Showing posts with label INDONESIA ZAMAN PENJAJAHAN. Show all posts
Showing posts with label INDONESIA ZAMAN PENJAJAHAN. Show all posts

PERJUANGAN RAKYAT CIREBON DALAM PERANG KEDONGDONG (1802-1818)

DUDY AKBAR / SI IV / 14A

 

Sejarah Perang Kedongdong

Sebuah pertempuran besar luput dari catatan sejarah nasional. Pertempuran tersebut terjadi di Kedongdong (1793-1808), tujuh belas tahun sebelum pecahnya perang Diponegoro atau yang lebih dikenal dengan Perang Jawa.  Kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang menetapkan pajak dengan nilai tinggi kepada rakyat, dinilai sebagai kebijakan yang sangat mencekik, karena saat itu rakyat berada pada kondisi yang miskin dan serba kesulitan. Kebijakan ini mendapatkan tentangan yang sangat kuat dari rakyat, khususnya kaum santri. Saat itu mulailah terjadi perlawanan-perlawanan rakyat terhadap Belanda.

Perlawanan Rakyat Banten Terhadap VOC (1651 - 1682)

NURHASANAH

 

A.Kondisi, Posisi, dan Kedudukan Banten

Kondisi geografis Banten pada awal abad ke 16 dilukiskan oleh Couto, yaitu Banten terletak di pertengahan teluk yang memiliki lebar sekitar 3 mil dan panjang sekitar 850 depa serta dari tepi laut memiliki panjang sekitar 400 depa. Untuk melindungi kota Banten, terdapat sebuah benteng yang dinding setebal tujuh telapak tangan laki-laki terbuat dari bata dan pada bagian pertahanannya terbuat dari kayu setinggi dua tingkat dengan dilengkapi oleh persenjataan yang baik. Pusat kota terletak pada lapangan raja (alun-alun) yang disebut paseban dengan masjid dan pasar disekitarnya. Jalan-jalan dibuat secara simetris, membentuk palang silang yang sempurna. Banten memiliki luas sekitar 10.000 km2, wilayah yang tidak lebih luas dari sebuah kabupaten yang besar di Perancis. Wilayah Banten membentang dari Tangerang sampai Tulang Bawang dan dari Pelabuhan ratu sampai Silebar dengan jumlah penduduk sekitar 80.000 sampai 100.000 orang pada penghujung abad  ke16.

PERLUASAN KEKUASAAN ACEH-MATARAM-MAKASAR (1600-1700)

YULIA GUSTINA/ SI IV/ 14A

1.      Perkembangan perdagangan sekitar tahun 1600

Sejak jatuhnya Malaka pada tahun 1511 ke tangan protugis, Aceh berusaha menarik perdagangan internasional dan antar –kepulauan Nusantara. Salah satu jalan menghancurkan Malaka dan Johor, jalan lain ialah mencoba menguasai pelabuhan-pelabuhan transito. Di pantai Timur Sumatra, setelah pedir, Pasai, Deli dan Aru, maka Aceh mencoba mengasai Jambi di mana perdagangan sangat ramai, Jambi adalah pelabuhan pengekspor lada yang banyak dihasilkan di daerah pelabuhan pedalaman, seperti Minangkabau yang diangkut lewat sungai Indragiri, Kampar, dan Batanghari.

Pengaruh Aceh meliputi kerajaan-kerajaan di semenanjung Malaya, seperti Kedah, Perak, Pahang, dan Johor. Sebelum 1603 Aceh mengambil ladanya dari petani, Kedah, Pedir, Indragiri, dan Jambi. Ekspansi Aceh sejak itu berhasil menguasai perdagangan pantai Barat sumatra dan mencakup Tiku, Pariaman, dan Bengkulu. Untuk memperkuat posisinya terhadap Mataram maka dibuatnya pesekutuan dengan Makasar. Meskipun ekspansi Mataram menghancurkan kota-kota pesisir dan karenanya

sejarah pergerakan kebangsaan Gabungan politik Indonesia (GAPI)


                                               MERIANI/SI IV/14A

Gabungan Politik Indonesia (GAPI) adalah suatu organisasi payung dari partai-partai dan organisasi-organisasi politik. GAPI berdiri pada tanggal 21 Mei 1939 di dalam rapat pendirian organisasi nasional di Jakarta. Walaupun tergabung dalam GAPI, masing-masing partai tetap mempunyai kemerdekaan penuh terhadap program kerjanya masing-masing dan bila timbul perselisihan antara partai-partai, GAPI bertindak sebagai penengah. Untuk yang pertama kali pimpinan dipegang oleh Muhammad Husni Thamrin, Mr. Amir Syarifuddin, Abikusno Tjokrosujono.Inisiatif datang dari Thamrin, tokoh perindra, untuk membentuk suatu badan konsentrasi nasional. karena Melihat gelagat internasional yang semakin genting serta memungkinkan keterlibatan langsung Indonesia dalam perang, maka pembentukan badan ini terasa sangat mendesak, antara lain untuk memupuk rasa saling menghargai serta kerja sama untuk membela kepentingan masyarakat.Ada pun alasan yang tidak kalah penting adalah situasi internasional pada saat itu. Alasan ini pula yang melatarbelakangi inisiatif Muhamad Husni Thamrin (Parindra) mengadakan rapat tanggal 19 Maret 1939 untuk mendirikan badan konsentrasi yang baru. Sebagai realisasi dari rapat di atas, maka pada tanggal 21 Mei 1939 diadakan rapat umum yang menghasilkan pembentukan konsentrasi nasional, Gabungan Politik Indonesia (GAPI)

PENJAJAHAN BANGSA PORTUGIS DI INDONESIA

Renita Br. Hutabarat

Pada awal abad XVI Bangsa Eropa mulai menjelajahi kawasan Asia Tenggara, salah satunya adalah Indonesia yang pada zaman tersebut mungkin nama Indonesia bukanlah nama dari kawasan tersebut, biasanya sering disbut Nusantara oleh rakyat Indonesia zaman dahulu. Pada abad XV bangsa Portugis merupakan salah satu bangsa yang mencapai kemajuan di bidang teknologi. Salah satunya adalah membuat kapal untuk menyebrangi luasnya samudra untuk meluaskan daerah kekuasaan mereka. Dengan alasan untuk menguasai impor rempah-rempah di kawasan Eropa, bangsa Portugis mencari daerah kawasan penghasil rempah-rempah terbaik. Saat itu rempah-rempah menjadi kebutuhan yang vital bagi bangsa Eropa. Selama musim dingin di Eropa, tidak ada salah satu cara pun yang dapat di jalankan untuk mempertahankan agar semua hewan-hewan ternak dapat tetap hidup. Kerena itu banyak hewan ternak yang disembelih dan dagingnya kemudian harus di awetkan. Untuk itulah diperlukan sekali banyak garam dan rempah-rempah.

PERLAWANAN RAKYAT MALUKU TERHADAP VOC

Ester Dahlia Siregar

 

Latar Belakang Terjadinya Perlawanan

Tidakan sewenang-wenang yang dilakukan VOC di Maluku kembali dilanjutkan oleh pemerintah Kolonial Hindia Belanda setelah berkuasa kembali pada tahun 1816 dengan berakhirnya pemerintah Inggris di Indonesia tahun 1811-1816.

Berbagai tindakan yang dilakukan oleh pemerintah Kolonial Hindia Belanda di bawah ini menyebabkan timbulnya perlawanan rakyat Maluku:

Pengaruh Kebijakan Pemerintah Pendudukan Jepang di Indonesia


SITI NUR/014/B

          Dengan penandatangan ini maka Perang Dunia II membawa akibat bagi bangsa Indonesia, yaitu:
1.       Akibat positif, yaitu imperialisme Belanda di Indonesia berakhir,
2.      Akibat negatif, yaitu Indonesia dijajah Jepang
            Masa penjajahan Jepang di Indonesia walaupun tidak begitu lama akan tetapi mengakibatkan penderitaan lahir maupun batin. Kebijaksanaan Jepang terhadap rakyat Indonesia mempunyai dua prioritas, yaitu:

PERLAWANAN RAKYAT ACEH MELAWAN BELANDA 1873-1904

KHOLIFA TULHASSANA 


Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat perdagangan. Aceh banyak menghasilkan lada dan tambang serta hasil hutan. Oleh karena itu, Belanda berambisi untuk mendudukinya. Sebaliknya, orang-orang Aceh tetap ingin mempertahankan kedaulatannya. Sampai dengan tahun 1871, Aceh masih mempunyai kebebasan sebagai kerajaan yang merdeka.
Pada awal abad 19 pemerintah Hindia Belanda mulai melebarkan sayap kekuasaannya diluar pulau Jawa, termasuk wilayah Sumatra. Hal tersebut untuk melindungi wilayah jajahan Belanda supaya tidak direbut oleh Inggris yang pada saat itu menguasai Semenanjung Malaya. Pada tahun 1930-an Belanda berhasil menguasai daerah Sibolga dan Tapanuli yang maĆ­z menjadi daerah kekuasaan Aceh. Selain itu pada tanggal 1 februari 1858 Sultan Siak diikat perjanjian oleh pemerintah Hindia Belanda. Menurut Wikipedia, bahwa akibat perjanjian yang ditandatangani oleh Sultan Ismail dengan pihak Hindia Belanda membuat daerah Deli, Langkat, Asahan dan Serdang jatuh kepada pihak Belanda. Padahal daerah-daerah tersebut sejak Sultan Iskandar Muda, berada  di bawah kekuasaan Aceh.

PERLAWANAN GOA TERHADAP BELANDA TAHUN 1654

KHOLIFA TULHASSANA 

Pada awalnya orang-orang belanda ketika datang ke kepulauan indonesia pada mulanya tidak begitu tertarik dengan kerajaan Gowa yang letaknya di kaki barat daerah sulawesi selatan. Belanda pada mulanya dalam perjalanan ke Timur sesudah berangkat dari pelabuhan-pelabuhan jawa mereka meneruskan perjalanan nya ke maluku. Belanda baru mengetahui pentingnya pelabuhan Gowa setelah kejadian di dekat perairan malaka. Dimana pihak belanda merampas kapal milik portugis yang ternyata memilki seorang awak kapal makassar. Dari orang makassar ini lah belanda mengetahui bahwa pelabuhan Gowa merupakan pelabuhan transito bagi kapal-kapal yang berlayar deri atau ke maluku. Selain itu setelah bertemu dengan kapal-kapal Gowa yang memuat orang-orang portugis tidak di serang oleh belanda. Hal ini di lakukan guna mencari kesan yang baik dengan raja Gowa. Pada saat itu belanda berkesimpulan bahwa pelabuhan Gowa sangat strategis karena terletak antara malaka dan maluku.

KEKUASAAN BANGSA-BANGSA BARAT DI INDONESIA



ROZI AGUS TRISANTI/S/B


Kedatangan Bangsa Portugis dan Perlawanan Terhadapnya
          Kedatangan bangsa Portugis sebagai orang Peranggi tidak dapat dipandang terlepas dari konteks perkembangan sistem dunia yang semakin meluas sebagai akibat ekspansi Barat sejak akhir abad XV.Hubungan ekonomis dan politik bangsa Barat, khususnya bangsa Portugis, dengan bangsa-bangsa timur, khususnya bangsa-bangsa Timur Tengah tidak terlepas pula dari dampak Perang Salib.Dipandang dari sudut penglihatan itu bangsa Barat dengan sikap religiusnya dalam Abad Pertengahan melihat setiap orang Moor sebagai musuhnya maka harus diperanginya (Moor adalah sebutan bagi kaum muslimin, terutama dari Timur-Tengah dan Afrika Utara).Konfrontasi itu diperhebat pula oleh usaha Kristianisasi yang dilakukan oleh misionaris yang mengikuti ekspedisi Portugis.

PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA

EGI DWI RAHMAT DANI

 

Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Pada Mei 1940, awal Perang Dunia II, Belanda diduduki oleh Nazi Jerman. Hindia-Belanda mengumumkan keadaan siaga dan di Juli mengalihkan ekspor untuk Jepang ke Amerika Serikat dan Inggris. Negosiasi dengan Jepang yang bertujuan untuk mengamankan persediaan bahan bakar pesawat gagal di Juni 1941, dan Jepang memulai penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember tahun itu. Di bulan yang sama, faksi dari Sumatramenerima bantuan Jepang untuk mengadakan revolusi terhadap pemerintahan Belanda. Pasukan Belanda yang terakhir dikalahkan Jepang pada Maret 1942.

Romusha


Wita Afrianti S/A

Romusha (buruh,pekerja) adalah panggilan bagi orang-orang Indonesia yang dipekerjakan secara paksa pada masa penjajahan Jepang di Indonesia dari tahun 1942 hingga 1945.Kebanyakan romusa adalah petani,dan sejak Oktober 1943 pihak Jepang mewajibkan para petani menjadi romusa.Mereka dikirim untuk bekerja di berbagai tempat di Indonesia serta Asia Tenggara.
          Romusa adalah sebuah kata Jepang yang berarti semacam " serdadu kerja " yang tenaganya dibutuhkan demi kepentingan perang pasifik yang dialami Jepang melawan tentara sekutu pada Perang Dunia II.

MILITER JEPANG MENAKUTKAN


Machmul Alamsyah Harahap/PIS/A

A.    Militerisme Jepang di Bawah Kaisar Hirohito
Pada masa kekaisaran Hirohito, perindustrian Jepang semakin berkembang dan kehidupan politik bertumpu dengan kuat pada pemerintahan perlementer. Akan tetapi, kemunculan faktor-faktor baru pada masa itu dapat merusak dan menurunkan wibawa dan pengaruh partai-partai politik, antara lain kehidupan perekonomian bangsa jepang semakin tidak menentu. Selain itu, kepercayaan rakyat terhadap partai politik semakin merosot karena beberapa skandal terbuka dimuka umum. Keadaan ini dimanfaatkan oleh kaum ekstremis dan kaum militer sehingga memperburuk keadaan jepang saat itu. Bahkan partai politik digabungkan dan rakyat di paksa untuk berperang melawan cina.

Praktik Pemerintah Pendudukan Jepang di Indonesia


SITI MASYITOH /S/B

Keterlibatan Jepang dalam perang Dunia II pada tahun 1942-1945 dilandasi oleh ambisi membangun suatu wilayah kekuasaan di Asia. Penghancuran dan pengenyahan terhadap semua penghalang cita-citanya menjadi tugas yang harus dilakukan. 
Khusus mengenai Asia Tenggara, Jepang membagi kawasan ini kedalam dua sasaran.
1.      Wilayah A, yaitu beberapa koloni Inggris, Belanda dan Amerika Serikat yang meliputi Malaya, Kalimantan Utara, Filipina dan Indonesia.
2.      Wilayah B, yaitu koloni Prancis meliputi Vietnam, Laos dan Kamboja.
Mengapa Jepang berkeinginan menguasai wilayah-wilayah di Asia Pasifik?
Apakah tujuan Jepang menguasai wilayah-wilayah di kawasan Asia Tenggara?

PEMERINTAHAN KOLONIALISME HINDIA BELANDA DAN INGGRIS DI INDONESIA

RICO RAMADHANI / S / B

Pada abad pertengahan 18 VOC mengalami kejayaan , tetapi VOC  akhirnya mengalami kebangkrutan yang disebabkan oleh:
1)      Banyak korupsi dikalangan petinggi VOC
2)      Banyak mengeluarkan biaya perang
3)      Kalah bersaing dengan kongsi dagang lain.

Dominasi Kekalahan Mataram Terhadap Perlawanan VOC

Lena Putriana/S/B

            Pelaut dan penyair VOC bernama Jan De Marre pertama kali datang ke Batavia pada awal abad ke-18. Perasaan seorang pelaut ketika melihat Batavia setelah berbulan-bulan dilaut, dilukiskan dalam penggalan puisi yang berjudul "Batavia".

Sepak Terjang VOC di Nusantara


Helma Wati / S / A

Datangnya orang Eropa melalui jalur laut diawali oleh Vasco da Gama, yang pada tahun 1497-1498 berhasil berlayar dari Eropa ke India melalui Tanjung Pengharapan (Cape of Good Hope) di ujung selatan Afrika, sehingga mereka tidak perlu lagi bersaing dengan pedagang-pedagang Timur Tengah untuk memperoleh akses ke Asia Timur, yang selama ini ditempuh melalui jalur darat yang sangat berbahaya. Pada awalnya, tujuan utama bangsa-bangsa Eropa ke Asia Timur dan Tenggara termasuk ke Nusantara adalah untuk perdagangan, demikian juga dengan bangsa Belanda. Misi dagang yang kemudian dilanjutkan dengan politik pemukiman -kolonisasi- dilakukan oleh Belanda dengan kerajaan-kerajaan di Jawa, Sumatera dan Maluku, sedangkan di Suriname dan CuraƧao, tujuan Belanda sejak awal adalah murni kolonisasi (pemukiman). Dengan latar belakang perdagangan inilah awal kolonialisasi bangsa Indonesia (Hindia Belanda) berawal.

PERKEMBANGAN BELANDA PADA ABAD KE-17

SITI HARTINI

 

BELANDA, kerajaan konstion al di Eropa barat, di sebelah utara berbatasan dengan L.utara,di sebelah selatan dengan belgia, di sebelah barat dengan L.utara dan di sebelah timur dengan jerman.FISIOGRAFI, lebih dari separuh belanda berada dibawah permukaan laut pasang atau permukaan air S. Rijn, S.maas, dan S.Schelde. agar negeri ini tidak tergenang, di berbagai  tempat di bangun instalasi pompa dan tanggul. Orang belanda telah membentuk daratan dari laut selama lebih dari 1.000 tahun. Tanggul-tanggultelah di bangun pada abad ke-7 atau ke-8 dengan menghubungkan terpen(tanah tinggi) atau menyangga bukit" pasir pantai, sehingga menjadi pelindung terhadap air laut.pintu air sederhana telah di bangun pada abad ke-11, dan pada abad ke-16 telah di bangun sistem pembuangan air yang rumit dengan tanggul-tanggulnya. Kincr angin pertama kali di gunakan untuk memompa air ke laut pada abad ke-15. Pada abad ke-17 kincir angin sudah dapat di pergunaka di mana-mana karena abad itu merupakan abad kemakmuran bagi blanda.

Sejarah Pendidikan Islam Di IndonesiaPada Zaman Penjajahan


Pima Putriana/SP

1.      Zaman Belanda

A.     Zaman VOC (KOMPENI)
Dengan berakhirnya kekuasaan Portugis, maka timbullah kekuasaan baru, yakni kekuasaan Belanda. Orang-orang Belanda yang mula-mula datang ke Indonesia adalah para pedagang yang tergabung dalam "Vereenigde Oest Indische Compagnie" atau disingkat VOC, yang beragama Kristen Protestan. Kebijakan pendidikan VOC adalah melanjutkan kebijakan yang telah dimulai oleh orang-orang Portugis, tetapi terutama berdasarkan agama Kristen Protestan. Untuk keperluan inilah didirikan sekolah-sekolah, terutama daerah-daerah yang telah di-Nasranikan oleh bangsa Portugis dan Spanyol, seperti di Ambon, Ternate, dan lain-lain.

SEJARAH PELAYARAN BANGSA EROPA


Pingkan Septhalia

A. Latar Belakang Orang Eropa melakukan Pelayaran ke Dunia Timur
a) Putusnya Hubungan dagang antara Eropa denga Asia Barat Daya
Pada abad ke 7, kota Yerusalem jatuh ke tangan kekuasaan kerajaan Islam. Namun pada saat itu peziarah dari Eropa masih diperkenankan pergi ke Yerusalem. Pada tahun 1070, bangsa Turki menguasai Yerusalem, sejak saat itu terjadi perubahan peraturan yang melarang para peziarah Kristen mengunjungi kora suci Yerusalem.