ASAL USUL KOTA PELALAWAN
SENI TRADISI DAN BUDAYA MASYARAKAT ROKAN HULU
Sejarah Terbentuknya Kabupaten Indragiri Hulu serta Peninggalan Sejarah yang terdapat pada masa sekarang
RAGAM SENI BUDAYA MELAYU DAN PENINGGALAN SEJARAH MELAYU DI INDRAGIRI HULU
BUDAYA TRADISIONAL MELAYU DUMAI
ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT KABUPATEN INDRAGIRI HULU
Yesi Angraini
Prosesi upacara adat perkawinan Indragiri Hulu
1. Merisik-risik
Merisik-risik adalah awal suatu proses upacara pernikahan menurut adat melayu Indragiri Hulu khususnya Rengat dan sekitarnya.Merisik-risik dilakukan oleh seorang kerabat yang dipercaya oleh pihak orang tu si pemuda untuk melakukan pendekatan kepada seseorang yang dipercaya kebenaran kata-katanya,tentunya yang mengenal dan sangat dekat serta mengetahui hal ihwal si gadis itu dalam kesehariannya. Dilakukan untuk mendapat informasi tentang bagaimana akhlak/sikap perilaku si gadis yang akan dijodohkan dengan si pemuda.Apakah si gadis yang bersangkutan sudah mempunyai calon suami atau belum.
KEBUDAYAAN ROKAN HILIR
KERAJAAN KUNTO DARUSSALAM SEBELUM KEDATANGAN JEPANG DI TANAH MELAYU
Tradisi Kebudayaan Agraris dalam Proses Penanaman Padi di Kabupaten Kampar
SEJARAH PERAHU BAGANDUANG
Adat Istiadat Perkawinan Masyarakat Melayu di Wilayah Kecamatan Siak Sri Indrapura
TARI RENTAK BULIAN ADALAH BUDAYA MELAYU INDRAGIRI HULU
SEJARAH DAN BUDAYA MELAYU KOTA TANJUNGPINANG
Kesultanan Inderagiri Zaman Belanda
Yedija Yosafat Tarigan / SR
Tata Upacara Adat Perkawinan Melayu Riau
TRADISI GHATIB BERANYUT DI SIAK SRI INDRAPURA
DEVI YENTI/PBM/BI
Siak adalah sebuah kabupaten di Provinsi Riau yang dulunya merupakan pusat kesultanan Islam terbesar di Riau yaitu Siak Sri Indrapura. Kata Siak Sri Indrapura, secara harfiah dapat bermakna pusat kota raja yang taat beragama, dalam bahasa sansekerta, sri berarti "bercahaya" dan indera atau indra dapat bermakna "raja". Sedangkan pura berarti "kota" atau "kerajaan". Siak dalam anggapan masyarakan melayu sangat bertali erat dengan agama islam, Orang Siak ialah orang - orang yang ahli agama Islam, kalau seseorang hidupnya tekun beragama dapat dikatakan sebagai Orang Siak. Siak memiliki cerita sejarah yang sangat panjang. Kerajaan ini didirikan
BIOGRAFI GANDULO DT. TABANO PEJUANG DARI KAMPAR
Siti Khairiyah
Datuk Tabano lahir tahun 1860 di
Bangkinang dengan nama Gandulo serta meninggal pada 13 November 1900 dalam umur
40 tahun. Dia memiliki 2 orang isteri, dari isteri awal mendapatkan 3 orang
anak, Abdullah, Khadijah, serta Saiba. Dari isteri kedua lahir 2 orang putera
ialah H. Muhammad. Nur serta H. Abd. Rauf.[1]
Dikenal dengan sebutan Gandulo, kemudian
diangkat menjadi Dubalang dari Datuk Tuo dan diberi gelar Datuk Tabano. Beliau
sebagai Dubalang dikenal sangat berani, berpendirian keras, dan paling benci
segala bentuk penindasan. Dubalang merupakan perangkat adat yang bertugas
menjaga kewibawaan datuk persekuannya agar tidak diremehkan orang lain.
Pada sesuatu kali ninik mamak Limo Koto memohon Pancuong Aleh( semacam pajak) kepada ppemilik tambang emas yang terletak di Pulau Gadang. Setelah itu pada hari yang sudah diresmikan
BUDAYA MELAYU MASYARAKAT BENGKALIS DALAM ADAB PENYELENGGARAAN JENAZAH
SEJARAH ADAT KUANTAN SINGINGI
EGI SEPTIA WINDARI
A. Masa Kuno
Negeri Rantau Kuantan dan Rantau Singingi yang merupakan wilayah Kabupaten Kuantan Singingi sekarang, walaupun sedikit terdapat perbedaan latar belakang sejarah karena terdiri dari Laras dan Rantau yang berbeda, namun dalam bentuk karakteristik adat banyak memiliki persamaan. Sejarah adat Kuantan Singingi pada masa kuno berdasarkan sumber-sumber sejarah yang shahih, terpercaya tentang asal-usul dan perkembangan serta kebaradaan adat masyarakat yang mendiami wilayah Kabupaten Kuantan Singingi sejak mereka bermukim di wilayah itu di abad 7-16 M dan di daerah ini telah berdiri sebuah Kerajaan yang bernama kerajaan Kandis. Keberadaan kerajaan Kandis di abad 7-16 M ini, diantaranya dijelaskan oleh tulisan pada sebuah lempengan emas bertuliskan huruf Jawa Kuno yang ditemukan sebuah penggalian di daerah Padang Candi di Kuantan Mudik.