PEMBANGUNAN KOTA PEKANBARU DI ERA OTONOMI

Nama : MEZA ARIANTI/B/S13
A.Hak Mengatur Diri Sendiri
Setiap kota selalu mengalami dinamika dalam pembangunannya,baik kota besar maupun kecil.Dinamika pembangunan pekanbaru dapat dilihat dari berbagai indikator seperti jumlah penduduk,indikator ekonomi,dan sosial budaya.Jumlah penduduk kota Pekanbaru menurut data pada akhir masa ini tercatat lebih dari 700 ribu jiwa dengan laju pertumbuhan rata-rata 3,9% pertahun.Pertambahan penduduk ini disebabkan oleh faktor migrasi akibat dari pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.Jumlah penduduk yang semakin besar menimbulkan masalah baru dalam konteks pembangunan,di antaranya bertambahnya penduduk miskin dari tahun ke tahunnya.Data jumlah penduduk miskin versi BPKMB (tahun 2000-2003) dan Balitbang Propinsi Riau (tahun 2004) adalah tahun 2000 sebanyak 13.241 rumah tangga (10,94%), tahun 2001 sebanyak 14.676 rumah tangga (12,27%), tahun 2002 sebanyak14.709 rumah tangga (12,01%), tahun 2003 sebanyak 14.845 rumah tangga (11,74), dan tahun 2004 sebanyak 16.158 rumah tangga (10,88%).
Sementara itu ,indikator pendapatan dan perekonomian Kota Pekanbaru,cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun ,baik dari APBD,PAD,pendapatan perkapita ,termasuk laju pertumbuhan ekonomi.Sejak bergulirnya otonomi daerah dengan ditandai keluarnya UU No.22Tahun 1999 dan UU No.25 Tahun 1999,kemudian diperbaharui dengan UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah ,peluang membangun Pekanbaru secara utuh dan menyeluruh sebagai bagian dari kerangka pembangunan seutuhnya,sudah sangat terbuka.Dengan dikeluarkannya UU No.32 Tahun 2004 adalah perwujudan hasrat daerah untuk mengatur diri sendiri secara lebih luas (otonomi) yang diikuti dengan UU No.33 Tahun 2004 yang lebih mengatur hak ekonomi daerah ,dimana selama ini selalu diatur oleh Pemerintah Pusat.   
Dalam pelaksanaan otonomi daerah Pekanbaru menjadi cukup diuntungkan ,karena Pekanbaru mendapat alokasi dana perimbangan kabupaten /Kota yang cukup besar.Ini berarti bahwa pembangunan Kota Pekanbaru masih dapat diteruskan.Selama ±4 tahun pelaksanaan otonomi daerah,perkembangan Kota ini mengalami peningakatan yang cukup berarti.Berbagai program dan kegiatan secara bertahap dapat menjawab tantangan dan persoalan pembangunan yang semakin kompleks.Untuk mengantisipasi terbatasnya anggaran pembangunan dalam mempersiapkan fasilitas perkotaan yang dibutuhkan oleh masyarakat,maka oleh pemerintah kota dilakukan upaya menjalin kemitraan dengan pihak ketiga.Hubungan dengan pemerintah atasan tetap berpedoman kepada UUNo.32 Tahun 2004 sesuai dengan kewenangan dan urusan dalam skala pemerintahan.
B.Pencanangan Visi dan Misi
Dalam menjalankan roda pemerintahan maka dirumuskanlah Visi Kota Pekanbaru,yaitu "Terwujudnya Kota Pekanbaru sebagai perdagangan dan jasa,pendidikan serta pusat Kebudayaan Melayu ,menuju masyarakat sejahtera yang berlandaskan iman dan taqwa".Adapun misi Kota Pekanbaru yaitu 1)Menciptakan dan menumbuhkan iklim usaha yang kondusif dengan berbasis ekonomi kerakyatan ; 2) Menyediakan sekolah dan lembaga pendidikan yang unggul yang didukung tenaga profesional ,sehingga dapat menghasilkan sumberdaya yang berkualitas,mandiri,kreatif dan inovatif; 3) Melestarikan,membina,dan mengembangkan kebudayaan Melayu yang mampu mengikuti perkembangan zaman dengan tetap mempertahankan jati diri sehingga tercipta masyarakat maju,mandiri dan mampu bersaing; 4) Terpenuhinya kebutuhan hidup dan kehidupan masyarakat; 5) Menciptakan masyarakat yang beriman dan bertaqwa melalui pendidikan agama dan memfungsikan lembaga-lembaga keagamaan sebagai wadah pembinaan umat.
Kota pekanbaru merupakan Kota yang memiliki masyarakat yang heterogen ,melihat komposisi penduduk yang sangat heterogen ini juga akan membawa beban pembangunan yang semakin sarat,Pekanbaru perlu dipimpin oleh pemimpin yang memiliki pengalaman di bidang pemerintahan,teruji,memiliki visi yang jelas,jujur,merakyat.Artinya ,Pekanbaru kedepan harus tetap dipimpin oleh pemimpin yang mampu memeratakan pembangunan daerah agar mampu meredam disintegrasi lokal ,diterima semua pihak dan menjadi pelindung bagi seluruh masyarakat Pekanbaru.Makna yang terkandung dalam Visi Pembangunan Kota Pembangunan,senyatanya adalah pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan untuk seluruh masyarakat yang dilaksanakan secara merata.Secara kongkrit tujuan pembangunan Kota Pekanbaru adalah berupaya melanjutkan pembangunan yang sudah dijalankan serta memperbaiki dan berusaha mengatasi ,memecahkan masalah strategis daerah yang belum menunjukkan hasil maksimal.
C.Perkembangan Mutakhir Pembangunan 
a.       Percepatan Infrastruktur
Percepatan pembangunan infrastruktur yang meliputi infrastruktur perkotaan seperti sektor sumber daya air ,transportasi,perumahan dan pemukiman.Pembangunan di bidang sumber daya air untuk memberikan akses secara adil kepada seluruh masyarakat untuk mendapatkan dan mengendalikan daya rusak air bagi kehidupan masyarakat.Prioritas pembangunan di bidang transportasi diarahkan kepada prasarana jalan,transportasi darat dan transportasi laut.Pembangunan bidang perumahan dan pemukiman meliputi pembangunan prasarana dasar pemukiman dan pembangunan persampahan.Pembangunan infrastruktur yang merata untuk meningkatkan kualitas pelayanan transportasi guna mengimbangi pertumbuhan sektor perekonomian yang tinggi antara lain adalah pembangunan Terminal AKAP.Peningkatan kualitas prasarana pemukiman yang masih kurang memadai,terutama prasarana penyehatan lingkungan masyarakat dan pengendalian banjir seperti jalan lingkungan ,drainase,persampahan dan air bersih,termasuk penyelesaian kerja operasi Optimalisasi PDAM Tirta Siak Pekanbaru dengan PT.KTDP.   
 Secara umum infrastruktur yang ada di Kota Pekanbaru masih perlu ditingkatkan ,apalagi dalam upaya untuk mengembangkan Kawasan Industri Tenayan(KIT) yang sedang dalam persiapan.Ketersediaan infrastruktur khususnya sarana transportasi disamping akan mampu mendorong investasi juga akan mampu mempersatukan wilayah melalui outring road yang akan mengurangi dampak kemacetan dalam kota.Di samping transportasi (jalan dan jembatan)bidang dan sub bidang yang tercakup dalam pembangunan infrastruktur adalah:
1.      Kelistrikan
2.      Informasi dan Komunikasi
3.      Sumber Daya Air dan Irigasi
4.      Pemukiman dan Pengembangan Wilayah
5.      Terminal dan Bandar Udara
6.      Perpakiran
Program pembangunan infrastruktur yang dilakukan selain memiliki fungsi sosial melalui pelayanan prasarana dasar kepada masyarakat ,juga memiliki fungsi, yaitu dalam upaya menggerakkan potensi daerah sehingga aliran barang,jasa dan pelaku kegiatan ekonomi dapat berjalan dengan lancer,efektif dan efisien.
b.      Sosial Budaya dan Keagamaan
Pada masa ini telah dibuat program pengentasan kemiskinan terpadu yang melibatkan berbagai dinas dan instansi terkait dalam rangka mengurangi jumlah angka kemiskinan setiap tahunnya.Peningkatan kualitas SDM melalui kegiatan pendidikan dan latihan ,pembangunan sarana dan prasarana fisik pendidikan yang berlandaskan iman dan taqwa.Serta pelestarian budaya Melayu melalui berbagai jenis kegiatan diantaranya penerbitan buku Tunjuk Ajar sebagai pedoman budaya Melayu.Untuk kedepannya ,pembangunan sosial masyarakat harus seirama dengan peningkatan penyediaan lapangan kerja,penyediaan fasilitas umum,serta kemampuan dan komitmen penyelenggara aparatur pemerintah kota dalam penanganan problema masyrakat kota.Konsisten dalam penegakan hukum diupayakan sejalan dengan perkembangan ekonomi dan sosial budaya.
Di sisi budaya,sebagai Ibukota Propinsi,dimana budaya Melayu merupakan budaya tempatan,dengan karakternya yang terbuka,toleran,moderat,maka merupakan hal yang wajar bila Kota Pekanbaru merumuskan visi kota dengan menempatkan budaya Melayu sebagai jiwa/ruh dan spirit yang mengarahkan pembangunan kota ini kedepan.Kebudayaan Melayu sebagai sebagai kebudayaan dari masyarakat lokal,akan tetap dipertahankan bahkan diupayakan akan terus dikembangkan ditengah-tengah masyarakat kota yang menuju kota metropolis baru.
c.Peningkatan Kinerja Aparatur Daerah
Kinerja aparatur pemerintah di berbagai dinas dan bandan dirasakan masyarakat masih belum maksimal,walau telah dibentuk Unit Pelayanan Terpadu sebagai bentuk komitment dalam kemudahan pelayanan kepada masyarakat.Terdapat kesan bahwa dalam masa pelaksanaan otonomi daerah ,justru kualitas pelayanan aparatur makin memprihatikan.Aparatur pemerintah yang seharusnya menjadi pelayan public justru meminta dilayani pada wilayah kekuasaannya.Solusi yang tepat untuk masalah ini adalah dengan kepemimpinan yang mampu meningkatkan etos kerja pegawai,peningkatan disiplin,menciptakan good governance dan clean government.Melalui usaha yang keras telah berhasil menciptakan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa dengan mengeluarkan rencana aksi penerapan tata pemerintahan yang baik.Hal ini sejalan dengan Inpres No.5 Tahun 2004 dengan melakukan langkah-langkah diantaranya penyempurnaan dan mengefektifkan sistem pengawasan dan audit sistem akuntabilitas,menata dan menyempurnakan sistem organisasi dan pemerintahan,meningkatkan sisitem pengelolaan SDM aparatur,mengembangkan pelayanan publik yang bermutu,menyediakan sarana dan prasarana aparatur dan menerapkan fungsi management pemerintahan.
d.Pembangunan Lingkungan dan Faktor Pendukung Lainnya
Peningkatan Program K3 dengan melimpahkan sebagian Kewenangan Walikota kepada pemerintahan kecamatan yaitu pengelolaan kebersihan dan pemungutan retribusi sesuai dengan Keputusan Wali Kota No.7 Tahun 2004.Peningkatan peran serta masyarakat dan partisipasi swasta dalam pelaksanaan pembangunan melalui kemudahan perizinan ,antara lain pembangunan perumahan,perhotelan,dan pusat pembelanjaan.
Keberhasilan pembangunan di Kota Pekanbaru tidak hanya ditentukan oleh beberapa faktor diatas.Pembangunan dibidang lingkungan dan faktor pendukung lainnya juga menentukan keberhasilan dari suatu pembangunan.Kelima sektor pembangunan tersebut diatas merupakan satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan .Apabila hanya satu atau dua sektor saja yang dikembangkan ,maka akan terjadi ketimpangan dalam pembangunan dikemudian hari.Karena itu ,pembangunan sector lingkungan dan factor pendukung lainnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keberhasilan pembangunan di Kota Pekanbaru.
  
Daftar Pustaka
Suwardi,Zulkarnain,dkk.2006.Dari kebatinan Senapelan ke Bandaraya Pekanbaru.Pekanbaru: Alaf Riau.
Wikipedia

No comments:

Post a Comment