PEMBANGUNAN KOTA PEKANBARU DI ERA OTONOMI

Nama : MEZA ARIANTI/B/S13
A.Hak Mengatur Diri Sendiri
Setiap kota selalu mengalami dinamika dalam pembangunannya,baik kota besar maupun kecil.Dinamika pembangunan pekanbaru dapat dilihat dari berbagai indikator seperti jumlah penduduk,indikator ekonomi,dan sosial budaya.Jumlah penduduk kota Pekanbaru menurut data pada akhir masa ini tercatat lebih dari 700 ribu jiwa dengan laju pertumbuhan rata-rata 3,9% pertahun.Pertambahan penduduk ini disebabkan oleh faktor migrasi akibat dari pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.Jumlah penduduk yang semakin besar menimbulkan masalah baru dalam konteks pembangunan,di antaranya bertambahnya penduduk miskin dari tahun ke tahunnya.Data jumlah penduduk miskin versi BPKMB (tahun 2000-2003) dan Balitbang Propinsi Riau (tahun 2004) adalah tahun 2000 sebanyak 13.241 rumah tangga (10,94%), tahun 2001 sebanyak 14.676 rumah tangga (12,27%), tahun 2002 sebanyak14.709 rumah tangga (12,01%), tahun 2003 sebanyak 14.845 rumah tangga (11,74), dan tahun 2004 sebanyak 16.158 rumah tangga (10,88%).
Sementara itu ,indikator pendapatan dan perekonomian Kota Pekanbaru,cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun ,baik dari APBD,PAD,pendapatan perkapita ,termasuk laju pertumbuhan ekonomi.Sejak bergulirnya otonomi daerah dengan ditandai keluarnya UU No.22Tahun 1999 dan UU No.25 Tahun 1999,kemudian diperbaharui dengan UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah ,peluang membangun Pekanbaru secara utuh dan menyeluruh sebagai bagian dari kerangka pembangunan seutuhnya,sudah sangat terbuka.Dengan dikeluarkannya UU No.32 Tahun 2004 adalah perwujudan hasrat daerah untuk mengatur diri sendiri secara lebih luas (otonomi) yang diikuti dengan UU No.33 Tahun 2004 yang lebih mengatur hak ekonomi daerah ,dimana selama ini selalu diatur oleh Pemerintah Pusat.   
Dalam pelaksanaan otonomi daerah Pekanbaru menjadi cukup diuntungkan ,karena Pekanbaru mendapat alokasi dana perimbangan kabupaten /Kota yang cukup besar.Ini berarti bahwa pembangunan Kota Pekanbaru masih dapat diteruskan.Selama ±4 tahun pelaksanaan otonomi daerah,perkembangan Kota ini mengalami peningakatan yang cukup berarti.Berbagai program dan kegiatan secara bertahap dapat menjawab tantangan dan persoalan pembangunan yang semakin kompleks.Untuk mengantisipasi terbatasnya anggaran pembangunan dalam mempersiapkan fasilitas perkotaan yang dibutuhkan oleh masyarakat,maka oleh pemerintah kota dilakukan upaya menjalin kemitraan dengan pihak ketiga.Hubungan dengan pemerintah atasan tetap berpedoman kepada UUNo.32 Tahun 2004 sesuai dengan kewenangan dan urusan dalam skala pemerintahan.
B.Pencanangan Visi dan Misi
Dalam menjalankan roda pemerintahan maka dirumuskanlah Visi Kota Pekanbaru,yaitu "Terwujudnya Kota Pekanbaru sebagai perdagangan dan jasa,pendidikan serta pusat Kebudayaan Melayu ,menuju masyarakat sejahtera yang berlandaskan iman dan taqwa".Adapun misi Kota Pekanbaru yaitu 1)Menciptakan dan menumbuhkan iklim usaha yang kondusif dengan berbasis ekonomi kerakyatan ; 2) Menyediakan sekolah dan lembaga pendidikan yang unggul yang didukung tenaga profesional ,sehingga dapat menghasilkan sumberdaya yang berkualitas,mandiri,kreatif dan inovatif; 3) Melestarikan,membina,dan mengembangkan kebudayaan Melayu yang mampu mengikuti perkembangan zaman dengan tetap mempertahankan jati diri sehingga tercipta masyarakat maju,mandiri dan mampu bersaing; 4) Terpenuhinya kebutuhan hidup dan kehidupan masyarakat; 5) Menciptakan masyarakat yang beriman dan bertaqwa melalui pendidikan agama dan memfungsikan lembaga-lembaga keagamaan sebagai wadah pembinaan umat.
Kota pekanbaru merupakan Kota yang memiliki masyarakat yang heterogen ,melihat komposisi penduduk yang sangat heterogen ini juga akan membawa beban pembangunan yang semakin sarat,Pekanbaru perlu dipimpin oleh pemimpin yang memiliki pengalaman di bidang pemerintahan,teruji,memiliki visi yang jelas,jujur,merakyat.Artinya ,Pekanbaru kedepan harus tetap dipimpin oleh pemimpin yang mampu memeratakan pembangunan daerah agar mampu meredam disintegrasi lokal ,diterima semua pihak dan menjadi pelindung bagi seluruh masyarakat Pekanbaru.Makna yang terkandung dalam Visi Pembangunan Kota Pembangunan,senyatanya adalah pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan untuk seluruh masyarakat yang dilaksanakan secara merata.Secara kongkrit tujuan pembangunan Kota Pekanbaru adalah berupaya melanjutkan pembangunan yang sudah dijalankan serta memperbaiki dan berusaha mengatasi ,memecahkan masalah strategis daerah yang belum menunjukkan hasil maksimal.
C.Perkembangan Mutakhir Pembangunan 
a.       Percepatan Infrastruktur
Percepatan pembangunan infrastruktur yang meliputi infrastruktur perkotaan seperti sektor sumber daya air ,transportasi,perumahan dan pemukiman.Pembangunan di bidang sumber daya air untuk memberikan akses secara adil kepada seluruh masyarakat untuk mendapatkan dan mengendalikan daya rusak air bagi kehidupan masyarakat.Prioritas pembangunan di bidang transportasi diarahkan kepada prasarana jalan,transportasi darat dan transportasi laut.Pembangunan bidang perumahan dan pemukiman meliputi pembangunan prasarana dasar pemukiman dan pembangunan persampahan.Pembangunan infrastruktur yang merata untuk meningkatkan kualitas pelayanan transportasi guna mengimbangi pertumbuhan sektor perekonomian yang tinggi antara lain adalah pembangunan Terminal AKAP.Peningkatan kualitas prasarana pemukiman yang masih kurang memadai,terutama prasarana penyehatan lingkungan masyarakat dan pengendalian banjir seperti jalan lingkungan ,drainase,persampahan dan air bersih,termasuk penyelesaian kerja operasi Optimalisasi PDAM Tirta Siak Pekanbaru dengan PT.KTDP.   
 Secara umum infrastruktur yang ada di Kota Pekanbaru masih perlu ditingkatkan ,apalagi dalam upaya untuk mengembangkan Kawasan Industri Tenayan(KIT) yang sedang dalam persiapan.Ketersediaan infrastruktur khususnya sarana transportasi disamping akan mampu mendorong investasi juga akan mampu mempersatukan wilayah melalui outring road yang akan mengurangi dampak kemacetan dalam kota.Di samping transportasi (jalan dan jembatan)bidang dan sub bidang yang tercakup dalam pembangunan infrastruktur adalah:
1.      Kelistrikan
2.      Informasi dan Komunikasi
3.      Sumber Daya Air dan Irigasi
4.      Pemukiman dan Pengembangan Wilayah
5.      Terminal dan Bandar Udara
6.      Perpakiran
Program pembangunan infrastruktur yang dilakukan selain memiliki fungsi sosial melalui pelayanan prasarana dasar kepada masyarakat ,juga memiliki fungsi, yaitu dalam upaya menggerakkan potensi daerah sehingga aliran barang,jasa dan pelaku kegiatan ekonomi dapat berjalan dengan lancer,efektif dan efisien.
b.      Sosial Budaya dan Keagamaan
Pada masa ini telah dibuat program pengentasan kemiskinan terpadu yang melibatkan berbagai dinas dan instansi terkait dalam rangka mengurangi jumlah angka kemiskinan setiap tahunnya.Peningkatan kualitas SDM melalui kegiatan pendidikan dan latihan ,pembangunan sarana dan prasarana fisik pendidikan yang berlandaskan iman dan taqwa.Serta pelestarian budaya Melayu melalui berbagai jenis kegiatan diantaranya penerbitan buku Tunjuk Ajar sebagai pedoman budaya Melayu.Untuk kedepannya ,pembangunan sosial masyarakat harus seirama dengan peningkatan penyediaan lapangan kerja,penyediaan fasilitas umum,serta kemampuan dan komitmen penyelenggara aparatur pemerintah kota dalam penanganan problema masyrakat kota.Konsisten dalam penegakan hukum diupayakan sejalan dengan perkembangan ekonomi dan sosial budaya.
Di sisi budaya,sebagai Ibukota Propinsi,dimana budaya Melayu merupakan budaya tempatan,dengan karakternya yang terbuka,toleran,moderat,maka merupakan hal yang wajar bila Kota Pekanbaru merumuskan visi kota dengan menempatkan budaya Melayu sebagai jiwa/ruh dan spirit yang mengarahkan pembangunan kota ini kedepan.Kebudayaan Melayu sebagai sebagai kebudayaan dari masyarakat lokal,akan tetap dipertahankan bahkan diupayakan akan terus dikembangkan ditengah-tengah masyarakat kota yang menuju kota metropolis baru.
c.Peningkatan Kinerja Aparatur Daerah
Kinerja aparatur pemerintah di berbagai dinas dan bandan dirasakan masyarakat masih belum maksimal,walau telah dibentuk Unit Pelayanan Terpadu sebagai bentuk komitment dalam kemudahan pelayanan kepada masyarakat.Terdapat kesan bahwa dalam masa pelaksanaan otonomi daerah ,justru kualitas pelayanan aparatur makin memprihatikan.Aparatur pemerintah yang seharusnya menjadi pelayan public justru meminta dilayani pada wilayah kekuasaannya.Solusi yang tepat untuk masalah ini adalah dengan kepemimpinan yang mampu meningkatkan etos kerja pegawai,peningkatan disiplin,menciptakan good governance dan clean government.Melalui usaha yang keras telah berhasil menciptakan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa dengan mengeluarkan rencana aksi penerapan tata pemerintahan yang baik.Hal ini sejalan dengan Inpres No.5 Tahun 2004 dengan melakukan langkah-langkah diantaranya penyempurnaan dan mengefektifkan sistem pengawasan dan audit sistem akuntabilitas,menata dan menyempurnakan sistem organisasi dan pemerintahan,meningkatkan sisitem pengelolaan SDM aparatur,mengembangkan pelayanan publik yang bermutu,menyediakan sarana dan prasarana aparatur dan menerapkan fungsi management pemerintahan.
d.Pembangunan Lingkungan dan Faktor Pendukung Lainnya
Peningkatan Program K3 dengan melimpahkan sebagian Kewenangan Walikota kepada pemerintahan kecamatan yaitu pengelolaan kebersihan dan pemungutan retribusi sesuai dengan Keputusan Wali Kota No.7 Tahun 2004.Peningkatan peran serta masyarakat dan partisipasi swasta dalam pelaksanaan pembangunan melalui kemudahan perizinan ,antara lain pembangunan perumahan,perhotelan,dan pusat pembelanjaan.
Keberhasilan pembangunan di Kota Pekanbaru tidak hanya ditentukan oleh beberapa faktor diatas.Pembangunan dibidang lingkungan dan faktor pendukung lainnya juga menentukan keberhasilan dari suatu pembangunan.Kelima sektor pembangunan tersebut diatas merupakan satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan .Apabila hanya satu atau dua sektor saja yang dikembangkan ,maka akan terjadi ketimpangan dalam pembangunan dikemudian hari.Karena itu ,pembangunan sector lingkungan dan factor pendukung lainnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keberhasilan pembangunan di Kota Pekanbaru.
  
Daftar Pustaka
Suwardi,Zulkarnain,dkk.2006.Dari kebatinan Senapelan ke Bandaraya Pekanbaru.Pekanbaru: Alaf Riau.
Wikipedia

PERTEMPURAN AMBARAWA - MAGELANG

SHALEHATUL MAWADDAH/PIS

Pertempuran di Ambarawa terjadi pada tanggal 20 November 1945 dan berakhir pada tanggal 15 Desember 1945. Pertempuran itu terjadi antara pasukan TKR bersama  rakyat Indonesia melawan pasukan Sekutu-Inggris.
Peristiwa itu berlatar belakang insiden di Magelang sesudah mendaratnya Brigade Artileri dari Devisi India ke-23 di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945.pihak RI memperkenankan mereka masuk ke wilayah RI untuk mengurus tawanan perang bangsa Belanda yang berada di penjara Ambarawa dan Magelang.tetapi kedatangan pasukan Sekutu-Inggris diikuti oleh orang-orang NICA yang kemudian mempersenjatai bekas tawanan itu.Pada tanggal 26 Oktober 1945 TERJADI Insiden di Kota Magelang yang berkembang menjadi pertempuran antara pasukan TKR dengan pasukan gabungan Sekutu inggris dan NICA.Insiden itu berhenti setelah Presiden Soekarno dan Brigadir Jendral Bethell datang ke Magelang tanggal 2 November 1945.Mereka mengadakan perundingan gencatan senjata dan memperoleh kata sepakat yang dituangkan dalam 12 pasal.naskah persetujuan itu diantaranya berisi:
a)      Pihak Sekutu tetap akan menempatkan pasukannya di Magelang untuk melindungi dan mengurus evakuasi APWI(Allied Prisoners War and Interneers atau Tawanan Perang dan Interniran Sekutu).jumlah pasukan itu dibatasi sesuai dengan keperluan itu.
b)      Jalan Ambarawa –Magelang terbuka sebagai jalur lintas Indonesia-Sekutu.
c)      Sekutu tidak akan mengakui aktivitas NICA dalam badan-badan yang berada dibawahnya.
Pihak Sekutu akan ternyata mengingkari janjinya.Pada tanggal 20November 1945 di Ambarawa pntara pasecah pertempuran antara pasukan TKR dibawah pimpinan Mayor Sumarto dan tentara Sekutu yang berada di Magelang ditarik ke Ambarawa.Namun tanggal 22 November1945 pertempuran berkobar didalam Kota dan pasukan Sekutu melakukan pengeboman terhadap kampung-kampung yang berada disekitar Ambarawa.
Pasukan TKR bersama dengan pasukan pemuda dari Boyolali,Salatiga,Kartasura bertahan di kuburan Belanda,Sehingga membentuk garis medan sepanjang rel kereta api danmembelah Kota Ambarawa.sementara itu,dari arah Magelang pasukan TKR dari Divisi V/Purwokerto dibawah pimpinan Imam Androngi melakukan serangan fajar pada tanggal 21 November 1945 dan berhasil menduduki desa Pingit dan merebut desa-desa sekitarnya yang sebelumnya diduduki Sekutu.
Batalyon Imam Androngi meneruskan gerakan pengejarannya disusul 3 batalyon dari Yogyakarta,yaitu Batalyon 10 Divisi IIIdibawah pimpinan Mayor Soeharto,Batalyon 8 dibawah pimpinan Mayor Sardjono dan Batalyon Sugeng.Musuh akhirnya terkepung.walaupun demikian,Pasukan musuh mencoba mematahkan pengepungan dengan mengancam kedudukan pasukan dari belakang dengan tank-tanknya.untuk menghindari jatuhnya korban,Pasukan Bendano.dengan bantuan resimen kedua dipimpin oleh M Sarbini,Batalyon polisi istimewa yang dipimpin oleh Onie Sastroatmodjo Dan Batalyon dari Yogyakarta,gerakan musuh berhasil ditahan di desa Jambu.
Para komandon pasukan kemudian mengadakan rapat koordinasi yang dipimpin oleh Kolonel Holland Iskandar.Rapat itu menghasilkan pembentukan komando yang disebut Markas  pimpinan Pertempuran dan bertempat di Magelang.sejak itu Ambarawa dibagi atas empat sektor ,yaitu  Sektor Utara,Sektor Selatan,Sektor  Barat,Sektor Timur.pada tanggal 26 Nopember 1945 pimpinan pasukan TKR dari Purwokerto oleh Kolonel  Soedirman .situasi menguntungkan  pasukan TKR.Pasukan Sekutu-Inggris terusir dari  Banyubiru pada tanggal 5 Desember 1945,yang merupakan garis pertahanan terdepan.
Pada tanggal 11 Desember 1945 Kolonel Soedirman mengambil  prakarsa untuk mengumpulkan masing-masing komandon sektor.Akhirnya Kolonel  Sudirman  mengambil suatu kesimpulan  bahwa pasukan musuh  telah terjepit dan untuk itu perlu dilaksanakan  serangan terakhir.serangan direncanakan pada tanggal 12 Desember 1945 pukul 04.30 dipimpin oleh masing-masing komandan yang akan melakukan serangan secara mendadak dari semua sektor.
Pada tanggal 12 Desember 1945 dini haripasukan-pasukan TKR berhasil mengepung musuh di dalam waktu setengah jam pasukan TKR berhasil mengepung musuh di dalam Kota.pertahanan musuh yangkuat diperkirakan  berada di Benteng  Willem yang terletak ditengah-tengah kota Ambarawa.kota  Ambarawa  dikepung  selama empat hari empat malam.pada tanggal 15 Desember 1945 musuh meninggalkan kota  Ambarawa  dan  mundur  ke Semarang pertempuran di Ambarawa ini mempunyai arti  penting  karena  letaknya  yang Strategis.Apabila musuh  menguasai  Ambarawa,  mereka  dapat  mengancam  tiga  Kota  utama di Jawa  Tengah  yaitu  Surakarta,Magelang dan  terutama Yogyakarta  yang menjadi  pusat  kedudukan  Markas  Tertinggi  TKR

Sumber: Sumber:Wayan,I Badrika.2006.Sejarah Untuk  SMA Kelas xll.Jakarta.Penerbit Erlangga
http://www.kumpulan.sejarah.com

MEMBANGUN PROFESIONALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DI RIAU

0leh :Rohmaini /B/SR

Membangun sumber daya manusia yang berkualitas merupakan suatu pekerjaan yang tidak ringan.Sebab, kurang lebih 60% masyarakat riau berpendidikan rendah.Sehingga sangat berpengaruh terhadap sumber daya manusia ke depan.
Sumber daya manusia (human resource) adalah penduduk yang siap,mau dan mampu memberi sumbangan terhadap usaha percapaian terhadap suatu tujuan tertentu.pada dasar nya pembentukan sumberdaya manusia yang berkualitas di mulai dari janin seorang bayi. Apa yang di makan seorang ibu maka itu pula lah yang di makan bayi di perut ibu nya, Apa bila si ibu memakan yang bergizi dan berprotein.Maka akan memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan sang bayi.
Periodetasi Sumberdaya Manusia
Sejarah memcatat bahwa sumberdaya manusia mengalami beberapa periodetasi perkembangannya. Dimulai dari periodetasi pertama SDM sebagai budak, sistem perbudakan dapat dilihat sejak pada zaman jahiliyah. Sebelum Nabi Muhammad SAW. Lahir sistem perbudakan sudah berkembang, demikian pula pada abad ke 17 sistem perbudakan di Amerika Serikat dan Amerika Latin sudah berbudaya dan berakar. Namun pada abad ke 19 perbudakan dihapuskan.
Perbudakan tersebut dapat dikatakan sebagai perbudakan struktural dan perbudakan non struktural. Jika dimensi di gumalam sebagai parameter maka dalam kondisi sebagai budak kewajiban SDM penuh sebaliknya haknya hilang dan nharis tidak ada sehingga kondisi seperti SDM persis seperti seekor hewan, SDMa sebagai beban, kondisi SDM pada periodesasi ini dia alami oleh negara – negara yang sedang berkembang atau negara yang baru merdeka dari penjajahan, sebagai potensi kondisi SDM seperti ini dialami oleh negara-negara yang berkembang yang sedang gencar-gencarnya mengembangkan sektor pendidikan dan pelatihan. Negara – negara tersebut menyadari bahwa SDM merupakan modal dasar dari dalam terwujudnya bangsa yang besar, apalagi kedepan persaingan antar negara semakin kuat. Sebagai suatu yang real atau nyata indikator keberhasilan pada periodesasi SDM potensial menjadi SDM real ditandai dengan indikator kuantitatif dan kualitatif. Indikator kuantitatif adalah
keberhasilan untuk mengubah status tenaga kerja menjadi angkatan kerja, indikator kualitatif berkaitan dengan keberhasilan SDM bangsa yang bersangkutan dalam membangun dan mengaktualisasikan budaya kuat, baik kompetitif maupun komparatif, sehingga bangsa senantiasa berfungsi dan berperan dalam perjalanan sejarah.
Permasalahan Sumber Daya Manusia
Permasalahan bangsa sangat berkaitan denga SDA yang potensial dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Karena, jelas SDM sebagai tenaga penggeraknya. Diantara faktor – faktor tersebut SDM meruapakan fakta dinamika yang memerlukan suatu penggolaan yang tepat, sehingga benar-benar menjadi faktor pembangunan. Selanjutnya, SDM merupakan tujuan pembangunan yaitu dalam rangka pembangunan mausia seutuhnya. Dengan demikian, SDM mempunya fungsi ganda, disamping sebagai faktor pembangunan juga sebagai tujuan pembanguan itu sendiri .
Mengembangkan SDM Riau Melalui pendidikan & Pelatihan
Sumber daya manusia dapat di lihat dari dua asfek yaitu kuantitas dan kualitas,kuantitas menyangkut jumlah sumber daya manusia. Jika kuanuttitas menyangkut jumlah sumber daya manusia tanpa di sertai oleh kualitas, makanjelas akan menjadi beban pembangunan suatu bangsa.sedangkan kualitas menyangkut mutu sumberdaya manusia.hal ini berkenaan dengan percepatan pembangunan dalam semua bidang ,peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas akn mampu berkompetitif maupun komparatif dalam semua sektor pembangunan sebaliknya sumberdaya manusia yang kurang berkualitas akan menjadi kelompok masyarakat yang akan selalu tertinggal.
Selanjutnya sumber daa manusia menyangkutdua asfek, yakni yaitu asafek fisik (kualitas fisik) dan non fisik(kualitas non fisik) yang menyangkut kemampuan kerja,berfikir dan keterampilan kerja lainnya. Oleh karena nya upaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dapat di arahkan kepada dua aspek tersebut untuk menentukan kualitas fisik dapat di upayakan melalui program peningkatan kesehatan dan gizi. Sedangkan untuk meningkatkan kualitas nin fisik, upaya yang dapat di lakukan melalui pendidikan dan pelatihan. Upaya inilah yang disebut denga perkembangan suber daya manusia. Sehingga di simpulkan bahwa yang di maksudkan sumberdaya manusia (human resource development)secara makro adalah suatu proses peningkatan ke proses peningkatan suatu kualitas atau kemampuan dalam pencapaian kerangka tujuan pembangunan nasional. Proses peningkatan ini mencangkup perencanaaan pengembangan dan pengelolan sumberdaya manusia di indonesia.Secara mikro
adaalah suatu proses perencanaan pendidikan dan pelatihan serta pengelolaan personal untuk mencapai hasil yang optimal. Oleh sebab itu, drai pengertian di atas,maka pengembangan su,ber daya manusia terdiri dari perencanaan (planning), pendidikan dan pelatihan (management).
Perencanaan Sumberdaya Manusia
Seperti yang di sebutkan di atas bahwa bahwa pengembangan suber daya manusia ke dapan akan bersangkutpaut dengan perencanaan( planning), akan kita apa kan sumberdaya manusia kini maupun yang akn datang.Oleh sebab itu,sehingga sumberdaya manusia memiliki daya guna,baik untuk bangsa maupun dirinya.Perencanaan sumberdaya manusia memiliki tujuan untuk melihan pengaruh kebijakan-kebijakan dan program-program sumberdaya manusia alternatif yang menunjang paling banyak kepada keefektifan suatorganisasi.tujuan lain dari pada perencanaan sumberdaya manusia adalah menghubungkan sumberdaya manusia yaang akan datang untuk memaksimumkan keuntungkan pada penanaman dalam sumberdaya manusia.Sebagai dampaknya sumber daya manusia tersebut mampu menyesuaikan dan menyelaraskan dengan berbagai kondisi dan sektor pembangunan.Perencanaan sumber daya manusia itu sangat penting,karena alasan yang sama bahwa semua perencanaan adalah penting,pemanfaatan
sumberdaya, tenaga kerja atau lainya yang maksimal. Hal itu tidak terjadi secara kebetulan,Efisiansi dan efektifitas yang optimal hanya dapat di capai setelah adanya suatu perencanaan yang cermat dan sistematis,setelah tujuan-tujuan,langkah-langkah,dan tindakan-tindakan di laksanakan sesuai dengan apa yang di rencanakan.
Pembinaan SDM melalui pendidikan dan latihan
Pendidikan dan pelatihan dalam suatu organisasi adalah salah satu upaya untuk mengembangkan sumberdaya manusia,merupakan siklus yang harus terus di pacu untuk di tingkatkan seirama dengan kemajuan dan perkembangan bangsa.Secara garis besar,penyelenggaraan pendididkan dan pelatihan meliputi :pertama,analisis kebutuhan pendidikan pelatihan.Tujuan ini antara lain untuk mencari dan mengidentifikasi kemampuan yang di perlukan oleh user dalam rangka menunjang kebutuhan user tersebut.
Manajemen Sumberdaya Manusia
Manajemen sumberdaya manusia timbul sebagai suatu masalah baru pada dasawarsa tahun 1960-an.sedangkan personal manajemen sudah timbul jauh sebelumnya yakni tahun 1940-an. Antara mampu sumberdaya manusia dan personal manajemen terdapat perbedaan dalam ruang lingkup dan tingkatannya, mana jemen sumberdaya manusia mencangkup masalah-masalah yang berkaitan dengan pembinaan, baik yang berada dalam hubungan kerja maupun maupun yang berusaha sendiri. Personal manajemen mencangkup sumberdaya manusia yang barada dalam suatu organisasi maupun perusahaan yang di kenal sektor formal.

DAFTAR PUSTAKA
Drs. Isjoni,M.Si Membangun masa Depan Riau. Penerbit Unri press,Pekan baru,2002.

MASALAH-MASALAH AFRIKA SETELAH PERANG DUNIA II

SRI OKTAVIANI/PIS

1.Masalah Apartheid di Afrika Selatan
Apartheid adalah sebutan khusus untuk rasialisme di republic Afrika Selatan.Apartheid merupakan campuran antara praktik-praktik colonial,superioritas rasial kulit putih,teologi Kalvinis,dan Filantropi Paternalis yang mengajarkan bahwa setiap ras membawa panggilannya sendiri-sendiri,dan masing-masing ras tersebut harus memberikan sumbangannya kepada kebudayaan dunia.Masing-masing ras satu sama lain harus dipisahkan,agar semuanya hidup dan berkembang sesuai kepribadian dan kebudayaannnya sendiri.
Secara historis ,politik Apartheid diberlakukan oleh pemerintahan Afrikaner,yakni warga kulit putih keturunana Belanda yang sudah menetap di Afrika Selatan sejak pendaratan VOC di Cape tahun 1652.politik ini memisahkan masyarakat dalam 4 kelompok ras, yakni kulit putih,kulit hitam,keturunan india,dan kulit berwarna.Perlawanan terbesar terhadap politik Apartheid diberlakukan oleh Kongres National Afrika dibawah pimpinan Nelson Mandela.
2.Krisis Suez
            Sejak tahun 1875,kerajaan Inggris merupakan pemegang saham terbesar atas Terusan Suez.Untuk melindungi semua kepentingan, inggris menempatkan pasukannya di daerah Terusan Suez.Bersamaan dengan didudukinya Abessinai dan Lybia oleh Italia,pada tahun 1939 diadakan persetujuan antara Inggris dan Mesir.
            Sementara itu,pada tanggal 23 juli 1952 terjadi revolusi Mesir yanf dipimpin oleh Mohammad Najib dan Gamal Abdul Nasser,revolusi itu berhasil menurunkan raja Mesir dari tahtanya.Mesir diubah dari kerajaan menjadi republik.
            Sekitar bulan Agustus dan September 1956 diadakan Konferensi London untuk mengupayakan pembentukan suatu perhimpunan kerja sama antara pemakai Terusan Zues.Untuk itu Inggris dan Prancis mengusulkan agar Terusan Zues diurus oleh suatu badan internasional.Usul tersebut ditolak oleh Mesir.Penolakan ini menyebabkan Inggris dan Prancis merasa dirugikan karena mereka menjadi pemegang saham terbesar atas Terusan Suez.Alasan penolakan Mesir adalah karena Mesir tidak setuju dengan berdirinya Republik Israel pada tanggal 15 Mei 1948.Akibatnya daerah Terusan Suez dan kota Port Said diduduki oleh  Inggris dan Prancis.
3.Krisis Kongo
            Krisis terburuk yang mengancam keutuhan Republik Demokrasi Kongo terjadi pada tahun 1960-1963,ketika Katanga,propinsi penghasil utama mineral tersebut ingin memproklamirkan kemerdekaannya sendiri bulan juli 1961.pemerintahan pusat mendatangkan pasukan PBB,untuk menyatukan kembali Katanga pada Kongo. Pemimpin katangaMoise Thsombe yang oleh orang Lunda dan penasehat militer Belgia serta pimpinan industry milik orang barat.Walaupun pad atahun 1961 Sekretaris Jendral PBB,Dag Hammarskjold tewas dalam kecelakaan pesawat terbang dalam melaksanakan tugas perdamain di Katanga,namun akhirnya pasukan PBB mengalahkan pasukan bersenjata Katanga,dan Moise Thsombe menyerah atas tuntutannya untuk memisahkan Katanga dari Kongo tahun 1963.

Daftar Pustaka:
            Sejarah Afrika oleh Andri Karmidi,S.Pd,M.Pd penerbit Cendikia Insani
            histoer.50webs.com/article%205.html

SUKU TALANG MAMAK

ANISA FIRDA RAHMA/A/SR
1.                   PENDAHULUAN
Suku Talang Mamak adalah suatu kelompok masyarakat adat yang merupakan suku asli Indragiri. Suku Talang Mamak tergolong proto Melayu atau Melayu Kono, mereka juga menyebutnya dengan istilah "Suku Tuha" yang bermakna bahwa, mereka adalah suku pertama yang datang dan berhak atas sumber daya di Indragiri Hulu.
2.                   ASAL-USUL SUKU TALANG MAMAK
Ada 2 versi pendapat tentang asalusul suku talang mamak, sebagai berikut:
a.       Menurut Obdeyn, Asisten Residen Indragiri, Masyarakat Talang Mamak berasal dari Pagaruyung yang terdesak akibat konflik adat dan agama. Berdasarkan hikayat yang berkembang pada masyarakat tersebut, bahwa nenek moyang mereka turun dari Gunung Marapi menuju ke Talukkuantan, menelusuri Batang Kuantan dipimpin oleh Datuk Patih bergelar Perpatih Nan Sebatang, kemudian membangun pemukiman pada sehiliran sungai tersebut.
b.      Sejarah asal usul masyarakat Talang Mamak lahir dari cerita rakyat tentang Putri Pinang Masak. Konon, hidup tujuh pasang putra-putri yang lahir kembar di Indragiri. Ketujuh putra menjadi sesosok yang gagah berani dan ketujuh putri menjadi gadi jelita dan cantik. Salah satu putri yang cantik adalah Putri Pinang Masak.
3.                   KEPERCAYAAN, BUDAYA dan KEHIDUPAN SUKU TALANG MAMAK
Dalam segi kepercayaan, mayoritas suku Talang Mamak masih memeluk agama kepercayaan yaitu Animisme. Ada pula yang sudah beragama lainnya seperti Islam dan Kristen. Agama kepercayaan yang dianut oleh masyarakat talang Mamak disebut Langkah lama. Ada lima kebiasaaan adat dalam agama ini yaitu sunat dan mengasah gigi, menyabung ayam, berjudi, berdukun bekumantan, mengadakan pesemahan (pemujaan kuburan keramat dengan mengorbankan hewan).
Namun begitu, mereka masih kental dengan tradisi adat. Sebut saja Gawai(Pesta Pernikahan), Kemantan (Pengobatan Penyakit), Tambat Kubur (Acara 100 hari kematian), serta Khitanan untuk anak lelaki berumur 12 tahun ke atas yang dianggap mendekati usia dewasa. Begitu juga dengan rumah yang masih berbentuk panggung, sebagai ciri khas mereka, misalnya. Bangunan kayu tanpa ruangan khusus serta sekat pembatas -mulai dari dapur hingga ruang tidur- sehingga, segala barang tergeletak menjadi satu masih kokoh berdiri.
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Talang Mamak masih mempertahankan tradisi adat seperti ranbut panjang, memakai sorban, giginya bergarang (hitam karena menginang). Selain itu, masyarakat Talang Mamak memiliki sifat sopan, jujur dan tidak mau mengganggu orang lain, bahkan untuk menghindari konflik masyarakat talang Mamak lebih baik menghindar. Untuk urusan yang berhubungan dengan alam, masyarakat Talang Mamak hidup damai dan menyatu dengan alam. Kondisi itu juga dipengaruhi oleh kehidupan masyarakat Talang Mamak yang bergantung pada hutan.
Pada daerah di Dusun Kerampal, masyarakat dari Suku Talang Mamak yang tinggal disana masih tergantung pada tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitarnya dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari, khususnya bahan obat.
Berdasarkan sejarah Masyarakat Talang Mamak, ada dua kelompok dalam suku ini yaitu Talang Mamak Sungai Limau yang bertempat tinggal di daerah alir sungai Limau dan Sungai Cenaku. Kelompok Talang Mamak Sungai Gangsal yang bertempat tinggal di daerah aliran Sungai Gangsal dan sungai akar di lingkungan pegunungan bukit tiga puluh.
Untuk sistem kekerabatan , masyarakat Talang Mamak menganut sistem Matrilineal. Jabatan seperti batin, penghulu, mangku, monti serta warisan harta pusaka diturunkan kepada anak laki saudara perempuan. Rumah tangga terbentuk dari keluarga inti yang membuat rumah di sekitar tempat tinggal orang tua istri. Dalam segi kepemimpinan masyarakat Talang Mamak Memiliki kepenghuluan yang dipimpin oleh batin atau penghulu adat. Selain itu masyarakat tersebut memiliki pemimpin yang memiliki gelar Datuk Patih. Penerapan sistem kekerabatan yang bersifat Matrilineal pada saat ini umumnya dilaksanakan oleh orang Talang Mamak yang menyebut dirinya "Orang Adat" . yang bermukim di hulu sungai Gangsal.
Mata pencarian utama masyarakat Talang Mamak adalah menanam padi di ladang beserta menanam sayuran dan palawija. Para lelaki masih melakukan kegiatan berburu, meramu di hutan dan menangkap ikan di sungai. Selain itu, mata pencaharian lainnya jika hasil ladang sudah habis adalah menyadap getah karet. Semua hasil itu akan dijual melalui  seorang perantara untuk dibawa ke produsen yang lebih besar. Kegiatan bertani dilakukan dengan sistem ladang berpindah. dimana mereka masih mempercayakan kekuatan gaib yang kuat dan berpengaruh pada pola perpindahan dan pembukaan ladang serta penentuan hari bercocok tanam.
Masyarakat Talang Mamak memiliki berbagai bentuk Kesenian diantaranya adalah pencak Silat, Tari Badai Terbang, Tari Bulian, dan main Ketebung.  Selain itu, diantaranya adalah berdendang dan bernyanyi, nyanyian dinyanyikan bersama-sama dan sangat tergantung pada situasi (sedih, riang, senang) biasanya disampaikan dalam bentuk pantun. Di tempat lain ada juga tarian Rentak Bulian yang biasa dilakukan secara bersama-sama baik laki-laki maupun perempuan, tetapi tarian ini bukan asli masyarakat talang merupakan tari kresasi. Tarian ini dilakukan ketika ada pesta bagawai (pesta pernikahan) dan dalam rangka pengobatan. Selain itu kesenian di atas, ada juga kesenian pencak silat yang menandai mulai dan mengakhiri kegiatan ritual yang diiringi dengan gendang, main gambus, tari balai terbang.
Dalam kehidupan keseharian suku Talang Mamak sudah mengenal teknologi dalam bentuk yang sederhana terutama yang dipergunakan untuk mengolah pertanian, perkebunan, ladang dan memasak. Dalam mengolah pertanian menggunakan cangkul, beliung (sejenis kampak kecil yang lentur), parang dan pisau (semua berbahan dasar besi). Alat untuk memasak menggunakan kuali, sendok nasi yang terbuat dari kayu dan ujungnya menggunakan batok kelapa. Untuk makan kebanyakan masih menggunakan tangan, walaupun ada juga yang sudah menggunakan sendok. Selain gelas yang digunakan untuk minum, masih banyak yang menggunakan kulit labu air. Masyarakat Talang Mamak pada umumnya bisa menerima pembaharuan dalam penggunaan alat-alat teknologi modern, baik alat rumah tangga, alat telekomunikasi dan trasportasi.
4.                   POPULASI
Selama BJPT-1 kanwil Depsos telah berhasil membina sebanyak 8959 jiwa (1858 KK) melalui sistem pemukiman sosial (SPS). Di akhir Repelita V populasi suku Talang Mamak tercatat 1.542 KK (5.311 jiwa) lokasi pemukimannya terdapat di kecamatan pasir penyu, rengat, dan seberida.
DAFTAR PUSTAKA
Pengkajian sosial budaya dan lingkungan masyarakat terasing [nama lokasi].: Talang Mamak dan Desa Sempatung, Propinsi Riau dan Kalimantan Barat.