Halaman

Negara-negara bagian Eropa Timur

Ria Azmayani

 

1.      Belarus

Republik Belarus atau Belarusia adalah sebuah negara di Eropa Timur dengan ibu kota Minsk. Negara ini secara administratif terbagi menjadi 6 provinsi (voblast) dan sebuah kota khusus.

Belarus ialah negara pedalaman, relatif datar, dan memiliki bidang berawa yang besar. Danau dan sungai membentuk negeri ini. Daerah rawa terbesar ialah Polesia, yang merupakan salah satu rawa terbesar di Eropa. Ada 11.000 danau di Belarus, namun sebagian besar danau itu lebih kecil daripada 0,5 kilometer persegi (124 hektar). 3 sungai utama mengalir mengalir melalui negeri ini, Sungai Neman, Sungai Pripyat, dan Sungai Dnepr. Titik tertinggi Belarus ialah Dzyarzhynskaya Hara (Bukit

Dzyarzhynsk), 345 meter (1,132 kaki), dan titik terendahnya ada di Sungai Neman, 90 meter (295 kaki). Iklimnya berkisar dari musim dingin yang ganas (rata-rata suhu Januari berada pada kisaran −8 °C(18 °F) hingga −2 °C (28 °F)) hingga musim panas yang dingin dan basah (suhu rata-rata 15 °C (59 °F) hingga 20 °C(68 °F)).

Hutan meliputi sekitar 34 % keseluruhan bentang darat, membuat produk kehutanan SDA paling tertinggal di Belarus. SDA lain yang ditemukan di Belarus termasuk endapan tanah gemuk, sejumlah kecil minyak dan gas alam, granit, batu gamping, marl, kapur, pasir, kerikil, dan tanah liat. Sekitar seperlima wilayahnya, sebagian besar di provinsi bagian tenggara Homyel dan Mahilyow, terus dipengaruhi oleh jatuhan radioaktif akibat bencana ladang nuklir 1986 di Chernobyl, Ukraina. Saat jumlah radiasi telah berkurang (1%) sejak bencana, sebagian besar wilayah itu dianggap tak bisa dihuni.

Wilayah Belarus beberapa kali dikuasai oleh beragam penguasa selama berabad-abad lamanya. Pada abad ke-9, wilayah ini merupakan bagian dari kekuasaan Kepangeranan Rus Kiev. Serangan dari bangsa Mongol pada abad ke-13 ke wilayah Kepangeranan Rus membuat kekuatan politiknya melemah. Wilayah Belarus yang tidak terkena dampak dari serangan tersebut kemudian dikuasai Kadipaten Agung Lituania. Selanjutnya, Kadipaten Agung Lituania sendiri bergabung ke dalam pada 1569 yang otomatis wilayah Belarus juga masuk dalam persemakmuran tersebut. Pada abad ke-19, khususnya pada masa pemerintahan Tsar Nikolai I, di wilayah Belarus diberlakukan kebijakan de-Polonisasi besar-besaran yang dilanjutkan dengan Rusifikasi. Tsar Nikolai I melarang penggunaan bahasa Belarus di ranah publik, seperti di sekolah-sekolah dan media cetak. Keadaan ini diperketat kembali di masa pemerintahan Tsar Aleksander III yang menguatkan posisi Gereja Kristen Ortodoks sebagai identitas nasional Kekaisaran Rusia. Sejak tahun 1864, penggunaan aksara Latin yang merupakan pengaruh sebelumnya dari Polandia mulai dilarang dan digantikan dengan penggunaan aksara Kiril. Meski demikian, tekanan-tekanan dari pemerintah Kekaisaran Rusia ini yang memulai kesadaran nasional rakyat Belarus. Sejak saat itu, tokoh-tokoh nasionalis yang umumnya berasal dari kaum akademisi dengan diam-diam mulai menggunakan dan mengembangkan bahasa Belarus. Proses rusifikasi tak hanya terjadi di masa Kekaisaran Rusia. Pada masa Soviet, rusifikasi kembali dilakukan terutama di masa pemerintahan Iosip Stalin. Untuk wilayah Belarus, Stalin membuat kebijakan Sovietisasi demi mengisolasi Soviet Belarusia dari pengaruh Barat. Kebijakan rusifikasi ini juga ak berhenti begitu saja di akhir masa pemerintahan Stalin, bahkan diteruskan oleh Nikita Khrushchyov yang menjadi pemimpin Uni Soviet setelahnya. Khrushchyov bahkan mengatakan bahwa "Semakin cepat kita memulai dapat berbicara bahasa Rusia, maka lebih cepat pula kita membangun komunisme".

Belarus dibatasi oleh negara-negara berikut ini: Latvia (utara), Lituania (barat laut), Polandia (barat), Rusia (utara dan timue), dan Ukraina (selatan). Belarus terbagi atas 6 provinsi, dinamai menurut kota-kota yang menjadi pusat administrasinya. Kota Minsk, terletak di provinsi Minsk, memiliki status khusus sebagai salah satu bawahan nasional karena tak dimasukkan dalam voblast apapun. Subdivisi dalam voblast diwarisi dari masa Soviet. Lebih lanjut voblast-voblast itu dibagi dalam raion (biasa diterjemahkan sebagai "distrik" atau "kawasan"). Otoritas legislatif setempat (raisovet, "dewan raion") dipilih oleh warga raion, otoritas eksekutif setempat (administrasi raion) diangkat oleh otoritas eksekutif yang lebih tinggi. Dengan cara yang sama, setiap voblast memiliki otoritas legislatifnya sendiri (oblsovet), dipilih oleh warga, dan otoritas eksekutif (administrasi voblast), yang pemimpinnya dipilih oleh presiden.

 

2.       Estonia

 

Estonia (bahasa Estonia: Eesti), resminya Republik Estonia (bahasa Estonia: Eesti Vabariik), adalah sebuah negara berdaulat di kawasan Baltik di Eropa Utara. Estonia berbatasan dengan Teluk Finlandia di utara, dengan Laut Baltik di barat, dengan Latvia dan Teluk Riga di selatan (343 km), dan Danau Peipus (Peipsi) dan Rusia di timur (338,6 km). Di seberang barat Laut Baltik terletak Swedia, sedangkan di utaranya terdapat Finlandia. Sejak tanggal 21 Desember 2007, Estonia turut meratifikasi Perjanjian Schengen 1985, yakni perjanjian yang dibuat oleh sejumlah negara Eropa untuk menghapuskan pengawasan perbatasan di antara mereka. Wilayah Estonia seluas 45,227 km2 (17,462 sq mi), dan dipengaruhi oleh iklim sedang. Bangsa Estonia tergolong orang Fin Baltik, dan bahasa resminya adalah bahasa Esti yang serumpun dengan bahasa Suomi.

Seluruh wilayah Estonia dibagi menjadi 15 daerah pemerintahan. Menurut konstitusi 3 juli 1992, Estonia adalah republik yang merdeka dan demokratis. Lembaga legislatif tunggal adalah majelis tertinggi yang beranggotakan 101 orang yang dipilih dalam pemilu secara langsung. Seperti yang tutur oleh majelis tertinggi yang mengatakan " Kegiatan politik dalam negeri ditentukan oleh dua kelompok etnik, yaitu kelompok etnik pribumi dan kelompok etnik non pribumi  yang disebut golongan berbahasa rusia "

Estonia berbentuk republik dengan corak demokrasi parlementer dan dibagi ke dalam 15 county (setara kabupaten). Kota terbesar sekaligus pusat pemerintahan Estonia adalah Tallinn. Dengan populasi sejumlah 1,34 juta jiwa, Estonia menjadi salah satu negara berpenduduk tersedikit di Uni Eropa, Zona Euro, dan NATO. Kini, Estonia memiliki produk domestik bruto per kapita yang tinggi di antara bekas republik-republik Soviet. Estonia terdaftar sebagai Ekonomi Berpendapatan Tinggi (High-Income Economy) oleh Bank Dunia, sebagai Ekonomi Maju (Advanced Economy) oleh Dana Moneter Internasional dan anggota OECD berpendapatan tinggi. Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan Estonia sebagai negara maju dengan Indeks Pembangunan Manusia yang "Sangat Tinggi". Negara ini juga berperingkat tinggi dalam hal kebebasan pers, ekonomi, demokrasi dan politik, dan pendidikan.

3.      Latvia

Latvia, resminya Republik Latvia (bahasa Latvia: Latvijas Republika), adalah sebuah negara di kawasan Baltik, Eropa Utara. Latvia berbatasan dengan Estonia (sepanjang 343 km) di utara, dengan Lithuania (sepanjang 588 km) di selatan, dengan Rusia (sepanjang 276 km) di timur, dengan Belarus (sepanjang 141 km) di tenggara, dan berbagi perbatasan bahari dengan Swedia di barat. Dengan penduduk sejumlah 2.070.371 jiwa[5] dan wilayah seluas 64.589 km persegi, Latvia adalah salah satu negara yang berpenduduk sedikit dan jarang di Uni Eropa. Pusat pemerintahannya berada di Riga. Bahasa resminya adalah Bahasa Latvia dan satuan mata uangnya adalah Lats (Ls). Negara ini beriklim sedang. Negara ini bergabung dengan Uni Eropa pada 1 Mei 2004 dan dengan NATO pada 29 Maret 2004.

Bangsa Latvia adalah bagian dari bangsa Baltik, secara budaya berhubungan dengan bangsa Lithuania. Bersama-sama dengan bangsa Livonia-Finlandia, bangsa Latvia adalah pribumi Latvia. Bahasa Latvia adalah bagian dari rumpun bahasa Indo-Eropa dan bersama-sama dengan bahasa Lithuania menjadi dua cabang bahasa Baltik yang masih lestari. Bahasa-bahasa minoritas pribumi adalah bahasa Latgalia dan bahasa Livonia-Finlandia yang hampir punah. Dalam hal geografi, wilayah, dan kependudukan, Latvia adalah yang di tengah dari tiga negara Baltik: Estonia, Latvia, dan Lithuania. Latvia dan Estonia berbagi sejarah bersama yang panjang: Livonia historis, zaman Polandia-Lithuania, Jerman (Ordo Teutonik), Swedia, Rusia, Jerman NAZI, dan kekuasaan Soviet, Kristenisasi pada abad ke-13, dan Reformasi Protestan pada abad ke-16. Kedua-dua negara adalah rumah bagi sejumlah besar suku Rusia (26,9% di Latvia  dan 25,5% di Estonia) yang sebagiannya bukan warga negara. Latvia secara historis didominasi oleh Protestan, kecuali untuk wilayah Latgalia di tenggara yang secara historis adalah Katolik.

Latvia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik dengan corak pemerintahan parlementer. Latvia dibagi menjadi 118 daerah, yakni 109 munisipalitas dan 9 kota. Terdapat lima wilayah perencanaan: Kurzeme, Latgalia, Riga, Vidzeme, dan Zemgale. Republik Latvia didirikan pada tanggal 18 November 1918. Latvia diduduki dan dikuasai oleh Uni Soviet pada periode 1940-1941 dan 1945-1991, dan oleh Jerman Nazi pada periode 1941-1945. Revolusi Bernyanyi yang damai pada periode 1987-1991 dan demonstrasi Jalan Baltik pada tanggal 23 Agustus 1989 telah memperlebar kesempatan kemerdekaan negara-negara Baltik. Latvia menyatakan pemulihan kemerdekaan de facto pada tanggal 21 Agustus 1991.

Kementerian Latvia akan mengadakan program latihan militer sukarela untuk pertama kalinya bagi para pemuda. Di masa mendatang, Latvia merencanakan latihan ini wajib diikuti oleh para pemuda. Latihan ini akan melibatkan para sukarelawan dan militer profesional. Isinya adalah pembekalan ilmu militer dasar untuk para pemuda. Seperti kutipan yang menyebutkan " Suatu program bukannya hanya satu "daftar keinginan", akan tetapi harus didasarkan atas ketekatan yang kuat ."  Menteri Pertahanan Latvia Raimonds Vejonis mengatakan bahwa program ini akan dilakukan menyusul ancaman militer Rusia terhadap wilayah mereka. Rusia yang telah mencaplok Crime dituduh mengirim pasukan dan ikut campur dalam konflik internal di Ukraina. "Inovasi ini akan diambil sebagai respon terhadap krisis Ukraina, yang kami anggap sebagai ancaman militer dari negara tetangga Rusia," ujar Raimonds.

Gagasan ini mendapatkan dukungan dari kampus-kampus dan mahasiswa di negara tersebut. Namun masih banyak pertanyaan soal rincian latihan yang dimaksud. Rusia menuai hujan sanksi dari negara-negara Barat soal campur tangan militer mereka di Ukraina. Muncul dugaan, selain Ukraina, Rusia juga mengincar negara-negara tetangga lainnya.

 4.      Moldova

Republik Moldova (bahasa Rumania: Republica Moldova) adalah negara yang terletak di antara Rumania dan Ukraina, di Eropa Timur. Moldova tidak memiliki akses ke pantai maupun laut. Pada zaman kuno, Moldova merupakan bagian dari Dacia, yang jatuh ke tangan Romawi. Sebagian besar wilayah Moldova merupakan bagian dari Kepangeranan Moldavia pada abad pertengahan. Bagian timur kepangeranan ini lalu dianeksasi oleh Kekaisaran Rusia pada tahun 1812 dan wilayah ini dikenal sebagai Bessarabia. Pada saat pembubaran Kekaisaran Rusia tahun 1917, Republik Demokratik Moldavia didirikan, yang selanjutnya bersatu dengan Rumania Raya pada tahun 1918. Pada tahun 1940, Bessarabia diduduki oleh Uni Soviet, dan dibagi antara Republik Sosialis Soviet Ukraina dan Republik Sosialis Soviet Moldova. Dengan runtuhnya Soviet tahun 1991, Moldova menyatakan kemerdekaannya.

Negara ini merupakan negara demokrasi parlementer, dengan presiden sebagai kepala negara dan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan. Moldova merupakan anggota PBB, WTO, OSCE, GUAM, CIS, BSEC dan organisasi internasional lainnya. Moldova kini berusaha untuk bergabung dengan Uni Eropa.Sekitar ¼ penduduk Moldova masih hidup dengan pendapatan kurang dari $2 per hari. Pada masa Neolitik, wilayah Moldova merupakan pusat peradaban Cucuteni-Trypillia. Peradaban yang berlangsung dari tahun 5500 hingga 2750 SM ini telah mengenal pertanian, peternakan, perburuan dan tembikar. Pada era klasik, bangsa Dacia menghuni wilayah Moldova. Antara abad ke-1 hingga ke-7, wilayah ini dikuasai oleh Kekaisaran Romawi. Karena terletak di rute antara Asia dan Eropa, wilayah Moldova modern diserang berturut-turut oleh suku Goth, Hun, Avar, Magyar, Pecheneg, Cuman, dan Mongol. Pada tahun 1359, Kepangeranan Moldavia berdiri. Kepangeranan ini menjadi tributary Kesultanan Utsmaniyah dengan hak otonomi internal tahun 1538. Melalui Traktat Bukares 1812, Utsmaniyah menyerahkan wilayah timur Moldavia (dikenal sebagai Bessarabia) kepada Kesultanan Utsmaniyah. Bagian barat Moldavia (yang bukan wilayah Moldova modern) tetap menjadi kepangeranan otonom, dan pada tahun 1859 bersama dengan Wallachia membentuk Kerajaan Rumania.

 

5.      Ukraina

Ukraina adalah sebuah negara pecahan Uni Soviet yang terletak di Eropa Timur. Dalam bahasa Slavia, Ukraina berarti "daerah perbatasan". Ukraina berbatasan dengan Rusia di sebelah timur laut, Belarus di utara, Polandia, Slowakia dan Hongaria di barat, Rumania dan Moldavia di barat daya, dan Laut Hitam serta Laut Azov di selatan. Ibu kota dan sekaligus kota terbesar di Ukraina adalah Kiev (Kyiv).

Ukraina memiliki sedikit wilayah pegunungan. Hanya 5 persen wilayah Ukraina berupa pegunungan. Pegunungan berada di bagian barat yakni Pegunungan Karpatian dan di semenanjung Krimea. Sebagian besar wilayah Ukraina berupa dataran rendah. Sebagian besar wilayah Ukraina merupakan daerah aliran sungai Dnieper yang merupakan sungai terpanjang ketiga di Eropa setelah sungai Volga dan Donau. Daerah aliran sungai Dnieper mencakup wilayah seluas 518000 km2. Lebih dari 20000 danau kecil bertebaran di Ukraina dengan total luasan mencapai 18139 km2. Danau terbesar di Ukraina merupakan bendungan sungai Dnieper. Danau alami terbesar adalah Danau Yalpuh.

 Daftar Pustaka

Sumber Internet

1.      http://id.wikipedia.org/wiki/Eropa_Timur

2.      http://www.cnnindonesia.com/internasional/20150325191254-106-41908/antisipasi-invasi-rusia-pemuda-latvia-dilatih-militer/

Sumber Buku

1.      Hoove W.Van.1999.Ensiklopedi Indonesia Seri Geografi Eropa.Jakarta:Lentera Abadi.

No comments:

Post a Comment