Halaman

ABDUL KADIR RADEN TUMENGGUNG SETIA PAHLAWAN

ARI GABRIEL SEBASTIAN/SI3
            Abdul Kadir Raden Setia Pahlawan adalah seorang pahlawan nasional Indonesia dari Malawi. Ia lahir di Sintang, Kalimantan Barat pada tahun 1771 Masehi. Ayahnya bernama Oernip dan Ibunya bernama Sity Syafriah. Ayahnya bekerja sebagai Hulubaang atau pemimpin pasukan di kerajaan Sintang. Abdul kadir sendiri sudah lama mengabdi dikerajaan Sintang yaitu sejak ia masih kecil ia sudah mengabdi untuk kerajaan Sintang. Abdul kadir sendiri pernah mendapat tugas dari kerajaan sintang yaitu mengamankan kerajaan
sintang dari segerombolan pengacau dan perampok. Tugas tersebut dilakukan Abdul kadir dengan baik dan ia pun diangkat oleh raja Sintang menjadi pembantu ayahnya yang menjabat sebagai kepala pemerintahan kawasan Malawi. Setelah ayahnya meninggal, pada tahun 1845 Abdul kadir pun diangkat sebagai kepala pemerintahan menggantikan kedudukan ayahnya dan ia pun diberi gelar Raden Tumenggung dari Raja Sintang yang merupakan bagian dari kerajaan Sintang, selama Abdul kadir menjabat sebagai kepala pemerintahan banyak sekali kemajuan yang dilakukannya salah satunya adalah meningkatkan potensi ekonomi wilayah Malawi. Perjuangan abdul kadir yang pertama adalah mempersatukan dua suka yang sudah hampir 7 tahun  berrtikai yaitu suku dayak dengan suku melayu .
            Pada saat itu Belanda pun sudah masuk ke Indonesia dan mulai menguasai seluruh seantero negri termasuk daerah melawi. Abdul kadir pun dalam posisi dilematis disatu sisi ia harus patuh kepada Belanda dan di sisi yang lain dia harus patuh kepada raja nya dan mempertahankan rakyatnya, Abdul kadir pun memainkan peran ganda yaitu ia memperihatkan setia kepada raja Sintang yang berarti pula setia kepada belanda. Namun secara diam-diam tanpa diketahui belanda ia menghimpun pasukan untuk menghabisi belanda karna cita-cita abdul kadir setelah belanda menguasai kerajaan sintang adalah membangkitkan kesadaran dan nasionalisme rakyatnya untuk melawan penjajah belanda "selama kita masih hidup dibawah teapak kaki penjajah, kita tidak akan pernah bahagia dan hidup makmur. Akhirnya melalui usaha-usah nya,di Malawi dan di daerah sekitarnya  ia pun berhasil membentuk kesatuan-kesatuan anti belanda. Dengan satu tujuan yaitu untuk menghimpun seluruh rakyat Malawi dan kerajaan Sintang untuk meawan dan mengusir penjajah dari tanah air ini.
            Hal ini dilakukan abdul kadir secara diam-diam. Namun , sayangnya belanda mengetahuinya dan mulai mengatur strategi untuk mengentikan abdul kadir. Akhirnya pada tahun 1866 belanda pun menemukan jalan keluarnya dan belanda pun menemui abdul kadir dan memberikannya gelar Setia Tumenggung dan memberikan nya sejumlah uang agar abdul kadir melunak dan mau diajak bekerja sama dengan belanda. Namun apa yang terjadi abdul kadir pun menolaknya secara mentah-mentah karna kecintaanya terhadap Tanah Air tak lantas merubah pendiriannya dan berkhianat karna iming – imingan harta dan materi. Ia tetap berjuang dan melakukan perlawanan terhadap belanda meski secara terselubung. Belanda pun mulai marah karna usaha yang dilakukannya tidak dihargai oleh abdul kadir, akhirnya belanda mengatur siaiat baru. Abdul kadir dan pengikutnya pun mulai melakukan gangguan-gangguan keamanan terhadap belanda. Pada tahun 1868 belanda yang marah karna sering terjadi ganguan keamanan pun melakukan serangan militer terhadap rakyat Malawi. Pertempuran pun pecah antara belanda melawan pengikut abdul kadir tapi pertempuran tak berimbang. Dalam menghadapi belanda abdul kadir tidak ikut betrempur secara langsung, ia hanya sebagai pengatur strategi peperangan. Posisi abdul kadir dibilang sangat menguntungkan buat mereka karna dialah pemimpin kawsan wilayah Malawi secara tidak langsung dia bisa mendapatkan strategi perang belanda yang diperolehnya dari rakyatnya di Malawi. Setelah itu ia memberi info kepada pemimpin perang sehingga mereka dapat mengatur siasat perang untuk mengantisipasi serangan yang akan dilakukan oleh belanda  karna itu mereka dapat menang mudah dalam pertempuran pertama.
            Abdul kadir pun selama berbulan – bulan melakukan persiapan untuk menyerang belanda kembali dan ia pun mulai menghimpun pasukannya yang disebut Laskar perlawanan sekitar 3000 orang di sekitar nenak. Dalam kekuatan lascar tersebut terbagi atas bebbagai macam lascar dari berbagai daerah salah satunya yaitu laskar dari Banjar Barito sebanyak 500 orang yang dipimpin oleh pangeran mas. Perang pun terjadi sangat lama yaitu pada tahun 1867-1875 perang itu terjadi selama 46 tahun, hampir setengah abad pengikut abdul kadir berperang melawan belanda. Strategi yang diterapkan oleh abdul kadir pun tak sia – sia, belanda kesulitan dalam menghalau serangan dari laskar perlawanan yang dipimpin langsung oleh abdul kadir
            Peran ganda Abdul kadir selama ini berjalan tanpa hambatan disatu sisi ia patuh kepada Belanda dan disisi yang lain ia patuh kepada raja Sintang, peran ganda abdul kadir tersebut dilakukannya selama 7 tahun yaitu pada tahun 1868 – 1875. Namun seiring berjalannya waktu Belanda pun mengetahiunya dan akhirnya belanda pun menjebloskan Abdul kadir kedalam penjara pada tahun 1875 dan ia pun dibeloskan kedalam penjara benteng saka dua milik belanda  di Nanga Pinoh. Abdul kadir pun tidak lama didalam penjara itu, genap 3 minggu abdul kadir di makam kan di Natali Mangguk Liang di daerah Malawi. Setelah itu perang pun dilanjutkan oleh adik – adik dan teman seperjuangan abdul kadir. Setelah sikian lama berperang akhirnya perang pun usai pada tahun 1913. Abdul Kadir Setia Pahlawan adalah satu – satunya pahlwan yang meinggal diatas usia 100 tahun. Tokoh perjuangan yang mampu menghimpun dan menggerakkan rakyat Indonesia untuk melawan penjajah yang merampas hak milik bangsa ia pun meyuarakan statmentnya bahwa "Selama kita masih dibawah telapak kaki penjajah, kita tidak akan oernah hidup makmur dan bahagia" itulah yang membakar semangat juang rakyat Malawi untuk melawan belanda, pemikirannya itulah yang harus dicontoh untuk perlawanan rakyat Indonesia selanjutnya. Atas jasa – jasanya dalam perjuangan menghadapi belanda, maka pada tahun 1999 berdasarkan surat keputusan Presiden Repulik Indonesia nomor 114/TK/Tahun 1999 tertanggal 13 oktober 1999 Pemerintah Indonesia menganugrahkan Abdul Kadir Raden Tumenggung Setia Pahlawan Sebagai Pahlawan Nasional.
      Makam Abdul Qadir atau bergelar Raden Temenggung Setia Pahlawan bisa ditemui di Dusun Liang, Desa Tekelak, Kecamatan Pinoh Utara, Melawi. Pontianak Post mengunjungi makam ini beberapa waktu lalu dan bertemu sejumlah ahli warisnya. Makam satu-satunya pahlawan nasional Kalbar ini cukup sederhana dan bercampur dengan makam warga sekitar. Komplek makam ini persis berada di belakang rumah warga. Sebuah pondok yang kokoh dibangun untuk menaungi makam sang pahlawan. Maisarah, 67, yang masih merupakan keturunan Raden Temenggung Setia Pahlawan bercerita, makam ini kerap dikunjungi orang-orang dari berbagai tempat. "Biasanya setiap 17 Agustus ramai yang datang ke sini. Bupati juga sering ke sini," kata perempuan yang tinggal tak jauh dari makam itu. Gelar pahlawan nasional disertai piagam dan tanda gelar Raden Temenggung Setia Pahlawan dari Kalbar diberikan pada masa kepemimpinan Presiden BJ Habibie pada 13 Oktober 1999. Penghargaan diberikan atas jasa-jasa yang luar biasa dan tindak kepahlawannya dalam perjuangan melawan penjajah kolonial Belanda, khususnya dalam perjuangan mempertahankan prinsip kemerdekaan. Raden Temenggung Setia Pahlawan merupakan Putra sulung dari Pangeran Urip Abdul Aziz Kartijoko Aryo Utomo, mantan Perwira Kerajaan Mataram yang hijrah ke Kerajaan Sintang pada 1767.
Abdul Kadir adalah tokoh pejuang yang menghimpun, mempersatukan dan menggerakkan berbagai suku di seluruh Afdeeling Sintang dan sekitarnya kala itu. Inilah yang menjadi kekuatan rakyat untuk melawan penjajah belanda sampai akhir hayat. Perlawanan yang dilakukannya telah menumbuhkembangkan munculnya perlawanan rakyat di sebagian besar wilayah Kalbar dan baru bisa dipadamkan pada tahun 1911. Raden Temenggung Setia Pahlawan memimpin Perang di Nenak pada 1867 yang merupakan titik awal perlawanan bersenjata di front konfrontasi bersenjata di teritorial Kerajaan Sintang. Perang ini sendiri punya dua dimensi: Pertama, diawali proses perampasan seluruh persenjataan dan perbekalan yang ada di dalam instalasi militer belanda di Nenak. Disusul dengan membakar sampai ludes semua instalasi militer Belanda seperti gudang-gudang, barak-barak dan lain-lain. Operasi tahap pertama ini berjalan sukses. Hasilnya diperoleh persenjataan berbagai jenis dan perbekalan untuk pasukan dalam jumlah yang sangat pesat dan mampu sebagai andalan untuk melakukan perlawanan. Sukses awal yang luar biasa melahirkan perlawanan sangat besar. Yang kedua, setelah proses perampasan persenjataan dan lain-lain selesai, pada siang harinya langsung disusul dengan konfrontasi bersenjata yang dapat diklasifikasikan berskala besar di Front Nenak ini sebagai titik awal aksi perlawanan bersenjata laskar perlawanan kawasan Melawi dalam perang mengusir belanda dari bumi Kerajaan Sintang. Pertempuran di Nenak ini juga menandai penggunaan persenjataan rampasan dan berakhir dengan kemenangan menakjubkan bagi laskar perlawanan dan kekalahan total bagi Belanda. Dalam Babat Kerajaan Sintang, Perlawanan Laskar Kawasan Melawi di Nenak ini dikenal sebagai perang pangeran Mas. Sosok Raden Temenggung Setia Pahlawan dibahas secara lengkap dalam buku "Raden Temenggung Setia Pahlawan dalam Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa. Buku ini ditulis almarhum Mahdar Hamdani, ahli waris yang begitu konsen mengungkap mengenai sosok Raden Temenggung Setia Pahlawan.
            Bukti-bukti peninggalan sejarah sebagian besar telah musnah, para pelaku sejarah juga telah banyak yang wafat. Yang tersisa hanyalah cerita dan tempat-tempat bersejarah sebagai saksi bisu yang mampu mengungkapkan kepermukaan peristiwa patriotik dan heroik pada zamannya. Tentang perang perlawanan yang dimaksudkan itu, pihak belanda sendiri telah mengakuinya sebagaimana termaktub dalam ensiklopedi Nederlandsch-Indie, karangan S De Graaf dan DG Stibbe. Dengan adanya pengakuan Belanda tersebut berarti ada bukti tertulis yang tak terbantahkan tentang kebenaran, keberadaan dan keabsahan perang di Melawi. Sejarawan Kalbar, Syafaruddin Usman mengtakan, hingga saat ini, baru Raden Temenggung Setia Pahlawan yang secara resmi menyandang gelar pahlawan di Kalbar. Syafaruddin mengatakan, proses pengajuan Raden Temenggung Setia Pahlawan menjadi pahlawan nasional tidak sederhana. "Prosesnya memakan waktu cukup panjang dan berbelit-belit. Jadi tidak sederhana seperti yang difikirkan,". Saat itu ada enam nama yang diusulkan, Rahadi Usman, Ali Anyang, Abdul Kadir, Pangeran Anom, Pangsuma, dan Adi Jaya Kesuma Jaya. Namun dari enam nama itu hanya satu yang lolos yakni Abdul Kadir. Nama-nama yang tidak lolos itu terbentur kelengkapan naskah ilmiah. Banyak sejarah lokal tidak terdokumentasikan. Waktu itu sebenarnya lima orang itu hendak ditindaklanjuti. Hanya saat itu terbentur reformasi. Lalu tidak diproses hingga sekarang.
DAFTAR PUSTAKA :
-          Sudarmanto, J.B : jejak-jejak pahlawan perekat kesatuan bangsa Indonesia, Grasindo, 2007
-          J H, Dietz : menelusur jejak pahlawan indonesia, Grasindo, 2005
-          http://www.pahlawanindonesia.com/biografi-abdul-kadir-raden-temenggung-setia-pahlawan
-          http://biografipahlawannasional.wordpress.com/2011/05/07/abdul-kadir-raden-tumenggung-setia-pahlawan
-          http://tamanmakampahlawan.com/abdul-kadir-gelar-raden-tumenggung-setia-pahlawan

No comments:

Post a Comment