PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA

AHMAD SUHARLAN

 

   K. H. Ahmad Dahlan merupakan salah satu tokoh pembaharu dalam Islam sekaligus sebagai pendiri persyarikatan Muhammadiyah. K. H. Ahmad Dahlan mulai melakukan ide pembaharuan sekembalinya dari haji pertama yaitu pada tahun 1888, melihat keadaan masyarakat Islam di Indonesia yang mengalami kemerosotan disebabkan oleh keterbelakangan pengetahuan akibat tekanan penjajahan pemerintah Belanda. Pemerintah Belanda menginginkan rakyat pribumi sebagai buruh kasar dengan upah rendah sehinga tidak lagi

memikirkan pendidikan. Adanya perbedaan dalam pendidikan menyebabkan berkembangnya dualisme pendidikan yakni sistem pendidikan kolonial Belanda dan sistem pendidikan Islam tradisional yang berpusatkan di pondok pesantren. Melihat perbedaan pendidikan yang terjadi pada saat itu maka

PENDIDIKAN DI INDONESIA PADA MASA AWAL KEMERDEKAAN DAN PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

 AHMAD SUHARLAN/SEJARAH PENDIDIKAN

    Secara garis besar pendidikan di awal kemerdekaan diupayakan untuk dapat menyamai dan mendekati sistem pendidikan di negara-negara  maju. Pada masa peralihan antara tahun 1945-1950 bangsa Indonesia merasakan berbagai kesulitan baik di bidang sosial ekonomi, politik maupun kebudayaan, termasuk pendidikan. Dari sejumlah anak-anak usia sekolah hanya beberapa persen saja yang dapat menikmati sekolah, sehingga sisanya 90% penduduk Indonesia masih buta huruf. Tujuan pendidikan pada waktu itu

SEJARAH dan PUSAT ISLAM di RUMANIA

YUNDHA NINGRUM 

 

            Rumania atau Rumania dengan kota Transylvanianya sudah begitu identik dengan legenda Drakula. Legenda ini sudah menjadi salah satu objek wisata andalan bagi kawasan Transylvania di Rumania. Legenda drakula emang lahir di kawasan ini, tak mengherankan bila sebagian ribuan tahun ribuan wisatawaan mendatangi kawasan ini untuk berwisata menikmati sebuah legenda tentang drakula.

            Namun, dibalik semua legenda itu, Rumania meiliki sejarah Islam yang begitu panjang. Negeri ini pernah menjadi bagian dari Kekhalifaan Turki Usmani ( lidah orang eropa menyebutnya otoman ) selama lima abad lamanya. Tak mengherankan bila islam di negeri ini bukan lagi hgal yang asing dan sudah memiliki akar tradisi yang begitu kuat meskipun secara keseluruhan islam merupakan agama minoritas di negeri tersebut.

SEJARAH PERADABAN CHINA

ARDY AMBAR SAPUTRA/S/E-B/

            Asia Timur sering disebut dengan istilah Timur Jauh, terjemahan dari bahasa Inggris The Far East. Istilah dalam bahasa Inggris, The Far East itu merupakan imbangan terhadap istilah-istilah The Near East dan The Middle East. Selama berabad-abad Asia Timur berada dalam isolasi relatif, karena berabad-abad sampai pertengahan abad 19, terletak dipinggiran daratan Asia sebelah timur teristimewa jauh dari jangkauan pengaaruh kekuasaan Eropa. Masyarakat-masyarakat di Asia Timur juga berabad-abad berada dalam kestabilan relatif atau kemantapan relatif, karena dijiwai oleh kekuatan-kekuatan spritual yang hampir sama.

Latar Belakang Berdirinya Pergerakan Pemuda keAgamaan Jong Islamieten Bond

Tresha lendia pratiwi

 

Kita mengenal tokoh-tokoh pejuang Islam di Indonesia seperti Mohammad Natsir, Mohammad Roem, Kasman Singodimedjo, Sjafruddin Prawiranegara, Prawoto Mangkusasmito, S.M. Kartosoewirjo. Mereka lahir dari dua organisasi Islam kalangan muda waktu itu yang berperan membina sikap dan keyakinan mereka sebagai muslim pejuang yang dididik di Jong Islamieten Bond (JIB) dan Studentent Islam Studie Club (SIS), perkumpulan mahasiswa untuk studi Islam.

JONG ISLAMIETEN BOND (JIB) adalah Organisasi nasional intelektual muda Islam yang didirikan di Jakarta pada tanggal 1 Januari 1925 oleh R. Samsurizal (Raden Sam), yang sekaligus sebagai Ketua yang pertama (1924-1926). Berturut-turut yang menjadi Ketua JIB adalah Wiwoho Purbohadijoyo (1926-1929), Kasman Singodimejo (1929-1936), M. Arifaini (1935-1936) dan Sunarya Mangunpuspito (1936-1942). [1]