 1913, dengan dibuangnya tokoh Indische Partij ke Belanda maka dibuatlah pokok pemikiran pergerakan yaitu Hindia untuk Hindia yang menjadi nafas baru. Perkumpulan mahasiswa Indonesia. Iwa Kusumasumantri sebagai ketua menyatakan 3 azaz pokok Indische Vereeniging yaitu:
1.      Indonesia menentukan nasibnya sendiri
2.      Kemampuan dan kekuatan sendiri
3.       Persatuan dalam menghadapi Belanda
Tahun 1925 Indische Vereeniging berubah menjadi Perhimpunan Indonesia dengan tujuannya Indonesia merdeka. Banyak kegiatan yang dilakukan oleh aktivis PI Belanda maupun di luar negeri, diantaranya ikut serta dalam kongres Liaga Demikrasi Perdamaian Internasional tahun 1926 di Paris, dalam kongres itu Mohammad Hatta dengan tegas menyatakan tuntutan akan kemerdekaan Indonesia. demikian pula pendapat-pendapat mereka banyak disampaikan ke tanah air. Aksi-aksi yang dilakukan menyebabkan Hatta dkk. dituduh melakukan pemberontakan terhadap Belanda. Karena dituduh menghasut untuk pemberontakan terhjadap Bealnada maka tahun 1927 tokoh-tokoh PI diantaranya M. Hatta, Nasir Pamuncak, Abdul Majid Djojonegoro dan Ali Sastroamijoyo ditangkap dan diadili. Tindakan-tindakan PI dapat dikatakan radikal, apakah radikal itu? Radikal adalah suatu paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaruan secara keras, mengapa mereka bertindak radikal? Nah, sekarang coba lihatlah gambar tokoh-tokoh ini, apa pendapat Anda terhadap tindakan mereka yang radikal?
Tokoh-tokoh perhimpunan Indonesia (dari kiri ke kanan), Guanawan Mangunkusumo, Moh. Hatta, Iwa Kusumasumantri, Sastro Mulyono, dan Sartono. Menurut pendapat Anda apakah benar Perhimpunan Indonesia merupakan manifesto pergerakan nasional Indonesia? Apa alasannya?
Karena status anggota PI sebagai mahasiswa membawa posisi mereka tanpa ikatan sosial politik tertentu dan tidak memiliki kepentingan untuk mempertahankan kedudukan, sehingga mereka tidak khawatir dalam bertindak terang-terangan melawan pemerintah Bealnda Organisasi ini juga membuat lambang untuk Indonesia diantaranya merah putih sebagai bendera. Semenjak berakhirnya PD I perasaan anti kolonialis dan imperialis di kalangan pimpinan dan anggota PI semakin menonjol, apalagi setelah ada seruan dari Presiden AS, Woodrow Wilson mengenai hak untuk menetukan nasib bangsa sendiri. Tahun 1925 PI semakin tegas memasuki kancah politik, yang juga didorong juga oleh kebangkitan nasionalisme di Asia-Afrika. Disamping itu, mengusahakan suatu pemerintahan untuk Indonesia, yang bertanggung jawab kepada rakyat Indonesia semata-mata, dan hal yang demikian itu hanya bias dicapai oleh rakyat Indonesia sendiri tanpa mengharapkan bantuan siapapun dan pada prinsipnya menghindarkan perpecahan demi tercapainya tujuan. Dengan pemikiran yang demikian tegas, wajarlah apabila PI menjadi satu ancaman terhadap kredibilitas pemerintah Belanda dalam menjalankan kolonialismenya di Indonesia.

Perhimpunan indonesia (PI) didirikan pada tahun 1908 oleh oang-orang indonesia yang berda dinegeri belanda, diantaranya adalah sutan keayangan, R.M. noto suroto, mula-mula dengan nama indische vereeniging. Tujuannya adalah untuk memajukan kepentingan-kepentingan bersama dari orang-orang yang berasal dari . indonesia, maksudnya orang –orang pribumi dan non pribumi bukan eropa, dinegeri belanda dan hubungan dengan orang indonesia. Pada mulanya organisasi ini hanya bersifat organisasi sosial. Akan tetapi, semenjak berakhirnya perang dunia I perasaan antikolonialisme dan imperialisme dikalangan pemimpin-pemimpin indische vereeniging makin menonjol. Lebih-lebih sejak adanya seruan presiden amerika serikat woodrow wilson setelah peran dunia I berakhir, kesadaran mereka tentan hak dari bangsa inodnesia untuk menentukan nasibnya sendiri dan merdeka dari penjajahan belanda makin kuat. [1]
Perkembangan baru dalam tubuh .organisasi itu juga membawa perubahan nama yang kini diganti menjadi indonesische vereeniging pada tahun1922. Pada tahun 1925 disamping nama dalam bahasa belanda dipakai juga nama perhipunan indonesia(PI) dan lama-lama hanya nama PI saja yang dipakai. Dengan demikian, semkain tegas bergerak memasuki bidang politik. Perubahan ini juga didorong oleh bangkitnya seluruh bangsa-bangsa terjajah asia dan afrika untuk menuntut kemerdekaan.
Majalah hindia poetra bulan maret 1923 menyebutkan karangan asas PI sebagai berikut:
Mengusahakan suatu pemerintahan untuk indonesia, yang bertanggung jawab hanya kepada rakyat indonesia semata-mata, bahwa hal yang demikian itu hanya akan dapat dicapai oleh orang indonesia sendiri bukan dengan pertolongan siapa pun juga; bahwa segala jenis perpecahan tenaga haruslah dihindarkan, supaya tujuan itu lekas tercapai.[2]
Semenjak tahun 1923, PI aktif berjuan bahkan memelopori dari jauh perjuangan kemerdekaan untuk selurh rakyat indonesia dengan berjiwa persatua dari kesatuan bangsa indonesia yang murni dan kompak. Berdasarkan perubahan ini PI keluar dari indonesisch verbond van studeerenden (suatu perkumpulan yang bertujuan menggabungkan oranisasi-organisasi mahasiswa indoensia, belanda, indo belanda,dan peranakan cina yang berorientasi ke indonesia dalam satu kerja sama) pada taun 1923 karena dianggap  tidak perlu lagi. Dalam tahun itu juga diterbitkan suatu buku peringatan PI yang menggemparkan kaum kolonialis belanda: gedenkboek 1908-1923: indonesische vereeniging. Langkah selanjutnya dari sikap radikal PI ini ialah mengubah nama majalahnya dari hindia poetra menjadi indonesia merdeka tahn1924.
Meningkatnya aktivitas kearah politik terutama sejak datangnya dua oran mahasiswa kenegri beland, yaitu A. Subardjo tahun 1919 dan mohammad hatta pada tahun 1921, dan keduanya kemudian pernah mengetuai PI. Dengan bertambah banyaknya mahasiswa indonesia yang belajar dinegeri belanda berubahpada kekuatan PI. Pada permulaan tahun 1925 dibuatlah suatu anggaran dasar baru yang merupakan penegasan yang lebih luas lagi dari perjuangan PI. Didalamnya disebutkan bahwa kemerdekaan penuh bagi indonesia hanya akan diperoleh dengan aksi bersama yang dilakukan serentak oleh seluruh kaum nasiolis dan berdasarkan atas kekuatan sendiri. Untuk itu, sangat diperlukan kekompakkan rakyat seluruhnya. Didalam segala penjajahan kolonial, kepentingan antara pihak yang menjajah dengan piha yang dijajah, yang memang sangat bertentangan menjadi masalah penting. Penjajahan itu memang membawa pengaruh yang merusak jasmani dan rohani orang indonesia dan merusak kehidupan lahir batin.
Sementara itu kegiatan nya meningkat menjadi nasional-demokratis, non kooperasi dan meninggalkan sikap erja sama dengan kaum penjajah; bahkan menjadi internaional dan anti-kolonial. Di bidang internasional ini PI bertemu dan bekerja sama dengan perkumpulan-perkumpulan dan tokoh-tokoh pemuda serta mahasiswa yang berasal  dari negeri-negeri jajahan diasia dan afrika yang mempunyai cita-cita yang samadengan indonesia. PI memang berusaha supaya masalah indonesia medapatkan perhatina dari dunia internasional. Hubungan dengan beberapa organisasi internasional diadakan seperti liga penentang imperialisme dan penindasan kolonial, dan komitmen. Dalam kongres ke 6 liga demokratie internasional untuk perdamaian pada bulan agustus 1926 di paris, moh hatta dengan tegas menyatakan tuntutan utuk kemerdekaan indonesia.[3]
PI menjadi organisasi politik radikal karena pengaruh dar moh hatta dialah yang menyebabkan PI berkembang dan dialah yang merangsang intelektual rekan-rekannya.oleh karena itu PI betujuan untuk:
1.      Menyadarkan para mahasiswa agar mempunyai komitmenyang bulat tentang persatuan dan kemerdekaan indonesia sebagai elite intelektual dan profesional harus bertanggung jawab untuk memimpin rakyat melawan penjajah.
2.      PI harus membuka mata rakyat belanda pemerintah kolonial sangat opresif dan meyakinkan rakyat indonesia tentang kebenaran peruangan kaum nasionalis.
3.      Mengembangkan ideologi yang bebas dan kuat iluar pembatasanisam dan komunism
Sejakk tahun 1925 PI mempunyai empat pikirn pokok yang mencakup:
1.      Kesatuan nasional; mengesampingkan perbedaan berdasarkan daerah dan membentuk kesatuan aksi melawan belanda serta menciptakan negara kebangsaan indonesai yang merdeka dan bersatu
2.      Solidaritas; pertentangan kepentingan antaa penjajah dan mempertajam konflik antara kulit puutih dan sawo matang
3.      Nonkoperasi; kemerdekaan bukan hadiah dari belanda, tetapi harus direbut dengan mengandalkan kekuatan sendiri
4.      Swadaya;mengandalkan kekuatan sendiri dengan mengembangkan sturkrur alternatif danlam kehidupan nasional, politik, sosial, ekonomi,dan hukum yang sejajar dengan administrasi kolonial.
PI menggabungkan semua unsur itu sebagai satu kebulatanyang belum pernah dikembangkan oleh organisasi-organisasisebelumnya. Mereka percaya bahwa semua orang indonesia dapat menerimanya dan dapat menciptakan gerakan yang kuat dan trpadu untuk memaksakan kemerdekaan dari pihak belanda.
Kejadian ini menyebabkan pemerinah belanda bertambah curiga pada PI. Kecurigaan ini bertambah lagi sewaktu moh,. Hatta atas nama PI menandatangani suatu perjanjian rahasia dengan semaun (PKI) pada tanggal 5 desember1926 yang isinya menyatakan bahwa PKI mengakui kepemimpinan PI dan akan dikembangkan menjadi partai rakyatkebangsaan indonesia. [4] perjanjian ini, karena dinilai oleh komintern sebagai suatumasalah besar, dibatalkan kembali oleh semaun.
Dalam kongers I liga pada bulan februari 1927 diberli yang dihadiri diantara lain oleh wakil-wakil pergerakan  dinegeri jajahan, PI yang bertindakatas nama PPPKI diindonesia juga mengirimkan wakil-wakilnya; moh hatta, nazir pamoentjak, gatot dan A . subardjo kongers mengambil keputusan antara lain:
1.      Menyatakan simpati  sebesar-besarnya kepada pergerakan kemrdekaan indonesia dan akan menyongkong usaha tersbut dengan segala daya,
2.      Mneuntut dengan keras kepada pemerintahan belanda; kebebasanbekerja untuk pergerakan rakyat indonesia.
Dalam kongres ke II di bruseel tahun 1927. PI juga ikut tetapi sewaktu liga didominasi oleh kaum komunis, PI keluar dari liga.
Kegiatan PI Di kalangan internasional ini menimbulkan reaksi yang kerasari pemerintah belanda. Atas tuduhan "dengan tulisan menghasut dimuka umum untuk memberontak terhadap pemeritah", maka pada tanggal 10 juni 1927 empat anggota PI yaitu Moh hatta, Nazir Pamoentjak, Abdulmadjid Djojoadiningrat dan Al sastroamidjojo ditangkap danditahan sampai tanggal 8 maret 1928  namundalam pemeriksaan disidang pengadilan di den haag tanggal 22 maret1928 akhirnya pengadian membebaskan mereka dari tuduhan setelah dilakukan pembelaan oleh hatta dengan judul "indonesia virj"(indinesia merdeka) dan tertuduh lainnya didampingi salah seorang pembela Mr.ban duys,seorang sosialis dalam perlemen belanda dari SDAP.
           
 Notes :
(1)bambang hadi(2003) mengkaji kebangkitan nasional
(2)andi taher (1985) sejarah kebangkitan nasional
(3)prof. Dr suhartono(1994)sejarah pergerakan nasional dari budi utomo sampai proklamasi
(4) Poesponegoro. Djoened marwati.2008.sejarah nasonal ndonesia, jakarta; balai pustaka
DAFTAR PUSTAKA
1. Prof. Dr. Suhartono.1994. sejarah pergerakan nasional dari budi utomo sampai proklamasi,yogyakarta; pustaka pelajarPoesponegoro.
2. Djoened marwati.2008.sejarah nasonal ndonesia, jakarta; balai pustaka.

GERAKAN PARINDRA


NIKE AYU LUWES/SI4/A
Partai indonesia raya atau parindra adalah suatu partai politik yang berdasarkan nasionalisme indonesia dan menyatakan tujuannya adalah indonesia mulia dan sempurna (bukan indonesia merdeka). Parindra menganut azas cooperatie alias bekerjasama dengan pemerintah hindia belanda dengan cara duduk di dalam dewan dewan untuk waktu yang tertentu
Pada tanggal 24 – 26 desember 1935 konggres  bersama sama  antara budi utomo dan PNI dilaksanakan di surakarta. Hasil konggres menyatakan sesuai dengan hasil keputusan rapat panitia ad hoc, yaitu pengabungan menjadi partai indonesia raya disingkat menjadi PARINDRA . [1]
Tokoh-tokoh lain yang ikut bergabung dengan parindra antara lain Woeryaningrat, soekarjo wirjopranoto, raden mas margono djojohadikusumo, R. Panji soeroso dan Mr.soesanto tirtoprodjo.
Parindra berusaha menyusun kaum tani dengan mendirikan rukun tani, menyusun serikat kerja perkapalan dengan mendirikan rukun pelayaran indonesia (Rupelin), menyusun perekonomian dengan mengajurkan Swadeshi (menolong diri sendiri), mendirikan bank nasional indonesia di surabaya, serta mendirikan percetakan-percetakan yang menerbitkan surat kabar majalah.
Kegiatan parindra ini mendapatkan dukungan dari gubenur jenderal hindia belanda jenderal van starkenborg memodifikasi politiestaat peninggalan de jonge, menjadi beambtenstaat (negara pegawai) yang memberi konsensi yang lebih baik kepada organisasi ytang kooperatif dengan pemerintah hindia belanda.
Pada tahun 1937, parindra memiliki anggota 4.600 orang. Pada akhir tahun 1938, anggotanya menjadi 11.250 orang. Anggota ini sebagian besar tewrkonsentrasi di jawa timur. Pada bulan mei 1941 (menjelang perang pasifik), partai indonesia raya di perkirakan memiliki anggota sebanyak 19.500 orang
Pada konggres di cetuskan tujuan Parindra sebagai berikut
1.      Bahwa tiap tiap manusia berhak dan berkewajiban untuk berjuang bagi keselamatan negara dan bangsanya, untuk itu harus ada kerja sama antara rakyat dan parindra untuk mencapai kesemakmuran dan kemulian indonesia.
2.      Bahwa parindra bertujuan untuk membentuk sebuah negara indonesia raya yang harus dilaksanakan oleh rakyat sendiri.
3.      Parindra berkeyakinan untuk memperjuangkan sebuah negara yang makmur, untuk itu rakya indonesia indonesia harus bersatu baik dalam bidang politik maupun dalam bidang ekonomi.
Untuk mencapai tujuan di dalam konggres di cetuskan pola syarat- syarat yang meliputi beberapa bidang:
a.       Susunan pemerintah yang demokratis, bersandar atas kepentingan dan kebutuhan indonesia,
b.      Alat pemerintah yang berdasar dan ditujukan pada kepentingan indonesia serta di pegang sendiri oleh bangsa indonesia:
c.       Kedudukan yang sama bagi segala penduduknya;
d.      Hak dan kewajiban yang sama bagi tiap tiap orang.
Syarat syarat untuk mencapai tujuan dalam bidang ekonomi adalah mencapai aalat ekonomi dan menjalankan perdagangan dengan luar negeri, syarat syarat untuk mencapai tujuan dalam bidang sosial adalah:
a.       Mengadakan/ melengkapi perguruan kebangsaan;
b.      Membina kesehatan rakyat;
c.       Memajukan pendidikan jesmani;
d.      Hak bekerja, mewlindungi kaum buruh, larangan bekerja oleh anak- anak, mencegah keadaan yang tidak baik.
Syarat – syarat tersebut yang dimaksud guna menunjang tujuan utama, kemudian mulai dilaksanakan, dalam pelaksanaan, di dalam pelaksanaan di bidang politik, parindra yang diketuai oleh H.M  thamrin diadakan pembagian tugas sebagai berikut:
a.       Mempelajari dan memperhatiakan hal-hal yang mengenai soal pemilihan anggota untuk dewan – dewan perwakilan, membangkitkan dan memberi tuntutan untuk berdirinya fraksi nasional untuk membangun fonds untuk membiayai pemilihan, dan memajukan usul dan anjuran bagi perbaikan pemilihan, perbaikan hak – hak memilih ataupun perluasan banyaknya anggota anggota dewan  - dewan;
b.      Mempelajari dan memperhatikan soal – soal politik yang ada di dalam maupun diluar dewan – dewan yang dapat di jadikan bahan untuk perjuangan oleh wakil – wakil partai dalam politik, terutama perwakilan dalam
Dengan telah adanya dasar pelaksanaan tersebut maka bidang politik parindra segera mengadakan propaganda keliling dan rapat rapat umum, yang lalu mendapat parindra serta sambutan hangat dari masyarakat. Berlaku sebagai pembicara antara lain K.H. thamrin, Dr. Sutomo, sukardjo wirjopranoto, sutoro dan lain lain berkat keulettan parindra, maka maka dalam waktu yang tidak terlalu lama parindra mendapat pengikut dari kalangan masyarakat yang cukup besar, sehingga parindra seakan akan merupakan partai rakyat, oleh karena kesuksesan parindra ini, maka akhirnya banyak partai partai lokal yang menggabungkan diri ke dalam parindra antara lain,
a.       Serikat sumatera di bawah pimpinan Haji, Dahlan Abdullah:
b.      Serikat ambon di bawah pimpinan Mr. Latuharhary:
c.       Serikat minahasa di bawah pimpinan Dr. Sam ratulangi
d.      Dan lain lain
Disaat gerak parindra berhasil dengan baik dan berkembang dengan pesat sehingga sudah akan mengadakan konggres lagi yang ke 2 yakni pada bulan desember tahun 1938, mendadak ada kesedihan dalam diri parindra sebab Dr. Sutomo yang merupakan motor dari parindra meninggal dunia pada tanggal 30 mai 1938 di rumah sakit pusat surabaya.
Ketika dokter sutomo meninggal pada bulan mai 1938, kedudukan sebagai ketua parindra di ganti oleh moehammad hoesni thamrin, seorang pedagang dan anggota volksraad. Sebelum menjadi ketua parindra, moehammad hoesni thamrin telah mengadakan kontak kontak dagang dengan jepang sehingga ia memainkan kartu jepang ketika ia berada di panggung politik volksraad. [2]
Karena aktivitas politiknya yang mengguat dan kedekatanya dengan jepang, pemerintah hindia belanda menganggap thamrin lebih berbahaya dari pada soekarno. Maka pada tanggal 19 februari rumah thamrin digeledah oleh dinas rahasia hindi belanda ketika ia sedang terkena sakit malaria, selang dua hari kemudian thamrin menghembus nafas terakhirnya.
Dengan melihat usaha usaha parindra yang menyeluruh, maka wajar apabila parindra mendapat sambutan yang baik sekali dari masyarat jawa timur terkusus oleh lapisan lembaga yang ada di seluruh indonesia pada saat itu. Sehinga partai ini hidup terus pada tahun 1942. Dengan demikian bergantinya penjajah di indonesia ini. Pada penjajah belanda hingga kepemindahan kekuasaan ketangan jepang, yang mana jepang melarang partai – partai yang berbau politik hidup di indonesia, karena takut akan meningbulkan kesadaran bagi rakyat indonesia yang sedang tertatih. [3]
Dengan demikian parindra di gambarkan sebagai partai yang bekerjasama dengan pemerintah hindia belanda di awal berdirinya . akan tetapi dicurigai di akhir kekuaasan hindia belanda  di indonesia , dan parindra sempat bermain mata dengan pihak jepang untuk memperoleh kemerdekaan.
Salah satu bukti kedekan parindra dengan jepang yaitu ketika thamrin meninggal dunia para anggota parindra memberi kehormatan dengan dengan mengangkat tangan kanannya. Bukti lain adalah pembentukan gerakan pemuda yang disebut surya wirawan (matahari gagah berani)  yang disinyalir nama ini bertendensi dengan negara jepang.
Dengan demikian parindra di gambarkan sebagai partai politik yang bekerjasama dengan hindia belanda di awal berdirinya. Akan tetapi dirurigai di akhir kekuasaan hindia belanda di indonesia pada tahun 1942 sebagai partai politik yang bermain mata dengan jepang untuk menperoleh kemerdekaan. [4]
NOTES
[1] bambang hadi (2003). Mengkaji masa kebangkitan nasional.
[2] muhammad yahya arwiyah triyanto.(2010)  regulasi kewarganegaan indonesia
[3] andi taher (1985) sejarah kebangkitan nasioanal daerah jawa timur.
[4] andi taher (1985) sejarah kebangkitan nasional daerah jawa timur.
DAFTAR PUSTAKA
1. Poesponegoro, marwati djoned.SEJARAHNASIONAL INDONESIA V, Jakarta, balai pustaka, 1992
2. zed, mestika 2003. Kepialangan politikdan revolusi. Jakarta : pustaka LP3ES Indonesia
3. onghokman, runtuhnya hindia belanda, jakarata, PT. gramedia. 1989.