MASYARAKAT AFRIKA SELATAN


NORLIZA AVERA / PIS
Afrika Selatan merupakan salah satu negara tertua di benua Afrika. Banyak suku telah menjadi penghuninya termasuk suku KhoiBushmenXhosa dan Zulu. PenjelajahBelanda yang dikenal sebagai Afrikaner tiba disana pada 1652. Pada saat itu Inggris juga berminat dengan Negara ini, terutama setelah penemuan cadangan berlian yang melimpah. Hal ini menyebabkan Perang Britania-Belanda dan dua Perang Boer. Pada 1910, empat republik utama digabung di bawah Kesatuan Afrika Selatan. Pada 1931, Afrika Selatan menjadi jajahan Britania sepenuhnya. Walaupun negara ini berada di bawah jajahan Britania, mereka terpaksa berbagi kuasa dengan pihak Afrikaner. Pembagian kuasa ini telah berlanjut hingga tahun 1940-an, saat partai pro-Afrikaner yaitu Partai Nasional (NP) memperoleh mayoritas di parlemen. Strategi-strategi partai tersebut telah menciptakan dasar apartheid (yang disahkan pada tahun 1948), suatu cara untuk mengawal sistem ekonomi dan sosial negara dengan dominasi kulit putih dan diskriminasi ras. Namun demikian pemerintahan Britania kerap kali menggagalkan usaha apartheid yang menyeluruh di Afrika Selatan.
Pada tahun 1961, setelah pemilu khusus kaum kulit putih, Afrika Selatan dideklarasikan sebagai sebuah republik. Bermula pada 1960-an, 'Grand Apartheid' (apartheid besar) dilaksanakan, politik ini menekankan pengasingan wilayah dan kezaliman pihak polisi.
Penindasan kaum kulit hitam terus berlanjut sehingga akhir abad ke-20. Pada Februari 1990, akibat dorongan dari bangsa lain dan tentangan hebat dari berbagai gerakan anti-apartheid khususnya Kongres Nasional Afrika(ANC), pemerintahan Partai Nasional di bawah pimpinan Presiden F.W. de Klerk menarik balik larangan terhadap Kongres Nasional Afrika dan partai-partai politik berhaluan kiri yang lain dan membebaskan Nelson Mandela dari penjara. Undang-undang apartheid mulai dihapus secara perlahan-lahan dan pemilu tanpa diskriminasi yang pertama diadakan pada tahun 1994. Partai ANC meraih kemenangan yang besar dan Nelson Mandela, dilantik sebagai Presiden kulit hitam yang pertama di Afrika Selatan. Walaupun kekuasaan sudah berada di tangan kaum kulit hitam, berjuta-juta penduduknya masih hidup dalam kemiskinan.
Sewaktu Nelson Mandela menjadi presiden negara ini selama 5 tahun, pemerintahannya telah berjanji untuk melaksanakan perubahan terutamanya dalam isu-isu yang telah diabaikan semasa era apartheid. Beberapa isu-isu yang ditangani oleh pemerintahan pimpinanANC adalah seperti pengangguran, wabah AIDS, kekurangan perumahan dan pangan. Pemerintahan Mandela juga mula memperkenalkan kembali Afrika Selatan kepada ekonomi global setelah beberapa tahun diasingkankan karena politik apartheid. Di samping itu, dalam usaha mereka untuk menyatukan rakyat pemerintah juga membuat sebuah komite yang dikenal dengan Truth and Reconciliation Committee (TRC) dibawah pimpinan Uskup Desmond Tutu. Komite ini berperan untuk memantau badan-badan pemerintah seperti badan polisi agar masyarakat Afrika Selatan dapat hidup dalam aman dan harmonis.
Presiden Mandela menumpukan seluruh perhatiannya terhadap perdamaian di tahap nasional, dan mencoba untuk membina suatu jatidiri untuk Afrika Selatan dalam masyarakat majemuk yang terpisah oleh konflik yang berlarut-larut selama beberapa dasawarsa. Kemampuan Mandela dalam mencapai objektifnya jelas terbukti karena selepas 1994 negara ini telah bebas dari konflik politik. Nelson Mandela meletakkan jabatannya sebagai presiden partai ANC pada Desember 1997, untuk memberi kesempatan kepada Presiden yang baru yaitu Thabo Mbeki. Mbeki dipilih sebagai presiden Afrika Selatan selepas memenangi pemilu nasional pada tahun 1999, dan partainya menang tipis dua pertiga mayoritas di parlemen. Presiden Mbeki telah mengalihkan fokus pemerintahan dari pendamaian ke perubahan, terutama dari segi ekonomi negara. Penduduk Afrika Selatan terdiri atas kurang lebih 5 juta kulit putih dan 23 juta kulit hitam. Penduduk kulit putih terdiri atas dua golongan, ialah sekitar 3 juta kulit putih yang menyebut dirinya Afrikaner, yaitu mereka yang menganggap cikal bakal atau pelopor bangsa kulit putih di Afrika Selatan. Mereka adalah orang-orang Boer. Dua juta penduduk kulit putih lainnya ialah orang-orang Inggris, Itali dan lain sebagainya.
Bahasa yang dipergunakan oleh golongan putih pada umumnya bahasa Inggris. Golongan Afrikaner berbahasa Belanda, khas Afrika Selatan.
Golongan Afrikaner ini pun terdiri atas dua kelompok, yaitu Afrikaner yang bercampur dengan orang-orang Inggris dan Afrikaner yang terpisah dari pergaulan itu. Afrikaner yang bercampur dengan Inggris, berkembang maju dengan mendapat kedudukan-kedudukan baik, sedangkan Afrikaner yang terpisah, hidupnya kurang mendapat perhatian. Mereka merupakan golongan yang statusnya kurang menentu di antara penguasa kulit putih dan rakyat kulit hitam. Oleh penguasa, golongan tersebut terabaikan. Bergabung dengan kulit hitam suatu hal yang tidak mungkin.
MASALAH APARTHEID
Perang Boer dan Berlakunya system Apartheid di Afrika Selatan Daerah Afrika Selatan selain tanahnya subur juga memiliki hasil penambangan emas. Derah itu pada awalnya dikuasai oleh bangsa Portugis, tetapi sejak abad ke-7 diambil alih oleh bangsa Belanda. Sejak itu daerah Afrika Selatan menjadi koloni Belanda dan banyak orang-orang Belanda yang datang dan menetap di daerah itu. Pada tahun 1812 orang-orang Inggris juga datang di Afrika Selatan dan berhasil mendesak orang-orang Belanda (Boer). Setelah terlibat dalam perang hebat (perang Boer) bangsa Belanda mengalami kekalahan, sehingga Afrika Selatan kemudian dibagi dua. Afrika Selatan bagian utara diduduki oleh Bangsa Boer, sedangkan bagian selatannya diduduki oleh Inggris. Di bagian selatan, Inggris mendirikan Natal dan Cape Town sebagai daerah koloni mereka, sedangkan di bagian utara berdiri dua negara, yaitu Oranye Vrijstaat dan Transvaal oleh Bangsa Boer.
Walaupun masing-masing telah memiliki bagian, peperangan masih saja terus berlangsung. Hingga tahun 1910 Inggris berhasil mempersatukan seluruh Afrika Selatan dalam satu Uni Afrika Selatan menjadi Republik dengan presidennya Hendrik Verwoed. Di masa pemerintahannya ia bermaksud untuk memisahkan golongan minoritas kulit putih dengan golongan mayoritas kulit hitam. Kebijakan Verwoed inilah yang kemudian berkembang menjadi semacam diskriminasi rasial atau perbedaan warna kulit yang kemudian dikenal dengan nama Apartheid.
Sebelum dilaksanakan politik Apartheid sebenarnya telah lama dilakukan hal-hal yang merupakan gejala Apartheid, antara lain :
1.      Native Land Act (Undang-undang Pertanahan Pribumi) tahun 1913 yang melarang kulit hitam membeli tanah di luar daerah yang sudah disediakan bagi mereka
2.      Undang-undang Imoraitas tahun 1927 yang melarang terjadinya perkawinan campuran antara kulit putih dengan kulit hitam atau kulit berwarna lainnya.
Pengganti Verwoed adalah Pieter Botha pada tahun 1976 ia mengumumkan bahwa homeland-homeland yang dibentuk dimaksudkan untuk menjadi negara bagian yang otonom. Namun siapa pun dapat memahami dengan mudah bahwa politik Apartheid yang mengadakan pemisah pembangunan daerah-daerah pemukiman dimaksud untuk memecah belah persatuan dan kesatuan Afrika Selatan, sekaligus mengamankan pemerintahan minoritas bangsa kulit putih di daerah itu.
Orang-orang kulit hitam yang semula tidak mengerti bahwa kebijakan pemerintahannya, lambat laun mengerti bahwa tujuan sebenarnya adalah diskriminasi rasial (perbedaan warna kulit). Oleh karena itu mereka bangkit mengadakan perlawanan, tetapi pemerintaha Pieter Botha dengan kejam menumpas setiap perlawanan yang terjadi. Banyak tokoh-tokoh kulit hitam yang dijebloskan dalam penjara, seperti tokoh kharismatik Nelson Mandela yang terpaksa mendekam dalam penjara selama 27 tahun.
Selain perlawanan bersenjata, usaha-usaha mengakhiri politik Apartheid juga dilakukan melalui perjuangan politik. Partai-partai yang terkenal antara lain Partai Konggres (ANC) pimpinan Nelson Mandela dan Inkatha Freedom Party pimpinan Mongosuthu Buthulesi. Salah seorang tokoh pergerakan Afrika Selatan yang juga sangat terkenal adalah Uskup Agung Desmond Tutu. Perjuangan rakyat Afrika Selatan yang tidak mengenal lelah akhir membawa hasil.
Timbulnya Gejala-gejala Ras-Diskriminasi Orang-orang Belanda dari kaum Kristen Kalvinis yang pertama-tama datang di Afrika Selatan telah memandang penduduk pribumi kulit hitam dengan pandangan yang rendah. Penduduk pribumi itu dipandang sebagai bangsa biadab, primitif dan dianggap sebagai keturunan putra-putra Ham (anak kedua Nabi Nuh) yang dikutuk oleh Tuhan untuk jadi budak. Pandangan itu yang menyebabkan terjadinya perbudakan atas bangsa kulit hitam oleh penduduk kulit putih.
Perbudakan di Afrika Selatan mengikuti usaha cari keuntungan yang besar dengan dibukanya tambang-tambang intan dan emas. Dengan berlakunya sistem perbudakan, maka memudahkan diperoleh pekerja-pekerja yang amat murah. Tempat tinggal mereka tidak boleh berbaur dengan tempat kulit putih. Daerah untuk kulit hitam disediakan khusus yang jauh terpisah dan berpagar rapat. Untuk keluar masuk pemukiman diwajibkan mempunyai surat pas. Dengan sistem itu, maka penguasaan atas persediaan tenaga kerja akan terjamin.Sampai pada abad ke-19 pemukiman kulit hitam masih bercampur dengan daerah kulit putih, tapi pada permulaan abad ke-20 mereka digiring ke daerah pinggiran. Penduduk peranakan dan keturunan India juga termasuk bangsa yang diusir dari kota.
Sebuah perkampungan kulit hitam yang besar ialah perkampungan Soweto di sekitar Johannesrburg. Sejauh mata memandang yang tampak hanya kompleks pemukiman yang amat luas dengan rumah-rumah primitif yang kotor. Demikian pandang Kennedy, senator Amerika Serikat yang mengunjungi Afrika Selatan. Rumah-rumah itu tidak disediakan pemerintahan dengan cuma-cuma, tetapi ditarik sewa yang amat tinggi, sementara upah para buruh amat rendah.
Pada tahun 1913 penguasa kulit putih mengeluarkan undang-undang pertanahan pribumi (Native Land Act) yang melarang kulit hitam membeli tanah di luar daerah yang telah disediakan untuk mereka. Pada tahun 1927 dikeluarkan kembali undang-undang Imoralitas yang melarang hubungan seks antara kulit putih dan kulit hitam. Perkawinan campuran antara kulit putih dan kulit hitam atau kulit berwarna lainnya dilarang keras. Politik Apartheid dirancang oleh Hendrik Verwoed. Apartheid menurut bahasa resmi Afrika Selatan adalah Aparte Ontwikkeling artinya perkembangan yang terpisah. Memperhatikan makna dari arti Apartheid itu kedengarannya baik yaitu tiap golongan masyarakat, baik golongan kulit putih maupun golongan kulit hitam harus sama-sama berkembang. Tapi perkembangan itu didasarkan pada tingkatan sosial dalam masyarakat yang pada prakteknya menjurus pada pemisahan warna kulit dan terjadinya penistaan dari kaum penguasa kulit putih terhadap rakyat kulit hitam. Verwoed menyusun rencana pembentukan homeland, yang disebut juga Batustan. Homeland dilaksanakan dengan diadakannya pembagian kembali Afrika Selatan berdasarkan wilayah kesukuan.
Tiap orang kulit hitam Afrika Selatan diharuskan menjadi warga negara salah satu homeland atas dasar tempat lahirnya. Untuk memantapkan proyek homeland dikeluarkan bantuan biaya untuk perangsang termasuk perangsang untuk pemasukan modal dari luar untuk homeland. Kemajuan-kemajuan kecil tampak dari proyek itu. Perkembangan Politik Apartheid di Afrika Selatan Partai Nasional memenangkan pemilihan umum dengan program Politik Apartheid. Kontak antara ras yang dapat membahayakan kemurnian ras dibatasi. Segregasi atau pemisahan dan perkembangan terpisah tidak hanya berlaku untuk golongan rasial yang penting, tetapi juga untuk kelompok-kelompok yang lebih kecil.
Kemenangan Partai Nasional bukan suatu kebetulan, melainkan merupakan hasil situasi Afrika Selatan itu sendiri. Setelah berkuasa, Partai Nasional bergerak secara sistematis untuk memperkuat kedudukannya dalam parlemen dan memperluas kedudukannya di luar parlemen.
Dalam rangka hak-hak politik golongan kulit hitam, golongan kulit berwarna Asia yang telah terbatas dikurangi dan lambat laun dihapus. Di antara hak-hak itu adalah sebagai berikut :
1.      Pada tahun 1951 dikeluarkan Bantu Authorities Act yang menghapuskan DPR Pribumi dan sebagai gantinya ditetapkan pembentukan pemerintahan suku.
2.      Orang kulit hitam tidak boleh tinggal di daerah perkotaan kulit putih selama lebih dari 72 jam.
3.      Pada tahun 1945 dikeluarkan Native Land Act yang melarang orang kulit hitam memiliki atau membeli tanah di daerah perkotaan.
4.      Segregasi pendidikan dilaksanakan dengan Bantu Educationa Act pada tahun 1953.
Dia antara proyek Bantustan yang dianggap berhasil di Afrika Selatan adalah pemberian kemerdekaan kepada Transkei pada tanggal 26 Oktober 1976. kemerdekaan ini disambut baik oleh rakyat dan pemerintah Transkei, tetapi mendapat tanggapan negatif dari negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat dan Inggris.
Pergerakan Politik Afrika Selatan dalam Menentang Politik  Apartheid. Setelah partai nasional berkuasa di Afrika Selatan secara sistematis dilembagakan dan dituangkan dalam undang-undang sehingga orang kulit putih menguasai rakyat pribumi dan secara berangsur-angsur merampok dan mengurangi hak-haknya. Orang kulit hitam menolak klaim kulit putih bahwa secara kodrat orang kulit putih memiliki keunggulan dan hak untuk memimpin.
Dengan adanya orang-orang kulit hitam menerima pendidikan Barat maka mereka mulai mengambil langkah-langkah membentuk gerakan politik. South Afrika Native National Conference dan APO mengirimkan delegasinya ke London untuk mengajukan protes, tetapi gagal. Sebagai reaksi, lahirlah South African National (SANC) pada tahun 1912 kemudian namanya diubah menjadi ANC (African National Congress). Sasarannya terbatas pada usaha agar golongan elit Afrika Selatan diterima secara sosial dan politik dalam masyarakat yang dikuasai oleh orang kulit putih. Perjuangan mereka untuk mencapai sasaran adalah lewat jalan konstitusional.
Perjuangan ANC berubah setelah pemerintah Afrika Selatan mengeluarkan National Land Act yang isinya :"orang kulit hitam dilarang membeli tanah atau hidup di wilayah orang kulit putih sebagai penyewa atau penggarap bagi hasil". Pada tahun 1919 – 1920, ANC melancarkan kampanye menentang peraturan-peraturan kewajiban orang kulit hitam membawa pas. ANC mengalami kemunduran setelah pemerintah Afrika Selatan mengambil tindakan keras dan tegas. Untuk sementara peranannya diambil alih oleh ICU (Industrial and Commercial Union) yang didirikan pada tahun 1919. ANC memperluas keanggotaannya dan akhirnya berkembang menjadi organisasi massa.
Pada tahun 1952, orang kulit hitam, kulit berwarna serta sejumlah orang kulit putih melancarkan suatu perlawanan pasif. Situasi seperti ini terjadi pada tahun 1970 dan kejadian serupa sering terjadi dalam perjuangan tanpa kekerasan yang dilakukan oleh ANC.
Pada tahun 1955, kelompok-kelompok yang menentang politik Apartheid mengadakan pertemuan di Capetown untuk menggariskan dasar-dasar bagi Afrika Selatan yang demokratis dan non rasial. Pada tahun 1956 sebanyak 156 orang pemimpin ditangkap karena dituduh berkomplot akan menggulingkan pemerintah. Proses ini terjadi berlarut-larut hingga akhirnya mereka dibebaskan pada tahun 1961. sementara ANC kehilangan pemimpin-pemimpinnya, sejumlah anggotanya memisahkan diri dan mendirikan Pan Africanist Congress (PAC). Pada tahun 1960 PAC melancarkan kampanye anti kebijakan pemerintah. Dalam peristiwa itu sebanyak 69 orang tewas ditembak oleh polisi di Sharpeville. Gerakan ANC dan PAC akhirnya dilarang setelah peristiwa itu.
Pembantaian di Sharpeville dan adanya larangan organisasi-organisasi politik di kalangan orang kulit hitam merupakan titik balik dalam sejarah pembebasan Afrika Selatan. Akhirnya diputuskan bahwa dengan jalan damai tidak bisa maka ditempuh jalan kekerasan. Pada tahun 1961 – 1962, aktivis orang kulit hitam mendirikan organisasi Umkhonto We Sizwe dan Poso dengan mengadakan sabotase terhadap milik orang kulit putih. Menjelang akhir tahun 1973, pemimpin-pemimpin Bantustan mengadakan pertemuan untuk membentuk federasi negeri-negeri Bantu dan mengutuk diskriminasi rasial di Afrika Selatan.
Pada tahun 1974, para pemuka federasi mengadakan pertemuan dengan PM Vorster. Pada pertemuan itu, PM Vorster maupun federasi akan meminta tambahan wilayah bagi negara Bantu. PM Vorster menolak usulan agar diselenggarakan suatu konvensi multirasial guna menyusun suatu konstitusi baru dan dia tidak akan mengikutsertakan orang kulit hitam dalam kekuasaan negara.
Tekanan-tekanan semakin meningkat sejak bulan Juni 1976 ketika ±10.000 pelajar melancarkan demontrasi protes di Soweto yang berkembang menjadi huru hara di kota-kota orang kulit hitam dekat Johanessburg dan Pretoria. Ratusan orang tewas dan lebih seribu orang mengalami luka-luka. Terbunuhnya Steve Biko pimpinan Black Consciousness dalam tahanan merupakan puncak tekanan pemerintah Afrika Selatan.
Pada tanggal 1 April 1960 Dewan Keamanan PBB (DK) berseru kepada Afrika Selatan agar mengambil tindakan untuk mewujudkan harmoni rasialatas dasar persamaan dan melepaskan kebijaksanaan-kebijaksanaan Apartheid dan diskriminasi rasial. Pada tanggal 7 Agustus 1963 DK mengulangi seruannya sambil menghimbau kepada semua negara agar menghentikan penjualan senjata dan perlengkapan militer kepada Afrika Selatan. Pada tanggal 4 Desember 1963, DK mengutuk sikap acuh tak acuh pemerintah Afrika Selatan dan mengulangi kembali seruannya kepada semua negara agar menggunakan embargo senjata.
Sehubungan dengan jatuhnya banyak korban ketika pasukan Afrika Selatan melepaskan tembakan terhadap demonstran yang menentang diskriminasi sosial (16 Juni 1976) pada tanggal 14 Juni 1976 DK mengutuk keras pemerintah Afrika Selatan. Mereka mengatakan bahwa Apartheid adalah suatu kejahatan, mengganggu perdamaian dan keamanan international serta mengakui sahnya perjuangan rakyat Afrika Selatan dalam melenyapkan Apartheid.
Sikap Negara Barat.
Negara-negara Barat yang menyatakan menjunjung tinggi persamaan hak dan kewajiban martabat semua orang tidak setuju dengan diskriminasi rasial dan politik Apartheid di Afrika Selatan, tetapi mereka tidak dapat berbuat sesuatu karena mempunyai banyak kepentingan. Mereka hanya mendukung resolusi-resolusi anti Apartheid. Kepentingan negara-negara Barat terhadap Afrika Selatan antara lain sebagai berikut :
1.Afrika Selatan merupakan salah satu sumber utama bahan mentah yang dibutuhkan oleh industri dan kehidupan negara-negara tersebut.
2.Letak geografis Afrika Selatan mempunyai arti penting bagi strategi global negara-negara Barat, khususnya USA.
3.Afrika Selatan menguasai jalur pelayaran Tanjung Harapan yang merupakan urat nadi mereka.
4.Suplai minyak dan bahan-bahan mentah vital diangkut lewat jalur tersebut.
Kemenangan Mandela Nelson Mandela adalah salah seorang dari banyak tokoh pejuang politik Afrika Selatan yang sempat menyaksikan dan merasakan puncak dari perjuangannya yakni pembebasan kaum kulit hitam Afrika Selatan dari penindasan kaum kulit putih. Kemenangannya dalam pemilihan demokratis dan miltirasial pertama kali sepanjang 340 tahun sejarah Afrika Selatan pada bulan Mei 1994 membawa perubahan besar bagi negeri itu.
Nama Nelson Mandela mulai menanjak ketika ia terpilih menjadi Sekjen ANC (African National Congress) pada tahun 1948 dan pada tahun 1952 menjadi Presiden Liga Pemuda. Sejak itu Mandela lebih banyak memainkan peranannya secara rahasia. Pada tahun 1961 sebagai Sekretariss Jenderal ANC, Mandela mengomandokan pemogokan selama tiga hari 29 – 31 Mei 1961. seruan pemogokan itu ditanggapi oleh pemerintah Apartheid sebagai suatu pelanggaran serius.
Pada bulan Desember 1962, ia dijatuhi 5 tahun penjara, dengan tuduhan meninggalkan negara secara ilegal. Mandela menjalani hukumannya di penjara Pretoria. Tidak beberapa lama tokoh-tokoh ANC lainnya juga ditangkap di markas ANC. Pada saat itu disita pula sejumlah dokumen rahasia, menyangkut ANC dan Tombak Bangsa. Mereka yang ditangkap yaitu Walter Sisulu, Govan Mbeki, Raymond Mhlaba, Ahmed Akthrada, Dennis Golberg dan Lionel Bernstein.
Mandela bersama-sama dengan keenam rekannya diperiksa dengan tuduhan melakukan sabotase bersengkongkol untuk menumbangkan pemerintah dan membantu unsur asing menyerang Afrika Selatan. Mereka akhirnya divonis dengan hukuman seumur hidup pada tanggal 12 Juni 1964 dan harus mendekam dalam penjara di Pulai Roben Cape Town. Pada tahun 1982 Mandela dipindahkan lagi ke penjara Pollsmor juga masih daerah Cape Town.
Selama di penjara itulah kampanye pembebasannya dilancarkan, baik di Afrikan Selatan sendiri maupun di luar Afrika Selatan. Aksi protes dan kampanye pembebasan Mandela semakin berkobar sejak tahun 1982, bahkan pada tahun 1988 ulang tahun ke-70 Nelson Mandela dirayakan oleh bangsa kulit hitam Afrika Selatan dengan menggelar konser musik selama 120 jam non stop dan disiarkan ke-50 negara. Akibat kampanye pembebasan tokoh ANC ini, makin banyak negara yang menekan pemerintah Apartheid Afrika Selatan baik secara politik maupun ekonomi.
Kampanye pembebasan itu membuat Mandela menjadi tokoh tahanan politik paling populer di dunia. Akibat tekanan yang bertubi-tubi pada bulan Juli 1989 Botha bertemu dengan presiden F.W. de Klerk pengganti Botha. Dari pertemuan-pertemuan itu pada bulan Februari 1990, de Klerk mengumumkan di depan parlemen bahwa pemerintahannya akan mencabut larangan bagi ANC, Partai Komunis Afrika Selatan (SACP) dan Pan Africanist Congress (PAC) menyusul diakhirinya politik Apartheid. Pada kesempatan itu de Klerk juga mengisyaratkan bahwa Mandela akan segera dibebaskan. Pembebasan tokoh kharismatik Afrika Selatan ini kemudian dilaksanakan sesuai dengan janjinya. Pada tanggal 11 Februari 1990 dari penjara Victor Verster, Mandela dibebaskan. Pembebasan itu sangat menarik perhatian dunia dan disambut oleh ratusan wartawan baik dari dalam maupun luar negeri.
DAFTAR PUSTAKA
Adnan buyung nasution, A. parta M. Zen.2006. instumen internasional HAM. Jakarta: yayasan lembaga bantuan hukum Indonesia.
Country of my skull.Antjie Krog. 1998

ANTARA PERDAGANGAN DENGAN POLITIK KOLONIAL PRANCIS DI AFRIKA BARAT

RAHMAT ARIFAN/PIS

Sebelum Perang Dunia 1 berakhir di Afrika Barat juga terdapat daerah jajahan Jerman yaitu Togo dan Kamerun. Sampai sebelum Perang Dunia 1 berkobar, koloni Prancis di Afrika Barat meliputi dari gurun pasir Sahara sampai Teluk Guinea. Prancis ingin memperluas wilayahnya dari Afrika Barat ke Afrika Timur atau dari Dakar ke Jibuti. Prancis ingin membentuk Imperium dari Samudera Atlantik ke Samudera Hindia. Krisis Fashoda 1898 mengakibatkan cita-cita tersebut tidak dapat terwujud.
PELAKSANAAN POLITIK KOLONIAL PERANCIS DI AFRIKA BARAT
Sebelum Perang Dunia II, politik kolonial Perancis yang dijalankan di daerah-daaerah koloninya berdasarkan suatu doktrin asimilasi. Pemerintahan di koloni-koloni dikendalikan dari Paris. Kekuasaan dipegang oleh Menteri Tanah Jajahan dan Parlemen dan melalui penguasa tertinggi dikoloni diteruskan kepada pegawai-pegawai yang lebih rendah di daerah-daerah. Perkembangan ekonomi di koloni tidak diperhatikan. Pembentukan industri tidak didorong, peraturan bea cukai mengakibatkan koloni-koloni terkena sistem monopoli.Eksploitasi terhadap koloni dijalankan dengan sungguh-sungguh.
 Penguasa-penguasa di koloni dalam melaksanakan tugasnya harus menyesuaikan diri dengan keputusan-keputusan yang diambil oleh kekuasaan sentral atau badan federasi dan juga dari berbagai daerah.
Di Afrika Barat, Senegal adalah yang paling maju menerima politik yang berdasarkan doktrin tersebut kemudian disusul Pantai Gading. Oleh karena kemakmuran dan kemajuannya maka sesudah Perang Dunia II berakhir Senegal dan Pantai Gading memiliki isisiatif terbesar dalam hal perjuangan sosio-politik negerinya. Senegal merupakan koloni Prancis yang tertua di Afrika Barat. Senegal menduduki tingkat tertinggi dalam bidang pendidikan. Sekolah-sekolah menengah yang didirikan oleh Pemerintah menghasilkan Senegalais (orang Senegal) yang berpendidikan. Istilah Senegalais kemudian berkembang menjadi orangAfrika Barat Perancis. Tokoh-tokoh berpendidikan yang terkenal diantaranya L. Senghor (tokoh gerakan Negritude), Mamadou Dia (seorang ekonom terkemuka dan perdana menteri pertama di Senegal), Lamine.
Pada 1920 dan 1925 di Senegal dilakukan reorganisasi. St. Louis dijadikan ibukota dan pusat kebudayaan. Pada tahun 1904-1959 Dakar dijadikan ibukota federasi Afrika Barat Perancis. Dalam bidang politik sejak 1848 Perancis telah mengumumkan bahwa penduduk koloni mempunyai hak untuk memilih wakil-wakilnya ke National Assembly. Senegal juga diberi hak untuk mengatur pemerintahan kotapraja. Demikianlah keadaaan Afrika Barat Prancis dihubungkan dengan pelaksanaan politik kolonial Perancis. Senegal merupakan daerah yang paling maju dan memiliki infrastuktur yang berguna untuk hari-hari mendatang berupa bandar yang bagus, Universitas, sistem jalan raya dan kereta api yang baik, rencana ekonomi yang terperinci, pengalaman yang banyak dalam bidang politik, dan landasan terbang internasional. Perhatian Perancis yang sangat besar tehadap Senegal membuat membuat daerah-daerah di Afrika Barat Prancis lain iri sehingga ada yang dengan segan-segan masuk dalam federasi bersama Senegal.
Dengan adanya konferensi Brazaville (1944) terjadilah perubahan dalam politik kolonial Perancis. Sesudah Perang Dunia II berakhir, utusan-utusan dari Afrika berada di Paris untuk ikut serta dalam sidang Constituent Assembly bersama-sama utusan Perancis. Peristiwa ini memberi kesempatan daerah-daerah di Afrika untuk mewakili wakil-wakil dalam Parlemen Perancis. Sebelumnya kesempatan seperti ini hanya diberikan kepada Senegal.

Pantai Gading merupakan daerah yang maju dan lebih kaya daripada Senegal. Kemakmuran tersebut diperoleh dari tanah yang subur, ekspor kopi dan coklat, hasil tambang intan dan kayu hutan. Pemimpin terkemuka dari daerah ini adalah Felix Houphouet Boigny. Bersama dengan Lamine Gueye dan Leopoid Senghor dari Senegal ia berjuang untuk kepentingan Afrika Barat melalui lembaga-lembaga legislatif dan eksekutif di Paris.
Perjuangan Houphouet Boigny ialah agar tercipta suatu kerjasama yang baik antara negara-negara Afrika bekas daerah Perancis secara individual dengan Republik Perancis. Houphouet mencita-citakan adanya 8 negara otonom yang masing-masing secara individual berhubungan dengan Paris. Sedangkan L. Senghor menghendaki adanya republik federal Afrika di dalam French Union. Karena perbedaan pendapat ini L. Senghor menyarankan agar Afrika Barat Prancis dibagi menjadi 2 federasi : satu dengan ibukota Dakar dan yang lain beribukota di Abijan. Walaupun 2 tokoh ini berbeda pendapat namun keduanya sama-sama menginginkan kelangsungan hubungan dengan Prancis merupakan faktor yang esensial bagi perkembangan dan pembangunan Afrika.
Dengan masuknya Houphouet Boigny dalam kabinet Mollet, maka terciptalah rencana konstitusi baru untuk daerah di seberang lautan. Undang-undang tersebut terkenal dengan nama loi Codry atau Skelaton Law Undang-undang ini membawa suatu revolusi dalam hubungan Afrika-Perancis. Dua prinsip utama politik kolonial Perancis(asimilasi dan sentralisasi) terpaksa dilepaskan. Konsepsi bahwa penduduk Afrika harus menjadi warganegara Perancis dan pendapat bahwa pemerintah kolonial Perancis harus memerintah dari Perancis akhirnya ditinggalkan juga.
 Daerah-daerah di Afrika Prancis akan mengatur dirinya sendiri: mungkin ada harapan antara bekas koloni tersebut akan dilangsungkan hubungan dengan Republik Perancis. Akan tetapi gagasan membentuk Greater France tidak terealisasi. Referendum De Gaulle (1958) memeberikan bukti bahwa French Community dibentuk sebagai ganti French Union. Hubungan antara negara-negara baru di Afrika (bekas koloni Prancis) pada umumnya tetap dibina.
 
DAFTAR PUSTAKA
Karmidi, andi spd mpd.2008.sejarah afrika.pekanbaru.penerbit cendikia insani

MAKAM RAJA HAJI FISABILILLAH ADALAH PENINGGALAN SEJARAH RIAU


MERIAL ULFA/b/SR

Raja Haji Fisabilillah adalah pahlawan nasional dari Kerajaan Melayu.Beliau lahir di Kota Lama, Ulusungai, Riau, tahun1725. Dia kemudian mendapatkan julukan Dipertuan Muda Riau--Lingga--Johor--Pahang IV Kerajaan Melayu Riau pada tahun 1777.

Raja Haji memerintah kerajaan Melayu, Riau. Di tangannya, Kerajaan Melayu berkembang cukup baik dan beliau adalah pahlawan Melayu yang amat termashur,Raja Haji yang di Pertuan Riau IV ini berperang melawan Belanda sejak berusia muda sampai akhir hayatnya dalam peperangan hebat di Teluk Ketapang (Malaka) pada tahun 1784 yang mana Raja Haji sendirilah yang menjadi pemimpinnya.
Sebenarnya Kerajaan Melayu Riau telah mengadakan perjanjian damai dengan Belanda. Namun karena Belanda melanggar perjanjian tersebut, maka peperangan di antara keduanya pun tidak dapat dihindari. Raja Haji kemudian bekerja sama dengan Sultan Selangor untuk memerangi Belanda di Malaka. Untuk menghadapi pasukan gabungan tersebut, Belanda mendatangkan pasukannya dari Pulau Jawa dalam jumlah yang besar,

Raja Haji ini hidup antara tahun 1727-1784,dimana Raja Haji telah benar-benar membuktikan dirinya sebagai pemimpin hulubalang dan ulama. Para penulis sejarah mencatat, terutama pada tahun 1782-1784 cukup berpengaruh terhadap stabilitas sosial politik dan ekonomi di wilayah Nusantara dan negeri-negeri Belanda yang sangat tergantung terhadap sumber perekonomiannya di Timur.
Pihak Belanda bahkan menganggap bahwa perang yang dipimpin Raja Haji adalah peperangan yang cukup besar dan sempat menggoncangkan kedudukan Belanda di Nusantara. Karena kepahlawanannya itulah, Raja Haji diagungkan masyarakat Melayu, disebut dengan gelar Raja Haji Fisabilillah Marhum Teluk Ketapang.
Ketika beliau mangkat dalam peperangan hebat di Teluk Ketapang,akhirnya Raja Haji Fisabilillah tewas pada 18 Juni 1784.Jenazahnya kemudian dibawa ke Malaka dan dikebumikan disana. Baru beberapa tahun kemudian jenazah beliau dibawa ke pemakaman pahlawan Melayu yaitu ke pulau Penyengat,indera sakti,Tanjung Pinang Kepulauan Riau oleh Raja Ja'afar (putra mahkotanya pada saat memerintah sebagai Yang Dipertuan Muda).
dan disemayamkan dalam makam yang terletak di Bukit Selatan pulau Penyengat, bersebelahan dengan makam Habib Syekh, seorang ulama terkemuka di kerajaan Riau-Lingga. Untuk lebih umum nya Lokasi Makam Raja Haji Fisabilillah adalah di Pulau Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Barat Kepulauan Riau
Inilah Makam Raja Haji Fisabilillah :
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/8/80/Makam_Raja_Haji_Fisabililah.JPG/220px-Makam_Raja_Haji_Fisabililah.JPG
Atas Jasa – jasanya membela Indonesia, Raja Haji diberi gelar sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No 072/TK/1887. Namanya juga diabadikan sebagai nama bandar udara di Tanjung Pinang,yaitu Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah.
Berikut adalah Monumen Nasional Perjuangan Raja Haji Fisabilillah tahun 1725-1784 di Tanjung Pinang..
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/8/86/Monumen_Raja_Haji_Fisabilillah.JPG/220px-Monumen_Raja_Haji_Fisabilillah.JPG
Tidak hanya Monumen yang ada di Tanjung Pinang saja yang menandakan bahwa perjuangan dan Jasa Raja Haji Fisabilillah untuk negeri Riau Indonesia tetapi, juga daerah lain mengakuinya serta mengenangnya,Karena keberanian Raja Haji Fisabilillah tersebut dalam melawan pemerintahan Belanda dan berhasil membangun pulau Biram Dewa di sungai Riau Lama.Membuat Raja Haji Fisabililah juga dijuluki (dipanggil) sebagai Pangeran Sutawijaya (Panembahan Senopati) Jambi.
v  ISTANA SIAK ADALAH  TANDA  KEBESARAN KERAJAAN MELAYU ISLAM TERBESAR DI RIAU
Kerajaan Siak Sri Indrapura adalah sebuah kerajaan Melayu Islam yang terbesar di Daerah Riau,mencapai masa jayanya pada abad ke 16 sampai abad ke 20, dalam silsilah Sultan-sultan Kerajaan Siak Sri Indrapura dimulai pada tahun 1725.Sebelum kita masuk dalam pembahasan istana Siak ini saya akan mengupas sedikit tentang 12 sultan yang pernah bertahta.Karena yang membangun Istana Siak itu adalah salah satu dari Para Sultan di kerajaan Siak tersebut.Sultan-sultan yang pernah bertahta itu adalah sebagai berikut :
Sultan ke 1 : Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah (1725-1746) sebagai pendiri kerajaan, beliau mangkat pada tahun 1746 dan digelar dengan Marhum Buantan.
Sultan Ke 2 : Sultan Abdul Jalil Rakhmad Syah (1746-1765) sebagai pengganti tahta kerajaan setelah ayahandanya Marhum Buantan mangkat. Lebih kurang 19 tahun memerintah dan kerajan Siak Sri Indrapura menjadi kokoh dan kuat, beliau mangkat pada tahun 1765 dengan gelar Marhum Mempura Besar.
Sultan Ke 3 : Sultan Abdul Jalil Jalaluddin Syah (1765-1766) yang bernama Tengku Ismail. Beliau tak lama memerintah karena setahun setelah dinobatkan sebagai Sultan pengganti ayahandanya Marhum Mempura Besar datanglah Belanda yang memanfaatkan Tengku Alam (kemudian menjadi Sultan IV) sebagai perisai. Setelah mangkat dalam kesedihan yang tak berkesudahan, beliau digelar dengan sebutan Marhum Mangkat di Balai.
Sultan Ke 4 : Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (1766-1780) yang bernama Tengku Alam, naik tahta kerajaan menggantikan Sultan Abdul Jalil Jalaluddin Syah. Beliau mangkat dalam tahun 1780 dengan gelar Marhum Bukit.
Sultan Ke 5 :Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah (1780-1782) menggantikan ayahandanya Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah. Pada masa pemerintahannya dan pemerintah ayahandanya Kerajaan Siak berkedudukan di Senapelan atau Pekanbaru sekarang ini. Beliau pula pendiri Kota Pekanbaru dan mangkat dalam tahun 1782 dengan gelar yang disandangnya adalah Marhum Pekan.
Sultan Ke 6 : Sultan Yahya Abdul Jalil Muzaffar Syah (17821784) naik tahta kerajaan hanya 2 tahun dan pada tahun 1784 beliau mangkat dengan gelar Marhum Mangkat di Dungun.
Sultan Ke 7 : Sultan Assaidis Asyarif Ali Abdul Jalil Syaifuddin Baalawi (1784-1810) adalah Sultan Siak pertama yang berdarah Arab dan bergelar Sayed Syarif. Pada pemerintahan Sultan VII inilah Kerajaan Siak mencapai puncak kejayaannya. Beliau mangkat pada tahun 1810 dan digelar dengan sebutan Marhum Kota Tinggi.
Sultan Ke 8 : Sultan Asyaidis Syarif Ibrahim Abdul Jalil Khaliluddin (1810-1815) adalah putera Sultan VII yang bernama Ibrahim. Beliau mangkat pada tahun 1815 dan digelar sebutannya Marhum Mempura Kecil.
Sultan Ke 9 : Sultan Assyaidis Syarif Ismail Abdul Jalil Jalaluddin (1815-1854) bernama Tengku Sayed Ismail setelah mangkat beliau digelar Marhum Indrapura.
Sultan Ke 10 : Sultan Assyaidis Syarif Kasyim Abdul Jalil Syaifuddin (Syarif Kasyim I, 1864-1889), Beliau mangkat dalam tahun 1889 dan bergelar dengan sebutan Marhum Mahkota.
Sultan Ke 11 : Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin (1989-1908). Beliau naik tahta kerajaan menggantikan ayahandanya Sultan Kasyim Awal. Peninggalan-peningalan Kerajaan Siak yang sekarang ada hampir semua adalah atas jasa dan usahanya, dan beliau mangkat dalam tahun 1908 dengan gelar Marhum Baginda.
Sultan Ke 12 : Sultan Assyaidis Syarif Kasyim Abdul Jalif Syaifudin (Syarif Kasyim II), 1915-1949) Tengku Sulong. Beliau ditabalkan sebagai sultan setelah 7 tahun mangkatnya ayahandanya Sultan Hasyim. Beliau merupakan Sultan terakhir dan pada bulan November 1945 mengirim kawat kepada Presiden Republik Indonesia yang menyatakan kesetiaanya dan beliau menyerahkan harta bendanya untuk perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
Perjuangan para 12 Sultan Siak memberikan bukti akan kepemimpinan dan perjuangannya selama beberapa tahun.Dan bisa dikatakan bahwa Istana Siak merupakan bukti sejarah atas kebesaran kerajaan Melayu Islam di Daerah Riau ini dahulunya,sehingga dapat kita lihat peninggalan kerajaannya itu berupa kompleks Istana Kerajaan Siak,yang dibangun oleh Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889 yang diberi nama ASSIRAYATUL HASYIMIAH yang lengkap dengan peralatan kerajaan.
Istana Siak Sri Inderapura merupakan kediaman resmi Sultan Siak.Istana ini merupakan peninggalan Kesultanan Siak Sri Inderapura yang selesai dibangun pada tahun 1893. Kini istana yang juga dijuluki sebagai Istana Matahari Timur ini termasuk kedalam wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Siak.
Kompleks istana ini memiliki luas sekitar 32.000 meter persegi yang terdiri dari 4 istana yaitu Istana Siak, Istana Lima, Istana Padjang, dan Istana Baroe. Istana Siak sendiri memiliki luas 1.000 meter persegi.
Istana Siak yang dibangun oleh Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin itu memiliki arsitektur bercorak Melayu, Arab, dan Eropa. Bangunannya terdiri dari dua lantai. Lantai bawah dibagi menjadi enam ruangan sidang: Ruang tunggu para tamu, ruang tamu kehormatan, ruang tamu laki-laki, ruang tamu untuk perempuan, satu ruangan disamping kanan adalah ruang sidang kerajaan, juga digunakan untuk ruang pesta.
Lantai atas terbagi menjadi sembilan ruangan, berfungsi untuk istirahat Sultan serta para tamu istana. Di puncak bangunan terdapat enam patung burung elang sebagai lambang keberanian Istana. Sementara pada halaman istana masih dapat dilihat delapan meriam menyebar ke berbagai sisi-sisi halaman istana, kemudian disebelah kiri belakang istana terdapat bangunan kecil yang dahulunya digunakan sebagai penjara sementara.
***Dan Inilah Bentuk Istana siak yang bercorak Melayu,Arab,dan Eropa yang sampai hari masih bisa kita lihat***
Description: C:\Users\hp\Pictures\Mages.jpg Description: C:\Users\hp\Pictures\Mages 4.jpg  Description: C:\Users\hp\Pictures\mage 2.jpg
Sekarang Istana Kerajaan Siak Sri Indrapura dijadikan tempat penyimpanan benda-benda koleksi kerajaan antara lain : Kursi Singgasana kerajaan yang berbalut (sepuh) emas, Duplikat Mahkota Kerajaan, Brankas Kerajaan, Payung Kerajaan, Tombak Kerajaan, Komet sebagai barang langka dan menurut cerita hanya ada dua di dunia dan lain-lain. Di samping Istana kerajaan terdapat pula istana peraduan.
v  CANDI MUARA TAKUS-KOMPLEKS STUPA YANG DIKELILINGI TANAH
Salah satu peninggalan sejarah di Riau adalah Kompleks Percandian Muara Takus.Dan secara geografis pun wilayah Provinsi Riau terletak ditepi jalur pelayaran dan perdagangan Selat Malaka.Karena letaknya inilah wilayah ini banyak disinggahi oleh orang asing dari berbagai kerajaan Asia dan Eropa.Sejalan dengan, itu tentu saja berkembang kebudayaan asing di bumi Riau.Akibat dari itu di tempat ini lahir peradaban dalam bentuk institusi kerajaan.
Sebagai tempat yang telah memiliki peradaban dalam bentuk institusi kerajaan,tentu terdapat peninggalan budayanya.Tinggalan budaya yang ditemukan di Riau antara lain berupa Prasasti,runtuhan bangunan,arca dan barang-barang keramik serta tembikar.Namun peninggalan di Kabupaten Kampar yang paling dikenal secara Nasional adalah Kompleks Candi Muara Takus.
Kompleks Percandian Muara Takus untuk pertama kalinya dikenal oleh dunia luar (terutama para antiquarian dan ilmuan) pada tahun 1860,yaitu ketika ditemukan kembali oleh Cornets de Groot,akibat puplikasi yang dilakukannya,banyak peneliti yang enaruh perhatian pada Muara Takus ini antara lain: Van Beest Holle yang menulis tentang gambaran Muara Takus dan Schnitger yang menulis suasana sekaligus kompleks candinya.
Percandian Muara Takus.Keadannya sudah jauh berbeda ketika pusaka diwariskan kepada kita.Dulu Komplek candi muara Takus ada di tepi Sungai Kampar.Ketika dibangun PLTA Kota Panjang,kompleks ini terletak di tepi penampungan PLTA Kota Panjang.Meskipun lingkungan telah berubah,Kompleks Percandian Muara Takus tetap dimanfaatkan untuk berbagai keperluan,misalnya untuk ilmu pengetahuan dan untuk kegiatan Pariwisata,dan kedua kepentingan itu harus saling mendukung.Kepentingan Ilmu Pengetahuan antara lain dengan melakukan penelitian arkeologi,arsitektur,dan yang sangat penting adalah sejarah.
Candi Muara takus ini secar administrative terletak di Desa Muara Takus,Kecamatan  XIII Koto Kampar,Kabupaten Kampar.Untuk mencapai lokasi situs dapat dengan kendaraan bermotor roda empat dari Pekanbaru sejauh 130 km.Melalui jalan nasional Pekanbaru-Payakumbuh dan jalan provinsi menuju Muara Takus.
Didesa Muara Takus mengalir sungai Kampar Kanan kerah utara.Sungai ini di Muara Takus membentuk sebuah meander dimana desa Muara Takus terletak di tengah meander sungai.D sebelah utara Muara Takus,dtengah pulau Kampar kanan terdapat pulau kecil yang memanjang mengikuti arus sungai.Disebelah Timur percandian merupakan semak belukar.Disebelah Baratdaya,barat dan barat laut adalah kebun sawit.         
Kompleks Percandian Muara Takus yang bertembok keliling berukuran 74x74 meter terletak disisi timur laut, tanggul tanah dan sisi timur laut Sungai Kampar kanan.Tembok keliling ini dibuat dari batu bata dan pasir,dihalaman yang dibatasi tembok ini terdapat sekurang-kurangnya ada 6 buah bangunan yang dibuat dari bata dan pasir (standstone).Disisi utara tembok kelilimg terdapat runtuhan gerbang masuk halaman percandian.
Candi ini terdiri dari beberapa candi diantaranya adalah:
A) Candi Tua
Description: C:\Users\hp\Pictures\candi tua.jpg
Bangunan ini merupakan bagian terbesar di dalam kompleks Percandian Muara Takus.Letaknya hampir menempel pada sisi utara candi Bungsu dengan jarak bagian atas kaki 22 cm.Bangunan ini telah selesai di pugar.Menurut perkiraan bangunan Candi Tua merupakan bangunan stupa yang ditempatkan di atas kaki bertingkat tiga.Kaki tingkat 1 pada dasarnya mempunyai bentuk denah empat persegi panjang,tetapi karena banyak penampil sehingga sudut luarnya berjumlah 24 buah,termasuk sudut tangga naik.Ukuran panjang kedua sumbu (utara-selatan dan barat-timur) denag banguan masing-masing 33,20 meter dan 22,04 meter serta tingginya 2,22 meter.Tangga naik dari halaman kebagian atas ada dua buah terletak disisi barat dan timur.
Kaki tingkat II  denahnya berbentuk empat persegi panjang dengan sumbunya berukuran 27,37 dan 17,54 meter serta tinggi 2,01 meter.Tangga naik dari kaki tingkat I menuju tingkat II terletak disisi timur dan barat.Bangunan Candi tua merupakan bangunan massif (tidak mempunyai ruang ).
Menurut perkiraan Schnitger banguana ini merupakan bangunan stupa yang berdiri diatas kaki tiga tingkat.Dibagian atas kaki ini terdapat lapik stupa.Lapik Stupa pada dasarnya bujursangkar tetapi sudut luarnya ada 20.Seluruh banguan terbuat dari bata.Pada bagian tertenyu missal pada sudut,pilaster,dan pelipit terbuat dari balok batu pasir.
B) Stupa Mahligai
Description: C:\Users\hp\Pictures\candi mhligai.jpg
Stupa Mahligai merupakan bangunan masif yang masih tegak berdiri menghadap kearah gerbang masuk disisi utara komleks.Letaknya tidak tepat ditengah halaman,tetapi sekitar 10 meter disebelah utara tembok pagar keliling sisi barat.Bangunan ini berdiri diatas dua kaki yang tinggi.Kaki banguan tingkat pertama bentuk denahnya bujur sangkar dengan ukuran 10,44 x 10,60 meter dan tinggi 2,10 meter dengan dengan penampil tangganaik di utara.Tangga naik berukuran lebar 1,0 meter lebar penampilannya 4,10 meter.Hiasan yang terdapat di kaki pertama ini adalah pelipit bawah,pelipit padma,badan dan atas.
Bagian badan stupa denahnya berbentuk lingkaran dengan garis tengah berukuran emapat meter.Bagian tengah badan stupa mengecil yang memberi kesan ramping,kemudian bagian atasnya melebar kembali.Dibagian tengahnya terdapat hiasan pelipit yang melingkari bagian badan stupa.Bagian ini merupakan bagian alas puncak.
Bagian teratas atau bagian mahkota stupa yang terditi dari 36 sisi.Bagian dasar puncak stupa dihiasi dengan empat buah arca singa yang dibuat dari batu pasir.Pada saat ini bangunan stupa Mahligai mempunya ukuran tinggi keseluruhan 14,30 meter.
C) Candi Bungsu
Description: C:\Users\hp\Pictures\c 4.jpg
Candi Bungsu terletak 4,80 meter kearah barat dari stupa Mahligai.Bangunan stupa ini memiliki tiga kaki pada banguna sisi utara,dan satu kaki pada sisi selatan.Kaki tingkat pertama berbentuk denahnya empat persegi panjang dengan ukuran 7,50 x16,28 meter dan tinggi 2,25 meter.
Bangunan yang berada disisi utara terbuat dari batu pasir dan selatan dari batu bata.Hal ini menunjukkan bahwa bangunan disisi utara dari pasir terbuat lebih dahulu,sedangkan dari batu bata merupakan tambahan.Pada banguan bagin utara Schnitger merekonstruksian bentuk stupa yang dibangun diatas dua tingkat kaki.Kaki pertama atau kedua dari bawah mmpunyai 20 sisi dengan sumbu berukuran 5,5 x5,5 meter tinggi 1,75 meter.
Diatas kaki ini terdapat kaki kedua dan ketiga sisi 36 dengan sumbu 4,25 x4,25 meter tinggi 0,60 meter.Diatasnya terdapat lapik stupa ukurannya lebih kecil yang berbentuk bulat bergaris tengah 2,80 meter.
Di sebelah timur stupa ini  terdapat penampil tempat tangga naik yang dibuat dari pasir dan bata juga.Penampil ini mempunyai ukran 2,80 meter sedangkan tangga naik berukuran lebar 1,65 meter.
D) Candi Palangka
Description: C:\Users\hp\Pictures\candi 3.jpg
Candi Palanka terletak sekitar empat meter kearah timur dari Stupa Mahligai.Bangunan yang tersisa bagian kaki ini,seluruhnya terbuat dar bata.Bentuk denahnya bujur sangkar dengan ukuran 5,60 x 5,90 meter.Disisi utara terdapat penampil tempat tangga naik yang lebarnya berukuran 2,28 meter.
DAFTAR PUSTAKA
Budi, Bambang Utomo,2012,Riau pada Masa Klasik Indonesia,Pekanbaru:Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Provinsi Riau
Jamil,Nizami.2010.Sejarah Kerajaan Siak.Siak.Sri Indrapura:Lembaga Warisan Budaya Melayu Riau