Halaman

SEJARAH KEBEBASAN PERS DI AUSTRALIA

SUCI PURNANDES 

 

Awal mulanya munculnya jurnalistik dapat diketahui dari berberbagai literatur tentang sejarah jurnalistik yang senantiasa merujuk pada ''Acta Diurna'' pada zaman Romawi Kuno masa pemerintah Julius Caesar (100-44 sm). '' Acta Diurna '', yakni papan pengumuman (sejenis majalah dinding atau papan informasi sekarang ), di yakini sebagai produk jurnalistik pertama ; pers, media massa, atau surat kabar harian pertama di dunia. Akhirnya Julius Caesar pun disebut sebagai '' Bapak Pers Dunia ''

Dalam sejarah Islam, seperti dikutip Kustadi Suhandang 2004, cikal bakal jurnalistik yang pertama kali di dunia adalah pada zaman Nabi Nuh. Saat banjir besar melanda kaumnya, Nabi Nuh berada didalam kapal beserta sanak keluarga, para pengikut yang saleh,dan segala macam hewan. Untuk mengetahui apakah air bah sudah surut, Nabi Nuh mengutus seekor burung dara ke luar kapal untuk memantau keadaan air dan kemungkinan adanya makanan. Sang burung dara hanya melihat daun dan

rantingpohon zaitun yang tampak muncul ke permukaan air. Ranting itu pun dipatuk dan dibawanya pulang ke kapal. Nabi Nuh pun berkesimpulan air bah sudah mulai surut. Kabar itu pun disampaikan kepada seluruh penumpang kapal. Atas dasar fakta tersebut, Nabi Nuh dianggap sebagai pencari berita dan penyiar kabar ( wartawan ) pertama kali di dunia. Kapal Nabi Nuh pun disebut sebagai kantor berita pertama di dunia.

Perkembangan Pers di Australia

Secara teritorial Australia adalah sebuah negara yang sangat besar, hal yang kemudian menciptakan logika linear akan kebutuhannya atas sarana sharing informasi, dalam konteks ini media massa. Akan tetapi hal ini tentunya berimbang sehingga pertanyaan tentang siapa mengontrol siapa dalam media dapat dipahami bahwa hal ini adalah bentuk saling interaksi dalam upaya pembangunan  bukan dalam bentuk hegomoni global yang selalu  berujung pada penindasan global.

Media massa memiliki kekuatan yang besar ketika hal itu berada pada jalurnya bukan pada intervensi dan tekanan, sepatutnya media mampu menempatkan dirinya sebagai news instrument pembangunan yang baik tanpa dominasi. Media massa dewasa saat ini menjadi sebuah barang hebat dalam dunia globalisasi, persaingan informasi dan teknologi membawa media massa menduduki point penting dalam hal ini, media massa seakan menjadi bisnis ataupun sebuah hal baru dengan sejuta potensi yang ada di dalamnya sehingga tak mengherankan ketika muncul nama nama orang yang berada dibelakang wacana media.

Berkembangnya jurnalistik di Australia diawali dari munculnya Sydney Gazette, yang pertama kali diterbitkan oleh mantan narapida George Howe pada tahun 1803 . awalnya koran australia merupakan catatan penting lokal, negara bgian dan peristiwa nasional. Halaman halaman mereka merupakan sumber yang kaya informasi tentang sejarah masyarakat. Banyak koran utama yang beredar saat ini bisa melacak asal usul mereka untuk publikasi dari masa kolonial. Namun, penampilan, isi, dan pengendalian surat kabar pada akhir abad ke 19 mencerminkan hal yang berbeda.

Pada bulan november 1800, Royal Laksamana berlabuh di koloni membawa narapida yang diangkut. George Howe datang dengan pengalaman pencetakan dari Hindia Barat dan London. Keahlian yang berharga ini digunakan di pers pemerintah dan koloni pertama buku diterbitkan secara lokal, sebuah komplikasi dari perintah pemerintah yang diproduksi pada tahun 1802.

George Howe juga diperbolehkan untuk mencetak surat kabar pertama di Australia dari sebuah gudang sederhana yang terletak dibagian belakang Gedung Pemerintah. Mulai 5 Maret 1803 di Sydney Gazzate dan News South Wales. Iklan  dipublikasikan sebagai edisi mingguan dengan empat halaman portofolio dan sejumlah pemberitahuan swasta. Dalam edisi menemukan pengeriman berita, hasil lelang, kejahatan laporan, dan pemberitahuan pertania serta puisi, sastra, dan nasihat agama. Untuk mengumpulkan berita lokal, editor menggantung 'slip kotak' di depan toko dimana surat kabar dipublikasikan.

Sistem Pers di Australia

Pers sayap kiri ( komunis ) mengalami kejayaan sejak berakhirnya Perang Dunia 1. Pada masa itu, para tentara yang kembali dari perang merasa muak dengan sistem kelas sosial yang lama. Dalam sistem tersebut, pemilik lahan pertanian dan pertenakan berada du atas kaum Depresi Besar pada tahun 1930an. Selama depresi besar, banyak orang Australia yang kehilangan kepercayaan kepada kemampuan wakil wakil pemerintahan mereka. Sejumlah organisasi ekstremis atau radikal memperolejh kekuatan dan popularitas sebagai akibat dari skal besar ketidakpuasan publik. Dari segi politik, kaum komunis, sosialis, organisasi pekerja dan pengangguran secara aktif menentang penggusuran paksa rumah rumah, sedangkan kelompok kelompok nasionalis dan fasis menikmati peningkatan keanggotaan menikmati hak politik. Sistem pers komunis- soviet di asutralia berkembang pesat seiring meroketnya popularitas partai komunis Australia. Di ruang lingkup internasional, komunisme sendiri saat itu tengah berjaya di Uni Soviet dan China. Sistem Pers komunis berkembang di Uni Soviet, negara dimana Partai Komunis Australia bekiblat.

Setelah lama perang dunia dan perselisihan ekonomi, Australia menginginkan keamanan dan perdamaaian. Pasaca perang dunia II, Australai menikmati stabilitas ekonomi dan politik serta menjadi masa penuh ketakutan dan ketengangan. Tahun 1940-an dan 1950-an didominasi oleh dugaan akan plot komunis untuk melemahkan masyarakat Australia. Seperti Inggris , dan terutama Amerika Serikat, Australia terobsesi dengan mengukap komunis dan plot komunis di semua bidang masyarakat. Ketakutan Australia memiliki dua bentuk ; ketakutan akan serangan komunis dari luar, dan takut kominis dalam masyarakat mereka sendiri.

Awalnya dari berbagai kejadian di atas memicu ketakutan masyarakat terhadap partai komunis. Dampak yang kemudian muncul adalah menyusutnya dukungan terhadap sistem pers komunis soviet  yang saat itu dianut di Australia. Munculnya THE SYDNEY MORNING HERALD dan THE AGE di Melbourne yang kedua dimiliki oleh keluarga sir Warwick Fairfax, salah satu iklan penguasa bisnis media di Australia. Pada periode ini, sistem pers di Australia beralih huluan menjadi otoritarian. Kemudian menjadi persaingan antar koran sore dalam memperebutkan pasar kelas pekerja dan komuter, misalnya Daily Mirror ( Sydney ), Melbourne Herald, Telegraph Brisbane, dan Adelaide News. Surat kabar surat kabar tersebut kini sudah tidak lagi terbit pada periode ini, dibawah bendera surat kabar yang disebut terakhir, Rupert Mudoch mulai membangun kerajaan bisnis medianya.

Sistem pers otoritian mewujud di Australia dalam berbagai aspek. Dibandingkan negara negara liberal demokratik lainnya, seperti Amerika Serikat dan Inggris, pers di Australia cenderung lebih terkekang. Ketiadaan perlindungan hukum terkait kebebasan berpendapat mereka, berdampak adanya rintangan bagi masyarakat terkait hukum dan komersial. Namun demikian, saat ini sistem pers di Australia tak bisa dikatakan murni otoritarian, melainkan cenderung ke arah yang lebih liberal dan berpihak pada pasar. Surat kabar yang sebelumnya konservatif dan menganut format broadsheet, seperti Bribane Courier Mail dan Adelaide Adversiter, berganti gaya menjadi format tabloid yang lebih kecil dengan konten yang berubah. Misalnya, meningkatkannya pemberitaan bersifat hiburan seperti gosip selebriti.

 Pergultan pers di Australia

Kebebasan pers dan kebebasan berbicara adalah hak hak yang dibicarakan secara luas di Australia, tetapi memiliki hanya sedikit dukungan substantif lewat Undang Undang. Satu satunya ''garansi'' kebebasan bicara muncul dari konstitusi federal.dewan pers  Australia, sebagai penganjur terkemuka untuk kebebasan dan tanggung jawab pers di Australia, telah mengadopsi piagam pers bebas untuk memberikan bobot pengertian kebebasan komunikasi.

Piagam mengakui pengesahan Autralia terhadap pasal 19 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, hak untuk mendukung arus bebas dan opini terkait kepentingan publik agar dapat tersedia secara bebas bagi warga Australia. Piagam menyongkong pendekatan tersendiri dari Dewan Pers untuk pengembangan kebijakan dengan tujuan menjaga kemerdekaan pers dari peraturan pemerintah. Hal ini juga menjadi dasar dukungan bagi dewan pers untuk memasukan kebebasan berbicara, dan pers dalam pengembangan Bill of Rights untuk Autralia.

Dewan pers Australia telah mengrimkan piagam untuk mencari dukungan organisasi media. Dan advokasi untuk dokumen. Dewan juga mendorong organisasi organisasi lain tertarik dengan advokasi kebebasan berbicara, dan pers bebas, untuk sama sama mengadopsi piagam tersebut. Piagam pers bebas memilik enam prinsip.Yaitu ;

1.      kebebasan pers berarti hak rakyat untuk diberitahu oleh pers mengenai masalah masalah yang menyangkut kepentingan umum.

2.      Pers tidak akan tunduk pada lisensi pemerintah dan pemerintah tidak boleh menggangu isi berita atau membatasi

3.      Pers memiliki tanggung jawab kepada masyarakat untuk berkomitmen terhadap pengaturan diri

4.      Tanggung jawab pers untuk melindungi hak rakyat

5.      Kepentingan umum bagi pers untuk keragaman pandang dan pendapat

6.      Hukum, peraturan dan praktek yang dengan cara apapun membatasi atau menghalangi hak pers

Seketaris Eksekutif Dewan Pers Australia, Jack R. Heman menggambarkan, bahwa masyarakat Australia bebas dan terbuka , toleran terhadap pendapat yang berlawanan, dengan tradisi berupa pers bebas dan kebebasan bicar. Ia berpendapat bahwa gagasan tentang kebebasan bicara itu begitu jelas, hingga para pendiri negara melihat tidak perlu mengawetkan perlindungan tersebut dalam konstitusi. Chirst Nast dari Australian Centre For Independent Journalism juga menyatakan, Australia adalah salah satu dari beberapa negara negara yang tidak memiliki instrument hukum yang menegaskan jangkaun dan cangkupan dari kebebasan warganya, termasuk kebebasan berbicara. Sistem hukum umum di negara lainnya, termasuk Inggris, Kanada, Selandia Baru, memiliki undang undang yang termasuk dalam bentuk tertentu. Sejumlah ketentuan ini terbatas pada kebebasan berbicara, berekspresi atau berkomunikasi seperti Amandemen pertama AS yang khusus untuk kebebasan pers.

Kerangka konstitusional Australia bagi kebebasan pers lebih lemah dari pada di negara liberal demokratik lainnya. Tekanan komersial yang kuat da legislatif dan dampak keuangan dari pemerintah nasional baru baru ini di alternatifkan media publik telah berdampak merugikan. Medan di mana kontes untuk kebebasan berekspresi dan kebebasan pers terjadi lebih bahaya bagi publik. Dampaknya adalah perkembangan kebebasan pers di Australia. Praktik praktik seperti merekam pembicaraan telepon, intimidasi, dan pemaksaan terhadap wartawan untuk menahan informasi dari masyarakat dan sumber sumber menyerah kepada pihak berwenang, nyatanya terjadi di negara yang berkembang dan seharusnya demokratik.

Oleh karena sejauhnya ini segala elemen terkait dalam dunia jurnalisme di Australia sedang memperjuangkan kebebasan pers di negaranya. Ditahun 2002 Australian pernah mendapatkan peringkat 12 dalam kebebasan pers. Namun sering berjalannya kini, Australia semakin menurun prestasinya dalam mengawal kebebasan pers, ditegaskan dengan di dapatnya peringkat 30. Hal ini tentunya karna banyaknya pengaruh yang menjadikan pers di Australia smasih terus bergejolak seiring dengan terusnya berputar roda pemerintahan di negaranya.

Daftar Pustaka

1.      Cahyaningsih W., 2012 '' sejarah jurnalistik di Dunia ''

2.      Adiprasetio, j., 2011. Sistem pers di Australia sebegai Sarana Komprasi

3.      www.aph.gov.au/.../52 Sen/523 PPP/2012_Australian_Constitution.pdf

.

No comments:

Post a Comment