Rizki Aiditya / SI3 / B
Berdasarkan sejarah pedagang eropa di banten,Bengkulu berasal dari kata "Bang Kulon" yang berarti tanah di bagian barat.sedangkan menurut masyarakat setempat khususnya di Bengkulu kata Bengkulu berasal dari kata "Bangka Hulu" yaitu sungai yang mengalir di wilayah tersebut(Bengkulu)wilayah bengkulu terletak di pantai barat sumatera tepatnya di samudera hindia dan bukit barisan dengan garis yang panjang. Sedangkan penduduknya banyak tinggal di pesisir panta, sejak dulu Bengkulu terkenal akan hasil alamnya seperti lada, dancengkeh sehingga banyak pihak asing seperti francis,belanda dan inggris yang ingin menguasai daerah tersebut. Pada jaman dahulu di Bengkulu tidak pernah ada kerajaan setempat yang kuat,sehingga bergantung pada kerajaan tetangga untuk memperlancar penjualan hasil alamnya,antara lain dengan Kesultanan Banten, pada masa kolonialisme Bengkulu berada di bawah pendudukan inggris, karena inggris dengan East India Company nya tersisih dengan serikat monopoli dagang dari belanda(VOC) di banten pada tahun 1659. Maka dari itu inggris mencoba memulai mencari daerah jajahan lain di pantai Barat Sumatera yang merupakan penghasi rempah-rempah seperti yang ada di Bengkulu.
Inggris tiba di muara sungai Bengkulu pada tanggal 24 juni 1865, setelah bernegosiasi dengan kerajaan local pada saat itu, inggris (EIC) di izinkan di daerah muara sungai Bengkulu dan mendirikan benteng yang di sebut Fort York pada tahun 1865 itu juga, inggris juga menyebut wilayah Bengkulu dengan sebutan nama "Bencoolen.
1.BENTENG YORK ( Fort York)
Inggris mendirikan bangunan atau benteng pertahanan yang di beri nama Fotr York pada tahun 1865 yang didirikan di antara lautdan sungai Serut ( muara sungai Bengkulu ). Bangunan ini murni berfungsi sebagai tempat pertahanan utama inggris (EIC) dalam mempertahankan daerah penghasil rempah-rempahnya dari serangan Belanda dan Francis.pada masa selanjutnya karena Fort York ini di dirikan di dekat sungai rawa dan mangrove yang tidak sehat dan menyebabkan wabah malaria,maka Fort York di pindahkan ke daerah tepi pantai barat yang strategis yang kemudian terkenal sebagai Fort Marlborough.
2. Benteng Fort Marlborough
Pembangunan benteng Marlborough dilakukan pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 pada masa pemerintahaan Gubenur Jenderal inggris yang di jabat oleh Joseph Collet. Benteng Marlborough ini berdiri kokh di tepian samudera hindia di atas bukit dengan ketinggian sekitar 8 Meter di atas permukaan Laut.Benteng Marlborough ini menghadap ke selatan dan memilik luas sekitar 44.100 meter persegi.
Lokasi Benteng yang di kelilingi parit buatan ini seolah memungguni Samudera Hindia.Dari atas sudut benteng inilah kita bisa menikmati pemandangan berupa hamparan laut lepas di sepanjang pantai Tapak Padri yang terhubung dengan daerah pantai panjang bengkulu. Benteng Marlborough merupakan benteng batu-bata. Dinding benteng cukup tebal, yakni sekitar 1,25 meter dengan material batu bata serta batu kali yang sangat kokoh. Fungsi utama dari benteng ini dibangun untuk pertahanan dari serangan musuh kala itu. Pintu benteng terbuat dari besi tebal yang dilengkapi jeruji besi. Jika diamati dari atas, benteng ini berdenah mirip kura-kura. Bagian badan kura-kura sebagai benteng, sedangkan bagian kepala kura-kura merupakan pintu masuk ke benteng. Melewati gerbang pertama, kita akan melihat 4 ( empat ) batu nisan besar. 2 ( dua ) di antaranya, tugu peringatan bagi Thomas Shaw yan Dua prasasti lainnya, satu di antaranya untuk menghormati Kapten Thomas Cuney, seorang perwira yang terlibat pendirian benteng. g meninggal pada 1704, dan deputi Gubernur Richard Watts yang meninggal pada 1705. Di daerah lingkaran benteng, dekat gerbang luar, terdapat tiga makam. Pertama, makam Residen Thomas Parr yang mati dibunuh pada 23 Desember 1807. Di sebelahnya dimakamkan pegawainya, Charles Murray, yang berusaha menyelamatkan Thomas Parr, namun terluka dan meninggal. Sedangkan makam yang satunya lagi tidak dikenal. Fort Marlborough ini dihuni oleh pegawai sipil dan tentara Inggris. Dalam catatan British Library, Oriental and India Office Collections tahun 1792 terdapat 90 orang pegawai sipil dan militer yang tinggal dan bekerja di benteng ini Para petinggi atau perwira senior tinggal dalam lingkungan benteng bersama keluarga. Benteng ini menyerupai hunian dalam kota kecil dengan tembok tebal disekelilingnya seperti dalam kehidupan kerajaan raja-raja jaman dulu.Benteng Marlborough ini adalah benteng kerajaan Inggris terbesar di Asia Tenggara, juga digunakan sebagai basis militer Inggris ( EIC ) di wilayah barat Sumatera sebelum memulai agresinya ke Singapura ( Tumasik ) pada saat itu. Tetapi dengan adanya Treaty of London pada tanggal 17 Maret 1824, maka secara resmi Bengkulu termasuk benteng Marlborough berada dalam kekuasaan Belanda ( VOC ) karena ditukar dengan Singapura yang sebelumnya berada dalam kekuasaan Belanda. Hal ini tak lepas dari pendapat Sir Thomas Stamford Raffles yang menjabat Gubernur Jenderal ( Inggris ) di Bengkulu, yang memandang bahwa Singapura dalam jangka panjang lebih strategis untuk melakukan ekspansi dagang yang dilakukan Inggris ( EIC ) di Timur jauh dan menjadikannya pusat pelabuhan bebas pada masa itu.
3.Benteng Anna ( Fort Anna )
Benteng Anna didirikan pada tahun 1798 dipinggiran selatan sungai Selagan dan dekat dengan pantai Muko-Muko di Bengkulu Utara. Lokasi benteng ini terletak lebih kurang 276 km dari kota Bengkulu atau dengan perjalanan darat dengan kendaraan sekitar 6 jam. Menurut tulisan TC. Bagaardt pada tanggal 31 Maret 1840, benteng ini diberi nama Fort Anna, dimana Anna merupakan nama dari Keningin Anna Van England. Tidak banyak yang diketahui tentang Benteng Anna ini, karena hingga saat ini tidak diketahui bagaimana bentuknya (gambar denah dan konstruksi) secara pasti karena tinggal berupa puing-puing benteng dan meriam kuno saja. Hingga saat ini di kota Bengkulu masih terdapat beberapa tugu, monumen, dan makam tua yang merupakan peninggalan masa kolonialisme Inggris ( EIC ) pada masa lampau yang masih dapat kita lihat kalau berkunjung ke kota Bengkulu.
DAFTAR PUSTAKA
http://aalmarusy.blogspot.com/2011/03/sejarah-penjajahan-inggris-di-indonesia.html
Encyclopedaedie van Nederlandsch-IndieTt (Ensiklopedi Belanda-Hindia). 's-Gravenhage, Leiden: M. Nijhoff dan E.J Brill.
apentour.blogspot.com/2010/.../benteng-marlborough-saksi-bisu.htm
apentour.blogspot.com/2010/.../benteng-marlborough-saksi-bisu.htm
No comments:
Post a Comment