YULIANA NURHAFIZAH / B/ SR3
1. Tabrani : Tunggu saja 15 Maret Nanti
Akan didekralasikan negara Riau Merdeka, beberapa tokoh masyarakat Riau menyikapi sikap pemerintah pusat yang dinilai Arogan. Tidak tanggung-tanggung mereka menyatakan sebuah kemerdekaan bagi Riau yang rencananya akan didekralasikan tgl 15 maret 1999 mendatang, di kampus UR. Salah satu tokoh yang menyatakan hal itu adalah Dr. H Tabrani Rab. Hal yang sama juga diungkapkan Fauzi Kadir SH MS, mantan Ketua PAN Riau, kepada sejumlah wartawan disekretariat SKK Bahana mahasiswa Unri, minggu (7/3). Fauzi Kadir menegaskan, tidak ada teori yang bisa mendukung praktek yang dilakukan di pusat, dimana mereka tidak menyetor modal apa-apa, tapi menguasai keuntungan hasil bumi Riau selama ini.
Tabrani sudah beri sinyal merdeka, ia telah memproklamirkan Riau merdeka pada sabtu malam (6/3), menurutnya diabaikannya tuntutan Riau untuk bagi hasil minyak bumi, menunjukkan pemerintah pusat tidak punya itikat baik. Riau sebagai penyumbang devisa terbesar tidak pernah tahu berapa persen kontribusi yang diberikannya. Tabrani dan Fauzi Kadir menyatakan Riau harus segara membentuk kabinet bayangan. Keduanya sepakat bahwa Riau mardeka sekarang sudah menjadi komitmen."sebab pemerintah pusat sudah tidak mampu lagi mengemban amanah pembukaan UUD 45 untuk kesejahtaraan Bangsa," Tuntutana itu akan ditempuh lewat jalan diplomas, bukan kekerasan. Dalam pada itu, tokoh Reformasi Riau Prof. Dr. H. Tabrani Rab menyatakan siap menjadi Presiden negara Riau mardeka.
2. Azlaini : NRM Jangan Hanya Pernyataan
Pekanbaru, RP. Pernyataan rencana pendiri Negara Riau Merdeka (NRM), ternyata mendapat tanggapan positif dari "Kartini" Riau, HJ Azlaini Agus SH.
Reformis wanita ini ketika dimintai tanggapannya oleh Riau Pos kemarin mengalakan, pendirian Negara Riau Merdeka itu sah-sah saja. Artinya, menurut Azlaini, jangan hanya pernyataan.
Azlaini juga mempertanyakan, apa sebenarnya hakikat perjuangan kita dan apa sebenarnya yang hendak kita cari. "kita kan sekarang ini menuntut. Pengakuan hak-hak masyarakat daerah secarah penuh. Hak untuk mengurus rumah tangga dearah secara penuh. Bukankah itu matlamat perjuangan yang kita lakukan selama ini. Nah, jika untuk mencapai matlamat ituharus memberontak, kenapa tidak," katanya dengan nada tanya.
Namun, jika matlamat itu dapat dicapai dalam konsep bernegara kesatuan, itulah yang terbaik.
Tokoh muda asal Kepulauan Riau, Drs. Daeng Ayub Natuna mengatakan, konsep Negara Riau Merdeka merupakan pilihan terbaik bagi Riau.
Untuk merealisasikan konsep ini, harus dibuat satu tim yang tumbuh dari komponen LSM, mahasiswa dan tokoh masyarakat Riau yang melibatkan semua unsur. " kita harus menyiapkan kabinet bayangan serta perangkat lunak dan kasarnya. Ini sangat mendesak untuk dilakukan untuk itulah diperlukan satu tim perumus yang komprehensif," ujar Daeng.
Deklarasi Riau Merdeka, yang dipusatkan di Kampus Unri, jalan Patimura Pekanbaru, Deklarasi ini menurut rencana akan dihadiri segenap lapisan masyarakat Riau.
"Saya akan bawa Sakai (Suku Sakai, red) nanti ke sana. Namanya Ridwan. Saya akan pidato mengenai Riau Mardeka, sementara kehadiran pak, Ridwan sebagai simbol. Saya akan katakan pada hadirin, inilah bukti kemerdekaan sejak 50 tahun lalu," urai Prof Tabrani Rab.
Acara deklarasi itu sendiri, sudah dirancang Gaburan Pers Kampus (GPK) Riau. Bersedianya GPK sebagai fasilitator ini tak lepas dari tantangan yang dikemukakan Tabrani kapada gabungan koran kampus tersebut.
Ide Riau Merdeka ini lebih merupakan kekecewaan Riau terhadap eksploitasi yang dilakukan Jakarta terhadap dearah paling kaya di tanah air itu.
3. Muchtar Ahmad Mendukung NRM
Era reformasi sekarang ini telah menimbulkan suatu silat kearifan orang-orang Riau dalam meninjau kembali martabat dirinya dimata orang-orang pusat. Demikian tanggapan Rektor Unri Prof. Muchtar Ahmad mengenai ide-ide reformasi yang bermunculan di Riau. Termasuk keinginan beberapa tokoh masyarakat membentuk negara Riau Merdeka (NRM).
Menurutnya, keinginan agar Riau mardeka tidaklah muluk-muluk, mutu SDM Riau mampu membuat negara baru. Dari empat juta lebih jumlah penduduk Riau, 20 ribu atau 0,5 persen adalah mahasiswa. Dengan kata lain setiap 1000 penduduk ada lima orang mahasiswa di dalamnya. "Universitas mendukung keinginan itu, seperti harus ada pemberontakan dan rusuh-rusuh dahulu baru aspirasi daerah diperhatikan, " katanya, sambil menyimpulkan Indonesia semakin bergejolak dikarenakan aspirasi daerah selama dilecehkan.
Dan sangat disayangkan pemerintah pusat tidak belajar dari situ. Pemerintah malah secara tidak langsung mendidik dan membangun bangsa secara tidak sehat. Padahal, untuk memedamkan kerusuhan tersebut mengorbankan banyak nyawa apalagi dana yang seharusnya dapat dipergunakan untuk pembangunan dearah malah tambah banyak makan biaya untuk memedamkannya.
4. Soeman Hs Dukung Riau Merdeka
Tokoh pendidikan dan pujangga tiga zaman, Soeman Hs, siap mendukung Negara Riau Merdeka (NRM) jika ternyata pemerintah tidak bersedia mengabulkan permintaan 10 persen hasil minyak. "Mengapa berat betul pemerintah memberikan 10 persen hasil minyak negeri ini. Padahal sejak zaman Belanda hasil minyak kita dibawa keluar dearah.
Soeman mengatakan, Riau sebagai penghasil minyak terbaik di seluruh dunia dan penghasil migas terbesar merupakan salah satu andalan Indonesia dalam mengatasi Krisis. Namun, kondisi masyarakat Riau hidup dalam kemiskinan dan kemelaratan.
Selama ini apa yang diberikan Caltex kapada Riau? Kecuali hanya jalan ke Dumai, semuanya diberikan ke pusat, berkantor besar di pusat.
Kondisi Riau memang sangat mengkhawatirkan, jelas Soeman. Hasil hutan dan bahan galian bumi diambil perusahaan besar, dimana semuanya berkantor pusat di Jakarta. Masyarakat dan pemerintah dearah telah berkali-kali mengusulkan ke pemerintah pusat, namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari tuntutan masyarakat tersebut.
5. KBMR Dukung Riau Merdeka
Ketua KBMR (Keluarga Besar Melayu Riau) Normansyah Abdul Wahab. Kepada Riau Pos kemarin, tokoh muda Melayu ini dengan tegas menyatakan sangat mendukung gagasan yang dilontarkan Prof. Tabrani Rab dan Fauzi Kadir SH MS itu.
Norman yang diisukan akan mengundurkan diri dari jabatan Ketua DPW Partai Islam Demokrat Riau ini sependapat bahwa Negara Republik Indonesia didirikan atas dasar senasip sepenanggungan. Semestinya, katanya, semangat itu tetap dipertahankan untuk menjaga keutuhan kesatuan dan persatuan.
6. Tenas Effendy : Itu Gagasan Gegabah
Tokoh masyarakat Riau H. Tenas Efendy, menyatakan tidak setuju dengan ide tersebut, dan menilainya sebagai gagasan yang gegabah.
Menurut saya, itu sebuah gagasan yang terlalu cepat dilontarkan. Apakah gagasan itu sudah benar-benar mewakili aspirasi seluruh masyarakat Riau? Riau kan tidak dikendalikan oleh satu atau dua orang. Sebaiknya kita jangan terlalu mudah mengatasnamakan rakyat Riau. Sebab, di Riau ini masih banyak orang.
Tetapi, pada gagasan Riau Merdeka ini, saya menilai, hanya gagasan pribadi beberapa orang saja. Belum mencerminkan kehendak dan aspirasi masyarakat Riau secara keseluruhan ucapnya lagi.
Tenas juga mengingatkan bahwa tidak mudah untuk mendirikan sebuah negara baru.
Saya menilai tuntutan kita selama ini belum optimal. Tuntutan itu hanya bersifat insidentil dan terpecah-pecah. Alangkah lebih baik jika seluruh potensi yang ada bersatu, dalam sebuah gabungan masyarakat yang permanen, disosialisasikan dulu ke seluruh masyarakat Riau sehingga mereka mengerti maksud, tujuan, manfaat dan guna tuntutan ini.
7. Merdeka ? Silakan, asal tak rusuh.
Kalau selama ini kita hanya dengar pendapat kalangan pemikir dan cendikiawan masyarakat Riau, mengakui tak ada salahnya jika kaum pinggiran juga ikut bersuara tentang gagasan Riau merdeka.
Apa pendapat mereka seputar gagasan Riau merdeka itu?
Beragam jawabnya. Mereka tak ingin jika Riau merdeka nanti harus dilalui dengan kontak senjata.
"kalau kami apalah, pak, bisa makan, bisa tidur nyenyak dan beribadah dengan tenang sudah cukup bagi kami. Kalau Riau merdeka seperti kata orang-orang itu, memangnya orang seperti kita ini bisa kaya mendadak, karena minyak kita banyak. Tapi apa mungkin itu bisa. Kalau bisa saya mau saja", ujar saidah ibu berusia 50 tahun asal Rumbio, Kampar, yang sehari-harinya menjual sayur di pasar pagi sejak pukul 04 dini hari.
" Kalau harus pakai tembak-tembakan, lebih baik seperti sekarang ini, pak. Mau merdeka atau tidak kita tetap begini-begini juga nasibnya. Yang penting bagi saya aman da tenang. Itu sudah lebih dari segala-galanya", tambahnya lagi. Anehnya diantara ibu-ibu itu ada yang menanyakan sebaiknya kepada Utusan "Kita sekarang inikan sudah merdeka", ujar seorang penjual sayur dari desa Kubang, Kecamatan Siakhulu, Kampar.
8. Selain Birokrat pasti ingin Riau Merdeka
Selama ini SDA dikuras dan hak Riau diperkosa
Dumai, RP. Gagasan munculnya Riau Merdeka (RM) akibat kekecewaan akibat sumber daya alam dikuras dan hak-hak rakyat Riau terus diperkosa pemerintah pusat, kata mantan Wakil Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Riau di Yogyakarta 1994/199 Achmad Maritulius SE, Kamis (11/3), walau kontroversial tapi wajar. Menurutnya tuntutan 10 persen minyak yang selama ini disuarakan jika tidak diakomodir pemerintah pusat, wajar bila Riau menentukan sikap lepas dari negara kesatuan. "Secara pribadi, saya nilai semua masyarakat Riau setuju. Kita setuju Riau merdeka, tanpa kekerasan. Kalau masyarakat Riau berbicara atas nama jabatan birokrat baik ABRI maupun sipil, memang banyak tidak setuju Tapi kalau secara pribadi dan nurani saya perkirakan semua rakyat Riau mendukung", katanya.
Hanya saja menurut Achmad yang juga wakil ketua DPR Partai Amanat Nasional (PAN) Dumai Timur ini tentunya harus kesepakatan bersama melalui masyarakat besar dari masyarakat Riau sendiri. Karena yang menentukan nasib dan kelanjutan daerah ini adalah masyarakat Riau sendiri bukan saatnya lagi untuk tergantung dan mengharapkan belas kasihan pemerintah pusat. Dalam pada itu Koordinator Komite Reformasi Masyarakat Dumai (KRMD) Drs. H. Umar Umayah menilai gagasan pendirian Negara Riau Merdeka (NRM) belum proporsional. Munculnya gagasan itu, katanya tentu dilihat latar belakangnya secara transparan dan konsepsional.
9. Masyarakat lapisan bawah gembira bila NRM benar-benar dideklarasikan
Tanggapan tentang adanya ide ingin membentuk negara Riau merdeka seperti yang dilontarkan dua tokoh Kontroversial Prof. Dr. H. Tabrani Rab mantan Ketua PAN Riau, Drs. Fauzi ternyata tidak haya hangat dibicarakan dalam tingkatan atas dari masyarakat namun juga dari kalangan masyarakat awam.
Tempatnya mulai dari perkantoran baik pemerintahan maupun swasta bahkan sampai ke warung-warung kecil yang biasa didatangi masyarakat kelas bawah. Rencana NRM itu benar-benar telah dinanti-nantikan. Salah seorang penjual buah yang kapada Utusan mengaku bernama Samin mengungkapkan perasaanya bahwa ia akan mendukung sepenuhnya kalau benar-benar Riau merdeka itu dideklarasikan.
ini jika Riau merdeka tentu pekerjaanya nanti tidak akan menjadi supir oplet yang sudah ditekuninya selama empat tahun lebih. "Saya yakin kalau Riau merdeka, kami berasal dari Sumbar akan memberikan dukungan penuh sebab di Riau juga banyak orang kampung kami", ujarnya.
10. Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Riau
Sejumlah akademisi di Riau mendeklarasikan Negara Riau Merdeka pada 15 Maret ini. Jakarta akan kembali tutup telinga. Pada 15 Maret ini Proklamasi Negara Riau Merdeka akan mengudara, "itu kalau tak ada halangan. Kita akan maju terus dengan keinginan itu" kata tokoh masyarakat Riau Prof. Dr. Tabrani Rab.
Tabrani Rab, yang disebut sebagai calon Presiden Negara Riau Merdeka itu, mengatakan apapun resikonya ia bersama 18 orang dan sejumlah figur akan jalan terus mengumumkan lahirnya NRM. Kendati belum tentu akan memperoleh dukungan luas dari masyarakat, menurut dia, mereka tak akan turut langkah. Tabrani mengatakan, meskipun tempat deklarasi belum ditetapkan. Skenario acaranya sendiri sudah tersusun. Juga perangkat standard yang diperlukan untuk hajat itu sudah disiapkan. Bahkan UUD dan kabinetnya sekalian (lihat wawancara dengan Tabrani Rab).
Lalu bagaimana tanggapan pemerintah Jakarta?
Melihat tanggapan keras pemerintah Jakarta, bisa saja deklarasi Riau Merdeka bukan pada 15 Maret. Satu hal, kalaupun akhirnya ditunda, bukan berarti Jakarta telah berhasil tutup kuping. Tidak seperti rakyat Tim-Tim, Irian dan Aceh, warga Riau pasti akan terus menuntut haknya. Sampai kuping yang tertutup itu mendengar.
11. Berlimpah Modal untuk Riau Merdeka
Tapi nyatanya sangat lain. Riau ibarat ayam yang mati kelaparan di lumbung padi. Benarkah? Umum memverifikasinya mari kita mulai dari paparan tentang kelimpahan alamnya. Lalu realitas alam tersebut kita hadapkan dengan fakta-fakta sosial ekonomi disana.
Berapa besar gerangan sumbangan Riau untuk Indonesia?
Dari minyak saja Kontribusi ini sudah sangat besar. Disana ada tujuh perusahaan minyak. Yang terbesar adalah PT. Caltex Pacific Indonesia. Caltex sendiri mampu memproduksi sekitar 700 ribu barel minyak per hari. Di Riau ada sekitar 9,45 juta hektar yang terdiri dari hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap,hutan konvensi.
Kalau demikian berapakah nilai yang disumbangkan Riau ke kas negara? Menurut data anggaran tahun 1997/1998 dari jenis pajak saja Rp. 966,39 miliar. Dari non pajak ada lagi. Yakni dan sektor kehutanan Rp. 377,09 miliar, pertambangan Rp.13, 18 miliar. Yang tersebar adalah dari sektor perindustrian pertambangan Rp. 57,72 triliun. Sementara itu dari sektor keuangan Rp. 69,7 miliar. Jadi total Rp. 59,2 triliun pada tahun 1997/1998 sungguh luar biasa. Hitung-hitungan diatas kertas dengan penghasilan yang sangat besar ini seharusnya rakyat Riau sudah makmur dan sejahtera.
12. Swasta dukung Riau merdeka
Salah satu pangusaha pribumi putra daerah yang usahanya dapat dikategorikan berhasil di Riau. Ir. H. Ismail Royan menjawab Riau Pos disela-sela pelaksanaan eksekusi tanahnya yang terletak di persimpangan jalan Arifin Almmad-jalan Sudirman baru-baru ini menyatakan kalangan swastapun menaruh perhatian besar terhadap kemungkinan'Riau Merdaka'.
Menurut dia, kondisi yang ada dan perkembangan yang terjadi selama ini belum menggambarkan suatu upaya pemisahan wilayah menjadi sebuah negara yang berdaulat penuh, tapi lebih menjurus kepada upaya melepaskan diri dari tindak dan prilaku yang sewenang-wenang yang selama ini dilakukan pusat. Sementara itu, Ketua Yayasan Kemajuan Negeri Melayu Riau, Mas Irba menyatakan keinginan merdeka itu harus ditanyakan kapada seluruh rakyat Riau yang tersebar di daerah-daerah yang terpencar. " Jangan terjebak. Jangan hanya karena beberapa orang di Pekanbaru, lantas kita menganbil kesimpulan bahwa Riau ingin merdeka penuh. Itu bisa merugikan rakyat tapi sebaliknya secara politik menguntungkan segelintir orang", ujarnya Irba.
13. Riau Merdeka
Tanggal 15 Maret lalu, Deklarasi Riau Berdaulat dikumandangkan. Deklaratornya adalah Prof. Dr. Tabrani Rab seorang aktivis yang sudah sejak lama memperjuangkan kemerdekaan bagi Riau. Pemilik Rumah Sakit Rab dan pendidik Lembaga Studi Sosial Budaya Riau bersama almarhum Suman, mereka ini merencanakan untuk membuat referendum bagi rakyat Riau. Ada 7 opsi yang ditawarkan : bergabung dengan RI, sistem otonomi, sistem otonomi yang diperluas, negara federal, negara konfederasi bergabung dengan negara lain (Singapura, Jepang atau Amerik ), dan merdeka penuh (Riau Mereka).
Berikut petikan wawancara dengan Rab :
Bisa dijelaskan lebih lanjut mengenai ide untuk bergabung dengan singapura?
Ya. Kalau Jakarta nggak beres-beres menyelesaikan
Persoalan yang tengah kita hadapi, kenapa kita nggak melihat ke Singapura. Lee Kuan Yew menyatakan bahwa sumber daya alam itu tidak penting lagi, yang penting adalah sumber daya manusia.
Selain Singapura, adakah kemungkinan untuk bergabung dengan negara lain?
Jepang atau Amerika. Sebab mereka perlu pulau Natuna. Terus terang, kalangan intelektual di sini suka dengan Amerika. Itu negara orientasi mereka. Alasan saya bergabung dengan Amerika meniru Hawaii.
Dari ketujuh kemungkinan yang Anda tawarkan. Anda sendiri cenderung kemana?
Saya lebih suka bergabung dengan Amerika. Meski begitu, ini juga bergantung pada Kongres Riau nanti. Sekarang para mahasiswa sedang membuat questioner, sesudahnya ada referendum yang tidak akan kita minta kepada Habibie tapi pada PBB. Saya nanti akan datang ke Amerika bersama dengan PBB minta referendum, seperti di Timtim. Apabila hasil referendum mengatakan bahwa NKRI yang diminta rakyat Riau, saya harus patuh. Ini merupakan hak apa yang saya katakan dalam Deklarasi Riau Berdaulat tanggal 15 Maret 1999. Jadi, merupakan hak kami untuk mengatakan rakyat Riau yang berjumlah 4,2 juta ini mau kemana. Bukan pusat yang menentukan.
Nampaknya bagi Anda kemerdekaan itu bukan harga mati, tapi masih ada semacam pertimbangan lain untuk bisa menjadi bentuk lain seperti otonomi yang diperluas?
Betul Kemerdekaan memang bukan harga mati. Itu sangat kecil sekali (kemungkinannya – Red), dan mungkin neglected. Sebab, tidak ada negara di dunia ini yang bisa separatis kecuali dengan bantuan Amerika. Dan kita mengetahui bahwa perubahan di Indonesia juga bukan karena perubahan internal. Begitu juga yang terjadi di negara lain. Semuanya eksternal, karenanya kita lebih banyak lobi ke masyarakat internasional.
Bagaimana dengan persiapan struktur pemerintahan untuk Riau Merdeka nanti?
Kami menolak yang begitu, sebab itu berarti terperangkap dalam hal-hal yang struktural. Saya anti-struktural. Saya tidak berkeinginan untuk menjadi Presiden Riau Merdeka. Biar orang lain yang mengambil alih.
DAFTAR PUSTAKA
Tabrani Rab, Prof. Dr. H. Menuju Riau Berdaulat.
Yayasan penerbit sosial budaya Riau, Pekanbaru, 1999.
No comments:
Post a Comment