SEJARAH BERDIRINYA KABUPATEN INDRAGIRI HULU


DIDIK AHMADI/SR/15A

      Indragiri Hulu merupakan salahsatu kabupaten yang ada di Provinsi Riau.Luas wilayah Indragiri Hulu meliputi 8.198.26 km(819.826,0) Ha) yang terdiri dari daratan rendah, daratan tinggi dan rawa-rawa yang terletak di ketinggian 50-100 m diatas permukaan laut. Jumlah penduduk Kabupaten Indragiri Hulu yang terdata pada tahun 2013 berjumlah 443.326 jiwa. Penduduk terdiri dari suku Melayu sebagai kelompok mayoritas,Jawa,-Minang,Batak,Sunda dan keturunan Cina selain itu juga terdapat suku pedalaman yaitu suku Talang Mamak,suku ini selalu berpindah-pindah dari hutan ke hutan. Kabupaten Indragiri Hulu terletak di : 0°15' LU-1°5' LS-101°10' BT-102°48' BT.

SEJARAH BENGKALIS

Fahril Hidayat/ SR

PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 Lembaran Negara Nomor 25 Tahun 1956, ditentukan bahwa Kabupaten Bengkalis dengan ibukotanya Bengkalis dipimpin oleh seorang Bupati Kepala Daerah Tingkat II. Kabupaten Bengkalis merupakan wilayah kabupaten yang terluas nomor satu di Propinsi Riau.Propinsi Riau itu sendiri termasuk salah satu propinsi paling kaya di Indonesia. Kekayaannya meliputi hasil pertambangan minyak bumi, batu bara, hutan, hasil-hasil perkebunan seperti kelapa sawit, karet, hasil-hasil laut serta sungai, dan sebagainya.

BIOGRAFI SYEIKH ABDURRAHMAN SIDDIQ

 M.Ridwan


Syeikh Abdurrahman Siddiq bin Muhammad ‘Afif bin Mahmud bin Jamaluddin Al-Banjari atau dikenal juga dengan sebutan Tuan Guru Sapat merupakan seorang guru dari suku banjar yang dikenal bahkan sampai ke negeri Arab (Mekkah) karena beliau merupakan pengajar di Masjidil Haram. Dan beliau mempunyai banyak murid semasa hidupnya bahkan muridnya diperkirakan tersebar dari Singapura, Malaysia dan Kalimantan. Syekh Abdurrahman Siddiq ini lahir pada tahun 1857 di daerah Pagar, Martapura, Kalimantan Selatan dan beliau meninggal pada tanggal 10 Maret tahun 1930[1].

Adapun nama Siddiq ini ia dapatkan berasal dari gurunya saat ia belajar di Mekkah, adapun alasan mengapa beliau diberikan gelar Siddiq oleh gurunya adalah karena beliau pada saat itu mendalami ilmu agama islam selama 7 tahun di Mekkah dan kemudian dipercayakan oleh gurunya untuk menjadi pengajar di Masjidil Haram selama 2 tahun kemudian diberikan gelar Siddiq oleh

SEJARAH INDRAGIRI HILIR


NURLIZA SEMBIRING/015A/SR

Tembilahan merupakan sebuah Kota ibukota  Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau.  Tembilahan memiliki luas wilayah 297,62 km², terdiri dari 6 kelurahan. Ibu kota kecamatan adalah Kota Tembilahan. Jumlah penduduk Tembilahan tahun 2002 adalah 52.773 jiwa.

Batas wilayah Kota Tembilahan memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :
·         Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Batang Tuaka.
·         Sebelah timur berbatasan dengan Kec. Kuala Indragiri dan Tanah Merah.
·         Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Enok.
·         Sebelah barat berbatasan dengan Kec. Tembilahan Ulu dan Batang Tuaka

Sejarah Keemasan Kerajaan Siak, Tahun 1723-1945

KHAIRUL ASRI/SR

Kesultanan Siak Sri Inderapura adalah sebuah Kerajaan Melayu Islam yang pernah berdiri di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Indonesia. Kerajaan ini didirikan di Buantan oleh Raja Kecik, anak dari Sultan Mahmud Shah sultan dari Kesultanan Johor yang dibunuh. Raja Kecik dilarikan ke Pagaruyung oleh ibundanya Encik Apong. Dalam perkembangannya, Kesultanan Siak muncul sebagai sebuah kerajaan bahari yang kuat dan menjadi kekuatan yang di perhitungkan di pesisir timur Sumatera dan Semenanjung Malaya di tengah tekanan imperialisme Eropa. Jangkauan terjauh pengaruh kerajaan ini sampai ke Sambas di Kalimantan Barat, sekaligus mengendalikan jalur pelayaran antara Sumatera dan Kalimantan. Pasang surut kerajaan ini tidak lepas dari persaingan dalam memperebutkan penguasaan jalur perdagangan di Selat Malaka. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Sultan Siak terakhir yaitu Sultan Syarif Kasim II menyatakan kerajaannya Kerajaan Siak Sri Indrapuri (Provinsi Riau saat ini) untuk bergabung dengan Republik Indonesia.