Sofia Kristin Silalahi
Federasi
Australia adalah proses dimana enam koloni terpisah dari Inggris. Enam koloni
yang terpisah tersebut adalah Queesland, New South Wales, Victoria, Tasmania,
Australia Selatan, dan Australia Barat. Dimana enam koloni ini setuju untuk
bersatu dan membentuk Persemakmuran Australia, membentuk sistem Federalisme di
Australia. Pada awalnya, Koloni Fiji dan Selandia Baru adalah bagian dari
proses ini, kemudian kedua koloni memutuskan untuk tidak bergabung dengan
federasi. [1]
Jika melihat catatan sejarah dari koloni-koloni Inggris di Australia, pada tahun 1850 pemerintah Inggris mengeluarkan suatu undang-undang yang disebut Australian Colonies Government Act. Australian Colonies Government Act Art merupakan Undang-undang tentang pemerintahan koloni-koloni di Australia. Di dalam undang-undang tersebut ditetapkan bahwa “Tiap koloni berhak menyusun sistem pemerintahan sesuai dengan kemauan masing-masing, kemudian menyampaikannya kepada Parlemen
Inggris untuk diundangkan” (Siboro, 1996:124). Artinya pemerintah Inggris memberikan penawaran terhadap masing-masing koloninya di Australia untuk menyusun pemerintahan sesuai dengan kepentingan dan aspirasinya masing-masing, tetapi tetap dalam status sebagai Koloni Inggris. Tanpa disadari undang-undang yang dikeluarkan pemerintah Inggris pada tahun 1850 mendorong koloni-koloninya di Australia untuk berkembang sendiri-sendiri sehingga terpisah satu dari lainnya. [2]Pada awalnya, koloni–koloni tersebut
tidak merasa adanya permasalahan yang ditimbulkan dari undang-undang yang
dibentuk pemerintah Inggris. Lambat laun permasalahan bisa saja timbul. Seperti
kesulitan untuk menyelenggarakan perdagangan antarkoloni, kesulitan dalam
menentukan sistem imigrasi, serta adanya rasa khawatir akan kekuatan asing
(selain Inggris) yang ingin berkuasa di Australia. Sehingga dalam dua dekade
terakhir tepatnya pada abad ke 19 timbullah pemikiran untuk mempersatukan
koloni-koloni itu kembali. Dan juga timbul pemikiran tentang upaya-upaya untuk
mempersatukan koloni-koloni itu kembali.
Henry Parkes, negarawan terkenal
dari New South Wales pada tahun 1870-an , ketika intercolonial coference
diselenggarakan pada tahun 1880, menyarankan untuk membentuk Federal Council.
Yang mana Federal Council ini berfungsi untuk menangani semua masalah yang dihadapi
oleh semua koloni dalam kehidupan sehari-hari dan juga untuk sebagai wadah
penyatuan semua koloni. Ide Parkes ini memberi pengaruh yang besar. Sehingga
pada tahun 1885 pemerintah Inggris mengeluarkan suatu undang-undang yang
mengizinkan keenam koloni di Australia bersama New Zeland dan Fiji membentuk Federal Council of
Australia. Setiap koloni, New Zeland dan Fiji berhak untuk mengirimkan dua
orang wakil.[3]
Pada
tahun 1890 gagasan Henry Parkes mendorong setiap kepala pemerintah dari seluruh
koloni mengadakan pertemuan di Melbourne. Dalam pertemuan ini mereka memutuskan
akan mengadakan Konvensi Federal Australia untuk pertama kalinya diadakan di
Sydney pada tahun 1891. Konvensi Federal yang pertama ini bertugas menyusun
sistem pemerintahan (konstitusi Australia) lalu disampaikan kepada setiap
koloni. Dengan tujuan mendapatkan pengesahan. Konvensi Federal yang pertama ini
berhasil menyelesaikan tugasnya. Namun ketika hasil konvensi ini diserahkan
kepada parlemen di tiap-tiap koloni, mulai muncul masalah. Di pihak Australia
Barat bersikap suam-suam kuku, sementara di pihak Victoria menolak New Zeland
dalam federasi. Di New South Wales terjadi kesalahpahaman . Kesalahpahaman ini
terjadi karena di dalam parlemen terdapat tiga kelompok. Diantaranya kelompok
penganut perdagangan bebas, kelompok proteksionis, dan kelompok buruh. Sehingga
terjadi perselisihan diantara tiga kelompok tersebut. Ketiga kelompok ini
berlomba untuk merebut kekuasaan dan berusaha untuk memenangkan program
kelompok. Akibatnya, federasi di Australia diabaikan. Akhirnya pengesahan
konstitusi federal hasil konvensi pertama ditunda.
Penundaan ini menimbulkan pola pikir
negatif rakyat tehadap politisi. Rakyat berpandangan bahwa politisi bergerak
lambat. Akhirnya rakyat turun tangan. Liga federal mulai terbentuk diberbagai
koloni. Gerakan rakyat ini kemudian didukung oleh organisasi orang-orang yang
dilahirkan di Australia atau disebut Australian Native Association (ANA). Salah
satu orang termuka dari liga federal itu adalah Dr. John Quick dengan semangat
melakukan kampanye penyusunan konstitusi baru. Menurut Dr. John penyusunan
konstitusi baru ini sebaiknya diputuskan dengan secara langsung oleh rakyat
bukan lagi oleh parlemen dari setiap koloni.
Ketika konferensi di Corowa tahun
1895 , saran yang disampaikan Quick diterima. Adapun ide Quick yang dijadikan
pedoman adalah sebagai berikut :
- Dorongan kearah federasi itu hendaknya berasal langsung dari rakyat
- Konstitusi baru hendaknya disusun oleh suatu konvensi yang anggota-anggotanya dipilih langsung oleh rakyat
- Konsep (draft) konstitusi itu selanjutnya diserahkan kepada rakyat-rakyat untuk diterima atau ditolak
- Jika konstitusi itu telah diterima di dua atau lebih koloni, maka hendaknyalah konstitusi itu disahkan oleh parlemen Inggris (Imperial Parliament) sebagai hokum yang berlaku untuk seluruh koloni. [4]
Lama
kelamaan para politisi kembali tertarik dengan hasil konverensi federal yang
pertama dan menampilkan kembali gerakan federasi ke permukaan. Edmund Barton
yang memimpin gerakan federasi ini. Yang mana ia menggantikan posisi Parkes
yang saat itu sudah berusia 80 tahun. Kepemimpinan Edmund Barton di damping
oleh Alfred Deakin (pemimpin dari Victoria). Sementara di pihak rakyat, rakyat
terus berjuang agar setiap pemerintah koloni menyetujui diselenggarakannya
konvensi kedua.[5]
Pada konvensi kedua ini ,dilakukan
pelengkapan dan penyempurnaan bentuk dan isi dari rancangan konstitusi yang
telah disusun dalam konvensi pertama pada tahun 1891. Pada konvesi kedua ini
juga terjadi masalah. Yang mana masalah utama yang harus dipecahkan dalam
konvensi ini adalah jumlah kekuasaan yang harus diserahkan kepada pemerintah
sentral maupun kepada pemerintah federal. Ini terjadi karena bentuk
pemerintahan yang rakyat hendaki adalah bentuk pemerintahan federal bukan
kesatuan . Jika pemerintahan federal yang dikehendaki, maka hanya ada dua
pilihan. Pertama , tiap koloni mempunyai kekuasaan tertentu. Kekuasaan yang
dikehendaki itu harus disebutkan secara teliti dan tegas, lalu sisanya diserahkan kepada pemerintah
federal. Sedangkan pilihan kedua, disebutkan dengan tegas kekuasaan apa saja
yang akan diserahkan untuk pemerintahan federal ,kemudian kekuasaan yang
tersisa akan dipegang oleh pemerintahan koloni. Ini tandanya kekuasaan
pemerintahan federal dibatasi antara memelihara hak-hak dan kekuasaan
pemerintah Negara bagian.
Adapun hasil dari konvensi kedua ini
adalah bentuk sistem pemerintahan federal yang akan digunakan. Pemerintahan
federal memegang kekuasaan atas hal-hal yang tertentu saja, seperti pertahanan,
bea dan cukai, hubungan keluar negeri (diplomasi), perdagangan luar negeri, pos
dan telegraf, serta imigrasi dan pelayaran. Ketentuan apa saja yang dikeluarkan
oleh Parlemen Federal tentang hal-hal tersebut, maka dengan sendirinya kuat
dari ketentuan parlemen Negara bagian. Konvensi kedua ini juga berhasil
menetapkan nama federasi yang akan dibentuk , yaitu Commonwealth of Australia.
Tahap selanjutnya yang akan
dilakukan adalah mengadakan referendum. Referendum adalah pemungutan suara
rakyat (setuju atau tidak setuju) yang
berkaitan dengan suatu rancangan undang-undang. Referendum ini dilaksanakan
diseluruh koloni untuk meminta pendapat rakyat atas konstitusi yang telah
diputuskan di konverensi kedua. Berbeda dengan New South Wales untuk persetujuan
hanya dibutuhkan suatu mayoritas sederhana dengan persetujuan pendukung paling sedikit sebanyak 80.000
suara.
Pada tahun 1898 dilakukan referendum
pertama di empat koloni , yaitu
Victoria, Australia Selatan, Tasmania, dan New South Wales. Sementara koloni
Quensland dan Australia Barat menunda pelaksanaan referendum. Hasil dari
referendum pertama ini adalah :
- Victoria, Australia Selatan dan Tasmania menyetujui sistem pemerintahan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam konsep konstitusi yang dihasilkan pada konvensi kedua
- Sebagian besar rakyat di empat koloni menghendaki sistem sistem pemerintahan baru dalam bentuk federasi
- Meskipun sebagian besar rakyat di empat koloni itu menghendaki sistem pemerintahan baru itu, namun referendum ini tergolong gagal karena New South Wales tidak berhasil mencapai jumlah dukungan yang telah ditetapkan.
Perbandingan
yang diperoleh atas hasil pemungutan
suara yang setuju dengan yang tidak setuju adalah 71.595 berbanding
66.228 . Ternyata New South Wales menghendaki beberapa perubahan (amandemen)
tentang posisi kedudukan pemerintah federal. Dengan demikian referendum
konstitusi pertama ini belum dapat disetujui dengan penuh. [6]
Pada tahun 1899 dilaksankan
referendum kedua. Referendum kedua ini dilakukan oleh lima koloni. Hingga
referendum kedua, Australia Barat tetap menunda untuk melaksanakannya. Adapun
hasil referendum kedua ini adalah sebagai berikut :
- Mayoritas penduduk di lima koloni menyetujui federasi dengan konstitusi yang sudah mendapatkan amendemen
- Jumlah suara yang setuju di New South Wales melebihi suara yang ditentukan , sehingga referendum ini berhasil memperjuangkan gerakan federasi.[7]
Tanpa menunggu Australia Barat,
kelima koloni itu mengirimkan naskah konstitusi tersebut kepada pemerintah
Inggris untuk diundangkan sesuai dengan prosedur yang berlaku pada saat itu.
Selanjutnya, pemerintah Inggris mengeluarkan Undang-Undang yang mengesahkan
konstitusi tersebut. Dengan demikian The Commonwealth of Australia menjadi
kenyataan pada tanggal 1 Januari 1901. Raja Edward VII ,dengan diwakilkan oleh
anaknya Duke Of York membuka sidang pertama Parlemen Federal di Melbourne.
Kesimpulan
Federasi Australia adalah proses
dimana enam koloni terpisah dari Inggris. Enam koloni yang terpisah tersebut
adalah Queesland, New South Wales, Victoria, Tasmania, Australia Selatan, dan
Australia Barat. Dimana enam koloni ini setuju untuk bersatu dan membentuk
Persemakmuran Australia, membentuk sistem Federalisme di Australia. Pada
awalnya, koloni–koloni tersebut tidak merasa adanya permasalahan yang
ditimbulkan dari undang-undang yang dibentuk pemerintah Inggris.
Lambat laun permasalahan bisa saja
timbul. Sehingga dalam dua dekade terakhir tepatnya pada abad ke 19 timbullah
pemikiran untuk mempersatukan koloni-koloni itu kembali. Dan juga timbul
pemikiran tentang upaya-upaya untuk mempersatukan koloni-koloni itu kembali.
Lalu diadakan Konvensi Federal sebanyak dua kali. Konvensi Federal I dilakukan
di Sydney yang menyusun sistem pemerintahan (konstitusi Australia). Sementara
Konvensi ke II menghasilkan bentuk sistem pemerintahan federal yang akan
digunakan. Selanjutnya diadakan referendum. Referendum ini juga dilakukan
sebanyak dua kali. Sampai akhirnya pada tanggal 1 Januari 1901, lahirlah
Commonwealth of Australia sebagai wadah untuk mempersatukan seluruh koloni
Inggris di Australia.
[1]
Wikipedia. Federation Of Australia. https://en.m.wikipedia.org/wiki/Federation_of_Australia. Diakses 27
November 2020.
[2] Siboro, Julius. Sejarah Australia Dari Terbentuknya Commonwealth Of Australia Sampai Dengan Terbentuknya Kerja Sama Regional Dengan Negara-Negara Asia Dan Pasifik. Ombak.Yogyakarta.2012. Hal. 5
[3]
Ivan. “Commonwealth of Australia.”,
29 September 2011, https://paksejarah.blogspot.com/2011/09/commonwealth-of-australia.html?m=1 . Diakses 27 November 2020.
[4]
Siboro, J. Sejarah Australia.
Tarsito. Bandung . 1996. Hal.140
[5]
Muhammad Kholik Sudewo. “Sejarah Lahirnya
Commonwealth Of Australia.” 9 January 2018, http://wartasejarah.blogspot.com/2018/01/sejarah-lahirnya-commonwealth-of.html?m=1.
Diakses 27 November 2020.
[6]
Siboro, Julius. Sejarah Australia Dari
Terbentuknya Commonwealth Of Australia Sampai Dengan Terbentuknya Kerja Sama Regional
Dengan Negara-Negara Asia Dan Pasifik.
Ombak.Yogyakarta.2012. Hal. 11
[7]
Siboro, J. Sejarah Australia.
Tarsito. Bandung . 1996. Hal. 144
DAFTAR PUSTAKA
Ivan.
“Commonwealth of Australia.” https://paksejarah.blogspot.com/2011/09/commonwealth-of-australia.html?m=1.
Muhammad Kholik
Sudewo. “Sejarah Lahirnya Commonwealth Of
Australia.” http://wartasejarah.blogspot.com/2018/01/sejarah-lahirnya-commonwealth-of.html?m=1
Siboro, J. 1996. Sejarah Australia. Tarsito. Bandung.
Siboro, Julius.
2012. Sejarah Australia Dari Terbentuknya
Commonwealth
Of Australia Sampai Dengan Terbentuknya Kerja Sama Regional Dengan
Negara-Negara Asia Dan Pasifik.
Ombak.Yogyakarta.
Wikipedia. “ Federation Of Australia.” https://en.m.wikipedia.org/wiki/FederationofAustralia . Diakses 27 November 2020.
No comments:
Post a Comment