Halaman

PENGEMBALIAN IRIAN BARAT

IRMA SETRIANTI


Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia,tercatat salah satu peristiwa penting yakni pembebasan Irian Barat dari tangan Pemerintahan Belanda yang masih ingin menguasai salah satu wilayah Indonesia meski saat itu Indonesia telah menyatakan kemerdekaan nya.Meski dalam sidang Konferensi Meja Bundar ( KMB ) telah dilaksanakan dan menghasilkan salah satu keputusan yakni Belanda mengakui kedaulatan Indonesia sepenuhnya,kecuali Irian Barat yang rencananya akan dikembalikan setahun kemudian,namun setelah pengakuan kedaulatan.Belanda tidak juga menyerahkan wilayah Irian Barat

Pengembalian Irian Barat menjadi masalah yang sangat penting bagi Pemerintah Indonesia sejak tahun setelah  penandatanganan KMB di Den Haag 1949.Salah satu isi perjanjian tersebut adalah Belanda ingin menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia satu tahun setelah pengakuan kedaulatan.Keputusan tersebut tidak pernah ditepati oleh Belanda.Karena Belanda masih menginginkan wilayah Irian Barat,sebab wilayah ini sangat penting bagi kepentingan Nasional nya.Sebagai Negara yang baru saja mengalami kehancuran pasca Perang Dunia ke-2,Belanda butuh  banyak modal  dan salah satu caranya adalah berasal dari wilayah jajahannya.Kalau wilayah Irian Barat dapat dipertahankan,maka di tanah  inilah koloni itu bisa mendirikan perkebunan,persawahan,dan industri guna meningkatkan ekonomi dan kemakmuran Belanda pasca kehancuran Perang Dunia ke-2.Beberapa pihak dari delegasi Belanda menyatakan bahwa wilayah ini adalah The Last Pillar yang harus dipertahankan.Perdebatan ini menjadi panas di perundingan KMB,sebab wakil Indonesia di Den Haag  yakni Bung Hatta juga menyampaikan bahwa wilayah Irian Barat harus turut merdeka dengan wilayah Indonesia lainnya.Oleh karena itu,Pemerintah  Indonesia berjuang dengan segala cara untuk merebut kembali Irian Barat dari tangan Belanda.1 

Dalam upaya membebaskan wilayah Irian Barat dari kekuasaan wilayah Belanda,maka pemerintah Indonesia mengambil langkah perjuangan diplomasi yang dilakukan secara bilateral,baik dengan pemerintah Belanda maupun dengan dunia Internasional.Jalur diplomasi dilakukan pertama kali pada masa pemerintahan Kabinet Natsir di tahun 1950,meski berakhir dengan kegagalan bahkan pemerintah Belanda memasukkan wilayah Irian Barat dalam wilayah kerajaan nya secara sepihak di tahun 1952.Karena perjuangan melalui jalur diplomasi tidak membawa hasil,maka pemerintahan Indonesia mengubah bentuk perjuangannnya menjadi konfrontasi.Apalagi pada saat itu hubungan antara pemerintah Indonesia dengan Belanda telah memanas.Aksi ini dilakukan di seluruh wilayah tanah air Indonesia yang dimulai dengan pengambilan hak milik perusahaan-perusahaan Belanda pada bulan Desember 1957.

Dengan pergantian sistem pemerintahan dari demokrasi parlementer kedemokrasi terpimpin tahun 1959,arah perjuangan pembebasan Irian Barat menjadi radikal.Presiden Soekarno mempunyai keyakinan bahwa Belanda tidak berhasrat untuk menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia melalui perundingan dan cara-cara damai.Pada pidato pertemuan disidang Majelis Umum PBB yang kelima belas pada tahun 1960 dihadapan para pemimpin dunia,Presiden Soekarno mengajukan tantangan kepada pemerintah Belanda,bahwa Indonesia bertekad  bulat untuk membebaskan Irian Barat dengan cara apa pun.Dalam pidatonya yang berjudul “ Membangun Dunia Kembali “,srtrategi Soekarno telah berhasil untuk mendapatkan simpati dunia,terutama menyangkut penghapusan kolonialisme dan imperialisme di dunia,termasuk masalah Irian Barat.2

Kenudian pada tanggal 17 Agustus 1960 pemerintah Indonesia secara resmi memutuskan hubungan diplomatik dengan pemerintahan Belanda. Indomesia mulai mencari bantuan senjata  dari luar negeri menjelang terjadinya konflik antara Indonesia dengan Belanda.Indonesia mencoba meminta bantuan dari Amerika Serikat,tetapi gagal.Akhirnya pada bulan Desember 1960,Jenderal A.H.Nasution pergi ke Moskwa,Uni Soviet dan akhirnya berhasil mengadakan perjanjian jual beli senjata dengan Pemerintah Uni Soviet senilai 2,5 milliar dollar Amerika dengan persyaratan pembayaran jangka panjang.Setelah pembelian ini,TNI mengklaim bahwa Indonesia memiliki angkatan udara terkuat dibelahan bumi selatan.Pada akhirnya Amerika yang awalnya tidak mau mambantu Indonesia,karena mereka takut penyerahan Irian Barat ke Indonesia akan menggantikan penjajahan kulit putih dengan penjajahan oleh kulit coklat.Walaupun ragu,presiden John F. Kennedy akhirnya mendukung hal ini karena iklim perang dingin saat itu dan kekhawatiran bahwa indonesia akan meminta pertolongan pihak komunis soviet bila tiak mendapat dukungan AS.

Hubungan Amerika Serikat dan Indonesia pada tahun 1960-an mengalami perubahan yang lebih baik dibandingkan tahun sebelum-sebelumya.sikap Amerika yang mendukung dan memfasilitasi Indonesia dalam merebut Irian Barat dari Belanda tidak terlepas dari kepentingan Amerika Serikat di wilayah Irian Barat yang kaya akan sumber daya alam.Hal ini terbukti bahwa Amerika Serikat di wilayah Irian Barat bukan hanya kepentingan politik untuk membendung  penyebaran komunis masuk ke Indonesia agar tidak terjadi efek domino,tetapi ada kepentingan ekonomi yang ingin menguasai wilayah Irian Barat.3

Dengan semakin tegang nya hubungan antara pemerintah Indonesia dan Belanda saat itu,maka dalam sidang umum PBB tahun 1961,masalah ini kembali diperdebatkan, sekretaris Jenderal PBB menganjurkan kepada salah seorang diplomat Amerika Serikat untuk mengajukan usulan penyelesaian  masalah Irian.Inti nya adalah “Agar Pihak Belanda Menyerahkan Kedaulatan Irian Barat kepada Republik Indonesia”,penyerahan  itu dilakukan dalam waktu 2 tahun melalui PBB.Pemerintahan Indonesia setuju dengan usulan tersebut namun waktu untuk pengembalian agar diperpendek.Sementara,Pemerintahan Belanda tidak menyetujui usulan tersebut dan mempunyai pendapat sebaliknya yaitu mereka mau melepaskan Irian dengan membentuk terlebih dahulu perwakilan di bawah PBB untuk kemudian membentuk negara Papua.

Pada 19 Desember 1961 Pemerintah  menggaungkan Trikora ( Tri Komando Rakyat ) untuk membangkitkan semangat rakyat yang berisi :

1.      Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan Belanda

2.      Kibarkan sang merah putih di Irian Barat,Tanah Air Indonesia

3.      Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa.

Dengan diucapkan nya Trikora maka dimulailah konfrontasi melawan Belanda.pada tanggal 2  Januari 1962,Presiden Soekarno mengeluarkan keputusan No.1 tahun 1962 untuk membentuk Komando Mandala Pembebasan Irian Barat.Awalnya Belanda meremehkan Komando Mandala tersebut..Mereka menganggap pasukan Indonesia tidak mungkin dapat masuk ke wilayah Irian Barat,akan tetapi setelah terbukti dengan jatuhnya teminabuan ke tangan Indonesia,maka Belanda  akhirnya bersedia untuk duduk di meja perundingan.Tidak hanya Belanda,dunia luar yang dulunya mendukung posisi Belanda di Forum PBB mulai mengerti bahwa Indonesia tidak main-main.4

Kemudian ditengah  keadaan yang semakin memanas,keberadaan Trikora yang digaungkan pemerintah diperjelas dengan adanya instruksi dari panglima besar Komando Tertinggi Pembebasan  Irian Barat No.1 kepada Panglima Mandala yang berisi :

1.      Merencanakan,mempersiapkan dengan menyelenggarakan operasi-operasi militer yang bertujuan untuk mengembalikan Irian Barat ke kekuasaan Indonesia

2.      Mengembangkan situasi di wilayah Provinsi Irian Barat

3.      Sesuai dengan taraf perjuangan dibidang diplomasi

4.      Wilayah Irian Barat dapat diakui secara de facto dalam waktu yang sesingkat-singkatnya menjadi bagian dari wilayah NKRI.

            Pada tanggal 15 Agustus 1962,pemerintah Indonesia dan Belanda menandatangani suatu perjanjian yang bertempat di New York.Hal ini disebabkan karena pemerintahan Belanda banyak mendapat tekanan dari Amerika Serikat untuk berunding.Karena desakan ini dapat mencegah terseretnya Uni Soviet dan Amerika Serikat ke dalam suatu konfrontasi langsung di Pasifik,dimana masing-masing pihak memberi bantuan kepada dua negara yang sedang berkonflik yaitu Indonesia dan Belanda.Di akhir tahun 1962,operasi-operasi yang pernah diintruksikan lebih difokuskan pada infiltrai dengan memasukkan 10 kompi ke sasaran-asaran untuk menciptakan daerah bebas De Facto yang kokoh.

            Di awal tahun 1963,barulah operasi-operasi mulai memasuki ke fase eksploitasi dimana dengan mengadakan serangan terbuka terhadap pusat militer lawan dan berusaha untuk bisa menduduki pos-pos pertahanan penting.Operasi yang terakhir dilakukan adalah Operasi Wisnu Murti yakni operasi untuk menghadapi penyerahan Irian Barat kepada pemerintahan Indonesia pada tanggal 1 Mei 1963.Dengan demikian,berakhir pula tugas Komando Mandala dan secara remi komando tersebut dibubarkan dengan  disertai penyerahan Irian Barat dari  UNTEA  melalui PBB kepada pemerintah Indonesia pada tanggal 1 Mei 1963.

  

SIMPULAN

Irian Barat dahulunya merupakan jajahan Belanda dan bagian dari salah satu pulau-pulau yang ada di Indonesia dalam bagian Hindia Belanda.Hal itu lah yang membuat Indonesia ingin merebut kembali Irian Barat dari tangan Belanda.Perjuangan Pemerintah Indonesia tidak mudah banyak rintangan-rintangan yang dihadapi dalam merebut wilayah Irian Barat.

            Rintangan-rintangan tersebut yaitu adanya Gerakan politik di Irian Barat menentang  kolonialis Belanda dalam perkembangannnya terbagi menjadi dua kelompok, yaitu yang pro Indonesia dan mengganggap sebagai bagian dari NKRI dan yang  menentang integrasi dengan Indonesia yang lebih condong untuk mendirikan negara Papua merdeka.

            Kemudian Pemerintah Indonesia meminta bantuan kepada  Amerika Serikat namun gagal.Pada akhirnya pemerintah Indonesia meminta bantuan Uni Soviet dengan adanya perjanjian  jual beli senjata.Dalam menghadapi Belanda,Pemerintah Indonesia menggaungkan Trikora dan  menyusun  strategi yang telah diinstruksikan oleh Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat.Setelah melewati berbagai macam halangan yang akhirnya bisa dihadapi.Pada tanggal 1 Mei 1963 terjadi penyerahan wilayah Irian Barat dari  UNTEA  melalui PBB kepada pemerintah Indonesia.[i]

                                                                                

1 Ferry Valdano Akbar.Konfrontasi Bersenjata Merebut Irian Barat.Yogyakarta.Hal.59

2 Karseno.”dinamika politik indonesia dalam perjuangan diplomasi “.Jurnal sejarah Citra Lekha,vol.XV,No.1 Februari 2011:56-58.

 3 Sryudha Wihardyantic,Feronika,dkk. “Keterlibatan Amerika Serikat Dalam Penyelesaian Konflik Irian Barat 1960-1963”.Jurnal pendidik dan peneliti sejarah,Vol.11,No.1 (oktober 2018 ).

 4 Shodiq,Fathoni,Rifai.wawasan sejarah.13 Oktober 2017. 23 November 2020

 

DAFTAR PUSTAKA 

Https://wawasansejarah.com/pembebasan-irian-barat/RifaiShodiqFathoni.Diakses Pada tanggal 23 november 2020

Ferry Valdano Akbar.Konfrontasi Bersenjata Merebut Irian Barat.Yogyakarta.

Feronika Sryudha Wihardyantic,dkk.2018. “Keterlibatan Amerika Serikat Dalam Penyelesaian Konflik Irian Barat 1960-1963”.Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah.Jurnal Upi

Karseno.2011.”Dinamika Politik Indonesia Dalam Perjuangan Diplomasi “.Jurnal  sejarah Citra Lekha. Jurnal Undip.Vol.XV,No.1 Februari 2011.Hal.56-58

 

No comments:

Post a Comment