Fransiska Ima Kulada Kefi/A1//PIS
Tidak seorang pun tahu asal nenek moyang orang Jepang yang sekarang.Namun,Korea yang terletak 161 km ke arah baratdaya pantai Jepang merupakan daerah Asia yang paling dekat dengan Jepang sehingga diduga sebagai satu-satunya rute untuk menyeberang ke timur-ke Jepang.Sebagian lainnya mungkin berpindah dari pulau Okinawa ke Utara atau dari pulau Sakhalin ke selatan.Para ahli sejarah percaya bahwa selama zaman prasejarah,orang dari Siberia,Cina,Korea dan Asia Tenggara menggunakan "jembatan" ini ke Jepang.
Orang yang tinggal di Jepang ketika itu adalah bangsa Ainu,yaitu orang yang ciri-ciri fisiknya lebih menyerupai orang Eropa daripada orang Asia.Kini bangsa Ainu asli sudah tidak ada.Mereka tersapu oleh budaya yang dominan dari orang Jepang-Baru dan menjadi golongan mereka melalui pernikahan antarsuku.Hanya sedikit saja orang yang berdarah asli Ainu yang dapat mewakili kelompok awal bangsa ini. Orang dari daratan Asia ini lama-lama berkembang menjadi orang yang berbeda meskipun jelas ada hubungan dengan orang Asia.Sejak itu,fisik orang Jepang tidak berubah.Mungkin tak ada bangsa penting mana pun di dunia yang hanya sedikit bercampur dengan orang lain.
Letak Jepang di lepas Pantai timur Asia mungkin agak serupa dengan letak Inggris Raya di lepas pantai barat Eropa. Jepang cukup dekat dengan Asia untuk memungkinkan penduduknya saling berhubungan,seperti halnya orang Inggris dengan orang Eropa.Namun,selat selebar 160 km yang memisahkan daratan Asia dengan Jepang cukup lebar dan buas dibandingkan dengan Selat Inggris sehingga bangsa Jepang mampu mengusir para penyerang dari daratan Asia ke luar dari pantainya.
Belum pernah tercatat adanya satu rekor penyerbuan Jepang yang sukses sebelum meletus Perang Dunia II.Sejarah Jepang,oleh karena itu,sangatlah unik.Bangsa Jepang dapat saja mengadakan kontak dengan orang luar kalau mereka mau ataupun mengusirnya kalau mereka mau. Menjelang abad pertama,orang Jepang telah mulai menciptakan suatu bentuk pemerintahan yang tertib.Antara abad ke-1 dan abad ke-4,ketertiban itu dapat dijalankan oleh dewan marga.Salah satu dari dewan itu-Dewan Yamato-menjadi cukup berkuasa selama abad ke-4 dalam memerintah sebagian besar Jepang sehingga dapat dikatakan bahwa Jepang telah memiliki eksistensi kesatuan selama lebih dari 1.500 tahun.
Selama pemerntahan Yamato,kontak resmi dengan daratan Asia dimulai dan oleh karena itu dimulailah perkenalan dengan ide-ide dan teknik-teknik baru ke Jepang-Budhisme dari Cina,India,dan dari mana saja,keseniaan Cina,ilmu organisasi pemerintahan,serta bentuk tulisan Cina.Namun masing-masing disesuaikan dengan kondisi Jepang. Kita tidak perlu mengikuti sejarah Jepang yang rumit ini dengan saksama,yaitu sejak kaisar kehilangan kekuasaannya pada abad 19 sampai tahun 1868 ketika sistem kekaisaran,yang telah banyak berubah,diperbaiki.Kadang-kadang penguasa feodal(disebut Shogun) dapat memperoleh cukup kekuatan untuk menyatukan Jepang.Pada saat yang lain,khususnya selama abad ke-15 dan ke-16,Jepang disobek-sobek oleh perang saudara ketika banyak kelompok yang bersaing saling berebut kekuasaan.
Sejarah Jepang selama masa perjuangan ini,dalam beberapa hal sama dengan masa perjuangan Italia untuk menyatukan negerinya kembali seperti masa Kekaisaran Romawi dahulu.Banyak istana bangsawan Eropa selama abad Pertengahan merupakan tempat yang kasar sehingga seni dan ilmu hanya hidup di biara-biara.Akan tetapi,pada waktu yang sama,banyak bangsawan Jepang mempertahankan pusat-pusat budayanya di Nara,Kyoto dan Kamakura.Istana bangsawan Fujiwara di Kyoto,misalnya sejak abad ke-9 sampai ke-12,merupakan pusat bikshu Budha terpelajar dan Pujangga wanita."Belajar cara Cina,semangat cara Jepang" merupakan slogan Bangsawan terkemuka ketika itu.
Para bikhu Jepang mengubah Budhisme Cina menjadi suatu bentuk yang lebih cocok dengan Jepang sehingga pada abad ke-11,seorang Pujangga bangsawan wanita Lady Murasaki menulis Dongeng Genji yang panjang yang kadang-kadang dianggap sebagai Novel pertama.Periode lainnya,periode Muromachi (1338-1573),ditandai dengan berbagai gangguan politik yang serius,tetapi periode itu juga merupakan saat ditemukannya bentuk seni Jepang tulen.Sebuah bentuk drama yang disebut No,jamuan teh,seni arsitektur baru,dan lukian gaya pemandangan alam yang ditandai dengan kesederhanaan dan ketentraman serta selaras dengan Budhisme Zen, semuanya berkembang selama periode perang ini. Lagi-lagi perbandingan Jepang dengan Barat menjadi menarik. Pada saat itu Italia hancur oleh perang antar negaranya kotanya,tetapi pada saat yang sama juga banyak menghasilkan karya sastra Dante,Petrarch,Boccaccio,lukisan Leonaerdo Da vinci dan Michelangelo dan berbagai katedral agung, seperti St.Petrus.
Bangsa Jepang sangat bangga bahwa tidak satupun penyerang berhasil menaklukkan Jepang.Kaisar memberikan gelar Seii-Tai-Shogun-"Jenderal yang mengenyahkan kaum Barbar"-kepada para pemimpin militer,suatu gelar yang masih tetap dipakai sampai pertengahan abad ke-19. Kubilai Khan yang perkasa,seorang Kaisar Mongolia dari China,pernah dua kali mencoba menaklukkan Jepang.Pada tahun 1274 dan 1281 tetapi gagal.Selalu saja kapal Khan dihancurkan oleh angin topan yang disebut orang Jepang dengan "kamikaze" ,yang datang dengan tiba-tiba.
Selama lebih dari dua abad,antara tahun 1639-1853,selama pemerintahan Tokugawa,para penguasa Jepang menolak semua misonaris asing dan perdagangan luar negerinya,kecuali dengan beberapa pedagang Belanda dan Cina yang diizinkan berlabuh hanya di pelabuhan Nagasaki.Bangsa Jepang sendiri dilarang berpergiann ke luar negeri.Masa itu adalah masa damai,berkembangnya kebudayaan,dan penumpukan harta kekayaan oleh beberapa keluarga.Namun,tahun-tahun pengucilan diri ini berarti bahwa Jepang tetap menjadi masyarakat feodal yang jauh lebih lama daripada negara-negara di Eropa sehingga tidak menikmati kemajuan ilmu dan teknologi yang pesat di Eropa.
Perubahan penting lainnnya terjadi selama periode pengucilan ini.Seni dan ilmu,yang pada mulanya merupakan monopoli para biarawan dan bangsawan perang saja,menjadi terbuka bagi para pedagang kaya baru di kota-kota.Orang-orang kota ini mengembangkan bentuk seninya sendiri yang justru lebih hidup dari pada selama periode Muromachi.Teater Kabuki yang mencolok tumbuh selaras dengan drama No yang tenang.Arsitekturnya menjadi lebih beraneka warna dan beraneka hias.Pada saat yang sama,bentuk puisi yang amat ketat yang disebut haiku,yang menjadi terkenal di Barat pada tahun-tahun berikutnya,berkembang di antara orang-orang kaya baru di kota.
Bangsa Jepang tidak dapat menutup diri selamanya terhadap orang barat,yang bersaing untuk lebih banyak berdagang dengan Luar Negeri dan terus menekan Jepang untuk membuka pintu-pintunya.Akhirnya,pada tahun 1853 seorang perwira angkatan laut Amerika,Komodor Matthew Perry,berlayar ke Teluk Tokyo dengan armada kapal perangnya sehingga bangsa Jepang sangat terperanjat.Pada tahun berikutnya,perjanjian damai ditandatangani dengan Amerika Serikat pada tahun 1858 perjanjian dagang juga ditandatangani oleh kedua negara.Celah sempit yang dibuka Perry di Jepang kian melebar sehingga membawa perubahan besar di dalam kehidupan bangsa Jepang.Sudah lama Kaisar Jepang hanya berfungsi sebagai tokoh simbol saja. Tetapi sejak tahun 1868 Kaisar Meiji yang baru berumur 15 tahun,dengan didukung oleh berbagai kelompok politik baru,menjadi simbol Jepang baru yang bersatu di bawah kaisar.Tokoh-tokoh inilah yang nantinya membuat Jepang sebagai negara paling modern di Timur.
Banyak orang muda Jepang yang berbakat dikirim ke Amerika Serikat dan Eropa untuk belajar.Banyak orang Eropa dan Amerika Serikat diundang ke Jepang sebagai Guru dan perdagangan luar negeripun ditingkatkan.Melalui sebuah konstitusi pemerintah membentuk kembali badan legislatif dua kamar (Diet) dan sistem hukum yang modern.Sistem feodal dihapuskan.Perubahan yang paling penting adalah perubahan di bidang pendidikan .Sistem pendidikan baru ini banyak memanfaatkan ide-ide para pendidik barat.
Periode perubahan ini,yang juga disebut periode Restorasi Meiji,juga membuka ide-ide demokrasi dan industrialisasi bagi Jepang.Lalu bangsa Jepang meniru hal lain yang tampaknya menjadi ciri negara modern yang berhasil yaitu kekuatan militer.Jepang menang didalam perang melawan Cina pada tahun 1894-1895,melawan Rusia pada tahun 1904-1905 dan melawan banyak koloni Jerman di Asia dan Pasifik selama Perang Dunia I. Para pemimpin militer menjadi semakin berpengaruh dan disegani.Dengan bergabung dengan orang-orang yang meragukan ide-ide demokrasi di Jepang,para pemimpin militer membuat suatu rencana yang pad akhirnya mengarah pada penyerbuan ke Mancuria dan Cina utara pada tahun 1930-an,Asia Tenggara pada tahun 1940,dan akhirnya secara strategis pada tanggal 7 Desember 1941 Jepang mengebom pelabuhan Pearl Harbor di Hawai.Setelah 4 tahun masa perang yang mengerikan ini,Jepangpun runtuh.
Kini orang muda Jepang sering terdengar mengatakan bahwa mereka senang Jepang kalah dalam perang itu.Bagaimanapun,kini Jepang ngeri sekali terhadap perang sehingga konstitusinya pun,yang ditulis selama Tentara Sekutu menduduki Jepang setelah perang,menjanjikan banyak perubahan di bidang politik dan ekonomi yang disukai oleh banyak orang Jepang.
DAFTAR PUSTAKA
- Grolier. Negara dan Bangsa Jilid 4.
- Ensiklopedia Geografi. Asia
– Oseania Eropa. PT Lentera Abadi : Jakarta
No comments:
Post a Comment