KEPAHLAWANAN UNTUNG SURAPATI


KEVIN REZA – SI3 / A
Berdasarkan Babad Bali, Untung Surapati kecil lahir di Puri Jelantik Gelgel Bali tahun 1660. Ayah beliau adalah Panglima Perang kerajaan Swecalinggarsapura Gelgel. Karena Ayah beliau difitnah, untuk menghindari konflik, akhirnya Ayah beliau beserta rakyat yang setia dengan ayah beliau mengungsi ke barat tepatnya ke desa Marga Tabanan. Dalam perjalanan anak nomor 2 yaitu Untung kecil terlepas dari rombongan sewaktu menyeberang sungai Ayung. Saat itu Untung kecil masih berumur 4 tahun.
Pada waktu umur 7 tahun Untung kecil dipungut oleh Kapten van Beber, seorang perwira VOC yang ditugaskan di Makasar. Kapten van Beber kemudian menjualnya kepada perwira VOC lain di Batavia yang bernama Moor. Sejak memiliki budak baru, karier dan kekayaan Moor meningkat pesat. Anak kecil itu dianggap pembawa keberuntungan sehingga diberi nama "Si Untung".
Karena sejak kecil sudah berpisah dengan keluarganya, maka tidak ada orang yang mengetahui riwayat asal-usulnya. Nama Untung itu sendiri adalah nama paraban (alias) yang diberikan oleh majikannya, nama garbhopati (nama sejak lahir) yang diberikan orang tuanya adalah Surawiroaji. Ia adalah seorang tokoh dalam sejarah Nusantara yang dicatat dalam Babad Tanah Jawi. Kisahnya menjadi legendaris karena mengisahkan seorang anak rakyat jelata dan budak VOC yang menjadi seorang bangsawan dan Tumenggung (Bupati) Pasuruan.
Menurut silsilah keluarganya Surawiroaji alias Untung adalah anak dari Jatiwiyasa, seorang keluarga bangsawan di Bali. Kakeknya bernama Tirtawijaya Sukma anak dari Karma Pujanggabuana anak dari Resi Mertadharma anak dari Sarataleksi anak dari Bharata Darwa Muksa anak dari Satya Putralaksana anak dari Kuwu Wika Kertaloka anak dari Prahma Putra Reksa anak dari Resi Wuluh Sedyaloka. Orang Jawa menyebut Resi Wuluh Sedyaloka dengan nama Begawan Sidolaku, sastrawan terkenal dari Tabanan Bali. Ketika masih muda Raden Ronggowarsito (Pujangga kraton Surakarta) pernah belajar ke Tabanan untuk mempelajari kitab kasusastraan peninggalan Resi Wuluh Sedyaloka.
Resi Wuluh Sedyaloka adalah keturunan Prabu Kertajaya, raja terakhir Panjalu (Kediri) yang dikalahkan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Ketika pasukan Ken Arok menyerbu istana Kediri, Prabu Kertajaya berhasil melarikan diri dengan diiringkan ketiga istri dan beberapa abdi saja. Raja yang malang ini bersembunyi di lereng Gunung Semeru dan akhirnya menjadi seorang pertapa.
Tidak lama berselang Ken Arok mencium keberadaan Prabu Kertajaya, maka ditugaskan bala tentaranya untuk menangkap lawan politiknya tersebut. Prabu Kertajaya berhasil lolos dalam pengejaran hingga akhirnya menemukan tempat yang aman di Pulau Bali. Prabu Kertajaya mendapat perlindungan dari penguasa di pulau dewata sebab antara raja Jawa dan Raja Bali masih memiliki hubungan darah.
Jadi apabila dirunut ke atas, leluhur Untung adalah gabungan dari wangsa Dharmodayana (Prabu Udayana) yang berkuasa di Bali dan wangsa Isana (Empu Sindok) yang berkuasa di tanah Jawa. Wangsa Isana adalah kelanjutan dari wangsa Syailendra yang mendirikan kerajaan Mataram (Medang Kamulan) di lereng barat daya gunung Merapi.
Ketika Untung berumur 20 tahun, ia dimasukkan penjara oleh Moor karena menjalin hubungan dengan putrinya yang bernama Suzane. Untung seorang pemuda berwajah tampan dan halus tutur katanya. Dia sangat pemberani namun berhati mulia, sehingga selama di dalam penjara sangat disegani kawan-kawannya. Pada suatu kesempatan Untung memimpin para narapidana melakukan perlawanan kepada penjaga penjara. Penjara berhasil dijebol, berbagai senjata dirampas dan dibawa kabur. Kompeni mengirimkan serdadu untuk menangkap mereka, tetapi upaya itu tidak membuahkan hasil. Untung dan pengikutnya justru membunuh beberapa serdadu yang mengejarnya. Kompeni semakin marah kepada Untung dan terus-menerus melakukan pengejaran.
Pada tahun 1683, VOC berhasil mengalahkan Sultan Ageng Tirtayasa,  sang raja Banten. Putra sang raja yang bernama Pangeran Purbaya melakukan pelarian ke Gunung Gede. Setelah melalui proses yang panjang, Ia memutuskan menyerah asalkan ia dijemput oleh perwira VOC pribumi. Dilain sisi Kapten Ruys (pemimpin benteng Tanjungpura) berhasil menemukan kelompok Untung. Mereka ditawari pekerjaan sebagai tentara VOC daripada hidup sebagai buronan. Untung pun dilatih ketentaraan, diberi pangkat letnan, dan ditugasi menjemput Pangeran Purbaya.
Di dalam perjalanan tugasnya ia berhasil menangkap Pangeran Purbaya untuk dibawa ke Tanjungpura. Meskipun Untung Suropati telah menangkap Pangeran Purbaya, ia tidak tega untuk membunuh Purbaya sehingga dituduh sebagai pengecut oleh sesama opsir Belanda. Kemudian datang pula pasukan Vaandrig Kuffeler yang memperlakukan Pangeran Purbaya dengan kasar. Untung tidak terima dan menghancurkan pasukan Kuffeler di Sungai Cikalong, 28 Januari 1684.
Pangeran Purbaya tetap menyerah ke Tanjungpura, di tengah perjalanan Untung bertemu dengan janda Pangeran Purbaya yang bernama Raden Ayu Gusik Kusumo, mereka saling memperkenalkan diri serta menceritakan riwayat masing-masing. Gusik Kusumo terpaksa bercerai dengan Pangeran Purbaya karena suaminya akan menyerahkan diri kepada Belanda, wanita tersebut tidak  menyetujui niat suaminya. Sementara Untung menceritakan kalau dirinya menjadi buronan serdadu kompeni karena melarikan diri dari penjara bersama teman-temannya.
Setelah saling mengetahui riwayatnya, mereka menyatakan keinginannya bersatu untuk melawan  kompeni.  Gusik  Kusumo  mengajak  Untung dan pengikutnya mencari perlindungan ke Kasultanan Cirebon, karena Sultan Cirebon masih mempunyai hubungan keluarga dengannya. Setelah dipikir dengan matang, Untung menyambut baik ajakan tersebut, mereka segera bergerak menuju Cirebon. Untung kini kembali menjadi buronan VOC.
Ketika melewati Kesultanan Cirebon, Untung berkelahi dengan Raden Surapati, anak angkat sultan. Setelah diadili, terbukti yang bersalah adalah Surapati. Surapati pun dihukum mati. Setelah itu Sultan Cirebon sangat gembira menerima kedatangan Gusik Kusumo dan seluruh teman-temannya. Wanita itu menceritakan semua peristiwa yang dialami, mulai dari kepergiannya meninggalkan suami sampai pertemuannya dengan Untung. Kanjeng Sultan sangat prihatin akan nasib keponakannya, tetapi beliau juga bangga. Meskipun seorang wanita, Gusik Kusumo tidak gentar melawan kompeni.
Sebagai ungkapan terima kasih kepada Untung yang sudah mengawal keponakannya, Untung dianugerahi nama Suropati oleh Sultan Cirebon, sehingga namanya menjadi Untung Suropati. Dalam ajaran Jawa-Hindu nama Suropati adalah sebutan lain dari Bathara Endra, yakni rajanya para dewa.
Beberapa saat lamanya Untung tinggal di Cirebon, hingga pada suatu hari Kanjeng Sultan menyarankan agar Untung meneruskan perjalanan ke Kartasura. Sultan khawatir kompeni akan menyerang Cirebon, sementara kondisi kesultanan tidak memungkinkan melakukan perlawanan. Cirebon adalah kerajaan yang hanya memiliki prajurit dalam jumlah terbatas. Di Kartasura Untung akan mendapat pengayoman karena Kartasura memiliki prajurit yang sangat besar. Ayah angkat Gusik Kusumo adalah Patih Nerangkusuma.
Untung Suropati memahami hal itu, sebenarnya dia bersama kawan-kawannya juga sudah berencana meninggalkan Kesultanan Cirebon. Mereka terpaksa bertahan di Cirebon karena menunggu keputusan Gusik Kusumo.
Pada waktu yang hampir bersamaan Gusik Kusumo mengutarakan niatnya untuk pulang ke Kartasura. Sang Putri sudah sangat rindu kepada keluarganya di Mataram dan harus secepatnya diberitahu kalau dirinya sudah bercerai dengan Pangeran Purbaya. Pernikahannya dengan Purbaya dulu adalah atas kehendak Sunan Amangkurat, jadi apapun yang terjadi harus dilaporkan ke Mataram.
Kanjeng Sultan memberikan perbekalan yang cukup untuk keberangkatan mereka. Beliau juga mengijinkan orang-orang Bali, Madura dan Makassar yang hidup bergelandangan di Cirebon bergabung dengan Untung Suropati. Setelah berpamitan kepada Kanjeng Sultan, rombongan Untung dan Gusik Kusumo meninggalkan Cirebon dengan perasaan sangat terharu.
Untung alias Surapati tiba di Kartasura mengantarkan Raden Ayu Gusik Kusuma pada ayahnya, yaitu Patih Nerangkusuma. Nerangkusuma adalah tokoh anti VOC yang gencar mendesak Amangkurat II agar membatalkan perjanjiannya dengan bangsa Belanda tersebut. Nerangkusuma juga menikahkan Gusik Kusuma dengan Surapati.
Kapten François Tack (perwira VOC senior yang ikut berperan dalam penumpasan Trunajaya dan Sultan Ageng Tirtayasa) tiba di Kartasura bulan Februari 1686 untuk menangkap Surapati. Amangkurat II yang telah dipengaruhi Nerangkusuma, pura-pura membantu VOC.
Pertempuran pun meletus di halaman keraton. Pasukan VOC hancur. Sebanyak 75 orang Belanda tewas. Kapten Tack sendiri tewas di tangan Untung. Tentara Belanda yang masih hidup menyelamatkan diri ke benteng mereka.
Amangkurat II takut pengkhianatannya terbongkar. Ia merestui Surapati dan Nerangkusuma merebut Pasuruan. Di kota itu, Surapati mengalahkan bupatinya, yaitu Anggajaya, yang kemudian melarikan diri ke Surabaya. Bupati Surabaya bernama Adipati Jangrana tidak melakukan pembalasan karena ia sendiri sudah kenal dengan Surapati di Kartasura.
Untung Surapati pun mengangkat diri menjadi bupati Pasuruan dan bergelar Tumenggung Wiranegara. Pada tahun 1690 Amangkurat II pura-pura mengirim pasukan untuk merebut Pasuruan. Tentu saja pasukan ini mengalami kegagalan karena pertempurannya hanya bersifat sandiwara sebagai usaha mengelabui VOC.
Sepeninggal Amangkurat II tahun 1703, terjadi perebutan takhta Kartasura antara Amangkurat III melawan Pangeran Puger. Akhirnya Sunan Mas terlunta-lunta nasibnya, prajuritnya sudah tercerai berai dan kekuasaan sudah lenyap dari genggaman. Kerajaan Mataram yang diwarisi dari ayahandanya telah berpindah ke tangan pamannya (Pangeran Puger). Dalam hati sebenarnya beliau menyesali tindakannya yang tidak mau bekerjasama dengan kompeni. Tetapi semua itu sudah berlalu dan tidak mungkin terulang lagi. Kompeni terlanjur membenci Sunan Mas dan menganggapnya sebagai musuh.
Selama dalam pelarian, Sunan Mas mendapat perlindungan di wilayah Pasuruan. Adipati Wironegoro menjamin keselamatan mantan raja Kartasura itu. Siapapun yang berani menyakiti Sunan Mas, dia akan berhadapan langsung dengan Untung Suropati. Hal itu sebagai balas budi atas kebaikan ayahanda Sunan Mas, ketika masih dalam kondisi yang serba sulit Untung Suropati juga mendapat pengayoman di kraton Kartasura.
Keberadaan Untung Suropati yang didukung seluruh rakyat Pasuruan terus menjadi ancanam bagi kompeni Untuk menghilangkan ancaman tersebut, tahun 1706 Gubernur Jendral kompeni di Batavia menunjuk Mayor Govert Knol memimpin penyerangan besar-besaran ke Kadipaten Pasuruan. Pada bulan September serdadu kompeni sudah berkumpul di Surabaya bersama prajurit dari Madura dan prajurit Adipati Jangrono.
Secara diam-diam Adipati Wironegoro dan Adipati Jangrono sudah bersepakat menggagalkan penyerangan. Mereka menyusun rencana penggagalan dengan cara halus sehingga kompeni tidak mengetahuinya. Adipati Jangrono memerintahkan agar prajurit Surabaya yang dipercaya sebagai penunjuk jalan melewati medan berat berawa-rawa, terkadang menyeberangi telaga luas dan dalam.
Serdadu kompeni menghadapi kesulitan luar biasa, mereka berjuang keras mengusung meriam yang jumlahnya sangat banyak. Mayor Knol mencurigai prajurit Surabaya sengaja menyesatkan jalan tetapi dia tidak berani melakukan tindakan apa-apa.
Knol berusaha menghindari kesalahapahaman dengan orang-orang Surabaya agar tidak membuat suasana menjadi semakin buruk.  Setelah melewati medan panjang yang melelahkan, serdadu kompeni sampai di desa Derma untuk kembali menyusun kekuatan. Serdadu kompeni tiada henti mengumpat prajurit Surabaya, mereka sadar sudah dijeremuskan dalam medan yang sangat sulit dan tidak semestinya dilalui oleh pasukan tempur.
Setelah kekuatan serdadunya pulih, Mayor Knol memimpin serangan besar-besaran  ke Bangil yang merupakan benteng pertahanan terdepan Kadipaten Pasuruan dari arah Surabaya. Kompeni menghujani musuh dengan bedil dan tembakan meriam. Adipati Wironegoro mengamuk bagai banteng ketaton, secepat kilat dapat berpindah di segala tempat sehingga Adipati Wironegoro menjadi banyak dan berada di mana-mana. Prajurit Surabaya yang terlibat dalam pertempuran itu terlihat tidak bersungguh-sungguh, malah sepertinya hanya main-main saja. Prajurit Pasuruan yang berhadapan dengan orang-orang Surabaya secepat mungkin pergi menjauh. Mayor Knol sangat membenci tindakan orang-orang Surabaya, tetapi sekali lagi dia harus menahan kemarahannya kepada Adipati Jangrono.
Orang-orang Madura kurang memahami taktik pertempuran yang sedang digelar, mereka mengamuk dengan sekuat tenaga sehingga banyak prajurit Pasuruan yang terluka dan terbunuh. Pasukan Pasuruan menjadi berang, mereka membalas tindakan orang-orang Madura dengan sungguh-sungguh bertempur. Akibatnya banyak prajurit Madura yang roboh, bahkan salah seorang putra Adipati Cakraningrat tewas dalam pertempuran.  Kesalahapahaman itu sangat berbahaya bagi keselamatan kedua belah pihak. Adipati Wironegoro secara rahasia mengirim utusan untuk minta maaf dan menjelasakan duduk persoalan kepada Adipati Cakraningrat, dan akhirnya kesalahpahaman itu dapat diatasi secara baik-baik.
Pasukan kompeni sangat gentar menghadapi musuh dengan segudang kadigdayan yang tidak masuk akal. Kehadiran Untung Suropati terlihat berada di semua tempat dalam waktu bersamaan sangat menyulitkan serdadu Belanda. Mereka menjadi bingung dan ragu-ragu dalam bertempur. Raden Suropati dan Raden Surodilogo juga sangat memusingkan kompeni, mereka berdua tidak mempan oleh peluru dan meriam. Beratus-ratus korban berjatuhan dari kedua belah pihak. Serdadu kompeni mulai terdesak dari pertempuran, tapi mereka terus menghujani lawan dengan meriam seakan tidak ada hentinya. Prajurit Pasuruan kesulitan menerobos meriam yang menyalak bertubi-tubi.
Tiba-tiba terdengar gemuruh prajurit Pasuruan, mereka berteriak histeris melihat pemimpinnya terjatuh dari kuda. Sudah menjadi takdir Gusti Allah,  Adipati Wironegoro tertembak lambungnya dan terluka parah. Para pengawal segera mengusung Sang Adipati dengan tandu menyingkir dari pertempuran. Raden Surodilogo beserta prajuritnya meneruskan perlawanan dengan sekuat tenaga, tetapi karena sudah tidak ada pemimpinnya, benteng Bangil jatuh ke tangan kompeni. Prajurit Untung Suropati berhamburan meninggalkan palagan, mereka kembali ke Pasuruan untuk mempertahankan pusat pemerintahan.
Setelah Bangil dapat dikuasai kompeni, Adipati Jangrono menyarankan kepada Mayor Knol agar pasukan segera ditarik kembali ke Surabaya. Rencana penyerangan ke Pasuruan sebaiknya ditunda dahulu sambil menyusun kekuatan yang baru. Mayor Knol keberatan dengan saran itu, tetapi Adipati Jangrono terus mendesak dengan berbagai alasan. Beliau mengancam tidak akan ikut dalam pertempuran kalau serdadu Belanda nekad diberangkatkan menggempur Pasuruan. Sikap keras dan tegas Jangrono membuat Mayor Knol berpikir ulang, terlebih lagi saat itu hujan turun sangat lebat dan semangat tempur serdadunya memang sangat menurun. Dengan terpaksa Mayor Knol memenuhi keinginan Adipati Jangrono, dia segera memerintahkan pasukannya kembali ke Surabaya.
Adipati Wironegoro berada di pesanggrahan desa Randa Telu untuk menjalani perawatan. Dalam kondisi semakin parah Sang Adipati berpesan supaya anak-anaknya meneruskan perlawanan. Adipati Wironegoro melarang anak keturunannya bersahabat dengan orang-orang Belanda, jika ada yang melanggar maka dia akan terkena kutukan Untung Suropati. Beliau juga memberi wasiat apabila meninggal kuburnya jangan diberi tanda agar tidak ada yang mengetahui Untung Suropati sudah gugur.
Tanggal 5 Nopember 1706 Adipati Wironegoro wafat. Putra-putra Untung Surapati, antara lain Raden Pengantin, Raden Surapati, dan Raden Suradilaga memimpin pengikut ayah mereka (campuran orang Jawa dan Bali). Sepeninggal ayahandanya, Raden Pengantin menggantikan jumeneng adipati di Pasuruan dengan mengambil nama abhiseka Adipati Wironegoro II. Perjuangan dilanjutkan putra-putranya dengan membawa tandu berisi Surapati palsu. Seluruh anak keturunan Untung Suropati bertekad terus melawan penjajah Belanda sampai tetes darah penghabisan.
Pada tanggal 18 Juni 1707 Herman de Wilde memimpin ekspedisi mengejar Amangkurat III. Ia menemukan makam Surapati yang segera dibongkarnya. Jenazah Surapati pun dibakar dan abunya dibuang ke laut.
Sebagian pengikut Untung Surapati bergabung dalam pemberontakan Arya Jayapuspita di Surabaya tahun 1717. Pemberontakan ini sebagai usaha balas dendam atas dihukum matinya Adipati Jangrana yang terbukti diam-diam memihak Surapati dalam perang tahun 1706.
Setelah Jayapuspita kalah tahun 1718 dan mundur ke Mojokerto, pengikut Surapati masih setia mengikuti. Mereka semua kemudian bergabung dalam pemberontakan Pangeran Blitar menentang Amangkurat IV yang didukung VOC tahun 1719. Pemberontakan ini berhasil dipadamkan tahun 1723. Putra-putra Untung Surapati dan para pengikutnya dibuang VOC ke Srilangka.
Kisah Untung Surapati yang legendaris dan perjuangannya melawan kolonialisme VOC di Pulau Jawa membuatnya dikenal sebagai pahlawan nasional Indonesia. Ia telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional Indonesia berdasarkan S.K. Presiden No. 106/TK/1975 tanggal 3 November 1975.
Kisah perjalanan hidup Untung Surapati yang legendaris, selain sekarang menjadi nama jalan yang umum di Indonesia, juga cukup banyak ditulis dalam bentuk sastra. Selain Babad Tanah Jawi, juga terdapat antara lain Babad Surapati.
Penulis Hindia Belanda Melati van Java (nama samaran dari Nicolina Maria Sloot) juga pernah menulis roman berjudul Van Slaaf Tot Vorst, yang terbit pada tahun 1887. Karya ini kemudian diterjemahkan oleh FH Wiggers dan diterbitkan tahun 1898 dengan judul Dari Boedak Sampe Djadi Radja. Penulis pribumi yang juga menulis tentang kisah ini adalah sastrawan Abdul Muis dalam novelnya yang berjudul Surapati.
Taman Burgemeester Bisschopplein di Batavia (sekarang Jakarta) pasca kemerdekaan Indonesia dirubah namanya menjadi "Taman Suropati" untuk mengabadikan nama Untung Surapati.
DAFTAR PUSTAKA
M.C. Ricklefs. 1991. Sejarah Indonesia Modern (terj.). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Babad Tanah Jawi, Mulai dari Nabi Adam Sampai Tahun 1647. (terj.). 2007. Yogyakarta: Narasi
Abdul Muis. 1999. Surapati. cet. 11. Jakarta: Balai Pustaka

SEJARAH PERADABAN ISLAM AFRIKA UTARA


RINALDI AFRIADI SIREGAR / PIS

Afrika Utara merupakan pintu gerbang penyebaran Islam ke Eropa. Dari Afrika Utara lalu ke Spanyol yang termasuk benua Eropa. Penyebaran Islam ke Afrika Utara sudah dimulai sejak khulafaurrasyidin, yaitu pada masa Umar bin Khattab. Pada tahun 640 M Panglima Amr bin Ash berhasil memasuki Mesir. Kemudian pada khalifah Uthman bin Affan penyebaran Islam meluas ke Barqah dan Tripoli. Tapi penaklukan atas kedua kota tersebut tidak berlangsung lama karena Gubernur Romawi berhasil merebut ke dua itu kembali. Karena Gubernur Romawi ini kejam  dan memeras rakyat sehingga rakyat ( penduduk ) meminta bantuan kepada orang – orang Islam. Permintaan itu disanggupi oleh khlalifah Utsman bin Affan. Namun bantuan itu baru bisa terealisasi pada pemerintahan Bani Umayyah yaitu pada masa Muawiyah bin Abi Sufyan. Muawiyah bin Abi Sufyan mempercayakan tugas itu pada panglimanya yang bernama Uqbah ibn Nafi al Fihri. Dan Uqbah ibn Nafi al Fihri berhasil menekan suku barbar dan menghalau pasukan Romawi dari daerah tersebut. Mulai sejak itu Afrika Utara dikuasia oleh Bani Umayyah lalu Bani Abbas, Rustamiyah, Idrisiyah, Aglabiyah, Ziridiyah, Hammadiyah kemudian Murabithun dan Muwahhidun.Afrika utara yang meliputi lembah Sungai Nil bagian bawah yang disebut al-Misr (Mesir Modern); wilayah Libya, Cyrenacia, Tripolitania dan Tunisia yang seluruh wilayahnya dikenal orang Arab sebagai wilayah Afrika serta wilayah Aljazair dan Maroko dengan sebutan al-Maghribi. Sebelum Islam datang wilayah Afrika Utara berada dalam kekuasaan bangsa Romawi, sebuah imperium yang sangat besar yang melingkupi beberapa Negara dan berjenis-jenis bangsa manusia. Adapun yang dimaksud dengan Andalusia adalah sebutan bagi semenannjung Iberia periode Islam. Sebutan itu berasal dari Vandalusia artinya negeri bangsa Vandal sebelum mereka diusir oleh bangsa Gothia Barat pada abad V M.Maroko adalah negeri yang memiliki peran penting dalam sejarah penyebaran agama Islam di wilayah Afrika Utara. Yang tak kalah pentingnya, negeri berjuluk 'Tanah Tuhan' itu merupakan pintu gerbang masuknya Islam ke Spanyol, Eropa. Dari Maroko inilah Panglima tentara Muslim, Tariq bin Ziyad menaklukan Andalusia dan mengibarkan bendera Islam di daratan Eropa.
A.    Masuknya Islam di Afrika Utara.
Kedatangan Islam di Afrika Utara terjadi pada masa kekhalifahan Umar Ibn al-Khathab. Pada masa itu kekuasaan Islam di tahun 640 M, sudah berhasil memasuki Mesir di bawah komando 'Amr ibn al-'Ash.Pada masa kekhalifahan Usman ibn Affan penaklukan Islam sudah meluas sampai ke Barqah dan Tripoli. Penaklukan atas dua wilayah itu dimaksudkan untuk menjaga keamanan daerah Mesir. Penaklukan itu tidak berlangsung lama, karena gubernur-gubernur Romawi menduduki kembali wilayah-wilayah yang telah ditinggalkan itu. Namun kekejaman dan pemerasan yang mereka lakukan telah mengusik ketenteraman pendududk asli, sehingga tidak lama kemudian penduduk asli sendiri memohon kepada orang-orang muslim untuk membebaskan mereka dari kekuasaan Romawi. Pada waktu kekuasaan Islam sudah berpindah kepada Muawwiyah Ibn Sufyan khalifah pertama bani Ummayah. Ia bertekad untuk memberikan pukulan terakhir kepada kekuasaan Romawi di Afrika Utara, dan mempercayakan tugas ini kepada seorang panglima masyhur Uqbah Ibn Nafi al-Fikri (W. 683 M), yang telah menetap di Barqah sejak daerah itu ditaklukan.Pada tahun 50 H/670 M 'Uqbah mendirikan kota militer yang termasyhur, Kairawan, disebelah selatan Tunisia. Tujuannnya adalah untuk mengendalikan orang-orang Barbar yang ganas dan sukar diatur,dan juga untuk menjaga terhadap perusakan-perusakan yang dilakukan oleh orang-orang Romawi dari laut. Perjalanan Uqbah yang cemerlang itu dan pukulan-pukulannya yang menghancurkan orang-orang Romawi dan Barbar, telah membuat negeri itu aman selama beberapa tahun.Akan tetapi, pada tahun 683 M orang-orang Islam di Afrika utara mengalami kemunduran yang hebat, karena orang-orang Barbar dibawah kepemimpinan Kusailah bangkit memberontak dan mengalahkan 'Uqbah. Dia dan seluruh pasukannya tewas dalam pertempuran. Sejak saat itu orang-orang Islam tidak berdaya mengembalikan kekuasaannya di Afrika Utara, karena selain berhadapan dengan bangsa Barbar juga ada bangsa Romawi yang memanfaatkan kesempatan dalam pemberontakan tersebut.Dalam kondisi seperti ini penyebaran Islam tidak bisa menyebar dengan baik keadaan ini berlanjut hingga terjadi pergantian Gubernur dari Hasan Ibn Nu'man kepada Musa Ibn Nusair tahun 708 M, pada awal pemerintahan al-Walid Ibn Abdul Malik (86-96 H)/705-715 M. bahkan pergantian pimpinan ini pun juga mendorong orang-orang Barbar mengadakan pemberontakan untuk melepaskan diri dari kekuasaan Islam. Musa dapat mematahkan pemberontakan mereka, dan untuk mengantisipasi timbulnya pemberontakan lagi dia menetapkan kebijakan "Perujukan", yaitu menempatkan orang-orang Barbar kedalam pemerintahan orang-orang Islam. Ketika pemerintahahan dipegang oleh Musa, di Afrika Utara terjadi perubahan sosial dan politik yang cukup drastis. Perlawanan orang-orang Barbar yang ganas dapat dihancurkan domanasi politik berada di tangan orang orang muslim dan da'wah Islam yang menyebar dengan kecepatan yang luar biasa. Hal-hal inilah yang menyebabkan sebagian sejarawan menganggap Musa Ibn Nusair sebagai penakluk yang sesungguhnya atas Afrika Utara.Satu hal perlu dikemukakan bahwa seluruh pemberontakan yang terjadi di Afrika Utara dilakukan oleh orang-orang Barbar dan kaum Khawarij. Tidak diketahui bagaimana faham Khorijiah masuk ke daerah itu dan kemudian menyebar disana. Yang pasti semangat egalitarian dan karakter oposisinya terhadap pemerintahan Bani Umayyah telah mereflesikan aspirasi orang-orang Barbar.Oleh karena itu, dapat diduga bahwa kesamaan aspirasi itulah yang menyebabkan faham keagamaan tersebut mudah diterima oleh orang-orang Barbar, bahkan kira-kira pada tahun 132 H/750 M, hampir seluruh orang Afrika Utara menganut faham ini.Adapun proses masuknya Islam ke Andalusia terjadi pada masa Khalifah al-Walid (705-715 M) salah seorang khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Sebelum dikalahkan dan kemudian di kuasai Islam dikawasan ini terdapat kantung-kantung yang menjadi basis kerajaan Romawi, yaitu kerajaan Gothik. Kerajaan ini sering menghasut penduduk agar membuat kerusuhan dan menentang kekuasaan islam sesudah kawasan ini betul-betul sudah dapat dikuasai, umat Islam mulai memusatkan perhatiannya untuk menaklukan Andalusia. Dengan demikian, Afrika utara menjadi batu loncatan bagi kaum Muslimin dalam penaklukan wilayah Andalusia.
B.     Muluk Al Tawaif ( Raja – Raja Kecil )
Setelah kekhalifahan Umayyah berkhir di Spanyol, muncullah negara-negera kecil yang terus – menerus betikai dalam perang saudara, kemudian mereka dikalahkan  oleh dua dinasti Barbar dari Maroko, dan sebagian lagi negara-negara kecil menyerah pada kekuasaan Kristen yang tengah bangkit di utara.Sebelum riwayat dinasti Umayyah hilang dari Spanyol muncullah penguasa-penguasa baru diantaranya :1.      Bani Hamudiyyah Bani Hamudiyah yang memproklamirkan sebagai penguasa yang berkuasa di Malaga dan Algeciras antara tahun 1010 – 1057. Pendirinya adalah 'Ali ibn Hammid tahun 1016 – 1018, yang dari namanya ia menghubungkan garis keturunannya kepada menantu Rasulullah   ( 'Ali bin Abi Tholib ), tetapi ia sendiri sebenarnya keturunan Barbar. Sebelumnya 'Ali ibn Hamid menjabat sebagai gubernur Ceuta dan Tangier sampai akhirnya ia memproklamirkan sebagai khlaifah di Kordoba. Ia juga menaklukan Malaga dan Algeciras. Dinasti ini bertahan sampai delapan keturunan sampai tahun 1057. Sebelum akhirnya direbut kembali oleh Hisyam III alias al-Mu'tamad dari dinasti Umayyah. Tapi dinasti ini tidak bertahan lama dalam situasi yang kacau, pada akhirnya dibentuklah dewan yang diketuai oleh Abu Hazm ibn Jahwar yang menghapus kekhalifahan Umayyah di Spanyol.2.      Dinasti 'Abbadiyyahdinasti ini didirikan oleh Muhammad ibn Abbad 1023 – 1042, yang berkuasa di Seville, kemudian kekuasaannya meluas sampai ke Toledo. Pada masa raja Mu'tamid  dinasti 'Abbadiyyah meminta bantuan kepada penguasa Murabithun di Maroko untuk menghadapi pasukan Kristen ( pasukan Al Fonso VI ) di Spanyol. Tapi sayang setelah pasukan Murabithun berhasil mengalahkan pasukan AlFonso VI, tak lama kemudian malah menyerang dan menguasai dinasti 'Abbadiyyah, maka berakhirlah dinasti 'Abadiyyah di tangan sekutunya sendiri pada tahun 1091.3.      Afthasiyyah atau Banu Maslamadinasti ini didirikan oleh Abdullah Al-Mansyur tahun 1022 – 1045 yang berkuasa di Badajos. Pada pemerintahan yang ke 3 yaitu masa Umar Al-Mutawakkil 1068 – 1094 bersedia bekerja sama dengan orang Kristen ( pasukan Al Fonso IV ) dengan menyerahkan daerahnya yaitu Leon dan Castile  untuk menyerang dan menaklukan kerajaan Islam lainnya yaitu Al-Murawiyyah. Sungguh menyedihkan sesama dinasti Islam tidak bersatu malah bekerja sama dengan Kristen untuk menguasai dinasti Islam lainnya.4.      Jahwariyyah dinasti ini didirikan oleh Jahwar tahun 1031 – 1041 yang berkuasa di Cordoba, dinasti ini bertahan sampai 1069 dengan penguasanya yang terakhir  Abdul Malik.5.      Dzun Nuniyyah didirikan oleh Abdur Rahman ibn Dzin Nun dengan wilayah kekuasaan di Toledo tahun 1028 , dinasti ini bertahan sampai tahun 1085 dengan raja terakhir Yahya Al-Qadir 1085  setelah ditalukkan oleh pasukan AlFonso VI.6.      'Amiriyyah di Valencia 1021 – 1096didirikan oleh Abdul Aziz Al-Mansyur 1021- 1061. Dinasti dipimpin sampai enam generasi sampai akhirnya ditaklukan pada masa Al Qadhi' Ja'far tahun 1096 oleh Al Murawiyyah.Itulah sebagian di antara kerajaan – kerajaan kecil di Spanyol yang saling berperang sesama kerajaan Islam yang akhirnya mereka ditumpas oleh pasukan Kristen atau oleh pasukan lain dari luar Spanyol, seperti Murabithun yang datang ke Spanyol atas undangan raja 'Abadiyyah, yang akhirnya menguasai sebagian besar wilayah Spanyol.
C.    Dinasti-Dinasti di Afrika Utara
1.      1.    Dinasti FatimiyahPada tahun 874 M
Muncullah seorang Yaman yang bernamna Abu Abdullah Al-Husein yang kemudian menyatakan sebagai pelopor Al-MAhdi. Abu Abdillah Al-Husein kemudian pergi ke Afrika Utara dank arena pidatonya yang sangat baik ia berhasil mendapat dukungan dari suku Barbar Ketama. Selain itu, ia mendapat dukunga dari seorang gubernur Ifrikiyah yang bernamna Zirid. Philip K Hitty menyebutkan bahwa setelah mendapat dukungan ia menulis surat kepada Imam Ismailiyat untuk dating ke Afrika Utara yang kemudiain Said diangkat menjadi pimpinan pergerakan. Tahun 909 M, Said berhasil mengusir Zaidatullah, seorang penguasa Aghlabid terakhir untuk keluar dari negerinya. Kemudian Said memperoklamasikan menjadi imam pertama dengan gelar Ubaidillah Al-Mahdi. Dengan demikian, berdirilah pemerintahan Fatimiyah pertama di Afrika Utara dan Al-Mahdi menjadi khalifah pertama dari Dinasti Fatimiyah yang bertempat di Raqpodah daerah Al-Qayrawan.Sumbangan dinasti ini bagi peradaban dunia adalah dalam sistem pemerintahan maupun dalam bidanag keilmuwan. Kemajuanterlihat pada masa kekhalifahan Al-Aziz yang bijaksana diantaranya adalah dalam bidang, pemerintahan, filsafat, keilmuwan dan kesusastraan, ekonomi dan sosial, dll.Setelah Al-Aziz meninggal, Abu Ali Mansur yang baru berumur sebelas tahun diangkat menjadi khalifah dengan gelar Al-hakim. Kebijakan Al-Hakim telah menimbulkan rasa benci kaum Dzimmi dan Muslim non-Syiah. Banyak pemberontakan terjadi pada masa nya sehinga mengakibatkan kemunduran pada dinasti ini.
2.      2.    Dinasti Murabithun
Pada awalnya adalah sebuah kegiatan militer keagamaan yang didirikan pada abad 11. Murabithun ( ribath ) sejenis benteng pertahanan Islam yang berada di sekitar masjid. Masjid  mempunyai doble fungsi sebagai tempat ibadah, penyebaran da'wah sekaligus sebagai benteng pertahanan. Anggota pertamnya berasal Lumtunah bagian dari suku Sanhaji yang suka mengembara di padang Sahara. Salah satu kebiasaan mereka menggunakan cadar yang menutupi wajah di bawah mata, kebiasaan ini dinamakan Mulatstsamun ( para pemakai cadar ) yang kadang – kadang menjadi sebutan lain bagi kaum Murabithun.Kaum Murabithun  berasal dari sebuah pulau di Senegal, sebagai mana kebiasaan orang Barbar yang hidupnya nomaden, mereka memperluaskan kekuasaannya dengan menaklukan suku satu persatu dan memaksanya untuk mengikuti atau memeluk agama Islam. Pada awalnya gerakan Murabithun adalah untuk da'wah Islam yaitu meningkatkan pengetahuan mereka tentang agama Islam yang dipimpin Abdullah bin Yasin ulama besar yang diminta oleh Yahya ibn Ibrahim seorang tokoh suku Sanhaji untuk berda'wah di suku mereka. Setelah Abdullah bin Yasin meninggal da'wahnya dilanjutkan oleh Abu Bakar, kemudian Yusuf ibn Tasfin. Dibawah pimpinan  Yusuf ibn Tasfin gerakan Murbithun menjadi besar dan menjadi sebuah dinasti.Pada  1061 Yusuf ibn Tasfin menguasai Maroko, pada tahun 1062 Yusuf ibn Tasfin mendirikan Marakesh sebagai ibu kota kerajaan. Meskipun Murabithun telah menjadi sebuah dinasti yang memakai gelar amirul muslimin, tetapi dalam urusan spiritual mereka tetap mengakui otoritas Khalifah Abasiyah di Bagdad. Koin dinar yang dipakai didepan mencantumkan gelar amirul muslimin dan di belakang mencantumkan amirul mu'minin.Dinasti Murabithun yang  berkuasa di Afrika Utara ( Maroko, Aljazair sampai Senegal ) mendapat undangan dari raja al Mu'tamid dari Bani Abbad yang berada di Spanyol untuk membantunya  menghadapi pasukan AlFonso VI. Sebenarnya tindakam al Mu'tamid mengundang Yusuf ibn Tasfin banyak mengundang kritikan dari pembesar lainnya. Tapi al Mu'tamid menjawab bahwa lebih bik ia menjadi seorang penunggang onta di Afrika daripada menjadi seekor babi di Castile.Yusuf ibn Tasfin menyambut baik undangan raja al Mu'tamid. Ia bergerak melalui Spanyol Selatan berhadapan dengan pasukan Alfonso VI di Zallakh dekat Badajos dan dengan kekuatan pasukan yang berjumlah 20.000 orang, ia berhasil mengalahkan pasukan Alfonso VI, tapi raja Alfonso VI dapat melarikan diri dan selamat dari pasukan  Yusuf ibn Tasfin.Dengan kemenangannya ini ia mendapat sambutan yang hangat / antusias dari rakyat muslim Spanyol dan mendapat pujian dari para penyair Seville, tapi sayang ia tak dapat memahami sair – sair tersebut, dan kembali ke Afrika.Yusuf ibn Tasfin merasakan  bahwa daerah Spanyol lebih subur , nyaman dan beradap ketimbang di Afrika  yang tandus dengan gurun sahara yang tidak menarik, maka timbul di hatinya untuk kembali ke Spanyol, tapi bukan sebagai sekutu melainkan sebagai penakluk. Ia ingin merebutnya dari kekuasaan al Mu'tamid yang dulu dibantunya ketika menghadapi pasukan Alfonso VI. Pada bulan November 1090, ia memasuki kota Granada, kemudian Seville, dan kota – kota utama lainnya. Seluruh wilayah Spanyol muslim direbutnya kecuali kota Toledo dan Saragosa yang diizin untuk ditempati orang Kristen dan Banu Hud. Raja Al Mu'tamid ditangkap dan dibuang ke Maroko.Berakhirlah kekuasaan Bani Abbadiyah di tangan yang semula sekutu kemudian berubah menjadi lawan. Madzhab yang dianut oleh dinasti Murabithun adalah Maliki. Bahasa yang dipakai adalah bahasa Arab dan bahasa Spanyol. Kemudian memilih kota Seville menjadi ibu kota kedua setelah Maroko di Afrika Utara. Pada tahun 1106 Yusuf ibn Tasfin meninggal dunia dalam usia 100 tahun dengan mewarisi wilayah yang luas meliputi Afrika Utara (Maroko, Aljazair sampai Senegal) , Spanyol , Leberia Selatan dan kepulauan Atlantik.Kekuasaan Dinasti Murabithun kemudian diganti oleh anaknya yaitu Ali ibn Yusuf  wafat tahun 1143 dan penguasa yang terakhir yaitu Ishaq ibn Tasyfin sampai 1147. Yang akhirnya dinasti ini takluk pada dinasti Muwahhidin setelah ibu kota Marrakesh direbut oleh rivalnya dari suku Barbar yang lain.
3.      3.    Dinasti Muwahhidun
Sama halnya dengan dinasti Murabithun yang memulai propagandanya dibidang keagamaan. Atau setidak – tidaknya menjadikan agama sebagai dasar gerakan tersebut. Pelopor dan sekaligus sebagai pendiri adalah Muhammad ibn Tumart yang lahir di Atlas tahun 1082 M. Dia berasal dari suku Masmudah pegunungan Atlas Maroko. Dia merupakan seorang pengelana yang haus ilmu pengetahuan. Dia belajar dari satu tempat ke tempat lain, mulai dari Cordoba, Alexandaria, Mekkah dan akhirnya di Bagdad.Setelah kembali dari perantauannya di Maroko, Ibn Tumart mulai mengadakan propaganda pembaruan terhadap tradisi Islam yang dogmatis kepada Pentauhidan yang murni dan tegas. Sebutan yang diberikan kepada pengikutnya adalah al Muwahhidin yang berarti Penegak Keesaan Tuhan. Dalam bidang teologi ia berpaham al Asy'ariyah sedangkan  bidang tasauf ia memilih paham yang dikembangkan oleh imam al Ghazali dan bidang Fiqh dia menganut madzhab Maliki . Ibn Tumart sangat keras dan terkadang kasar dalam menanamkan moral dan kepercayaan agama, ia pernah memukul saudara perempuan dari gubernur dinasti Murabithun di kota Fez karena tidak mengenakan kerudung.Gerakan Muwahhidin semakin lama semakin banyak pengikutnya di Aghmat Ibn Tumart berhasil memikat suku Berbers Atlas.Suku itu sebelumya sudah memeluk agama Islam tapi sangat minim pengetahuan mereka terhadap Islam. Dari gerakan keagamaan kemudian berubah menjadi gerakan politik, dan para pengikutnya menyebutnya sebagai Imam Mahdi. Gerakan ini semakin sukses karena dibantu oleh Abdul Muin, orang yang ahli dalam hal strategi dan militer. Di kota Tin Malal (Tinmal ) mendirikan masjid sebagai pusat pengajaran dan propagannya, dan di kota ini pada tahun 1121 M dijadikan sebagai ibu kota pertama al Muwahhidin.Setelah Ibn Tumart meninggal dunia tahun 1130 gerakan ini dipimpin oleh Abdul Mu'min yang kemudian menggunakan gelar khalifah bagi dirinya. Dia berhasil menaklukan , mengusai kerajaan Hammiyah di Bejaya, Ziridiyah di Ifriqiyah, Teluk Sidra , dinasti Murabihtun dan ibu kotanya Marrakesh ( Maroko ) Afrika Utara 1145 , Padang Pasir Libya 1149. Pada tahun 1170 dia melakukan ekspansi ke Spanyol dan berhasil menguasainya, maka berakhirlah dinasti Murabithun di Afrika Utara dan Spanyol. Kemudian dia menjadikan Sevillle sebagai ibu kota Dinasti Muwahhidin, tapi sang penguasa ini sering mondar mandir antara Marrakesh ( Maroko ) dan Seville di Spanyol.Dinasti Muwahhidun mencapai kemenangan gemilang atas Spanyol dalam pertempuran di Alarcos tahun 1195 yang menandai puncak kekuatan politik. Tapi tak lama kemudian ummat Islam mendapat serangan dari pasukan Kristen dalam peperangan di Las Navas de Tolosa tahun 1212. Ini merupakan satu kekalahan dalam sejarah ummat Islam di Spanyol dan sekaligus mengawali terjadinya gerakan pemusnahan terhadap orang Islam.Pada Dinasti Muwahhidun lahir sejumlah tokoh – tokoh filsafat dan ilmu pengetahuan  Muslim yang sangat dihargai dikalangan Barat diantaranya : Ibn Tufayl  wafat tahun 1185 karyanya antara lain Hayy ibn Yaqzhan , Ibn Rusyd ( Averoes ) wafat tahun 1198, karyanya antra lain :al Kulliyat fi al Thibb, Tahafut al Tahafut, Jami', Matan Zubad , Ibn Zuhr ( Avenzoer ) wafat tahun 1162 karyanya at Taisir fi     al Mudawah wal al Tadbir , Ibn Arabi wafat tahun 1240 karyanya antara lain Fushush al Hikam, Kimiyya al Sa'adah,Wahdah al wujud.Pada masa ini juga tumbuh ilmu arsitektur  yang bercorak Musllim Spanyol.Sejumlah peninggalan seni arsitektur antara lain Masjid Giralda yang sekarang menjadi Kathedral Agung di Seville, Masjid Kutubiyyah di Marakesh, Masjid Hasan di Rabat dan di Maroko dia membangun rumah sakit yang merupakan bangunan yang tiada tandingannya  pada zamannya.
D. Kerajaan Bani Ahmar
Kita pasti mengenal salah satu bangunan monumental dengan histori yang cukup panjang, yakni Istana Alhambra. Alhambra dalam bahasa Arabnya hamra' bentuk jamak dari kata ahmar yang berarti "merah". Karena bangunannya banyak dihiasi dengan ubin-ubin, bata-bata berwarna merah, serta penghias dinding yang agak kemerah-merahan dengan keramik yang bernuansa seni Islami, disamping marmer-marmer yang putih dan indah. Ada pula yang berpendapat bahwa Alhambra dinamakan demikian karena diambil dari seorang pendirinya yakni Al- Ahmar. Hingga saat ini bangunan bernilai tinggi akan seni arsitektur ini memperlihatkan peradaban tinggi orang-orang Islam tempo dulu. Istana ini berada di bukit La Sabica, masih tetap berdiri sebagai bukti kejayaan Islam di Granada Spanyol.Istana Alhambra didirikan oleh kerajaan Bani Ahmar atau bangsa Moor (Moria) (bangsa yang berasal dari daerah Afrika Utara), satu kerajaan Islam terakhir yang berkuasa di Andalusia sekarang Spanyol.Kerajaan Daulat Bani Ahmar berkuasa antara 1232-1492 M, didirikan oleh Sultan Muhammad bin Al-Ahmar atau Bani Nasr yang masih keturunan Sa'id bin Ubaidah, seorang sahabat Rasulullah saw. yang berasal dari suku Khazraj di Madinah. Bangunan Istana Alhambra dibangun kurang lebih tahun 1238 dan 1358 M oleh Sultan tersebut yang diteruskan oleh keturunan raja-raja Bani Ahmar. Istana Alhambra tidak langsung didirikan, namun secara bertahap.Istana ini dilengkapi dengan taman mirta semacam pohon myrtuscommunis dan juga bunga-bunga yang indah harum semerbak, serta suasana yang nyaman. Kemudian, ada juga Hausyus Sibb (Taman Singa),taman yang dikelilingi oleh 128 tiang yang terbuat dari marmer. Di taman ini pula terdapat kolam air mancur yang dihiasi dengan dua belas patung singa yang berbaris melingkar, yakni dari mulut patung singa-singa tersebut keluar air yang memancar. Di dalamnya terdapat berbagai ruangan yang indah, yaitu, Ruangan Al-Hukmi (Baitul Hukmi), yakni ruangan pengadilan dengan luas   15 m x 15 m, yang dibangun oleh Sultan Yusuf I (1334-1354); Ruangan Bani Siraj (Baitul Bani Siraj), ruangan berbentuk bujur sangkar dengan luas bangunan 6,25 m x 6,25 m yang dipenuhi dengan hiasan-hisan kaligrafi Arab; Ruangan Bersiram (Hausy ar-Raihan), ruangan yang berukuran 36,6 m x 6,25 m yang terdapat pula al-birkah atau kolam pada posisi tengah yang lantainya terbuat dari marmer putih. Luas kolam ini 33,50 m x 4,40 m dengan kedalaman 1,5 m, yang di ujungnya terdapat teras serta deretan tiang dari marmer; Ruangan Dua Perempuan Bersaudra (Baitul al-Ukhtain), yaitu ruang yang khusus untuk dua orang bersaudara perempuan Sultan Al-Ahmar; Ruangan Sultan (Baitul al-Mulk); dan masih banyak ruangan-ruangan lainnya seperti ruangan Duta, ruangan As-Safa', ruangan Barkah, Ruangan Peristirahatan sultan dan permaisuri di sebelah utara ruangan ini ada sebuah masjid yakni Masjid Al-Mulk.Selain itu, istana merah ini dikelilingi oleh benteng dengan plesteran yang kemerah-merahan. Yang lebih unik lagi pada bagian luar dan dalam istana ini ditopang oleh pilar-pilar panjang sebagai penyangga juga penghias istana Alhambra. Kemudian, dinding istana itu baik di luar atau pun dalam istana banyak dihiasi dengan kaligrafi-kaligrafi Arab dengan ukiran yang khas yang sulit dicari tandingannya.Semula kerajaan ini hanya kerajaan kecil saja namun dengan cepatnya kerajaan ini menjadi kerajaan kuat dan megah hingga dua setengah abad lebih berkuasa. Kekuatan ini bukan saja dari kematangan pola pikir para pemimpinnya, tetapi keadaan alam pun ikut mendukung kejayaannya. Wilayah Granada termasuk daerah sebuah bukit atau pegunungan yang indah dengan ketinggian kurang lebih 150 m, dengan luas kira-kira 14 ha, satu daerah yang sukar dimasuki oleh musuh namun mudah dipertahankan, sekarang Bukit La Sabica. Pada masa kejayaannya istana Alhambra ini dilengkapi dengan barang-barang berharga seperti barang yang terbuat dari logam mulia, perak, dan permadani-permadani indah yang masih alami buatan tangan manusia.Raja-raja Bani Ahmar sangat memperhatikan akan kemakmuran rakyat sehingga pada saat itu bidang pertanian, dan roda perniagaan sangat maju. Selama 260 tahun kerajaan raja-raja Bani Ahmar berkuasa, namun timbul di antara mereka perselisihan juga sengketa. Inilah yang menyebabkan lemahnya kerajaan Bani Ahmar. Bagaimanapun gigihnya usaha Sultan Muhammad XII Abu Abdillah an Nashriyyah raja terakhir Bani Ahmar untuk menyelamatkan kerajaannya, akhirnya runtuh juga oleh dua buah kerajaan Kristen yang bersatu dari utara. Maksud dari dua buah kerajaan ini adalah karena perkawinan Karel/Ferdinand V (L. 1452-W. 1516) dari Aragon menikah dengan saudari Henry IV yaitu Ratu Isabella (L. 1451-W. 1504) dari Castille dan Leon. Keduanya menikah tahun 1469. Raja Ferdinand V dan Ratu Isabella ini, keduanya yang mendukung dan membantu rencana penjelajahan Columbus di tahun 1492.Pada pertengahan 1491 M, Raja Ferdinand V telah mengepung Granada selama tujuh bulan, Ferdinand V berkemah di Gumada di sebelah selatan kota. Sebelumnya Ferdinand V telah menguasai kota-kota lain seperti Malaga pelabuhan terkuat di Andalusia, kemudian Guadix dan Almunicar, Baranicar, dan Almeria. Yang terakhir adalah Granada yang diserahkan oleh raja terkahir Bani Ahmar Abu Abdillah. Penyerahan Granada ini diserahkan di halaman Istana Alhambra.
Sebagaimana telah dipaparkan diatas sebelum Islam masuk di Afrika Utara daerah itu berada dibawah kekuasaan kekaisaran Romawi. Kaisar-kaisar Romawi dikenal dalam sejarah sebagai penguasa-penguasa yang kejam, lalim dan berdarah penjajah. bermacam-macam pungutan pajak yang sangat memberatkan rakyat mereka ambil secara sewenang-wenang mulai dari pajak yang diwajibkan atas tiap jiwa, ada pajak pakaian, pajak perabot rumah tangga, bahkan ada pajak orang mati. Jika ada daerah yang mengadakan pemberontakan mereka tidak segan untuk menindak pemberontak itu dengan bengis dan kejam.Sementara setelah kedatangan Islam berbagai tindakan kezaliman itu dihapuskan,bahkan orang-orang barbar banyak yang diakomodasi dalam pemerintahan Sedangkan islam mengakar di Andalusia bukanlah melalui pemaksaan, melainkan sebab Islam jalan alternatif yang jelas lebih superior dan lebih sehat kepada orang-orang setempat.Afrika Utara merupakan pintu gerbang penyebaran Islam ke Eropa. Dari Afrika Utara lalu ke Spanyol yang termasuk benua Eropa. Penyebaran Islam ke Afrika Utara sudah dimulai sejak khulafaurrasyidin, yaitu pada masa Umar bin Khattab. Pada tahun 640 M Panglima Amr bin Ash berhasil memasuki Mesir. Kemudian pada khalifah Uthman bin Affan penyebaran Islam meluas ke Barqah dan Tripoli. Tapi penaklukan atas kedua kota tersebut tidak berlangsung lama karena Gubernur Romawi berhasil merebut ke dua itu kembali. Karena Gubernur Romawi ini kejam  dan memeras rakyat sehingga rakyat ( penduduk ) meminta bantuan kepada orang – orang Islam. Permintaan itu disanggupi oleh khlalifah Uthman bin Affan. Namun bantuan itu baru bisa terealisasi pada pemerintahan Bani Umayyah yaitu pada masa Muawiyah bin Abi Sufyan.Muawiyah bin Abi Sufyan mempercayakan tugas itu pada panglimanya yang bernama Uqbah ibn Nafi al Fihri . Dan Uqbah ibn Nafi al Fihri berhasil menekan suku barbar dan menghalau pasukan Romawi dari daerah tersebut. Mulai sejak itu Afrika Utara dikuasia oleh Bani Umayyah lalu Bani Abbas, Rustamiyah, Idrisiyah, Aglabiyah, Ziridiyah, Hammadiyah kemudian Murabithun dan Muwahhidun.
            Sejarah peradaban islam yang terjadi di afrika utara adalah termasuk sejarah yang tidak boleh dilupakan oleh penerus bangsa islam, karena banyak yang dapat di ilhami dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di Afrika Utara zaman dahulu bahwa islam pernah Berjaya pada masa khulafaur rasyidin dan para Dinasti-dinasti. Afrika Utara merupakan pintu gerbang penyebaran Islam ke Eropa. Dari Afrika Utara lalu ke Spanyol yang termasuk benua Eropa. Penyebaran Islam ke Afrika Utara sudah dimulai sejak khulafaurrasyidin, yaitu pada masa Umar bin Khattab. Pada tahun 640 M Panglima Amr bin Ash berhasil memasuki Mesir. Kemudian pada khalifah Uthman bin Affan penyebaran Islam meluas ke Barqah dan Tripoli. Banyak juga yang perlu diketahui di dalam kisah/sejarah islam di afrika utara.

DAFTAR PUSTAKA :
-          Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam Dirosah Islamiah II (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2006) hlm 88.
-          Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, terj. Adang affandi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), hlm. 313.
-          Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jilid I (Jakarta: UI-Press, 2002), hlm. 56-88.
-          Ahmad Tompson dan Muhammdad 'Atta Ur Rahim, Islam Andalusia Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan (Jakarta: Penerbit Gaya Media Pratama, 2004) hlm.40.
-          Siti Maryam dkk, Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik Hingga Modern (Yogyakarta: LESFI, 2004) hlm 79.

SUKU HUTAN ATAU SUKU ASLI

Abdurrahman / SR 3A

Riwayat suku hutan
Suku hutan merupakan pecahan dari puak melayu rakyat kerajaan gasib. Raja gasib pertama yang diislamkan  oleh kerajaan malaka Sultan Mansyur Syah bernama Megat Kudu kemudian bergelar sultan Ibrahim. Sejak itu gasib menjadi pusat agama islam dibelahan pantai timur sumatera. Kemudian gasib mundur karena serangan aceh, lalu digantikan oleh kerajaan siak yang mulai sejak 1723 dengan rajanya raja kecil dengan gelar Sultan Abdul Jalil Rahmatsyah. Dalam masa awal kerjaan siak inilah suku hutan mengasingkan diri kehutan, karena mungkin sekali tidak suka mengikuti agama islam yang makin kuat dalam kerajaan itu. Atau oleh kehadiran belanda yang mulai memperlakukan blasting (pajak) atas rakyat Siak.
Dalam perjalanan mengasingkan diri itu mereka sampai ke pulau bengkalis dan pulau rangsang. Karena  mereka membuat kampong didalam hutan, maka mereka terkenallah dengan nama suku hutan. Padahal mereka lebih suka menyebutnya suku asli.
Dewasa ini disamping mereka mendiami selat baru dan jangkang dibengkalis, juga membuat desa sokop pulau rangsang kecamatan tebing tinggi, disamping mendiami Merbau, sungai apit dan kuala Kampar.
Masyarakat suku hutan
Suku hutan atau suku asli sebagaimana masyarakat terasing lainya suka mendiami belantara, dan memilih tempat-tempat yang dekat dengan sungai dan laut. Di pulau rangsang mereka telah mendiami aliran sungai sodor, ongkoi dan mering.
Para tokoh yang memainkan peranan dalam memegang teraju kehidupan masyarakat suku hutan ialah batin dengan para pembantunnya  yang disebut dengan antan (sama dengan pengulu pada talang mamak) tongkat (sama dengan Dubalang) dan  monti.
Batin adalah pemimpin formal dalam tiap desa. Dia mengemudikan kehidupan masyarakat dengn adat dibantu oleh beberapa pembantunya. Tongkat membantu batin dalam melaksanakan hukuman atau denda adat, monti membantu dalam mengambil keputusan adat, sedangkan antan akan membantu dalam pelaksanaan segala ketentuan adat terhadap semua rakyat atau warga.
Sebagai kepala desa batin telah menjadi pelaksana beberapa peraturan pemerintah dan ikut dalam melakukan berbagai program pembagunan didesanya. Sebagai ulama (meskipun belum begitu berpengaruh seperti Kholifah sakai dan bonai) dia memimpin upacara pernikahan, sebagai wali dan sebagainya. Kemudian perlu diketahui, bahwa pada masa dahulu sultan siak, merupakan pucuk pemerintahan pula oleh suku hutan, hal ini karena perkampungan mereka menjadi daerah kerajaan siak, meskipun mereka mempunyai semacam otonomi dalam adat dan hutan tanahnya.
Mata pencaharian
Suku hutan atau suku asli telah mempunyai 5 macam mata pencaharian yang penting yaitu, bertani, meramu (mengambil hasil hutan) nelayan, berburu dan menjadi buruh. Suku hutan yang mendiami kuala Kampar telah bertani kelapa dan membuat kebun rumbia. Hasil kelapa dan sagu dijual kepada cina.
Tetapi ditempat lain pekerjaan bertani kurang disukai oleh Suku Hutan, seperi yang mendiami puau Bengkalis dan pulau Rangsang. Pada kedua tempat itu suku ini memandang lapangan pertanian terlalu labat medatangkan hasil. Mereka lebih suka mncari hasil hutan berupa mengumpulkan kayu bakau, yang hasilnya memang cukup lumayan. Jika segala sesuatu berjalan lancar, maka dalam taun 1990, menurut menurut hasil penelitian Tubari, seorang pencari kay bakau dapat memperoleh penghasilan kotor kira-kira 6 – 7 ribu rupiah sehari.
Pekerjaaan lain juga dilakukan sebagai pencaharian lengkap. Mencari ikan dan berburu masih dilakukan, mekipun hasilnya sudah jauh berkurang mereka menangkap ikan mengunakan jarring, rakit, pukat, rawai, belat, gombang, dan pancing. Sebagian hasil dijual dan untuk di makan. Babi merupakan binatang buruan yang hampir dilakukan suku ini setiap hari. Babi diburu dengan senjata kojor (tombak) dan juga dijerat. Hasilnya dimakan dan juga dijual.
Warga suku hutan disukai menjadi buruh karena mereka rajin, kuat patuh pada majikan dan bisa menerima upah yang relative murah. Bagaimanapun juga, sifat mereka yang patuh dan bisa menerima upah yang murah, tenting ada hubungannnya dengan tingkat kualitas mereka yang masih rendah dalam pendidikan. Dengan keadaan buta huruf dn terbatas bergaul dengan pihak luar, maka mereka cenderung menerima keadaan apa adanya. Pada tahun 1987 dicatat oleh Abbas pendapatan yang mereka terima saat bekerja di perusahaan cina anatara Rp 1.200,- sampai Rp 1.750,- / hari.
Meskipun tingkat pendapatan mereka tampak memadai, tetapi karena rendahnya tingkat berpikir dan agama islam yang dangkal, mereka jatuh hidup boros. Begitu ada uang langsung dihabiskan dipakai untuk berjudi, minum-minum serta barbagai upacara.
Agama dan kepercayaan
Tak diragukan lagi bahwa suku hutan telah pernah memeluk agama islam, paling kurang semenjak nenek moyang mereka menjadi rakyat kerajaan Gasib dan Siak. Agama ini amat nyata telah jauh meresap kedalam adat dan tradisi mereka. Tetapi karena telah mendiami hutan belantara sebagai tempat terpencil, maka perkembangan dan pendalaman ajaran islam menjadi kandas. Sementara itu pengaruh alam dan lingkungan hidup memberi peluang yang besar bagi suburnya kembali kepercayaan nenek moyang dahulu kala dalam bentuk kepercayaan animisme. Maka bertemulah kembali gelombang agama islam yang kandas dengan arus kepercayaan animisme, sehingga ujudlah semacam kepercayaan sinkretik yang memadukan islam dengan animisme.
Meskipun agama islam memang mempercayai yang gaib seperti Malaikat, Iblis, dan Setan serta Tuhan sendiri yang Maha Gaib, tetapi suku hutan telah tergelincir, karena makhluk halus seperti berbagai roh orang mati serta beberapa jenis lagi yang mereka sebut Awang Putih dan Awang Hitam telah mendapat pujaan karena peranannya dipandang dapat memberikan perlindungan atau mendatangkan bencana. 
Kepercayaan akan kekuatan roh itu amat berpengaruh sekali. Roh yang baik yang dapat memberikan perlindungan mereka sebut sebagai Awang Putih dan roh yang jahat yang diyakini mendatangkan bencana dinamakan sebagai Awang Hitam.
Mereka telah meyakini bahwa Tuhan yang bernama Allah menciptakan 99 jenis makhluk. Hanya 9 jenis yang menjadi manusia, selebihnya menjadi jin dan setan. Pada hari jum'at mereka telah tidak bekerja, tetapi alasannya karena roh-roh berkeliaran sampai tengah hari. Hari raya idul fitri telah mereka rayakan, meskipun syariat menjalankan puasa masih diabaikan. Itulah sebabnya mereka tiap 27 ramadhan yang mereka rebut 7 likur, kampung dihiasi dengan colok (obor bambu).
Al-quran dipandang sebagai benda keramat dan suci. Hanya orang tertentu seperti guru ngaji, batin, dukun dan bidan yang boleh memegangnya. Orang lain harus minta izin dahulu kepada mereka itu baru dapat menyintuh kitab tersebut. Adanya al-quran dalam rumah diyakini menjaga rumah dari roh jahat serta ilmu jahat dari orang lain. Inilah yang menyebabkan ayat quran dapat dijadikan tangkal.
Dengan gambaran kepercayaan serupa itu dapatlah dikesan kualitas ajaran islam dalam kehidupan masyarakat suku hutan. Paling kurang terdapat 3 tingkat kualitas suku hutan dalam kadar agama islam yang diyakininya.
-          Pertama yang harus sekedar mampu mengucapkan syahadat yang mereka amalkan dalam berbagi upacara khitan dan nikah-kawin. Inilah jumlah terbesar daripada masyarakat suku hutan. Syariat islam hampir tidak dijalankan sama sekali, tetapi kebudayaan islam telah mereka amalkan dengan kokoh, seperti tampak dalam adat dan tradisi.
-          Kedua peringkat yang sudah mampu mengerjakan sholat, tetapi belum dilaksanakan sebagaimana mestinya menurut tuntunan islam.
-          Ketiga peringkat yang sudah mengerjakan sholat dan juga sudah bisa baca al-quran. Kualitas ini mulai Nampak terhadap anak-anak yang mendapat  pelajaran mengaji disurau-surau dan mesjid.
Palal mencatat dalam tahun 1988 dari kantor urusan agama kecamatan bengkalis, ada 2.060 orang suku hutan (yang disebutnya sebagai masyarakat terasing). Sementara Tubari dalam tahun 1989 mencatat dari departemen Sosial kecamatan Bengkalis ada 3.438 jiwa suku hutan. Kedua catatan ini jauh bedanya dengan catatan Kanwil Depsos Propinsi Riau yang hanya mencatat 1.445 orang suku hutan dikecamatan bengkalis, tapi bagaimana pun jua hasil pencatatan iru, pala mencatat dari KUA kecamatan bengkalis mengenai keadaan agama Suku Hutan sebagai berikut:
-          Animisme + Islam dianut oleh 1.779 orang
-          Telah memeluk agama islam dengan sadar 57 orang
-          Telah memeluk agama Kristen 224 orang
Suku hutan yang masih islam-animisme kembali memeluk agama islam dengan sadar, banyak terjadi melalui perkawinan, terutama perempuan suku tersebut diambil isteri oleh orang melayu. Dalam tahun 1987 Marhum melakukan penelitian terhadap Suku Hutan yang berada di sokop kecamatan Tebing Tinggi. Di desa itu dicatatnya ada 747 orang suku hutan beragama islam, dan hanya 80 orang yang sudah menganut konghucu.
Sebagai sandinganya baik juga diperhatikan hasil penelitian Murazal tahun 1987 di kecamatan Tebing Tinggi, meliputi desa sesap, sokop, dan sondei. Jumlah mereka yang termasuk suku hutan menurut kantor kecamatan Tebing Tinggi tahun itu ialah 1.968 orang. Dri jumlah ini terhitung beragama islam (meskipun belum bersih akidahnya) ada sebanyak 1.878 orang. Selebihnya memeluk budha 18 orang sedangkan konghucu sebanyak 72 orang.
Didaerah ini sudah ada 3 buah SD dengan 339 murid, tapi masih banyak suku hutan yang enggan menyekolahkan anak nya. Sayangnya guru agama islam belum ada disekolah itu. Padahal daerah suku hutan ini sudah mempunyai 2 buah mesjid atau surau.  Itulah sebabnya kemajuan agama islam dearah ini agak lambat. Pernah ada guru ngaji dari desa Bungur (orang melayu) mengajar anak-anak di desa sokop. Karena minat anak-anak situ rendah sekali, akhirnya surau itu ditinggalkan lagi. Akibatnya anak-anak suku hutan kembali hanya belajar agama islam dari orang tuanya semata. Hal ini niscaya tidak akan bisa memperbaiki kualitas mereka sebagai seorang muslim.
DAFTAR PUSTAKA
UU hamidy. Masyarakat Terasing di Daerah Riau di Gerbang Abad XXI. Pekanbaru 1991
Lubis. Mochatar. 1997. sakai di riau masyarakat terasing dalam masyarakat indonesia. UR Pekan baru : Yayasan obor Indonesia