Showing posts with label INDONESIA ZAMAN PENJAJAHAN DUA. Show all posts
Showing posts with label INDONESIA ZAMAN PENJAJAHAN DUA. Show all posts

Masuknya Bangsa Belanda ke Indonesia

Elfidayati / SI3


1.Kedatangan Bangsa Belanda
            Kedatangan bangsa belanda ke Indonesia dilatar belakangi karena pada mulanya dinegeri belanda terjadi perang. Dimana pada perang itu belanda memperjuangkan kemerdekaannya dari Spanyol (1568-1648). Pada tahun 1580 spanyol dikuasai oleh Portugis, dengan demikian belanda tak bisa lagi membeli rempah-rempah dari Spanyol. Karena Belanda tak bisa lagi membeli rempah-rempah dari spanyol disinilah ia memulai untuk menjelajah dunia timur demi mencari rempah-rempah. Bangsa Belanda berlayar ke Indonesia dan mereka mulai berdagang di Indonesia. Saat itu terjadi persaingan diantara sesama pedagang dari belanda. Maka untuk mengatasi persaingan diantara mereka, dibentuklah serikat dagang yang menyatukan mereka. Serikat dagang itu dikenal dengan nama VOC.
Gambar lambang VOC :
            Belanda dilarang mengambil rempah-rempah di di Lisabon. Itu juga salah satu factor pendorong bangsa Belanda datang sendiri ke Indonesia. Dan kedatangan tersebut itu dipimpin oleh Cornelis De Houtmen. Kedatangan bangsa Belanda pada awalnya disambut hangat oleh warga Banten, tetapi Cornelius De Houtmen hanya ingin membeli rempah saat musim panen saja maka rakyat Banten menjadi tidak sehangat seperti awal datngnya bangsa Belanda melainkan mereka mengusir Cornelius De Houtmen. Kemudian pelayaran kedua dipimpin oleh Van Neck dan Warwijk (1598). Salah satu alasan dibentuknya VOC juga dari anjuran Johan Olden Barneveld. Kita lihat dari hak hak VOC, VOC adalah menjadi lembbaga pemerintahan tersendiri di tanah jajahannya.
            Meskipun VOC adalah serikat dagang dari belanda, namun mereka mendapatkan keistimewaan dikarenakan mereka mendapakan fasilitas tersendiri yang diberikan oleh Negara. Ini menunjukkan bahwa Negara Belanda sangat mendukung dengan diadakannya serikat dagang yang bernama VOC tersebut. Beberapa fasilitas tersebut misalnya seperti VOC boleh memiliki tentaranya sendiri dan juga boleh bernegosiasi dengan Negara-negara lain. Dengan kata lain VOC adalah Negara didalam Negara.
            Pelayaran Belanda pertama mengunjiungi Banten yang kemudian berlayar kembali melalui selat Bali. Sedangkan yang kedua pertama kali membeli rempah-rempah di Maluku. Angkatan yang ketiga, telah mendirikan benteng sendiri di Ambon yaitu benteng Afar, dikarenakan mereka telah melakukan serangan terhadap benteng portugis di Ambon. Namun penyerangan itu gagal. Kelima, mereka membuka perdagangan di daerah Banten, Banda, dan ternate namun tetap saja gagal dalam mengambil benteng Portugis di Tidore. Dengan tujuan VOC untuk menguasai perdagangan di Indonesia, itu membuat bangkitnya rasa ingin melawan karena mereka merasa telah terancam kepentingannya. Pada awalnya Belanda telah melihat peluang didaerah Indonsia bagian barat adalah tempat yang strategis untuk sebagai tempat pusat pemasaran. Perdagangan rempah-rempah menjadi tingkatan dan yang paling utama setelah itu barulah perdagangan beras, sagu, kain, dll.    
2. Koloni VOC (Verenigde Oostindische Compagnie)
            Belanda memanfaatkan perpecahan diantara kerajaan-kerajaan yang telah menggantikan Majapahit. Dengan memanfaatkannya Belanda mulai menguasai wilayah Indonesia mulai tahun 1602. Saat menguasai Indonesia Belanda menjadi colonial terkaya didunia dengan menjajah Indonesia sangat lama. Dan VOC diberikan hak monopoli terhadap perdagangan dan aktivitas colonial oleh Parlemen Belanda (1602). Markasnya ada di Batavia, yang sekarang bernama Jakarta.
Pengurus VOC dinegeri Belanda disebut Bewindhebbersder VOC serta 17 orang pengurus harian yang disebut HerenXVII. Hak-hak VOC :
1.      Membuat perjanjian dengan raja-raja.
2.      Menyatakan perang dan membuat perdamaian.
3.      Membuat senjata dan mendirikan benteng.
4.      Mencetak uang.
5.      Mengangkat dana menghentikan pegawai-pegawai.
6.      Mengadili perkara.
7.      Hak otroi ini berlaku untuk 21 tahun (hak istimewa).
(Dra.Maleha Aziz. Asril, S.Pd 9 : 2006)
            Tujuan utama VOC adalah untuk memonopoli dan mempertahankan monopolinya terhadap penguasaan remah-rempah di Indonesia. Belanda tidak segan-segan untuk membunuh bagi siapa saja yang mencoba menjual seperti contohnya menjual biji pala kepada Inggris. Untuk mempertahankan penguasaan monopolinya, VOC melakukan ancaman kekerasan terhadap wilayah-wilayah penghasil rempah-rempah.
            Tujuan utama dibentuknya VOC seperti tercermin dalam perundingan 15 Januari 1602 adalah untuk "menimbulkan bencana pada musuh dan guna keamanan tanah air". Yang dimaksud musuh saat itu adalah Portugis dan Spanyol yang pada kurun Juni 1580  Desember 1640 bergabung menjadi satu kekuasaan yang hendak merebut dominasi perdagangan di Asia. Untuk sementara waktu, melalui VOC bangsa Belanda masih menjalin hubungan baik bersama masyarakat Nusantara. (http://id.wikipedia.org/wiki/Vereenigde_Oostindische_Compagnie).
            Pada tahun 1825-1830 perang Diponegoro yaitu pemberontakan di Jawa, berhasil ditumpas. Kemudian setelah tahun 1830 diterapkanlah system tanam paksa yang dikenal dengan nama cultuurstelsel. Pada system ini masyarakat pribumi dipaksa untuk menanam tanaman seperti kopi, the, tebu dll. Kemudian hasil dari perkebunan tersebut akan di ekspor ke manca Negara. Dan sangat menghasilkan keuntungan yang besar. Dan system ini dihapuskan pada setelah 1870.
3.Bentuk-bentuk Aturan Paksa VOC yang Diterapakn di Indonesia
            Bentuk-bentuk aturan paksa VOC yang diterapkan diIndonesia sangat beragam. Mari kita bahas satu persatu. Pertama monopoli dagang. Monopoli dagang adalah bentuk aturan paksa yang sangat menguntungkan bagi pihak VOC, dimana pada aturan monopoli dagang ini VOC memaksa rakyat Indonesia untuk menanam seperti rempah yang kemudian akan diperdagangkannya ke Negara-negara lain. Kemudian VOC menerapkan aturan paksa agar rakyat Indonesia membayar pajak yang dibayarkan dengan hasil bumi. Yaitu penjualan paksa hasil bumi kepada VOC. Kita tidak asing lagi jika mendengar tentang pelayaran Hongi bukan. yaitu wajib mendayung mendayung perahu VOC perairan Maluku. Maksud Pelayaran Hongi disini yaitu misalnya penduduk Indonesia begitu banyak manghasilkan rempah-rempah. Sementara VOC memasarkan rem-rempah tidak hanya di Indonesia melainkan juga ke Negara-negara lain. Maka jika rempah-rempah telah banyak dihasilkan otomatis harganya akan turun. Kemudian rempah-rempah itu dibakar agar harganya tidak jatuh ketika di ekspor ke Negara-negara lain. Yaitu harganya tetap mahal. Kemudian VOC juga melakukan aksi penebangan tanaman rempah-rempah milik rakyat. Dan kemudian VOC mewajibkan agar menanam kopi diwilayah priangan. Setelah itu rakyat juga harus memberikan upeti berupa hasil bumi kepada kepala daerah yang telah menandatangani daerah VOC.
Daftar pustaka
Aziz, Dra. Maleha dan Asril, S.Pd. (2006), Sejarah Indonesia III, Pekanbaru: Cendikia Insani
Kartodirdjo, Sartono. (1987), Pengantar Sejarah Indonesia Baru : 1500-1900 dari Emporium Sampai Imperium, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesia

PERISTIWA MADIUN (MADIUN AFFAIRS)

THUN FATIKHAH / SI 5
1.      Pengeritian dan Latar Belakang Terjadinya Peristiwa Madiun
Peristiwa Madiun adalah sebuah konflik kekerasan yang terjadi di Jawa Timur bulan September – Desember 1948 antara pemberontak komunis PKI dan TNI. Peristiwa ini diawali dengan diproklamasikannya Negara Republik Soviet Indonesia pada tanggal 18 September 1948 di Kota Madiun oleh Muso, seorang tokoh Partai Komunis Indonesia dan didukung oleh Menteri Pertahanan, yaitu  Amir Syarifuddin. Dengan terjadinya peristiwa ini, maka dinamakanlah dengan peristiwa madiun, tetapi pada era Orde Baru peristiwa ini dinamakan dengan pemberontakan PKI.
Tujuan pemberontakan itu adalah meruntuhkan negara RI dan menggantinya dengan negara komunis. Dengan  gerakan ini, mereka mengadakan aksi-aksi kejam, dengan mengadakan penculikan dan pembunuhan terhadap tokoh-tokoh pemerintah dan agama. Salah satu tokoh pemerintah yang menjadi korban gerakan ini adalah Gubernur Jawa Timur, R.M. Suryo yang diculik dan dibunuh.
            Gerakan ini merupakan sebuah pengkhianatan dalam negeri, mengingat disaat yang sama pemerintah dan bangsa Indonesia sedang menghadapi Agresi Militer Belanda dalam rangka mempertahankan kemerdekaan.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pads 17 Agustus 1945, muncul berbagai organisasi yang membina kader-kader mereka, termasuk golongan kiri dan golongan Sosialis. Selain tergabung dalam Pesindo (Pemuda Sosialis Indonesia), Partai Sosialis Indonesia (PSI) juga terdapat kelompok-kelompok kiri lain, antara lain Kelompok Diskusi Patuk, yang diprakarsai oleh Dayno, yang tinggal di Patuk, Yogyakarta. Yang ikut dalam kelompok diskusi ini tidak hanya dari kalangan sipil seperti D.N. Aidit, Syam Kamaruzzaman, dll., melainkan kemudian juga dari kalangan militer dan bahkan beberapa komandan brigade, antara lain Kolonel Joko
Suyono, Letkol Sudiarto (Komandan Brigade III, Divisi III), Letkol Soeharto (Komandan Brigade X, Divisi III. Kemudian juga menjadi Komandan Wehrkreis III, dan menjadi Presiden RI), Letkol Dahlan, Kapten Supado, Kapten Abdul Latief dan Kapten Untung Samsuri.
Pada bulan Mei 1948 bersama Suripno, Wakil Indonesia di Praha, Musso, kembali dari Moskow, Rusia. Tanggal I I Agustus, Musso tiba di Yogyakarta dan segera menempati kembali posisi di pimpinan Partai Komunis Indonesia. Banyak politisi sosialis dan komandan pasukan bergabung dengan Musso, a.l. Mr. Amir Sjarifuddin Harahap, dr. Setiajid, kelompok diskusi Patuk, d1l.Aksi Baling menculik dan membunuh mulai terjadi, dan masing-masing pihak menyatakan, bahwa pihak lainlah yang memulai.Banyak perwira TNI, perwira polisi, pemimpin agama, pondok pesantren di Madiun dan sekitarnya yang diculik dan dibunuh.
Tanggal 10 September 1948, mobil Gubernur Jawa Timur RM Ario Soedo (RM Suryo) dan mobil 2 perwira polisi dicegat massa pengikut PKI di Ngawi. Ke 3 orang tersebut dibunuh dan mayatnya dibuang di dalam hutan.Demikian juga dr. Muwardi dari golongan kiri, diculik dan dibunuh. Tuduhan langsung dilontarkan, bahwa pihak lainlah yang melakukannya.Di antara yang menjadi korban juga adalah Kol. Marhadi yang namanya sekarang diabadikan dengan Monumen yang berdiri di tengah alun-alun Kota Madiun dan nama jalan utama di Kota Madiun.
Kelompok kiri menuduh sejumlah petinggi Pemerintah RI, termasuk Wakil Presiden Matta telah dipengaruhi oleh Amerika Serikat untuk menghancurkan Partai Komunis Indonesia, sejalan dengan doktrin Harry S. Truman, Presiden AS yang mengeluarkan gagasan Domino Theory. Truman menyatakan, bahwa apabila ada satu negara jatuh ke bawah pengaruh komunis, maka negara-negara tetangganya akan juga akan jatuh ke tangan komunis, seperti layaknya dalam permainan kartu domino. Olehkarena itu, dia sangat gigih dalam memerangi komunis di seluruh dunia.
Kemudian pada 21 Juli 1948 telah diadakan pertemuan rahasia di hotel "Huisje Hansje" Sarangan, dekat Madiun yang dihadiri oleh Soekarno, Matta, Sukiman, Menteri Dalam negeri, Mohamad Roem (anggota Masyumi) dan Kepala Polisi Sukanto, sedangkan di pihak Amerika hadir Gerald Hopkins (penasihat politik Presiden Truman), Merle Cochran (pengganti Graham yang mewakili Amerika dalam Komisi Jasa Baik PBB). Dalam pertemuan Sarangan, yang belakangan dikenal sebagai "Perundingan Sarangan", diberitakan bahwa Pemerintah Republik Indonesia menyetujui Red Drive Proposal (proposal pembasmian kelompok merah). Dengan bantuan Arturo Campbell, Sukanto berangkat ke Amerika guns menerima bantuan untuk kepolisian RI. Campbell yang menyandang gelar resmi Atase, Konsuler pads Konsulat Jenderal Amerika di Jakarta, sesungguhnya adalah anggota Central Intelligence Agency – CIA
Diisukan, bahwa Sumarsoso tokoh Pesindo, pads 18 September 1948 melalui radio di Madiun telah mengumumkan terbentuknya Pemerintah Front Nasional bagi Karesidenan Madiun. Namun Soemarsono, kemudian membantah tuduhan yang mengatakan bahwa pads dia mengumumkan terbentuknya Front Nasional Daerah (FND) dan telah tedadi pemberontakan PKI. Dia bahwa FND dibentuk sebagai perlawanan terhadap, ancaman dari Pemerintah PusatPada 19 September 1948, Presiders Soekarno dalam pidato yang disiarkan melalui radio menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia, untuk memilih: Musso atau Soekarno-Hatta. Maka pecahlah konflik bersenjata, yang pads waktu itu disebut sebagai Madiun Affairs (Peristiwa Madiun), dan di zaman Orde Baru kemudian dinyatakan sebagai pemberontakan PKI.
2.      Berakhirnya Peristiwa Madiun
Kekuatan pasukan pendukung Musso digempur dari dua arah, yaitu: Dari barat oleh pasukan Divisi II di bawah pimpinan Kolonel Gatot Subroto, yang diangkat menjadi Gubernur Militer Wilayah II (Semarang-Surakarta) tanggal 15 September 1948, serta pasukan dari Divisi Siliwangi, sedangkan dari timur diserang oleh pasukan dari Divisi 1, di bawah pimpinan Kolonel Sungkono, yang diangkat menjadi Gubernur Militer Jawa Timur, tanggal 19 September 1948, serta pasukan Mobiele Brigade Besar (MBB) Jawa Timur, di bawah pimpinan M. Yasin.Panglima Besar Sudirman menyampaikan kepada pemerintah, bahwa TNI dapat menumpas pasukan­pasukan pendukung Musso, dalam waktu 2 minggu. Memang benar, kekuatan inti pasukan­pasukan pendukung Musso dapat dihancurkan dalam waktu singkat.
Tanggal 30 September 1948, kota Madiun dapat dikuasai seluruhnya. Pasukan Republik yang datang dari arah timur dan pasukan yang datang dari arah barat, bertemu di Hotel Merdeka di Madiun. Namun pimpinan kelompok kiri beserta beberapa pasukan pendukung mereka, lolos dan melarikan diri ke beberapa arah, sehingga tidak dapat segera ditangkap.Baru pads akhir bulan November 1948 seluruh pimpinan dan pasukan pendukung Musso, tewas atau dapat ditangkap. Sebelas pimpinan kelompok kiri, termasuk Mr. Amir Syarifuddin Harahap, mantan Perdana Menteri RI, dieksekusi pads 20 December 1948, atas perintah Kol. Gatot Subroto.
3.      Akibat Dari Peristiwa Madiun
Setelah pemberontakan PKI di Madiun,Pada 20 September 1948 diadakan sidang Dewan Siasat Militer dipimpin PM/Menteri Pertahanan Hatta. Apabila tidak diadakan tindakan cepat menumpas PKI, Belanda akan melakukan intervensi. Angkatan Perang harus secepatnya. merebut Madiun kembali. Kolonel A.H. Nasution sebagai kepala staf Operasi MBAP menyanggupi merebut kembali Madiun dalam waktu dua minggu.
Perundingan diplomatik Renville tidak berjalan lancar. Leijen Spoor, Panglima tentara Belanda yang meragukan penyelesaian sengketa Indonesia-Belanda melalui perundingan, sejak Februari telah merencanakan operasi militernya yang sewaktu-waktu dapat digerakkan untuk menuntaskan semua masalah militer. Rencana strategi yang dinilainya berhasil memenangkan agresi militer pertama (1947) disiapkan lagi, ini diberi nama "Operatie Kraai". Kekacauan di wilayah RI dan adanya pemberontakan PKI di Madiun dinilainya peluang strategic untuk melancarkan operasi militer besar: memadamkan pemberontakan komunis sekalian menamatkan riwayat RI.
Jika di Yogyakarta diadakan sidang Dewan Siasat Militer dipimpin PM Hatta untuk menumpas pemberontakan PKI-Muso, maka pada tanggal yang sama di Jakarta diadakan perundingan pers pemimpin politik dan militer Belanda, dipimpin wakil wali negara, Abdulkadir Widjojoatmodjo.
Usul Jenderal Spoor untuk mempercepat agresi militer disetujui. Diputuskan oleh siding, dimana Abdulkadir mints izin kepada Pemerintah Pusat Belanda, agar diberi kuasa untuk segera bertindak, melancarkan operasi "Kraai".
Ternyata Belanda tidak melancarkan operasi militernya. Ini bukan karena Kabinet Belanda tidak merestui, tapi karena Kabinet Belanda kalah cepat dengan operasi TNI. Kemudian RRI Yogyakarta menyiarkan Brigade II Siliwangi dipimpin Letnan Kolonel Sadikin tanggal 30 September 1948 jam 04:00 petang membebaskan Madiun. Ini berarti kurang dari dua minggu dari rencana operasi yang bergerak 21 September 1948 itu. Tidak lama setelah itu, Madiun bergabung dengan Brigade S pimpinan Letkol Surahmat dari Komando Tempur Djawa Timur. Operasi militer selanjutnya membebaskan kabupaten-kabupaten yang dikuasai PKI, yaitu Ponorogo, Magetan, Pacitan.
Gerakan PKI Dipadamkan pada akhir bulan Nopember 1948, seluruh operasi penumpasan PKI termasuk daerah-daerah sebelah utara Surakarta. yaitu Purwodadi, Cepu, Blora, Pati, Kudus, dan lain-lain, selesai. Seluruh pimpinan dan pasukan pendukung Muso tewas atau dapat ditangkap. Sebelas pimpinan kelompok kiri, termasuk Amir Syarifuddin Harahap, mantan Perdana Menteri RI, dieksekusi pada 20 Desember 1948 di makam Ngalihan, atas perintah Kol. Gatot Subroto.
DAFTAR PUSTAKA
Badrika, I. Wayan. 2006. Sejarah SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto. Sejarah Nasional Indonesia V. Jakarta: Balai Pustaka

PERLAWANAN TERHADAP PENETRASI KOLONIAL

:PITRAWATI/B/S13

                        Yang dimana selama zaman VOC kepentingan perdagangan sangat di utamakan sehingga keterlibatannya dalam perang-perang intern atau konflik-konflik politik dapat  dibatasi, maka peranan nya lebih bersifat reaktif dan tidak terlalu agresif. Setelah VOC dihapus dan hak kekuasaannya diserahkan kepada hindia-belada serta politik pasifikasi dijalankan nya , maka timbul penetrasi yang semakin intensif diseluruh kepulauan Indonesia.
                        Sebagai mana kita ketahui bahwa pada umum nya kedatangan orang asing itu hanya akan membawa permasalahan dan juga akan timbul nya konflik  dengan situasi seperti itulah akan menimbulkan permusuhan dengan bangsa pendatang tersebut .
            Maka yang demikian itulah yang akan menimbulkan perbedaan sikap ada yang mau menerima ada nya orang asing dan ada juga yang tidak mau dengan orang asing tersebut. Maka kedatangan bangsa asing itu menyebabkan perpecahan antara masyarakat .
                        Salah satu factor yangrelijiusdalamhal ini yaitu memperkuat keyakinan serta mempertegas sikap dan tindakan kita. Belanda itu adalah kafir yang mengancam kedudukan dar-al islam wajar lah kalau kedatangan mereka di awali dengan perang sabil dapat kita lihat pada kejadian di minang kabau dan aceh. Meskipun perang diponegoro itu dipimpin oleh diponegoro namun tidak banyak terdengar pekik-pekik sabilillah atau bisa juga dibilang perang jihad. Pangeran diponegoro tersebut mendapat panggilan untuk menegak kan kerajaan jawa, tugas tersebut secara mitis yaitu dari Ratu adil.
*Perang di ponegoro (1825-1830)
Pangeran diponegoro adalah putra sulung humengkubuwono 111 raja mataram di Yogyakarta , pangeran diponegoro lahir pada 11 november 1785 di Yogyakarta dari seorang garwa ampeyan bernama R.A. Mangkarawati, istri nan permaisuri dari pakitan. Nama kecil pangeran diponegoro yaitu Raden Mas Ontowiryo, diponegoro mempunyai tiga orang istri  :
1.Bendara Raden Ayu anta wirya
2. Raden ayu ratna ningsih
3.Raden ayu ratna ningrum
            Yang diponegoro lebih tertarik dengan kehidupan keagamaan dan merakyat sehingga dia lebih suka tinggal di tegal rejo tempat tinggal buyut putrinya ,permaisuri dari HB 1RATU AGENG TEGAL REJO dari pada tinggal dikeraton,
Perang diponegoro ini merupakan pergolokan terbesar yang terakhir dihadapi oleh pemerintah colonial belanda yaitu di jawa. Yang diperkirakan yang gugur pada saat itu lebih kurang dua ratus ribu orang yang mengalami penderitaan sepertiga dari  penduduk jawa yang ada pada waktu itu. System pajak tradisional telah menjadi beban berat secara turun-temurun, seperti:
·         Kering aji (heerendiensten)
·         Wilah welit (pajak tanah)
·         Pengawang-awang (pajak halaman pekarangan)
·         Pencumpling (pajak jumlah pintu)
·         Pajigar (pajak ternak)
·         Penyongket (pajak pindah nama) dan bekti (pajak menyewa tanah atau menerima jabatan)
Faktor ekonomi lain yang dapat menimbulkan kegelisahan ialah keadaan yang menjadi akibat peraturan Van der Capellen, yaitu yang menetapkan bahwa semua menyewa tanah oleh pengguasa eropa  dari penguasa dan bangsawan pribumi di Surakarta dan Yogyakarta mengembalikan dan membatalkan uang sewa atau pembayaran yang lain .kasus yang ada di ponegoro itu menyangkut penyewaan tanah sri sultan oleh Residen Nahuys, ialah tanah perkebunan kopi Bedaya.
Pemerintah sesudah Hamengku Buwana 1menjadi tidak stabil lagi karena H.B. 11 (Sultan sepuh) dianggap tidak dapat lagi diandalkan dan dia akhirnya ddibuang dan digantikan dengan H.B. 111 (Sultan raja). Setelah meninggal pada tahun 1814, dan di gantikan oleh putranya yang lahir dari ibu yang masih bangsawan . P. diponegoro dia sebagai putra tertua, akan tetapi dia lahir dari ibu seorang orang biasa,makanya dia tidak diangkat padahal telah dijanjikan oleh H.B.111 bahwa sepeninggalan nya dia akan diangkat menduduki tahta Yogyakarta. Hamengku Buwana 1v adalah seorang sultan yang mempunyai gaya hidup yang mewah dan dia sangat suka dengan hal baru yang ada di karaton. Setelah dia meninggal secara mendadak , lalu diangkatlah putra lelaki nya yang masih kecil (Sultan Menol-Hamengku Buwana V) .P.Diponegoro bersama P.Hamengku Bumi, nenek serta ibu sultan , diangkat sebagai embon. Dari hal itu dapat menimbulkan lagi kekecewaan bagi P.Diponegoro di tambah lagi tindakan selaku wali banyak dihalang-halangi oleh Patih Danuredjo.
Ditengah gaya hidup nya yang mewah tapi ia lebih banyak tinggal ditegalreja untuk menjalan kan ibadah islam dengan baik , suatu ilham yang ia terima adalah P.Diponegoro memperoleh perintah bahwa ia harus menyelamatkan tanah jawa. Tugas yang dari ilham itulah yang memberikan otoriter agar ia memimpin pada gerakan satu pihak saja dan menjadi tuntutan nya yang keras dalam berunding dengan belanda. Sebab yang meledakkan perang ialah provokasi yang dilakukan oleh penguasa belanda seperti merencanakan  pembuatan jalan menerobos tanah P. Diponegoro dan membongkar makam keramat. Itulah sebagai protes patok-patok untuk pembuatan jalan dicabut dan digantikan dengan tembok-tembok.                                                                              
Residen Smessaert berusaha mengadakan perundingan akan tetapi P. Diponegoro tidak muncul dia hanya mengirim wakil nya saja yaitu P. Mangkubumi. Dan akhirnya usaha asisten Rasiden untuk menangkap kedua pangeran di gagalkan oleh barisan rakyat di Tegalreja sebenar nya mereka telah meninggalkan tempat tersebut P.Diponegoro telah pindah ke selarong dara mana ia memimpin perang. Dan akhirnya kota Yogyakarta di kepung agar terjadi kelaparan . namun akhirnya terjadilah pertempuran terbuka dengan pengerahan pasukan-pasukan infranti, kavaleri dan artileri yang sejak perang Napoleo menjadi senjata andalannya dalam pertempuran frontal di kedua belah pihak berlangsung dengan sengit .
Pertempuan yang sedemikian sengit itu sehingga suatu wilayah dapat di kuasai oleh pasukan belanda pada siang harinya,maka pada malam harinya wilayah itu sudah di kuasai kembali oleh pasukan pribumi.namun jalur logistic di bangun di hutan-hutan dan didasar jurang.sementara itu para telit sandi dan kurir bekerja keras mencari dan menyampaikan informasi yang dibutuhkan untuk mengatur srategis perang.yang mana informasinya itu adalah mengenai kekuatan musuh, jarak tempuh dan waktu, kondisi medan, dan berita utamanya yaitu tentang curah hujan mengapa? Karena taktik dan strategi yang itu hanya dapat dibangun melalui penguasaan informasi.
Namun serangan besar yang dilakukan oleh orang pribumi yaitu pada saat bulan-bulan penghujan para senopati menyadari bahwa dia harus bekerja sama denga alam yaitu untuk senjata yang tak ada tandingan nya. Pada saat bulan penghujan datang gubernur belanda mulai melakukan usaha untuk gencatan senjata dan berunding mengapa demikian karena musim tropis yang deras itu membuat gerakan pasukan nya terhambat. Ketika gencatan senjata terjadi, belanda ituakan mengkosolidasikan pasukan nya dan dia akan memecah belahkan dan juga akan menekan anggota keluarga pangeran dan juga para pemimpin perjuangan rakyat yang berjuang di bawah komando pangeran Dipanegara.
Namun pejuang pribumi itu tidak gentar dengan hal itu bahkan mereka malah bersemangat untuk berjuang melawan belanda.pada saat puncak nya peperangan, belanda mengerahkan lebih kurang 23.000 orang serdadu,baik itu perang terbuka maupun perang gerilya yang di laksanakan yaitu melalui taktik hit and run dan penghadangan .itu bukan nya sebuah tribat war atau perang suku, akan tetapi itu adalah perang modern yang memanfaatkan berbagai siasat yang saat itu belum pernah di lakukan. Yang mana perang ini juga melengkapi dengan taktik perang urat saraf. Yang mana pasukan belanda terjun lansung kedalam pertempuran itu.
Pada tahun 1827, pasukan belanda melakukan penyerangan terhadap Dipanegara dengan menggunakan system benteng sehingga pasukan Dipanegara terjepit dan pada tahun 1829 kyai maja pemimpin spiritual pemberontakan tertangkap.kemudian menyusul lagi Pangeran Mangkubumi dan panglima utamanya yaitu Sentot Alibasya menyerah kepada belanda .namun akhirnya pada tanggal 28 Maret 1830 jendral De Konck berhasil menjepit pasukan Dipanegara yang bertempat di magelang disanalah pangeran Dipanegara menyatakan bersedia menyerah kan diri tapi dengan syarat sisa anggota lascar nya harus di lepaskan . maka, pangeran Dipanegara di tangkap maka di asingkan ke manado lalu kemudian dia dipindahkan kemakasar hingga sampai akhir nya dia wafat dibenteng Rotterdam yaitu pada tanggal 8 Januari 1855.perang melawan penjajah akhirnya di lanjutkan lagi oleh para putra pangeran Diponegoro. Pangeran Alip atau Ki Sodewo atau bagus Singlon,Diponingrat, diponegoro Anom, pangeran joned trus melakukan penyerangan walaupun akhirnya strategis.
Keenpat putra pangeran Diponegoro dibuang ke ambon, sementara itu pangeran Joned akhirnya terbunuh dalam peperangan begitu juga dengan Ki Sodewo.berakhirnya perang jawa itu yang merupakan akhir dari perlawanan bangsawan jawa , yang mana perang jawa ini sangat banyak memakan korban pada pihak Hindia sebanyak 8.000 sedadu , berkembangsaan Eropa, 7.000 pribumi, dan 200.000 orang jawa. Sehingga setelah perang ini jumlah penduduk Yogyakarta berkurang ,yang mana sebagian orang kraton Yogyakarta Dipanegara dianggap sebagai pemberontak, sehingga anak cucunya tidak di perbolehkan lagi masuk ke kraton, sampai kemudian Sri Sultan HB 1X memberi amnesty bagi keturunan Dipanegara,dengan mempertimbangkan semangat yang di punyai oleh Dipanegara pada saat itu akhir nya di pertimbang kan dan anak cucu Dipanegara akhir nya di perboleh kan lagi tinggal di kraton terutama untuk mengurus silsilah bagi mereka tanpa ada rasa takut akan diusir.
Menurut benteng stelsel yang didaerah yang sudah diamankan dan dikuasai, dan juga didirikan benteng yang saling dihubungkan dengan jalan agar komunikasi dapat diselenggarakan dengan mudah. Benteng tersebut berfungsi untuk member perlindungan rakyat yang bermukim dan bercocok tanam kewilayah sekitar. Daerah operasi pasukan diponegoro hendak dibatasi antara sungai praga dan bagawanta. Kurang lebih dua abad silam terjadi peperangan sengit antara bangsa colonial inggris dn tidak akan dikembalengan keraton ngayokrato,bangsa colonial memporak poranda kan kerato ngayokjokarto sehinngga ribuan karyawan monumental produk asli keraton dirampas dan dibawa oleh inggris dikembalikan lagi hingga sampai sekarang. Dengan demikian bangsa Indonesia sangat dirugikan dan menderita terutama keraton ngayokjokarto.

Referensi buku
1.      Penulis:Yusra Abrar
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 1999
Dicetak oleh percetakan PT Gramedia, Jakarta
2.      Penulis: Peter Carey