INDONESIA PADA PERISTIWA RENGASDENGKLOK


DAME ULI LUMBAN TOBING/A/SI IV

Bila kita membahas tentang Indonesia,tentunya takkan ada habisnya.Begitu banyak sejarah Negara kitai ni yang patut untuk diperbincangkan.Terkhususnya pada masa menuju Proklamasi Indonesia.Bagaimana Indonesia merdeka,bagaimana perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan,bagaimana pengaruh besar dari petinggi-petinggi Negara kita pada masa itu dan lain-lain.Salah satu peristiwa penting yang sangat diingat jelas adalah Peristiwa Rengasdengklok.Di setiap momen peringatan kemerdekaan Republik Indonesia, kita selaludiingatkan lagi oleh satu peristiwa yang mengawali proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Tanpa peristiwa itu, barangkali kita tidak akan merdeka seperti saat ini. Atau kalau dengan bahasa yang agak bombastis "Tidak ada kemerdekan tanpa Peristiwa Rengasdengklok!".
LATAR BELAKANG
Pada waktu itu Soekarno dan Moh. Hatta, tokoh-tokoh menginginkan agar proklamasi dilakukan melalui PPKI, sementara golongan pemuda menginginkan agar proklamasi dilakukan secepatnya tanpa melalui PPKI yang dianggap sebagai badan buatan Jepang. Selain itu, hal tersebut dilakukan agar Soekarno dan Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Para golongan pemuda khawatir apabila kemerdekaan yang sebenarnya merupakan hasil dari perjuangan bangsa Indonesia, menjadi seolah-olah merupakan pemberian dari Jepang.
Sebelumnya golongan pemuda telah mengadakan suatu perundingan di salah satu lembaga bakteriologi di Pegangsaan TimurJakarta, pada tanggal 15 Agustus. Dalam pertemuan ini diputuskan agar pelaksanaan kemerdekaan dilepaskan segala ikatan dan hubungan dengan janji kemerdekaan dari Jepang. Hasil keputusan disampaikan kepada Ir. Soekarno pada malam harinya tetapi ditolak oleh Soekarno karena merasa bertanggung jawab sebagai ketua PPKI
Belum jelas siapa yang memulai pertama kali memunculkan rencana untuk menculik Soekarno dan Hatta.Peristiwa Rengasdengklok dimulai dari "penculikan" yang dilakukan oleh sejumlah pemuda yang disebutGolonganMudayakniSoekarni, Wikana dan Chaerul Saleh dari perkumpulan "Menteng 31" terhadap Soekarno dan Hatta. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.00. WIB, MerekadatangkerumahSoekarno dan Hatta lalumembangunkanmereka"Keadaan sudah memuncak. Kegentingan harus diatasi," ujar Chaerul Saleh kepada Bung Karno. "Orang-orang Belanda dan Jepang sudah bersiap menghadapi kegentingan itu. Keamanan Jakarta tidak bisa ditanggung lagi oleh pemuda dan karena itu supaya Bung Karno bersiap berangkat keluar kota," tambahnya.
Ikut pula istri dan anak dari Soekarno Hatta.Mereka dimasukkan kedalam mobil.Alasan penculikan ini untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr. Achmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan.
Menghadapi desakan tersebut, Soekarno dan Hatta tetap tidak berubah pendirian. Sementara itu di Jakarta, Chairul dan kawan-kawan telah menyusun rencana untuk merebut kekuasaan. Tetapi apa yang telah direncanakan tidak berhasil dijalankan karena tidak semua anggota PETA mendukung rencana tersebut.Kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik semakin jelas dengan dijatuhkannya bom atom oleh Sekutu di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Akibat peristiwa tersebut, kekuatan Jepang makin lemah. Kepastian berita kekalahan Jepang terjawab ketika tanggal 15 Agustus 1945 dini hari, Sekutu mengumumkan bahwa Jepang sudah menyerah tanpa syarat dan perang telah berakhir.
Berita tersebut diterima melalui siaran radio di Jakarta oleh para pemuda yang termasuk orang-orang Menteng Raya 31 seperti Chaerul Saleh, Abubakar Lubis, Wikana, dan lainnya. Penyerahan Jepang kepada Sekutu menghadapkan para pemimpin Indonesia pada masalah yang cukup berat. Indonesia mengalami kekosongan kekuasaan (vacuum of power). Jepang masih tetap berkuasa atas Indonesia meskipun telah menyerah, sementara pasukan Sekutu yang akan menggantikan mereka belum datang. Gunseikan telah mendapat perintah-perintah khusus agar mempertahankan status quo sampai kedatangan pasukan Sekutu. Adanya kekosongan kekuasaan menyebabkan munculnya konflik antara golongan muda dan golongan tua mengenai masalah kemerdekaan Indonesia.
Golongan muda menginginkan agar proklamasi kemerdekaan segera dikumandangkan. Mereka itu antara lain Sukarni, B.M Diah, Yusuf Kunto, Wikana, Sayuti Melik, Adam Malik, dan Chaerul Saleh. Sedangkan golongan tua menginginkan proklamasi kemerdekaan harus dirapatkan dulu dengan anggota PPKI. Mereka adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Ahmad Subardjo, Mr. Moh. Yamin, Dr. Buntaran, Dr. Syamsi dan Mr. Iwa Kusumasumantri. Golongan muda kemudian mengadakan rapat di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur, Jakarta pada tanggal 15 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB.
Rapat tersebut dipimpin oleh Chaerul Saleh yang menghasilkan keputusan tuntutan-tuntutan golongan muda yang menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hal dan soal rakyat Indonesia sendiri, tidak dapat digantungkan kepada bangsa lain. Segala ikatan, hubungan dan janji kemerdekaan harus diputus, dan sebaliknya perlu mengadakan perundingan dengan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta agar kelompok pemuda diikutsertakan dalam menyatakan proklamasi.
Langkah selanjutnya malam itu juga sekitar jam 22.00 WIB Wikana dan Darwis mewakili kelompok muda mendesak Soekarno agar bersedia melaksanakan proklamasi kemer-dekaan Indonesia secepatnya lepas dari Jepang.Ternyata usaha tersebut gagal. Soekarno tetap tidak mau memproklamasikan kemerdekaan. Kuatnya pendirian Ir. Soekarno untuk tidak memproklamasikan kemerdekaan sebelum rapat PPKI menyebabkan golongan muda berpikir bahwa golongan tua mendapat pengaruh dari Jepang.
Selanjutnya golongan muda mengadakan rapat di Jalan Cikini 71 Jakarta pada pukul 24.00 WIB menjelang tanggal 16 Agustus 1945. Mereka membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Rapat tersebut menghasilkan keputusan bahwa Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta harus diamankan dari pengaruh Jepang. Tujuan para pemuda mengamankan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok antara lain::  agar kedua tokoh tersebut tidak terpengaruh Jepang, dan mendesak keduanya supaya segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia terlepas dari segala ikatan dengan Jepang.
Pada tanggal 16 Agustus 1945 pagi, Soekarno dan Hatta tidak dapat ditemukan di Jakarta. Mereka telah dibawa oleh para pemimpin pemuda, di antaranya Sukarni, Yusuf Kunto, dan Syudanco Singgih, pada malam harinya ke garnisun PETA (Pembela Tanah Air) di Rengasdengklok, sebuah kota kecil yang terletak sebelah Utara Karawang.
Pemilihan Rengasdengklok sebagai tempat pengamanan Soekarno Hatta, didasarkan pada perhitungan militer. Antara anggota PETA Daidan Purwakarta dan Daidan Jakarta terdapat hubungan erat sejak keduanya melakukan latihan bersama. Secara geografis, Rengasdengklok letaknya terpencil, sehingga dapat dilakukan deteksi dengan mudah setiap gerakan tentara Jepang yang menuju Rengasdengklok, baik dari arah Jakarta, Bandung, atau Jawa Tengah. Mr. Ahmad Subardjo, seorang tokoh golongan tua merasa prihatin atas kondisi bangsanya dan terpanggil untuk mengusahakan agar proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan secepat mungkin. Untuk tercapainya maksud tersebut, Soekarno Hatta harus segera dibawa ke Jakarta.
Akhirnya Ahmad Subardjo, Sudiro, dan Yusuf Kunto segera menuju Rengasdengklok. Rombongan tersebut tiba di Rengasdengklok pukul 17.30 WIB. Peranan Ahmad Subardjo sangat penting dalam peristiwa kembalinya Soekarno Hatta ke Jakarta, sebab mampu meyakinkan para pemuda bahwa proklamasi kemerdekaan akan dilaksanakan keesokan harinya paling lambat pukul 12.00 WIB, nyawanya sebagai jaminan. Akhirnya Subeno sebagai komandan kompi Peta setempat bersedia melepaskan Soekarno Hatta ke Jakarta.
Setelah sampai Jakarta pada pukul 23.00, rombongan meminta ijin kepada Jenderal Nishimura untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Namun Nishimura menolak permintaan tersebut dengan alasan bahwa Indonesia masih dalam status quo, artinya belum ada penyerahan kekuasaan dari Jepang kepada Sekutu. Karena ditolak, maka usaha mempersiapkan proklamasi dilakukan di rumah Laksamana Tadashi Maeda, seorang perwira Angkatan Laut Jepang. Ada dua alasanmengapadilakukandirumahLaksamana Tadashi Maeda yaitu :
1.
Laksamana Maeda mendukung perjuangan Bangsa Indonesia menuju merdeka
2.
 Faktor Keamanan, Hak prerogatif  kekuasaan wilayah militer angkatan laut yang tidak dapat diganggu gugat oleh angkatan Darat.Admiral Maeda memberikan jaminan keamanan selama rapat berlangsung.
Dalam proses penyusunan naskah proklamasi, ada tiga tokoh yang terlibat yaitu Ir. Soekarno,Mohammad Hatta,Ahmad Subardjo.Ketiga tokoh bermusyawarah tentang naskah proklamasi yang akan disusun untuk dibacakan keesokan harinya. Ada dinamika yang berkembang dalam musyawarah itu terkait dengan redaksional naskah proklamasi yaitu :
1.
 Ahmad Subardjo mengusulkan kalimat yang ada di alinea pertama proklamasi yang intinya kemerdekaan Indonesia adalah kemauan  Bangsa  Indonesia  untuk  merdeka dan  menentukan nasibsendiri
2.
 Drs. Muhammad Hatta mengusulkan kalimat untuk alinea kedua yang berkisar pada masalah pengalihan/pemindahankekuasaan
3.
Oleh Sukarno, kedua usul itu kemudian dirangkai dalam sebuah tulisan tangan yang kemudian diketik oleh Sayuti Melik. Namun antara tulisan tangan dan ketikan ada sedikit perbedaan yaitu : a.Kata "tempoh" diubah menjadi "tempo"
b.
 Kata "wakil-wakil bangsa indonesia" pada  bagian akhir diganti menjadi "atas nama bangsa indonesia".
 Cara menulis tanggal "djakarta, 17-8-05" diganti menjadi "djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05".

DAFTAR PUSTAKA
·         Muljana,Prof.Dr.Slamet,2008,Kesadaran Nasional: Dari KolonialismeSampaiKemerdekaan,Yogyakarta:LKSPelangiAksara
·         Anderson,Ben.1988.Revoloesi Pemoeda.Jakarta:PustakaSinar Harapan

Sejarah Pendidikan Jerman


Yedija Yosafat Tarigan / SP

Secara geografis Jerman terletak di tengah – tengah benua eropa dengan luas daerah 356,957 km . Jerman berpenduduk 82 juta lebih dan kira-kira 8% diantaranya bukan berkebangsaan Jerman. Warga asing ini mulai berdatangan ke jerman pada akhir tahun 1950-an ketika Negara-negara eropa selatan mulai merekrut buruh-buruh  pekerja tangan . Jumlah yang paling banyak adalah orang turki , baik yang lahir di jerman ataupun keturunan turki . Imigran lain masuk ke Jerman sebagai pengungsi karena perang , karena tekanan ekonomi di negaranya masing-masing . Jenis imigran ketiga adalah dari etnis Jerman sendiri ( Walaupun semuanya tidak berbahasa Jerman ) berbeda dengan imigran lain , mereka dapat dengan segera meminta kewarganegaraannya swaktu masuk jerman . Oleh karena kesulitan bahasa , baik imigran yang sudah lama menetap di Jerman apalagi mereka baru datang, maka hal ini erupakan tantangan bagi system pendidikan di Jerman . Sangat sukar memberikan kesempatan yang sama memberikan pendidikan kepada anak-anak imigran. Berbagai upaya dilakukan untuk mengejar anak – anak minoritas ini dengan menggunakan bahasa ibu mereka sendiri . Namun demikian bahasa Jerman merupakan bahasa yang dominan berbagai variasi dialek daerah
            Jerman bukan Negara yang kaya dengan sumber daya alam dan juga bukan Negara yang mampu memenuhi kebutuhan produksi pertanian sendiri . Oleh sebab itu Jerman banyak bergantung pada barang[barang impor dari barang ekspornya . Pada umumnya perdagangan Jerman sangat positif , dan investasi Jerman Jerman di luar negeri melebihi investasi asing di dalam negeri . Tetapi sebagai akibat dari upah serta ongkos produksi yang tinggi sesuai ketentuan system sekuriti social posisi Jerman sebagai Negara ekspor tangguh mendapat tantanhan dalam perdagangan internasional . Ini jelas membawa dampak bagi pendidikan , Penelitian dan pengembangan sera pabrik-pabrik (1)
            Secara historis Jerman memiliki sejarah amat panjang dan unik dengan kehidupan masyarakatnya yang unik pula . Kehidupan bangsa Jerman dimulai dari yang amat primitive kemudian berkembang menjadi bentuk Negara – Negara kecil di daerah pengaruh kerajaan Romawi sampai tahun 1809. Setelah itu Jerman berada dalam kekuasaan Napoleon sampai awal abad 19 dan berlanjur menjadi Negara prusian yatu tahun 1824- 1871 , Republik Weimar 1919-1933 , era Nazi 1933-1945 , kemudian setelah kalah perang dunia dua , Jerman terpecah menjadi Negara  yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur ( 1945-1989) keduanya dapat bersatu setelah dirobohkannya tembok pembatats keduanya yang dikenal dengan "Tembok Berlin". Oleh karenanya sejak tahun 1989 sampai sekarang Jerman bersatu menjadi bentuk Negara Federal dengan nama Republik Federal Jerman [2]
2  Politik dana Tujuan Pendidikan
            Berdasarkan sejarah , pendidikan di Jerman berasal dari dua sumber , gereja dan Negara . pengumuman resmi mengenai wajib belajar pada beberapa daerah semenjak akhir abad ke – 17 dapat dianggap sebagai petanda resmi bahwa masalah pendidikan adalah tanggung jawab Negara .Semanjak itu pengaruh gereja mulai berkurang .  Maka masalah pendidikan mulai saat itu terletak terutama pada kekuatan politik –para guru . orangtua , siswa/mahasiswa sebagai kelompok yang langsung terlibat untuk menentukan keadaan pendidikan , serta perubahan – perubahan dalam system pendidikan [3]
3 Struktur dan Jenis Pendidikan
Pendidikan Dasar , Menengah dan Tinggi
            Jerman hanya memiliki dua jenjang pendidikan , Pra Perguruan tinggi yaitu pendidikan dasar ( Grundschule) dan pendidikan Lanjutan ( Gymnasium , Realschule atau Beufschule ).
            Jenjang pendidikan pra perguruan tinggi di Jerman memrlukan waktu tempuh normal selam 13 tahun ( berbeda dengan di indonesia , dimana pendidikan SD-SMP-SMA bisa diselesaikan hanya dalam waktu 12 tahun). Pendidikan sekoalh dasar ( Grundscule ) diberikan dari kelas 1-6 , dan setelah itu siswa diberikan kesempatan untuk memilih melanjutkan ke Gymnasim , Realschule atau Berufscule
            Gymnasium  diperunntukkan bagi siswa-siswa pandai yang dianggap mampu melanjutkan pendidikan sampai jenjang perguruan tinggi . Jenjang ini ditempuh mulai dari kelas 7-13 dan setelah mereka lulus dibberi ijazah yang dikenal sebagai "Abitur" . Jadi sebelum masuk ke perguruan tinggi , seorang siswa menyelesaikan  pendidikan dasar dan menengah selama 13 tahun . Berufschule diperuntukkan bai siswa –siswa yang langsung dipersiapkan memasuki dunia kerja dan tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi .  sedangkan Realschule ada di tengah-tengah keduanya . kalau dianggap bagus , siswa dari Realschule bisa meneruskan ke Gymnasium untuk mendapatkan abitur atau bisa juga langsung memasuki dunia kerja
            Setelah mendapatkan Abitue , siswa langsung bisa mendaftarkan diri ke perguruan tinggi . Berbeda dengan calon mahasiswa di Indonesia yang harus mengikuti tes tertulis (UMPTN), disini calon siswa sama sekali tidak perlu mengikuti ujian seleksi .Calon mahasiswa tinggal mngirim berkas lamarannya , dan universitas akan langsung mmutuskan berdasar nilai Abitur . Hal tersebut dapat dilakukan karena pendidikan di seluruh Jerman , baik pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi memiliki kualitas yang sama
            Untuk menjamin  kualitas yang merata di semua sekolah , setiap anak wajib masuk ke sekolah terdekat yang telah di tunjuk oleh pemerintah ( bila memilih untuk belajar di sekolah selain yang ditunjuk , maka orang tua nya harus mengajukan permintaan khusus yang disertai dengan alas an –alasannya ). Sebaliknya ,pemerintah pun menyediakan guru-guru dan fasilitas yang merata di semua sekolah , baik di kota besar maupun di pelosok  yang jauh dari kota .[4]
            Secara umum , sekolah – sekolah Jermn hanya menyelenggarakan pendidikan 5 hari perminggu , hari senin sampai jum'at para siswa masuk sekolah , sedangkan hari sabtu dan minggu mereka belajar di rumh bersama orang tua atau teman sebaya dalam rangka mengerjakan tugas tugas sekolah dan belajar pendalaman [5]
Program Progaram pendidikan
a. Program klasik
            Berbeda dengan yang di indonesia dan system ( Sarjana –Magister – Doktor ) , sampai saat ini jerman masih menganut pendidikan tinggi dengan dua jenjang yaitu Diplom ( Dipl.) dan Doktor (Dr)
            Dalam jenjang Diplom ini , pada tahun tahun pertama mahasiswa diwajibkan mengikuti serangkaian mata kuliah dasar (dikenal dengan nama Grundstudium). Setelah menyelesaikan semua mata kuliah dasar  mahasiswa diberi sertifikat Vordiplom akan tetapi sertifikat ini bukanlah gelar kesarjanaan . Untuk menyelesaikan Vordiplom akan tetapi sertifikat ini bukanlah gelar kesarjanaan . Untuk menyelesaikan Vordiplom , mahasiswa mmerlukan waktu sekitar 2,5 tahun . Setelah mendapatkan Vordiplom , barulah mahasiswa di izinkan mengambil mata kuliah pada level yang lebih tinggi ( dikenal dengan nama Haupstudium ) . Setelah menyelesaikan semua mata kuliah Haupstudium , barulah mahasiswa diizinkan menulis tugas akhir ( dikenal dengan nama Diplomarbeit ) sebagai syarat kelulusan diplom , Jadi Diplom adalah gelar resmi pertama yang di peroleh setelah menyelesaikan studinya di UNI atau FH
b.ProgramBaru
            Berdasarkan kesepakatan Bologna tahun 1999 semua Negara EU bersepakat untuk menyelesaikan system pendidikan antara satu Negara dengan Negara yang lainnya di kawasan EU.Hal ini perlu dilakukan Karena kesepakatan MAA stricht tahun 1992 menjamin bahwa semua Negara EU harus mengakui kesamaan gelar dan keprofesian yang diberikan oleh universitas maupun lembaga profesi ndi Negara-negara EU lainnya
            Dari kesepakatan Bologna 1999 tersebut , salah satu isinya semua Negara-negara EU akan mengkonversi system pendidikan tingginya menjadi tiga jenjang Bachelor-Master-Doktor.Disepakati pula bahwa Bachelor ( dengan waktu tempuh 3-4 tahun ) adalah gelar kesarjanaan pertama yang diberikan oleh Universitas , dimana pemilik gelar tersebut dyakini telah siap mauk dunia kerja . Program pendidikan Master adalah pendidikan lanjutan setelah Bachelor dan diberikan selama 2 tahun
Pendidikan Orang Dewasa dan Pendidikan Non Formal
            Adapun pendidikan bagi penduduk dewasa yang ingin bersekolah tetapi tidak bisa mengikuti pelajaran seperti di Realscule sehingga dapat menyelesaikannya dengan mengikuti ujian dengan nama Realschulabschluss atau Abitue , maka mereka dapat memilih mengikuti sekolah di Abengymnasyium atau Abendreadschule yang merupakan sekolah malam usia mereka bekerja . Sekolah ini memang diperuntukkan untuk bagi orang dewasa yang setiap hari bekerja sehingga hamper tidak ada kesempatan dan waktu untuk hadir di sekolah pada waktu siang hari [6]
            Pendidikan bagi orang dewasa ( Adult Education ) di jerman dikelompokkan dalam tiga kategori : umum , vokasional (termasuk tehnik keuangan) dan politik . Undang –undang Federal pada tahun 1972 mendorong partisipasi masyarakat dalam program pendidikan orang dewasa dengan member bantuan keuangan serta tambahan hari libur (bagi yang bekerja) asalkan mereka mau mengikuti pelajaran vokasional . Kebijakan ini diambil karena kenyataan menunjukkan bahwa dalam keadaan perubahan social orang harus memperbaharui dan meningkatkan kualifikasinya sehingga sesuai dengan tuntutan zaman dan perkembangan masyarakat
            Program pendidikan dewasa ini didominasi penyelenggaraan nya oleh Volkochchulen , biasanya didukung oleh masyarakat setempat, walaupun  sekolah ini terdaftar sebagai organisasi nirlaba
Manajemen Pendidikan
a.Otorita
            Oleh karena konstitusi federal telah menetapkan kewenangan Lender atas dasar pendidikan maka beberapa Lender membuat beberapa ketentuan dalam konstitusi mereka masing-masing mengenai peraturan – peraturan masalah pendidikan dan seluruhnya melalui proses legislative . Peraturan itu mencakup penetapan tujuan pendidikan , struktur isi pelajaran dan prosedur dalam system daerah mereka masing-masing . Dalam Negara bagian , tanggung jawab pendidikan terletak kepada level kementrian cabinet yang sering disebut kementrian kebudayaan (Kultusministerum).Pada Negara-negara bagian yang luas daerahnya , sekolah tidak di control secara langsung oleh kementrian Negara bagian , tetapi melalui badan administrative regional yang merupakan bagian dari badan eksekutif tanpa pasangan atau Counterpart langsung dari pihak legislatif atau DPR . Masyarakat setempat biasanya punya tanggung jawab menyediakan infrastruktur yang diperlukan dan adakalanya juga terlibat dalam pengangkatan staf.
b.Pendanaan
            Dengan pengecualian pendidikan tinggi , Keuangan pendidikan sepenuhnya ditangan Lender dan masyarakat setempat . Secara umum biaya personil berada di tangan pemerintah Negara bagian , dan infrastruktur dari masyarakat . Tanggung jawab pemerintah federal untuk  pendidikan tinggi . Pengadaann penelitian serta peralatan pengajaran dan secara umum member dukungan terhadap kegiatan penelitian . Sementara hamper semua program pendidikan ( termasuk pembebasan uang kuliah pada pendidikan tinggin ) bersifat gratis. Pemerintah Federal juga memberikan bantuan uang kepada sebagian sisea sekolah menengah dan mahsiswa perguruan tinggi . Sebagian dari bantuan itu adalah pinjaman  . Oleh karena itu sekolah-sekolah swasta yang kecil (misalnya yang selenggarakan oleh gereja ). Banyak diantaranya menerima bantuan dari anggaran pemerintah dengan jumlah yang cukup besar ( kira-kira 90% dari biaya opersional sekolah). Dan lebih dari itu sekolah sekolah juga membebskan uang sekolah 
c.Personalia
            Biasanya untuk guru –guru spesialis untuk bidang keuangaan yang di didik di tingkat universitas , dengan teaknan utama pada bidang keahlian dibandingkan dengan bidang keguruan .staf pengajar untuk skolah lain termasuk berbagai bentuk sekolah vokasional dan think memperoleh pendidikan di penrguruan tinggi lain , dan sering menuntut persyaratan untuk yang lebih rendah
d.Kurikulum
            Menteri-menteri pendidikan egara bagian menentukan kurikulum merek sesuai dengan peraturan perundang-undangan yng berlaku , dn mereka melakukan itu dengan tiga jenis instrumen:
            1. Tabel yang menguraikan jumlah jam pelajaran tiap minggu serta mata pelajaran yang sesua dengan grade sekolah
            2. Pedoman Kurikulum 
            3. Pemberian wewenang Penulisan penggandaan buku teks
Tujuan umum kurikulum ditentukan oleh peraturan sekolah , sedangkan tujuan kurikulum khusus diterbitkan berkaitan dengn pedoman kurikulum ini duputuskan oleh kementrian Negara bagin.
e.Ujian knaikan kelas dan sertifikasi
            pendektan yang dilakukan untuk mengetahui pencapian murid dalah menyerahkan seluruhnya kepada guru untuk menyusun tes tertulis sendiri ditambah dengan interaksi lisan murid-guru selama proses belajar berlangsung . Hasilnya digambarkan dalam bentuk laporan kemajuan tertulis atau dalaam bentuk nilai. Tidak ada kenaikan kelas secara otomtis , tetapi kelas mengulang juga  hampir tidak bisa dilaksanakan lagi . Semua hasil dokumen belajar seperti sertifikat tamat belajar dan diploma yang dicapai di universitas dan ujian ujian Negara memiliki hukum resmi . Dokumen – dokumen ini saling diakui oleh Negara Negara bagian dan member hak kepada pemegangnya untuk memasuki program pendidikan yang lebih tingggi dan juga mengandung nama – nama professional termasuk gelar akademik.
f.Evaluasi dan Penelitian Pendidikan
            Tidak ada evaluasi nasional yang dilakukan scara teratur mengenai hasil pendidikan . Komponen Jerman dalam bidang asiosiasi Internasional untuk penelitian Penilaian Pencapaian Pendidikan dalam bidang "membaca" survey pertama dalam dua dekade yang terakhir didasarkan pada sampel probabilitas siswa secara nasional . Penelitian ini dilakukan disamping penelitian –penelitian yng lebih besar dengan bantuan dana pemerintah yng dilksanakan oleh Negara negara lain , Jerman belum layak melakukan penelitian  empiris dalam bidang pendidikan [8]
Penutup
            Dewasa ini pendidikan di jerman secara umum menjadi tanggung jawab Negara .pengolahan system pendidikan di Jerman ditentukan oleh negara sedangkan pemerintah federal hanya memegang peranan kecil yaitu keuangan
            Reunifikasi Jerman Barat dan Jerman Timur  menarik perhatian dari banyak pihak .Dibidang pendidikan bersatunya kembali kedua bagian Jerman ini berdampak langsung pada system pendidikan yang selama ini telah berlaku dalam bentuk yang berbeda karena bedanya system politik . Jerman barat melaksanakan system yang bersifat desentralistis sedangkan Jerman timur lebih bersifat Sentralis
            Reunifikasi secara umum dapat berjalan mulus dan upaya-upaya adaptasi , perubahan dalam segala aspek kehidupan , sama mendapat dukungan dari kedua belah pihak Jerman Barat dan Jerman Timur . Khusus dalam bidang pendidikan beberapa hal menjadi catatan sikap saling memahami antara kedua belah pihak sangat mendukung proses penyatuan system pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Rohman.Arif . 2010 . Pendidikan Komparatif : Menuju ke Arah Perbandingan Antar Negara . Yogyakarta : Laksbang Mediatama
Syah Nur . Agustiar . 2001 . Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara . Bandung : Lubuk Agung
http//rideutsch.wordpress.com / 2014/04/22 / system-pendidikan-jerman
Notes
[1]  Agustiar Syah Nur , Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara (Bandung : Lubuk Agung , 2001), h. 155-156
[2]  Arif Rohman , Pendidikan Komparatif: Menuju ke Arah Perbandingan Antar Negara . Yogyakarta : Laksbang Mediatama

[3] Agustiar  Syah Nur, Op. Cit., h. 157
[4] http://rideutsch.wordpress.com/2008/06/16/sistem-pendidikan-jerman
[5] Arif Rohman, Op. Cit., h. 139-141
[6] Agustiar Syah Nur, Op. Cit., h. 143
[7] Ibid, h. 161
[8] Agustiar syah Nur , Op, Cit h.165-169