Halaman

Sejarah Pendidikan Jerman


Yedija Yosafat Tarigan / SP

Secara geografis Jerman terletak di tengah – tengah benua eropa dengan luas daerah 356,957 km . Jerman berpenduduk 82 juta lebih dan kira-kira 8% diantaranya bukan berkebangsaan Jerman. Warga asing ini mulai berdatangan ke jerman pada akhir tahun 1950-an ketika Negara-negara eropa selatan mulai merekrut buruh-buruh  pekerja tangan . Jumlah yang paling banyak adalah orang turki , baik yang lahir di jerman ataupun keturunan turki . Imigran lain masuk ke Jerman sebagai pengungsi karena perang , karena tekanan ekonomi di negaranya masing-masing . Jenis imigran ketiga adalah dari etnis Jerman sendiri ( Walaupun semuanya tidak berbahasa Jerman ) berbeda dengan imigran lain , mereka dapat dengan segera meminta kewarganegaraannya swaktu masuk jerman . Oleh karena kesulitan bahasa , baik imigran yang sudah lama menetap di Jerman apalagi mereka baru datang, maka hal ini erupakan tantangan bagi system pendidikan di Jerman . Sangat sukar memberikan kesempatan yang sama memberikan pendidikan kepada anak-anak imigran. Berbagai upaya dilakukan untuk mengejar anak – anak minoritas ini dengan menggunakan bahasa ibu mereka sendiri . Namun demikian bahasa Jerman merupakan bahasa yang dominan berbagai variasi dialek daerah
            Jerman bukan Negara yang kaya dengan sumber daya alam dan juga bukan Negara yang mampu memenuhi kebutuhan produksi pertanian sendiri . Oleh sebab itu Jerman banyak bergantung pada barang[barang impor dari barang ekspornya . Pada umumnya perdagangan Jerman sangat positif , dan investasi Jerman Jerman di luar negeri melebihi investasi asing di dalam negeri . Tetapi sebagai akibat dari upah serta ongkos produksi yang tinggi sesuai ketentuan system sekuriti social posisi Jerman sebagai Negara ekspor tangguh mendapat tantanhan dalam perdagangan internasional . Ini jelas membawa dampak bagi pendidikan , Penelitian dan pengembangan sera pabrik-pabrik (1)
            Secara historis Jerman memiliki sejarah amat panjang dan unik dengan kehidupan masyarakatnya yang unik pula . Kehidupan bangsa Jerman dimulai dari yang amat primitive kemudian berkembang menjadi bentuk Negara – Negara kecil di daerah pengaruh kerajaan Romawi sampai tahun 1809. Setelah itu Jerman berada dalam kekuasaan Napoleon sampai awal abad 19 dan berlanjur menjadi Negara prusian yatu tahun 1824- 1871 , Republik Weimar 1919-1933 , era Nazi 1933-1945 , kemudian setelah kalah perang dunia dua , Jerman terpecah menjadi Negara  yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur ( 1945-1989) keduanya dapat bersatu setelah dirobohkannya tembok pembatats keduanya yang dikenal dengan "Tembok Berlin". Oleh karenanya sejak tahun 1989 sampai sekarang Jerman bersatu menjadi bentuk Negara Federal dengan nama Republik Federal Jerman [2]
2  Politik dana Tujuan Pendidikan
            Berdasarkan sejarah , pendidikan di Jerman berasal dari dua sumber , gereja dan Negara . pengumuman resmi mengenai wajib belajar pada beberapa daerah semenjak akhir abad ke – 17 dapat dianggap sebagai petanda resmi bahwa masalah pendidikan adalah tanggung jawab Negara .Semanjak itu pengaruh gereja mulai berkurang .  Maka masalah pendidikan mulai saat itu terletak terutama pada kekuatan politik –para guru . orangtua , siswa/mahasiswa sebagai kelompok yang langsung terlibat untuk menentukan keadaan pendidikan , serta perubahan – perubahan dalam system pendidikan [3]
3 Struktur dan Jenis Pendidikan
Pendidikan Dasar , Menengah dan Tinggi
            Jerman hanya memiliki dua jenjang pendidikan , Pra Perguruan tinggi yaitu pendidikan dasar ( Grundschule) dan pendidikan Lanjutan ( Gymnasium , Realschule atau Beufschule ).
            Jenjang pendidikan pra perguruan tinggi di Jerman memrlukan waktu tempuh normal selam 13 tahun ( berbeda dengan di indonesia , dimana pendidikan SD-SMP-SMA bisa diselesaikan hanya dalam waktu 12 tahun). Pendidikan sekoalh dasar ( Grundscule ) diberikan dari kelas 1-6 , dan setelah itu siswa diberikan kesempatan untuk memilih melanjutkan ke Gymnasim , Realschule atau Berufscule
            Gymnasium  diperunntukkan bagi siswa-siswa pandai yang dianggap mampu melanjutkan pendidikan sampai jenjang perguruan tinggi . Jenjang ini ditempuh mulai dari kelas 7-13 dan setelah mereka lulus dibberi ijazah yang dikenal sebagai "Abitur" . Jadi sebelum masuk ke perguruan tinggi , seorang siswa menyelesaikan  pendidikan dasar dan menengah selama 13 tahun . Berufschule diperuntukkan bai siswa –siswa yang langsung dipersiapkan memasuki dunia kerja dan tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi .  sedangkan Realschule ada di tengah-tengah keduanya . kalau dianggap bagus , siswa dari Realschule bisa meneruskan ke Gymnasium untuk mendapatkan abitur atau bisa juga langsung memasuki dunia kerja
            Setelah mendapatkan Abitue , siswa langsung bisa mendaftarkan diri ke perguruan tinggi . Berbeda dengan calon mahasiswa di Indonesia yang harus mengikuti tes tertulis (UMPTN), disini calon siswa sama sekali tidak perlu mengikuti ujian seleksi .Calon mahasiswa tinggal mngirim berkas lamarannya , dan universitas akan langsung mmutuskan berdasar nilai Abitur . Hal tersebut dapat dilakukan karena pendidikan di seluruh Jerman , baik pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi memiliki kualitas yang sama
            Untuk menjamin  kualitas yang merata di semua sekolah , setiap anak wajib masuk ke sekolah terdekat yang telah di tunjuk oleh pemerintah ( bila memilih untuk belajar di sekolah selain yang ditunjuk , maka orang tua nya harus mengajukan permintaan khusus yang disertai dengan alas an –alasannya ). Sebaliknya ,pemerintah pun menyediakan guru-guru dan fasilitas yang merata di semua sekolah , baik di kota besar maupun di pelosok  yang jauh dari kota .[4]
            Secara umum , sekolah – sekolah Jermn hanya menyelenggarakan pendidikan 5 hari perminggu , hari senin sampai jum'at para siswa masuk sekolah , sedangkan hari sabtu dan minggu mereka belajar di rumh bersama orang tua atau teman sebaya dalam rangka mengerjakan tugas tugas sekolah dan belajar pendalaman [5]
Program Progaram pendidikan
a. Program klasik
            Berbeda dengan yang di indonesia dan system ( Sarjana –Magister – Doktor ) , sampai saat ini jerman masih menganut pendidikan tinggi dengan dua jenjang yaitu Diplom ( Dipl.) dan Doktor (Dr)
            Dalam jenjang Diplom ini , pada tahun tahun pertama mahasiswa diwajibkan mengikuti serangkaian mata kuliah dasar (dikenal dengan nama Grundstudium). Setelah menyelesaikan semua mata kuliah dasar  mahasiswa diberi sertifikat Vordiplom akan tetapi sertifikat ini bukanlah gelar kesarjanaan . Untuk menyelesaikan Vordiplom akan tetapi sertifikat ini bukanlah gelar kesarjanaan . Untuk menyelesaikan Vordiplom , mahasiswa mmerlukan waktu sekitar 2,5 tahun . Setelah mendapatkan Vordiplom , barulah mahasiswa di izinkan mengambil mata kuliah pada level yang lebih tinggi ( dikenal dengan nama Haupstudium ) . Setelah menyelesaikan semua mata kuliah Haupstudium , barulah mahasiswa diizinkan menulis tugas akhir ( dikenal dengan nama Diplomarbeit ) sebagai syarat kelulusan diplom , Jadi Diplom adalah gelar resmi pertama yang di peroleh setelah menyelesaikan studinya di UNI atau FH
b.ProgramBaru
            Berdasarkan kesepakatan Bologna tahun 1999 semua Negara EU bersepakat untuk menyelesaikan system pendidikan antara satu Negara dengan Negara yang lainnya di kawasan EU.Hal ini perlu dilakukan Karena kesepakatan MAA stricht tahun 1992 menjamin bahwa semua Negara EU harus mengakui kesamaan gelar dan keprofesian yang diberikan oleh universitas maupun lembaga profesi ndi Negara-negara EU lainnya
            Dari kesepakatan Bologna 1999 tersebut , salah satu isinya semua Negara-negara EU akan mengkonversi system pendidikan tingginya menjadi tiga jenjang Bachelor-Master-Doktor.Disepakati pula bahwa Bachelor ( dengan waktu tempuh 3-4 tahun ) adalah gelar kesarjanaan pertama yang diberikan oleh Universitas , dimana pemilik gelar tersebut dyakini telah siap mauk dunia kerja . Program pendidikan Master adalah pendidikan lanjutan setelah Bachelor dan diberikan selama 2 tahun
Pendidikan Orang Dewasa dan Pendidikan Non Formal
            Adapun pendidikan bagi penduduk dewasa yang ingin bersekolah tetapi tidak bisa mengikuti pelajaran seperti di Realscule sehingga dapat menyelesaikannya dengan mengikuti ujian dengan nama Realschulabschluss atau Abitue , maka mereka dapat memilih mengikuti sekolah di Abengymnasyium atau Abendreadschule yang merupakan sekolah malam usia mereka bekerja . Sekolah ini memang diperuntukkan untuk bagi orang dewasa yang setiap hari bekerja sehingga hamper tidak ada kesempatan dan waktu untuk hadir di sekolah pada waktu siang hari [6]
            Pendidikan bagi orang dewasa ( Adult Education ) di jerman dikelompokkan dalam tiga kategori : umum , vokasional (termasuk tehnik keuangan) dan politik . Undang –undang Federal pada tahun 1972 mendorong partisipasi masyarakat dalam program pendidikan orang dewasa dengan member bantuan keuangan serta tambahan hari libur (bagi yang bekerja) asalkan mereka mau mengikuti pelajaran vokasional . Kebijakan ini diambil karena kenyataan menunjukkan bahwa dalam keadaan perubahan social orang harus memperbaharui dan meningkatkan kualifikasinya sehingga sesuai dengan tuntutan zaman dan perkembangan masyarakat
            Program pendidikan dewasa ini didominasi penyelenggaraan nya oleh Volkochchulen , biasanya didukung oleh masyarakat setempat, walaupun  sekolah ini terdaftar sebagai organisasi nirlaba
Manajemen Pendidikan
a.Otorita
            Oleh karena konstitusi federal telah menetapkan kewenangan Lender atas dasar pendidikan maka beberapa Lender membuat beberapa ketentuan dalam konstitusi mereka masing-masing mengenai peraturan – peraturan masalah pendidikan dan seluruhnya melalui proses legislative . Peraturan itu mencakup penetapan tujuan pendidikan , struktur isi pelajaran dan prosedur dalam system daerah mereka masing-masing . Dalam Negara bagian , tanggung jawab pendidikan terletak kepada level kementrian cabinet yang sering disebut kementrian kebudayaan (Kultusministerum).Pada Negara-negara bagian yang luas daerahnya , sekolah tidak di control secara langsung oleh kementrian Negara bagian , tetapi melalui badan administrative regional yang merupakan bagian dari badan eksekutif tanpa pasangan atau Counterpart langsung dari pihak legislatif atau DPR . Masyarakat setempat biasanya punya tanggung jawab menyediakan infrastruktur yang diperlukan dan adakalanya juga terlibat dalam pengangkatan staf.
b.Pendanaan
            Dengan pengecualian pendidikan tinggi , Keuangan pendidikan sepenuhnya ditangan Lender dan masyarakat setempat . Secara umum biaya personil berada di tangan pemerintah Negara bagian , dan infrastruktur dari masyarakat . Tanggung jawab pemerintah federal untuk  pendidikan tinggi . Pengadaann penelitian serta peralatan pengajaran dan secara umum member dukungan terhadap kegiatan penelitian . Sementara hamper semua program pendidikan ( termasuk pembebasan uang kuliah pada pendidikan tinggin ) bersifat gratis. Pemerintah Federal juga memberikan bantuan uang kepada sebagian sisea sekolah menengah dan mahsiswa perguruan tinggi . Sebagian dari bantuan itu adalah pinjaman  . Oleh karena itu sekolah-sekolah swasta yang kecil (misalnya yang selenggarakan oleh gereja ). Banyak diantaranya menerima bantuan dari anggaran pemerintah dengan jumlah yang cukup besar ( kira-kira 90% dari biaya opersional sekolah). Dan lebih dari itu sekolah sekolah juga membebskan uang sekolah 
c.Personalia
            Biasanya untuk guru –guru spesialis untuk bidang keuangaan yang di didik di tingkat universitas , dengan teaknan utama pada bidang keahlian dibandingkan dengan bidang keguruan .staf pengajar untuk skolah lain termasuk berbagai bentuk sekolah vokasional dan think memperoleh pendidikan di penrguruan tinggi lain , dan sering menuntut persyaratan untuk yang lebih rendah
d.Kurikulum
            Menteri-menteri pendidikan egara bagian menentukan kurikulum merek sesuai dengan peraturan perundang-undangan yng berlaku , dn mereka melakukan itu dengan tiga jenis instrumen:
            1. Tabel yang menguraikan jumlah jam pelajaran tiap minggu serta mata pelajaran yang sesua dengan grade sekolah
            2. Pedoman Kurikulum 
            3. Pemberian wewenang Penulisan penggandaan buku teks
Tujuan umum kurikulum ditentukan oleh peraturan sekolah , sedangkan tujuan kurikulum khusus diterbitkan berkaitan dengn pedoman kurikulum ini duputuskan oleh kementrian Negara bagin.
e.Ujian knaikan kelas dan sertifikasi
            pendektan yang dilakukan untuk mengetahui pencapian murid dalah menyerahkan seluruhnya kepada guru untuk menyusun tes tertulis sendiri ditambah dengan interaksi lisan murid-guru selama proses belajar berlangsung . Hasilnya digambarkan dalam bentuk laporan kemajuan tertulis atau dalaam bentuk nilai. Tidak ada kenaikan kelas secara otomtis , tetapi kelas mengulang juga  hampir tidak bisa dilaksanakan lagi . Semua hasil dokumen belajar seperti sertifikat tamat belajar dan diploma yang dicapai di universitas dan ujian ujian Negara memiliki hukum resmi . Dokumen – dokumen ini saling diakui oleh Negara Negara bagian dan member hak kepada pemegangnya untuk memasuki program pendidikan yang lebih tingggi dan juga mengandung nama – nama professional termasuk gelar akademik.
f.Evaluasi dan Penelitian Pendidikan
            Tidak ada evaluasi nasional yang dilakukan scara teratur mengenai hasil pendidikan . Komponen Jerman dalam bidang asiosiasi Internasional untuk penelitian Penilaian Pencapaian Pendidikan dalam bidang "membaca" survey pertama dalam dua dekade yang terakhir didasarkan pada sampel probabilitas siswa secara nasional . Penelitian ini dilakukan disamping penelitian –penelitian yng lebih besar dengan bantuan dana pemerintah yng dilksanakan oleh Negara negara lain , Jerman belum layak melakukan penelitian  empiris dalam bidang pendidikan [8]
Penutup
            Dewasa ini pendidikan di jerman secara umum menjadi tanggung jawab Negara .pengolahan system pendidikan di Jerman ditentukan oleh negara sedangkan pemerintah federal hanya memegang peranan kecil yaitu keuangan
            Reunifikasi Jerman Barat dan Jerman Timur  menarik perhatian dari banyak pihak .Dibidang pendidikan bersatunya kembali kedua bagian Jerman ini berdampak langsung pada system pendidikan yang selama ini telah berlaku dalam bentuk yang berbeda karena bedanya system politik . Jerman barat melaksanakan system yang bersifat desentralistis sedangkan Jerman timur lebih bersifat Sentralis
            Reunifikasi secara umum dapat berjalan mulus dan upaya-upaya adaptasi , perubahan dalam segala aspek kehidupan , sama mendapat dukungan dari kedua belah pihak Jerman Barat dan Jerman Timur . Khusus dalam bidang pendidikan beberapa hal menjadi catatan sikap saling memahami antara kedua belah pihak sangat mendukung proses penyatuan system pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Rohman.Arif . 2010 . Pendidikan Komparatif : Menuju ke Arah Perbandingan Antar Negara . Yogyakarta : Laksbang Mediatama
Syah Nur . Agustiar . 2001 . Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara . Bandung : Lubuk Agung
http//rideutsch.wordpress.com / 2014/04/22 / system-pendidikan-jerman
Notes
[1]  Agustiar Syah Nur , Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara (Bandung : Lubuk Agung , 2001), h. 155-156
[2]  Arif Rohman , Pendidikan Komparatif: Menuju ke Arah Perbandingan Antar Negara . Yogyakarta : Laksbang Mediatama

[3] Agustiar  Syah Nur, Op. Cit., h. 157
[4] http://rideutsch.wordpress.com/2008/06/16/sistem-pendidikan-jerman
[5] Arif Rohman, Op. Cit., h. 139-141
[6] Agustiar Syah Nur, Op. Cit., h. 143
[7] Ibid, h. 161
[8] Agustiar syah Nur , Op, Cit h.165-169

No comments:

Post a Comment