Hari Darmansyah
Secara resmi Republik Vanuatu (dalam
bahasa Inggris: Republic of Vanuatu; dalam bahasa Prancis: Republique de
Vanuatu; dalam bislama: Ripablik blong Vanuatu), adalah sebuah negara pulau
berdaulat Melanesia, yang menempati kepulauan New Hebrides. Ini memiliki
perbatasan laut dengan Kepulauan Solomon diutara; dengan wilayah Prancis di
Kaledonia Baru (Kaledonia Baru dalam bahasa Portugis Eropa), diselatan; dan
dengan Fiji di timur. Ibukotanya adalah Port Vila (atau Porto Vila, demikian
juga disebut didalam bahasa Portugis)[1].
Vanuatu, sebuah negara kepulauan dengan sekitar 83 pulau terletak di barat daya Samudra Pasifik, sekitar 1.750 km timur laut Kaledonia Baru. Republik Vanuatu terletak diantara garis lintang 13° selatan dan 23° selatan dan bujur 166° timur dan 172° timur. Total luas daratan sekitar 12.274 km² dan wilayah perairan meliputi 450.000 km².[2].Negara ini memiliki iklim yang bervariasi mulai dari iklim
tropis hingga subtropis yang dipengaruhi oleh paparan angin perdagangan dan ketinggian. Hal ini menyebabkan bagian utaranya lebih lembab dan basah daripada bagian selatannya. Di Republik Vanuatu yang total populasinya lebih dari 280.000 orang, baik iklim maupun tanah suburnya sangat kondusif untuk pengembangan lahan dan peternakan. Sekitar 95% dari populasi adalah penduduk asli yang dikenal sebagai "Ni-Vanuatu".Bukti
arkeologis menunjukkan bahwa, pada 1300 SM, pulau-pulau di Vanuatu utara telah
dihuni oleh orang-orang dari budaya Lapita dari pulau Melanesia ke barat. Sejak
itu, ada gelombang migran berturut-turut, termasuk orang-orang asal Polinesia
dipulau selatan Aniwa dan Futuna (jangan disamakan dengan Pulau Futuna dalam
kolektivitas luar negeri Prancis Wallis dan Futuna). Sekitar 1200 masyarakat
yang sangat bertingkat berkembang di Vanuatu tengah dengan kedatangan (dari
selatan, menurut tradisi) dari kepala suku besar Roy Mata (atau Roymata)[3].Roy
Mata adalah seorang raja yang penting pada saat itu yang berjasa dalam
mempersatukan beberapa suku. Terdapat ritual rumit dalam kematiannya yaitu
dengan penguburan hidup-hidup satu pria dan satu wanita dari masing-masing klan
yang ada dibawah pengaruhnya.
Abad
ke-17 awal Spanyol, Prancis, Portugis dan Inggris penjelajah diikuti oleh
perampok abad ke-19 dan privateers tertarik untuk menjarah sumber daya dari
kelompok bernama The New Hebrides oleh Kapten James Cook.[4].
Maka dimulailah kontak Eropa yang diawali dengan datangnya penjelajah Pedro
Fernandez de Quiros dari Portugis pada tahun 1606 yang menemukan pulau pertama
dalam kelompok Vanuatu yaitu Pulau Espiritu Santo dan mengira itu adalah benua
selatan, lalu diikuti oleh Louis-Antoine de Bougainville, seorang navigator
Prancis pada 1768 dan Seorang kapten Inggris bernama James Cook pada 1774 yang
mana ia juga memetakan kelompok pulau dan menamainya New Hebrides. Sejak tahun
1840, Misionaris Eropa dan pedagang cendana sudah mulai menetap di pinggiran
pulau walaupun kehadirannya tidak terlalu berdampak kepada penduduk asli.
Perubahan
signifikan terutama dalam bidang budaya terjadi setelah tahun 1860-an saat
ribuan pria dan wanita ni-Vanuatu terikat kontrak bekerja di perkebunan di
Fiji, Kaledonia Baru dan di Queensland, Australia mulai kembali kerumah mereka.
Banyak diantara mereka membentuk bentuk baru pengaruh politik dalam jaringan
misi Protestan (terutama Presbiterian) atau berhasil bersaing dengan pedagang
dan penanam Eropa dalam kelompok itu. Kemudian pemerintah Inggris dan Prancis
membentuk kontrol politik yang belum bisa dibilang sempurna dengan sebuah
Komisi Angkatan Laut Gabungan pada 1887 dengan tujuan untuk melindungi
kepentingan terutama Misionaris Inggris dan terutama penanam Prancis.
Pada
tahun 1906, kondominium Anglo-Prancis menggantikan pengaturan ini yang mana
tanggung jawab atas warga negara mereka sendiri tetap dipegang oleh komisaris
residen di ibukota, Port-Vila dan bersama-sama memerintah masyarakat adat. Dampak
pengaturan administratif ini bagi sebagian besar ni-Vanuatu kecil, yang mana
kontak utamanya di Eropa berlanjut dengan misionaris atau penanam. Selama
Perang Dunia II, pulau-pulau tersebut menjadi pangkalan utama Sekutu. Setelah
perang selesai, muncul inisiatif politik lokal yang bermula dari keprihatinan
atas kepemilikan tanah karena saat itu orang asing telah memiliki lebih dari
sepertiga New Hebrides.
Kemerdekaan
Republik Vanuatu disepakati dalam konferensi di Paris tahun1977 yang dihadiri
oleh perwakilan Inggris, Prancis dan New Hebridean. Pemilihan diadakan dan
konstitusi dibuat pada tahun 1979. Meskipun upaya Jimmy Stevens (pemimpin
Partai Na-Griamel) untuk menetapkan kemerdekaan pulau Espiritu Santo dari
kelompok lainnya gagal pada pertengahan tahun 1980, New Hebrides merdeka
didalam Persemakmuran pada tanggal 30 Juli 1980 dengan nama Republik Vanuatu.
Sebulan
setelah itu, untuk menggantikan pasukan Inggris dan Prancis yang sebelumnya
mempertahankan pulau-pulau itu, ditandatanganilah pakta pertahanan dengan Papua
Nugini. Vanuatu juga mengklaim pulau tak berpenghuni dari Matthew dan Hunter
pada 1982, letaknya sekitar 155 mil (250 km) tenggara Anatom dan bagian dari
kepulauan yang sama dengan Vanuatu dengan tujuan untuk memperluas zona ekonomi
eksklusifnya. Perancis membantah klaim tersebut sehingga masalah ini terus
berlanjut tanpa penyelesaian sampai awal abad ke-21.
Mayoritas
parlemen pertama dibentuk oleh Itu Vanua'aku Pati (VP, "Partai Tanah
Kita") yang dipimpin oleh ayah Walter Lini dengan menjadikan Lini sebagai
perdana menteri. Mayoritas tipis dibawah kepemimpinan Lini sepanjang tahun
1980-an dipertahankan oleh VP. Kebijakan luar negeri tidak berpihak, membangun
hubungan diplomatik dan ekonomi dengan negara-negara kapitalis utama serta dengan
Uni Soviet, Cina, Libya dan Kuba adalah beberapa kebijakan yang dijalankan pada
masa pemerintahan Lini. Lini digantikan sebagai pemimpin partai dan perdana
menteri pada pertengahan 1991 karena adanya mosi tidak percaya dari kongres
Wakil Presiden dan Parlemen. Ia digantikan oleh Donald Kalpokas. Untuk
pemilihan umum 1991, dibentuk Partai Persatuan Nasional (NUP) oleh Lini dan
pendukungnya yang memenangkan cukup kursi untuk membentuk pemerintahan koalisi
dengan mantan oposisi, Persatuan Partai Moderat (UMP) dibawah perdana menteri
francophone, Maxime Carlot Korman.
Serangkaian
pemerintahan koalisi hingga pemilihan umum 1995 adalah cara Carlot Kotman
mempertahankan jabatannya, yang memprakarsai 6 tahun koalisi parlemen yang
tidak stabil dengan 6 pergantian perdana menteri, termasuk persyaratan tambahan
untuk mantan perdana menteri Carlot Korman dan Kalpokas dan dua masa jabatan
singkat untuk Rialuth Serge Vohor dari UMP. Selain itu, ditengah tuduhan
korupsi resmi dan kegiatan kriminal, berapa pemerintahan (terutama Carlot
Korman dan yang dipimpin oleh Barak Sope
dari Melanesian Progressive Party pada 1991-2001) terbongkar.
Terlepas
dari kekacauan politik yang sedang berlangsung, diadopsi lah program reformasi
komprehensif oleh pemerintah pada tahun 1997 yang didanai oleh Bank Pembangunan
Asia. Hal ini bertujuan untuk mereformasi layanan sipil dan lembaga sektor
publik lainnya, meningkatkan infrastruktur serta menarik peningkatan investasi
asing. Vanuatu secara keseluruhan dianggap sebagai salah satu negara yang lebih
damai dan sukses dikawasan ini walaupun sering terjadi perubahan pemerintahan
pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 serta stabilitasnya yang terkadang
rapuh.
Posisinya
yang terletak di kawasan Samudera Pasifik menjadikan Republik Vanuatu adalah
negara yang rentan mengalam bencana alam, apalagi negara ini terletak di Cincin
Api Fasifik. Ditambah dengan dampak pemanasan global didunia yang saat ini
sudah terbilang berbahaya menyebabkan perubahan pola cuaca. Pemanasan global
juga menyebabkan naiknya permukaan air laut dibeberapa daerah diseluruh dunia
sehingga menjadikan negara atau beberapa
pulau yang berada di negara ini terancam tenggelam.
Pada
Maret tahun 2015, Republik Vanuatu mengalami kemunduran yang parah dalam
perkembangannya karena bencana alam Topan Pam yang melanda pulau-pulau dinegara
ini; termasuk pulau Efate dan Port-Vila diatasnya yang baru saja menyelesaikan
pembangunan kembali karena gempa bumi tahun 2002 yang telah merusak
infrastruktur kota. Badai tersebut mencapai kecepatan angin hingga 300 km per
jam, meratakan bangunan diseluruh pulau, menghancurkan tanaman, menyebabkan
hilangnya nyawa dan menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal. Karena
ketahanan penduduk yang kuat menyebabkan negara ini cepat pulih dan bangkit lagi
membangun negaranya.
Republik
Vanuatu merupakan negara demokrasi parlementer independen dan merupakan anggota
penuh Persemakmuran Inggris, Liga Bangsa-Bangsa Prancis, Perserikatan
Bangsa-Bangsa, Agence de Co-operation Culturelle et Technique, Sekretariat Komunitas
Pasifik, Bank Pembangunan Asia, Biro Pasifik Selatan untuk Kerja Sama Ekonomi
(SPEC), dan Bank Dunia.
Republik
Vanuatu juga berperan dalam memperjuangkan Grup Aksi dalam menangani polusi
plastik laut- Commonwealth Clean Ocean Alliance (CCOA) bersama Inggris. Selain
itu, Vanuatu termasuk salah satu negara pertama didunia yang menerapkan
larangan kantong plastik sekali pakai, sedotan dan wadah makanan polistiren
pada Juli 2018. Vanuatu juga anggota dari Marine Protected Areas and Mangrove
Ecosystems and Livelihoods Action Groups.[5].
Vanuatu
adalah salah satu negara paling bahagia didunia dan diluar Amerika tepatnya
negara ini berada diposisi keempat. Walaupun negara ini rentan terhadap bencana
alam. Peringkat ini didapati setelah mempertimbangkan tingkat kesejahteraan,
kesetaraan, usia harapan hidup dan keberlangsungan lingkungannya.
Menurut
bahasa asli Vanuatu, "Vanuatu" berarti "Tanah kami
selamanya". Sejak kemerdekaannya dari pemerintahan bersama Perancis dan
Inggris pada tahun 1980, semua tanah di Vanuatu adalah milik penduduk asli
'ni-Vanuatu' dan tidak dapat dijual kepada orang asing.[6].
Survei juga menunjukkan bahwa penduduk yang memiliki tanah rata-rata lebih
bahagia daripada yang tidak memiliki tanah. Selain itu, rahasia negara ini
termasuk tempat paling bahagia di dunia adalah para penduduknya yang tidak
men"dewa"kan uang, mereka bertransaksi melalui sistem barter (saling
bertukar bahan kebutuhan) dan memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bergantung
pada alam dan merawat alam sehingga alam menyediakan kebutuhan para
penduduknya. Selain itu, setiap penduduk menjaga hubungan harmonis antar
sesamanya.
Kesimpulan:
Republik
Vanuatu merupakan sebuah negara kepulauan yang terletak di wilayah Samudra
Pasifik dengan sekitar 83 pulau. Republik Vanuatu merdeka pada 30 Juli 1980.
Walaupun negara ini terletak di Samudra Pasifik yang menyebabkan Republik
Vanuatu rentan terhadap bencana alam, tidak menghilangkan kebahagiaan
penduduknya. Hal ini terbukti dengan ditempatkannya Republik Vanuatu diposisi
ke-4 sebagai negara paling bahagia di dunia dan diluar Amerika. Selain itu, hal
yang dapat kita contoh dari negara ini adalah sikap penduduknya yang tidak
tergila-gila dengan uang. Penduduk Vanuatu lebih senang merawat alam dan tidak
merusaknya sehingga alam menyediakan kebutuhan penduduknya. Hal ini patut kita
contoh demi menjaga terpeliharanya bumi ini untuk masa yang akan datang.
[1]
Adeilson Nogueira. Moedas de Vanuatu.
Clube de Autores. Brazil. 2018. Hal 6.
[2]
Vfsc. https://www.vfsc.vu/about-us/history-of-vanuatu/ . Diakses 28 November 2020.
[3]
Britannica. https://www.britannica.com/place/Vanuatu/History.
Diakses 28 November 2020.
[4] .
Asril, M.Pd. Sejarah Australia & Oceania. FKIP Universitas Riau. Pekanbaru.
2019. Hal 209.
[5] The Commonwealth. https://thecommonwealth.org/our-member-countries/vanuatu/history Diakses 28 November 2020.
[6] Bill
Code dan Luana Harumi. "Mengapa
Vanuatu Adalah Salah Satu 'Negara yang Paling Bahagia' di Dunia?", 23
Feb. 2020, https://www.bbc.com/indonesia/vert-tra-51499292.
Diakses 28 November 2020.
DAFTAR PUSTAKA
Adeilson
Nogueira. 2018. Moedas de Vanuatu.
Clube de Autores. Brazil.
Asril, M.Pd. 2019. Sejarah Australia & Oceania. FKIP Universitas Riau. Pekanbaru.
Bill Code dan Luana Harumi. "Mengapa Vanuatu Adalah Salah Satu 'Negara yang Paling Bahagia' di Dunia?". https://www.bbc.com/indonesia/vert-tra-51499292. Diakses 28 November 2020.
Britannica. https://www.britannica.com/place/Vanuatu/History. Diakses 28 November 2020.
The Commonwealth. https://thecommonwealth.org/our-member-countries/vanuatu/history Diakses 28 November 2020.
Vfsc. https://www.vfsc.vu/about-us/history-of-vanuatu/ . Diakses 28 November 2020.
No comments:
Post a Comment