Monica Ramadhani Chania
Puncak dari perburuan semak narapidana di distrik
Barthurst dicapai pada tahun 1830 wabah penyakit yang menciptakan sensasi hebat di seluruh koloni.
Itu sebenarnya adalah pemberontakan terpidana,dan pantas mendapat bagian untuk
dirinya. [1]
Pemberontakan Barthurst tahun 1830 adalah wabah semak
belukar dekat Bathurst di koloni hukuman Inggris (sekarang negara bagian
Australia) di New South Wales.[2] Seperti yang kita ketahui bahwa salah satu
motif dari pembentukan koloni di Australia adalah untuk menampung para
narapidana Inggris dan mereka mendapatkan hukumannya ditempat tersebut. Maka
tak heran apabila hampir seluruh wilayah yang ada di Australia memiliki tahanan
narapidana yang akan mengalami masa hukuman atas berbagai permasalahan yang
mereka lakukan.
Pemberontakan Barthurts dilakukan oleh sekumpulan narapidana yang melakukan tindakan melarikan
diri dari tempat tahanan serta menggeledah desa kemudian juga terlibat dalam kegiatan baku tembak selama jangka waktu dua bulan. Pemberontakan ini dipimpin oleh seorang narapidana bernama Ralph Entwistle yang merupakan seorang pria kelahiran Inggris berusia 25 tahun. Anggota kelompok tersebut mencapai 80 orang pada puncaknya sehingga menjadikan hal ini sebagai pemberontakan narapidana terbesar dalam sejarah New South Wales setelah peristiwa pemberontakan Castle Hill yang terjadi pada tahun 1804. Ketika melakukan pemberontakan ini Entwistle banyak menggunakan pita putih di kepalanya sehingga pemberontakan ini pun dikenal dengan sebutan Geng pita.Entwistle adalah seorang buruh Bolton yang dihukum
karena mencuri pakaian dan diangkut ke New South Wales pada tahun 1827.[3]. Setelah
tiba di Sydney, dia dan beberapa narapidana lainnya ditugaskan ke penghuni liar
John Lipscombe dan dikirim melintasi Blue Mountains yang baru dilintasi untuk
mengerjakan tanahnya, dekat Bathurst. [4]
Adapun hal yang melatarbelakangi peristiwa
pemberontakan ini ialah, tepatnya pada tanggal 13 November 1829 Entwistle
beserta satu orang lainnya diberi kepercayaan untuk membawa beban wol merino ke
Sydney. Mereka pun melakukan perjalanan lebih tepatnya ke stasiun Stowford
Liscombe di Lembah Fitzgeralds dekat Barthurts. Ketika diperjalanan mereka pun
memutuskan untuk istirahat sejenak dan menenangkan diri di Sungai Campbell.
Mereka pun berenang di sungai tersebut, namun secara tidak sengaja pada saat
mereka berenang Gubernur Darling lewat bersama keluarganya yang dikawal oleh
seorang pengawal militer. Dikarenakan mereka berenang dalam keadaan tidak
menggunakan pakaian,hal ini termasuk penghinaan terhadap gubernur sehingga
mereka mendapatkan tuduhan atas hal itu serta wol yang mereka bawa pun disita.
Pada keesokan harinya Inspektur Polisi Letnan Thomas Evernden pun mengadili
kedua narapidana tersebut. Kedua narapidana ini mendapatkan hukuman cambuk di
depan umum masing-masing mendapatkan 50 cambukan.
Dengan adanya hukuman cambuk yang diterima oleh kedua
narapidana tersebut membuat mereka marah serta dendam. Pada akhirnya tanggal 23
September 1830 Entwistle beserta rekan-rekannya melarikan diri kemudian mereka
menyerbu sejumlah peternakan dan pertanian. Guna melengkapi diri, mereka juga
menggunakan peralatan yang berbahaya seperti senjata api serta amunisi tak lupa
juga untuk sekaligus meningkatkan jumlah mereka. Pada akhirnya dalam hal ini
anggota dari pemberontakan ini pun semakin bertambah setiap harinya. Tindakan
melarikan diri ini merupakan awal dari pemberontakan Barthurst pada tahun 1830.
Ketika berada di peternakan para pemberontak tersebut
mengurung para pelayan serta memaksa mereka untuk bergabung dalam kegiatan ini
dan akhirnya anggota geng itu pun mencapai 35 orang. Selanjutnya tepat pada
pukul 09.00 mereka berpindah ke pertanian milik Thomas Evernden untuk
membalaskan dendamnya, pada awalnya mereka tidak diperbolehkan masuk ke dalam
perkebunan oleh pengawas yang bernama James Greenwood. Akan tetapi mereka terus berusaha masuk serta mengancam akan menembaknya.
Karena pengawas tetap tidak mengizinkan mereka masuk pada akhirnya Enstwistle
serta dua penjaga langsung menembak dan membunuh pengawas pertanian tersebut.
Setelah melakukan penembakan terhadap Greenwood
tersebut, maka mereka pun melanjutkan tindakannya ke kamp Michael Grandy di Five
Islands Creek disana mereka mendistribusikan senjatanya kembali dan merancang
langkah yang akan dilakukan selanjutnya. Mereka pun terus melakukan penyerangan
terhadap beberapa peternakan yang ada. Akhirnya kabar mengenai pemberontakan
mereka ini pun sampai kepada pihak yang berwenang. Namun keadaan geng itu sudah
kuat karena telah mencapai 80 anggota. Langkah yang dilakukan oleh pihak
berwenang yaitu Letnan Brown dan sekelompok pasukan mulai mencari para
pemberontak tersebut.
Pada tanggal 24 september, geng ini terus mengamuk
serta terus melakukan penyerangan terhadap pertanian-pertanian hingga menyerang
Stasiun Mandurama Thomas Icely dan Katil Hare. Pada akhirnya geng atau kelompok
pemberontakan ini pun mengambil keputusan untuk membebaskan oang-orang yang
merasa tertekan dengan tindakan yang
mereka lakukan. Akhirnya geng inti sekarang hanya terdiri dari Ralph Enstwistle
selaku pemimpin dan 9 narapida lainnyaa. Untuk orang-orang yang merasa tertekan
tersbut diperbolehkan untuk kembali ke pertanian mereka saat matahari terbit.
Penyerangan yang dilakukan oleh pemberontak narapidana
ini terus berlangsung hingga pada akhirnya ketika tanggal 30 September 1830,
Geng Pita menyergap satu detasemen Resimen Kaki ke-57 yang dipimpin oleh Letnan
James Brown, berlindung di antara bebatuan di bukit botak dekat Rocky Bridge
Creek untuk perlindungan. Dalam penyerangan tersebut beberapa anak buah Brown
ditembak dan lima ekor kuda terbunuh. Brown membawa dua tentara yang terluka di
punggung kudanya sendiri saat dia memerintahkan untuk mundur. [5]
Setelah melakukan penyerangan terhadap pihak yang
berwenang tersebut. Mereka pun masih tetap melanjutkan pemberontakan tersebut
sampai pada tanggal 14 Oktober. Pada akhirnya setelah sempat terjadi perang,
para penjaga hutan ditundukkan dan ditangkap sehingga pemberontakan Barthurst
ini pun berakhir. Tepatnya pada tanggal 30 Oktober 1830 para pemberontak
Barthurst yang merupakan narapidana ini diadili di hadapan Hakim Agung Francis
Forbes di Barthurst. Semua terdakwa dinyatakan bersalah dan mereka mendapatkan
vonis hukuman mati atas pemberontakan yang telah mereka lakukan. Mereka
dieksekusi pada tanggal 2 November 1830.
Mereka dibawa ke Bathurst, dan setelah menjalani
persidangan yang tergesa-gesa oleh komisi khusus, digantung, ke nomor sepuluh,
di tiang gantungan besar yang didirikan di tengah kota, sekitar lima puluh
meter dari tempat Katedral All Saints sekarang berdiri, dan hampir di seberang
Royal Hotel saat ini di jalan William. Kayu untuk tiang gantungan itu diperoleh
dari sebuah bukit dekat Batu di Jalan Jeruk, dan bertahun-tahun kemudian bukit
itu dikenal dengan nama Bukit Gallows. Enam dari pria itu "diayunkan"
dalam satu gelombang, jatuh bersama-sama, dan empat di batch kedua. Mereka
tidak mati tanpa kehadiran religius, karena Pendeta Mr. Kean, dari Kelso,
melayani mereka yang beragama Protestan, sementara Pastor Therry yang baik,
yang datang dari Sydney untuk tujuan tersebut, melayani kebutuhan mereka yang
mengaku. iman Katolik Roma. Salah satu dari mereka, setidaknya, tidak mendapat
keuntungan dari pelayanan agama yang diberikan, karena sebelum baut ditarik dia
berseru dengan sombong, "Ibuku yang sudah tua berkata aku akan mati
seperti tentara pemberani, dengan sepatu bot terpasang; tapi aku ' akan
membuatnya menjadi pembohong ", dan dengan menendang sepatunya dia
diluncurkan ke dalam keabadian.[6]
Mayat kesepuluh orang itu dimakamkan di tempat yang
kemudian digunakan sebagai kuburan umum di Bathurst, dan terletak di sebuah
bukit di luar batas barat kota. Bertahun-tahun kemudian sisa-sisa dari semua
mayat yang telah terkubur di sana (atau semua yang dapat ditemukan dari mereka)
digali dan dipindahkan ke pemakaman lain, peningkatan populasi mengharuskan
perluasan salah satu jalan utama di luar batas aslinya. Tempat itu sekarang
membentuk persimpangan jalan George dan Lambert, dan lalu lintas yang sibuk
setiap hari melewati tempat yang dulunya adalah tempat peristirahatan orang mati
yang tenang. [7]
Kesimpulan
Pemberontakan Barthurst merupakan pemberontakan yang
dilakukan oleh para narapidana yang ada pada daerah tersebut. Hal yang membuat
pemberontakan ini terjadi yaitu adanya
rasa marah serta dendam yang dimiliki oleh seorang narapidana bernama Enstwels
yang pada saat itu sedang melakukan tugasnya untuk mengantar wol. Gubernur
Darling menjatuhkan tuduhan kepada dirinya serta seorang narapidana lainnya mengenai
penghinaan terhadap gubernur. Atas tuduhan tersebut kedua pria ini pun
mendapatkan hukuman cambuk di depan umum sebanyak masing-masing 50 kali.
Dengan adanya tuduhan serta hukuman itu membuat
Enstwels melakukan pemberontakan dengan langkah awal yaitu melarikan diri dari
tempat dia ditahan. Lalu dia mulai
meyerang peternakan serta pertanian-pertanian yang ada. Selain itu, dia pun
mendistribusikan senjata dan mencari anggota dengan cara memaksa para petani
untuk bergabung dalam menjalankan pemberontakan tersebut. Namun setelah
beberapa hari melakukan aksinya, Enstwels pun memutuskan untuk membebaskan dan
memperbolehkan pulang anggota-anggota yang merasa tersiksa. Akhirnya anggota
inti dari geng ini hanya tersisa sepuluh orang saja.
Sepuluh orang tersisa ini terus melakukan berbagai
pemberontakan dengan melakukan penyerangan pada pertanian dan yang lainnya.
Pemberontakan ini berlangsung selama kurang lebih dua bulan. Hingga pada
akhirnya pada tanggal 14 Oktober pun pemberontakan ini pun berakhir. Para
pelaku pemberontakan di adili pada tanggal 30 Oktober dan mereka mendapatkan
vonis hukuman mati. Lalu eksekusi dari hukuman mati itu dilaksanakan pada tanggal
2 November 1830.
[1] White, Carles, History of Australian Bushranging. E Book Project Gutenberrg Australia, EBokk number: 1201961h.htmlEnglish. 2012. Chapter IV- The Early Days in New South Wales.
[2] Wikipedia. Barthurst Rebellion. https://en.m.wikipedia.org/wiki/Bathurst_rebellion Diakses 27 November 2020
[3] Fry, Ken. Beyond the Barrier: Formation Class in a Pastoral Society: Bathurst, 1818–1848 . Crawford House Press. 1993. Hal 145
[4] Wikipedia. Barthurst Rebellion. https://en.m.wikipedia.org/wiki/Bathurst_rebellion Diakses 27 November 2020
[5] Ajfphelan56. “A Concise Guide to the Barthurst Rebellion.” . 30 Okt.2020, https://aguidetoaustralianbushranging.com/2020/10/30/a-concise-guide-to-the-bathurst-rebellion/ Diakses 27 November 2020
[6] White, Carles, History of Australian Bushranging. E Book Project Gutenberrg Australia, EBokk number: 1201961h.htmlEnglish. 2012. Chapter IV- The Early Days in New South Wales.
[7] White, Carles, History of Australian Bushranging. E Book Project Gutenberrg
Australia, EBokk number: 1201961h.htmlEnglish. 2012. Chapter IV- The Early Days
in New South Wales.
DAFTAR PUSTAKA
Ajfphelan56. “ A Concise Guide to the Barthurts Rebellion”. https://aguidetoaustralianbushranging.com/2020/10/30/a-concise-guide-to-the-bathurst-rebellion/
Fry, Ken. 1993. Beyond the Barrier: Formation Class in a Pastoral Society: Bathurst, 1818–1848 . Crawford House Press.
White, Carles. 2012. History of Australian Bushranging. EBook Project Gutenberg Australia, EBook number: 1201961h.htmlEnglish.
Wikipedia. “Barthurst Rebellion.”
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Bathurst_rebellion Diakses 27 November 2020
No comments:
Post a Comment