Showing posts with label RIAU. Show all posts
Showing posts with label RIAU. Show all posts

SUKU SAKAI

ERNANI JUPRIAS/PBM

Sakai merupakan salah satu suku yang mendiami kawasan pedalaman Riau di Pulau Sumatera. Nenek moyang Suku Sakai diyakini berasal dari Pagaruyung, sebuah kerajaan Melayu yang pernah ada di Sumatera Barat. Dahulu, Suku Sakai memiliki pola kehidupan yang masih nomaden, berpindah-pindah dari satu kawasan ke kawasan lain. Tapi saat ini, suku sakai banyak ditemukan di kota duri kab.mandau dan bermukim disana.

Benda-benda peninggalan suku sakai
Pola kehidupan suku sakai yang masih nomaden meninggalkan kekayaan budaya yang menarik. Hal tersebut terlihat dari benda peninggalan Suku Sakai yang dahulu digunakan untuk keperluan hidup mereka di pedalaman. Benda-benda ini terbuat dari bahan baku yang sumbernya seratus persen dari alam, dan memiliki fungsi yang masih sederhana dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Salah satu benda tradisional peninggalan Suku Sakai adalah timo. Timo merupakan wadah yang terbuat dari kulit kerbau yang sudah dikeringkan. Bagian sisi wadah diberi batas berbentuk lingkaran yang terbuat dari rotan lalu diberi tali yang juga terbuat dari rotan. Timo digunakan oleh masyarakat Suku Sakai sebagai wadah untuk menampung madu.
Kebudayaan Suku Sakai yang bercorak agraris juga ditandai dengan alat-alat yang berfungsi sebagai alat pertanian seperti gegalung galo. Alat yang terbuat dari bambu dan batang pepohonan ini berfungsi sebagai alat penjepit ubi manggalo untuk diambil sari patinya.  Sebelumnya, ubi manggalo yang telah dikupas dikumpulkan di dalam wadah yang disebut tangguk.

BUDAYA MELAYU RIAU SECARA UMUM


VINNI FITRI ANITA / PBM

1. Riau Dan Budaya Melayu
Budaya melayu merupakan ciri khas dari daerah melayu yang dihasilkan dalam kehidupan orang-orang melayu. Budaya yang ada sejak dahulu kala sejak awal keberadaan orang melayu. Salah satu daerah yang ditempati orang-orang melayu adalah propinsi riau. Namun memasuki abad 21 ini daerah riau sudah terbagi menjadi dua propinsi yaitu riau daratan yang ibu kotanya adalah pekanbaru dan kepulauan Riau yang ibu kotanya tanjung pinang. Walaupun sudah terpecah menjadi dua propinsi namun pada hakikatnya tetaplah sebagai propinsi riau yang  kaya akan budaya melayu serta peninggalan- peninggalan sejarah melayu.
Sebagai propinsi yang mayoritas penduduknya adalah orang melayu, riau menjadi pusat pariwisata yang unik bagi orang-orang yang ingin mengenal budaya dan kehidupan orang-orang melayu. Banyak sekali pusat pariwisata di riau ini baik itu peninggalan sejarah, perpustakaan melayu, maupun kondisi alam, serta adat istiadat orang melayu yang unik dan mengagumkan.

BENGKALIS KOTA TERUBUK

Wan Rifka Wulandari 

 

Mendengar dan membicarakan ikan terubuk, kita langsung teringat Kabupaten bengkalis yang pernah jaya sebagai penghasil ikan terubuk di Indonesia pada era 1960-an hingga 1980-an.

Sampai saat ini, cerita tentang Laksamana Raja Dilaut menjadi cerita rakyat yang dimiliki daerah ini yang di dalamnya terkandung cerita tentang upacara penyemahan ikan terubuk.

Secara geografis, perairan Bengkalis terleteak di perairan Selat Melaka yang merupakan pemisah diantara dua Negara, Indonesia dan Malaysia.Perairan ini memiliki sumber daya ikan yang potensial yang dapat dikelola dan dikembangkan sebagai pertumbuhan ekonomi yang menguntungkan bagi kedua Negara.

Pawang Mati Tak Berkubur , Upacara Daur Hidup Suku Melayu di Kota Dumai

 
Nurul elnica/ b/PBM


TAK MELAYU HILANG DI BUMI
PAWANG MATI TAK BERKUBUR
BAHASA MENUNJUKKAN BANGSA
(Hang Tuah )
            Dalam disiplin ilmu antropologi budaya, kebudayaan dan budaya itu diartikan sama (Koentjaraningrat, 1980:195). Namun dalam IBD dibedakan antara budaya dan kebudayaan, karena IBD berbicara tentang dunia idea tau nilai, bukan hasil fisiknya. Kebudayaan ataupun yang disebut peradaban, mengandung pengertian luas, meliputi pemahaman perasaan suatu bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hokum, adat-istiadat (kebiasaan), dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat (Taylor, 1897:19).
Kebudayaan tidak dapat di pisahkan dari asal usul pendududk di suatu daerah dan pula tidak dapat dipisahkan dari keadaan giografis dan alam sekitarnya. Manusia mendukung kebudayaan, sedangkan alam membentuk dan memebrfikan corak atas kebudayaan itu, hal inilah yang mendorong manusia malakukan

Tradisi Lampu Colok di Karimun

ASMIDAR / PBM

 

Lampu colok merupakan salah satu tradisi tahunan umat Islam di Kabupaten Karimun yang dilaksanakan menjelang perayaan Idul Fitri. Tahun  2015 M/1436 H lalu masih terlihat sejumlah lokasi yang memasang lampu colok, meski cukup semarak, namun tradisi lampu colok kali ini tidak semeriah beberapa tahun lalu khususnya di pulau Karimun, namun untuk pulau Kundur tradisi lampu colok ini tampak masih semarak dan meriah.

Di pulau Karimun hanya ada beberapa hiasan lampu colok yang membentuk masjid yang sangat sederhana ditambah dengan deretan lampu sepanjang jalan. Sementara sebagian besar kawasan hanya menyusun lampu colok sepanjang sisi kiri dan kanan jalan besar atau  gang dan bisa terlihat di kecamatan Meral dan kecamatan Tebing.

SEJARAH PACU JALUR DARI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI


FITRI EVA RIYANTI / PBM 

Jalur adalah salah satu alat transportasi air masyarakat Kuntan Singingi di Provinsi Riau. Perahu yang terbuat dari kayu gelondongan ini biasa digunakan sebagai alat perhubungan dan perdagangan, serta sarana lomba pada Festival Pacu Jalur yang digelar setiap perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (17 Agustus) di Sungai Kuantan.  

1. Asal-usul
Kuantan Singingi atau biasa disingkat Kuansing adalah salah satu kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia. Wilayah kabupaten yang dulu dikenal sebagai Rantau Kuantan atau daerah perantauan orang-orang Minangkabau ini dilintasi oleh dua sungai besar, yaitu Sungai Kuantan (kini dikenal Sungai Indragiri) dan Sungai Singingi. Kedua sungai tersebut memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kuantan seperti untuk minum, mandi, dan sebagainya. Selain itu, sungai tersebut juga berfungsi sebagai sarana transportasi untuk menghubungkan satu desa dengan desa yang lain (Anonim, wikipedia).
Dapat dipastikan bahwa perahu sungai merupakan sarana transportasi air yang sangat vital bagi kehidupan masyarakat Kuantan, khususnya mereka yang bermukim di kawasan tepi sungai. Salah

TENUN SIAK, TENUNAN KERAJAAN


MAHARANI/PBM
 
Songket merupakan sejenis kain yang biasanya ditenun tangan, dan mempunyai corak rumit benang emas atau perak. Kata songket berarti membawa keluar atau menarik benang dari kain atau menenun menggunakan benang emas dan perak. Tenun Songket merupakan seni budaya yang berasal dari daratan Cina, keberadaannya lebih kurang sejak 1000 tahun yang lalu. Songket sudah dikenal Malaysia dan Indonesia sejak abad ke-13 yang lampau. Dalam kisah perjalanannya yang cukup panjang. Tenun Songket kemudian menyebar ke Negeri Siam (Thailand), kemudian menyebar ke beberapa negara bagian di Semenanjung Negeri Jiran Malaysia, seperti ke Selangor, Kelantan, Trengganu dan Brunei Darussalam kemudian menyeberang ke Sumatra yaitu ke Silungkang, Siak dan Palembang. Songket Silungkang berasal dari Negara Bagian Selangor, sedangkan Songket Pandai Sikek berasal dari Silungkang dan Songket Payakumbuh berasal dari Pandai Sikek. Baginda Ali adalah orang yang membawa ilmu songket dari Selangor ke Silungkang pada abad ke-16 atau kurang lebih 400 tahun yang lalu.

ADAT PERNIKAHAN MELAYU KHUSUSNYA DAERAH TELUK BELENGKONG KABUPATEN INDRAGIRI HILIR


AULIA RAMADHANI / PBM

Sistem adat pernikahan Melayu merupakan salah satu sistem adat yang hingga saat ini masih dilestarikan oleh masyarakatnya, termasuk masyarakat  kecamatan Teluk Belengkong, Indragiri Hilir, Riau. Di daerah ini, adat pernikahan merupakan cerminan luhur agama dan budaya sehingga hal ini baik dan harus dilaksanakan dalam masyarakat. Ajaran dan syariat agama Islam menjadi bagian yang paling utama termasuk pada upacara sakral helat pernikahan, sehingga disebut Adat Melayu bersendikan Syarak, Syarak bersendikan Kitabullah. Adat Melayu yang berpunca serta syarak mengandung nilai-nilai luhur keislaman yang menjadi landasan dan sandaran orang Melayu.
Adapun tahapan-tahapan yang dilalui pada upacara adat pernikahan Melayu ini antara lain :
A.    MERISIK
Dash ( 2016 ) menyatakan bahwa "Sebelum zaman kemajuan seperti sekarang ini, pergaulan wanita dengan laki-laki tidaklah terbuka dan satu sama lain. Mereka dibatasi oleh adat dan budaya suku Melayu yang telah mengatur itu semua dan didukung oleh masyarakat sezamannya itu".

Tradisi Balimau Kasai di Kampar

Rahayu Fitri / PBM

 

Balimau Kasai adalah sebuah upacara tradisional yang istimewa bagi masyarakat Kampar di Provinsi Riau untuk menyambut bulan suci Ramadan. Acara ini biasanya dilaksanakan sehari menjelang masuknya bulan puasa. Upacara tradisional ini selain sebagai ungkapan rasa syukur dan kegembiraan memasuki bulan puasa, juga merupakan simbol penyucian dan pembersihan diri. Balimau sendiri bermakna mandi dengan menggunakan air yang dicampur jeruk yang oleh masyarakat setempat disebut limau. Jeruk yang biasa digunakan adalah jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk kapas.

Sedangkan kasai adalah wangi-wangian yang dipakai saat berkeramas.Bagi masyarakat Kampar, pengharum rambut ini (kasai) dipercayai dapat mengusir segala macam rasa dengki yang ada dalam kepala, sebelum memasuki bulan puasa.

Wisata Budaya Pacu Sampan Leper Dari Kabupaten Indragiri Hilir

Dina Purwanti / PBM
Jika Kabupaten Kuantan Singingi mempunyai Wisata Budaya Pacu Jalur yang sudah dikenal secara Nasional maupun Internasional, maka Kabupaten Indragiri hilir yang memiliki julukan Negeri Seribu Parit atau Negeri Seribu Jembatan mempunyai Wisata Budaya Pacu Sampan Leper. Pacu Sampan Leper adalah Perlombaan Pacu Sampan Tingkat Kabupaten yang diadakan setahun sekali di Inhil.
Masyarakat Inhil selalu tumpah ruah menyaksikan kegiatan ini, dan beberapa wisatawan lokal dan internasional juga terlihat di sana. Kegiatan pacu sampan ini sudah mulai digelar sejak 1995 yang lalu. Kenapa sampan leper ini menjadi helat wisata unggulan di daerah pesisir yang memang sebagian garis pantainya berlumpur pada saat surut air laut ini? Moda transportasi ini menjadi satu-satunya solusi angkutan masyarakat di sana untuk beraktifitas mengingat kondisi geografis Inhil yang cukup berat dilalui. Pengemudi sampan leper ini harus bekerja keras mengayuh sampan jika sudah berada di atas bagian yang berlumpur dalam. Dengan hal itu, bisa dinilai bagaimana perjuangan berat masyarakat untuk bisa menaklukkan kondisi alam di sana. 

BUDAYA MELAYU SECARA UMUM DI RIAU


AFRIMA NORI/ PBM
 
            Adat budaya Melayu Riau tidak dapat dilepaskan dari pengaruh budaya suku-suku dan bangsa-bangsa pendatang , ditambah lagiadanya pengaruh agama hindu-budha sebelum masuknya agama islam ke negeri ini sehingga Melayu Riau dapat dikatakan sebagai gabungan antara budaya pendatang yang telah melebur dan bersatu dengan budaya dan adat istiadat Melayu Riau yang bersendikan syara' dan kitabullah.
            Dalam perkembangan sejarah dan budaya di provinsi riau , negeri ini pernah dipimpin oleh beberapa kerajaan seperti kerajaan siak, indragiri, pelalawan, kampar, rambah, rokan, gunung sahilan, dan negeri yang dipimpin oleh datuk-datuk sebagai penguasa negeri dan ketua suku.
            Kemajemukan masyarakat dan budaya Melayu Riau secara jelas dapat dilihat dari berbagai kelompok masyarakat Melayu dengan kegiatan kesenian dan budayanya antara lain dalam upacara adat, tradisi, kerajinan, dan permainan masyarakat melayu.
                                                                                   
  1. PAKAIAN TRADISIONAL
Bagi Laki-laki
Pakainan untuk laki-laki dewasa adalah baju kurung cekak musang atau baju kurung teluk belaga bertukang belut. Bagi anak laki-laki yang sering membantu orang tua bekerja, sering memakai celana lima jari dari lutut dengan maksud mudah bergerak dalam melaksanakan pekerjaan seperti di ladang

KEPERCAYAAN MASYARAKAT MELAYU KHUSUSNYA SUKU SAKAI DI KOTA DURI

ULLYA MUFLIHATIN 

 

Seperti kebanyakan suku asli lainnya, suku Sakai punya sejumlah tradisi adat. Mereka umumnya memiliki upacara atau ritual tersendiri untuk kelahiran, pernikahan, maupun kematian atau pemakaman. Kebanyakan orang Sakai menganut kepercayaan animisme dan meyakini adanya 'antu' atau makhluk gaib.

Seiring perkembangan zaman, sebagian suku Sakai mulai memeluk agama lain seperti Islam dan Kristen, hanya saja kebiasaan mereka terhadap hal-hal yang berbau magis kadang masih mereka lakukan. (http://metroterkini.com/berita-8710-mengenal-lebih-dekat--tentang-keunikan-suku-asli-di-riau.html).

SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI PROVINSI RIAU

ROBBI SATRIA PRATAMA

 

A. Latar Belakang

Lahirnya agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW, pada abad ke-7 M, menimbulkan suatu tenaga penggerak yangluar biasa, yang pernah dialami oleh umat manusia. Islam merupakan gerakanraksasa yang telah berjalan sepanjang zaman dalam pertumbuhan danperkembangannya. Masuk danberkembangnya Islam ke Indonesia dipandang dari segi historis dan sosiologissangat kompleks dan terdapat banyak masalah, terutama tentang sejarahperkembangan awal Islam. Ada perbedaan antara pendapat lama dan pendapat baru.Pendapat lama sepakat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad ke-13 M dan pendapat baru menyatakan bahwa Islam masuk pertama kali ke Indonesia pada abad ke-7 M

SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT RIAU MELAWAN JEPANG PADA TAHUN 1942-KEMERDEKAAN


Mulyana sari/E/S

A.    Reaksi masyarakat riau terhadap penduduk jepang

1.      Penderitaan Romusha dan Masyarakat Riau
Tahun 1942 jepang telah menduduki beberapa negara dikawasan pasifik. untuk memperkuat pertahanan mereka di negara yang telah diduduki Jepang membuka jalan kereta api. Di daerah Riau Jepang membuka jalan kereta api antara Muaro Sijunjung-Pekanbaru, pembuatan jalan darat dari Medan ke Pasir Pengaraian, pembuatan lapangan terbang simpang Tiga Pekanbaru dan pembuatan jembatan Rantau Berangin dan Danau Bingkuang.

ADAT ISTIADAT PERKAWINAN ORANG MELAYU KHUSUSNYA DAERAH RANTAU PENJANG KABUPATEN SIAK

UMI KALSUM / PMB

 

ADAT PERKAWINAN DAERAH SETEMPAT

            Ungkapan adat Melayu sangat banyak mengenai adat, karena adat merupakan pandangan orang melayu, ungkapan yang mengatakan "Tak Beradat" atau "Tak Tahu Adat"  sangat memalukan karena itu segala aspek kehidupan orang melayu mempunyai adat istiadat.

            Dari sisi lain, ungkapan "Adat Bersendikan Syarak"(agama). Adat melayu yang berpunca serta syarak mengandung nilai-nilai luhur keislaman yang menjadi landasan dan sandaran orang melayu.

            Salah satu adat yang harus ditegakkan dalam masyarakat Riau adalah perkawinan. Di daerah Rantau Panjang adat perkawinan merupakan cerminan luhur agama dan budaya sehingga hal ini baik dan harus dilaksanakan dalam masyarakat. Dalam adat perkawinan di daerah Rantau Panjang Kec Koto Gasib Kab Siak pelaksanaan mempunyai tahap dan kegiatan yaitu :

SEJARAH ASAL USUL NAMA SIAK

Nurlina/S.R

 

Siak adalah sebuah kabupaten di Provinsi Riau yang dulunya merupakan pusat kesultanan Islam terbesar di Riau, yaitu Siak Sri Indrapura. Warisan kebesarannya pun hingga kini masih nampak di berbagai sudut kota. Sejarahnya yang panjang telah meninggalkan warisan peradaban Melayu yang mengangumkan dan pantas dibanggakan Indonesia.

 

Wilayah Geografis

Objek Wisata Berbasis Budaya Melayu di Pekanbaru

SUCI HARYANTI / PBM/ BI


Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.  Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.Menurut Edward

Sombah Nasi Perkawinan Adat Kuantan ( Pangean )



Dela / PBM /BI /5

Perkawinan adalah suatu ikatan lahir batin anatra seorang pria dengan wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga ( rumah tangga ) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuahanan Yang Maha Esa. Di dalaam masyarakat Pangean, mereka mempunyai aturan dan aat istiadat sendiri yang berbeda dengan perkawinan masayrakat pada umumnya dan perrbedaan itu cenderung menimbulkan pertentangan di kalangan ulam dan penghulu adat dalam hal kebolehan atau ketidakbolehan perkawinan ini. Ada 3 sistem perkawinan adat, Exogami, Endogami dan Eleutropogami. Masyarakat Pangean termasuk ke dalam Exogami yaitu seorang pria dilarang menikah dengan wanita yang semarga atau sesuku dengannya. Meskipun ini tidak dipermasalahkan dalam Islam, karena Islam tidak pernah melarang kawin berdasarkan suku baik Al-Qur`an maupun Hadis.

SEJARAH KOTA PEKANBARU SERTA DINAMIKA MASYARAKAT KOTA PEKANBARU MASA KOLONIAL (1800-1942)


 FITRI YANI AMRINA/ SR

Kota Pekanbaru terletak antara 101-14 sampai 101-34 Bujur Timur dan 0-25 sampai 0-45 Lintang Utara. Dengan ketinggian dari permukaan laut berkisar antara 5-50 meter.  Disebelah utara Pekanbaru berbatasan dengan Kabupaten Siak dan Kampar. Disebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kampar dan Pelalawan. Disebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kampar dan di sebelah timur berbabatasan dengan Kabupaten Siak dan Pelalawan. Kota Pekanbaru sendiri dibelah oleh Sungai  Siak yang membentang dari arah barat ke timur. Seperti sungai pada umunya, sebagai sarana transportasi dan juga perekonomian masyarakat, terutama dari hulu ke hilir. Sungai Siak juga memiliki peranan penting dalam jalur perdagangan dan lalu lintas masyarakat Pekanbaru pada khususnya dan sekitar serta masyarakat Riau pada umumnya. Kota Pekanbaru juga memiliki filosofis tersendiri yang tentunya diambil dari segala ciri khas dan keunikan dari kota Pekanbaru Kota pekanbrau sebelum disebut sebagai senapelan.

SEJARAH KERAJAAN RIAU- LINGGA KEPULAUAN RIAU


FITRIELNA/SR

           Kerajaan Riau Lingga adalah sebuah kerajaan Islam di Indonesia yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1828 M hingga 1911 M. Kerajaan ini mencapai puncak keemasannya pada masa pemerintahan Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah ll Yang Dipertuan Besar Riau Lingga ke lV, memerintah dari tahun 1857 hingga 1883 M.Wilayahnya meliputi Provinsi Kepulauan Riau sekarang, tetapi tidak termasuk Provinsi Riau yang didominasi oleh Kerajaan Siak yang sebelumnya telah memisahkan diri dari Kerajaan Johor-Riau. Kerajaan Riau Lingga memiliki peran penting dalam perkembangan bahasa Melayu hingga menjadi bentuknya sekarang sebagai bahasa Indonesia. Pada masa Kerajaan Riau Lingga, bahasa Melayu menjadi bahasa standar yang sejajar dengan bahasa-bahasa besar lain di dunia, yang kaya dengan sastra dan memiliki kamus ekabahasa. Tokoh besar di belakang perkembangan pesat bahasa Melayu ini adalah Raja Ali Haji, seorang pujangga dan sejarawan keturunan Melayu-Bugis.