UMAT ISLAM KULIT HITAM DI AMERIKA

ABDULLAH / PIS
Kaum Muslim kulit hitam di Amerika Serikat jumlahnya cukup besar. Pada tahun 1931 M, atas prakarsa Wallace Fard Muhammad didirikanlah Organisasi Black Muslim (Kaum Muslim Kulit Hitam) di Detroit, yg juga dikenal sebagai dengan sebutan Nation Of Islam (NOI = Bangsa Islam). Pada tahun 1934 M, Wallace Fard Muhammad meninggalkan Amerika. Kemudian organisasi Black Muslim dipimpin oleh Elijah Muhammad (1897-1975 M). Elijah adalah putra seorang pendeta Baptis di Georgia, yg pergi ke Detroit untuk mencari kerja dan menjalin hubungan akrab dengan Wallcae F.M.
Elijah Muhammad membuka markas besar organisasi Black Muslim ini di Chicago. Selama kepemimpinannya, organisasi ini mengalami konsolidasi yg kukuh, dan tumbuh dengan pesat. Banyak tokoh-tokoh yg masuk Islam, seperti Malcolm Little (Malcolm X), anak seorang pendeta baptis dan seorang orator ulung, yg setelah menunaikan ibadah haji, namanya diganti menjadi Al-Hajj Malik Al-Shabaz. Begitu pun dengan bekas juara tinju kelas berat Cassius Clay, yg kemudian namanya diganti menjadi Muhammad Ali. Pada masa kepemimpinan Elijah Muhammad, telah terbit "Muhammad Speaks" yg kemudian diganti nama menjadi Bilalian News (Kabar Kaum Bilali atau Muslim Kulit Hitam).
Elijah Muhammad meninggal dunia pada tanggal 25 Februari 1975. Adapun jasa-jasa Elijah Muhammad antara lain:
a.Membangunbanyak masjid dan sekolah.
b.Di bidang organisasi, ia telah meninggalkan jamaah yg besar dan teratur.
c.Di bidang ekonomi,, ia telah mewariskan uang senilai lebih dari kurang 80 juta dolar yg ditanam di berbagai perusahaan.
d.Telah berhasil mengangkat martabat kaum Mulslim negro dalam bidang sosial, ekonomi, dan pendidikan.
Adapun yg menggantikan Elijah Muhammad sebagai imam ialah putranya, yg bernama Waris Deen Muhammad atau Wrisuddin Muhammad. Mengenai usaha-usaha yg telah dilakukan oleh Warisuddin Muhammad, antara lain:
Meningkatkan usaha dakwah Islam, yg tidak saja ditujukan kepada orang-orang berkulit hitam, tapi kepada seluruh umat manusia, apa pun warna kulitnya.
1.               Meluruskan ajaran-ajaran yg kurang tepat yg telah diajarkan oleh para pendahulunya, dengan mengembalikannya kepada tuntunan Al-Qur'an dan Hadis. Ia berusaha memantapkan dua kalimat syahadat kepada para pengikutnya.
2.                  Mendorong para pengikutnya untuk mengambil bagian dalam kehidupan sosial dan politik negara yg lebih luas.
3.                  Mengubah nama Nations of Islam (NOI) menjadi World Community of Islam in the West (WCI = Komunitas Dunia Islam di Barat) pada tahun 1976 M. Ini dimaksudkan agar sasaran dari dakwah Islam lebih luas lagi. Selain itu, ia juga mempopulerkan sebutan Bilalian People atauBilalian American sebagai pengganti dari Black Muslim.
4.                  Membentuk Mejelis Imam (Council of Imam) pada tahun 1976. Majelis ini terdiri dari 6 orang. Setiap imam mengkoordinasi kegiatan Islam di wilayahnya masing-masing, seperti pengumpulan dan penyaluran zakat, penyelenggaraan pendidikan, urusan dakwah, dan perdagangan.
5.                  Membenahi tata tertib di dalam masjid, yaitu menyingkirkan kursi-kursi dalam masjid akibat pengaruh gereja, maka sejak Warisuddin menjadi imam, kursi-kursi itu ditiadakan. Demikian juga ia telah menghilangkan kebiasaan umat Islam kulit hitam yg suka berpuasa pada setiap bulan Desember, di mana Imam Warisuddin menegaskan bahwa kewajiban puasa bagi umat Islam itu harus seragam, yaitu pada setiap bulan Ramadhan.
6.                  Mengganti nama "World Community in the West" menjadi "American Moslem Mission (AMM)" pada tanggal 30 April 1980. Perubahan ini dimaksudkan sebagai penegasan bahwa tugas pokok organisasi ini adalah dakwah (mission), sebagai organisasi bersifat nasional (bangsa Amerika), dan kaum Muslim Amerika menjadi bagian dari umat Islam dunia.
Usaha-usaha yg telah dilakukan oleh Warisudin Muhammad tersebut disambut baik oleh para pemimpin dunia Islam, sehingga pada tahun 1978 M Warisuddin diundang untuk menghadiri Konferensi Menteri Luar Negeri Negara-Negara Islam. Ia mendapat gelar "Mujaddid", yg artinya pembaharu.
Jumlah masjid di Amerika Serikat cukup banyak, baik yg didirikan oleh kaum Muslim kulit hitam maupun oleh Muslim lainnya. Masjid yg indah terletak di Washington, yg dibangun pada tahun 1952.
Sedangkan masjid yg paling besar terletak di Detroit, yakni Islamic Center Detroit yg dibangun antara tahun 1962-1968 oleh para jamaah, atas bantuan pemerintah Saudi Arabia, Mesir, Iran, dan Libanon. Masjid tersebut dilengkapi dengan perpustakaan yg berisi buku-buku Islam berbahasa Inggris.
Di Kanada jumlah umat Islam cukup banyak, hal ini ditandai dengan terdapatnya masjid hampir di setiap kota besar. Bahkan banyak bangunan lain yg dijadikan tempat ibadah. Masjid yg pertama dibangun di Kanada, bahkan salah satu masjid tertua di Amerika Serikat, adalah Masjid Ar-Rasyid di Edmonto Alberta, didirikan tahun 1931 M Selain itu, organisasi-organisasi Islam pun banyak terdapat di Kanada.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Paket Pendidikan Agama Islam untuk SMA kelas XII, Bab 12.

KEHIDUPAN EKONOMI MASYARAKAT INDONESIA PASCA PENGAKUAN KEDAULATAN

Rinaldi Afriadi Siregar/ PIS

Pasca pengakuan kedaulatan pada tanggal 27 Desember 1949, permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia di bidang ekonomi sangatlah kompleks. Berikut ini masalah-masalah tersebut.
1. Belum terwujudnya kemerdekaan ekonomi
Kondisi perekonomian Indonesia pasca pengakuan kedaulatan masih dikuasai oleh asing. Untuk itu para ekonom menggagas untuk mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional. Salah satu tokoh ekonom itu adalah Sumitro Djoyohadikusumo. Ia berpendapat bahwa bangsa Indonesia harus selekasnya ditumbuhkan kelas pengusaha. Pengusaha yang bermodal lemah harus diberi bantuan modal. Program ini dikenal dengan gerakan ekonomi Program Benteng. Tujuannya untuk melindungi usaha-usaha pribumi. Ternyata program benteng mengalami kegagalan. Banyak pengusaha yang menyalahgunakan bantuan kredit untuk mencari keuntungan secara cepat.
2. Perkebunan dan instalasi-instalasi industri rusak
Akibat penjajahan dan perjuangan fisik, banyak sarana prasarana dan instalasi industri mengalami kerusakan. Hal ini mengakibatkan kemacetan dalam bidang industri, kondisi ini mempengaruhi perekonomian nasional.
3. Jumlah penduduk meningkat cukup tajam
Pada pasca pengakuan kedaulatan, laju pertumbuhan penduduk meningkat. Pada tahun 1950 diperkirakan penduduk Indonesia sekitar 77,2 juta jiwa. Tahun 1955 meningkat menjadi 85,4 juta. Laju pertumbuhan penduduk yang cepat berakibat pada peningkatan impor makanan. Sejalan dengan pertumbuhan penduduk kebutuhan akan lapangan kerja meningkat. Kondisi tersebut mendorong terjadinya urbanisasi.
4. Utang negara meningkat dan inflasi cukup tinggi
Setelah pengakuan kedaulatan, ekonomi Indonesia tidak stabil. Hal itu ditandai dengan meningkatnya utang negara dan meningginya tingkat inflasi. Utang Indonesia meningkat karena Ir. Surachman (selaku Menteri Keuangan saat itu) mencari pinjaman ke luar negeri untuk mengatasi masalah keuangan negara. Sementara itu, tingkat inflasi Indonesia meninggi karena saat itu barang-barang yang tersedia di pasar tidak dapat mencukupi kebutuhan masyarakat. Akibatnya, harga barang-barang kebutuhan naik. Untuk mengurangi inflasi, pemerintah melakukan sanering pada tanggal 19 Maret 1950. Sanering adalah kebijakan pemotongan uang. Uang yang bernilai Rp,5,- ke atas berlaku setengahnya.
5. Defisit dalam perdagangan internasional
Perdagangan internasional Indonesia menurun. Hal ini disebabkan Indonesia belum memiliki barang-barang ekspor selain hasil perkebunan. Padahal sarana dan produktivitas perkebunan telah merosot akibat berbagai kerusakan.
6. Kekurangan tenaga ahli untuk menuju ekonomi nasional
Pada awal pengakuan kedaulatan, perusahaan-perusahaan yang ada masih merupakan milik Belanda. Demikian juga tenaga ahlinya. Tenaga ahli masih dari Belanda, sedang tenaga Indonesia hanya tenaga kasar. Oleh karena itu Mr. Iskaq Tjokroadikusuryo melakukan kebijakan Indonesianisasi. Kebijakan ini mendorong tumbuh dan berkembangnya pengusaha swasta nasional. Langkahnya dengan mewajibkan perusahaan asing memberikan latihan kepada tenaga bangsa Indonesia.
7. Rendahnya Penanaman Modal Asing (PMA) akibat konflik Irian Barat
Akibat konflik Irian Barat kondisi politik tidak stabil. Bangsa Indonesia banyak melakukan nasionalisasi perusahaan-perusahaan milik Belanda. Sebagai dampak nasionalisasi, investasi asing mulai berkurang. Investor asing tidak berminat menanamkan modalnya di Indonesia.
8. Terjadinya disinvestasi yang tajam dalam tahun 1960-an
Pada tahun 1960-an terjadi disinvestasi yang cukup tajam akibat konflik Irian Barat. Akibatnya kapasitas produksi menurun karena terjadi salah urus dalam perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA :

APARTHEID DI AFRIKA SELATAN

Ujang Sudrajat/pis

Apa itu apartheid?
Apartheid adalah suatu kebijakan pemisahan secara rasial yang terdapat di afrika selatan. kata aphartheid sendiri berasal dari bahasa afrika yang berarti pemisahan, kata itu menggambarkan perbedaan rasial secara tegas antara pemerintahan yang berkulit putih (minoritas) dan penduduk asli yang berkulit hitam (mayoritas).
Apartheid ini di latar belakangi oleh imprealisme yang melanda bangsa eropa, belanda yang salah satu Negara di eropa yang melakukan imprealisme dan dalam hal ini afrika selatan menjaadi sasaran penajajahan bangsa belanda pada saat itu,mengapa demikian?
kita ketahui bahwa afrika selatan kaya akan intan,dan emas, Sehingga orang afrika menybut orang orang belanda dengan sebutan BOER.
Sejak kedatangan orang kulit putih itulah terbentuk suatu masyarakat yang di bedakan berdasarkan warna kulit, tetapi di dalam realitanya justru orang kulit putih yang jumlahnya sedikit memliki kekusaan yang besar bebanding terbalik dengan orang yang kulit hitam yang jumlahnya banyak nyaris tidak memilki kekuasaan.
Kedatangan belanda di susul oleh inggris kedatangan inggris tersebut menimbulkan perang
BOE R yang di menangkan oleh inggris, dan sejak saat itu afrika selatan menjadi jajahan inggris.
Pada tahun 1910 inggris memebentuk uni afrika selatan dan pada tahun yang sama pula keanggotaan parlemen di batasi oleh hanya orang kulit putih saja, tindakan itu di lanjutkan oleh perdana mentri yang pertama afrika selatan, Daniel francois malan(1948-1954) ia memperkenalakan apartheid di kampanye partai nasioanal pada pemilu 1948.dan aphartheid menjadi kebijakan politik hingga tahun 1990, hukum apartheid menggolongkan penduduk atas tiga golongan yaitu:
(a).kulit putih (b).kulit hitam (c) .kulit berwarna.
bukan hanya itu hukum apharteid juga melarang kontak langsung antar golongan ras, tidak ada bagi hasil yang merta antara orang kulit putih dengan kulit hitam, serta orang kulit putih di larang untuk menggunakan fasilitas umum milik orang-orang kulit putih,kemudian undang undang itu di protes oleh ANC yang di bentuk tahun 1912.
Bukan hanya ANC sejaka tahun 1962, majelis umum PBB sudah membahas kebijakan rasial di afrika selatan dan meminta untuk segera mengakhirinya di bawah piagam (charter),  tetapi pemerintah afrika selatan menolaknya, sikap itu di sayangkan oleh PBB, setelah peristiwa pembunuhan besar besran di Sharpeville tahun 1960, resolusi DK PBB, mempersalahakan penembakan yang terjadi setelah itu. majelis umum PBB memberikan sanksi kepada afrika selatan, tahun 1974 PBB menskors afrika selatan dan tahun 1980-an majelis umum PBB mengatakan  aphartheisd merupakan tindakan kejahatan melawan kemanusiaan.
Penderitaan yang dialami oleh orang kulit hitam akhirnya meledak pada tahun1976, ribuan pelajar di suweto mengadakan demonstrasi dengan berpawai keliling kota merka menuntut agar apartheid di hapuskan karena sistem pendidikan mereka lebih buruk di bandingkan orang kulit putih, tetapi naas ratusan pelajar di tembaki oleh polisi saat mejalankan aksinya,  tetapi hal itu tidak mematikan semnagat orang kulit hitam.
Sementara itu, dunia internasional mulai melakukan berbagai tindakan terhadap afsel tindakan tersebut antara lain membentuk komite khusus menentang aphartheid tahun 1962 PBB menyerukan embargo senjata secara sukarela terhadap afrika selatan tahun 1963, dan pembentukan dana untuk korban apartheid tahun 1965,sebelumnya pelajar afsel membentuk ANC tahun 1912, kongres itu di pimpin oleh nelson mandela yang berjuang untuk menghapuskan apartheid, selain itu berdiri pula (democratic front) dengan uskup agung Desmon tutu,nelson mandela memiminpin demonstrasi besar besaran yang menuntun persamaan hak dan penghapusan apartheid.
Karena aksi-aksinya mandela di penjarakan tahun 1962.  penghapusan apartheid terus dilakukan tahun 1989,frederik W.de san klerk, seorang yang kulit putih yang progresip terpilih menjadi presiden afrika selatan. ia sadar akan tekanan yang dating dari dalam maupun luar negeri terhadap politik apartheid untuk itu ia melakukan pembaruan dan ingin menghapuskan apartheid
Pada tanggal 11 januari 1990, Nelson mandela di bebaskan selanjutnya pada tanggal 12 mei 1990, pemerintah melakukan perundingan dengan ANC Untuk pertama kalinya dan pada akhir abad ke 20 apartheid di afsel mencatat suatu perubahan besar, kemudian pada tanggal 13 november 1993, para pemimpin kulit putih dan kulit hitam berhasil menyusun sebuah rancangan undang undang (RUUD).
RUUD tersebut bertujuan untuk mengakhiri kekusaan mutlak kaum kulit putih, RUUD tersebut di tanda tangani oleh tokoh-tokoh besar pada saat itu sperti Frederick W de klerk
 Akhirnya, akibat perlawanan di dalam  negeri dan tekanan dunia internasional, kekuasaan rezim ini berakhir pada tahun 1991. Pada tahun 1993 UU baru Afsel yang mengakui persamaan hak warga kulit putih dan kulit hitam disahkan. Pada tahun 1994, diadakan pemilu kepresidenan dan pejuang kulit hitam Nelson Mandela berhasil menang dan diangkat sebagai presiden.
Daftar pustaka
Alfian magdalia,dkk,Sejarah untuk SMA dan MA kelas XII Program ilmu sosial,Jakarta:penerbit ESIS,2007.
Sumber internet

KEHIDUPAN SUKU TALANG MAMAK

Oleh: Fitri Vidianingsih/SR

Tanah dan hutan bagi suku Talang Mamak merupakan bagian dari kehidupan yang tidak dapat di pisahkan. Sejak ratusan tahun lalu, mereka hidup damai menyatu dengan alam. Mata pencarian utama masyarakat Talang Mamak adalah menanam padi di ladang beserta menanam sayuran dan palawija. Para lelaki masih melakukan kegiatan berburu, meramu di hutan dan menangkap ikan di sungai. Selain itu, mata pencaharian lainnya jika hasil ladang sudah habis adalah menyadap getah karet. Semua hasil itu akan dijual melalui  seorang perantara untuk dibawa ke produsen yang lebih besar. Kegiatan bertani dilakukan dengan sistem ladang berpindah. Dimana mereka masih mempercayakan kekuatan gaib yang kuat dan berpengaruh pada pola perpindahan dan pembukaan ladang serta penentuan hari bercocok tanam.
Kegiatan ladang beringsut (ladang berpindah) memang menjadi tradisi suku Talang Mamak sejak dulu. Namun, pola ladang  beringsut ini memiliki kearifan terhadap alam dan hutan. Mereka melakukannya secara baik dan benar dengan siklus tetap. Pada daerah di Dusun Kerampal, masyarakat dari Suku Talang Mamak yang tinggal disana masih tergantung pada tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitarnya dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari, khususnya bahan obat.
 Persoalannya, kondisi ini sudah  tidak bisa berjalan sempurna lagi. Hadirnya HPH dan kegiatan konversi lahan lainnya, membuat mereka semakin terdesak.
Bahasa Talang Mamak (serta Bahasa Sakai) termasuk dialek Bahasa Kerinci. Bahasa yang digunakan untuk melakukan komunikasi harian adalah melayu Talang atau melayu tinggi, tidak ada tingkatan bahasa pada komunitas ini. Bahasa ini ada sedikit perbedaan dengan bahasa melayu pada umumnya. Ada beberapa istilah dan sebutan yang berbeda.
Suku Talang Mamak tersebar di tiga kecamatan wilayah kabupaten Indragiri Hulu, Riau yaitu kecamatan Seberida, Kelayang, Rengat Barat. Satu kelompok suku Talang Mamak berada di dusun Simarantihan, desa Suo-Suo, kecamatan PWK Surnai, kabupaten Bungo Tebo, Jambi. Populasi suku Talang Mamak saat ini 1.341 keluarga atau 6.418 jiwa. Mereka bermukim di dalam Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (semenanjung sungai Gangsal) dan di luar taman     (di desa Talang Lakat, Talang Jerinjing dan Tigabalai).

Prinsip memegang adat sangat kuat bagi mereka dan cenderung menolak budaya luar. Ini tercermin dari pepatah " biar anak mati, asal jangan mati adat". Kondisi ini sangat dominan di Tigabalai dan di dalam Taman Nasional. Di sepanjang jalan Lintas Timur Sumatra, hal ini sudah tidak begitu ketat karena banyaknya pengaruh luar.
Masyarakat Talang Mamak memiliki berbagai bentuk Kesenian diantaranya adalah pencak Silat, Tari Badai Terbang, Tari Bulian, dan main Ketebung.  Selain itu, diantaranya adalah berdendang dan bernyanyi, nyanyian dinyanyikan bersama-sama dan sangat tergantung pada situasi (sedih, riang, senang) biasanya disampaikan dalam bentuk pantun. Di tempat lain ada juga tarian Rentak Bulian yang biasa dilakukan secara bersama-sama baik laki-laki maupun perempuan, tetapi tarian ini bukan asli masyarakat talang dan merupakan tari kresasi. Tarian ini dilakukan ketika ada pesta bagawai (pesta pernikahan) dan dalam rangka pengobatan. Selain kesenian di atas, ada juga kesenian pencak silat yang menandai mulai dan mengakhiri kegiatan ritual yang diiringi dengan gendang, main gambus, tari balai terbang.
Dalam kehidupan keseharian suku Talang Mamak sudah mengenal teknologi dalam bentuk yang sederhana terutama yang dipergunakan untuk mengolah pertanian, perkebunan, ladang dan memasak. Dalam mengolah pertanian menggunakan cangkul, beliung (sejenis kampak kecil yang lentur), parang dan pisau (semua berbahan dasar besi). Alat untuk memasak menggunakan kuali, sendok nasi yang terbuat dari kayu dan ujungnya menggunakan batok kelapa. Untuk makan kebanyakan masih menggunakan tangan, walaupun ada juga yang sudah menggunakan sendok. Selain gelas yang digunakan untuk minum, masih banyak yang menggunakan kulit labu air. Masyarakat Talang Mamak pada umumnya bisa menerima pembaharuan dalam penggunaan alat-alat teknologi modern, baik alat rumah tangga, alat telekomunikasi dan trasportasi.
Hampir seluruh penduduk Talang Mamak buta huruf. Salah satu penyebabnya adalah, di dalam Taman Nasioanal, tidak terjangkau sarana pendidikan.  Di sepanjang jalan Lintas Timur Sumatra, sekolah baru ada dan kurang di minati karena pendidkan dirasa tidak dapat memecahkan permasalahan mereka dari tekanan ekonomi. Di Tigabalai, desa Durian Cacar, kecamatan Kelayang, sebagian besar penduduk Talang Mamak menolak pendidikan. Alasannya sistem pendidikan konvensional menyebabkan keluarnya warga mereka dari adat.
Talang Mamak memiliki kepercayaan Animisme dan pendidikan dianggap memaksakan untuk memeluk agama tertentu sehingga meninggalkan kepercayaan  dan budaya mereka. Mereka beranggapan, jika sudah menganut agama berarti bukan Talang Mamak lagi.
Di desa Siambul dan Talang Lakat, kecamatan Seberida, selain masih menjalankan adat, mereka beragama Kristen sinkritis. Mereka menyebut dirinya sebagai orang "langkah lama" yang artinya orang adat. Perbedaan Talang Mamak dangan Melayu adalah jika seseorang telah memeluk agama islamlah mengalih jadi Melayu/Syarak.
Istilah keterasingan membuat suku ini rendah diri, kecuali kelompok Talang Mamak di Tigabalai, justru bangga sebagai Talang Mamak. Mereka masih menggunakan adat langkah lama dan mewarisi budaya leluhur dalam kehidupan. Pria berambut panjang, memakai sorban/songkok. Dalam kehidupan sehari-hari mereka masih melakukan upacara-upacara adat. Jika melanggar akan di denda menurut adat.
Untuk sistem kekerabatan , masyarakat Talang Mamak menganut sistem Matrilineal. Jabatan seperti batin, penghulu, mangku, monti serta warisan harta pusaka diturunkan kepada anak laki saudara perempuan. Rumah tangga terbentuk dari keluarga inti yang membuat rumah di sekitar tempat tinggal orang tua istri. Dalam kehidupan sosial, aturan adat berjalan beriirngan dengan hukum nasional. Meskipun demikian aturan adat tetap mendominasi kehidupan warga. Pergeseran adat mulai terlihat jelas pada masyarakat ini. Ada beberapa ritual adat yang tidak lagi dilakukan atau paling tidak dirubah menjadi lebih sederhana. Denda adat yang seharusnya bisa menekan terjadinya pelanggaran ternyata justru lebih sering berfungsi sebagai pembenaran dan pengesahan atas pelanggaran yang dilakukan.
Pelanggaran adat lebih sering terjadi pada hubungan antara lelaki dan perempuan. Perselingkuhan, menikah dengan paman atau bibi, merupakan contoh dari pelanggaran yang terjadi. Denda adat tertinggi yang bisa dilabuhkan adalah seekor kambing dan beras sepuluh gantang. Besaran denda yang dilabuhkan ternyata tidak menghalangi warga untuk melakukan pelanggaran adat. Seringkali adat justru dilanggar untuk merombak struktur masyarakat yang ada terutama jika berkaitan dengan hubungan antara laki-laki dan perempuan. Sanksi sosial yang ada nyaris tidak berlaku membuat pelanggaran terhadap adat menjadi sesuatu yang wajar.
Haus hiburan. Itulah yang bisa dikatakan. Keberadaan televisi dan parabola merupakan hiburan baru bagi warga. Acara televisi seperti sinetron dan film menjadi magnet baru dalam hubungan sosial warga.
 Jika dahulu warga terbiasa tinggal lama di rumah ladang, kini banyak warga yang justru bertahan tinggal di dusun atau pulang hari dari rumah ladang terutama jika ada tontonan. Tua muda, laki-laki perempuan, bahkan bayi pun ikut membaur menjadi satu melihat segala jenis hiburan yang ditawarkan televisi.
Televisi sebenarnya bukan satu-satunya barang modern. Masih ada genset, VCD, sepeda motor, sepeda kayuh, dan radio adalah sedikit contoh perubahan sosial yang telah terjadi di Datai. Tidak ada perubahan tanpa disertai dampak. Ada yang baik dan ada juga yang buruk. Dampak paling mudah bisa dilihat dari pemakaian bahasa yang digunakan.
 "lu, gue" menjadi bagian dari percakapan anak-anak dan kaum muda Datai. Belum lagi dengan acara-acara di televisi yang juga berpengaruh terhadap pola konsumsi warga dan termasuk didalamnya adalah gaya hidup.
Kebanggan terhadap suku Talang Mamak tidak terlepas dari sejarah kepemimpinan Talang Mamak dan Melayu sekitar sungai Kuantan, Cinaku dan Gangsal. Kepemimpinan talang mamak tercermin dari pepatah "sembilan batin Gangsal, sepuluh jan denalah, denalah pasak melintang. Sembilan batin Cinaku, sepuluh jan anak talang. Anak talang tagas binting aduan beserta ranting cawang, berinduk ke Tigabalai, beribu ke Pagaruyung, berbapa ke Indragiri beraja ke Sultan Rengat". Ini menunjukkan bahwa kepemimpinan oarang Talang Mamak disepanjang sungai Gangsal, sungai Cenaku (penduduk melayu) dan daerah lainnya berpusat di Tigabalai, beribu ke kekerajaan Pagaruyung (Minangkabau) dan beraja ke kerajaan Indragiri. Secara politis, mereka ingin mendapatkan legitimasi dan dukungan dua kerajaan tersebut.
Ketegaran Talang Mamak dalam mempertahankan wilayah adat telah dibuktikan Patih Lanian, tokoh tradisional Talang Mamak, penduduk desa Durian Cacar, kecamatan Kelayang. Ia dan kelompoknya tidak rela hutan mereka di serobot perusahaan yang masuk kedesa silih berganti tanpa kompromi. Sudah cukup lama mereka menderita sebagai akibat kebijakan yang diberlakukan, mempromosikan mereka sebagai pihak yang termarginalkan.
Sepanjang Orde Baru, Patih Laman dan kelompoknya harus bergerilya dari tingkat kecamatan, Gubernur sampai Presiden dan Komnas HAM. Berjuang dan memohon agar hutan ulayat desa seluas 11.698 hektar tetap dipertahankan.
Tekanan dan intimidasi mereka terima dengan kesabaran dan keyakinan, sampai akhirnya perjuangan mereka berhasil. Patih Laman contoh keberhasilan satu kelompok suku asli Riau dalam mempertahankan haknya. WWF International memberikan penghargaan WWF Award for Conservation Maret 1999 yang diterima di Kinabalu, Malaysia.
   
DAFTAR PUSTAKA

Rab, Tabrani. 2002. Nasib Suku Asli di Riau. Pekanbaru: Riau Cultural Institute.


SEJARAH SEBAGAI KISAH

ABDULLAH / PIS

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengarkan istilah kisah. Kisah biasanya berupa penuturan seseorang tentang suatu cerita terhadap orang lain. Ketika orang menuturkan suatu kisah sejarah kepada orang lain, akan diwarnai oleh persepsi si penutur tersebut. Sejarah sebagai kisah ialah cerita berupa narasi yang disusun dari memori, kesan, atau tafsiran menusia terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi atau berlangsung pada waktu lampau atau sejarah serba subjek. Dengan demikian, dalam sejarah sebagai kisah, subjektivitas akan muncul. Hal ini berbeda dengan sejarah sebagai peristiwa. Dalam sejarah sebagai peristiwa orang hanya melihat
fakta sejarah, bukan mendengar atau membaca kisah sejarah. Subjektivitas dalam sejarah kisah akan nampak ketika ada dua orang menuturkan peristiwa sejarah yang sama. Perbedaan ini dapat muncul karena si penutur cerita tersebut memberikan penafsiran terhadap peristiwa yang ia tuturkan. Misalnya ketika kita mewancarai orang-orang yang pernah mengalami atau melihat peristiwa Bandung Lautan Api. Kemungkinan orang-orang yang mengisahkan peristiwa Bandung Lautan Api akan berbeda mengisahkannya antara satu dengan yang lainnya. Apabila yang kita wawancarai adalah seorang prajurit yang terlibat perang melawan Belanda, mungkin ia akan menceritakan peristiwa Bandung Lautan Api dalam perspektif dirinya sebagai seorang tentara yang selalu berperang saat itu. Namun apabila yang kita wawancarai misalnya seorang petani, mungkin dia tidak terlalu menceritakan peristiwa Bandung Lautan Api sebagai bagian dari strategi perjuangan bangsa Indonesia saat itu.
Kisah sejarah yang disajikan dapat berupa lisan dan tulisan. Apabila kita mendengarkan seseorang menceritakan tentang peristiwa Bandung Lautan Api, maka itu termasuk katagori kisah lisan. Tetapi apabila kita ingin mengetahui peristiwa Bandung Lautan Api dengan membaca buku-buku yang bercerita tentang Bandung Lautan Api, maka itu termasuk dalam katagori bentuk kisah tulisan.
Ada kebiasaan pada orang-orang tertentu mencatat dalam buku hariannya tentang peristiwa-peristiwa penting. Misalnya seorang jenderal pemimpin perang, mencatat bagaimana strategi yang dia lakukan ketika menghadapi perang dengan Belanda. Dalam catatannya ini kita dapat menemukan penuturan bagaimana semangat pasukannya, jumlah pasukannya, daerah-daerah perlawannya, kekuatan lawan, senjata yang digunakan, dan hal-hal lainnya. Kemungkinan apabila kita tanyakan kepada anak buahnya tentang perang tersebut, bisa berbeda kesannya dari apa yang dituturkan oleh catatan sang jenderal tersebut.
Akhir-akhir ini kita sering melihat banyak tokoh penting yang menulis biografinya. Buku tersebut biasanya banyak bercerita tentang peristiwa-peristiwa penting yang dilihat atau dialami oleh tokoh itu. Tokoh yang menulis biografi tersebut akan memberikan penilaiannya tersendiri tentang suatu peristiwa. Peristiwa tersebut bisa dinilai sebagai sesuatu yang positif atau negatif. Tetapi, kalau kita baca biografi tokoh yang lainnya tentang suatu peristiwa yang sama sebagaimana yang telah ditulis oleh tokoh sebelumnya, kemungkinan akan memberikan kesan yang berbeda. Misalnya tokoh yang mendukung peristiwa reformasi 1998 di Indonesia akan menyatakan bahwa peristiwa tersebut sebagai sesuatu yang positif dalam membangun demokratisasi di Indonesia. Sebaliknya bagi tokoh yang merasa dirugikan kedudukannya dengan adanya peristiwa reformasi, ada kemungkinan akan memberikan penilaian yang jelek terhadap
peristiwa reformasi.
Buku-buku sejarah yang kamu baca, merupakan salah satu bentuk dari sejarah sebagai kisah. Sejak kamu duduk di bangku Sekolah Dasar sampai dengan SMA atau MA sekarang, pelajaran sejarah sudah diberikan. Bukubuku pelajaran sejarah yang kamu baca di sekolah, banyak menceritakan sejarah bangsa Indonesia, mulai dari zaman prasejarah, sampai dengan perkembangan kontemporer. Cerita-cerita sejarah yang terdapat dalam bukubuku pelajaran sejarah tersebut, merupakan kesan atau tafsiran dari si penulis buku.
DAFTAR PUSTAKA
Notosusanto, N. Sejarah Nasional Indonesia I. Jakarta: Depdikbud. 1992.
Redaksi Ensiklopedi Nasional Indonesia. Ensiklopedi National Indonesia. Jakarta: PT
Cipta Adi Pustaka. 1988.