SRI AYUNI/SP/2B
Latar Belakang Pendidikannya
Negara ini secara resmi "Bundes Republik Deutsch-land" (Republik Federasi Jerman), tetapi namanya biasa disebut adalah Jerman Barat, membedakannya dari Jerman Timur. Kedua Negara itu terbentuk dalam tahun 1949 sebagai akibat dari kekalahan Jerman dalam Perang Dunia II. Sepanjang sejarahnya banga Jerman banyak menghasilkan tokoh-tokoh Internasional besar, misalnya dibidang filsafat (immanuel Kant), dibidang musik (Beethoven), dibidang matematika (Riemann), dibidang agama (Martin Luther), dibidang pendidikan (Herbart). Disamping itu terkenal juga Krupp, Industrialis baja yang membuat meriam utnuk Perang Dunia I dan Hitler yang mencemplungkan dunia kedalam kancah peperangan.
Pendidikannya
Sejarah pendidikan d Jerman telah menjalani masa yang panjang semenjak gereja mulai mendirikan sekolah-sekolah dalam abad pertengahan yang disusul kemudian dengan pembukaan :
1. Universitas pertama sejak tahun 1348 di Praha.
2. Gymnasium pertama sejak tahun 1538 di Strassburg.
3. Seminari pendidikan guru pertama sejak tahun 1696.
Disamping itu ada usaha kewajiban belajar di Weimar pada tahun 1619. Frederick Agung mengadakan kewajiban belajar di Prussia dan mengawasi semua sekolah dan sekolah tinggi pada tahun 1794.
Sistem pendidikan di Jerman semenjak terbentuk negara persatuan Jerman pada tahun 1871 pada umumnya sama dengan yang ada pada waktu itu di negara-negara Eropa Barat lain. Sistem itu dikenal dengan nama "dua jalur", karena yang satu adalah untuk anak-anak dari golongan menengah dan atas, dan yang kedua utnuk anak-anak rakyat biasa yang terpisah dari jalur pertama. Untuk anak-anak rakyat biasa sekolah yang tersedia hanya sekolah rakyat (Volksschule) dan sekolah sambunganya (Fortbildungsschule). Utnuk anak-anak golongan atas dan menengah sekolah tidak dimulai dengan Volksschule, tetapi dengan sekolah persiapan untuk masuk Gymnasium (Forschule) yang kemudian bersambung ke Gymnasium utnuk kemudian diteruskan ke perguruan tinggi. Anak-anak yang telah lulus dari Volksschule akan meneruskan ke sekolah sambungan untuk mendapat kelanjutan pendidikan umumnya dan keterampilan.
Ahli pendididk George Kerschensteiner, di Munchen memperkembang gagasan "sekolah kerja" (Arbeitsschule) sebagai salah satu bentuk reaksi terhadap "sekolah dengar" yang lazim pada waktu itu. Di sekolahnya ini diajarkan pengetahuan umum, sedangkan keterampilan diberikan kepada salah satu perusahaan yang ada hubungannya dengan sekolah tertentu. Kalau seorang murid menjadi magang pada salah satu perusahaan, sekolahnya misalnya menyediakan tiga jam untuk praktek. Kalau sekolah itu berhubungan dengan prindustrian maka yang dihasilkan iyalah tenaga kerja (rendahan) untuk perindustrian. Bagi george semua keterampilan akan menghasilkan warga negara yang baik. Oleh sebab itu mata pelajaran kewarganegaraaan penting sekali diberikan di sekolah.
Gymnasium lamanya 9 tahun dan memberikan pelajaran bahasa latin selama 9 tahun, pelajaran bahasa prancis 7 tahun dan bahasa Yunani 6 tahun sebagai mata pelajaran utama. Pendidikan untuk anak perempuan diberikan disekolah menengah yang bernama Mittelschule yang mengutamakan pelajaran kerumah-tanggaan dan pendidikan anak.
Dalam menghadapi berbagai kesulitan pada perang dunia I dunia penddikan mengalami perubahan. Pendidikan 2 jalur dari sebelum perang dunia dihilangkan dengan menghapus Vorschule dari Gymnasium dan mengganti nama sekolah rakyat (Volksschule) menjadi sekolah dasar (Grundschule). Semua anak-anak harus masuk Grundschule selama 4 tahun.
Pada akhir pemerintahan Republik Weimar muncul Partai Nasional Sosialis (NAZI) yang dipimpin oleh Adolf Hitler, ia berjanji akan membawa persatuan dan kemakmuran kepada bangsa Jerman, setelah dipilih menjadi pemimpin. Di dunia pendidikan dibentuklah dalam sejarah Jerman untuk pertama kali satu kementrian pendidikan untuk seluruh Jerman yang menetapkan segala sesuatu mengenai pendidikan. Tetapi biarpun pendidikan dijadikan alat pemerintahan NAZI, namun reorganisasi pendididkan tahun 1938 tidak banyak mencampuri sistem pendidikan yang ada. Sejalan dengan latihan fisik ini gerakan pemuda dari zaman republik Weimar dahulu diubah menjadi Gerakan Pemuda Hitler yang bersifat wajib bagi semua pemuda. Sekolah memainkan peranan penting dalam menyebarkan ide NAZI kepada pemuda Jerman. Saat sensor membuang sejumlah buku dari ruang kelas, pendidik Jerman memperkenalkan buku teks baru yang mengajarkan kecintaan terhadap Hitler, kepatuhan pada otoritas Negara, militerisme, rasisme, dan antisemitismne.
Jerman menyerah kalah perang dalam tahun 1945 dan keempat Negara yang menang perang menduduki bagian-bagian tertentu dari Jerman. Dalam menjalankan pemerintahan pendudukan diwilayahnya masing-masing, berbagai sikap diambil mereka terhadap soal pendidikan. Pemerintah pendudukan Amerika Serikat dan Inggris menyerahkan pendidikan kembali kepada negara-negara bagian (Lander) yang didudukinya setelah membantu dengan mencetak buku-buku, mengorganisasikan olahraga dan membuka kembali universitas-universitas. Diwilayah pendudukan Perancis didatangkan guru-guru dari Perancis dan dibuka kembali Universitas Mainz. Diwilayah pendudukan Uni Soviet dinyatakan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab negara. Mereka mencatat buku-buku pelajaran Uni Soviet kedalam bahasa Jerman.
Dalam tahun 1949 diproklamasikanlah Republik Federasi Jerman yang mendapat kemerdekaan sepenuhnya dalam tahun 1955. Karena bantuan Amerika Serikat dalam bentuk Marshall Plan, maka Jerman Barat yang telah hancur dalam Perang Dunia II, mengalami kemajuan ekonomi yang pesat sekali, sehingga orang menyebutnya sebagai "mukjizat perekonomian". Oleh sebab itu dunia pendidikan dapat dibangun kembali dengan cepat dari kerusakan-kerusakan Perang Dunia II: gedung sekolah yang telah hancur, kekurangan guru, keadaan pelajar yang tersebar dimana-mana, mendapat penanggulangan. Pelaksanaan pendidikan yang dilakukan menurut ketentuan Konstitusi tahun 1949 dilaksanakan oleh tiap Land yang semua berjumlah 11 buah. Biarpun tiap Land mempunyai konstitusi sendiri, namun dalam soal pendidikan secara umum tidak banyak perbedaan diantara Lander itu. Tiap Land bertanggung jawab atas pendidikan dalam wilayahnya masing-masing. Dalam kebanyakan Lander ada satu kementrian pendidikan dan kebudayaan. Hanya di kota Bremem, Hamburg dan Berlin Barat yang merupakan satu kota Land, pendidikan diatur oleh seorang Senator. Dalam tiap Land Menteri pendidikan bertanggung jawab atas kebaikan umum dalam pendidikan, perencanaan pendidikan, penyusunan kurikulum, pelaksanaan ujian-ujian, pengeluaran ijazah dan pengangkatan guru-guru serta pengawasan universitas. Pemerintah distrik mengawasi sekolah lanjutan dalam tiap distrik dalam Land bersangkutan dan pemerintahan desa setiap distrik mengawasi sekolah dasar diwilayahnya.
Untuk menjaga keseragaman didunia pendidikan dalam 11 Lander itu, semua menteri pendidikan dan kebudayaannya mengadakan pertemuan-pertemuan pada waktu tertentu utnuk mengadakan pertukaran informasi dan koordinasi dalam soal pelaksanaan pendidikan. Selanjutnya pemerintah Federal, bersama-sama dengan pemerintah 11 Lander membentuk satu dewan "Sains" dan "Humanities" dalam tahun 1956 untuk meningkatakan mutu pendididkan.
Kewajiban belajar umumnya berlaku selama 8 tahun, tetapi Bremen, Hamburg, Eschleswig-holstein dan Berlin Barat lamanya 9 tahun yang dimulaii pada umur 7 tahun. Mereka belajar 6 hari seminggu, mulai dari jam 8.30 sampai jam 1.30, selain ditaman kanak-kanak. Taman kanak-kanak pada umumnya dibuka untuk anak-anak yang umurnya antara 3-7 tahun, tetapi ada beberapa Lander yang membuka taman kanak-kanaknya untuk anak-anak yang berumur 6 tahun dan untuk yang dianggap belum matang untuk kelas satu sekolah dasar. Di Berlin Barat taman kanak-kanak untuk anak berumur 6 tahun dianggap bagian dari sistem pendidikan biasa, biarpun tidak setiap anak diwajibkan memasukinya. Sekolah taman kanak-kanak tidak dihubungkan dengan sekolah dasar dan dapat diadakan oleh kelompok swasta atau masyarakat setempat.
Untuk memenuhi tuntutan kewajiban belajar yang 8 atau 9 tahun lamanya itu ada sekolah rendah yang lamanya 8 dan 9 tahun. 4 tahun pertama disebut Sekolah Dasar (Grundschule), setelah berhasil menyelesaikan Sekolah Dasar, anak-anak dapat masuk ke Sekolah Menengah atau Sekolah Induk (Hauptschule), yaitu sambungan sekolah dasar atau sekolah rakyat tingkat atas yang mempunyai lima kelas.
Selama masa wajib belajar tidak dipungut bayaran apapun. Malahan pembayaran di perguruan tinggi pun telah mulai di tiadakan. Sekolah Menengah yang merupakan tangga yang langsung untuk masuk ke perguruan tinggi ialah Gymnasium yang mengutamakan bahasa Klasik. Sekolah Menengah jenis kedua ialah Gymnasium Bahasa Modern yang mengutamakan dua bahasa Modern dan bahasa Latin serta memberikan lebih banyak waktu untuk pelajaran sains dan matematika dibandingkan dengan Gymnasium Bahasa Klasik.
Adapula satu Sekolah Menengah yang bernama "Mittelschule" yang mempersiapkan anak-anak untuk pekerjaan tingkat menengah dalam pemerintahan, dunia teknik dan dunia perdagangan. Setelah anak-anak melakukan kewajiban belajar selama 8 atau 9 tahun, mereka yang tidak ke perguruan tinggi harus masuk sekolah kejuruan sampai mereka berumur 18 tahun atau mereka telah masuk bekerja. Disekolah untuk persiapan mata pencaharian ini (Berufsschulen) di berikan teori dan keterampilan yang dibutuhkan oleh suatu mata pencaharian dan juga pendidikan umum. Sekolah ini ada yang mempersiapkan untuk bidang pertanian, perdagangan, perindustrian dan kesejahtraan keluarga.
Kolege di Jerman mempersiapkan lulusan Mittelschulen, Berufschulen tertentu dan yang telah mempunyai pengalaman kerja untuk ujian akhir sekolah menengah, selama 2,5 tahun mereka di persiapkan untuk ujian-ujian yang sama dengan ujian akhir Gymnasium. Inilah yang merupakan "jalan pendidikan ke dua" untuk keperguruan tinggi.
Semenjak tahun 1955 sekolah komprensif telah diwujudkan di Jerman dalam bentuk Gesamtschule. Yang mendorong berdirinya sekolah-sekolah ini ialah guru-guru Gymnasium yang di dukung oleh partai politik, tetapi ada pula partai politik yang menentang pembukaannya. Bentuk Gesamtschule yang paling sederhana ialah sekolah menengah dari berbagai jenis yang di satukan gedungnya, tetapi perlengkapan sekolahnya tetap terpisah dari yang lain, seperti yang kelihatan juga dari ijazahnya. Di Gesamtschule di adakan juga tingkat observasi. Disini kelihatan perubahan-perubahan di sekolah menengah.
Pendidikan tinggi meliputi Universitas yang telah didirikan sejak berabad abad yang lampau dan yang telah mempunyai nama yang harum seperti Heidelberg. Sesudah belajar selama 5 tahun di berikan gelar "Doktor" yang menuntut penulisan satu disertasi dan satu ujian lengkap. Hanya fakultas kedokteran yang 5,5 tahun lamanya, ditambah 1,5 tahun peraktek. Dibidang lain ada studinya yang lamanya 4 tahun. Untuk lulusannya diberikan "Diplom". Gelar doktor dan Diplom saja belum menjamin untuk mendapatkan satu pekerjaan.
Akademi kesenian dan konservatori tidak manghendaki ijazah apapun untuk dapat diterima masuk, calon hanya harus memperlihatkan bakat yang jelas. Lama belajar umumnya 4 tahun, kolege pendidikan guru lamanya tiga tahun.
DAFTAR PUSTAKA:
1. Said, Muh. Drs. 1981. Pendidikan Abad Kedua Puluh Dengan Latar Belakang Kebudayaannya. Jakarta: Mutiara.
No comments:
Post a Comment