KEHIDUPAN MASYARAKAT SUKU KUBU


NAMA : JUMIATI /A / SR

            Suku kubu dikenal dengan suku anak dalam atau orang rimba adalah salah satu suku bangsa minoritas yang hidup dipulau sumatera tepat nya di provinsi jambi sumatera selatan. dan ada  juga  suku kubu  menetap diprovinsi riau  tepat diprovinsi indra giri hulu. Kebanyakan dari masyarakat suku  kubu itu bertempat tinggal  di provinsi  jambi.  
Menurut tradisi suku anak dalam merupakan orang maalau sesat, dan meninggalkan keluarga dan lari kehutan rimba disekitar air hitam. mereka menyebutnya moyang segayo. Sedangkan tradisi lain mengatakan suku kubu berasal dari pegaruyung, sumatera barat yang berimigrasi mencari sumber-sumber penghidupan yang lebih baik . Ini diperkuat kenyataan adat suku anak dalam punya kesamaan bahasa dan adat dengan suku minang kabau seperti sistem matrilineal. 
Secara garis besar di jambi suku anak dalam  ini  mereka hidup  dalam tiga wilayah ekologis yang berbeda, yaitu orang kubu yang diantara provinsi jambi, taman nasional bukit, taman nasional bukit 12, dan wilayah selatan provinsi jambi. Mayoritas suku kubu menganut kepercayaan aninisme, tetapi  ada juga beberapa puluh keluarga suku kubu yang pindah keagama islam. Dan sejak ratusan tahun yang lalu, suku kubu tidak mengenal peradaban. Kehidupan mereka sangat bergantung pada alam. Dan mereka hidup seminomaden, karena kebiasaannya berpindah dari satu tempat ketempat lain nya. Tujuannya bisa jadi "melanggun" atau pindah ketika ada warga meninggal, menghindari musuh, dan membuka ladang baru. Dan mereka tinggal di pondok-pondok yang disebut sesudungon, bangunan kayu hutan berdinding kulit kayu, dan beratap daun serdanng benai. Beberapa dari masyarakat suku kubu yang mulai hidup dan menyatukan diri dengan kehidupan desa sekitarnya, namun ada sebagian besar masih tinggal dihutan dan menegakkan hukum adat sebagaimana nenek moyang dahulu.
Karakteristik dan kultur suku kubu
Ciri-ciri fisik dan non  fisik : suku kubu termasuk golongan ras mongoloid yang termasuk dalam  migrasi pertama dari manusia proto melayu. Perawakannya rata-rata sedang, kulit sawo matang, rambut agak keriting, telapak kaki tebal, laki-laki dan perempuan yang dewasa banyak makan daun sirih.
Sedangkan ciri-ciri fisik nya yang menonjol dari suku kubu adalah gigi yang tidak terawat dan bewarna  kecokelatan. Hal ini terkait dengan kebiasaan mereka yang dari kecil nyaris tidak berhenti merokok serta rambut yang terlihat kusut karena jarang disisir dan hanya dibasahi saja.
 Sedangakan penampilan dalam sehari-harinya mereka memakai pakaian lawat untuk laki-laki yang terbuat dari kain sarung, sedangkan untuk perempuan  memakai kain sarung yang dikaitkan sampai dada.
            Hutan bagi suku kubu adalah segalanya. Ia tidak hanya sebagai sumber penghidupan, tetapi juga sebagai wahana kehidupan sosial budaya mereka. Oleh karena itu, mereka mengembangkan berbagai pranata yang mengatur kelestarian hutan. Sebab hutan sangat erat kaitannya dengan jati diri mereka. Mereka mengidentikan diri dengan "orang rimba" atau "anak dalam". Oleh karena itu, jika  ada anggota kelompoknya yang menyimpang dari ajaran-ajaran atau budaya nenek moyangnya, yang bersangkutan dianggap bukan sebagai "orang dusun", " orang kampung" atau " orang terang" dan karenanya harus kelua dari hutan.
Dalam mempertahan kan hidupnya mereka memanfaat kan apa yang  tersedia di hutan, seperti meramu, memburu, dan membuka ladang dengan sistem berpindah-pindah.
Jenis-jenis mata pencarian masyarakat suku kubu :
a.       Meramu
Meramu adalah mencari dan mengumpulkan hasil hutan, seperti: getah melabui, getah jelutung, getah damar, getah jernang, dan rotan. Mereka menyebut kegiatan ini berkinang atau berimbo. Caranya dengan beranjau, yaitu berjalan-jalan atau melakukan pengembaraan. Menemukan sesuatu yang dicari, apakan itu getah melabui,getah jelutung, dan atau rotan adalah  sesuatu yang sangat erat kaitannya dengan tuah (keberuntungan). Hal ini disebabkan banyaknya jenis pohon, segingga seringkali menutupi pohon yang dicari (tidak terlihat). Relatif sulit dan atau mudahnya menemukannya itulah yang kemudian membuah kan  adanya semacam kepercayaan  bahwa pohon-pohon tersebut mempunyai kekuatan gaib. 
Berkinang atau berimbo biasanya dilakukan secara berkelompok dan biasanya dilakukan oleh laki-laki. Apabila didalam hutan ada yang terpisah atau tertinggal , maka orang yang ada didepan akan memberi tanda dengan menancapkan sebatang kayu yang pada bagian atasnya dibelah dan diselipkan ranting. Cara yang mereka lakukan dalam mengambil atau mengumpulkan berbagai macam getah tidak jauh berbeda dengan pengumpulan getah karet, yaitu ditoreh sedemikian rupa sehingga getahnya keluar dan ditampung  pada suatu tempat  biasanya tempurung kepala). Sedangkan, cara mereka mengambil rotan adalah dengan menariknya. Dalam hal ini batang rotan yang telah dipotong pangkalnya ditarik melalui cabang pepohonan. Ini dimaksud agar ruas dan cabang-cabang  kecilnya tertinggal atau jatuh  karena tergesek cabang pepohonan, sehingga tidak banyak tenaga yang harus dikeluarkan pada saat membersihkannya.
b.      Berburu 
Senjata yang mereka gunakan dalam berburu adalah tombak. Ada dua jenis tombak yang mereka miliki. Pertama, tombak yang panjang nya kurang lebih setinggi orang dewasa dan bagian mata tombaknya berberangko(diberi sarung). Tombak jenis ini oleh mereka disebut kujur berongsongsong. Cara menggunakan adalah dengan memegang bagian tengahnya, kemudian dilemperkan (dengan satu tangan) ke sasaran. Kedua, tombaknya yang panjangnya hampir mencapai 3 meter. Di ujung tombak ini ada semacam pisau yang runcing yang kedua sisinya tajam ( bentuknya lebih lebar dan lebih pendek daripada tombak jenis pertama). Cara menggunakan nya addalah tangankanan memegang pangkalnya, kemudian tangan kiri menopangnya, baru dilemparkan kearah sasaran (arahnya selalukearah kiri). Kedua jenis tombak tersebut matanya  terbuat dari logam (besi)  dan batangnya terbuat  dari kayu tepis. Kayu ini disamping berserat, tetapi juga keras dan  lurus, sehingga cocok untuk dijadikan sebagai batang tombak. Tombak biasanya digunakan untuk berburu baby hutan, kera, rusa, dan kijang.  Untuk  berburu sebagai binatang tersebut biasannya mereka  pergi kedaerah-daerahsumberair, karena kawanan binatang biasanya berdatangan kesana untuk suban (minum).  Selain tombak mereka juga menggunakan batang pohonyang berukuran sedang dan berat (garis tengahnya kurang lebih 30 cm ), khususnya untuk menangkap gajah.
c.       Menangkap ikan
Kegiatan lainnya yang ada  kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan hidup adalah menangkap berbagai jenis ikan, termasuk udang dan ketam disungai, dengan peralatamn pancing, jala, tombak, perangkap  ikan (kubu-kubu), dan pagar-pagar ikan. Terkadang mereka nubo yaitu menggunakanracun dari akar-akar nubo. Caranya akar-akar tersebut dimasukkan ke sungai, maka  ikan akan mabuk dan terapung. Dengan demikian,tinggal mengambil dan memasukkan ke dalam sebuah wadah yang disebut dukung atau ambung.
d.      Berladang
Sistem perladangan yang diterapkan oleh orang kubu adalah berpindah-pindah. Ada  3 faktor yang menyebabkan mereka melakukan perpindahan , yaitu: pergantian musim, semakin langkanya binatang buruan dan hasil sumber hutan lainnya , dan semakin  tidak suburnya tanah garapan. Selain itu, kematian juga merupakan faktor yang pada gilirannya membuat mereka berpindah tempat.  Hal ini yang erat dengan kepercayaan bahwa kematian adalah sesuatu yang dapat  menimbulkan kesialan bagi kelompoknya. Untuk menghidari hal  itu, maka mereka melakukan perpindahan. Dan perpindahan yang disebabkan oleh adanya kematian disebut melangun.
Berladang adalah suatu proses. Sebagai suatu proses maka mesti dilakukan secara bertahap dan berkesinambunggan. Ada  empat tahap yang mereka lalui dalam penggarapan sebuah ladang. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini meliputi penebasan pepohonan kecil,semak belukar, dan mengumpulkan tebasan ketengah areal yang akan dijadikan sebagai ladang. Kemudian, membiarkannya selama kurang lebih dua minggu (14 hari) agar tebasan  menjadi kering. Tahap pertama ini sering disebut sebagai menebas. Tahap kedua adalah penebangan pepohonan. Peralatan yang digunakan  hanya berupa parang dan beliung. Jika pohon yang akan ditebang relatif besar, maka penebangan  dilakukan pada bagian atas pohon dengan yang lingkarannya relatif lebih kecil ketimbang bagian bawah pohon.caranya adalah dengan mendirikan semacam panggung, sehingga mudah melakukannya. Tahap  ketiga adalah penanaman bibit, sistem yang digunakan adalah tugal, dengan cara dua atau tiga orang  laki-laki  memegang sebatang kayu kecil  yang kira-kira panjang nya 1,5 meter  yang salah satu ujung nya runcing dengan tongkat itu mereka bergerak kedepan, membuat lubang-lubang yang dangkal. Sementara dengan jumlah yang sama, perempuan mengikutunya sambil menebarkan bibit.  Tahap keempat dilakukan secara menuai. Tahap ini dilakukan setelah padi menguning ( kurang lebih setelah berumur lima bulan ). Caranya , padi yang telah menguning itu dipotong gagangnya dengan alat yang disebut tuai (ani-ani). Pekerjaan ini dilakukan oleh kaum perempuan.  Sebelum disimpan dalam lubung, padi tersebut dikeringkan (dijemur) agar bisa tahan lama (pepeng).
Proses perkawinan suku kubu :
1.      Perkenalan
Perkawinan suku masyarakat kubu juga didahului oleh pertemuan antara dua remaja yang berlainan jenis. Pertemuan yang kemudian membuat mereka saling kenal dan saling tertarik ini bisa terjadi diladang, syngai, hutan, atau dipesta perkawinan. Jika dalam pertemuan tersebut keduanya sepakat maka pihak orangg tua akan memberitahukan pada tetua tengani (orang-orang tua  yang berpengalaman jika mereka sepakat, maka peminangan dapat dilakukan.
2.      Peminangan dan pertunangan
Peminanangan pada dasarnya adalah suatu kegiatan untuk membicarakan kemungkinan adanya suatu perkawinan. Kegiatan ini suku disebut sebagai "moro". Untuk itu  ayah sang pemuda menemui ayah sang gadis untuk memastikan apakah anak laki-lakinya yang dapat ditunangkan dengan anag gadisnya. Jika dalam pembicaraan  itu ke dua nya sepakat, maka mereka menemui tetua tegani terdekat. Kemudian, mereka menentukan kapan pertunangan dilakukan. Maka pihak laki-laki datang kerumah pihak keluaga perempuan dengan membawa bawaan yang terdiri  atas, pakaian perempuan seperti, sirih pinang selengkapnya, dan selemak-selemak (beras dan lauk pauk). Dengan dditerimanya bawaan tersebut berarti sepasang remaja yang berlainan jenis telah bertunangkan menurut adat mereka. Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa masa pertunangan mereka berlangsung dalam waktu  relatif lama, yaitu umur dan kesiapan pihak keluarga laki-laki untuk memenuhi persyaratan upacara perkawinan yaitu mas kawin yang berupa kain panjang atau sarung  sejumlah 140 buah, selemak manis bahan makanan yang berupa ubi dan beras,  lauk pauk yang berupa daging binatang buruan, dan yang lain yang mesti diserah kan.
3.      Upacara perkawinan
Sebelum upacara perkawinan (akad nikah) dilaksanakan pihak keluarga laki-laki menyiapakan dan menyerahkan semua persyaratan yang diminta oleh pihak keluarga perempuan. Persyaratan itu tidak hanya mas kawin dan selemak manis, tapi masih banyak yang lainnya yaitu seekor ayam burago pikatan (ayamyang digunakan untuk memburu ayam hutan), seekor anjing yang mau ( anjing yang pandai mengiring dan atau menangkap biayawak ,baby  hutan, dan sepotong kain  yang bagus. Dalam persyaratan ini dipenuhi, maka perkawinan bisa dilaksanakan akan tetapi, jika tidak bisa dipenuhi maka perkawinan ditanguhkan atau dibatal kan.
            Dan system perkawinan masyarakat kubu ini, juga dicermati mengandung nilai-nilai yang tidak hanya dapat dijadikan sebagai acuan bagi keluarga baru dalam menjalani kehidupan bersamanya, tetapi juga dalam masyarakat umum.
DAFTAR PUSTAKA :

KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA

Ujang Sudrajat/pis

Sejarah menyatakan bahwasanya di antara faktor-faktor sebelum masuknya penjajah di indonesia telah tersebar pula agama islam melalui kerajaan – kerajaan Islam, yang  di antaranya :
a).Kerajaan Samudra Pasai
        Kerajaan samudra Pasai yang dikenal sebagai kearajaan islam pertama di indonesia terletak di sumatra bagian utara. Daerah ini menjadi kerajaan islam pertama karena di kunjungi banyak pedagang islam dari arab, mesir, persia, dan Gujarat. Secara geografis, samudra pasi memang strategis karena berdekatan dengan selat malaka.
Berita samudra pasai sebagai kerajaan islam, mula-mula diperoleh dari marcopolo. Marcopolo adalah seoranag pedagang asal venesia(italia). Ia lsama tinggal di istana kaisar khubilaikhan di Cina. Pada tahun 1292 Marcopolo hendak kembali kenegara asalnya dan kapal yang ditumpanginya snggah di Perlak. Marcopolo mengatakan, masyarakat menganut agama Islam. Selanjutnya ia juga mengatakan bahwa banyak pedagang islam dari gujarat dia menyiarkan agama islam.
      Dalam kunjungannya krtempat-tempat lainnya diujung utarasumatra, didapati bahwa penduduk terasebut belum menganut Islam. Samudra pasai menjadi kerajaan Islam pertama di Indonesia,beberapa waktu setelah kunjungan marcopolo.
b). Kerajaan Malaka
      Sebelum abad ke 15, Malaka hanya dikenal sebagai sebuah kampung nelanyan kumuh. Malaka mulai berubah sebagai tempat yang ramai dkunjungi para pedagang, setelah samudra pasai mengalami kemunduran.
Raja pertama kerajaan malaka adalah Sultan Iskandar Syah. Tokoh ini semula bernama Taramisora. Ia adalah seorang bangsawan yang berasal dari Majapahit. Pada tahun 1390, ia menobatkan sebagai sultan. Pemerintahannya berlangsung hingga tahun 1413. Pada masa pemerintahannya, paramisora mengadakan hubungan persahabatan dan perdagangan dengan Cina.
c). Kerajaan Aceh
      setelah malaka di kuasai portugis,portugis pedagang – pedagang islam tidak lagi datang ke malaka. Adapun sebanya portugis di nilai licik, juga di malaka mulai sering timbul peeperangan. Sehingga para pedagang umumnya datang ke aceh. Daerah ini cepat mengalami perkembangan ebagai usat perdagangan penyebaran agama islam. Sebelumnya aceh termasuk daerah kekuasaan Pedir, tetapi berhasil melepaskan diri kemudian menjadi kerajaan besar.
Kerajaan aceh berkembang setelah kerajaan samudra pasai mundur dan malaka di kuasai portugis. Aceh menjadi pusat perdagaangan baru, kemudian berkembang menjadi kerajaan an menjcapai puncaknya pada masa pemerintahan sultan Iskandar muda.
Sultan terbesar kerajaan aceh adalah sultan iskandar muda (1607 - 1636). Sultan ini di kenal pula dengan sebutan Sulatan Marhum Mahkota Alam. Pada masa pemerintahanya banyak daerah yang d takhlukan sehingga daerah kekuasaan aceh bertambah luas. Iskandar Muda berusaha pula mengusir portugis di malaka tetapi tidak berhasil. Karena keberhasilanya memperluas derah kekuasaan aceh, ia di puja – puja dalam kitab Bustanus Sallatin.

d). Kerajaan Demak
      Kerajaan Demak  adalah kerajaan islam pertama di pulau jawa, menurut penulisan  sejarah tradisonal jawa, kerajaan ini di dirikan sekitar tahun 1500 M oleh Raden Fatah, Raden Fatah adalah putra dari Majapahit yang terakhir (dari zaman sebelum Islam), Brawijaya V. Ibunya seorang cina. Tanpa sepengetahuan Raja Brawijaya putri cina itu diam diam menganut agama islam. Karena itu Raja Brawijara memberikan putri cina yang sebenarnya sedang mengandung kepada Penguasa Palembang. Di palembang putri cina itu Melahirkan seorang putra yang di panggil dengan nama Dimas. Setelah dewasa Dimas daatang ke majapahit atas  perantara Sunan Kudus. Dimas di angkat sebagai adipati Demak dengan nama Raden Fatah. Berawal dari situlah demak di rintis sebagai kerajaan islam.

Daftar pustaka
Mustopo,Habib.2007.sejarah 3.Jakarta.:yudhistira.
MGMP sejarah provinsi riau,sejarah,pekanbaru:penerbit amara,2010.

TERBENTUKNYA VOC

MAMAN KURNIAWAN / PIS

Faktor manakah yang mendorong dibentuknya VOC? Setelah Cornellis de Houtman sampai di Banten tahun 1596 maka pada tahun 1598 Compagnie Van Verre di Belanda memberangkatkan 8 kapal di bawah pimpinan Van Nock dan Warwijk yang membutuhkan waktu 7 bulan sampai di Banten keberhasilan pelayaran tersebut mendorong keinginan berbagai perusahaan di Belanda untuk memberangkatkan kapalnya ke Indonesia ada 14 perusahaan yang telah memberangkatkan 62 kapal. Sementara itu Portugis berusaha keras untuk menghancurkan mereka.

Atas usul Johan Van Oldenbarneveld dibentuklah sebuah perusahaan yang disebut Vereemigde Oost Indische Compagnie (VOC) pada tanggal 20 Maret 1682. Tujuan pembentukan VOC tidak lain adalah menghindarkan persaingan antar pengusaha Belanda (intern) serta mampu menghadapi persaingan dengan bangsa lain terutama Spanyol dan Portugis sebagai musuhnya (ekstern).

Kepemimpinan VOC dipegang oleh dewan beranggotakan 17 orang yang berkedudukan di Amsterdam. Oleh Pemerintahan Belanda, VOC diberi oktroi (hak-hak istimewa) sebagai berikut :
1. Dianggap sebagai wakil pemerintah Belanda di Asia
2. Monopoli perdagangan
3. Mencetak dang mengedarkan uang sendiri
4. Mengadakan perjanjian
5. Menaklukkan perang dengan negara lain
6. Menjalankan kekuasaan kehakiman
7. Pemungutan pajak
8. Memiliki angkatan perang sendiri
9. Mengadakan pemerintahan sendiri.
Untuk melaksanakan kekuasaannya di Indonesia diangkatlan jabatan Gubernur Jenderal VOC antara lain:
1. Pieter Both, merupakan Gubernur Jenderal VOC pertama yang memerintah tahun 1610-1619 di Ambon.
2. Jan Pieterzoon Coen, merupakan Gubernur Jenderal kedua yang memindahkan pusat VOC dari Ambon ke Jayakarta (Batavia). Karena letaknya strategis di tengah-tengah Nusantara memudahkan pelayaran ke Belanda.

Setelah berpusat di Batavia, VOC melakukan perluasan kekuasaan dengan pendekatan serta campur tangan terhadap kerajaan-kerajaan di Indonesia antara lain Mataram, Banten, Banjar, Sumatra, Gowa (Makasar) serta Maluku. Akibat hak monopoli yang dimilikinya. VOC memaksakan kehendaknya sehingga menimbulkan permusuhan dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara. Untuk menghadapi perlawanan bangsa Indonesia VOC meningkatkan kekuatan militernya serta membangun benteng-benteng seperti di Ambon, Makasar, Jayakarta dan lain-lain.
Bagaimana cara Belanda memperoleh monopoli perdagangan di Indonesia? Cara yang dilakukan VOC adalah:
1. Melakukan pelayaran hongi untuk memberantas penyelundupan. Tindakan yang dilakukan VOC adalah merampas setiap kapal penduduk yang menjual langsung rempahrempah kepada pedagang asing seperti Inggris, Perancis dan Denmark. Hal ini banyak dijumpai di pelabuhan bebas Makasar.

2. Melakukan Ekstirpasi yaitu penebangan tanaman, milik rakyat. Tujuannya adalah mepertahankan agar harga rempah-rempah tidak merosot bila hasil panen berlebihan (over produksi). Ingat hukum ekonomi!

3. Perjanjian dengan raja-raja setempat terutama yang kalah perang wajib menyerahkan hasil bumi yang dibutuhkan VOC dengan harga yang ditetapkan VOC. Penyerahan wajib disebut Verplichte Leverantien

4. Rakyat wajib menyerahkan hasil bumi sebagai pajak, yang disebut dengan istilah Contingenten

Seiring dengan perubahan permintaan dan kebutuhan di Eropa dari rempahrempah ke tanaman industri yaitu kopi, gula dan teh maka pada abad 18 VOC mengalihkan perhatiannya untuk menanam ke tiga jenis barang komoditi tersebut. Misalnya tebu di Muara Angke (sekitar Batavia), kopi dan teh daerah Priangan.

Dalam melaksanakan pemerintahan VOC banyak mempergunakan tenaga Bupati. Sedangkan bangsa Cina dipercaya untuk pemungutan pajak dengan cara menyewakan desa untuk beberapa tahun lamanya.
Bagaimana perkembangan VOC selanjutnya? Pada pertengahan abad ke 18 VOC mengalamii kemunduran karena beberapa sebab sehingga dibubarkan.
1. Banyak pegawai VOC yang curang dan korupsi
2. Banyak pengeluaran untuk biaya peperangan contoh perang melawan Hasanuddin dari Gowa.
3. Banyaknya gaji yang harus dibayar karena kekuasaan yang luas membutuhkan pegawai yang banyak
4. Pembayaran Devident (keuntungan) bagi pemegang saham turut memberatkan setelah pemasukan VOC kekurangan
5. Bertambahnya saingan dagang di Asia terutama Inggris dan Perancis.
6. Perubahan politik di Belanda dengan berdirinya Republik Bataaf 1795 yang demokratis dan liberal menganjurkan perdagangan bebas.

Berdasarkan alasan di atas VOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799 dengan hutang 136,7 juta gulden dan kekayaan yang ditinggalkan berupa kantor dagang, gudang, benteng, kapal serta daerah kekuasaan di Indonesia.


VOC dibubarkan dengan alasan :
a. Kesulitan keuangan karena korupsi, banyaknya biaya untuk menggaji pegawai, membayar deviden dan menghadapi peperangan di berbagai daerah
b. Menghadapi persaingan perusahaan dagang asing
c. Berdirinya Republik Bataaf yang menghendaki perdagangan bebas bukan monopoli

DAFTAR PUSTAKA
Sholikhin, K. H. Muhammad. Menyatu Diri Dengan Ilahi. Penerbit Narasi. hlm. 48.
http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=104&fname=sej201_12.htm

TERBENTUKNYA PEMERINTAHAN KOLONIAL HINDIA BELANDA

MAMAN KURNIAWAN / PIS

Situasi di Eropa membawa perubahan pemerinahan di Belanda. Pada tahun 1795 tentara Perancis menyerbu Belanda sehingga pangeran Willem V melarikan diri ke Inggris. Kerajaan Belanda (Holand) selanjutnya dipimpin oleh Louis Napoleon, adik Napoleon Bonaparte, Kaisar Prancis. Louis Napoleon kemudian mengangkat Gubernur Jenderal untuk memerintah daerah kononial Hindia Belanda bernama Herman Willem Daendels.
a.Masa pemerintahan H.W. Daendels di Indonesia (1808-1811)
Perhatikan gambar di samping kemudian simaklah uraian di bawah ini! Pada masa Daendels berkuasa, Prancis bermusuhan dengan Inggris dalam perang koalisi di Eropa. Maka tugas utama Dandels di Hindia Belanda adalah mempertahankan pulau Jawa dari serangan pasukan Inggris.Untuk melaksanakan tugas tersebut langkah-langkah yang ditempuh H.W. Dandels adalah sebagai berikut:

1.Bidang Pertahanan
- Menambah jumlah prajurit menjadi 18.000 yang sebagian besar dari suku-suku bangsa di Indonesia (pribumi)
- Membangun benteng di beberapa kota dan pusat pertahananya di Kalijati Bandung
- Membangun jalan raya dari Anyer sampai Panarukan kurang lebih 1.000 kilometer yang diselesaikan dalam waktu 1 tahun dengan kerja paksa/rodi di setiap 7 kilometer dibangun pos jaga.
2. Bidang Keuangan antara lain:
- Mengeluarkan mata uang kertas
- Menjual tanah produktif milik rakyat kepada swasta sehingga muncul tanah swasta (partikelir) yang banyak dimiliki orang Cina, Arab, Belanda.
- Meningkatkan pemasukan uang dengan cara-cara sebelumnya (VOC) yaitu memborongkan pungutan pajak. Contingenten, Penanaman Kopi dll.

3.Bidang Pemerintahan :
- Membentuk sekretariat negara untuk membereskan administrasi negara
- Kedudukan Bupati sebagai penguasa tradisional diubah menjadi pegawai pemerintahan dan digaji.
- Memindahkan pusat pemerintahan dari Sunda Kelapa ke Welterreden (sekarang gedung Mahkamah Agung di Jakarta)
- Pulau Jawa dibagi menjadi 9 perfec/wilayah.
- Membangun kantor-kantor pengadilan

Sisi negatif pemerintahan Daendels adalah membiarkan terus praktek perbudakan serta hubungan dengan raja-raja di Jawa yang buruk, sehingga menimbulkan perlawanan. Pada tahun 1811 Daendels ditarik ke Eropa digantikan oleh Gubernur Jendral Jansen yang semula bertugas di Tanjung Harapan (Afrika Selatan)

Tidak lama setelah Jansen memerintah, Inggris melakukan serangan atas wilayah-wilayah yang dikuasai Belanda seperti yang dapat Anda simak berikut ini.

b. Masa pemerintahan Thomas Stamfort Raffles di Indonesia 1811-1816
Pada tahun 1811 pimpinan Inggris di India yaitu Lord Muito memerintahkan Thomas Stamford Raffles yang berkedudukan di Penang (Malaya) untuk menguasai Pulau Jawa. Dengan mengerahkan 60 kapal, Inggris berhasil menduduki Batavia pada tanggal 26 Agustus 1811 dan pada tanggal 18 September 1811 Belanda menyerah melalui Kapitulasi Tuntang.
Isi kapitulasi Tuntang adalah:
1.Pulau Jawa dan Sekitarnya dikuasai Inggris.
2.Semua tentara belanda menjadi tawanan inggris
3.Orang belanda dapat dijadikan pegawai ingrris


Pemerintahaan Inggris di Indonesia dipegang oleh Raffles yang gambarnya dapat anda lihat di samping. Raffles diangkat sebagai Letnan Gubernur dengan tugas mengatur pemerintahan dan peningkatan perdagangan dan keamanan.
Untuk menambah wawasan Anda, silahkan Anda simak gambar 23 berikut ini Setelah Anda mengenal gambar 23, silahkan Anda lanjutkan uraian materi tentang tindakan Raffles selama memerintah di Indonesia.


1. Bidang pemerintahan
- Membagi Pulau Jawa menjadi 18 karesidenan
- Mengangkat Bupati menjadi pegawai negeri yang digaj
- Mempraktekan sistem yuri dalam pengadilan seperti di Inggris
- Melarang adanya perbudakan
- Membangun pusat pemerintahan di Istana Bogor

2. Bidang perekonomian dan keuangan
- melaksanakan sistem sewa tanah (Land rente), Tindakan ini didasarkan pada pendapatan bahwa pemerintah Inggris adalah yang berkuasa atas semua tanah, sehingga penduduk yang menempati tanah wajib membayar pajak.
- Meneruskan usaha yang pernah dilakukan Belanda misalnya penjualan tanah kepada swasta, serta penanaman kopi.
- Melakukan penanaman bebas, melibatkan rakyat ikut serta dalam perdagangan.
- Memonopoli garam agar tidak dipermainkan dalam perdagangan karena sangat penting bagi rakyat.
- Menghapus segala penyerahan wajib dan kerja rodi

Di samping tindakan Raffles di bidang pemerintahaan dan perekonomian/ keuangan tersebut masih ada tindakan lain yang berpegaruh bagi Indonesia? Selain pengusaha, Raffles juga seorang sarjana yang sangat tertarik dengan sejarah dan keadaan alam Indonesia. Tindakan yang dilakukan Raffles antara lain:
- Membangun gedung Harmoni di jalan Majapahit Jakarta untuk Lembaga Ilmu pengetahuan yang berdiri sejak tahun 1778 bernama Bataviaasch Genootschap
- Menyusun sejarah Jawa berjudul "Histori of Jawa" yang terbit tahun 1817.
- Namanya diabadikan pada nama bunga Bangkai raksasa yang ditemukan seorang ahli Botani bernama Arnold di Bengkulu dan Raffles adalah Gubernur Jenderal di daerah tersebut. Tahukah anda nama bunga tersebut?Rafflesia Arnoldi namanya.
- Isteri Raffles bernama Olivia Marianne merintis pembuatan kebun Raya Bogor.
- Tindakan yang merugikan Indonesia adalah pada masa Raffles, bendabenda purbakala di boyang untuk memperkaya musium Calcutta di India di antaranya prasasti Airlangga tahun 1042 yang sering disebut Batu Calcutta.

DAFTAR PUSTAKA
M. Yahya Harun. 1987. Perang Salib dan Pengaruh Islam di Eropa. Yogyakarta: CV. Bina Usaha Yogyakarta. Hlm. 4
http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=104&fname=sej201_13.htm

PERLAWANAN RAKYAT DAN PERKEMBANGAN AGAMA KRISTEN

MAMAN KURNIAWAN / PIS
1.      Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Upaya Perdagangan Portugis dan Belanda

Menjelang kedatangan bangsa Eropa, masyarakat di wilayah Nusantara hidup dengan tenteram di bawah kekuasaan raja-raja.Kedatangan bangsa-bangsa Eropa di Indonesia mula-mula disambut baik oleh bangsa Indonesia, tetapi lama-kelamaan rakyat Indonesia mengadakan perlawanan karena sifat-sifat dan niat-niat jahat bangsa Eropa mulai terkuak dan diketahui oleh bangsa Indonesia.

Perlawanan-perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia disebabkan orang-orang Barat ingin memaksakan monopoli perdagangan dan berusaha mencampuri urusan kerajaan-kerajaan di Indonesia. Sejak abad ke-15 Paus di Roma memberi tugas kepada misionaris bangsa Portugis dan Spanyol untuk menyebarkan agama Katholik. Kemudian bangsa Belanda pun tertarik untuk menyebarkan ajaran agama Kristen Protestan dengan mengirimkan para zending di negeri-negeri jajahannya.

1. Misionaris Portugis di Indonesia

Pada abad ke-16 kegiatan misionaris sangat aktif menyampaikan kabar Injil ke seluruh penjuru dunia dengan menumpang kapal pedagang Portugis dan Spanyol. Salah seorang misionaris yang bertugas di Indonesia terutama Maluku adalah Fransiscus Xaverius (1506–1552). Ia seorang Portugis yang membela rakyat yang tertindas oleh jajahan bangsa Portugis. Di kalangan pribumi ia dikenal kejujuran dan keikhlasannya membantu kesulitan rakyat. Ia menyebarkan ajaran agama Katholik dengan berkeliling ke kampung-kampung sambil membawa lonceng di tangan untuk mengumpulkan anak-anak dan orang dewasa untuk diajarkan agama Katholik.

Kegiatan misionaris Portugis tersebut berlangsung di Kepulauan Maluku, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, P ulau Siau, dan Sangir, kemudian menyebar ke Kalimantan dan Jawa Timur.

Penyebaran agama Katholik di Maluku menjadi tersendat setelah terbunuhnya Sultan Hairun yang menimbulkan kebencian rakyat terhadap semua orang Portugis. Setelah jatuhnya Maluku ke tangan Belanda, kegiatan misionaris surut dan diganti kegiatan zending Belanda yang menyebarkan agama Kristen Protestan.

2. Zending Belanda di Indonesia

Pada abad ke-17 gereja di negeri Belanda mengalami perubahan, agama Katholik yang semula menjadi agama resmi negara diganti dengan agama Kristen Protestan. Pemerintah Belanda melarang pelaksanaan ibadah agama Katholik di muka umum dan menerapkan anti Katholik, termasuk di tanah-tanah jajahannya.

VOC yang terbentuk tahun 1602 mendapat kekuasaan dan tanggung jawab memajukan agama. VOC mendukung penyebaran agama Kristen Protestan dengan semboyan "siapa punya negara, dia punya agama", kemudian VOC menyuruh penganut agama Katholik untuk masuk agama Kristen Protestan. VOC turut membiayai pendirian sekolah-sekolah dan membiayai upaya menerjemahkan injil ke dalam bahasa setempat. Di balik itu para pendeta dijadikan alat VOC agar pendeta memuji-muji VOC dan tunduk dengan VOC. Hal tersebut ternyata sangat menurunkan citra para zending di mata rakyat, karena VOC tidak disukai rakyat.

Tokoh zending di Indonesia antara lain Ludwig Ingwer Nommensen, Sebastian Danckaerts, Adriaan Hulsebos, dan Hernius.

Kegiatan zending di Indonesia meliputi:

a. Menyebarkan agama Kristen Protestan di Maluku, Sangir, Talaud, Timor, Tapanuli, dan kota-kota besar di Jawa dan Sumatra.

b. Mendirikan Nederlands Zendeling Genootschap (NZG), yaitu perkumpulan pemberi kabar Injil Belanda yang berusaha menyebarkan agama Kristen Protestan, mendirikan wadah gereja bagi jemaat di Indonesia seperti Gereja Protestan Maluku (GPM), Gereja Kristen Jawa (GKJ), Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), dan mendirikan sekolah-sekolah yang menitikberatkan pada penyebaran agama Kristen Protestan.

3. Wilayah Persebaran Agama Nasrani di Indonesia pada Masa Kolonial

Saat VOC berkuasa, kegiatan misionaris Katholik terdesak oleh kegiatan zending Kristen Protestan, dan bertahan di Flores dan Timor. Namun sejak Daendels berkuasa, agama Katholik dan Kristen Protestan diberi hak sama, dan mulailah misionaris menyebarkan kembali agama Katholik terutama ke daerah-daerah yang belum terjangkau agama-agama lain.

Penyebaran agama Kristen Protestan di Maluku menjadi giat setelah didirikan Gereja Protestan Maluku (GPM) tanggal 6 September 1935. Organisasi GPM menampung penganut Kristen Protestan di seluruh Maluku dan Papua bagian selatan. Penyebaran agama Kristen menjangkau Sulawesi Utara di Manado, Tomohon, Pulau Siau, Pulau Sangir Talaud, Tondano, Minahasa, Luwu, Mamasa dan Poso, serta di Nusa Tenggara Timur yang meliputi Timor, Pulau Ende, Larantuka, Lewonama, dan Flores. Adapun persebaran agama Katholik di Jawa semula hanya berlangsung di Blambangan, Panarukan, Jawa Timur. Namun, kemudian menyebar ke wilayah barat, seperti Batavia, Semarang, dan Jogjakarta.

Agama Kristen Protestan di Jawa Timur berkembang di Mojowarno, Ngoro dekat Jombang. Di Jawa Tengah meliputi Magelang, Kebumen, Wonosobo, Cilacap, Ambarawa, Salatiga, Purworejo, Purbalingga, dan Banyumas. Di Jawa Barat pusat penyebaran agama Kristen terdapat di Bogor, Sukabumi, dan Lembang (Bandung). Di Sumatra Utara masyarakat Batak yang menganut agama Kristen berpusat di Angkola Sipirok, Tapanuli Selatan, Samosir, Sibolga, Buluh Hawar di Karo, Kabanjahe, Sirombu, dan kepulauan Nias. Kegiatan agama Kristen pada masyarakat Batak dipusatkan pada organisasi HKBP. Adapun di Kalimantan Selatan agama Kristen berkembang di Barito dan Kuala Kapuas. Di Kalimantan Barat umat Nasrani banyak terdapat di Pontianak. Di Kalimantan Timur banyak terdapat di Samarinda, Kalimantan Tengah di pemukiman masyarakat Dayak desa Perak dan Kapuas Kahayan.

Faktor-faktor penyebab sulitnya perkembangan agama Kristen di Indonesia pada waktu itu adalah:

a) Pada waktu itu agama Kristen dianggap identik dengan agama penjajah.

b) Pemerintah kolonial tidak menghargai prinsip persamaan derajat manusia.

c) Sebagian besar rakyat Indonesia telah menganut agama lain.

Oleh karena itulah upaya penyebaran dilakukan di daerah-daerah yang belum tersentuh agama lainnya. Juga dilakukan dengan mengadakan tindakan-tindakan kemanusiaan seperti mendirikan rumah sakit dan sekolah. Akhirnya berkat kerja keras kaum misionaris dan zending, agama Kristen dapat berkembang di Indonesia sampai sekarang.

DAFTAR PUSTAKA
Maalouf, Amin. The Crusades Through Arab Eyes, New York: Schocken Books, 1984. ISBN 0-8052-0898-4
http://dahlanforum.wordpress.com/2009/05/03/pengaruh-kolonialisme-dan-imperialisme-di-indonesia-1-perlawanan-rakyat-2-perkembangan-agama-kristen/

KERAJAAN SRIWIJAYA

MAMAN KURNIAWAN / PIS

Sriwijaya adalah nama kerajaan yang tentu sudah tidak asing bagi Anda, karena Sriwijaya adalah salah satu kerajaan maritim terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara pada waktu itu (abad 7 - 15 M).
Jika Anda ingin mengetahui perkembangan Sriwijaya hingga mencapai puncak kebesarannya sebagai kerajaan Maritim, maka Anda harus mengetahui terlebih dahulu sumber-sumber sejarah yang membuktikan keberadaan kerajaan tersebut.
Sumber-sumber sejarah kerajaan Sriwijaya selain berasal dari dalam juga berasal dari luar seperti dari Cina, India, Arab, Persia.

Sumber-sumber dari dalam negeri
Sumber dari dalam negeri berupa prasasti yang berjumlah 6 buah yang menggunakan bahasa Melayu Kuno   dan huruf Pallawa, serta telah menggunakan angka tahun Saka.Untuk mengetahui keberadaan prasasti tersebut, simaklah uraian materi berikut ini!
a. Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di Kedukan Bukit, di tepi sungai Talang dekat Palembang, berangka tahun 605 Saka atau 683 M. Isi prasasti tersebut menceritakan perjalanan suci/Sidayatra yang dilakukan Dapunta Hyang, berangkat dari Minangatamwan dengan membawa tentara sebanyak 20.000 orang. Dari perjalanan tersebut berhasil menaklukkan beberapa daerah.
b. Prasasti Talang Tuo ditemukan di sebelah barat kota Palembang berangka tahun 606 Saka / 684 M. Prasasti ini menceritakan pembuatan Taman Sriksetra untuk kemakmuran semua makhluk dan terdapat doa-doa yang bersifat Budha Mahayana.
c. Prasasti Telaga Batu ditemukan di Telaga Batu dekat Palembang berangka tahun 683 M.
d. Prasasti Kota Kapur ditemukan di Kota Kapur pulau Bangka berangka tahun 608 Saka / 686 M.
e. Prasasti Karang Berahi ditemukan di Jambi tidak berangka tahun.
f. Prasasti Palas Pasemah ditemukan di Lampung Selatan tidak berangka tahun.

Keempat Prasasti yang disebut terakhir yaitu Prasasti Telaga Batu, Kota Kapur, Karang bukit, dan Palas Pasemah menjelaskan isi yang sama yaitu berupa kutukan terhadap siapa saja yang tidak tunduk kepada raja Sriwijaya.
Dari penjelasan tentang prasasti-prasasti tersebut, apakah Anda dapat memahami keberadaan kerajaan Sriwijaya? Untuk menambah lagi pemahaman Anda simaklah uraian materi tentang sumber-sumber sejarah Sriwijaya yang berasal dari luar negeri baik yang berupa prasasti maupun berita Cina dan Arab.

Sumber-sumber prasasti
Sumber yang berupa prasasti ditemukan di Semenanjung Melayu berangka tahun 775 M yang menjelaskan tentang pendirian sebuah pangkalan di Semenanjung Melayu, daerah Ligor. Untuk itu prasasti tersebut, diberi nama Prasasti Ligor.
Prasasti berikutnya ditemukan di India di kota Nalanda yang berasal dari abad ke 9 M. Prasasti tersebut menjelaskan pendirian Wihara oleh Balaputradewa raja Sriwijaya.
Sumber Berita Asing
Di samping prasasti-prasasti, keberadaan Sriwijaya juga diperkuat dengan adanya beritaberita Cina maupun berita Arab,Berita Cina, diperoleh dari I-Tshing seorang pendeta Cina yang sering datang ke Sriwijaya sejak tahun 672 M, yang menceritakan bahwa di Sriwijaya terdapat 1000 orang pendeta yang menguasai agama seperti di India dan di samping itu juga, berita dari dinasti Sung yang menceritakan tentang pengiriman utusan dari Sriwijaya tahun 971 - 992 M.
Nama kerajaan Sriwijaya dalam berita Cina tersebut, disebut dengan Shih-lo-fo-shih atau Fo-shih, sedangkan dari berita Arab Sriwijaya disebut dengan Zabag/Zabay atau dengan sebutan Sribuza. Dari berita-berita Arab dijelaskan tentang kekuasaan dan kebesaran serta kekayaan Sriwijaya.Demikianlah bukti-bukti tentang sumber dari luar negeri yang menjelaskan keberadaan Sriwijaya, sehingga melalui sumber-sumber tersebut dapat diketahui perkembangan Sriwijaya dalam berbagai aspek kehidupan.
Untuk mengetahui lebih jelas perkembangan Sriwijaya dalam aspek-aspek kehidupan tersebut, maka simak uraian materi berikut ini.
Kehidupan Politik
Dalam kehidupan politik. Dapat diketahui bahwa raja pertama Sriwijaya adalah Dapunta Hyang Sri Jayanaga, dengan pusat kerajaannya ada 2 pendapat yaitu pendapat pertama yang menyebutkan pusat Sriwijaya di Palembang karena daerah tersebut banyak ditemukan prasasti Sriwijaya dan adanya sungai Musi yang strategis untuk perdagangan.

Sedangkan pendapat kedua letak Sriwijaya di Minangatamwan yaitu daerah pertemuan sungai Kampar Kiri dan Kampar Kanan yang diperkirakan daerah Binaga yaitu terletak di Jambi yang juga strategis untuk perdagangan.Dari dua pendapat tersebut, maka oleh ahli menyimpulkan bahwa pada mulanya Sriwijaya berpusat di Palembang. Kemudian dipindahkan ke Minangatamwan.
Untuk selanjutnya Sriwijaya mampu mengembangkan kerajaannya melalui keberhasilan politik ekspansi/perluasan wilayah ke daerah-daerah yang sangat penting artinya untuk perdagangan. Hal ini sesuai dengan prasasti yang ditemukan Lampung, Bangka, dan Ligor. Bahkan melalui benteng I-tshing bahwa Kedah di pulau Penang juga dikuasai Sriwijaya.Dengan demikian Sriwijaya bukan lagi sebagai negara senusa atau satu pulau, tetapi sudah merupakan negara antar nusa karena penguasaannya atas beberapa pulau. Bahkan ada yang berpendapat Sriwijaya adalah negara kesatuan pertama. Karena kekuasaannya luas dan berperan sebagai negara besar di Asia Tenggara (M.Yamin).
Kehidupan Ekonomi
Kerajaan Sriwijaya memiliki letak yang strategis di jalur pelayaran dan perdagangan Internasional Asia Tenggara. Dengan letak yang strategis tersebut maka Sriwijaya berkembang menjadi pusat perdagangan dan menjadi pelabuhan Transito sehingga dapat menimbun barang dari dalam maupun luar.

Dengan demikian kedudukan Sriwijaya dalam perdagangan internasional sangat baik. Hal ini juga didukung oleh pemerintahan raja yang cakap dan bijaksana seperti Balaputradewa. Pada masanya Sriwijaya memiliki armada laut yang kuat yang mampu menjamin keamanan di jalurjalur pelayaran yang menuju Sriwijaya, sehingga banyak pedagang dari luar yang singgah dan berdagang di wilayah kekuasaan Sriwijaya tersebut.
Dengan adanya pedagang-pedagang dari luar yang singgah maka penghasilan Sriwijaya meningkat dengan pesat. Peningkatan diperoleh dari pembayaran upeti, pajak maupun keuntungan dari hasil perdagangan dengan demikian Sriwijaya berkembang menjadi kerajaan yang besar dan makmur.

DAFTAR PUSTAKA
Riley-Smith, Jonathan, editor. The Oxford History of the Crusades. Oxford: 2002. ISBN 0-19-280312-3.
http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=118&fname=sej106_08.htm

PERJANJIAN RENVILLE

ROSELMA BR PANJAITAN/PIS

Perjanjian Renville merupakan perjanjian yang terjadi guna untuk menghentikan Agresi Militer Belanda I. Perjanjian ini terjadi di sebuah kapal Amerika yang bernama Renville yang perundingannya dimulai pada tanggal 8 Desember 1947 sampai dengan 17 Januari 1948. Perjanjian ini juga terjadi atas desakan dari dewan keamanan PBB yang mendesak agar dihentikannya konflik tembak menembak antara Indonesia dan Belanda. Untuk hal ini kemudian Dewan keamanan PBB membentuk komisi yang dinamakan Komisi Tiga Negara. (KTN) sejak agustus 1947. Komisi ini bertugas untuk mencari dan meminta pendapat dari Indonesia dan Belanda untuk menyelesaikan sengketanya
Indonesia dan Belanda dipersilahkan memilih setiap perwakilan untuk KTN ini. Pemerintah Indonesia meminta Indonesia Australia menjadi anggota komisi, sementara Belanda meminta Belgia, dan kedua negara KTN ini meminta Amerika Serikat. Australia sendiri diwakili oleh Richard Kirby, Belgia oleh Paul van Zeenland dan Amerika Serikat oleh Dr. Frank Graham.
            Perjanjian Renville ini terjadi di atas kapal Amerika yang berlabuh di Teluk Jakarta. Tempat ini dipilih oleh Indonesia dan Belanda karena dianggap sebagai tempat yang netral. Delegasi yang dikirim Indonesia untuk perjanjian ini adalah, Mr. Amir Sjarifuddin, Ai Sastroamidjojo, dr Tjoa Siek len, Sutan Sjahrir, H.A. Salim, Mr. Nasrun, dan dua anggota cadangan yaitu Ir. Djuanda dan Setiadjit yang disertakan dengan 32 penasihat. Sedangkan delegasi Belanda dipimpin oleh R. Abdul Kadir Widjojoatmojo, Mr. H.A.L. van Vredenburgh, Dr. P.J. Koets, Mr. Dr. Ch. R. Soumokil, Tengku Zulkarnaen, Mr. Adjie Pangeran Kartanegara, Mr. Masjarie, Thio Tjiong, Mr. A.H. Ophuyzen, dan A. Th. Baud.
Setelah selesai perdebatan dari tanggal 8 Desember 1947 sampai dengan 17 Januari 1948 maka diperoleh hasil persetujuan damai yang disebut Perjanjian Renville. Pokok-pokok isi perjanjian Renville, antara lain sebagai berikut :
1.      Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia samapi kedaulatan Indonesia diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat yang segera terbentuk.
2.      Republik Indonesia Serikat mempunyai kedudukan yang sejajar dengan negara Belanda dalam uni Indonesia-Belanda.
3.      Republik Indonesia akan menjadi negara bagian dari RIS
4.      Sebelum RIS terbentuk, Belanda dapat menyerahkan sebagain kekuasaannya kepada pemerintahan federal sementara.
5.      Pasukan republic Indonesia yang berda di derah kantong haruns ditarik ke daerah Republik Indonesia. Daerah kantong adalah daerah yang berada di belakang Garis Van Mook, yakni garis yang menghubungkan dua derah terdepan yang diduduki Belanda.
 Perjanjian Renville ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 17 Januari 1948. adapun kerugian yang diderita Indonesia dengan penandatanganan perjanjian Renville adalah sebagai berikut :
·         Indonesia terpaksa menyetujui dibentuknya negara Indonesia Serikat melalaui masa peralihan.
·         Indonesia kehilangan sebagaian daerah kekuasaannya karena grais Van Mook terpaksa harus diakui sebagai daerah kekuasaan Belanda.
·         Pihak republik Indonesia harus menarik seluruh pasukanya yang berada di daerah kekuasaan Belanda dan kantong-kantong gerilya masuk ke daerah republik Indonesia.
 Penandatanganan naskah perjanjian Renville menimbulkan akibat buruk bagi pemerinthan republik Indonesia, antra lain sebagai berikut:
·         Wilayah Republik Indonesia menjadi makin sempit dan dikururung oleh daerah-daerah kekuasaan belanda.
·         Timbulnya reaksi kekerasan dikalangan para pemimpin republik Indonesia yang mengakibatkan jatuhnya cabinet Amir Syarifuddin karena dianggap menjual negara kepada Belanda.
·         Perekonomian Indonesia diblokade secara ketata oleh Belanda
·         Indonesia terpaksa harus menarik mundur kesatuan-kesatuan militernya dari daerah-daerah gerilya untuk kemudian hijrah ke wilayah Republik Indonesia yang berdekatan.
·         Dalam usaha memecah belah Negara kesatuan republik Indonesia, Belanda membentuk negara-negara boneka, seperti; negara Borneo Barat, Negara Madura, Negara Sumatera Timur, dan Negara jawa Timut. Negara boneka tersebut tergabung dalam BFO (Bijeenkomstvoor Federal Overslag).
Daftar Pustaka