Halaman

SEJARAH PENDIDIKAN DI ARAB SAUDI

CACA SATRIA VANBUDI

 

A.    Sejarah Pendidikan  Di Arab Saudi

Pada tanggal 23 September 1932, Abdul Aziz bin Abdurrahman Al-Sa'ud memproklamasikan berdirinya Kerajaan Arab Saudi atau Saudi Arabia (Al-Mamlakah Al-'Arabiyah Al-Su'udiyah) dengan menyatukan wilayah Riyadh, Najd (Nejed), Ha-a, Asir, dan Hijaz. Abdul Aziz kemudian menjadi raja pertama pada kerajaan tersebut. Dengan demikian dapat dipahami, nama Saudi berasal dari kata nama keluarga Raja Abdul Aziz Al-Sa'ud. Arab Saudi terkenal sebagai Negara kelahiran Nabi Muhammad SAW serta tumbuh dan berkembangnya agama Islam, sehingga pada benderanya terdapat dua kalimat syahadat yang berarti "Tidak ada tuhan (yang pantas) untuk disembah melainkan Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah".

 

Pendidikan pada masa rasulullah saw, Sesuai dengan kondisi sosial politik pada masa itu,  dapat dibagi menjadi dua periode yaitu periode Mekah dan Madinah. Pada periode Mekah pendidikan dimulai dengan cara sembunyi-sembunyi, tahap terang-terangan dan tahapan umum. Lembaga pendidikan pada masa itiu adalah rumah Arqam bin Abi Arqam dengan materi pendidikan tauhid, Al-Qur'an. Pada periode Madinah, Rasulullah saw. mulai dengan mendirikan masjid dan pembentukan negara Madinah.

Rasulullah bersama sahabat terus mengembangkan agama Islam. Sampai Islam berkembang ke beberapa negeri. Setelah Rasulullah wafat perjuangan dilanjutkan oleh para sahabat, sehingga Islam semakin berkembang keseluruh penjuru dunia. Selanjutnya pendidikan Islam berkembang di tanah Arab, terutama di Madinah dan Mekah, sehingga Mekah dan Madinah menjadi pusat studi dan perkembangan intelektual. Ini terbukti dengan munculnya intelektual Muslim seperti Imam Ali, Imam Abbas, Imam Jafar Sadiq dan lain-lain.

Menurut Taqi al-din al-Fasi al-Makki al-Maliky (775-832 H / 1373-1428 H), madrasah pertama yang ada di Mekkah adalah madrasah al-Urshufiyah hingga awal abad ke 17, setidaknya ada 19 madrasah yang didirikan di Mekah.  Sedangkan di Madinah perkembangan madrasah tidak sebagus diMekkah, pasalnya sumber-sumber yang berkenaan dengan sejarah Madinah pada umumnya tidak membahas hal ini. Selanjutnya pendidikan Islam terus berkembang di dua tanah suci dan seluruh pelosok Arab Saudi. Sampai saat ini sudah banyak madrasah, sekolah serta perguruan tinggi yang jumlahnya semakin bertambah dan berkembang dengan cepat sehingga melahirkan universitas yang ternama di Arab Saudi bahkan di luar Arab Saudi.

 

B.     Tujuan Pendidikan Di Arab Saudi

Pendidikan telah menjadi perhatian utama di Saudi Arabia, khususnya semenjak tahun 1954 ketika Kementrian Pendidikan dibentuk. Rencana pembangunan telah memformalkan maksud ini. Sasaran-sasarannya, dan mengiringinya kea rah arus pembangunan nasional. Dalam upaya pembangunan nasional, system pendidikan dibebani  tiga tujuan:

1.      Untuk memberikan sekurang-kurangnya pendidikan dasar bagi seluruh penduduk

2.      Untuk mempersiapkan murid-murid dengan keterampilan yang diperlukan untuk pengembangan ekonomi yang terus berubah

3.      Untuk mendidik anak-anak dalam kepercayaan, praktek, nilai-nilai serta kebudayaan Islam.

 

C.    Managemen Pendidikan Di Arab Saudi

1.      Kurikulum Dan Metode Pembelajaran

Sistem pendidikan di Saudi Arabia pada dasarnya mengambil kurikulum yang ada pada Negara-negara Arab lainnya, terutama Negri Mesir, dengan lebih menekankan pada mata pelajaran keagamaan. Kurikulum untuk sekolah-sekolah pria dan wanita pada setiap jenjang yang sama pada praktiknya, kecuali sekolah wanita, menambahkan pelajaran manajemen rumah tangga sementara sekolah pria, menambahkan mata pelajaran pendidikan jasmani, yang tidak diajarkan pada wanita. Sekolah-sekolah swasta diharuskan oleh peraturan mengikuti kurikulum yang sama seperti pada sekolah-sekolah negeri.  Sungguhpun demikian, banyak sekolah swasta yang boleh menambahkan mata pelajaran popular seperti bahasa inggris dan komputer.

            Kementrian Pendidikan dan Badan Administrasi Umum Pendidikan Wanita (GAGE) sama-sama memiliki bagian kurikulum, walaupun sedikit sekali yang telah berubah dalam kurikulum mereka semenjak pendiriannya. Kedua lembaga itu, menyewa pengarang-pengarang untuk menyiapkan buku teks, mencentaknya, serta membagikannya kesekolah-sekolah. Dengan demikian, terdapat kurikulum yang seragam diseluruh Saudi Arabia.

            Penerapan kurikulum dimonitor melalui berbagai cara seperti melalui kepala sekolah, kunjungan oleh para inspektur dikantor-kantor distrik, dan juga melalui sistem ujian akhir yang mencakup seluruh materi yang seharusnya diajarkan pada setiap semester.

          Pemilihan metode mengajar, berbeda antara masing-masing mata pelajaran. Guru-guru mata pelajaran agama lebih menekankan hapalan, dan jarang sekali menggunakan peralatan mengajar selain dari papan tulis. Guru bahasa Arab menggunakan papan tulis di samping menggunakan metode hapalan teks. Guru bahasa ilmu eksakta menggunakan laboratorium kalau peralatan itu tersedia di sekolahnya. Tetapi, hampir semua laboratorium sekolah serba tidak lengkap, baik kekurangan dalam peralatannya, atau dalam tenaga profesional, atau keduanya. Laboratorium bahasa tersedia hanya pada sekolah-sekolah yang tergolong elit untuk pengajaran bahasa Inggris.

Bahasa Arab merupakan pengantar mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama sampai kelevel sekolah menengah atas. Pada perguruan tinggi, bahasa arab menjadi bahasa pengantar pada bidang seni, himaniora, dan ilmu-ilmu sosial. Bahasa inggris merupakan bahasa pengantar pada bidang engineering, kedokteran dan ilmu-ilmu alami. Jarang sekali buku-buku teks untuk level perguruan tinggi yang ditulis dalam bahasa arab, dan dosen-dosen yang harus menggunakan bahasa arab terpaksa mengetik bahan kuliyahnya terlebih dahuli kedalam bahasa arab dan menggunakannya sebagai bahan dasar perkuliyahannya serta menggunakannya sebagai buku teks juga. Akibatnya ialah terjadinya pendangkalan ilmu pengetahuan pada beberapa jurusan di perguruan tinggi.

 

2.      Ujian Dan Kenaikan Kelas

Di Arab Saudi berlaku sistem ujian sesuai dengan grade. Pada grade 1 sampai 12, tahun ajaran dibagi menjadi dua semester. Bahan belajar untuk satu tahun dibagi dalam dua bagian. Pada akhir setiap semester, diadakan ujian yang mencakup bahan pelajaran satu semester. Nilai ujian murid ditambahkan untuk kedua semester dan menghasilkan nilai untuk tahun itu. Apabila nilai itu lebih rendah dari presentase tertentu biasanya 50%, murid itu gagal dalam mata pelajaran itu, dan harus mengikuti ujian kembali pada libur musim panas. Sekiranya murid yang bersangkutan gagal lagi memperoleh nilai minimal, ia terpaksa mengulang pada grade yang sama, mengambil kembali semua mata pelajaran, termasuk yang sudah mendapat nilai baik (sudah lulus). Berhasil melewati dengan demikian, merupakan satu-satunya kriteria untuk naik dari grade yang satu ke grade yang lebih tinggi.

Sistem ujian perguruan tinggi juga berlangsung dalam sistem semester. Beberapa universitas dipakai satuan kredit semester (SKS), dan dengan demikian mahasiswa yang gagal dalam satu mata kuliyah tidak harus mengulang keseluruhan tahun atau semester, atau mengulang semua mata kuliah yang diambil tahun atau semester itu. Yang diulang hanta mata kuliah yang belum lulus saja, dengan catatan kalau mata kuliah itu merupakan mata kuliah wajib (required).

Tetapi dalam tahun 1991, sisitem SKS mwndapat kritikan yang sangat keras dan dihentikn untuk semua universitas kecuali pada King Fahd University of Petrolium of Petrolium and Miniral.

 

D.    Jenis dan Tingkat Pendidikan

1.      Pendidikan Pra-Sekolah, Dasar, Menengah dan Pendidikan Tinggi

Disamping sisi dunia kerja, daya tarik Arab Saudi yang lain adalah dunia pendidikan. Sistem pendidikan di Arab Saudi memisahkan antara laki-laki dan perempuan sesuai dengan syariat Islam. Secara umum, sistem pendidikan dibagi menjadi 3 bagian utama:

1)      Pendidikan umum untuk laki-laki

2)      Pendidikan umum untuk perempuan

3)      Pendidikan Islam untuk laki-laki

Untuk pendidikan umum, baik laki-laki dan perempuan mendapat kurikulum yang sama dan ujian tahunan yang sama pula. Pendidikan umum dibagi menjadi 5 bagian:

1)      Pendidikan Pra-Sekolah (4-5 tahun)

2)      Pendidikan Dasar yang terdiri dari SD (6-12 tahun).

3)      Pendidikan Menengah (12 – 15 tahun).

4)      Pendidikan Sekunder (15-18 tahun).

5)      Pendidikan Tinggi (Universitas atau Akademi).

 

Pendidikan bagi anak-anak wanita Arab Saudi dikelola secara khusus oleh suatu badan yaitu General Administration  of Girl' Education (GAGE) yang dibentuk pada tahun 1960. Pendirian sekolah-sekolah khusus bagi anak-anak wanita tertunda karena adanya rasa keberatan dari sebagian orang tua dan ulama yang beranggapan bahwa pendirian sekolah-sekolah modern itu dampak berdampak tidak baik terhadap anak-anak wanita. Sekolah-sekolah wanita diletakkan dibawah pengawasan dan pengelolaan ulama, dan dengan demikian terpisah dari Kementerian Pendidikan.

Pendidikan Islam tradisional bagi laki-laki difokuskan untuk membentuk calon-calon anggota dewan ulama. Kurikulum untuk sekolah Islam tradisional juga sebagian menggunakan kurikulum pendidikan umum, tetapi fokusnya pada Studi Islam dan Bahasa Arab. Untuk pendidikan agama, dilakukan di bawah supervisi dari Universitas Islam Imam Saud (Riyadh) dan Universitas Islam Madinah (Madinah). Namun demikian, di universitas-universitas umum, pelajaran agama Islam merupakan mata kuliah wajib apapun jurusan yang diambil mahasiswa. Pada tahun 1985, total anggaran untuk pendidikan mencapai US$ 2.5 milyar atau setara dengan 3.6 % dari total anggaran belanja nasional Arab Saudi. Setiap mahasiswa lokal maupun asing di universitas negeri mendapat beasiswa setiap bulan dari kementerian pendidikan sebesar SAR 800 hingga SAR 1000. Sistem Pendidikan  di Arab Saudi terdiri dari pendidikan pra-sekolah, pendidikan dasar,  pendidikan sekunder, dan pendidikan tinggi yang akan dijabarkan lebih jauh sebagai berikut:

1.      Pendidikan Pra Sekolah

Seluruh pendidikan prasekolah di Arab Saudi berada dibawah GAGE. Alasannya karena seluruh personil yang terlibat dalam pengelolaannya baik staff administrasi atau guru adalah wanita. Pada sekolah-sekolah ini berlaku sistem koeduksional dimana anak laki-laki boleh digabung dengan anak perempuan sampai mereka berumur 7 tahun. Sesudah itu mereka dipisahkan, anak laki-laki meneruskan sekolahnya dibawah Kementerian Pendidikan, dan anak perempuan ke sekolah-sekolah yang berada dibawah GAGE.

Pra- Pendidikan Dasar ini sama dengan Pendidikan Taman Kanak-Kanak dari usia 4–5 tahun pendidikan ini ditawarkan secara gratis dan bersifat sukarela. Program yang akan diberikan pada pendidikan ini adalah program pedagogis, dan tidak terorganisir untuk mempersiapkan diri masuk sekolah.

 

2.      Pendidikan Dasar (Primary Education), terdiri dari:

a.       Sekolah Dasar

Pada Pendidikan Dasar anak-anak mulai masuk sekolah pada usia 6 – 12 Tahun Kurikulum atau mata pelajaran yang ada di pendidikan dasar adalah sebagai berikut: Bahasa Arab, Pendidikan seni, Geografi, Sejarah, Ekonomi rumah (untuk anak perempuan ), Matematika, Pendidikan Jasmani (untuk anak laki-laki), Studi islam dan Sain. Sertifikat: shahadat Al Madaaris Al Ibtidaa'iyyah (Umum Elementary School Certificate).

 

b.      Sekolah Menengah

Pada Pendidikan Menengah anak-anak mulai masuk sekolah pada usia 12 – 14 tahun. Kurikulum yang ada di pendidikan  menengah adalah  sebagai berikut: Bahasa Arab,  Pendidikan seni, Geografi, Sejarah, Ekonomi rumah (untuk anak perempuan), Matematika, Pendidikan Jasmani (untuk anak laki-laki), Studi Islam dan Sain dan   bahasa, Tambahannya adalah bahasa Inggris. Sertifikat: shahadat Al-Kafa'at Al-Mutawassita (Intermediate School Certificate).

 

c.       Pendidikan Lanjutan (Secondary Education), terdiri dari:

1.      Pendidikan Lanjutan Umum

Durasi: 3 tahun (umur 15 – 18 tahun). Pelajaran wajib: selama tahun pertama mendapat pelajaran umum yang sama, 2 tahun terakhir dibagi menjadi sains dan sosial (literacy). Siswa yang mempunyai grade 60% atau lebih boleh memilih keduanya, sedangkan yang kurang 60% harus memilih sosial.

Pelajaran umum: Bahasa arab, biologi, kimia, bahasa inggris, geografi, sejarah, ekonomi rumah tangga (khusus perempuan), matematika, pendidikan fisika (khusus laki-laki), dan pendidikan agama.

 

2.      Pendidikan Lanjutan Agama

Durasi: 3 tahun (umur 15 – 18 tahun). Bahasa arab dan literature, bahasa Inggris, kebudayaan umum, geografi, sejarah, dan pendidikan agama.

 

3.      Pendidikan Lanjutan Teknik

Ada tiga tipe pendidikan lanjutan teknik yaitu teknikal, komersial, dan agrikultural. Durasi: 3 tahun (umur 15 – 18 tahun). Kurikulim 3 tipe lanjutan teknik yaitu:

1)      Teknikal: gambar arsitektur, otomotif, elektrikal, mekanika mesin, mekanika metal, radio dan televisi. Dengan pelajaran tambahan bahasa Arab, kimia, bahasa Inggris, matematika, pendidikan fisika, fisika, dan pendidikan agama.

2)      Komersial : bahasa Arab, akuntansi dan pembukuan, korespondensi komersial, ekonomi, bahasa Inggris, matematika ekonomi, matematika umum, geografi, manajemen dan kesekretariatan, dan pendidikan agama.

3)      Agrikultural : ekonomi agrikultur, agronomi, perkembangbiakan hewan, biologi terapan, kimia terapan, matematika terapan, fisika terapan, bahasa Arab, bahasa Inggris, manajemen pertanian dan lahan, holtikultura, pendidikan agama, pemasaran, dan nutrisi pangan.

Dan juga tersedia pendidikan khusus menghafal al-Qur'an di jenjang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas, dam juga Pendidikan Industri, Perdagangan dan Pertanian. Pendidikan Umum diawasi oleh Kementerian Pendidikan dan Pengajaran Arab Saudi sementara Pendidikan Tinggi diawasi oleh Kementerian Pendidikan Tinggi Arab Saudi.

Pada tahun 1424 H (2003-2004) telah keluar peraturan baru yakni mengadakan ujian kemampuan untuk seluruh siswa kelas akhir di tingkat Sekolah Menengah Atas (Tsanawiyah) yang diadakan di Universitas-universitas oleh Pusat Standarisasi dan Pengembangan Arab Saudi, tes tersebut mengukur bidang kebahasaan dan keolahragaan. Selain itu, bagi para siswa yang akan melanjutkan studinya di bidang kedokteran atau teknik diwajibkan untuk mengikuti ujian prestasi dengan 5 mata pelajaran (Matematika, Kimia, Fisika, Bahasa Inggris dan Biologi). Pada tahun 1434 H (2012-2013), mata pelajaran Bahasa Inggris dihapus dari ujian prestasi tersebut.

Sejak beberapa tahun yang lalu, Pemerintah Arab Saudi juga membuat Program Pelayan Dua Tanah Suci untuk Beasiswa ke luar negeri, yakni program besar dan ambisius yang bertujuan untuk mengembangkan bakat Warga Negara Arab Saudi dengan mengirimkan warga Saudi ke universitas-universitas di berbagai belahan dunia, program ini sudah diikuti oleh 10 ribu penerima beasiswa.

 

3.      Pendidikan Tinggi (Higher Education)

Pendidikan tinggi atau universitas di Arab Saudi terbagi menjadi dua bagian utama yakni Pendidikan Agama dan Pendidikan Umum. Namun demikian, sekarang sudah sangat banyak universitas yang menggabungkan keduanya. Jenis perguruan tinggi di Arab Saudi adalah universitas, institut untuk perempuan (college for women), institut administrasi publik (institute of public administration) dan institut keguruan (teacher training college). Semua universitas berada di bawah supervisi Kementerian Pendidikan Tinggi (Ministry of Higher Education) kecuali Universitas Islam Madinah (Islamic University of Medinah), Universitas terbaik di Arab Saudi untuk pendidikan agama Islam, yang berada di bawah supervisi dewan menteri (Council of Ministers). Untuk memasuki perguruan tinggi di Arab Saudi, calon mahasiswa harus memenuhi tes masuk perguruan tinggi (General Secondary Education Certificate Examination) atau Tawjihi.

 

1)      Pendidikan Tinggi Universitas

Untuk pendidikan tinggi universitas, tingkatannya sama seperti universitas pada umumnya, yaitu: Strata 1 (Bachelor), Strata 2 (Master), dan Strata 3 (Doctor). Untuk S1, waktu yang dibutuhkan adalah 4 tahun (minimal), tetapi untuk teknik, medis, dan farmasi dibutuhkan minimal 5 tahun untuk menyelesaikannya. Untuk S2 (Master) dibutuhkan minimal 2 tahun untuk menyelesaikannya dengan syarat harus sudah menyelesaikan S1.

Ada dua jalur untuk S2, dengan tesis (by thesis) atau dengan kuliah (by course). Apabila kita mengambil jalur tesis, maka setelah menyelesaikan matakuliah yang sudah ditentukan, kita harus menyelesaikan tesis kurang lebih selama satu tahun ( 2 semester), sedangkan untuk jalur kuliah, kita hanya perlu menyelesaikas seluruh mata kuliah yang telah ditentukan, namun dengan jumlah mata kuliah yang lebih banyak.

Untuk S3, lama waktu yang dibutuhkan adalah 3 tahun setelah menyelesaikan S2. untuk S3, kita harus menyelesaikan mata kuliah dan mengumpulkan disertasi yang merupakan hasil riset independen yang telah dilakukan. Selain itu, tambahan syarat kadang-kadang diperlukan, seperti: minimal mempublikasikan jurnal internasioanl atau konferensi internasional.

Sebagai tambahan, ada beberapa universitas khusus untuk perempuan yang sebagian besar berfokus kepada ilmu pendidikan. Jenjang yang tersedia untuk universitas khusus perempuan ini mulai dari S1 sampai S3.

Universitas besar di Arab Saudi di antaranya King Saud University, King Fahd University of Petroleum and Mineral, King Abdul Aziz University, King Faisal University, dan universitas baru King Abdullah University of Science and Technology (KAUST).

 

2)      Pendidikan Tinggi Non Universitas

a.       Technical College

Pendidikan tinggi ini setara dengan diploma yang harus diselesaikan selama 3 tahun. Bidang-bidang yang tersedia: control otomatis, sistem elektrikal otomatis, otomotif, perlengkapan elektrik, instalasi elektrik, kimia industri, elektronik industri, dan teknik produksi.

 

b.      Higher Technical Institute

Pendidikan ini seperti layaknya D1 yang dapat diselesaikan selama 1 tahun saja.

 

c.       Higher Technical Institutes for Financial and Commercial Science

Pendidikan tinggi ini khusus untuk ilmu keuangan dan komersial. Kurikulum yang tersedia adalah: akuntansi, korespondensi komersil dan bisnis, bahasa ingris, asuransi, kebudayaan Islam, pemasaran dan periklanan, pembelian dan inventori, dan kesekretariatan. Lama pendidikan yang harus ditempuh adalah selama 2 tahun.

 

d.      The Institute of Public Administration

Lama studi untuk jenis pendidikan tinggi ini adalah selama 2 sampai 3 tahun. Bidang-bidang yang tersedia adalah: perbankan (2 tahun), pemrosesan data elektronik (2.5 tahun), administrasi rumah sakit (2 tahun), ilmu kepustakaan (3 tahun), ilmu personil (2 tahun), ilmu kesekretariatan (2 tahun), dan ilmu pergudangan (2 tahun).

 

e.       Teacher Training College

Untuk pendidikan keguruan terbagi menjadi 3 jurusan: guru sekolah dasar dan menengah pertama (primary school), guru sekolah menengah atas (secondary school), dan guru pendidikan lanjut (higher education).

 

Daftar Pustaka

http: //id. wikipedia. org/ wiki/ Arab_Saudi

Yanti, M.Ag. Perbandingan Pendidikan. (Rizqy Grafika, 2012)

http ://churryelmoena. blogspot. com/2013/03/ makalah- perbandingan- pendidikan-timur.html

http :// id. wikipedia. org/wiki/ Arab_Saudi

http: // griyadifa. blogspot. com/2012/06/sistem –pend – di- arab- saudi. html

 

 

No comments:

Post a Comment