Halaman

LAHIRNYA BAPAK PENDIDIKAN MODERN INGGRIS (YOHANES AMOS COMENIUS)

SISKA MAULANA PUTRI/  SP

1.      Latar Belakang
            Inggris adalah sebuah negara yang merupakan bagian dari Britania Raya. Negara ini berbatasan langsung dengan Skotlandia di sebelah utara dan Wales di sebelah barat, Laut Irlandia di barat laut. Laut Keltik di barat daya, serta Laut Utara di sebelah timur dan Selat Inggris, yang memisahkannya dari benua Eropa, di sebelah selatan sebagian besar wilayah Inggris terdiri dari bagian tengah dan selatan pulau  Britania Raya di Atlantik Utara. Inggris juga mencakup lebih dari 100 pulau-pulau kecil seperti Isles Of Selly dan Isle Of Wight.[1]
            Dengan luasnya negara yang di miliki oleh Inggris. Negara Inggris juga memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia. Salah satu tonggak penting dalam sejarah pendidikan di Inggris adalah pertama kalinya program wajib belajar diberlakukan, yaitu pada tahun 1880. Wajib belajar diberlakukan saat itu hanya untuk anak berusia 5 sampai dengan 10 tahun. Batas akhir usia wajib belajar kemudian bertambah secara bertahap dan mencapai usia 14 tahun pada tahun 1918. Tahun 1947 dan tahun 1973, batas akhir usia tersebut kembali masing-masing meningkat menjadi 15 dan 16 tahun. Dengan diberlakukannya undang-undang Education and Skills Act 2008, mulai tahun 2013 sampai dengan 2015, batas akhir usia wajib belajar tersebut akan bertahap meningkat menjadi 18 tahun.[2]
Terbukti dengan begitu banyaknya Universitas ternama yang di akui oleh dunia yang berada di Inggris. Serta berada di peringkat tertinggi di dunia, seperti Universitas Cambridge, Imperial College London, Universitas Oxford dan University College London, Namun siapa sangka Inggris yang terkenal akan sekolah-sekolah yang hebat. Pada awal abad pertengahan, Inggris memiliki sistem pendidikan yang sangat terburuk pada masanya.Comenius yang seorang guru mengenal baik kelemahan yang ada pada sistem pendidikan atau sekolah pada abad pertengahan.
            Sebagai orang yang berkecimpung di dalam dunia pendidikan ia pun tidak hanya mengeritik dan berpangku tangan. Ia ikut ambil andil dalam mengembangkan sistem pendidikan yang lebih baik.
2.      Munculnya Comenius di Inggris
Comenius adalah seorang yang beragama Prostetan. Pada tahun 1618 terjadi perang agama antara agama Katolik dan Protestan. Hal tersebut mengakibatkan meletusnya perang tiga puluh tahun ( 1618-1648 ), yang pada akhirnya agama katolik lha yang menang dan merupakan agama yang di akui hukum di Moravia. Orang-orang yang berada di golongan atas mereka mendapat pilihan untuk memilih untuk pindah agama atau angkat kaki dari negara itu. Comenius yang merupakan golongan atas lebih memilih untuk angkat kaki dari negara itu dari pada dia harus pindah agama.
Akhirnya ia dan keluarganya memilih pindah ke kota kecil di Leszno. Pusat kegiatan persatuan Bruder yang terkenal  di Polandia. Di sana dia bekerja sebagai seorang guru bahasa latin di Gimnasium Leszno. Namun ia tidak merasa puas dengan metode pengajaran yang tidak memadai, di tambah lagi dengan adanya batasan-batasan orang yang boleh menerima pendidikan.
Karena sebagian besar sekolah pada abad pertengahan di kendalikan oleh Geraja Katolik. Oleh karena itu, pelajaran bahasa latin adalah pelajaran yang paling di utamakan, untuk memastikan tenaga yang dapat di rekrut menjadi pastor selalu tersedia. Selain itu, tidak adanya tujuan belajar yang spesifik dan tidak ada rancangan untuk mengarahkan para siswa. Di tambah lagi disiplinnya yang ketat, kadang-kadang kejam dan suasana moral yang sangat mengerikan.
Pada abad ini merupakan sistem pendidikan yang paling " Semeraut " hal ini di katakan oleh Simon Laurie. Namun Comenius lebih tegas mengatakan bahwa  pendidikan pada saat itu sebagai " Rumah Penjagalan Pikiran ".
3.      Lahirnya Pemikiran Baru
Comenius bukan lha orang pertama yang menyeruhkan reformasi pendidikan banyak para tokoh-tokoh yang menyerukan perubahan namun mereka semua gagal mendapatkan dukungan resmi terhadap gagasan-gagasan mereka. Namun, Comenius tetap mengemukakan pendapatnya tentang reformasi pendidikan.
Terbukti dengan ia menyampaikan suatu sistem yang membuat proses belajar menyenangkan bukannya membosankan dan melelahkan. Ia menyebut rancangan pendidikannya "PAMPAEDIA" yang berakti "PEDIDIKAN UNIVERSAL". Ia menginginkan sistem pengajaran progresif yang dapat di nikmati setiap orang. Ia menginginkan pengajarn yang bertahap, katanya, dengan konsep dasar yang meningkat secara bertahap dan wajar hingga konsep yang lebih rumit. Comenius juga mengajarkan penggunaan bahasa ibu selama beberapa tahun pertama sekolah, sebaliknya dari bahasa latin.[3]
Akan tetapi, pendidikan seharusnya tidak dibatasi pada usia menjelang dewasa, tetapi mencakup seluruh masa hidup seseorang. Dengan pemahaman seperti itu, ia membagi periode kehidupan manusia menjadi tujuh tahap.
  1. Sekolah Kelahiran
  2. Sekolah Bayi
  3. Sekolah Kanak-kanak
  4. Sekolah Remaja
  5. Sekolah Pemuda
  6. Sekolah Orang Dewasa
  7. Sekolah Lanjut Usia
Comenius menulis bahwa kegiatan belajar-mengajar hendaknya "benar-benar praktis, benar-benar menyenangkan, dan sedemikian rupa sehingga sekolah benar-benar bagaikan permainan, yakni awal yang menyenangkan dari seluruh kehidupan kita". Ia juga percaya bahwa sekolah seharusnya bukan hanya berfokus pada pendidikan pikiran melainkan juga pada pendidikan manusia seutuhnya, bahwa itu hendaknya mencakup pengajaran moral dan rohani.[3]
            Selanjutnya menurut Comenius pendidikan atau mengajar akan menjadi mudah dan menyenangkan apabila mengikuti proses yang terjadi dalam alam. Hal itu terjadi apabila:
1.      Memulai sedini mungkin sebelum jiwa dan kepribadian peserta didik, murid atau siswa dirusak oleh berbagai kepentingan.
2.      Jiwa dan kepribadian harus dipersiapkan sebaik mungkin untuk menerima pendidikan. Situasi dan iklim pendidikan harus diciptakan secara kondusif.
3.      Pendidikan harus berlangsung dari hal-hal yang umum ke hal-hal yang khusus, dengan memulai dari hal-hal yang mudah dan berproses menuju ke hal-hal yang sukar.
4.      Murid atau pelajar tidak dibebani dengan banyaknya mata pelajaran.
5.      Penekanan ada pada proses. Kemajuan tidak dipaksakan, tetapi berproses secara berangsur-angsur.
6.      Tidak memaksakan pengetahuan yang berat. Menurut Comenius, intelektualitas jangan dipaksakan, tetapi berkembang sesuai dengan usia dan menggunakan metode yang alami.
7.      Dan terakhir adalah pendidikan harus terlibat dan melibatkan diri di tengah realitas sosial. Para pelajar atau siswa harus diikutsertakan dalam pembangunan masyrakat, dengan menyertakan mereka dalam situasi sosial masyarakat yang ada.[4]
Hasil karya Comenius yang paling terkenal adalah The Visible World, sebuah buku panduan membaca untuk anak-anak yang di lengkapi gambar. Buku itu pun merupakan tonggak penting dalam sejarah pendidikan. Ellwood Cubberley, seorang pakar pendidikan pada abad ke-20, mengataka bahwa buku itu "tidak ada gantinya di Eropa selama seratus lima belas tahun dan di gunakan sebagai buku pelajaran selama hampir dua ratus tahun"
            Dan hal itu membuat Comenius menjadi di eluk-elukan sebagai seorang yang jenius. Bahkan di seluruh Eropa, para sarja menggap Comenius sebagai pemimpin dan sering meminta nasehat dari Comenius. Menurut buku Magnalia Christi Americana, dengan kemansyuran yang di miliki oleh Comenius membuat dia di angkat menjadi sebagai Presiden Harvard University, di Cambridge, Massachusetts. Akan tetapi, Comenius menolak karena ia tidak mencari nama, kehormatan, serta jabatan yang tinggi.
            Namun pada tahun 1656 Comenius kehilangan hampir segala sesuatu yang di milkinya. Namun, untunglah ia meninggalkan kekayaan dalam bentuk lain. Buku A Brief Historyn Of Education berkata, "Comenius mengubah seluruh penekanan dalam penyampaian instruksi yang sebelumnya melalui kata-kata menjadi melalui benda-benda, serta menjadikan pengajaran ilmu pengetahuan sains dan informasi dunia yang bermanfaat, sebagai kunci dari karyanya."
            Karya Comenius yang begitu besar terhadap pendidika membuat belajar-mengajar lebih sistematis. Serta merevolusi pengajaran di dalam kelas. Seorang pendidikan dari Amerika bernama Nicholas Butler berkata, " Comenius menempati posisi paling penting dalam sejarah pendidikan. Ia memperkenalkan dan mendominasi seluruh gerakan modern dalam bidang pendidikan dasar dan menengah". Hal ini lah yang membuat Yohanes Amos Comenius mendapata gelar kehormatan sebagai "BAPAK PENDIDIKAN MODERN".
            Namun Comenius tetap rendah hati bahkan merasa belum bisa menjalankan perintah dari ALLAH. Ia tetap rendah hati dengan gelar yang ia terima yaitu sebagai Bapak Pendidikan Modern.
NOTES :
[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Inggris
[2] http://atdikbudlondon.com/indonesian-students/info-dan-layanan-atdik/buku/sistem-pendidikan-di-inggris/
[3] http://id.wikipedia.org/wiki/John_Amos_Comenius
[4] https://krisbheda.wordpress.com/tag/john-amos-comenius/
[5] Robert R. Boehlke. 1996. Sejarah Perkembangan pikiran dan Praktek Pendidikan Agama Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 1.

No comments:

Post a Comment