SAYUTI MELIK (1908-1989)

KARDI CANDRA /A/SI/V
Sebelum kita bercerita biografi tokoh proklamasi pastilah kita tau betapa jerih payahnya perjunagan mereka untuk mencapai suatu niat yang besar yang mana niat itu telah tercapai dan sampai saat ini kita masih bisa mersakan betapa indahnya niat yang mereka raih itu yaitu kemerdekaan Indonesia yang mana diproklamirkan oleh Soekarno pada tanggal 17 agustus 1945. Baik disini penulis mencatat salah satu tokoh proklamasi yang kita kenal dengan nama Sayuti Melik mengapa penulis ingin menulis biografi Sayuti Melik ini

PELITA (Pembangunan Lima Tahun)

Widia Kusuma Wardani/S/B

            Pemerintah Letjen Soeharto (Orde Baru) yang dijalankan sejak terbentuknya Kabinet Ampera mempunyai tugas menciptakan stabilitas politik dan ekonomi sebagai prasyarat pelaksanaan pembangunan nasional. Tugas Kabinet Ampera disebut Dwidarma Kabinet Ampera. Program kerjanya disebut Caturkarya yang isinya adalah mencukupi kebutuhan sandang dan pangan; melaksanakan pemilihan umum(pemilu); melaksanakan politik luar negeri bebas aktif; dan melanjtkan perjuangan antiimperialisme dan

Kebijakan Luar Negeri Pemerintahan Soekarno untuk Menentang Pembentukan Federasi Malaysia yang Pro-Inggris di Semenanjung Malaya dan Kalimantan Utara


Oleh: Merial Ulfa/ B/ SI 5
Pada awal tahun 1960-an Inggris berencana melakukan dekolonisasi atas wilayah jajahannya di Semenanjung Malaya dan Kalimantan Utara.Inggris ingin mencoba menggabungkan koloninya di Kalimantan dengan Semenanjung Malaya untuk membentuk Malaysia.Inggris  bermaksud untuk merubah Persekuruan Tanah Melayu menjadi Federasi Malaysia.Namun,tidak semua penduduk dikawasan itu setuju bergabung dengan federasi

PEMBERONTAKAN DI/TII JAWA TENGAH DAN ACEH

FITRI VIDIANINGSIH/ S I V/A

Pengantar
Ketika para bapak pendiri Indonesia mempersiapkan perangkat ketatanegaraan yang hendak dibentuk, terjadi perbedaan pendapat mengenai masalah Dasar Negara RI. Para tokoh muslim menginginkan agar Islam di jadikan dasar Negara, namun tokoh lainnya menginginkan Indonesia menjadi Negara sekuler. Walaupun tidak setuju, para tokoh muslim akhirnya menerima bahwa Islam tidak akan dijadikan agama Negara. Akan tetapi, beberapa tokoh Islam tidak bersedia menerima kesepakatan tersebut. Mereka

PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA ERA REFORMASI

COSCASIANI/SIV/A

A.    Revisi RAPBN, Monopoli Jalan
Di tengah Indonesia sedang mengalami kegoncangan, DPR justru kebingungan dan tidak bisa memberikan tanggapan dengan cepat setelah RAPBN diajukan. Maka, ketika sidang Pleno DPR akan membahasRAPBN 1998/99 (15 Januari 1998), tiba-tiba wakil ketua DPR Abdul Gafur setelah membuka dan membacakan tata terib DPR langsung mengetuk palu menutup sidang. Dengan kata lain, sidang tidak jadi dilaksanakan karena mendapat suratdari kantor sekretaris Negara bahwa RAPBN akan direvisi