Kerja sama ASEAN



Khairin Nisa/pis
            ASEAN merupakan sebuah organisasi kerja sama negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Kerjasama bangsa-bangsa Asia Tenggara dilakukan di bidang sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Pada bagianini, kita akan mempelajari latar belakang pembentukan ASEAN, asas dan tujuan ASEAN, struktur organisasi ASEAN, sekretariat ASEAN, Peran Indonesia dalam ASEAN, dan penyelenggaraan kongres ASEAN. mengecam gagasan pembentukan Federasi Malaysia.Indonesia menganggap Federasi Malaysia sebagai hasil neokolonialisme dan imperialisme. Neokolonialisme adalah bentuk penjajahan gaya baru dari Inggris dan Amerika Serikat. Di sisi lain pada saat itu Filipina secara mendadak mengklaim daerah Sabah dan Serawak sebagai daerah Kerajaan Sulu di Filipina Selatan. Kalimantan Utara di bawah pimpinanAzhari menolak bergabung dengan Persekutuan Tanah Melayu. Untuk menggagalkan pembentukan negara Federal Malaysia, Indonesia melancarkan ProgramDwikora. Inti dari program Dwikora adalah seruanuntuk menggan yang Malaysia melalui kekerasan senjata. Untuk menyelesaikan masalah Federasi Malaysia, pada tanggal 5 Agustus 1963 diselenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Maphilindodi Manila (Filipina). Dalam konferensi itu dicapai persetujuan sebagai berikut.
1.      Pembentukan Musyawarah Maphilindo.
            Meminta Sekjen PBB, U Thant untuk menelitidan memastikan kehendak rakyat di Serawak, Brunei, dan Kalimantan Utara (Sabah) sesuai dengan resolusi Sidang Umum PBB. Sementara itu, pengaruh dan kekuasaan komunis di Asia Tenggara seperti di Indonesia, Vietnam,
Kamboja, dan Laos semakin menguat. Di Indonesia terjadi pemberontakan G 30 S/PKI pada tahun1965 untuk menggulingkan pemerintahan yang sahdan mengganti ideologi Pancasila dengan ideologikomunis. Pemberontakan G 30 S/PKI berhasil ditumpas oleh ABRI bersama rakyat Indonesia. Dalam usaha melaksanakan hubungan kerja samanegara yang berada di wilayah Asia Tenggara yang bersifat nonmiliter, pada tanggal 5 - 8 Agustus1967, diselenggarakan pertemuan lima menteri luar negeri negara-negara Asia Tenggara di Bangkok, Thailand. Kelima menteri luar negeri itu berasal dari Indonesia, Singapura, Filipina, Malaysia dan Thailand . Pertemuan tersebut menghasilkan Deklarasi Bangkok.
A. Latar belakang pembentukanASEAN
            Terbentuknya ASEAN dilatarbelakangi olehgencarnya persaingan antara Blok Barat dan Blok Timur untuk mempengaruhi pola politik di tingkat global maupun regional. Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika di Bandung dan pembentukan Gerakan Nonblok di Beograd pada tahun 1961 oleh negara-negara berkembang merupakan reaksi atasperang dingin antara Blok Barat (sekutu Amerika Serikat dan Blok Timur (sekutu Uni Soviet). Ternyata kerja sama yang bersifat global tersebut tidak mampu membendung pengaruh dari kedua kekuatan dunia yang tetap ingin menguasai Negara Negara berkembang.Krisis regional yang menuju permusuhan negara-negara di kawasan Asia Tenggara seperti antara Indonesia dengan Malaysia dan Filipina sekitar tahun1960-an tidak terlepas dari pengaruh kekuatan politik antara Blok Barat dan Blok Timur. Untuk mengatasi konflik di Asia Tenggara, pada tahun 1961, Macapagal (Presiden Filipina) mengajukan gagasan dibentuknya forum Maphilindo. Forum ini adalah forum kerja sama antara Malaysia, Filipina, dan Indonesia dalam bidang politik, ekonomi, dan kebudayaan.Gagasan tersebut ditentang oleh negara-negara Blok Timur karena dapat menghalangi pengaruh komunisme di Asia Tenggara. Kedudukan Maphilindo menjadi lemah setelah adanya gagasan pembentukan Federasi Malaysia oleh Inggris pada tahun 1963.Anggota Federasi Malaysia terdiri dari persekutuanTanah Melayu (Malaya), Singapura, Brunei, Serawak,dan Sabah.Indonesia dan Filipina menentang gagasan Federasi Malaysia tersebut. Deklarasi Bangkok ditandatangani oleh lima Menteri Luar Negeri ASEAN, yakni: Adam Malik (Indonesia), Thanat Khoman (Thailand),NarsiscoRamos (Filipina), Raja Ratnam (Singapura), Tun AbdulRazak (Malaysia).Dengan ditandatanganinya Deklarasi Bangkok tersebut, berdirilah Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tengga ra (Perbara) atau ASEAN. ASEAN singkatan dari Association of South East Asian Nations.ASEAN menganut sistem keanggotaan terbuka. Artinya ASEAN memberi kesempatan kepada negara-negara Asia Tenggara yang belum menjadi anggota pada saat Deklarasi Bangkok ditandatangani untuk menjadi anggota.
            Pada saat Deklarasi Bangkok ditandatangani, negara-negara di kawasanAsia Tenggara yang belum menjadi anggota ASEAN adalah Brunei Darussalam, Vietnam, Laos,Kamboja (Kampuchea), dan Myanmar. Satu per satu negara-negara tersebut kemudian bergabung dengan ASEAN. Brunei Darussalam secara resmi bergabung dengan ASEAN dan menjadi anggota ke-6 pada tanggal 7 Januari 1984. Pada tanggal28 Juli 1995 Vietnam masuk dan menjadi anggota ASEAN ketujuh. Kemudian disusul oleh Myanmar dan Laos pada tanggal 23 Juli 1997. Kamboja bergabungdengan ASEAN pada tanggal 30 April 1999.
Asas dan tujuan ASEAN
            Suatu organisasi atau lembaga tentu mempunyaiasas dan tujuan.  ASEAN merupakan organisasi regional Asia Tenggara yang bekerja sama dalam bidang ekonomi, politik dan kebudayaan. Kerja sama ASEAN didasarkan pada asas:
1.      saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan,persamaan dari semua anggota;
2.      mengakui hak setiap bangsa untuk hidup bebasdari campur tangan pihak luar;
3.   tidak mencampuri urusan dalam negeri masing-masing anggota; dan
4.   menyelesaikan perselisihan secara damai.
Tujuan pembentukan ASEAN
            ASEAN memiliki tujuan sebagaimana tercantumdalam Deklarasi Bangkok. Tujuan-tujuan tersebutadalah sebagai berikut.
·         Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuansosial, dan perkembanan kebudayaan diAsia Tenggara.
·         Memajukan stabilitas (kemantapan) dan perdamaianregional Asia Tenggara.
·         Memajukan kerja sama aktif dan bantuan bersamadi antara negara-negara anggota di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknik, ilmu pengetahuan,dan administrasi.
·         Menyediakan bantuan satu sama lain dalam bentuk fasilitas latihan dan penelitian.
·         Kerja sama yang lebih besar di bidang pertanian,industri, perdagangan, pengangkutan dan komunikasi serta peningkatan standar kehidupan rakyatnya.
·         Memajukan studi-studi masalah Asia Tenggara.
·         Memelihara dan meningkatkan kerja sama yang bermanfaat dengan organisasi-organisasi regional dan internasional yang ada.
Organisasi ASEAN
ASEAN mempunyai alat perlengkapan atau organisa sebagai berikut: summit meeting, annual ministerial meeting, sidang menteri-menteri ekonomi, sidang menteri nonekonomi, standing ommittee atau panitia tetap.
·         Summit Meeting. Summit Meeting merupakan siding para kepala negara atau kepala pemerintahan.Sidang ini merupakan kekuasaan tertinggi didalam ASEAN. Pertemuan para kepala Negara atau pemerintahan diadakan apabila dianggap perlu untuk memberikan pengarahan-pengarahan pada ASEAN
·         Annual Ministerial Meeting. Annual Ministerial Meeting merupakan sidang tahunan Menteri Luar Negeri ASEAN. Sidang ini bertanggung jawab dalam merumuskan garis kebijaksanaan dan koordinasi kegiatan-kegiatan ASEAN sesuai dengan Deklarasi Bangkok. Sidang tahunan Menlu ASEAN akan memeriksa implikasi-implikasi politik atas keputusan-keputusan ASEAN mengingat dalam semua kegiatan ASEAN selalu terdapat implikasi politik dan diplomatik.
·         Sidang Menteri-Menteri Ekonomi. Sidang Para Menteri ekonomi ASEAN diselenggarakan 2 kali dalam1 tahun. Sidang ini bertugas merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan koordinasi yang khusus menyangkut masalah-masalah kerja sama ASEAN di bidang ekonomi. Selain itu, sidang ini juga akan menilai hasil-hasil yang telah dicapai oleh komite-komite yang ada dibawahnya.
·         Sidang Menteri Nonekonomi. Sidang Para MenteriNonekonomi merumuskan kebijakan-kebijakanmengenai bidang mereka masing-masing. Misalnya pendidikan, kesehatan, sosial, kebudayaan, perburuhan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
·         Standing Committee atau panitia tetap. Panitia ini bertugas membuat keputusan-keputusan dan menjalankan tugas-tugas perhimpunan di antara dua sidang tahunan Para Menteri Luar Negeri ASEAN.
Komite-komite ASEAN
            Komite-komite ASEAN dikelompokkan menjadi dua bidang, yaitu bidang ekonomi dan bidang nonekonomi. Ada lima komite yang berkedudukan tetap di negara-negara ASEAN penandatangan DeklarasiBangkok. Komite-komite ini berada di bawah koordinasipara menteri ekonomi. Kelima komite tersebutadalah sebagai berikut.
·         Komite Perdagangan dan Pariwisata (Committee
on Trade and Tourism atau COTT). Komite ini berkedudukan
di Singapura.
·         Komite Industri Pertambangan dan Energi (Committee on Industry Mineral and Energy atau COIME) yang berkedudukan di Filipina.
·         Komite Keuangan dan Perbankan (Committee inFinance and Bank atau COFAB) yang berkedudukan di Thailand.
·         Komite Pangan, Pertanian, dan Kehutanan (Committeeon Food, Agriculture and Foresty atau COFAF) yang berkedudukan di Indonesia.
·         Komite Transportasi dan Komunikasi (Committee on Transportation and Communication atau COTAC) yang berkedudukan di Malaysia.
            Sementara itu komite yang menangani bidang nonekonomi dikelompokkan menjadi tiga komite.Tempat kedudukan ketiga komite ini berpindah setiap tiga tahun. Komite-komite tersebut meliputi:
·         Komite Kebudayaan dan Penerangan (Commiteeon Culture and Information atau COCI);
·         Komite Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Commiteein Science and Technology atau COST); dan
·         Komite Pembangunan Sosial (Commitee on SocialDevelopment atau COSD).
Sekretariat ASEAN
            Sejalan dengan meningkatnya kegiatan-kegiatanASEAN, negara-negara ASEAN merasa perlu memiliki sekretariat tetap. Keinginan ini diwujudkan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Denpasar, Bali pada tahun 1976. Di dalam KTT ini disetujui adanya Agreement on the Establishment of the ASEAN Secretariat. Selain itu, sekretariat tetap ASEAN diputuskan berkedudukan di Jakarta. Sekretariat ASEAN diketuai oleh Sekretaris Jenderal yang diangkat secara bergilir dari negara anggota untuk masa jabatan dua tahun dan dapat di perpanjang menjadi tiga tahun. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Sekretariat Jenderal dibantu oleh Staf Regional dan Staf Lokal. Untuk melaksanakan tugas harian, Sekjen dibantu tujuh orang staf sekretariat yang berasal dari negara anggota ASEAN.Tugas-tugas Sekretariat ASEAN antara lain sebagaiberikut.
·         Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas yang ditetapkan oleh sidang tahunan Menteri LuarNegeri, dan sidang Menteri Ekonomi.
·         Menyelenggarakan, memperlancar dan memonitor kemajuan pelaksanaan kegiatan ASEAN.
·         Bertindak sebagai badan administratif pusat untuk membantu peningkatan pelaksanaan secaraefektif proyek-proyek dan kegiatan ASEAN.
·         Sebagai jalur komunikasi resmi antara ASEANdan organisasi regional/internasional, pemerintah-pemerintah dan lembaga-lembaga yang menjalin relasi dengan ASEAN.Berdasarkan Deklarasi Bangkok, setiap Negara anggota ASEAN harus mendirikan sekretariat di negaranya. Mengacu pada Kepres No. 237/1967, pada5 Desember 1967 di Indonesia didirikan secretariat ASEAN. Sekretariat ASEAN di integrasikan kedalam struktur Departemen Luar Negeri. Tugas sekretariatASEAN di Indonesia sebagai berikut.
·         Memberikan rekomendasi kepada Menteri Luar Negeri mengenai kerja sama ASEAN dalam bidang ekonomi, sosial budaya, dan bidang-bidang lainnya.
·         Mengadakan hubungan dan melaksanakan koordinasi dengan instansi-instansi pemerintahdan organisasi nonpemerintah mengenai perencanaan dan pelaksanaan organisasi lainnya.
·         Melaksanakan dan membantu penyelenggaraan sidang-sidang ASEAN.
·         Menyusun rencana kerja nasional dan melaksanakank egiatan program-program kerja samaASEAN.
·         Memprakarsai penelitian dan pengkajian pelaksanaan bidang-bidang kerja sama ASEAN.
·         Melaksanakan koordinasi antara instansi pemerintah dalam rangka pelaksanaan kegiatandan mengevaluasi hasil-hasil kerja sama negara-negara ASEAN.
 Indonesia dan ASEAN
            Sebagai salah satu negara anggota dan pendiri, Indonesia memiliki peranan yang sangat penting di ASEAN. Sebagai anggota, Indonesia aktif dan terlibat dalam memberikan sumbangan kepada Negara negaraASEAN lainnya. Wujud nyata dari bantuan tersebut antara lain sebagai berikut.
·         Membawa permasalahan Kamboja ke forumPBB agar mendesak pasukan Vietnam keluar dariKamboja.
·         Melalui Jakarta Informal Meeting (JIM) Indonesiaberusaha mempertemukan pihak-pihak yangsedang bertikai untuk menyelesaikan masalahsecara damai.
·         Sebagai pemilik SKSD Palapa, Indonesia mengijinkanpara anggota ASEAN untuk nakan satelit tersebut, sehingga komunikasiantaranggota ASEAN menjadi semakin lancardan efektif.
Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN
            Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah konferensi puncak antara pemimpin-pemimpin ASEAN. Sejak KTT ke-7 tahun 2001, KTT ASEAN diselenggarakan setiap tahun. Sejak berdirinya ASEAN telah berlangsung 11 KTT resmi dan 4 KTT tidak resmi. Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN tersebut adalah sebagai berikut:
·         KTT ASEAN I berlangsung pada tanggal 23 - 24Februari 1976 di Denpasar (Indonesia).
·         KTT ASEAN II berlangsung pada tanggal 4 - 5Agustus 1977 di Kuala Lumpur (Malaysia).
·         KTT ASEAN III berlangsung pada tanggal 14 -15 Desember 1987di Manila (Filipina).
·         KTT ASEAN IV berlangsung pada tanggal 27 -28 Januari 1992 di Singapura.
·         KTT ASEAN V berlangsung pada 14 - 15 Desember1995 di Bangkok (Thailand).
·         KTT tidak resmi ke-1 berlangsung pada tanggal30 November 1996 di Jakarta (Indonesia).
·         KTT tidak resmi ke-2 pada tanggal 14 - 16 Desember1997 di Kualalumpur (Malaysia).
·         KTT ASEAN VI berlangsung pada tanggal 15 -16 Desember 1998 di Hanoi (Vietnam).
·         KTT tidak resmi ke-3 berlangsung pada tanggal27 - 28 November 1999 di Manila (Filipina).
·         KTT tidak resmi ke-4 berlangsung pada tanggal22 - 25 November 2000 di Singapura.
·         KTT ASEANVII berlangsung pada tanggal 5 - 6November 2001 di Bandar Seri Begawan (Brunei).
·         KTT ASEAN VIII berlangsung pada tanggal 4 -5 November 2002 di Kamboja.
·         KTT ASEAN IX berlangsung pada tanggal 7 - 8Oktober 2003 di Bali (Indonesia).
·         KTT ASEAN X berlangsung pada tanggal 29 -30 November 2004 di Vientiane (Laos).
·         KTT ASEAN XI berlangsung pada tanggal 12 -14 Desember 2005 di Kuala Lumpur (Malaysia)
·         KTT ASEAN XII berlangsung pada tanggal 11 -14 Januari 2007 di Cebu (Filipina).
·         KTT ASEAN XIII berlangsung 18 - 22 November2007 di Singapura.
DAFTAR PUSTAKA
Sri Sudarmi, Waluyo. 2008. Galeri pengetahuan sosial terpadu 2: SMP/MTs Kelas VIII.  Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
id.wikipedia.org/wiki/Perhimpunan_Bangsa-bangsa_Asia_Tenggara

Sejarah Jerman di Masa Pemerintahan Nazi



Khairin Nisa / Pis

            Jerman adalah nama dari sebuah negara yang terletak di Eropa Tengah. Di masa kini, negara berbendera 3 warna tersebut disegani oleh penduduk dunia yang lain berkat pencapaiannya di bidang teknologi, ekonomi, dan olahraga. Kalau di masa lalu, negara-negara yang pernah menempati wilayah modern Jerman disegani berkat kekuatan militer yang dimilikinya. Pada abad pertengahan contohnya, wilayah Jerman pernah ditempati oleh Kekaisaran Romawi Suci. Sementara kalau di paruh awal abad ke-20, Jerman begitu ditakuti oleh negara-negara rivalnya ketika masih diperintah oleh NAZI.

            Nazi atau nama lengkapnya Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP; Partai Pekerja Jerman Sosialis Nasional) adalah nama dari sebuah partai politik berhaluan ekstrim kanan (fasisme) yang berbasis di Jerman. Pertama kali berdiri pada tahun 1919 dengan nama awal Deutsche Arbeiterpartei (DAP; Partai Pekerja Jerman), Nazi akhirnya menjadi partai politik paling berkuasa di Jerman sejak tahun 1933. Selama dikuasai Nazi, Jerman yang awalnya luluh lantak seusai Perang Dunia I sukses bertransformasi menjadi salah satu negara adidaya Eropa. Namun kejayaan Jerman dibawah Nazi tidak berlangsung lama setelah pasukan gabungan negara-negara Sekutu berhasil mengalahkan Jerman dalam Perang Dunia II yang berakhir di tahun 1945.

            Sebagai akibat dari sepak terjang Nazi yang kontroversial, kelompok tersebut di masa kini dpandang lewat dua sisi yang berbeda. Banyak orang yang memandang Nazi secara negatif sebagai akibat dari ideologi rasialis yang diusungnya, kemauan partai tersebut untuk menghalalkan segala cara supaya bisa berkuasa dan kebijakan luar negerinya yang agresif sehingga memicu timbulnya Perang Dunia II. Namun, pandangan yang dialamatkan kepada Nazi tidak sepenuhnya negatif. Ada pula orang-orang yang menaruh kekaguman pada Nazi berkat kemampuan organisasi tersebut mengubah Jerman menjadi salah satu negara paling maju di dunia dan desain seragam serta atribut militernya yang terkesan menarik.

Jerman Sebelum Era Nazi

            Tahun 1918, Perang Dunia I (PDI) berakhir dengan kekalahan pihak Jerman, dan negara-negara sekutunya. Pasca perang, negara-negara sekutu pemenang PDI memaksa Jerman menandatangani perjanjian damai di kota Versailles, Perancis. Dalam perjanjian damai tersebut, Jerman harus menyerahkan sebagian wilayahnya ke pihak sekutu. Bukan hanya itu, jumlah maksimal pasukan Jerman juga dibatasi dan Jerman dilarang menerapkan wajib militer serta memproduksi kendaraan militer. Beratnya poin-poin dalam perjanjian tersebut lantas membuat rakyat Jerman beranggapan kalau perjanjian Versailles adalah upaya dari negara-negara pemenang PDI untuk mempermalukan dan menginjak-injak harga diri bangsa Jerman.

            Sementara itu di Jerman sendiri, kondisi internal tersebut sedang dilanda kekacauan. Sedikit mundur ke belakang, pada bulan November 1918 yang juga merupakan bulan berakhirnya PDI, Kekaisaran Jerman ditumbangkan oleh revolusi rakyat dan sistem pemerintahan Jerman berubah menjadi republik (dikenal juga sebagai "Republik Weimar"). Pemerintahan baru Jerman lalu dibentuk dimana penyusunnya merupakan anggota dari partai-partai politik berhaluan moderat. Namun, pemerintahan baru tersebut menuai penolakan dari golongan ekstrim kiri dan kanan. Golongan ekstrim kiri ingin supaya Jerman berubah menjadi republik komunis, sementara golongan ekstrim kanan ingin supaya Jerman menjadi negara dengan gaya pemerintahan otoriter.

            Salah satu kelompok berhaluan ekstrim kanan yang muncul pada periode tersebut adalah Deutsche Arbeiterpartei (DAP; Partai Pekerja Jerman) yang didirikan pada bulan Januari 1919. Merasa curiga dengan aktivitas dan ideologi yang diusung DAP, pemerintah Jerman lalu mengutus salah satu kopral mudanya yang bernama Adolf Hitler untuk memata-matai aktivitas DAP. Namun semakin lama bergaul dalam aktivitas DAP, Hitler malah semakin tertarik dengan ide-ide partai tersebut sehingga ia pun memutuskan untuk menjadi anggota resmi dari DAP. Setahun kemudian, DAP mengubah namanya menjadi Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP; Partai Pekerja Jerman Sosialis Nasional) atau yang biasa dikenal secara singkat sebagai "NAZI".

            Tahun 1923, pasukan Perancis dan Belgia menginvasi kawasan industri Ruhr karena Jerman gagal membayar biaya ganti rugi perang tepat waktu. Untuk mengatasinya, pemerintah Jerman lantas memerintahkan pencetakan uang sebanyak-banyaknya. Kebijakan sembrono yang mengakibatkan perekonomian Jerman dilanda inflasi parah dan anjloknya nilai tukar mata uang Jerman terhadap mata uang asing. Di tengah-tengah kekacauan ekonomi inilah, Nazi melakukan percobaan kudeta pada bulan November 1923 yang berujung pada penahanan Hitler dan para petinggi Nazi.

            Bulan Desember 1924, masa penahanan Hitler berakhir dan aktivitas Nazi kembali berlanjut. Kondisi perekonomian Jerman saat itu sudah membaik berkat pinjaman uang dari bank-bank AS sehingga pamor dari kelompok-kelompok berhaluan ekstrim mulai memudar. Di bawah pimpinan Hitler, Nazi mencoba menjajal panggung politik Jerman dengan mengikuti pemilu parlemen pada tahun 1924 dan 1928, namun hanya berhasil meraih sedikit suara dalam kedua pemilu tersebut. Peruntungan Nazi mulai berubah ketika pada tahun 1929, timbul krisis ekonomi global yang dampaknya juga turut dirasakan di Jerman. Pengangguran membludak dimana-mana dan pamor dari partai-partai politik yang selama ini mendominasi panggung politik Jerman mulai menurun. Rakyat Jerman lantas melirik Nazi sebagai solusi atas masalah-masalah sosial mereka.

            Meroketnya popularitas Nazi bisa dilihat pada pemilu parlemen 1930 di mana Nazi berhasil meraih 18,3 % suara. 2 tahun kemudian, Jerman kembali menggelar pemilu parlemen & perolehan suara Nazi meningkat menjadi 37,4 % sehingga Nazi kini menjadi partai paling dominan di parlemen. Setahun kemudian, Paul von Hindenburg selaku presiden Jerman mengangkat Hitler sebagai kanselir (kepala pemerintahan) Jerman. Awalnya Hindenburg menduga kalau popularitas Nazi selaku partai pengusung Hitler akan menurun seiring dengan semakin membaiknya perekonomian Jerman. Sehingga Hitler nantinya menjadi mudah disetir oleh anggota-anggota pemerintahan yang lain. Namun dugaan tersebut belakangan terbukti sebagai dugaan yang salah, salah besar.

Jerman Di Era Nazi

Bangkit dari Keterpurukan

            Tanggal 27 Februari 1933, terjadi kebakaran yang menghanguskan gedung parlemen Jerman (Reichstag). Nazi lantas mengklaim kalau Kommunistische Partei Deutschlands (KPD; Partai Komunis Jerman) berada di balik peristiwa kebakaran tersebut. Dasarnya adalah karena saat kebakaran terjadi, salah satu anggota KPD yang bernama Marinus van der Lubbe ditemukan tidak jauh dari lokasi kejadian. Buntutnya, para anggota KPD pun ditangkap dan partai tersebut dinyatakan sebagai organisasi terlarang. Peristiwa kebakaran tersebut juga dijadikan alasan oleh Hitler untuk membekukan poin-poin dalam konstitusi Jerman yang mengatur soal hak asasi manusia.

            Bulan Maret 1933, Jerman kembali menggelar pemilu dan Nazi berhasil keluar sebagai pemenang dengan meraih suara lebih dari 40 %. Keberhasilan Nazi meraih banyak suara tidak lepas dari hilangnya KPD yang selama beberapa tahun terakhir menjadi pesaing kuat Nazi dalam panggung politik Jerman. Masih di bulan yang sama, parlemen Jerman mengesahkan undang-undang (UU) baru yang bernama "UU Pembolehan" (Ermachtigungsgesetz; Enabling Act). Inti dari UU tersebut adalah dibolehkannya Hitler selaku kanselir Jerman untuk membuat peraturan baru dan mengubah konstitusi negara tanpa harus melalui persetujuan parlemen. Hitler lalu memanfaatkan UU tersebut untuk melarang pembentukan partai baru dan membubarkan partai-partai yang tidak sejalan dengan Nazi.

            Sukses memperkuat kedudukannya di ranah politik Jerman, Nazi mengalihkan fokusnya ke sektor ekonomi yang memang sedang terpuruk akibat krisis ekonomi global "Depresi Besar" (Great Depression). Investasi publik di sektor pembangunan dan perakitan kendaraan bermotor dilakukan. Pengadaan stok persenjataan dan kendaraan militer dalam jumlah besar digalakkan. Perjanjian dagang antara pemerintah Jerman dengan negara-negara Eropa Timur diresmikan supaya Jerman bisa mendapatkan pasokan bahan mentah secara konsisten. Hasilnya, angka pengangguran di Jerman menurun tajam dan negara tersebut berhasil mencatat pertumbuhan ekonomi yang mengesankan hanya dalam rentang waktu yang relatif singkat.

            Bidang militer juga tidak luput dari perhatian rezim Nazi. Sebagai langkah awal, angkatan bersenjata Jerman diubah namanya menjadi "Wehrmacht" (Pasukan Pertahanan). Kebijakan wajib militer kembali diberlakukan sehingga jumlah personil militer Jerman membengkak. Divisi persenjataan berat, kapal selam, dan angkatan udara kembali dihidupkan. Industri-industri penghasil kebutuhan militer digenjot aktivitas produksinya. Tindakan Jerman memperkuat militernya sebenarnya bertentangan dengan isi dari Perjanjian Versailles. Namun negara-negara Sekutu pemenang PDI tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikan Jerman karena mereka sendiri masih sibuk bergulat dengan kondisi perekonomian dalam negerinya masing-masing akibat krisis global.

            Prestasi mengesankan yang berhasil dicapai oleh rezim Nazi sendiri bukanlah tanpa kontroversi. Untuk menjaga stabilitas negara dan membungkam pihak-pihak yang tidak sejalan, pemerintah Jerman menggunakan jasa polisi rahasia "Gestapo". Propaganda bahwa penduduk Jerman adalah ras unggul yang harus dijaga kemurniannya dikumandangkan. Sebagai tindak lanjut atas propaganda rasialis tersebut, pada tahun 1935 pemerintah Jerman mengeluarkan "Peraturan Nurnberg" yang mengekang hak-hak kaum Yahudi, kaum yang oleh rezim Nazi dianggap sebagai penyebab utama krisis ekonomi Jerman di masa lalu. Adapun selain kaum Yahudi, Nazi juga menganggap etnis Gipsi, Slav, Polandia, kaum homoseksual, dan orang-orang cacat sebagai golongan kelas bawah yang harus disingkirkan .

            Sukses memajukan situasi dalam negeri, pemerintah Jerman kini mengalihkan pandangannya keluar. Selain berambisi mendapatkan kembali teritorinya yang hilang seusai PDI, pemerintah Jerman juga berencana menambah luas wilayahnya supaya bisa menyediakan lahan kosong yang kelak bisa ditempati oleh rakyat Jerman. Demi mewujudkan ambisi tersebut, Jerman pun mengirimkan pasukannya ke Rhineland (1936), Austria (1938), dan Cekoslovakia (Maret 1939). Bukan hanya itu, pada tahun 1936 Jerman juga menjalin persekutuan dengan Italia dan Jepang yang sama-sama sedang diperintah oleh rezim berhaluan ekstrim kanan. 3 tahun kemudian, giliran Uni Soviet yang digandeng oleh Jerman dalam sebuah perjanjian rahasia mengenai pembagian wilayah di Eropa Timur.

Terlibat dalam Perang Dunia Ke-2

Tanggal 1 September 1939, pasukan Jerman melakukan serangan kilat ke Polandia sekaligus mengawali pecahnya Perang Dunia II (PDII). Karena Inggris dan Perancis bertanggung jawab atas keamanan Polandia, kedua negara tersebut lalu menyatakan perang kepada Jerman. Setahun kemudian atau tepatnya bulan April 1940, giliran Denmark dan Swedia yang dicaplok oleh Jerman. Sebulan kemudian, serangan kilat yang dilakukan oleh pasukan Jerman lewat daerah Belanda, Belgia, dan Luxemburg berhasil memaksa pasukan Perancis bertekuk lutut. Bulan Juli 1940, pasukan Jerman memulai serangan udara besar-besaran di atas tanah Inggris.

Bulan November 1940, jumlah sekutu Jerman bertambah setelah Jerman berhasil menggandeng Hungaria dan Rumania untuk bergabung ke dalam Blok Poros (Axis Block), lawan dari Blok Sekutu yang salah satu anggotanya adalah Jerman sendiri. Sukses menguasai sebagian besar Eropa Barat dan bersekutu dengan beberapa negara Balkan, Jerman berencana melakukan invasi mendadak ke Uni Soviet. Namun rencana Jerman tersebut terpaksa diundur sejenak karena Italia meminta bantuan Jerman supaya bisa menaklukkan Afrika Utara dan Semenanjung Balkan. Invasi Jerman ke Uni Soviet baru benar-benar terlaksana pada bulan Juni 1941 dengan kode sandi "Operasi Barbarossa".

Invasi Jerman dan sekutunya ke Uni Soviet awalnya berlangsung relatif lancar. Wilayah-wilayah Uni Soviet yang dilalui oleh pasukan Blok Poros berhasil dikuasai dengan cepat. Namun memasuki bulan Desember 1941, kombinasi dari musim dingin yang berat dan serangan balik pasukan Uni Soviet berhasil menghentikan pergerakan pasukan Poros ke arah ibukota Moskow. Masih di bulan yang sama, musuh yang harus dihadapi oleh Jerman dalam PDII bertambah 1 lagi setelah Jepang melakukan pemboman ke pangkalan militer Pearl Harbour sehingga AS ikut terseret ke dalam konflik. Untuk melemahkan kedudukan pasukan AS dan Inggris di front laut, Jerman memerintahkan kapal-kapal selamnya untuk melakukan serangan membabi buta di Samudera Atlantik.
Semakin banyaknya musuh yang harus dihadapi membuat pasukan Jerman mulai kepayahan. Bulan November 1942 contohnya, pasukan Jerman gagal memenangkan pertempuran melawan pasukan Sekutu di El-Alamein, Mesir. Masih di tahun yang sama, pasukan udara Sekutu juga mulai melakukan pemboman ke kota-kota Jerman. Setahun kemudian atau tepatnya bulan Februari 1943, pasukan Jerman harus mengakui keunggulan pasukan Soviet dalam pertempuran di Stalingrad. 5 bulan kemudian, Jerman dipaksa mengalihkan perhatiannya ke Eropa Selatan setelah Benito Mussolini selaku pemimpin rezim fasis Italia dikudeta dan dijebloskan ke dalam penjara. Beruntung bagi Mussolini, pasukan Jerman berhasil membebaskan dirinya pada bulan September 1943 dan kemudian membantunya negara boneka pro-Jerman di Italia Utara.
Bulan Juni 1944, pasukan Sekutu melakukan pendaratan besar-besaran di pantai utara Perancis dan memulai pergerakannya ke arah Jerman. Sementara di front Eropa Timur, pasukan Uni Soviet juga semakin dekat dengan wilayah Jerman setelah mereka berhasil mencaplok Polandia pada permulaan tahun 1945. Sadar kalau pasukan Sekutu cepat atau lambat akan segera tiba di ibukota Berlin, Hitler dan istrinya lalu melakukan bunuh diri pada tanggal 30 April 1945. 2 hari kemudian, pasukan Jerman yang masih tersisa di Berlin menyerah tanpa syarat sehingga PDII di tanah Eropa berakhir dengan kekalahan Jerman dan negara-negara sekutunya. Akibat PDII, jutaan rakyat Jerman harus kehilangan nyawanya dan sebagian wilayah Jerman dipenuhi oleh puing-puing.
Jerman Sesudah Era Nazi
            Pasca berakhirnya PDII, negara-negara anggota Sekutu membagi Jerman ke dalam 4 zona pendudukan militer : zona timur (dikuasai oleh Uni Soviet), zona selatan (dikuasai oleh AS), zona barat daya (dikuasai oleh Perancis), dan zona barat (dikuasai oleh Inggris). Upaya pembersihan jejak Nazi di tanah Jerman lalu dilakukan oleh keempat negara tadi. Partai Nazi dibubarkan dan ditetapkan sebagai organisasi terlarang. Benda-benda yang mengandung unsur Nazi dihancurkan atau ditarik dari ruang publik. Para petinggi Nazi ditangkap dan diadili di kota Nurnberg atas tuduhan kejahatan perang. Total, ada 24 petinggi Nazi yang diadili di Nurnberg di mana 12 di antaranya menerima vonis hukuman mati.
Adanya perbedaan kepentingan membuat negara-negara Sekutu yang menduduki wilayah Jerman mulai terlibat silang pendapat. Awalnya, negara-negara Barat menyatukan zona-zona pendudukan miliknya dan menjalankan sistem ekonomi liberal di zona hasil penyatuan tersebut. Namun Uni Soviet mengecam tindakan negara-negara Barat tersebut dan kemudian melakukan blokade militer di sekitar Berlin pada bulan Juni 1949 sehingga rakyat Berlin terancam kelaparan. Tidak mau kalah dengan gertakan Soviet, negara-negara Barat lalu mengirimkan bantuan makanan dan bahan bakar ke rakyat Berlin via parasut secara berkala. 11 bulan berlalu, Uni Soviet akhirnya melunak dan setuju untuk menghentikan blokade militernya.
Bulan Mei 1949, negara-negara Barat setuju untuk membiarkan zona-zona pendudukannya menyatu menjadi negara baru dengan nama resmi "Republik Federal Jerman" (biasa dikenal sebagai "Jerman Barat"). 5 bulan kemudian, Uni Soviet membiarkan zona pendudukannya berubah menjadi negara baru dengan nama resmi "Republik Demokratik Jerman" (biasa dikenal sebagai "Jerman Timur"). Dalam perjalanannya, Jerman Barat nantinya berhasil mengungguli Jerman Timur dalam hal kemakmuran dan keterbukaan politik sehingga banyak rakyat Jerman Timur yang melarikan diri ke Jerman Barat. Fenomena yang lantas direspon pemerintah Jerman Timur dengan membangun Tembok Berlin pada tahun 1961.
Kembali ke soal Nazi. Walaupun Nazi secara resmi tidak memiliki organisasi penerus, namun hasil-hasil pemikiran dari Nazi tidak ditinggalkan sepenuhnya. Sejumlah kelompok yang bersimpati dengan ideologi Nazi bermunculan di seantero dunia dan dikenal dengan sebutan "neo-Nazi". Kelompok-kelompok neo-Nazi terkenal akan reputasinya sebagai kelompok rasis yang berbahaya sebagai akibat dari seringnya mereka melakukan penyerangan dan penghinaan kepada orang-orang yang tidak berkulit putih. Adapun salah satu contoh kelompok neo-Nazi yang memiliki jumlah simpatisan cukup banyak dan belakangan sedang naik daun adalah "Chrysi Avgi" (Fajar Emas; Golden Dawn), sebuah partai politik yang berbasis di Yunani .
DAFTAR PUSTAKA :
Seratus Tokoh Yang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah (Adolf Hitler), Penulis: Michael H. Hart, Penerbit: Pustaka Jaya.
Kematian Adolf Hitler, Penulis: A. Pambudi, Penerbit: Narasi, 2005.