Showing posts with label RIAU DUA. Show all posts
Showing posts with label RIAU DUA. Show all posts

SEJARAH KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

Merri Padrita


Kecamatan Bungaraya merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Siak. Kecamatan Bungaraya terletak antara 0o39’-1o04’ LU dan 101o58’- 102o13’ BT dengan luas wilayah secara keseluruhan adalah 195,49 KM2. Luas masing-masing desa yaitu: Desa bungaraya 9,00 KM2, Desa jaya pura 9,26KM2 , desa jati baru 50,80 KM2, desa Tuah Indrapura 20,40 KM2, desa Buantan Lestari 7,68 KM2, desa Langsat Permai 7,50 KM2, desa Kemuning Muda 10,50 KM2, desa Temusai 26 KM2, desa Suak Merambai 30,45 KM2 , serta desa Dayang Suri 23,90 KM2. Batas-batas wilayah Kecamatan Bungaraya ialah  Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Sabak Auh dan Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis, Sebelah selatan berbatasan dengan Sungai Siak dan Kecamatan Siak, Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Sungai Mandau dan Kabupaten Bengkalis, serta Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Siak dan Kecamatan Sabak Auh.[1]

PERKEMBANGAN DAERAH DI INDRAGIRI

Oleh : Siska puspita sari / B / SR 3
Asal mula kerajaan indragiri barang kali sebuah kerajaan  yang bernama keritang yang muncul disebabkan kemunduran yang dialami oleh sriwijaya pada abad ke13 .kerajaan cola dan majapahit telah membuat sriwijaya akhirnya tak tertolong lagi.padapada masa itu bangkitlah kerajaan-kerajaan kecil.
Akan tetapi kejatuhan sriwijaya baru benar-benar  tak tertahankan dengan datang nya agama islam yang sering digambarkan oleh para sejarawan .hal ini terjadi karena pusat –pusat perdangangan di sekitar  sriwijaya seperti melaka di semenanjung dan pasai di aceh telah lama diperintah oleh para  penguasa yang beragama islam. Kerajaan keritang pada bagian akhir atau kerajaan indragiri pada bagian awal memang agak diselimuti misteri karena sangat minimnya bahan –bahan kesejarahan yang dapat dipakai dengan leluasa dan bertanggung jawab. Setidak-tidaknya pada masa indragiri ini ada nama raja yang memerintah lebih kurang selama dua abad ,di antaranya raja kecik mambang ,raja merlung ,raja merlang,raja nara singa I yang memerintah sampai tahun 1400 tahun masehi,raja merlung dan raja merlang yang memerintah sampai tahun 1470-an tahun masehi ,dan raja nara singa yang tersebut dalam sulalat al-salatin atau sejarah melayu karya tun seri lanang.
Salah satu ciri khas kerajaan indragiri ialah adanya legenda rakit kulim,bawah legenda ini memperlihatkan dominasi pagar ruyung bukanlah merupakan hal yang harus ditolak karena ada alas dan dasar berpijak kerajaan melayu indragiri.Konon pada abad ke-14 dua orang pemimpin yaitu Datuk Patih dan Datuk Temenggung  membawa serombongan orang dari kawasan Pagar Ruyung , tempatnya di Tanah Datar, ke indragiri dan berkampung di suatu tempat bernama Kelayang atau Keloyang atau kolam Loyang.
Kedua datuk bersaudara itu seperti halnya siapa saja pada suatu hari berselisih dan dicarilah seorang abiter atau penengah atas  perselisihan itulah konon yang menjadi abadi dengan adanya Bukit Bertingkah di kawasan Kelayang. Dan kemudian Datuk patih itu lalu masuk ke dalam hutan dan menebang kayu jenis kulim yang terkenal berat untuk dijadikan rakit.Adapun rakit dari kayu kulim yang menurut pikiran sehat tak akan dapat mengapung karena beratnya akan diseberangkan ke malaka untuk menemukan seorang raja yang dapat menjadi penegah atas perselisihan antara     mereka.
Kelayang atau Keloyang dan Kolam Loyang,pada masa kini merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan pasir penyu(Indragiri HULU).Penduduk di situ percaya bawah di sekitar Keloyang memang ada suatu tempat yang dinamakan Kolang yang mungkin sekali artetipe dari nama Keloyang atau Kelayang, suatu tempat pemandian raja-raja yang akan di obatkan.
Raja yang diemput denga Rakit Kulim di melaka itu mungkin sekali raja kerajaan pra Indragiri (dengan memakai nama Keritang atau bukan).Raja inilah yang kemudian menjadi raja di kerajaan Indragiri yaitu bernama Raja Nara Singa seperti nama raja sebelumnya sehingga sering di sebut Raja Nara Singa kedua dan setelah dinobatkan  bergelar raja  Syah Zhilullahi fil Alam yang menurut cacatan memerintah kerajaan Indragiri dari tahun 1508 sampai tahun 1532.
Sehubung dengan legenda tentang rakit kulim itu maka kerajaan Indragiri dapat di bedakan dengan kerajaan sebelumnya dengan memakai nama yang lain, misalnya kerajaan keritang, karena sebuah cerita pusaka atau cerita rakyat atau legenda terpendam sangat dalam minda kolektif penduduk di kawasan yang mempercayai kejadiannya. Karena itu ada orang yang berpendapat bahwa sebuah cerita pusaka lebih kuat tertanam dalam pikiran kolektif penduduk dibandingkan degan sejarah yang masih kabur.
Oleh karena itu, lengenda Rakit Kulim tak dapat di pandang semata –mata sebagai dongen,apabila semacam dogeng pengantar tidur, suatu hal lain menandai eksistensi kerajaan Indragiri sebagaimana yang terjadi pada banyak kawasan di Nusantara.maksunya agama islam ke kerajaan Indragiri dan kuantan memperlihatkan suatu warna tertentu.Sebagaimana dikatakan oleh sejarawan perancis Denys Lombard dalam beberapa tulisan tentang masuknya agama islam di nusantara.Kesadaran pada dimensi waktu yang di wakili oleh pukulan beduk yang menandakan waktu –waktu sembah yang begitu penting dalam kehidupan spiritual baru penduduk di kerajaan Indragiri seperti juga yang terjadi di kawasan lain di Nusantara.
Rasionalisme alam pikiran islam yang kokoh mungkin sekali memandang kisah rakit kuliam sebangai suatu khurafat,tetapi kepercayaan penduduk begitu kuat dan bersifat memusuhi tradisi  yang berjalan sepanjang tidak berlawanan dengan akidah Islamiah.
Para pendakwah mendapat perhatian yang cukup besar dari para penguasa kerajaan Indragiri. Anak lelaki pendakwah yang bernama keluarga Al-Idrus, misanya, mendapat anugrah tanah di danau pasir sembilan tepatnya di tempat yang bernama rantai mapesai. Anugrah dari Sultan kepada keluarga pendakwah itu juga dalam bentuk dijadikannya salah seorang anak lelaki orang arab itu sebagai menantu Sultan.
Dan kira –kira pada permulaan abad ke-14, daerah ini di duduki oleh orang –orang pendatang jang berasal dari minang kabau. Mereka di bawah pimpinan ketua-ketua suku yaitu Tuk Patih dan Tuk Gagah katumenggungan (Tuk Tumenggung),dengan hulubalang yang bernama Sri Nata Cerkau Cudik. Mereka berkedudukan terutama di daerah sekitar muara sugai Inderagiri, kira –kira pada tempat yang bernama Pekan Tua sekarang, di mana sugai Inderagiri ini bergabung dengan batang Kuantan.
  Kata shahibul hikayat maka tersebutkan perkataan raja merlang raja Indragiri hilang di melaka. Juga ada baginda beranak dengan permaisuri anak Marhum Melaka seorang laki-laki, raja Narasinga namanya.Adapun pada ketika itu segala anak raja-raja Indragiri tiada di mulai oleh segala anak tuan melaka.
Setelah beberapa lamanya maka Raja Narasinga pun berlepas dirinya kembali ke Indragiri. Telah datang di Indragiri di dapati baginda Maharaja Tuban saudara Maharaja Merlang itu pun sudah mati, tinggal anaknya seorang laki-laki Maharaja Isap namanya; ialah jadi raja di Indragiri. Setelah Raja Narasinga datang makan maharaja Isap pun dihalaukan oleh Tun kecil dan Tun Ali, orang besar di Indragiri itu.maka raja Isap lari ke lingga dan nama raja lingga itu Maharaja Terengganu.maka oleh maharaja terengganu, raja Isap diambilnya untuk menantu .
Dan maka raja Narasinga pun naik pangkat menjadi raja di Inderagiri;Tun Kecil jadi bendahara.
1.SULTAN MERLANG I adalah nama gelar sedangkan nama kecilnya adalah Raja Kecik Mambang , sultan pertama di Indragiri, berkuasa tahun 1298-1337 M.Anak atau putra Raja Kecik M alikul Muluk yaitu sultan IV Kerajaan malaka, yang berkuasa antara 1276-1342M.
SULTAN MERLANG II adalah nama gelar sedangkan nama kecilnya adalah Raja Jamaluddin Inayatsyah, sultan ketiga Indragiri yang berkuasa antara tahun 1400-1437M.
 SULTAN NARASINGA I adalah nama gelar sedangkan nama kecilnya adalah RAJA ISKANDAR, sultan kedua Indragiri yang berkuasa antara tahun 1400-1437M.
  Ketiga –tiga sultan ini tidak bermukim di Indragiri; tinggal menetapkan di bandar besar kota malaka. Hanya sekali-kali datang ke Indragiri melihat rakyatnya. Mereka berniaga di kota malaka, dan semuanya wafat di sana dan di kuburkan di kota kelahiran leluhurya itu.Yang berkuasa  di indragiri praktis DATUK PATIH ( perdana menteri) sebagai wakil  Sultan.
SULTAN INDRAGIRI V adalah NARASINGA II nama gelar sedangkan nama kecilnya adalah Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandar Syah Johan Zilullah Fil Alami yang berkuasa antara tahun 1473-1532M yang berpermaisurikan "DANG PURNAMA".
Beliau inilah Sultan yang mula-mula menetap di Indragiri sampai pada akhir hayatnya ( makamnya terletak di kota lama lk.25 Km dari  kota rengat).
2. kerajaan keritang leyap, karena kehilangan rajanya,yaitu raja merlang yang di tawan di istana kerajaan malaka di abad XV ( jadi yang dimaksudnya nmerlangII).
Sultan merlang I dan II adalah sultan kerajaan Indragiri, bukan sultan kerajaan keritang dan mereka di tawan di istana kerajaan malaka.
3. Raja Abdullah gelar sultan mansyursyah adalah sultan VII kerajaan malaka, cicit oleh raja kecik besar malikul muluk atau Sultan muhammadsyah sultan IV kerajaan malaka( ayah sultan merlangI).
Raja merlang II  atau sultan Jamaluddin Inayatsyah adalah cicit juga oleh raja kecik besar malikul muluk atau sultan muhammadsyah atau putra dari Narasinga I.
4. SULTAN MANSYURSYAH atau RAJA ABDULLAH adalah sultan VII kerajaan malaka yang berkuasa tahun 1384-1440 M tidak pernah menaklukkan kerajaan Indragiri karena kerajaan Indragirin tak pernah berperang dengan kerajaan malaka hanya bersatu dengan kerajaan malaka memang besar.
Karena sultan Indragiri adalah anak cucu cicit sultan malaka ( baru masing – masing tiga ke turunan dari sultan raja kecik besar malikul muluk atau sultan muhamadsyah malakan,masih dekat belum jauh betul).
Maksud penggabungan kerajaan- kerajaan kecil ini dengan KEMAHARAJAAN MELAKA RAYA ini, adalah supaya kerajaan – kerajaan MELAYU ini menjadi kuat untuk menghadapi musuh dari luar, tidaklah ditaklukkan dengan kekerasan atau dengan peperangan. Dan Raja Merlang II masih tinggal menetap di Bandar kota  malaka, tak pernah di tawan oleh Sultan malaka karena masih bersaudara sepupuan.
Yang tinggal menetap di Indragiri mula – mula adalah Raja Narasinga II atau Paduka Maulana Sri Sultan Alaudin Iskandarsyah Johan Zilullah Fil Alami, Sultan IV.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan Junus dkk, Raja Ali Al-HAJI RIAU, pemerintah Indragiri Hulu ,Desember 2002

SULTAN- SULTAN YANG MEMIMPIN KERAJAAN SIAK TAHUN 1723-1946


Pitrawati/3B/SR
1.SULTAN ABDUL JALIL RAHMAT SYAH ( 1723-1746)
           
            Sultan abdul jalil rahmat syah adalah gelar raja kecik ketika menjadi sultan johor ke-12. Gelar tersebut digunakan pula ketika raja kecik menjadi sultan di kerajaan siak yang memusatkan pemerintahan pertama kalinya di buantan.
            Raja kecik adalah anak sultan Mahmud syah II yaitu sultan johor ke sepuluh.sultan Mahmud syah II menjalankan pemerintahan kerajaan pada tahun 16685-1699. Sultan Mahmud syah II itu adalah anak dari sultan Ibrahim syah dengan istrinya anak paduka raja tun abdul jamil.oleh karena itu sultan Mahmud masih kecil dan baru berumur sepuluh tahun, maka bunda bagindalah yang memangku kerajaan namun yang berkuasa dalam pemerintahan yaitu paduka  raja tun abdul jamil yang mangkat tahun 1688. Setelah itu pemerintahan di kendalikan oleh bendahara seri maha raja tu habib abdul majid dan mengambil sultan Mahmud dari riau lalu di bawanya pindah kenegeri johor dan bersemayam di koto tinggi yang terletak di tepi sungai johor di hulu makam tauhid.
            Sultan Mahmud syah II adalah seorang sultan yang memerintah sejak masih kanak-kanak dan mangkat pada waktu baru saja menginjak dewasa. Di lihat dari kepribadiannya menunjukkan dia tidak sebagai seorang pemimpin. Beasr kemungkinan bahwa watak dan tingkah laku sultan Mahmud tersebut dikarenakan baginda mengalami masa trasisi dari masa kanak- kanak memasuki dewasa.
            Sultan Mahmud syah II adalah  putra sultan johor ke-9 yang bernama sultan Ibrahim dengan istrinya anak perempuan paduka raja tun abdul jamil. Sedangkan sultan Ibrahim merupakan putra raja bajau yang menjadi yamtuan muda Pahang dari tahun 1641 hingga tahun 1676. Tidak diketahui siapa istri raja bajau yang menjadi bunda sultan Ibrahim ini. Kemudian ayah raja bajau adalah raja Abdullah yang bergelar marhum tambelan yakni sultan johor ke-7 yang memerintah dari tahun 1615 hingga tahun 1623. Raja Abdullah adalah anak laki-laki dari pasangan sultan muzaffar syah yang kawin dengan anak perempuan seri nara diraja Pahang dalam hal ini telah mangkatnya raja omar ( sultan allijalla abdul jalil syah II ) dengan kerelaan raja Mansur putra sulong almarhum, bendahara paduka raja hendak merajakan raja Abdullah jadi sultan johor akan tetapi raja Abdullah menolak karena ia mehendaki abangnya raja Mansur yang menjadi raja.
            Raja Mansur adalah saudara se ibu namun lain ayahnya dengan raja Abdullah. Ibu mereka adalah anak perempuan seri nara biraja Pahang sedangkan raja Abdullah adalah anak laki-laki dari sultan muzaffar syah.sultan muzaffar syah adalah anak laki-laki dari sultan alauddin riayat syah II yang menjabat sultan johor ke dua dan melanjutkan perjuangan ayahnya marhum Kampar yang dikirakan menjadi sultan johor pertama yang kawin dengan tuan Fatimah yang merupakan pewaris kerajaan johor.
            Bunda raja kecik adalah Cik pung, Cik pung adalah istri sultan Mahmud Syah II . sultan Mahmud syah di bunuh oleh Megat Seri Rama dengan keris nya ketika hendak pergi shalat jum'at . alasan di bunuh nya baginda yaitu baginda Sultan Mahmud Syah tidak mempunyai Zuriat , dan bendahara sebagai warisan yang paling layak , bendahara Tun Abdul Jalil, anak bendahara Tun Abdul Majid di angkat dan di bataklkan sebagai sultan johor pada tahun 1699 dengan gelar sultan abdul jalil riayat syah IV.
            Tidak lama setelah kemangkatan Sultan Mahmud Syah II pihak kerajaan melakukan pemeriksaan terhadap semua perempuan di istana dan meminta mereka bersumpah bahwa mereka tidak mengandung keturunan baginda. Ketika baginda mendekati Cik Pung, Cik Pung berjanji bahwa sekitar nya ia mengandung anak almarhum baginda yang mangkat di julang , dia tidak akan melihat anak kandung nya itu.dengan adanya perjanjian itu maka selamat lah Cik Pung dari aksi pembersihan yang dilakukan pihak kerajaan terhadap keluarga Sultan Mahmud Syah II. Kemudian Cik Pung di sembunyikan oleh ayah nya laksamana johor yang yang telah bersepakat terlebih dahulu dengan dengan pihak keluarga nya. Dalam persembunyian nya itu Cik Pung melahir kan seorang anak laki-laki.    
Semasa kecilnya raja kecik selalu bermain bersama kawan-kawan sebayanya dipermakaman almarhum ayahandanya di Johor Lama, samabil memakan pucuk-pucuk tanaman yang tumbuh di sekitar makam. Maka disinilah muncul suatu cerita keajaiban raja kecik yang dimana kawan-kawan sepermainan raja kecik yang ikut bermain dipemakaman itu mengalami muntah-muntah bahkan muntah darah, akan tetapi raja kecik tidak demikian halnya, ia biasa-biasa saja tanpa ada perubahan kesehan terhadap dirinya. Kejadian tersebut tentu saja tersebar dikalangan masyarakat dan berkembang diseluruh negeri hingga samapi pula ke telinga baginda di istana Johor.
Pada akhir tahun 1717 raja kecik mulai melancarkan serangan utama terhadap Johor melalui selat Singapura menuju muara sungai Johor. Pada awal Maret 1718 perahu-perahu angkatan perang raja kecik memasuki sungai Johor dengan sokongan sebagai pihak seperti orang Minangkabau, orang Siak, orang laut, orang Bintan. Sedangkan pembesar dan penduduk Johor dibawah raja negara Temenggung Johor di Singapura ikut bergabung dengan pasukan raja kecik. Pada tanggal 21 Maret 1718 sultan Abdul Jalil Riyayat Syah menyerah kalah. Dengan tidak ada syakwasangka dan ikhlas raja kecik memberikan kebebasan kepada sultan Abdul Jalil Riyayat Syah IV yang kemudian diangkat menjadi datuk bendahara di kerajaaan Johor di bawah pemerintahan Raja Kecik. Raja Kecik sangat menghargai datuk bendahara karena mengenang jasanya sampai tua ayahandanya sebagai sutan Johor ke 10.
Ketika Raja Kecik menjalankan pemerintahan kerajaaan Johor, ia memulihkan persahabatan dengan keluarga bendahara Abdul Jalili Riyayat Syah dalam masa 2 bulan itu, Raja Kecik memingan Teuku Tengah Anak perempuan tertua bendahara dengan tujuan untuk mempererat hubungan. Namun setelah Raja Kecik memandang Teuku Kamariah anak bungsu bendahara, maka jatuh hatilah baginda kepadanya dan membatalkan pertunangan dengan Teuku Tengah lalu kawin dengan Teuku Kamariah. Maka dari peristiwa inilah bermulanya terjadinya perselisihan antara Raja Kecik dengan putra putri bendahara Abdul Jalil yang merasa terhina karena sikap Raja Kecik.
Hubungan baik mulai dialiri dengan marah dan dendam kesumat ibarat api dalam sekam, di luarnya seperti tidak terjadi apa-apa namun dalamnya sedang bergejolak api yang membakar namun bendahara tidak dapat berbuat apa-apa selain menerima kehendak Raja Kecik meskipun Teuku Tengah menangis atas keputusan Raja Kecik akan tetapi kehendak baginda tetap berlaku akhirya Raja Kecik menikah dengan Teuku Kamariah. Fitnah yang beredar di masyarakat membuat kedudukan raja kecik terancam .dari kejadian penculikan istri nya itu raja kecik marah dengan diiringi dengan pasukan nya raja kecik segera mendatangi kediaman bendahara Abdul Jalil untuk menjemput istrinya. Melihat kedatangan raja kecik dan pasukannya akhirnya Abdul Jalil beserta keluarganya lari ke pahang.
Pada Tahun 1719 pecahlah peperangan antara rakyat johor yang memihak kepada bekas sultan johor dengan pihak raja kecik yang setia dengan baginda kebanyakannya orang-orang yang bersama mengambil tahta kerajaan johor.peperangan ini tidak dapat dielakkan lagi karena masing-masing pihak sudah tidak dapat menahan diri lagi namun kekalahan berada dipihak bekas sultan johor kemudian berpihak ke pahang. Dikarenakan keadaan Johor sudah tidak aman lagi, maka Raja Kecik pun pindah bersemayam ke Bintan Riau dan membangun negeri Riau, membuat istana bunga lawang emas, pintu berukir emas dari sanalah baginda menjalankan pemerintahan kerajaaan Johor lama. Raja Kecik mengirim Laksemana sekam dengan pasukannya yang terdiri dari hulubalang dan pendekar yang terlatih menjemput bekas sultan itu di Pahang. Sikap Raja kecik yang menjemput bekas sultan Johor itu ke Riau mengandung banyak makna selain sebagai sopan santun dan penghormatan kepada yang lebih tua dan juga mmaksud lain.raja kecik tidak berniat membunuh bekas sultan tersebut walaupun itu adalah musuh besarnya, namun bekas sultan ituk tidak senang hati karena baginda itu terlalu baik dan bekas sultan itu meminta untuk di bunuh.tengku tengah dengan abangnya tengku sulaiman mengadakan mufakat untuk mengambil tahta kerajaan johor dari tangan raja kecik, dengan mempergunakan opu-opu Bugis, Daeng perani, Daeng Celak, Daeng Menambun,dan Daeng Melewa opu-opu menyambut baik permintaan sultan sulaiman putera Sultan Abdul Jalil Riayat Syah.orang-orang ini ingin balas dendam karena raja kecik telah ingkar janji di saat di bengkalis sewaktu ingin menyerang johor.
Dari tahun 1721-1722 berlaku peperangan antara raja kecik dan tengku sulaiman yang di bantu oleh opu bugis yang lima saudara. Pertempuran berlaku di antara angkatan perang bugis dengan angkata pperang raja kecik.pada akhirnya raja kecik kalah dan mundur kembali ke siak, pada tahun 1723 tengku sulaiman dinobatkan sebagai sultan johor yang ke 13dengan gelar Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah pada tahun 1722-1760. Raja kecik menggalami kekalahan sebanyak empat kali dan mendapat kan kemenangan satu kali.
Dihati raja kecik ingin membalas dendam untuk merebut kembali kerajaan johor riau yang merupakan warisan dari ayahandanya.serangan sering dilakukan kepulau bintan tempat bertahta sultan sulaiman dengan raja mudanya namun serangan itu gagal karena pertahanan sultan sulaiman di bantu oleh orang-orang bugis. Maka dari itu peperangan ini tidak akan pernah selesai, yang menggakibatkan banyak nya memakan korba dari kedua belah pihak.
Akhirnya raja kecik gelar sultan abdul jalil rahmat syah dengan sultan sulaiman badrul alam syah melakukan perdamaian dan menghentikan permusuhan dan peperangan, yang di aksikan oleh opu-opu bugis, orang-orang besar kerajaan johor serta orang besar dari kerajaan siak , maka dari itu raja keci menyerahkan regalia kerajaan johor riau kepada sultan sulaiman dan kerajaan johor riau di serahkan kepada raja kecik .
Daftar Pustaka:
http://ms.wikipedia.org/wiki/Sultan_Abdul_Jalil_Rahmat_Shah. Diakses pada tanggal 23 september jam 20:10.
Nizami Jamil, dkk. 2010. Sejarah Kerajaan Siak. Pekanbaru: Lembaga warisan budaya melayu Riau.

SUMAN HS; TOKOH PENDIDIKAN & PEJUANG KEMERDEKAAN ASAL RIAU

Afrijon Saputra 

 

Suman Hs (Soeman Hasiboean, di dalam EYD; Suman hasibuan) merupakan tokoh sastra nanlegendaris yang berasal dari Provinsi Riau. Beliau lahir di bengkalis 4 April 1904 dan wafat di kota Pekanbaru pada tanggal 8 Mei 1999 dengan usia sekitar 95 tahun.[1]

Suman Hs merupakan nama pena nya, beliau banyak menghasilkan karya tulis nan melegenda, selama 12 tahun beliau sudah menerbitkan sekitar lima novel, satu kumpulan cerita pendek, dan tiga puluh lima cerita pendek beserta puisi. Lahir di bantan tua, Bengkalis, anak ke enam dari tujuh bersaudara, putra dari bapak Wahid Hasibuan dan ibu Turumun lubis. Suman Hs berasal dari keluarga petani dan ayah Suman juga berprofesi sebagai seorang guru ngaji di kampungnya. Berkat pekerjaan sang ayah yang sebagai seorang guru ngaji, suman terbiasa mengaji sejak usia belia dan memiliki cita-cita untuk menjadi seorang guru.

KEHIDUPAN SUKU BONAI DI PROVINSI RIAU


NAMA : IRMA LINDA / A / SR             
                                                             
Dalam perkembangan Sejarah Riau terdapat berbagai macam suku di Provinsi Riau diantara nya : Suku Talang Mamak, Suku Sakai, Suku Laut, Suku Akit, Suku Hutan dan Suku Bonai, tetapi saya akan membahas salah satu diantara suku yang terdapat di Provinsi Riau yaitu Suku Bonai.
Suku Bonai
Adalah suku yang masih mempertahankan hidup terasing dipedalaman Provinsi Riau, secara geografis suku bonai terdapat di dua Kabupaten yaitu.
1.      Rokan Kanan (Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Kampar)
Muara dilam 159 jiwa, kewalian sontang 430 jiwa, kewalian kepenuhan 300 jiwa.
2.      Rokan Kiri (Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir)
Bencal ibul 373 jiwa.
Di daerah Riau terdapat 1203 jiwa, dengan jumlah laki-laki 590 jiwa dan perempuan 613 jiwa.
Dengan rentang umur antar 0-20 tahun sebanyak 732 jiwa, 21-40 tahun sebanyak 261 jiwa, 41-... tahun sebanyak 210 jiwa.
Akan tetapi mereka lebih cenderung dikatakan hidup atau berada di Hulu Sungan rokan kanan dan rokan kiri,  dari mana asal usul mereka tidak diketahui secara pasti tetapi hanya ada cerita-cerita rakyat dari suku bonai itu sendiri. Yang mengatakan bahwa suku bonai dikabupaten rokan hulu terdapat di sungai rokan kiri, walau pun ada yang tinggal di rokan kanan tetapi tidak sepopuler tradisi yang dimiliki oleh nenek moyang mereka yang berada di rokan kiri sekarang ada yang berada di ulak patian semangat mereka untuk tetap memegang tradisi yang datang dari suku bonai tersebut "kampung nonam".
Dari mana mereka berasal?
Kita akan membahas asal mereka menurut cerita, berawal dari dua orang sultan yang membawa enam orang  dari aceh,menghului sungai rokan setibanya mereka di kualo sako mereka melakukan pembagian harta namun dari pembagian tersebut tersisa satu meriam, dan akhirnya mereka menjatuhkan ke kualo yang bertujuan agar diantara keduanya merasa adil dari benda yang jatuh tersebut menjadi buayo putieh penunggu Kualo Sako yang diyakini oleh masyarakat Poikan (pencari ikan)
Saat kedua kelompok tersebut melihat ada jangung hanyut dari rokan kiri maka mereka memberi tamsil bahwa sungai yang kiri mereka yakini ada penghuninya, tentunya banyak masyarakat dan banyak pula ragamnya maka dikirimlah sultan Harimau yang lebih memiliki kekuatan tau ilmu batin, (Sultan Harimau dan Sultan Jangguik) pemeluk islam utusan dari Sultan Mansyursyah 1 dari Malaka dengan tujuan mengembangkan islam. Sultan Harimau dan Sultan Jangguik berasal dari Minangkabau atau Tapanuli Selatan, maka pemanggilan Sultan diubah menjadi Sutan, bila dikaitkan dengan penguasa yang memerintah di Rokan adalah keturunan dari Sultan Sidi saudara Sultan Sujuk, tentulah gelar sultan asal Rokan didapat  karena dia memerintah.
Disaat Sultan Harimau menjumpai kampung-kampung yang enam tersebut maka setiap kampung diberi satu orang utusan yang sebelumnya telah dihuni oleh sebagian orang sakai (konon dari Duri, disebut dengan batin delapan), mulai saat itu pula kampung nonom itu dari hilir (Kualo Sako) kemudik, ada pun enam kampung tersebut bernama :
1.      Boani atau disebut juga kampung Nogori
2.      Sontang
3.      Torusan Puyuh atau Toruih Puyuh
4.      Titian Gadiang
5.      Toluk Sono atau disebut juga Kasang Mungkai dan
6.      Sungai Murai atau disebut juga Muaro Dilam (sekarang termaksuk kedalam Kecamatan Bonai Darussalam)
Bagi orang-orang bonai nama daerah dari enam kampung tersebut banyak persamaannya sebab kampung-kampung tersebut berada disekitar daerah kampong nonom, lama kelamaan terjadilah perkembangan dari kampung nonom tersebut setelah Sultan Harimau ke Bukik Langgak (kerajaan tertua dari rokan kiri dan diteruskan ke Rokan 1V Koto). Ada diantara keturunan dari kampung nonom tersebut ada yang merantau sampai ke Brunai Darussalam sekarang, menurut cerita turun temurun dari T. Khairul Zaman dari Alm. Tengku Abdul AR yang berada di Brunai Darussalam, dimana nama Brunai tersebut berasal dari nama suku Bonai, Berunai Darussalam ( kampung Bonai) dan kampung Kuntodarussalam adalah nama-nama daerah yang disebutkan suku penghuni dan penguasa.
Selain hal diatas yang telah diuraikan, ada terdapat daerah lain yaitu.
Urang Bonai di Ulak Patian
Asal suku bonai di ulak patian berasal dari kampong nonom di rokan kiri kecmatan bonai darussalam, mereka mengatakan berasal dari bonai nonom batin dari kampung titian gadiang sei. Murai dan rao-rao (kampung yang terletak di kualo sako) datang secara berkelompok pada tahun 1935 dengan mendaulautkan seorang bogodng bernama Mudo Kacak, mereka ini adalah orang yang berasal dari suku bonai yang belum beragama islam, hanya mengetahui sedikit saja tentang islam namun dari pengakuan pak rasyid dengan diperkuat dengan cerita yang disampaikan oleh T. Khairulzman, nenek moyang dari mereka ini adalah dari suku sakai –bonai  yang menempati daerah sekitar pedalaman Tanjung Pauh antara toluk sono dan sontang, menuru Rasyid mereka ini tidak mau memeluk islam kuat bedeo. Pertama masuk didaerah Deo Limbuk, sebelumnya mereka memasuki daerah ini sesuai cerita asal usul nama Ulak Patian, daerah Deo Limbuk terletak 3km dari Ulak Patian sekarang, merupakan daearah yang agak tinggi dari keseluruhan daerah Ulak Patian namun tetap saja  terendam banji  jika air dalam.
Konon ada yang mengatakan bahwa suku bonai berasal dari kata "Manai" yang artinya bagi suku bonai "pemalas" tidak diketahui apakah arti dari pemalas itu ada hubungannya dengan identitas suku bonai itu sendiri. Sedangkan pendapata lain yang mengatakan istilah bonai adalah di wilayah pemukiman suku bonai itu sendiri pada masa lalunya banyak terdapat tumbuhan pohon bonai (sejenis poh on yang memiliki ukuran "tidak lebih dari 4 meter", berdaun kecil-kecil, dengan buah yang berbentuk bulat-bulat berwarna kemerahan apabila tengah masak akan berwarna kehitaman yang memiliki rasa agak asam), buah ini merupakan bahan baku dari masakan ikan dengan cara air secukupnya dengan ikan sehingga kuah dari masakan ikan tersebut akan terasa asam.
Dalam kehidupan bonai mereka hidup dengan cara berkelompok hubungan  antar mereka  sangat erat  baik indivudu ke individu maupun antar kelompok. Suku bonai juga melakukan hubungan dengan suku lain tetapi hubungan yang terjadi hanya ditepi sungai rokan dimana mereka berada, dalam kehidupan suku bonai, mereka sangat menghargai kepala suku yang bisa membantu mereka dalam hal-hal kehidupan sedangkan struktur adat yang tertinggi dipegang oleh "datuk bendaro"  dimana peran datuk bendaro ini yang memimpin para kepala suku.
Dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari  mereka (suku bonai) mempunyai mata pencaharian yang beragam mulai dari bertani, mengumpulkan hasil hutan, berburu, menangkap ikan dan mereka juga telah mengatahui cara berternak, meskipun alat yang digunakn oleh suku bonai masih sederhana, jika kebutuhan sehari-hari mereka telah terpenuhi maka sisa dari hasil yang mereka punya atu miliki mereka jual disekitar kampung mereka saja (barter).Suku bonai secara umum telah beragama islam tetapi pelaksanaan dalam kehidupan sehari-hari mereka masih diwarni dengan kepercayaan dari nenek moyang yang terdahulu, mereka juga masih mempercayai roh halus serta dukun yang mempunyai ilmu yang yang tinggi dalam suku binao dukun mendapat perlakuan ynag baik dimasyarakat suku bonai. Merak juga masih memengang adat istiadat yang kuat seperti banyaknya larangan-larangan atau kepantangan dalam kehidupan mereka seperti : pantang dalam (kehamilan, bertani, perkawinan, dan lain-lain pada bulan atau waktu tertentu) apa bila kepantangan tersebut mereka langgar akan mendapat hukuman maupun malapetaka bagi mereka. Beberapa budaya dan tradisi dari suku bonai adalah
1.      Tari buong kwayang, merupakan tari yang mereka yakini sebagi tari pengobatan tradisional yang dikemas dalam tari tradisional, tari ini telah terdapat syair yang bernuansa islam  dalam syair pembuka  terdapat kata salammualaikumsibolah kanan, salammualaikum sibolah kiri.
2.      Cegak (awang-awang selesai baju)semacam tari dalam acara perhelatan perkawinan maupun hari bear lainnya dimana dri tari ini beberapa orang membalut atau menyelimuti tubuhnya dengan (sampah daun) daun pisang kering lalu menari dengan diiringi oleh musik gondang borogong.
3.      Tahan kuli, yaitu sejenis acara adat (mirip debus)dengan melukai diri tanpa bekas.
4.      Lukah gilo, yaitu lukah yang menggila dipegang oleh beberapa orang
5.      Tahan kulik, merupakan penyaluran kebatinan bodeo dalam tradisi islam seperti (silek, bagkik, solek 21 hari dan jonkobet)
6.      Koba.
Suku bonai juga mempunyai makanan khas (Ulak Patian) yang dahulu dijadiakan hidangan untuk menyambut tamu. 
·         Anyang kalu, yaitu ikan kalu yang diiris-iris tubuhnya dengan dicelupkan beberapa saat dalam air yang mendidih lalu diperaskan kulit kayu bintungan yang sudah ditokok (memiliki rasa yang kolek)lalu digunakan bumbu spodeh, cabe, dan disiram dengan asam jeruk (limau)boleh juga dioles keikan dan boleh juga tidak
Setelah masuknya agama islam kedalam masyarakat suku bonai maka sebagian dari mereka pecah dan menjadi beberapa suku yang diakui kerapatan adat luhak kepenuhan, antara lain :
a.       Suku molayu panjang.
b.      Suku molayu bosa
c.       Suku kandangkopuh
d.      Suku bono ampun
e.       Suku kuti
f.       Suku moniliang.
Masyarakat suku bonai berbicara dengan menggunakan bahasa bonai, dimana menurut para ahli bahasa dikelompokkan kedalam Rumpun Bahasa Melayu, bahasa bonai sekilas mirip dengan bahasa melayu tetapi beberapa perbendaharaan kata juga mirip dengan bahasa Batak Mandeling dan bahasa Minangkabau.
Dalam Pendidikan
Pada umumnya suku bonai memiliki pendidikan yang sangat rendah jarang diantara mereka yang tamat dari SD (sekolah dasar), sebab dalam kalangan mereka belum ada pemahaman akan pentingnya pendidikan didukung juga dengan kehidupan mereka yang tidak menetap (nomaden) serta perekonomian yang masih rendah. Jika pun ada yang berpendidikan bearti telah keluar dari kelompok atau keturunan dan menikah dengan suku lain (campuran).  Dalam mengatasi hal tersebut maka pemerintah melakukan jawatan sosial dengan memberikan tempat untuk pemukiman mereka (tempat tinggal atau rumah) memberikan lahan untuk diolah, dan pendidikan yang secara bertahap dilakukan oleh pemerintah.  Pada saat ini kehidupan masyarakat suku bonai sebenarnya telah banyak mengalami perubahan (kemajuan) dalam berbagai bidang seperti : pendidikan dan kesehatan, tetapi dibeberapa desa juga masih terdapat kondisi yang kurang layak. Dalam kehidupan sehar-hari masyarakat suku bonai, sebagian berprofesi petani diladang (bercocok tanam) serta berternak untuk menambah penghasilan mereka.
DAFTAR PUSTAKA
·         Ruswan, dkk. 1985. Struktur Bahasa Bonai. Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan.
·         Ruswan, dkk 1983/1984. Sistem Morfologi Nomina dan Adjektiva Bahasa Bonai. Jakarta : Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan.
·         http://news.liputan6.com/read/15635/suku-bonai-mengusir-penyakit-dengan-tarian