BENTUK PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA DI BERBAGAI DERAH DI NUSANTARA SEBELUM KEBANGKITAN NASIONAL


Merial Ulfa/b/SI3
v  PERLAWANAN RAKYAT MALUKU
Perdagangan di Maluku telah lama berlangsung lama di Maluku,kedatangan bangsa-bangsa Barat seperti:Portugis,Spanyol,dan kemudian Belanda yang mereka ingin memaksakan sistim monopoli perdagangan.Rakyat Hitu menentang Monopoli yang di paksakan VOC,Sejak tahun 1618 VOC sangat memaksakan monopoli,tetapi pedagang Makassar tetap mengadakan perdagangan berkat keterampilannya melewati pengaqasan Belanda di Maluku.Belanda melakukan pelayran Hongi,bukti kekejamannya banya cengkeh penduduk pribumi di tebang serta di musnahkan.Pelayaran Hongi waktu itu merupakan pelayaran tahunan yang dilakukaun VOC untuk memelihara monopoli mereka,karena kekejaman VOC itu menimbulkan pemberotakan dari raja-raja Ternate.Pada tahun 1635-1646 rakyat Hitubangkit melawan VOC,perlawanan iotu dibantu oleh Ternate dan Ambon.
Untuk kepentingan ini membuat Gubernur Jenderal Van Diemen memimpin sendiri ekspedisi ke Maluku.Kedaulatan Sultan Ternate di akui VOC atas daerah Ambon.Perlawanan di lanjutkkandibawah pimpinan Pattimura. Belanda mengerahkan segala kekuatannya untuk menumpas perlawanan Hitu.Belanda untuk mengimbangi perlawanan gigih dari rakyat ini adalah memecah belah para pemimpinnya.Tipu muslihat Belanda berhasil,membujuk Patih Akoon sebagai salah satu kepala negri,Akon membocorkan keadaan pejuang Nusantara dan Benteng Duurstede.Pembocoran Benteng rahasia ini megakibatkan fatal perjuangan Pattimura.
Usaha para raja Haruku untuk merebut benteng Zeelandia berhasil digagalkan Belanda.Duurste dapat direbut kembali dan perlawanan rakyat sedikit demi sedikit dapat dipatahkan,bahkan Pattimura berhasil ditangkap ketika berada di Siri Sori.Berbagai Kompromi dan kerjasama ditawarkan Belanda tetapi selalu di tolak Pattimura.Pengadilan kolonial menjatuhi hukuman gantung sampai mati,hukuman itu di jalani bersama dengan  kawan-kawan yang setia dengan gagah berani pada tanggal 16 Desember 1817 di Ambon.
v  PERLAWANAN RAKYAT BANTEN
Ketika Cournelis de Houtman mendarat di Banten pada tahun 1596,di Banten telah berdiri kesultanan Islam.Pelaut-pelaut Belanda itu disambut baik oleh rakyat dengan harapan dapat dijadikan mitra dagang yang nantinya menguntungkan kedua belah pihak.Pada waktu itu Belanda belum menunjukkan atau menampakkan sikap-sikap yang tidak baik terhadap penguasa pribumi,dan sebelumnya rakyat belum tau keinginan mereka.Kehadiran VOC di pulau Jawa,Banten sebenarnya dengan tujuannya hanya untuk mencari beras untuk ditukarkan dengan komoditi rempah-rempah yang laku keras di pasaran Eropa.
Belanda ingin memperoleh keuntungan besar,di saat itu Belanda menunjukkan hasrat untuk monopoli perdagangan.Berdirinya kota Batavia yang dirintis oleh Jhon Pieterszoonb Coen semula berpangkat Kepala Tata Buku kongsi dagng Voc di Banten,kemudian di Batavia karena kelicikan VOC dalam kerajaan Banten terdapat perbedaan pendapat antara Banten dengan Belanda.
Pangeran Mangkubumi menjadi wali Sultan dekat dengan VOC,Pangeran Jayakarta lebih dekat orang Eropa selain Belanda.Orang Eropa saling berebut pengaruh dikawasan Banten.Jayakarta adalah daerah kekuasaan Sultan Banten.
Hubungan antara Banten dan VOC semula berjalan baik,namun perlahan berubah sejak naiknya Sultan Banten Abu Alfatah yang dikenal dengan Sultan Ageng Tirtayasa.Sultan ini tidak menyukai Kompeni Belanda akhirnya Banten menyerang VOC.Belanda dalam pandangannya hanya penghalang perdagangan Banten.Pada awal kepemimpinannya ia berhasil membangun kembali prdagangan kerajaan.Dua kapal kompeni pada tahun 1666 di rampas oleh Banten dan kebun tebu milik voc di rusak.Raja pun tidak bersedia menerima VOC akhirnya Belanda merasa tidak aman.Situasi menjadi tidak baik,Orang Belanda setelah mengambil sikap permusuhan karena mereka tidak akan dapat meminta lagi perbekalan dari Banten.Mereka secara diam-diam meninggalkan kerajaaan itu.
Ketika setelah itu mereka tidak ada lagi di Banten,VOC memblokir pelabuhan Banten sehingga merugikan perdagangan Banten.Sultan terpaksa mendekati Belanda untuk mengadakan perundingan,perundingan itu berlangsung sangat ketat karena Belanda tetapi mempertahankan keinginan monopoli di Maluku dan Malaka yang sulit diterima oleh Banten.Akhirnya disepakati bahwa bahwa Belanda tetap mengadakan perdagangan demgam Maluku dan membayar ganti rugi kepada Banten.Perdagangan Banten berkat Sultan Ageng Tirtayasa berkembang pesat dengan Persia,Mekkah,Koromandel,Benggala,Siam,Tonkin,dan China.
v  PERLAWANAN RAKYAT BANJAR
Kerajaan Banjar telah berdiri sejak pertengahan abad 16,kerajaan ini banyak menerina pengaruh Jawa khususnya dalaam sistem pemerintahan dan beberapa unsur kebudayaan.VOC mulai tertarik perhatiannya sejak akhir abad 16 karena hasil ladanya yang besar.VOC berusaha mendapatkan monopoli perdagangan lada dari Sultan.
Belanda sengaja mendukung Sultan Tamjid yng tidk disukai rakyat untuk naik tahta tahun 1859.Padahal yang berhak untukmenjadi Sultan adalah Pangeran Hidayat.Pangeran Antasari sebagai keturunan raja Banjarmasin yang dibesarkan di luar istana merasa prihatin dengan situasi itu.Pilihan yang dibuat oleh Pangeran yang dilahirkan tahun1809 itu adalah mengusir Belanda dari kerajaan Banjar tanpa kompromi.Pergantian kekuasaan di istana menimbulkan keresahan pada rakyat yang akhirnya menciptakan sikap anti-Belanda.Pangeran Antasari yang mengenal rakyat dari dekat memahami gejolak yang diraskan rakyatnya.
Oleh karena itu ia mengadakan persiapan untuk perlawanaan terhadap Belanda.Di himpunnya lewat kerjasama dengan kepala daerah Hulu sungai,Martapura,Barito,Pleihari,Kahayan dan Kapuas. Niat untuk Pangeran itu untuk melawan Belanda di dukung oleh rakyat secara penuh di kawasan itu.
Pertempuran pertama melawan Belanda ini meletus mulai tanggal 18 April 1589,yang dikenal dengan perang Banjar.Antasari mendapat dukungan dari berbagai pihak sehingga pasukannya bertambah dari 6000 prajurit.Dukungan rakyat yang begitu besar sangat menyulitkan pemerintah Belanda.Meskipun perang telah berlangsung lama tetapi Belanda berhasil mengalahkan Pangeran yang didukung rakyat itu.Upaya Belanda membujuk Antasari perunding dengan memberi janji bagian kekuasaan di kerajaan Banjar mengalami kegagalan.Pangeran ini melanjutkan peperangan di kawasan Kalimantan selatan dan Kalimantan Tengah.Suatu serangan besar-besaran telah direncanakn pada bulan Oktober 1862,pasukan telah disiapkan namunpenyakit cacar menyerang,akhirnya Antasari meninggal dunia pada tanggal 11 Oktober 1862 di Bayan Begak,Kalimanta Selatan kemudian dimakamkan di Banjarmasin dengan gelar Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukmin.
Dengan kematianya itu perlawanan terhadap Belanda makin lama makin surut.
v  PERLAWANAN PANGERAN DI PONEORO (1825-1830)
Perang dionegoro adalah pergolakan terbesar yang terakhir dihadapi pemerintah Belanda di Jawa.Kecendrungan untuk mengikuti perlawanan diponegoro perlu dilihat kembali pada kondisi hidup rakyat lebih-lebih dalam bidang sosial ekonomi.Faktor ekonomi lain yang menyebabkan adalah keadaan yang menjadi akibat peraturan Van der Capellan,yaitu yang menetapkan bahwa penyewa tanah oleh penguasa Eropa dari penguasa dan bangsawan pribumi di Surakarta dibatalkan.Larangan mempersewakan tanah kepada pihak swata asing.Banyak kaum ningrat terkena peratran serta mengalaami kesulitan besar.Kalangan agama juga merasa kecewa dengan masuknya kekuasaan Belanda.Kedatangan Belanda serta kebencian terhadapnya terdapat disemua lapisan masyarakat.Pangeran di ponegoro sengai seorang wali dari Sultan yang belum dewasa merasa kecewa dengan kuatny pengaruh Belanda.
Sebab yang meledakakn perang adalah provokasi Belanda.Belanda melakukan tindakan yang menyinggung perasaan dan kehormatan pangeran diponegoro,tanpa seizin pangeran diponegoro,Belanda membuat jalan kereta api dengan melintasi tanah pemakaman leluhur Pangeran diponegoro.Pada tanggal 20 Juli 1825 Pangeran di ponegoro mengangkat senjata,dukungan pada perjuangan diponegoro semakin meluas tidak terbatas pada rakyat petani tetapi juga para Ulama.
Mereka menggabungkan diri termasuk seorang ulama besar Kyai Mojo dan Sentot Alibasyah Prawiridirja seorang bangsawan yang akhirnya menjadi pang lima perang.Dan ditambahankan pula dengan didengungkannya ideologi membuat semangat perang semakin hebat.Jalannya perang menunjukkan pasang surut.Plered diduduki oleh kedua pihak secara silih berganti dan pertempuran didekat Lengkong yang di pimpin Sentot sendiri mengakibatkan banyak korban.Sebagai siasat untuk mengimbangi kewibawaan Pangeran diponegoro pada September 1826 Belanda mengangkat kembali Sultan Sepuh sebagai Sultan Jokyakarta.namun gagal.
Perlawanan rakyat meluas daerah-daerah yang bangkit melawan Belanda adalah Pacitan,Banyumas,Pekalongan,Semarang,Rembang dan Madiun. Pertempuran besar terjadi diberbagi tempat,pasukan ponegoro banyak memperoleh kemenanganTaktik Gerilya yang dilancarkan Ponegoro memaksa Belanda untuk megerahkan segalaa benttuk kekuatannya.Upayaa mengdakan perdamaian tahun 1827 gagal.
Rupanya Belanda menyadari dukungan rakyat kepada pemimpinnya di anggap sebagi Ratu Adil atau Erucakra,oleh karean itu pada tahun1827 taktik Benteng Stelsel diterapkan.Disetiap daerah yang dikuasai didirikan benteng yang berhubungan dengan benteng sebelumnya lewat prasarana jalan,perbakalan dan patroli.Pangeran Mangkubumi dan Sentot Alibasyah menyerah September1829.
Perlawanan di Ponegoro tetap berlangsung dan menambah rasa antipati takyat terhadap pemerintah kolonial.
Pada awal tahun 1830 Belanda berusaha untuk mengakhiri perangsecepatnya,Jenderal De kock melnacrkan strategi meja perundingan,secra rahasia dia menginstruksian kalau perundingan gagal maka diponegoro di tangkap.Pangeran menolak syarat-syarat yang di ajukan Belanda.Akibatnya 28 Maret 1830 pejuang dari Tegalrejo di tangkap dan dibuang ke Manado,beberapa waktu kemudian di pindahkan ke Ujung pandang hingga wafat 8 Januari 1855.
Sedangkan nasib Sentot Prawirodirjo menyerah pada Belanda dan dikirim ke Sumbar untuk memerangi Kaum Padri,namunSentot mengadakan perundingan dengan Kaum padri,sehingga ia ditarik kembali dan di asingkan ke Bengkulu,dimana ia wafat 17 April 1855.Kyai Moji di asingkan ke Minahasa meninggal pada 20 Desember 1849 dimakamkan di Tordano.
v  PERLAWANAN UNTUNG SURAPATI
Untung Surapati merupakan keturunan bangsawan Bali yang di beli untuk menjadi budak pedagang Belanda(VOC)yang membelinya bernama Edeller Moor.Selama memelihara budak itu kekayaannya semakin bertambah,anak itu mendapaatkan baanyak keuntungan sehingga Belanda memberi namanya Untung.
Bagi Untung,orang Belandalah yang menyebabkan hidupnya susah maka ia bertekad membalas perbuatan Belanda.Untung berpura-pura menyerah dan akhirnya bergabung dengan VOC dengan pangkat Letnan.Pengangkatannya ini tidak membuat Untung Surapati memihak Belanda.Dalam suatu pertengkaran ia membunuh perwira Belanda.Ia kemudian keluar dari dinas militer dan melarikan diri dari daerah Priangan.
Dari daerah Priangan Untung Surapati terus mengumpulkan dan mengajak rakyat yang simpati pada perjuangan melawan Belanda.Mereka melancarkan Gerilya  terhadap Belanda.
Belanda terus mengejar Untung Surapati sampai di Kartasura,padamasa itu hubungan Susuhunan Amangkurat II dengan VOC  dalam situasi permusuhan semenjak tewasnya Trunojoto pada 2 Jaanuari 1690.Susuhunan mempercayaakaan sepasukan tentara kepada Surapati.Dalam sebuah Pertempuran di Kartasura,pasukan Belanda berhasil di hancurkan.Pemimpin pasukan itu adalah Kapten Tack,tewas di tangn Surapati.
Di Pasuruan dengan seizin Mangkurat II ia mendirikan sebuah kerajaan dengan gelar Adipati Wironegoro.Benteng-benteng untuk melindungi kerajaannya telah didirikan,tetapi dalam serangan bulan November 1706 Untung Surapati terluka parah dan gugur pada tanggal  12 Oktober 1706. 
v  PERLAWANAN SULTAN AGUNG (TRUNOJOYO)
Sultan Agung menyadari bahwa kehadiran kompeni Belanda di Batavia dapat membahayakan kesatuan negara terutama meliputi pulau Jawa.Serangan pertama dilakukan lewat lau dengan mengrim 50 kapl pada tahun 1628.Pasukan Matram menyerang benteng Belanda dengan senjata tombak dan pedang.Untuk membendung serangan hebat VOC mengerahkan banyak serdadu,dalaam pertempuran yang berlangsung siang malam itu Belanda dengan meriamnya berhasil menghalau Mataram,setahun berikutnya serangan dilancarkan lewat darat,disini Mataram mendaapat perbekalan baik.
Pasukan Mataram berhasil merebut benteng Honlandia tapi pasukan Sultan Agung tidak berhasil mempertahankan benteng itu karena bahaya kelaparan yang melanda.Gudang-gudang perbekalan Mataram diketahui oleh mata-mata musuh yang rela menjual negerinya demi kekuasaan Asing,hingga perbekalan itu di bakar dan mengagalkan rencanaa yang telah tersusun rapi.Untung Surapati tidak mau berdamai dengan Belanda,ia menutup kota-kota pekabuhan di sepanjang Pantai Utara Jawa.
Perlawanan Sultan Agung terhadap kompeni Belanda memiliki makna simolis karena menjadi lambang perjuangan suatu bangsa untuk menegakkan kesatuan wilayah dan mengusir penjajah bangsa Asing.Lewaat tokoh Mataraam itu,terasa hasrat bangsa Indonesia yang mendambakan kesatuan wilayah maupun pemerintahannnya.Langkah Sultan Agung menjadi inspirasi bagi Indonesia di kemudian hari,bahwa persatun dan kesatuan memang mutlak di lakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Kartodirjo,Sartono.1999.Pengantar Sejarah Indonesia Baru 1500-1900.Jakarta:Gramedia Pustaka Utama
Aziz,Maleha dan Asril.2006.Sejarah Indonesia III.Pekanbaru:Cendekia Insani Pekanbaru
Rahimsah.2003.Sejarah Pahlawan Bangsa.Surabaya:Amelia

No comments:

Post a Comment