PERADABAN SEJARAH MESIR KUNO

                                     RIAN FEBRISONO / PIS
A.        Dinasti I – VI
Menurut maneto, seorang sejarawan dari abad ke – 3 SM, sejarah mesir di bagi menjadi tujuh periode, dengan 30 dinasti yang berkuasa.
Sekitar tahun 3000 SM, muncul penguasa besar yang berpusat di memphis. Disitu ada 2 (dua) dinasti yang berkuasa, yaitu dinasti I dan dinasti II. Raja – raja dinasti I dan II mendirikan bangunan untuk tempat pemujaan dewa pthah. Dewa itu merupakan penguasa kota memphis. Pada masa dinasti V, pusat pemerintahan dipindahkan ke heliopolis. Dinasti itu tidak meninggalkan karya yang benar.
Setelah itu muncul kerajaan kuno yang berlangsung 500 tahun yaitu dari 2780 – 2280 SM. Ada enam dinasti yang memerintah kerajaan kuno itu. Raja – raja dinasti I – VI diantaranya adalah khufu, khafre, dan menkaure. Mereka mendirikan bangunan mastaba (makam), piramida dan bangunan untuk pemujaan dewa penguasa kota memphis. Dewa lainnya yang dipuja adalah Ra, Osiris, dan Isis. Bangunan piramida yang didirikan oleh dinasti I – VI antara lain adalah piramida teras zoser dan piramida cheops atau khufu di gizeh. Piramida – piramida itu ada yang di dampingi oleh arca sphiynx. Raja mesir dikenal dengan sebutan firaun atau pharao.
B.        Dinasti VII – XI
Antara tahun 2180 – 1990 SM, muncul dinasti VII – XI dari kerajaan menengah. Daerah mesir terpecah – pecah. Penguasa daerah nubia menguasai daerah selatan mesir. Pada tahun 1990 Sm daerah yang terpecah – pecah disatukan kembali oleh penguasa daerah thebes. Ibu kota kerajaan di pindahkan dari memphis ke heracleopdis.
Raja – raja dinasti X di kenal sebagai raja – raja yang kuat. Mereka berhasil memakmurkan mesir. Dinasti selanjutnya adalah dinasti XI yang hanya mempunyai enam orang raja, yaitu intef I sampai III dan mentuhotep I sampai III. Pusat pemerintahannya berada di thebe
Peradaban Sumeria dan Akkadia
Bangsa Sumeria adalah bangsa yang pertama mendiami Mesopotamia.Mula-mula daerah tersebut berupa rawa-rawa.Setelah dikeringkan daerah tersebut menjadi pemukiman yang dihuni oleh kelompok masyarakat yang teratur.Kota tertua yang dihuni adalah Ur dan kemudian Sumer.
Kehidupan masyaratkat Sumeria.Bangsa Sumeria mengusahakan kehidupannya dengan mengusahakan pertanian.Untuk mengairi tanah pertaniannya dibuatkan saluran air dari sungai,dan membajak menggunakan Keledai dan Lembu.Konon bangsa Sumeria adalah bangsa yang mengenal roda dan gandum pertama kali di dunia.Dugaan bangsa Sumeria adalah sebagai pedagang berdasakan temuan berupa ribuan material tanah liat yang antara lain berisi perjanjian dagang,perhitungan pesanan barang.
            Sistem pemerintahan.Bangsa Sumeria memusatkan pemerintahan di kota Ur dekat muara sungai Eufrat.Raja sebagi kepala Negara juga sebagai kepala agama sehingga raja disebut Patesi (pendeta raja).Salah seorang patesi bernama Ur Nanshe.Ia adalah raja yang membangun kota Lagash dan menjadikan kota tersebut sebagai kota yang paling berarti di Sumeria.Sistem kepercayaan bangsa Sumeria adalah polytheisme,dengan dewa Marduk sebagai dewa yang utama.
Hasil peradaban Sumeria :
1.     Ziggurat
2.     Huruf Paku yang menggunakan sekitar 350 suku gambar yang menjadi suku kata
3.     Hitungan dngan dasar 60 (sixagesimal)
4.     Penemuan bahwa satu lingkaran sama dengan 360 derajat
5.     Penemuan bahwa 1 jam = 60 menit,1 menit = 60 detik
6.     Penghitungan kalender dengan perederan bulan (qomariah)
7.     Pandai mengerjakan tembaga,emas,dan perak
8.     Pandai membuat loteng yang melengkung
9.     Patung Raja Gudea :
            
Dengan hasil pertanian yang melimpah,bangsa Sumerian sekitar tahun 3000SM membangun 12 kota besar,diantaranya Ur,Uruk,Lagash,Nippur.Sumeria mencapai kejayaan pada zaman Raja Ur-Nammu.Namun sekitar 2300SM Bangsa Sumeria dapat ditaklukkan oleh Akkadia dibawah pimpinan Raja Sargon.
Peradaban Babylonia
            Imperium Sargon 1720SM dapat dikalahkan oleh bangsa Amorit yang termasuk rumpun Semit dari Jazirah Arab (sekarang Syria).Kerajaan Babylonia didirikan oleh Bangsa Amorit yang sering juga disebut Babylonia.Babilon terletak 97KM  di selatan Baghdad,di tepi sungai Eufrat,Irak Selatan.
Raja Babylonia yang terkenal adalah Raja Hammurabi,yang terkenal sebagai pembuat undang-undang.Undang-undang tersebut hukum berasal dari dewa Marduk.Agar dapat dibaca masyarakat,undang-undang itu dipahatkan pada batu setinggi 8 kaki yang ditempatkan di tengah ibu kota.Inti dari hukum tersebut adalah pembalasan.Misalnya bila seseorang mencuri dari sebuah rumah,maka ia harus dibunuh dan dibakar dirumah tempat pencurian tersebut.
Setelah Hammurabi meninggal,Babylonia ditaklukkan oleh bangsa Hittit dari dataran tinggi di utara Mesopotamia.
Peradaban Assyiria
            Bangsa Assyria termasuk rumpun Semit.Mereka menbangun kota Asshur dan Niniveh.Kota Niniveh terletak di tepi Sungai Tigris sebagai ibukota.
            Pemerintahan Assyria bercorak militer,sehingga bangsa Assyria digelar Roma dari Asia.Gelar tersebut muncul karena seperti romawi,Assyria merupakan penakluk daerah-daerah sekitar sehingga berhasil membentuk imperium yang besar.Wilayah Assyria membentang dari Teluk Persia sampai Laut Tengah.
Bangsa Assyria juga mempunyai peradaban yang sangat maju,antara lain di dunia pendidikan.Salah seorang raja yang tekenal adalah Assurbanipal.Pada masa pemerintahannya ia meninggalkan 22000 buah lempeng tanah liat yang tersimpan di perpustakaan Niniveh.Lempengan tersebut memuat tentang masalah Keagamaan,Sastra,Pengobatan,Matematika,Ilmu Pengetahuan Alam,Kamus,dan Sejarah.
Selama masa pemerintahan bangsa Assyiria,bangsa-bangsa yang ditaklukkan mencoba menyusun kekuatan untuk menaklukkan Assyria,sehinnga 612SM Bangsa Khaldea dapat menghancurkan Niniveh.
Peradaban Babylonia Baru
             Tampilnya suku bangsa Khaldea mengangkat kembali keperkasaan Babylonia yang dulu pernah jaya.Raja Khaldea yang terkenal adalah Nebukadnezar.Ia membangun kembali Kota Babilon dan menjadikan kota tersebut ibukota sehingga disebut Babilonia Baru.Ada dua hal yang menarik dari Babilonia Baru,yaitu Menara Babel dan Taman Gantung.
            Menara Babel yang tingginya mencapai 90 meter berfungsi sebagai keindahan kota serta mercucuar bagi para pendatang di sekitarnya yang akan menuju Babilon.Taman Gantung,yang diperuntukkan kepada istri sang raja.Taman ini dibangun di atas bukit buatan.Tingginya 107 meter.Bentuknya berupa podium bertingkat yang ditanami pohon,rumput,dan bunga-bungaan.Ada air terjun buatan yang asalnya dari air sungai Eufrat yang di alirkan ke puncak bukit melalui saluran buatan.
            Di bidang pengetahuan bangsa Khaldea telah mengembangkan astronomi dan astrologi.Mereka percaya bahwa masa depan dapat diketahui dengan mempelajari bintang-bintang.Mereka dapat meramal gerhana.Mereka membagi Minggu dalam 7 hari,satu hari ke dalam 12 jam ganda (1/2 hari terang dan 1/2 hari gelap).Menghitung waktu dengan jam air (water clock) dan jam mayahari (sundial).
            Catatan penting Nebukadnezar adalah peristiwa menaklukkan kerajaan Yudea dan Palestina.Ibukota Yerusalem direbutnya,kemah raja Sulaiman dibakara dan menjarah tanah Yudesa.Bnagsa Israel dan pimpinannya diangkut da dijadikan budak. Peristiwa itu disebut masa pembuangan Babilon dari tahun 586-550 SM yang sangat membekas bagi bangsa Israel.Setelah Nebukadnezar wafat tak lama yaitu 539SM,Babylonia Baru ditaklukkan Persia.
Daftar pustaka
http://smabl.blogspot.com/2012/12/sejarah-asia-barat-daya.html

PERANG VIETNAM KE KAMBOJA

ABDULLAH / PIS

Pada tahun-tahun terakhir menjelang kejatuhan saigon tahun 1975, negara-negara anggota ASEAN mencemaskan kemungkinan penarikan mundur pasukan Amerika Serikat dari Asia Tenggara. Ketegangan terus memuncak mengingat ASEAN adalah negara-negara Non-Komunis sedangkan negara-negara Indochina adalah negara komunis. Kemenangan Vietnam pada Perang Vietnam sudah tentu mengkhawatirkan ASEAN ditengah rencana Amerika Serikat untuk mengurangi kehadiran pasukannya yang selama ini secara tak langsung melindungi ASEAN dari invasi komunis ke kawasan tersebut.
Sebagai antisipasi terhadap kemungkinan paling buruk jika Amerika Serikat  meninggalkan Vietnam maka ASEAN senantiasa menekankan posisinya sebagai negara yang netral dan tidak konfrontasional dan berharap negara-negara Indochina (Kamboja, Laos, dan Vietnam) akan mengikuti jalan ASEAN. Akan tetapi harapan ini tidak segera dapat diwujudkan karena dengan diproklamasikannya Republik Sosialis Vietnam (RSV) tahun 1976, sebagai konsekuensi dari kekalahan Amerika Serikat atas Vietnam, Vietnam pun tampil lebih percaya diri karena masih mendapat dukungan Soviet. Bahkan pemerintahan komunis Vietnam mempropagandakan isu-isu anti ASEAN yang mereka tuduh sebagai kepanjangan tangan Neokolonialis Amerika Serikat.
Kecemasan ASEAN memang akhirnya terwujud karena pada Desember 1978 Vietnam benar-benar menginvasi Kamboja, menggulingkan Rezim Pol Pot (yang haus darah), dan menanamkan pemerintahan Heng Samrin Pro-Vietnam. Denagn dukungan pasukan kuat Vietnam bertahan menguasai Kamboja, yang diubah menjadi RRK (Republik Rakyat Kamboja). Sementara tokoh RRK seperti Heng Samrin, Chea Sim, dan Hun Sen sebenarnya adalah mantan komandan Khmer Merah di kawasan Timur Kamboja. Mereka menentang keganasan Pol Pot dan melarikan diri ke Vietnam. Disanalah para pemberontak ini dilatih dan dipersiapkan Vietnam untuk kemudian merebut dan menduduki Kamboja dengan dukungan pasukan Vietnam.
ASEAN memandang invasi Vietnam ke Kamboja sebagai tindakan pelanggaran prinsip-prinsip dasar hubungan antar negara. Yakni, Non-Interference dan Non-Use Force. Invasi Vietnam ke Kamboja menciptakan persoalan serius di sekitar perbatasan wilayah Thailand-Kamboja. Sisa-sisa pasukan Khmer Merah yang masih bertahan plus puluhan ribu pengungsi dari Kamboja memenuhi wilayah tersebut. Konflik bersenjata di kawasan tersebut tidak terhindarkan dan dengan sendirinya mendorong tumbuhnya instabilitas di Thailand.
Pada Januari 1979, ASEAN lewat pertemuan para menteri luar negerinya, menentang perilaku Vietnam dengan mengingatkan esensi Deklarasi Bangkok 1967 sebagai protes atas tindakan campur tangan yang dilakukan Vietnam terhadap Kamboja. ASEAN secara resmi menolak mendukung pemerintahan Phnom Penh Pro-Vietnam, mendukung isolasi Internasional atas Vietnam, mengusahakan penarikan tanpa syarat pasukan Vietnam dari Kamboja, mencegah penetrasi Vietnam ke Thailand, mendukung Kamboja yang netral, damai, dan demokratis, serta mendukung kepemimpinan ASEAN dalam mencari solusi damai dalam konflik Kamboja yang bebas dari campur tangan luar.
Hanoi sebaliknya, menentang sikap ASEAN dan bersikukuh untuk mempertahankan posisinya di Kamboja. Hanoi berpendapat bahwa kehadiran pasukannya ke Kamboja untuk menyelamatkan rakyat Khmer dari Rezim pembasmi manusia dibawah kepemimpinan Pol Pot. Vietnam tidak mungkin merubah keputusan tersebut dan menolak setiap upaya perundingan Internasional untuk meninggalkan Kamboja. Hanoi hanya akan meninggalkan Kamboja jika Hanoi dan Phnom Penh memandang sudah tiba saatnya untuk melakukannya. Sikap Hanoi tumbuh dari keyakinan yang timbul sejak pasukan Amerika Serikat harus meninggalkan Vietnam Selatan.
Keberhasilan pasukan Vietnam mengalahkan pasukan Amerika Serikat menjadikan Vietnam tetap bersikukuh untuk kembali mengulang keberhasilan tersebut. Bagi Hanoi, persoalan Kamboja merupakan akibat dari ekspansionisme dan hegemoni China. Sekalipun demikian, baik Phnom Penh maupun Hanoi menegaskan bahwa apa yang berlangsung di Kamboja tidak lebih dari perang saudara antar rakyat Khmer dengan demikian bersifat domestik dan tidak memerlukan bantuan eksternal. Dukungan militer Uni Soviet merupakan faktor lain yang membuat Hanoi tidak peduli dengan pernyataan keras ASEAN yang menuntut penarikan pasukan Vietnam.
DAFTAR PUSTAKA
Martha, A.G. 1985.Buku asia.Jakarta: Kurnia Esa.

ASAL USUL BANGSA ARAB

ABDULLAH / PIS

Sebelum mengulas tentang bahasa dan sastra Arab maka terlebih dahulu penulis akan mengemukakan penjelasan yang menyangkut bangsa Arab. 
Di zaman kepesatan ilmu pengetahuan sekarang ini, mempelajari asal-usul dan sumber suatu bahasa menjadi jenjang yang terpenting untuk menyelidiki dari mana asal-usul suatu bangsa dan pertaliannya dengan bangsa lain. 
Para ahli menyelidiki bahasa Arab yang dibandingkan dan dikaitkan dengan bahasa Ibrani, Asyur, Babil, dan Punisia, nyatalah bahwa bangsa-bangsa tersebut berdekatan dan mempunyai perawakan yang sama. Seperti berambut hitam, berjanggut tebal, dengan warna kulit hitam, dan ciri-cir kgusus lainnya, maka berdasarkan biologi dan antropologi bangsa Arab itu termasuk golongan bangsa Saam (Sematen). 
Goustav le Bon berkata bahwasanya beberapa waktu yang lampau bangsa Arab itu teal ada, ahli-ahli yang menyelidiki dan menggali pembendaharaan bumi teal mendapatkan bukti-bukti bahwa bangsa-bangsa manusia yang hidup di zaman besi, mempunyai bentuk badan yang hampir sama. 

GERAKAN AWAL REFORMASI DI PROVINSI RIAU

Siti Khairiah / B / SR 

            Gerakan reformasi di Riau dimulai tanggal 7 Mei 1998 dengan melakukan demo di Jl. Gajah Mada dan Jl. Sumatra dimana terjadi bentrok berdarah diantara mahasiswa dan pasukan anti huru-hara.  Pada 12 Mei 1998 mahasiswa melakukan berbagai rapat akbar, di antaranya dilaksanakan di kampus UNRI, pada kesempatan itu ikut menyampaikan orasi tokoh – tokoh mahasiswa.  Rapat akbar inilah yang kemudian menjad mumentum bersejarah lahirnya gerakan reformasi di Riau. Gerakan reformasi di pelopori oleh mahasiswa telah berhasil menduduki gedung DPRD Tk.1 Riau selama beberapa hari. Pemerintah Pusat telah di bentuk dan di beri nama Kabinet Reformasi Pembangunan. Program Kabinet ini merupakan reformasi total yang meliputi politik, ekonomi, hukum, agama, dan sosial budaya, serta menghapuskan dwifungsi ABRI. Reformasi itu dilandasi oleh hasil sidang Istimewa MPR yang telah menetapkan beberapa ketetapan antara lain : TAP X/MPR/1998 tentang POKOK-POKOK REFORMASI PEMBANGUNAN DALAM RANGKA PENYELAMATAN DAN NORMALISASI KEHIDUPAN NASIONAL SEBAGAI HALUAN NEGARA. Pada kabinet Reformasi telah dipercayakan Mentri Dalam Negeri kepada putra Riau yaitu H. Syarwan Hamid. Di Riau telah lahir pula tuntuan reformasi, di antaranya menuntut supaya hak Riau terhadap minyak bumi adalah 70%, tegakkan keadilan, tegkkan hukum, dan ajukan pejabat yang KKN ke pengadilan, kembalikan harkat dan martabat orang Melayu, bahkan saatnya lahir tuntutan supaya Riau menjadi negara yang Merdeka atau Riau Berdaulat, juga tuntutan agar Gubernur Riau adalah Putra Daerah.

            Pemilu 1999 telah mnghasilkan anggota DPR,MPR,dan DPRD provinsi dan kabupaten kota. DPR, dan DPRD sudan memiliki wewenang yang kuat dan ekslusif perlu diawasi setiap periode seperti adanya penanggung jawab presiden dan lembaga tinggi negara di MPR, gubernur,bupati,dan wali kota juga harus menyampaikan pertanggungan jawab tahunan dan akhir masa jabatan kepada DPRD. Kondisi itu sering menimbulkan kegoncangan pemerintah dan menjalar sampai kedaerah.  Pada saat itumasa jabatan Gubernur Riau fsudah akan berakhir pula, proses pergantian telah berjalan dan untuk memperkuat di pilihnya putra daerah sebagai Gubernur. Dengan dipelopori Himpunan Mahasiswa Riau (HIREPMARI) diselenggarakan Seminar Nasional di LIPI Jakarta dengan pembicara pada seminar itu ialah Tabrani Rab, Syarwan Hamid, Suwardi Ms, dan lain-lain. Pada pemilihan gubernur oleh DPRD Tk.I Riau, H.Saleh Djasit,SH berhasil mendapatkan suara terbanyak. Ia menjadi Gunernur Riau masa jabatan 1998-2003 menggantikan Soeripto terhitung sejka bulan November 1998. Pada masa jabatan Gubernur Riau masa 1998-2003 itu telah di tetapkan Visi Riau 2020 yang intinya ingin mewujudkan Provinsi Riau sebagai Pusat Perekonomian dan Kebudayaan Melayu di Asia Tenggara. Pelaksanaannya dipedomani lima pilar pembangunan yaitu :

1. Peningkata Iman dan Taqwa
2. Peningkatan Sumber Daya Manusia
3. Pelaksanaan Ekonomi Kerakyatan
4. Peningkatan Kesehatan dan Olah Raga
5. Pengembangan Seni Budaya dan Pariwisata.
            Kelima pilar itu telah ditetapkan pada Rencana Strartegis dan Perencanaan Pembangunan Daerah Riau dan pada tahun 2002 telah dilaksanakan penyusunan Master Plan Riau yang penyusunannya oleh suatu konsultan Internasional aadan hasilnya sudah dserahkan keada pemerintah Provinsi Riau. Bergulirnya Reformasi diikuti pula oleh lahirnya UU No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 25 Tahun 1999 tentang perimbangan Keuangan antara pusat dan Daerah. Gerakan mahasiswa dalam berbagai format, mengutip Eggi Sudjana (2002), tidak bisa dilepaskan dari tiga dimensi, yaitu dimensi idealisme, intelektualisme, dan jaringan. Dengan adanya kombinasi tiga dimensi itu , gerakan mahasiswa akan lebih terarah atau sistematis yang memudahkan pada aplikatif.
Karateristik Gerakan Mahasiswa Riau

1.Gerakan Pra dan Kejatuhan Soeharto

            Sebagaimana halnya gerakana mahasiswa secara nasional, mahasiswa Riau di era ini terfokus pada satu isu yaitu pergantian kepemimpinan nasional. Di Riau, isu itu mulai bergulir setelah beberapa orang mahasiswa Riau mengadakan pertemuan di tingkat nasional, sekembalinya para aktifis yang berasal dari UNRI, IAIN, UIR dan Perguruan Tinggi lainnya, mulai isu itu di realisasikan dalam bentuk aksi demonstrasi. Gerakan Mahasiswa Riau dilaksanakan pada tanggal 15 April 1998 di kampus UNRI Gobah yang berakhir gaduh karena aksi penurunan bendera setengah tiang. Gerakan dengan isu turunnya Soeharto ini berlanjut pula tanggal 5 Mei 1998 yang dikemas dalam dialog reformasi di IAIN yang berakhir dengan aksi Sweping dan pembakaran terhadap foto Soeharto di halaman depan Kampus IAIN Susqa Pekanbaru. Puncak gerakan moral  mahasiswa Riau itu terjadi pada tanggal 7 Mei 1998 dengan aksi berdarah mahasiswa dengan aparat kepolisian. Pasca 7 Mei 1998, isu tuntutan lengserkan Soeharto selalu disuarakan meskipun tidak dalam aksi gabungan seperti tanggal 7 Mei tersebut. 7 Mei inilah hari bersejarah bagi mahasiswa Riau dalam memperjuangkan reformasi.

2. Gerakan Pasca Soeharto

            Setelah Mahasiswa beserta kelompok reformasi lainnya berhasil memaksa Soeharto mundur, maka isu gerakan mulai terpecah menurut kebutuhan dinamika pada waktu itu. Konsekuensi dari tidak adanya satu isu pengikat, maka mulai muncul tarik-menarik kepentingan yang berakhir pada munculnya konflik kepentingan itu sendiri, dan yang cukup fenomenal adalah muncul gerakan sentimen daerah dengan menjamurnya organisasi mahasiswa kedaerahan yang pada era sebelumnya berkembang secara radikal seperti pada era pasca kejatuhan soeharto. Pergerakan mahasiswa Riau pasca Soeharto, paling tidak diklasifikasikan pada tiga mainstream isu, yaitu reformasi bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya.

a. Reformasi Politik 

            Pasca lengsernya Soeharto, dibidang politik mahasiswa Riau sangat concern dengan isu Riau Merdeka. Hal itu terlihat pada beberapa gerakan uatama yang diawali oleh partisipasi aktif mahasiswa yang tergabung dalam kelompok angkatan muda Riau dalam memenangkan opsi Merdeka ketika diadakan Kongres Rakyat Riau II. Berdasarkan hasil perhitungan suara pada tanggal 1 Februari 2000 pada sidang Pleno V dinyatakan bahwa opsi Merdeka mendapat 270 suara, Federal 146 suara, dan Otonomi 199 suara serta 9 suara abstain. Opsi Merdeka tidak terlalu dominan, terutama dikalangan generasi tua , hal itu tentunya berbeda dengan kaum Muda Riau yang dengan semangat mudanya mengupayakan menangnya Opsi Merdeka.

b. Reformasi Ekonomi

            Dampak positif dari reformasi ekonomi yang dirasakan oleh Riau adalah suksesnya perebutan CPP Block, jika kita kembali membuka sejarah perjuangan dan perjalanan pahit negri ini untuk mendapatkan hak atas eksploitasi minyak, maka kita akan sepakat bahwa betapa rakusnya indonesia. Minyak sebagai SDA yang tidak dapat diperbaharui merupakan satu kebanggaan yang dimikili masyarakat Riau. Dimana eksploitasi terhadap kekayaan minyak ini telah dilakukan semenjak puluhan tahun silam. Sudah dapat dibayangkan berapa sumbangan yang diberikan oleh Riau untuk " menyambung hidup'' Indonesia. Penghujung Maret, pemerintah Indonesia menyatakan tidak mempunyai pilihan untuk riau menyangkut pengelolaan CPP. Pemerintah tetap hanya mengembalikan 10% hak atas CPP kepada Riau, seperti dinyatakan Direktur Jendral Migas Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, sesuai dengan rancangan Keppres yang pernah dibuat.

c. Reformasi Sosial 

            Hal itu tergambar dari sikap perlawanan mahasiswa Riau terhadap tempat – tempat maksiat , merka membungkus gerakan itu dalam rangka Agamis, pada akhir oktober 1999 beberapa elemen mahasiswa baik intern kampus maupun ekstern kampus, yakni IAN Susqa, UIR, HMI, PMII, IMM, PII, dan KAMMI. Diskusi berakhir dengan suatu kesepakatan bahwa " kita sudah muak menyampaikan aspirasi kepada aparat pemerintah, aparat penegak hukum, aparat keamanan bahkan sudah menjadi rahasia publik bahwa mereka terlibat ( membeking ) tempat – tempat tersebut, maka jalan terakhir yang mesti dilakukan adalah ' penghancuran ' terhadap tempat – tempat maksiat.
  
DAFTAR PUSTAKA
Suwardi, MS, dkk , SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT RIAU 1941 – 2002 Badan Kesejahteraan Sosial Provinsi Riau atas kerjasama MSI Cabang Riau, LVRI/DHD '45, dan LAMR.

DAMPAK SOSIAL POLITIK PERISTIWA G 30 S/ PKI 1965

ANISA MUTIARA PRIYADI/PIS
Situasi nasional sangat menyedihkan, kehidupan ideologi nasional belum mapan, sementara PKI ingin mengganti dasar negara Pancasila dengan dasar komunisme. Kondisi politik juga belum stabil, karena sering terjadi konflik antar partai politik. Demokrasi Terpimpin justru mengalah ke system pemerintahan diktator. Kehidupan ekonomi semakin suram, sehingga kemelaratan dan kekurangan makanan terjadi dimana-mana. Untuk mendapatkan bahan-bahan pokok, orang harus antri lebih dulu. Keamanan nasional juga sulit dikendalikan.
            Itulah gambaran suram situasi nasional menjelang tahun 1965. Kenyataan ini sangat memprihatinkan putra-putri bangsa Indonesia yang berpandangan maju, sehingga mereka berpendapat bahwa keadaan seperti itu harus cepat diakhiri.
            Setelah peristiwa G30S/PKI, mahasiswa yang didukung kekuatan ABRI menuntut pemerintah untuk membubarkan PKI. Namun, bagaimana tanggapan Presiden Soekarno terhadap peristiwa itu? Presiden Soekarno menyalahkan orang-orang yang terlibat di dalam perbuatan keji yang berakhir dengan gugurnya para jenderal dan rakyat yang tidak berdosa. Akan tetapi, Presiden Soekarno menyatakan bahwa hal semacam itu dapat saja terjadi dalam suatu revolusi. Peristiwa satu Oktober  itu merupakan riak kecil di dalam gelombang besar. Presiden Soekarno belum dapat mengambil keputusan yang tepat, namun menyetujui pembentukan Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub) untuk mengadili tokoh-tokoh yang terlibat dalam G30S/PKI. Presiden tetap tidak mau mengutuk PKI. Oleh karena sikap presiden seperti itulah, rakyat, mahasiswa, dan ABRI mengartikan lain, yaitu Presiden Soekarno dianggap telah membela PKI. Akibatnya popularitas dan kewibawaan Presiden Soekarno menurun di mata rakyat Indonesia.
            Sementara itu, keadaan ekonomi, politik dan keamanan semakin bertambah kacau. Harga barang-barang menjadi naik dan inflasi sangat tinggi, bahkan melebihi 600 persen setahun. Untuk mengatasinya, pada akhir tahun 1965 pemerintah mengadakan devaluasi rupiah lama menjadi rupiah baru, yaitu dari Rp. 1000,- menjadi Rp.100,- uang baru. Kebijakan lainnya adalah menaikkan bahan bakar menjadi empat kali lipat sejak 1 Januari 1966. Kenaikan bahan bakar itu menyebabkan naiknya harga secara tidak terkendali dan keresahan terjadi dimana-mana.
            Sikap pemerintahan yang belum dapat mengambil keputusan untuk membubarkan PKI, ditambah lagi situasi politik, ekonomi, dan keamanan yang semakin bertambah kacau, mengakibatkan kemarahan rakyat tidak dapat terbendung lagi. Rakyat dan mahasiswa menuntut pemerintah untuk membubarkan PKI beserta ormas-ormasnya.
            Demonstrasi besar-besaran terjadi pada tanggal 10 Januari 1966. Para demonstrasi mengajukan tiga tuntutan yang terkenal dengan sebutan TRITURA (Tri atau Tiga Tuntutan Rakyat) yang meliputi sebagai berikut :
·         Pembubaran PKI.
·         Pembersihan Kabinet Dwikora dari unsure-unsur PKI.
·         Penurunan harga-harga (perbaikan ekonomi).
Aksi semacam ini semakin meluas dan berlangsung cukup lama yaitu sekitar 60 hari dan berakhir dengan keluarnya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Tindakan pemerintah lainnya adalah mengadakan reshuffle (pembaharuan) terhadap cabinet Dwikora, yang terjadi pada tanggal 21 Februari 1966. Kabinet baru itu tidak dapat diterima oleh rakyat, karena lenyapnya kedudukan Jenderal A.H. Nasution (orang yang anti PKI) dan masuknya beberapa tokoh yang terindikasi mendukung PKI seperti Sumarjo dan Letkol Syafei serta Subandrio dan Ir. Surachman. Mengingat jumlah anggotanya hampir mencapai seratus orang, maka kabinet itu sering disebut Kabinet Seratus Menteri.
Menjelang pelantikan Kabinet Seratus Menteri itu pada tanggal 24 Februari 1966, KAMI melakukan aksi serentak turun ke jalan dengan mengempeskan ban-ban mobil para calon menteri di seluruh ibukota yang mengakibatkan kemacetan lalu-lintas. Dalam demonstrasi itu gugur seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tertembus peluru Pasukan Pengawal Presiden. Dengan gugurnya seorang mahasiswa itu berpengaruh besar terhadap maraknya gelombang aksi demonstrasi yang bukan hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di berbagai daerah yang juga menimbulkan jatuhnya banyak korban. Oleh pemerintah Orde Baru, korban-korban yang berjatuhan dari kalangan mahasiswa itu di angkat menjadi Pahlawan Ampera dan di kukuhkan oleh ketetapan MPRS No. XXIX/MPRS/1996.
Setelah supersemar diumumkan, perjalanan politik di Indonesia mengalami masa transisi. Kepemimpinan Soekarno kehilangan supermasinya. MPRS kemudian meminta Presiden Soekarno untuk mempertanggungjawabkan hasil pemerintahannya, terutama berkaitan dengan G30S/PKI. Dalam Sidang Umum MPRS tahun 1966, Presiden Soekarno memberikan pertanggungjawaban pemerintahannya, khususnya mengenai masalah yang menyangkut peristiwa G30S/PKI. Sidang Istimewa MPRS dilakukan pada tanggal 7 sampai 12 Maret 1967.
Dengan demikian, munculnya peristiwa G30S/PKI telah mengakibatkan terjadinya instabilisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia. Oleh karena itu, bangsa Indonesia mengutuk tragedi G30S/PKI itu dengan penuh harapan agar kelak kemudian hari tidak terulang kembali.
DAFTAR PUSTAKA :
Badrika,I Wayan.2006.Sejarah Untuk SMA Kelas XI Program Ilmu Alam. Jakarta : Penerbit Erlangga

PERANG KOREA SELATAN DAN KOREA UTARA

FEBBY INDRI R/PIS
Setelah perang dunia kedua berakhir, Korea sedang bergejolak. Korea Selatan dengan didukung Amerika Serikat berhadapan dengan Korea Utara yang dibantu oleh Rusia.
Awal mula kedatangan orang-orang Korea Utara di Seoul disambut baik oleh Korea Selatan terutama pemuda dan mahasiswa. Semboyan-semboyan yang seringkali diucapkan oleh kaum komunis dan janji-janji yang diucapkan mereka terdengar merdu bagi rakyat yang telah menderita. Lama-kelamaan, janji tersebut tidak terpenuhi. Korea Utara memerlukan banyak buruh untuk memperbaiki jalan-jalan mereka. Kaum buruh dimobilisasi tanpa memperhatikan nasib mereka. Sementara itu, hasil padi dan

ISLAM DAN POLITIK LUAR NEGERI IRAN

Fatimah/PIS

Revolusi Islam Iran telah mencapai puncak kemenangannya pada bulan Februari tahun 1979,  berbagai sebutan disertai rasa optimis yang  meluap-luap segera dilontarkan kepada gerakan revolusi tersebut. Ada yang menyebutkan, Revolusi Islam Iran merupakan kelanjutan dari kejayaan dinasti Abassiyah dan Umayyah pada abad pertengahan Islam. Ada juga yang menyebutkan, Revolusi Islam Iran merupakan penyambungan lagi tali kemenangan yang telah terputus yang pernah diraih oleh pahlawan Iran Tarek bin Ziyad (seorang penakluk Andalusia/Spanyol) dan Salahuddin Al Ayyubi (seorang pembebas kota Yerussalem dari tangan Romawi).
Dari kalangan Mullah/elite politik Iran lah yang mempunyai rasa optimis tersebut. Munculnya rasa optimis itu lah yang menyebabkan proses Revolusi Islam Iran berlangsung cepat dibanding prose revolusi di negeri lain, kita contohkan seperti revolusi Perancis, Aljazair atau Rusia. Hanya memakan waktu satu setengah tahun saja, proses Revolusi Islam Iran mencapai puncak kemenangannya yaitu pada bulan Februari 1979.