RINGKASAN SEJARAH PERADABAN ROMAWI KUNO


RINALDI AFRIADI SIREGAR / PIS

Romawi ialah peradaban dunia yang letaknya terpusat di kota Roma masa kini. Peradaban Romawi dikembangkan Suku Latia yang menetap di lembah Sungai Tiber. Suku Latia menamakan tempat tinggal mereka 'Latium'. Latium merupakan kawasan lembah pegunungan yang tanahnya baik untuk pertanian. Penduduk Latium kemudian disebut bangsa Latin. Pada mulanya, di daerah Latium inilah bangsa Latin hidup dan berkembang serta menghasilkan peradaban yang tinggi nilainya.
Kota Roma yang menjadi pusat kebudayaan mereka terletak di muara sungai Tiber. Waktu berdirinya Kota Roma yang yang terletak di lembah Sungai Tiber tidak diketahui secara pasti. Legenda menyebut bahwa Roma didirikan dua bersaudara keturunan Aenas dari Yunani, Remus dan Romulus.
"Menurut berita2 lama, Roma didirikan oleh Remus dan Romulus pada tahun 750. Remus dan Romulus ini anak Rhea silva, turunan Aenas –seorang pahlawan Troya jang dapat melarikan diri waktu Troya dikalahkan dan dibakar oleh bangsa Jujani"[1]
Orang-orang Romawi memiliki kepercayaan terhadap dewa-dewa, seperti orang-orang di Yunani. Hanya saja dewa-dewa di romawi berbeda dengan di Yunani. Dewa-dewa yang dipercayai oleh orang-orang Romawi antara lain :
1. Jupiter (raja dewa-dewa)
2. Yuno (dewi rumah tangga)
3. Minerus (dewi pengetahuan)
4. Venus (dewi kecantikan)
5. Mars (dewa perang)
6. Neptenus (dewa laut)
7. Diana (dewi perburuan)
8. Bacchus (dewa anggur)
Roma berhasil menundukkan bangsa-bangsa yang tinggal disekitarnya satu persatu, baik dengan jalan kekrasan maupun jalan damai. Hingga akhirnya Roma berhasil menguasai seluruh Italia Tengah.
Sebelum itu, sekira tahun 492, Daerah Latium sebagai tempat berdirinya kota Roma dikuasai oleh kerajaan Etruskia, yang terletak disebelah utaranya sampai pada tahun 500 SM. Pada tahun 500 SM bangsa Latium memberontak terhadap kerajaan Etruskia dan berhasil memerdekaan diri serta mendirikan negara sendiri yang berbentuk republik. Maka sejak itu, Roma menjadi republik dan kepala negaranya disebut konsul yang dipilih setiap tahun sekali. Konsul selain menjadi penguasa negara juga ketua senat dan panglima besar.
Bangsa Romawi yang semula petani, setelah mengalahkan penguasa Etruskia kemudian menjadi bangsa penguasa besar dengan manaklukan wilayah yang luasa sampai ke Laut Tengah. Bangsa yang semula petani ini kemudian menjadi masyarakat kapitalis dan materialis. Selain sebagai bangsa yang suka dengan perang bangsa Romawi juga mengumpulkan kekayaan sebagai modal usaha. Mereka membali ladang-ladang dan kemudian penggarapannya dilakukan oleh para budak yang didatangkan dari daerah-daerah jajahan.
Penguasa Gayus Julius Caesar meluaskan wilayahnya sampai ke Jerman, Belgia, Belanda dan bahkan sampai menyebrangi selat Calis ke Inggris. Selain sebagai penguasa mutlak Julius Caesar juga mengembangkan kalender baru yang disebut kalender Julian. Kelender ini terus dipakai sampai kemudian diperbaharui oleh Gregorius yang kemudian dikenal dengan dengan kalender Gregorius. Julius Caesar dibunuh oleh Brutus dan Casinus yang menginginkan suatu pemerintahan berbentuk Republik. Akan tetapi, cita-cita kedua orang itu tidak berhasil dan tetap mempertahankan sistem pemerintahan diktator. Anak angkat Julius Caesar bernama Oktvaianus kemudian dapat menguasai Romawi kembali dan berkuasa secara diktator.
Dalam kekuasaannya, Oktavianus banyak dikelilingi orang-orang pandai sehingga ia dapat berkuasa cukup lama. Oleh senat Oktavianus diberi gelar "Augustus" yang artinya "Yang Maha Mulia". Dengan stabilitas pemerintahan pada masa Kaisar Octavianus maka mulailah bidang kebudayaan mendapat perhatian.
Kebudayaan Romawi mendapat unsur-unsur pokok dari kebudayaan Etrusia dan Yunani. Hal ini berarti kebudayaan Romawi merupakan hasil perpaduan dari kebudayaan yunani dan Etrusia, tanapa ada unsur-unsur dari kebudayaan romawi sendiri.
Pada masa Octavianus, orang-orang Romawi melihat sesuatu dari sudut kegunaannya. Pandangan hidup bangsa Romawi ini memberikan warna pada kehidupan agama. Tepatlah apa yang diungkapkan oleh Cicero, bahwa agama bagi mereka bukan untuk mendidik manusia kepada kebajikan, melainkan manusia sehat dan kaya. Dengan pandangan hidup yang praktis ini menjadi ciri utama orang-orang Romawi.
Dalam lapangan ilmu pengetahuan, bangsa Romawi bukanlah pencipta teori-teori, tetapi pelaksana teori yang telah ada sejak zaman Yunani. Dengan ini mata rantai jang seakan-akan putus dalam perkembangan ilmu pengetahuan menjadi tumbuh kembali. Bila sarjana Yunani adalah ahli teori, maka sarjana Romawi adalah ahli praktek.
Masa Octavianus merupakan masa penyempurnaan seni dan budaya Romawi. Pengaruh budaya Yunani mulai masuk dengan kuatnya sejak tahun 146 SM bersamaan dengan usaha bangsa Romawi melakukan penaklukan di Laut Tengah. Selama kekuasaan Romawi, seni Romawi disebarkan ke Eropa dan sekitar Laut Tengah.
Seni Romawi sebenarnya merupakan pencampuran dua unsur seni budaya, yaitu Romawi yang merupakan daerah kekuasaan Etruskia dan seni Yunani. Pada hekakatnya budaya ini bukan berasal dari rakyat biasa melinkan dari golongan bangsawan. Golongan seniman besar, seperti yang terdapat di Yunani di Roma tidak ada. Justru bangsa Romawi mendatangkan seniman-seniman dari Yunani. Oleh karena itu, pengaruh Yunani di Romawi sangat kuat. Politik maupun seni dan budaya Roma di bawah bangsa Etruskia. Dengan begitu seni Romawi pada dasarnya adalah pencampuran unsur-unsur budaya Etruskia dan Yunani yang kemudian menjadi seni budaya baru.
Orang Romawi senang menciptakan sesuatu secara besar-besaran karena mereka suka sesuatu yang megah, mewah, dan monumental, serta menarik perhatian. Semua hasil karya budaya terutama karya seni rupa, baik berupa seni bangunan, seni patung atau relief, maupun seni lukisnya dibuat serba besr, megah, dan penuh hiasan. Orang-orang Romawi menciptakan karya teknik bangunan yang menggumkan, seperti bangunan saluran air (aquaduct), jembatan, gedung besar untuk balai pertemuan dan pasar, bangunan untuk olahraga dan pentas seni (thermen, theater, amphitheater). Selain bangunan diatas, juga terdapat banguan kuil untuk persemayam dewa. Orang Romawi melanjutkan pengetahuan orang Yunani antara lain bangunan dengan kontruksi lengkung untuk membuat ruangan-ruangan menjadi luas.
Bangunan atap kubah untuk pertama kali diciptakan kurang lebih tahun 30 SM untuk bangunan Thermae di Baaie. Mereka juga membangun bangunan umum seperti jalan raya. Jalan raya yang terkenal adalah jalan Via Apia.
Rumah-rumah dewa atau kuil yang dibangun memiliki ukuran besar. Kuil-kuil yang berukuran besar tersebut antara lain Tempel Jupiter (abad ke-6 SM), Appolo dan Venus di Roma. Untuk setiap bangunan kuil tersebut di gunakan tinga-tiang penyangga. Batang tiang penyanggga atap menggunakan menggunakan kepala tiang dengan ciri-ciri Yunanni seperti Doria, Ionia, dan Korinthia.
Bangsa Romawi juga ahli dalam pembuatan patung terutama patung setangah dada atau potret. Bentuk wajah dibuat dengan sangat teliti, sedangkan tubuh dan lainnya lebih sederhana. Kecakapan membuat patung ini berhubungan dengan kebiasaan keluarga-keluarga terkemuka bangsa Romawi yang senang membuat patung nenek moyang dalam jumlah banyak dan sangat teliti. Biasanya patung nenak moyang disimpan di rumah dan ditempatkan dalam satu ruangan khusus yang disebut Atrium. Atrium ini juga dilengkapi dengan altar.
Orang-orang Romawi dalam membuat patung memiliki kebiasaan yang sama dengan bangsa Yunani. Dalam membuat patung, orang-orang Romawi selalu mematungkan tokoh-tokoh penguasa, tokoh-tokoh politik, dan cendikiawan. Banyak sekali tokoh penguasa, tokoh politik dan cendikiawan yang dijadikan sebagai latar dalam membuat patung seperti wajah tokoh Julius Caesar, Agustus, Tuchidides, Demostenes, Caracalla, dan lainnya. Gambar wajah para tokoh ini selain dipatungkan juga dilukiskan pada mata uang logam.
Bangsa Romawi juga senang pada keindahan rumahnya. Dinding bagian dalam rumah dihias dengan lukisan untuk memberikan kesan luas. Kegiatan memperindah dinding ini biasa pada dinding rumah dengan cara melukis pemandangan alam dan bangunan-bangunan rumah yang seolah-olah terlihat dari jendela. Kegiatan melukis pada dinding-dinding rumah yang dilakukan oleh orang-orang Romawi ternyata meniru kebiasaan bangsa Yunani. Dengan demikian melukis Cara melukis yang dilakukan oleh orang Romawi memdapat pengaruh basar dari Yunani. Dari seni melukis pada dinding ini banyak ditemukan peninggalan-peninggalan yang merupakan hasil kebudayaan masyarakat Romawi. Salah satu dari sekian banyak peninggalan kebudayaan ini adalah peninggalan lukisan didinding rumah yang terdapat di Pompeii. Peninggalan lainnya terdapat di Roma yang menggambarkan pengantin perempuan dan teman-temannya sedang mempersiapkan upacara perkawinan. Selain pada dinding rumah, seni lukis juga ditemukan pada mangkuk, jambangan, piring dan tempat bunga.
Bangsa Romawi yang senang membuat bangunan monumental menyebabkan bangsa ini kaya dengan hasil-hasil bangunan berupa monumen dan kuil. Monumen yang dibuat oleh bangsa romawi berupa pintu gerbang kemenangan atau tiang kemenangan. Bangunan monumen ini digunaakn untuk memperingati suatu peristiwa sejarah. Pada banguan monumen itu diberi relief yang menggambarkan peristiwa kemenangan. Peninggalan seni monumen ini terdapat di Roma dan dibeberapa daerah jajahan Romawi.
Perubahan ketatanegaraan Romawi dari republik ke bentuk kekaisaran tidak mengendurkan semangat dan perkembangan budaya orang-orang Roma untuk mendirikan bangunan berupa bangunan monumental. Hanya saja, apabila pada masa republik pendukung seni budaya dilakukan oleh para bangsawan. Namun, setelah menjadi kekaisaran, yang mendukung seni budaya adalah golongan istana. Sejak kaisar Agustus, seni budaya elbih cenderung mejadi seni kuna yang berkiblat pada Yunani.
Setiap kaisar yang berkuasa di Romawi selalu meninggalkan seni budaya beruapa bangunan monumen. Kebiasaan yang dilakukan oleh kiasar-kaisar ini dilakukan sebagai sarana untuk menunjukan jasanya kepada negara. Maka sejak kiasar-kaisar ini berkuasa, banyak sekali didirikan bangunan besar dan megah dengan menggunakan bahan dari marmer.
Peninggalan seni bangunan Romawi pada masa kekaisaran ini jumlah sangat banyak. Banguan-banguan monmen tersebut antara lain:
1. Kuil Zeus yang didirikan di Olympia.
2. Kuil Jupiter Heliopalitanus di ba'albek (syria)
3. Pantheon merupakan sebuah kuil yang kemudian digunakan untuk gereja.
4. Mousoleum di Roma yang didirikan pada tahun 175 SM.
Mousoleum merupakan bangunan yang berupa makam yang indah. Pada sisi dalam ruang Mousoleum dihiasai ddengan berbagai ornamen yang indah.
5. Teater di Pompeii, solona, dan Asperados.
6. Amphiteater
Amphpiteater merupakan perpaduan dua buah teater yang dipergunakan untuk pertunjukan mengadu benteng dan untuk perkelahian gladiator, tempat duduk penonton berkeliling, semakin kebelakang semakin tinggi. Amphipater pada masa kaisar Vespasianus (695 SM) dipergunakan untuk peragaan perang-perangan seperti di laut bebas dan Circus (sirkus), tempat untuk berpacu kuda yang menarik kereta beroda dua.
7. Thermen
Merupakan tempat pemandian dengan ruang-ruang mandi berair panah, berair hangat dan dingin.
8. Bangunan istana
9. Gerbang kemenengan
10. Tiang kemenangan
Pada masa Gothik (100 – 1400 M), kebudayaan Romawi tidak dapat dipisahkan dari perkembangan agama kristen. Agama kristen atau Nasrani sebenarnya telah berkembang sejak jaman pemerintahan Tiberius. Agama ini disiarkan oleh Yesus (Isa) dari nazareth, yang dilahirkan di Palestina. Agama Kristen ini berbeda dengan kepercayaan rakyat Romawi yang poltheis. Agama Nasrani memiliki kepercayaan monoteis. Dengan pertimbangan-pertimbangan politik dan kemanan negara, Tiberius menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus pada tahun 33. Tetapi kematian Yesus ini tidak berarti agama Kristen lenyap dari kehiduapan masyarakat Romawi, malahan sebaliknya.
Setelah Yesus atau Nabi Isa disalib dibukit Gologota, agama kristen berkembang sampai Mesir, Syria, Asia Kecil, dan ke Roma. Hampir selama tiga abad para pengikut agama Kristen dalam ketakutan dan dikejar-kejar oleh penguasa Roma. Pada tahun 395 agama kristen ditetapkan sebagai agama negara. Dari masyarakat pemeluknya lambat laun timbul suatu bentuk kelompok kegerejaan yang disusun menurut organisasi-organisasi yang ada di Imperium Romanum (penguasa Roma).
Periode Gothik seni Kristen mengalami hambatan-hambatan yang disebabkan oleh perpindahan pemerintahan dari Konsatantinopel ke Byzantium. Kekaisaran romawi mengalami perpecahan menjadi Romawi Barat dan Romawi Timur. Romawi Barat mengalami keruntuhan tahun 335 M.
Ketika penguasa Roma masih memusuhi para pengikut agam kristen, di Roma sendiri secara sembunyi-sembunyi berkembang seni Katamba. Sejak saat itulah lahir seni Katakomba yang meruapakn tanda lahirnya seni kristen awal. Katakomba sendiri merupakan kuburan-kuburan bawah tanah.
Kemudian dalam masyarakat Romawi pada masa Gothik ini selalu melakukan kebiasaan untuk berkumpul di ruangan terowongan dengan tujuan mengadakan kegiatan agama. Dari seringnya diadakan perkumpulan, kemudian berkembang kebiasaan masyarakat untuk menghiasi dinding dengan motif jaman kuno. Motif-motif klasik yang digambar dalam dinding-dinding terowongan ini, kemudian tergeser oleh perkembangan motif-motif modern atau baru. Motif-motif yang baru ini biasanya berbentuk manusia dan binatang yang digambarkan secara simbolik untuk kepentingan agama kristen. Karya seni kristen awal ini anatara lain lukisan-lukisan kristus sebagai "gembala yang baik". Pada umumnya yang mengembangkan seni Katakomba ini adalah bukan seniman. Bagi mereka yang erpenting adalah dapat mengungkapkan arti dan ide melalui lukisan dan sebagai bakti mereka kepada agama kristen. Namun, justru "seniman-seniman" Katakomba ini menjadi pelopor seni nonrelistik pada abad pertengahan.
Ketika gereja mengalami kemerdekaan kembali pada abad ke-4, kemudian agama kristen dijadikan agama resmi, mulailah perkembangan seni banguan gereja. Pada masa itu, para arsitek membangun gereja dengan menggunakan konsep dasar seni bangunan basilika bangsa Romawi, yaitu suatu bangunan untuk pertemuan-pertemuan umum berbentuk persegi panjang. Perkembangan selanjutnya adalah bagunan gereja dengan menara lonceng pada bad ke-6.
Seni bangunan pada bangunan gereja adalah bangunan geraja dengan denah memusat dan berkubah serta menggunakan denah memanjang atau basilika dengan langit-langit datar atau dengan lengkung silang. Contoh seni bangunan pada masa gereja adalah bangunan gereja St.Andrea di Mantua dan gereja St.Novella di Feirence.
DAFTAR PUSTAKA :

ZAMAN REFORMASI

PERTIWI RESTI/ SI V

Zaman Reformasi dimulai sejak dijatuhkan kekuasaan presiden Soeharto  atau era setelah Orde Baru, yang kemudian dipimpin oleh  B.J. Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono.
A. Masa Pemerintahan B.J. Habibie
            Pemerintahan B..J. Habibie dimulai sejak lengsernya Soeharto dari kedudukannya sebagai presiden Republik Indonesia pada tanggal 21 Mei 1998. Masa pemerintahan Habibie ini hanya berlangsung selama satu tahun, karena naiknya Habibie menggantikan Soeharto ini diterima dengan hati kecewa dan cemas di kalangan yang amat luas di kalangan masyarakat. Kabinet yang dibentuk oleh Habibie diberi nama Kabinet Reformasi Pembangunan. Pada masa pemerintahan Habibie, pemerintah memberikan kebebasan bagi pers di dalam pemberitaannya, banyak bermunculan media massa, kebebasan berasosiasi organisasi pers. Dimana hal seperti ini tidak pernah dijumpai sebelumnya pada saat kekuasaan Orde Baru. Cara Habibie memberikan kebebasan pada Pers adalah dengan mencabut SIUPP. Presiden RI ketiga ini melakukan perubahan dibidang politik lainnya diantaranya mengeluarkan UU No. 2 Tahun 1999 tentang Partai Politik, UU No. 3 Tahun 1999 tentang Pemilu, UU No. 4 Tahun 1999 tentang MPR dan DPR.
            Pada masa pemerintahan Habibie terjadi masalah hak asasi manusia di Timor Timur. Habibie mengajukan hal yang cukup menggemparkan publik saat itu, yaitu mengadakan jajak pendapat bagi warga Timor Timur untuk memilih merdeka atau masih tetap menjadi bagian dari Indonesia. Sekitar 78,5% rakyat Timor-Timur memilih merdeka, sebagian besar rakyat Timor-Timur memilih lepas dari NKRI. Di dalam pemulihan ekonomi, secara signifikan pemerintah berhasil menekan laju inflasi dan gejolak moneter dibanding saat awal terjadinya krisis. Berbeda dengan keadaan sosial, Kerusuhan antar kelompok yang sudah bermunculan sejak tahun 90-an semakin meluas dan brutal. Isu santet menghantui masyarakat kemudian di daerah-daerah yang ingin melepaskan diri seperti Aceh, begitu juga dengan Papua semakin keras keinginan membebaskan diri. Pada tanggal 14 Oktober 1999 Presiden Habibie menyampaikan pidato pertanggungjawabannya di depan Sidang Umum MPR namun terjadi penolakan terhadap pertanggungjawaban presiden. Kemudian pada tanggal 20 Oktober 1999, Ketua MPR Amien Rais menutup Rapat Paripurna sambil mengatakan, "dengan demikian pertanggungjawaban Presiden B.J. Habibie ditolak". Pada hari yang sama Presiden Habibie mengatakan bahwa dirinya mengundurkan diri dari pencalonan presiden.
B. Masa Pemerintahan Abdurrahman Wahid
            Terpilihnya Abdurrahman Wahid menjadi Presiden RI dipicu juga dari penolakan MPR atas laporan B.J. Habibie, Pada 20 Oktober 1999, MPR berkumpul dan mulai memilih presiden baru. Abdurrahman Wahid kemudian terpilih sebagai Presiden Indonesia ke-4 dengan 373 suara. Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa gusdur, .dimasa pemerintahannya dilingkupi berbagai masalah yang merupakan warisan dari masa orde baru. Hal pertama yang ia lakukan adalah dengan membentuk kabinet kerja. Selanjutnya membentuk dewan ekonomi nasional yang berwenang di bidang ekonomi. Pembentukan dewan ekonomi nasional ini diharapkan dapat mengatasi masalah perekonomian yang terjadi, khususnya masalah inflasi yang terjadi di Indonesia. Selain itu, untuk masalah lain yaitu masalah antar umat beragama, Abdurrahman Wahid menetapkan agama Kongucu diperbolehkan. Hal ini dapat ditandai dengan perayaan Barongsai yang diperbolehkan. Selain itu, menetapkan tahun baru imlek sebagai hari libur nasional. Hal ini semakin mengokohkan toleransi antar umat beragama.Namun selama masa pemerintahannya, gusdur pernah mencoba membubarkan partai golkar karena dianggap sebagai warisan pada masa orde lama. Namun hal tersebut tidak dapat terwujud karena dianggap bertentangan dan tidak memiliki ketentuan hukum.
            Pada masa jabatan yang sangat singkat, gusdur sering sekali melakukan kunjungan keluar negeri dengan tujuan untuk memperbaiki citra Indonesia dimata dunia sekaligus membuka peluang untuk melakukan kerjasama dengan Negara-negara yang beliau kunjungi. Gusdur juga melakukan perdamaian dengan Israel. gusdur adalah orang menjunjung tinggi kebebasan umat beragama, menekankan bahwa Islam tidak boleh memandang segala sesuatu yang berbau Barat adalah kesalahan.  Bekerja sama dengan Israel bukan berarti  membenci atau melucuti dukungan Palestina. Masa pemerintahan Abdurrahman Wahid ini tidak berlangsung lama, yaitu hanya sekitar 3 tahun dan selanjutnya digantikan oleh wakilnya, yaitu Megawati Soekarnoputri.
C. Masa Pemerintahan Megawati
                Megawati dilantik menjadi presiden republik indonesia pada tanggal 23 juli 2001. Kabinet Gotong Royong adalah kabinet pemerintahan Presiden Megawati Sukarnoputri. Pada masa pemerintahannya banyak persoalan yang harus dihadapi. Salah satu masalah yang amat penting adalah pemulihan ekonomi dan penegakan hukum. Era kepemimpinan soeharto telah mewarisi utang luar negeri (pemerintah dn swasta) sebesar US$150,80 MILIAR. Dalam mengatasi masalah ini Megawati meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$5,8 miliar pada pertemuan paris club ke-3 tanggal 12 april 2002. pada tahun 2003, pemerintah mengakolasikan pembayaran utang luar negri sebesar Rp116,3 triliun. Dengan demikian utang luar negri indonesia berkurang menjadi US$134.66 miliar. Salah satu keputusan megawati yang sangat penting pula adalah indonesia mengakhiri kerjasamanya dengan IMF.
            Ekonomi di bawah pemerintahan Megawati tidak mengalami perbaikan yang nyata dibandingkan sebelumnya, meskipun kurs rupiah relatif berhasil dikendalikan oleh Bank Indonesia menjadi relatif lebih stabil. Kondisi ekonomi pada umumnya dalam keadaan tidak baik, terutama pertumbuhan ekonomi, perkembangan investasi, kondisi fiskal, serta keadaan keuangan dan perbankan. Dengan demikian, prestasi ekonomi pada tahun kedua pemerintahan sekarang ini tidak menghasilkan perbaikan ekonomi yang cukup memadai untuk sedikit saja memperbaiki kesejahteraan masyarakat dan mempertahankan kesempatan kerja.Analisis yang cukup kerap dari banyak kalangan membuktikan bahwa selama ini tim ekonomi tidak mampu, menyelesaikan proses pemulihan ekonomi dan memperbaiki perekonomian secara lebih luas. Kondisi perekonomian masih terus dalam ketidakpastian, terutama karena terkait dengan masalah keamanan, seperti dalam kejadian pemboman beruntun sejak tahun 1998 sampai tahun 2002.Masalah pertumbuhan ekonomi, investasi dan pengangguran adalah gambaran yang paling suram di bawah kabinet gotong royong ini. Megawati dianggap gagal melaksanakan agenda reformasi dan tidak mampu mengatasi krisis bangsa. Kegagalan Pemerintahan Megawati dalam menjalankan Reformasi Birokrasi ini mengakibatkan kepercayaan rakyat terhadap Presiden Megawati menjadi menurun akibatnya dalam pemilihan Presiden secara langsung Rakyat menaruh harap perubahan pada pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla.
D. Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
                Kepemimpinan Pak SBY periode 2004-2009 dan 2009-2014 sudah barang tentu sangat berbeda. Periode 2004-2009 pemerintahan SBY-Kalla telah menetapkan sasaran pokok pembangunan lima tahun 2004-2009 sebagai berikut; menurunkan tingkat pengangguran terbuka dari 9,7 persen dari angkatan kerja (9,9 juta jiwa) di tahun 2004 menjadi 5,1 persen (5,7 jutajiwa) pada tahun 2009, mengurangi tingkat kemiskinan dari 16,6 persen dari total penduduk (36,1 juta jiwa) menjadi 8,2 persen (18,8 juta jiwa) di tahun 2009, dan untuk menurunkan tingkat pengangguran dan kemiskinan tersebut ditargetkan pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,6 persen per tahun selama periode 2004-2009. Masa Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono terdapat kebijakan kontroversial yaitu mengurangi subsidi BBM, atau dengan kata lain menaikkan harga BBM. Kebijakan ini dilatar belakangi oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi sektor pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan kontroversial pertama itu menimbulkan kebijakan kontroversial kedua, yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin. Kebanyakan BLT tidak sampai ke tangan yang berhak, dan pembagiannya menimbulkan berbagai masalah sosial.
            Pada masa pemerintahan SBY – Boediono (2009-2014), memiliki karakteristik pemerintahan yang berbeda dari masa pemrintahan sebelumnya, Periode 2009-2014, Pak SBY banyak melakukan perubahan kebijakan khususnya di bidang perekonomian antara lain adalah mengganti pola kebijakan perekonomian yang selama ini mengarah ke Amerika Serikat (arah ini sudah di anut sejak era Orba –sebut saja America's Way), ke arah China (China's Way). Satu hal yang paling menonjol dalam "China's Way" adalah agresifitas yang dimulai dalam membangun infrastruktur dan serta langkah nyata dan konsisten tanpa pandang bulu dalam mencegah dan membasmi korupsi. Hampir tujuh tahun sudah ekonomi Indonesia di tangan kepemimpinan Presiden SBY dan selama itu pula perekonomian Indonesia boleh dibilang tengah berada pada masa keemasannya. Beberapa pengamat ekonomi bahkan berpendapat kekuatan ekonomi Indonesia sekarang pantas disejajarkan dengan 4 raksasa kekuatan baru perekonomian dunia yang terkenal dengan nama BIRC (Brazil, Rusia, India, dan China). Krisis global yang terjadi pada tahun 2008 semakin membuktikan ketangguhan perekonomian Indonesia. Di saat negara-negara superpower seperti Amerika Serikat dan Jepang berjatuhan, Indonesia justru mampu mencetak pertumbuhan yang positif sebesar 4,5% pada tahun 2009.
            Gemilangnya fondasi perekonomian Indonesia direspon dunia internasional dengan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara pilihan tempat berinvestasi. Dua efeknya yang sangat terasa adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai rekor tertingginya sepanjang sejarah dengan berhasil menembus angka 3.800. Bahkan banyak pengamat yang meramalkan sampai akhir tahun ini IHSG akan mampu menembus level 4000. Indonesia saat ini menjadi ekonomi nomor 17 terbesar di dunia. "Tujuan kami adalah untuk menduduki 10 besar. Kami sangat optimistis karena IMF pun memprediksi ekonomi Indonesia akan mengalahkan Australia dalam waktu kurang dari satu dekade ke depan," tutur SBY dalam sebuah acara.
Daftar Pustaka

Praptanto, Eko. 2010. Sejarah Nasional 10: Zaman Reformasi. Jakarta: Bina Sumber Daya MIPA

Lesmana , Tjipta. 2009. DARI SOEKARNO SAMPAI SBY : Intrik & lobi Politik Para Penguasa. Jakarta: Gramedia

PENETRASI VOC DI DAERAH PANTAI BARAT SUMATERA

MUSRI INDRA WIJAYA/B/S3

Selama awal-awal abad ke-17 sepanjang pantai barat sumatera sebagai pengahasil lada ada di bawah hegemoni Aceh. Meskipun ada terdisi lama di sumatera barat bahwa para raja dan penguasa daerah mengakui suzereinitas kerajaan minangkabau. Selama masa kekuasaannya kerajaan aceh dapat mendesak pengaruh johor, jambi, Palembang, banten dan portugis. Jatuhnya malaka ditangan VOC (1641) menghadapan aceh bertatap muka langsung dengan johor dan VOC, keduanya beraliansi untuk menjatuhkan aceh. Tidak mengherankan jika beberapa tahun kemudian VOC berhubungan langsung dengan aceh melalui politik diplomatiknya di bawah pimpinan Sultan Tadjud Alam. Para orang kaya yang berkuasa di aceh mempertahankan monopoli aceh di pantai barat dan menentang setiap tuntutan VOC. Sewaktu kekuasaan aceh merosot, ayak komoditi dari aerah itu mengalir melewati jambi dan banten. Kemajuan jambi dan banten disebabkan karena posisinya sebagai jalur komoditi-komoditi yang diperdagangkan baik dari aceh maupun daerah lain. kecuali lada. Emas diekspor setiap tahun mencapai dua sampai tiga ribu thail, selnjutnya kayu dan kapur barus, sementara barang yang diimport adalah bahan pakaian dan dan bahan pangan. Penghasil emas terbesar saat itu ialah kerajaan indrapura yang berbatasan lansung atang kapas dan silebar. Penghasilan ladanya juga besar , di sebelah utaranya erletak kerajaan painan dan dan salida yang menjadi penghasil kapas.
Jambi muncul sebagai pengekspor lain yang penting karena daerah pedalamannya sampai minang kabau adalah penghasil lada terbesar. Secara politis perna masuk suasana pengaruh kerajaan Demak dan kemudian Mataram suatu status yang dapat berfungsi sebagai perisai terhadap ekspansi banen yang telah berpengaruh di Palembang. Di sebelah utara jambi menghadapi bahaya ekspansi aceh. Pihak portugis maupun VOC sama sekali tidak menghendaki jambi jatuh ke tangan Aceh. Pada satu pihak jambi adalah pengekspor lada terbesar dan dipihak lain jambi merupakan pegimpor  beras, garam dan bahan pangan lainnya maka masih ada ketergantungan ekonomis kepada jawa (demak-mataram). Jadi pengaruh jawa masih kuat selama bagian pertama abad ke-17
Dalam percaturan politik dalam periode tersebut di atas aliansi Jambi-Johor- Palembang dan Banten  terbentuk melawan aceh. Setelah malaka jatuh ke tangan VOC pada 1641 terbentuklah aliansi baru antara jambi, Palembang dan Banjarmasin. Namun alians ini menjadi berantakan karena satu persatu angggoanya terpaksa menandatangani kontrak dengan VOC.  Setelah Johor pada tahun 1606, Palembang pada tahun 1641 dan Jambi pada tahun 1643. Ketika banyak pedagang Makassar pergi melakukan eksodus setelah perang Makassar, kerajaan-kerajaan itu menjadi subversi melawan VOC.
 Kota padang sejak zaman sebelumnya sudah menjadi pusat perdagangan, maka voc mendirikan loji di sana pada tahun 1665. Kemudian terdapat juga tiku sebagi penghasil lada, setiap tahun terdapat 600-800 bahar, sementara pariaman selama beberapa puluhtahun menjadi pelabuhan yang sangat ramai, banyak pengekspor belerang dan tawas, kemudian mundur setelah pedagang aceh meninggalkannya. Kota tengah adalah pusat gerakan yang enentang aceh sementara tadi di Baros adalah pusat penghasil kapur barus.  
Kerajaan minnangkabau di dalam abad ke-14 dan 15 meliputi sumatera tengah, di sebelah timur meliputi daerah antara Palembang dan siak, sementara di sebelah barat menjuto dan singkel. Tanah intinya ialah dataran tinggi padang. Pada abad ke-16 kekuasaannya mulai turun karena ada tiga kerajaan vasalnya yang mulai berdiri sendiri yakni indrapura, Indragiri, dan jambi. Daerah pantai barat masuk daerah pngaruh aceh dalam abad ke-16 itu juga, namun suzereinitas tetap diakui. Masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636) merupakan puncak kejayaan Aceh. Di bawah pemerintahannya, Aceh menguasai hampir semua daerah di pantai barat Sumatera, seperti Singkel, Barus, Tiku, Pariaman, Padang, dan beberapa kota pantai lainnya. Fasilitas dan akses yang disediakannya membuat kota-kota tersebut menjadi sangat aktif.
Eschel-Kronn menyebut bahwa saudagar dari berbagai bangsa, seperti Eropa, India, Mongol, Benggala, Siam, China, Jawa, Melayu, Armenia, Malabaren, dan Mooren dari Pantai Koromandel beramai-ramai datang ke Aceh. Barang yang mereka jual belikan antara lain hasil hutan, batu permata, dan emas.
VOC rupanya tertarik pula dengan pantai barat Sumatera. Lewat berbagai lobi kepada Aceh, VOC mendapatkan kesempatan untuk berdagang di kawasan ini. Bahkan, VOC bergerak lebih jauh dengan mengikat kerja sama dengan raja-raja kecil di sepanjang pantai barat Sumatera yang tidak puas dengan Aceh. Secara perlahan-lahan VOC mulai memonopoli aktivitas niaga di kawasan ini, khususnya lada dan emas, dua komoditas utama yang diperdagangkan.
Kehadiran panglima-panglima di kerajaan-kerajaan pantai barat sumatera yang berkedudukan sebagai gubernur menunjukkan hegemoni aceh pada pertengahan abad ke-17, karena konflik datangnya hanya dari dalam dan bersifat masih kecil-kecilan, sehingga kekuasaan itu masih dapat dipertahankan, namun pada masa itu juga pusat aceh diperlemah, pada satu pihak oleh konflik intern antara penguasa sendiri dan ancaman dari luar seoerti johor dan voc, namun kerajaan minangkabau tetap bersahabat engan aceh karena pengakuan suzereinitasnya oleh kerajaan-kerajaan di wilayah itu tidak bertentanan dengan kepentingan aceh. Karena kekuasaan dari suzereinitas kedua kerajaan itu sifatnya menjadi marginal terhadap kerajaan- kerajan vasalnya maka tidak menimbulkan bentrokan. Masalah-masalah intern, kesalahpahaman dan intrik istana, kesemuanya terlalu menyibukkan para penguasa loal sehingga tidak tampak jelas adanya polarisasi antar golongan pro  dan anti hegemoni aceh. Hanya kota tengah terdapat partai kuat yang menentang aceh. Perkawinan antar-etnis dan pengaruh religious dari aceh melunakkan antagonisme. Ada umumnya kepentingan perdagangan memegang peranan penting.
AWAL PENETRASI VOC
Seperti perang baying (1663) yang dimla dengan percekcokan sekitar masalah tanah kotona dan morpana akhirnya melibatkan  banyak pihak antara lain par penguasa aceh, orang-oran kaya dan juga VOC, tidak lain karena ada kesempatan menanam pengaruh di Bayang sebagai penhasil lada yang penting, sementra padang dan paiaman menaruh banyak perhatin kepada salida, yang menjadi basis bagi VOC.
Penetrasi voc dijalankan dengan menggunakan pelbagai strategi. Di daerah Tiku, baik orang kaya maupun panglima Aceh diberi kredit dalam transaksinya. Di minangkabau VOC memberikan implisit mengakui suzereinias Minangkabau akan tetapi VOC menuntut jabatan standhouder ( wali Negara ) bagi wakilnya serta prakek secara de facto kekuasaan ada di tanan VOC. Dari pergolakan-pergolakn sekitar Bayang dan Salida membuktikan bahwa kekuasaan aceh tidak kuat dan efektif lagi, sehingga VOC dengan leluasa mengunakan suasana umum di kalangan masyarakat sumatera barat hendak membebaskan diri dari kekuasaan aceh dan menghalau mereka untuk selanjutnya tidak mengizinkan masuk lagi kesumatera barat serta menerima proteksi VOC untuk selama-lamanya.
Peranan VOC sebagai protector itu direalisasikan dengan menjalankan ekspedisi-ekspedisi. Tujuanya ialah untukmemberi bantuaan rakyatdan untuk  memaksa rakyat bila perlu dengan kekuatan senjata memberontak terhadap aceh. Pembebnaran untuk tindakan itu tidak sukar dicari, ialah bahwa sultan aceh tidak bersedia melaksanakan kontraknya dengan VOC.
Ekspedisi van gruys (1666) menghadapi perlawanan di indrapura dari raja Adil yang menentang raja Mulafarsyah  dan raja Sulaiman. Ternyata dia mengadakn persekutuan dengan datuk srinara. Kekuatan perlawanan aceh dipusatkan di Pauh dan seluruh daerah sebelah utara Kota Tengah dikuasainya. Dengan demikian hubungan antara pariaman dengan tiku putus. Di padang sudah timbul kekhawatiran kalau-kalau kota akan segera diserang dan perdgangan akan sangat dirugikan. Serangan terhadap pauh dipukul mundur dan prajurut pribumi lari menyeberang. Karena kekalahan itu dibentuklah alansi antara Kotatengah, Padang dan VOC. Pihak aceh melalui diplomasi berusaha menarik Kotatengah ke pihaknya, tetapi gagal. Dalam situasi itu ada langkah-langkah dari Minagkabau untuk mengadakan perjanjian dengan VOC beserta tuntutannya.
Ekspedisi Verspreet bertujuan untuk mematahkan perlawana barisan Aceh dan pendukugnya khsusnya yang bertahan di Pauh dan Ulakan. Di kedua tempat ini pertahanannya sangat tinggi serta pasukan- pasukannya yan memiliki semangat juang yana tinggi. Ulakan merupakan pusat perkembangan agama di daerah ini semangat melawan "kafir" berkobar-kobar. Dalam ekspedisi itu ikut serta pasukan Toangke di bawah pimpinan Arung Palaka dan pasukan Ambon di bawah pimpinan kapten Jonker. Ulakan dapat ditakhlukkan dan karena jasa-jasanya Arung Palaka diberi sebutan raja Ulakan, sedangkan kapten jonker diberi gelar raja Ambon. Sejak pertempuran Ulakan dan Pauh tersebut penetrasi VOC terus bergerak maju. Dengan bermacam-macam kontrak terjaminlah hak-hak istimewa VOC untuk memegang monopoli perdagangan di Sumatera Barat, antara lain kontrak dengan Tiku, Pariaman dan Indrapura pada 1649, dengan indrapula untuk kedua kalinya dengan Baros pada 1668 dan ada pula dua perjanjian yang diadakan pada tahun 1663 dan 1664.
Kontrak-kontrak tersebut dimaksudkan oleh VOC sebagai pengikat resmi serta dasar jaminan bagi system monopolinya. Oleh karena masih ada kekuatan-kekuatan yang menentang domminasi VOC, kontrak kontrak itu hanya dapa diselenggrakan secara efektif apabila ada dukungan olitik  dan militer yang kuat. Dirasakan oleh VOC meskipun ada hak berdasarkan penakhlukkan tetapi tidak ada pengaruh de facto di kalangan rakyat. Sehubungan debgan itu ditempuhnya politik khusus sebagai berikut:
A.                VOC mengakui dan menyerahkan suzereinitas atas daerah pantai barat sumatera kepada Raja Minangkabau yang diminta untuk mengangkat VOC sebagai stadhouder (wali Negara) atas wilayah itu.
B.                 Segala tidakan dalam pemerintahan, termasuk pengambilan pajak, pengadilan, pengangkaam pejabat, kesemuanya dilakukan atas nama raja tidak lain karena raja Minangkabau-lah menurut tradisi kuno menjadi satu-satunya sumber otoritas.
C.                 Berdasarkan kontrak Pinan rakyat Sumatera Barat dianggap sebagai sekutu VOC, namun setelah ekspedisi Verspreet rakyat Sumatera Barat berubah menjadi bawahan VOC.
Politik VOC seperti ini ternyata cukup efektif untuk memantapkan keamanan dan ketertiban di daerah, hal ini terbukti dari fakta bahwa gerakan-gerakan perlawanan terhadap VOC mulai berkurang dan aliansi antara Aceh dengan Minangkabau tidak terwujud.
Dengan diadakannya kontrak dengan Baros pada tahun 1668 perdagangan terbuka bagi VOC. Negeri Laranga dan boda beserta 33 desa yng di bawahinya di pulau Nias masuk dalam perdagangan VOC pada tahun1669. Daerah Singkel tidak segera masuk dalam pengaruh voc hal ini dikarenakan pengaruh aceh masih kut bahkan Baros pada tahu 1670 memihak kembali kepada Aceh. Angkatan laut Aceh yang diharapkan namun tidak muncul di daerah itu, akhirnya VOC mengambil kesempaan untuk membuat kontrak dengan Singkel pada tahun 1671. 
Kemerosotan politik dan ekonomi aceh tidak hanya mengakibatkan arena politik dalam hubungan antar-kerajaan tetapi juga krisis di jantung kerajaan, ialah timbulnya suatu tradisi revolusi istana. Sudah barang tentu hal ini memiliki umpan balik terhadap kekuasaan kerajaan.
Daftar pustaka
Kartodirdjo, Sartono. 1999. Pengantar Sejarah Indonesia Baru 1500-1900. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Id.wikipedia.org/wiki/Arung_Palaka