Muhammad Armizul C
·
Kepulauan Solomon memiliki luas tanah 31.080 yang membentang dari Bougainville hingga
Sancristobal. Kepulauan Solomon memiliki enam
Pulau utama diantaranya New Georgia,Choiseul, Santa Isabel,
Guadalcanal, Malaita, dan San Cristobal serta terdapat juga Pulau-pulau kecil
seperti Ontong Java Atoll,Rennel,
Bellona dan kepulauan Santa Cruz. Kepulauan Solomon sudah ada sejak zaman
Pleistosen sekitar 29.000 tahun yang lalu [1].
Selanjutnya,Kepulauan Solomon merupakan surga didunia,karena dipulau Solomon terdapat keindahan alam yang luar biasa. Sehingga banyak dari sekian traveler luar negeri yang tidak tau keindahan alam Kepulauan Solomon salah satunya mempunyai pulau atau pantai yang indah. Ibukota Kepulauan Solomon adalah di Honiara. Yang mana di Kepulauan Solomon terdapat dua ras yang hidup bersamaan yaitu ras Melanesia dan Polinesia.
Pada
tahun 1600 M, Di Solomon, awalnya penduduk (manusia) berasal dari ras atau suku di Guadalcanal ,penduduk tersebut menetap di wilayah itu
lebih awal [2] . Selanjutnya, penyebaran
orang
Lapita melalui Melanesia sampai ke Pasifik yang terjadi antara 1600 SM dan 500
SM,yang digambarkan dengan penyebaran bahasa Austronesia di
Pasifik dan di kepulauan Solomon [3]. Kedua bahasa Austronesia dan non-bahasa
Austronesia sering ditemukan dalam waktu yang bersamaan. Namun, Walter dan
Sheppord meunjukan awal dari permukiman Lapita di kepulauan Solomon belum
ditemukan dalam bentuk cacatan
arkeologi Santa Curz . Kemudian pemukiman Lapita terdapat dalam bentuk kelompok
yang mana pemungkiman tersebut ditemukan pada tahun 2700 M di Solomon Barat [4].
Secara gen, masyarakat Kepulauan Solomon
memiliki keunikan tersendiri dari masyarakat belahan dunia. Karena banyak yang
beranggapan bahwa kulit yang gelap dan rambut pirang penduduk Solomon
disebabkan karena pengaruh gen atau hubungan
dari pedagang bangsa eropa. Yang mana pada waktu itu, bangsa eropa
pernah mengunjungi Kepulauan Solomon yang berhubungan dengan Masyarakat
Kepulauan Solomon. Tetapi,pendapat ini masih belum kuat.
Secara lingkungan, kepulauan Solomon adalah
campuran dari dataran rendah yang berhutan lebat dan memiliki Pulau pegunungan
serta atol kecil (Pulau kural yang mengelilingi sebuah Laguna).Kepulauan
Solomon mayoritas dihuni oleh orang-orang dari pulau terluar seperti Polinesia yang dibawa oleh suku Lapita. Dan
orang Melanesia . Kepulauan Solomon memiliki
pulau dari berbagai ras atau suku dan memiliki budaya yang berbeda [5].
Sehingga, dengan lingkungan Solomon yang luas, Kepulauan Solomon memiliki
karakteristik budaya yang berbeda-beda.
Selanjutnya, kedatangan bangsa Eropa di
Kepulauan Solomon pada tahun 1568. Kepulauan Solomon didatangi oleh penjajah
Spanyol yang bernama Alvaro de Mendana de Neyra, yang merupakan pengunjung
Eropa pertama di kepulauan Solomon. Beliau datang dengan didanai oleh
pemerintah Spanyol yang mana Mendana
mengunjungi sekaligus menamai beberapa pulau sepertiGuadalcanal,
Flurida (sekarang Nggela) dan San Critobal (sekarang Makira) .Asal mula nama kepulauanSolomon berawal karena adanya
tanda-tanda emas di Guandalcanal, mendana percaya bahwa ia menemukan sumber
kekayaan Raja Solomo. Sumber kekayaan itu berupa emas yang dicari oleh
ekspedisi Spanyol. Ini mendorong anggapan bahwa asal mulakepulauan Solomon
berasal dari nama Raja Solomo yang mengumpulkan emas yang mana tempat
pengumpulan emas Raja Salomo ditemukan oleh Mendana sehingga Mendana menamai Pulau atau
tempat tersebut dengan nama kepulauan Solomon [6].
Pada pertengahan abad ke-16, tertulis catatan awal dari penjajah
ke Kepulauan Solomon yaitu menunjukkan adanya kanibalisme dan pengayauan(Pembunuhan sadis)
pada pelayanan de Mendana. Sepertiyang
dijelaskan oleh Amherst dan Thompson menyatakan bahwa ada kano yang berbentuk bulan sabitbertemu dengan armada
kapal Spanyol di pantai lepas Santa Isabel pada tahun 1568 dan mereka
berkesempatan membangun Brigantine. Lalu Mendana didekati oleh sekelompok tujuh cano
perang yang mana mereka menawarkan tangan seorang anak laki-laki bersama dengan
akar talas . Hal tersebut menyatakan
bahwa penjajah Spanyol menolak sekelompok tujuh cano perang, lalu mereka tampak
mengambil bagian tubuh dan menguburkan di depan mata penjajah mendana mencatat pemberian atau
tawaran mereka tersebut sebagai pengorbanan dan sarana spiritual yangdicapai
selama serangan pengayauan
(Pembunuhan sadis).
Sekitar 200 tahun, penjajah Spanyol dan
Eropa mengurungi niatnya untuk pergi ke Kepulauan Solomon. Penyebabnya adalah
Para penjajah Eropa menghindari pelaut yang ada di sana, yang mana pelaut di
sana memiliki sifat kanibalisme dan pengayauan (Pembunuhan sadis). Tidak sampai pertengahan
hingga akhir abad ke-18 bahwa aktivitas Eropa dimulai lagi di Kepulauan Solomon
dengan diawali kedatangan kapal penangkapan ikan paus dan kapal yang sejalur
dengan perdagangan ke Cina. Salah satu titik perhentian yang nyaman untuk mengisi kembali
kapal-kapal dengan yang baru yaitu di pulau New Georgia [7].
Selanjutnya pada tahun 1877, berdasarkan
tatanan Pasifik Barat di Council, tindakan yang dimaksudkan itu untuk
melindungi kepentingan Inggris di Pasifik.Sehingga Inggris menyatakan kepulauan
Solomon berada di bawah hukum longgar komisaris tinggi Inggris yang berada di
Suva, Fiji. Transformasi Solomon menjadi protektural Inggris dan keamanan penduduk tidak akan
menjadi tugas yang mudah bagi Inggris. Pada tahun 1893, kepulauan Solomon resmi
mendeklarasikan sebagai protektoral Inggris. Bahwa kepulauan Solomon akan
sepenuhnya mandiri secara finansial yang akan melindungi kepentingan ekonomi di
Pasifik khususnya di Australia.
Setelah Kepulauan Solomon dijadikan Inggris
sebagai wilayah protektural Inggris,Kepulauan Solomon pun harus menghadapi
pahitnya Perang Dunia. Perlu kita ketahui,Perang dunia merupakan Perang yang
sangat besar yang yang bersekutu dengan negara lain untuk memperebut wilayah
yang mereka inginkan dengan melakukan perlawanan bersenjata. Dan Solomon merasa
pahitnya Perang dunia yakni pada perang dunia yang kedua.
Pada tahun 1939, pecahlah Perang Dunia II
pertempuran yang paling dahsyat terjadi salah satunya di Kepulauan Solomon. Pada
tanggal 7 Agustus 1945, operasi angkatan sekutu melawan Kekaisaran Jepang
dengan pemboman angkatan laut dan pendaratan amfibi di Kepulauan Florida
tepatnya di Tulagi dan pantai merah di Guadacanal. Kepulauan Solomon merupakan
salah satu daerah sasaran utama dari Pasifik Selatan dan adalah rumah bagi
tempat VMF-214 “Black Sheep” skuadron
yang diperintahkan oleh Mayor Greg “pappy” Selanjutnya New George Suara adalah
istilah dari Theslot yang digunakan oleh Tokyo Express untuk memasok garnisun
Jepang di Guadalcanal. Lebih dari 36.000 Jepang di Guadalcanal, 1000 ditangkap,
9000 meninggal karena penyakit dan sekitar 26.000 tewas atau hilang.
Setelah Menelan pahitnya dahsyatnya Perang
Dunia kedua. Akhirnya ada siasat yang membawa Kepulauan Solomon pada yang
namanya kemerdekaan. Akan tetapi, kemerdekaan Kepulauan Solomon masih dibawah
oleh negara Inggis.
Dewan lokal yang didirikan pada tahun 1950 sebagai pulau stabil dari
perang dunia kedua. Sebuah konstitusi baru yang didirikan pada tahun 1970 dan
pemilu langsung diadakan.Meskipun konstitusi baru ini ditentang. Pada tahun
1973 guncangan harga minyak terjadi yang mengakibatkan peningkatan biaya menjalankan koloni yang
jelas bagi administator Inggris. Setelah kemerdekaan Papua Nugini dari
Australia tahun 1975,Kepulauan Solomon memperoleh pemerintahan sendiri pada
tahun 1976 . Kemerdekaan diberikan pada tanggal 7 Juli 1978 dengan perdana
menteri pertama adalah Sir Peter
kenilorea, dan Kepulauan Solomon mempertahankan monarki,yakni Ratu Elizabeth II
sebagai kepala negara dan termasuk negara persemakmuran Inggris.[8]
Kesimpulan
Kepulauan Solomon merupakan negara yang
memiliki keunikan tersendiri yakni unik pada gennya,unik pada keindahan alamnya
dan lain-lainnya. Selanjutnya,Kepulauan Solomon memiliki enam pulau utama yang
memiliki luas keseluruhan 31.080 . Kepulauan
memiliki dua ras atau dua suku yang memiliki sejarah masing-masing yakni ras
Polinesia dan ras Melanesia.
Kedatangan bangsa eropa
merupakan langkah awal Kepulauan Solomon dijajah dan dikuasai baik itu
wilayahnya,kekayaan alamnya dan lain-lain. Yang pertama mendarat atau menduduki
wilayah Kepulauan Solomon adalah Alvaro de Mendana de Neyra,
Mendana datang ke Kepulauan Solomon didanai oleh pemerintah bangsa Spanyol.
Tujuan Mendana datang ke Kepulauan Solomon yakni mengincar emas yang ditimbun
oleh Raja Salomo. Sehingga, dengan peristiwa tersebut terciptalah nama
Kepulauan Solomon. Pada abab pertengahan 16, diduga dicatatan penjelajah eropa
terdapat adanya kanibalisme dan pengayauan( pembunuhan sadis) yang mana ini
menghambat sekaligus menghentikan penjelajahan yang dilakukan oleh eropa selama
200 tahun. Akhirnya, pada abad ke 18 penjelajah eropa kembali lagi untuk
menjelajahi Kepulauan Solomon. Selanjutnya,pada tahun 1887 ,Kepulauan Solomon
dijadikan oleh Inggris sebagai wilayah Protektural Inggris. Sehingga pada tahun
1893, Kepulauan secara resmi mendeklarasikan tersebut.
Pada
tahun 1939, Kepulauan Solomon merasakan pahitnya perang dunia kedua,yang mana
pada waktu itu membuat kondisi Kepulauan Solomon tidak kendusif. Lalu pada
tahun 1950, setelah perang dunia kedua telah usai,didirikan lah dewan lokal
sebagai pusat stabilitas pra perang dunia. Sehingga, pada tanggal 7 Juli 1978
Kepulauan Solomon memperoleh
pemerintahan sendiri dan kemerdekaan. Akan tetapi, masih dibawah kendali
Inggris.
------------------------------------------------
[1] Bellwood, P., J. Fox and D. Tryon. Editors.“The Austronesians in
History: Common Origins and Diverse Transformations,” in The Austronesians: historical and comparative perspectives.
Edited by P. Bellwood, J. Fox and D. Tryon, pp. 1-16. Canberra: Department of
Anthropology. Research School of Pacific and Asian Studies. The Australian
National University.1995.Hal 37
[2]
Hogbin, I. Experiments in Civilisation: the effects of European culture on a
native community in the Solomon Islands. New York:
Schocken Books.1939.Hal 38
[3]
Kirch, P.On the Road of the Winds: an archaeological
history of the Pacific Islands before European contact. Berkeley; Los
Angeles; London: University of California Press.2000.Hal 37
[4] Kirch, P.On the
Road of the Winds: an archaeological history of the Pacific Islands before
European contact. Berkeley; Los Angeles; London: University of California
Press.2000.Hal
37
[5]
Walter, R. and P.
Sheppard, ‘Nusa
Roviana : the archaeology of a Melanesian chiefdom.’ Journal
of Field Archaeology Vol 27(3). 2000. Hal 295-318.
[6]
Warta Sejarah : Kepulauan Solomon Dalam Berbagai Aspek. Senin, 11 Januari
2016.Web 21 November 2020.
[7]
1901. ‘Note on Tatu-Patterns Employed in Lord Howe's Island.’ Man 1:40.
Hal 38
[8]
2000b. ‘Notes and Queries,
Science, and ‘Curios’: Lieutenant Boyle
Somerville’s ethnographic collecting in the Solomon Islands, 1893-1895.’
JASO
Vol 31(3).
Hal 277-308.
DAFTAR
PUSTAKA
Bellwood,
P., J. Fox and D. Tryon. Editors. 1995. “The Austronesians in History: Common
Origins and Diverse Transformations,” in
The Austronesians: historical and comparative perspectives. Edited by P.
Bellwood, J. Fox and D. Tryon, pp. 1-16. Canberra: Department of Anthropology.
Research School of Pacific and Asian Studies. The Australian National
University.
Hogbin, I. 1939. Experiments
in Civilisation: the effects of European culture on a native community in the
Solomon Islands. New York: Schocken Books.
Kirch, P. 2000. On
the Road of the Winds: an archaeological history of the Pacific Islands before
European contact. Berkeley; Los Angeles; London: University of California
Press.
Walter, R. and P. Sheppard, 2000. ‘Nusa Roviana : the archaeology of a
Melanesian chiefdom.’ Journal of Field Archaeology
27(3):295-318.
Warta.”Sejarah.”http://wartasejarah.blogspot.com/2016/01/kepulauan-solomon-dalam-berbagai-aspek.html.
Diakses pada tanggal 21 November 2020.
1901. ‘Note on
Tatu-Patterns Employed in Lord Howe's Island.’ Man 1:40.
2000b. ‘Notes and Queries, Science, and ‘Curios’: Lieutenant Boyle Somerville’s ethnographic
collecting in the Solomon Islands, 1893-1895.’ JASO 31(3):277-308.
No comments:
Post a Comment